Anda di halaman 1dari 10

1

DAFTAR ISI
2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan patin (pangasius sp.) adalah sekelompok ikan berkumis ordo (siluriformes) yang
termasuk kedalam keluarga pengasiide. Ikan patin ini banyak sekali terdapat di wilayah
Indonesia terutama di bagian daerah Riau. Masyarakat setempat tidak sedikit yang
mengkonsumsi ikan patin sebagai santapan sehari-hari. Pada tahun 2020, jumlah
produksi ikan patin di Indonesia mencapai 408.539 ton, meningkat dari jumlah 391.151
ton di tahun 2018. (Kementrian Kelautan Dan Perikanan Nomor:
SP.1166/SJ.5/XII/2021).

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa limbah yang akan di hasilkan akan sangat
banyak. Oleh sebab itu, kami ingin mengolah sumber limbah dari ikan patin untuk di olah
menjadi sabun collagen dari ikan patin, yang bahan utamanya adalah menggunakan
tulang ikan patin.

Tulang ikan adalah salah satu alternatif untuk dapat memproduksi gelatin yang sangat
potensial. Gelatin dari ikan patin yang diekstrak dengan asam memiliki hasil ekstraksi
yang tinggi, kekuatan gel yang menyerupai gelatin komersial dan kadar abu yang rendah.

Gelatin dari tulang ikan patin memiliki ph 4,46, kekuatan gel 364,19 bloom, daya kunyah
sebesar 261,76 gram dan viskositas 3,38 cp. Dan kadar proksimat gelatin ikan patin
sendiri meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, dan kadar lemak masing – masing :
7,72; 0,38; 58,70; dan 2,79%. (Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, vol.7,no.2,May.2018).

Limbah tulang ikan patin ini dapat diolah menjadi berbagai produk salah satunya diolah
menjadi sabun collagen dari tulang ikan patin. Hal ini tentusaja bertujuan untuk
mengurangi limbah yang ada di lingkungan sekitar masyarakat umum. Sabun dari
collagen tulang ikan patin ini memiliki beberapa manfaat diantaranya untuk mengurangi
kulit sensitif dikarenakan bahan utama sabun ini ialah collagen dari ikan patin sehingga
tergolong bahan alami dan jika digunakan lama kelamaan tidak membuat kulit menjadi
iritasi.

Collagen memiliki manfaat yang baik untuk kulit, collagen dapat membuat kulit lebih
lembab tidak cepat kendur, cerah dan bersinar namun tidak memutihkan. Penelitian
bertujuan untuk menentukan pengaruh penambahan kolagen tulang ikan patin (Pangasius
sp.) terhadap mutu sabun mandi padat dan mendapatkan konsentrasi perlakuan terbaik
dalam proses pembuatan sabun kolagen ikan patin (Pangasius sp). Perlakuan yang
digunakan yaitu sabun mandi padat dengan kolagen 0%, 3%, 6% dan 9%. Penelitian yang
sudah dilaksanakan memberikan hasil bahwa sabun tersebut layak untuk digunakan
karena sesuai dalam SNI untuk sabun mandi padat. Hasil penelitian perlakuan terbaik
terdapat pada perlakuan dengan konsentrasi kolagen adalah 9% dengan kadar air 7,759%
bahan tidak dapat larut dalam etanol 0,181% asam lemak bebas 0,027% dan pH 10,47.

Sabun dari collagen tulang ikan patin ini dapat digunakan oleh masyarakat umum, baik
itu pria maupun wanita dan dapat digunakan untuk seluruh kalangan usia (dapat
digunakan sebagai sabun keluarga).
3

1.2 Rumusan Masalah

a) Jumlah limbah dari tulang ikan patin yang sangat banyak dapat diolah menjadi sabun
collagen dari tulang ikan patin.
b) Manfaat collagen dari tulang ikan patin ketika dijadikan sebagai sabun.
c) Penguasaan limbah tulang ikan patin dapat dilakukan dengan mengolah-nya menjadi
sabun yang sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit.

1.3 Tujuan

Tujuan kegiatan ini adalah:

1. Mengurangi limbah tulang ikan patin dengan cara mengolahnya menjadi sabun.
2. Melakukan aktivitas pemasaran produk sabun berbahan dasar tulang ikan patin.
3. Mendapat profit dari usaha produk sabun berbahan dasa tulang ikan patin.
4. Membuat artikel ilmiah berdasarkan kegiatan usaha pembuatan sabun berbahan dasar
tulang kan patin.

1.4 Target Luaran

Tabel 1.1Target dan luaran dijabarkan pada table berikut:

No Aktivitas Target Luaran


1. Penyiapan desain
produk.
2. Penyiapan tulang Eksplorasi ke pasaran / Memperoleh
ikan patin. masyarakat mengenai jumlah limbah
limbah tulang ikan patin. tulang ikan.
3. Produksi melakukan aktivitas 10 produk
pembuatan produk. perminggu.
4. Pemasaran Mendapatkan pemasaran Menjual produk di
melalui: media social.
• Media sosial ataupun toko-toko
• Mengikuti terdekat.
pameran di kota
pekanbaru.
5. Evaluasi dan Penyelesaian analisis, Laporan kegiatan
Laporan evaluasi dan laporan PKM-K.
kegiatan.
6. Artrilkel ilmiah Menyusun artikel ilmiah 1 buah artikel
kegiatan produksi dan ilmiah.
pemasaran sabun collagen
dari ikan patin.
4

BAB 2

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Umum Produk

Sabun collagen merupakan salah satu jenis gelatin yang banyak memberikan
manfaat dalam perawatan baik wajah maupun badan, seperti: Menjaga regenarasi kulit,
Menjaga elastisitas kulit, Meningkatkan sirkulasi darah sehingga menjadikan kulit
tampak lebih sehat, bercahaya, dan kelihatan lebih mudah.

Produk sabun kecantikan bermerek BAGA SOAP yang bahan dasarnya terbuat
dari tilang ikan patin. Ikan patin adalah salah satu jrnis iksn ysng banyak dibudidayakan
oleh masyarakat sekitar, oleh karena itu sumber daya untuk pembuatan sabun collagen
tersebut tidak lah sulit untuk ditemukan. Ynag dimana juga tulang ikan patin mempunyai
banyak dalam kandungan protein dan collagen yang sangat tinggi. Selain itu, Kita juga
dapat mengurangi limbah dari ikan patin tersebut.

Sabun collagen telah banyak diaplikasikan secara luas pada berbagaia macam
industry kosmetik atau kecantikan, sehingga tingkat produktivitas sabun collagen pada
masyarakat terutama untuk wanita dewasa sangatlah tinggi. Hal tersebutlah yang
mendorong kami tertarik untuk membuatan suatu produk sabun kecantikan ini sebagai
salah satu produk kewirausahaan kami.

2.2 Analisa Produk

Produk ini adalah sabun collagen yang berbahan dasar dari ikan patin, diambil
dari tulang ikan patin tersebut. Sabun collagen ini bertekstur padat, yang dapat
meningkatkan mutu sabun baik pada kandungan maupu secara fisik.

Bahan campuran lain dalam pembuatan sabun collagen ini adalah:

1. Minyak kelapa sawit


2. Minyak zaitun
3. Naoh 30%
4. Etanol 96%
5. Gliseril dan Coco dea
6. Nacl
7. Fragrance oil
8. Aquades
9. HCL 4%
2.3 Analisa Pemasaran

1. Strenght atau kekuatan

A. Strategi pemasaran ini dapat dilakukan dapat dilakukan secara situs online
dengan memanfaatkan media sosial, seperti: Tiktok, Facebook, dan Instagram.
B. Dengan media sosial yang kami jadikan sebagai media pemasaran seperti
tiktok, facebook dan Instagram dengan cara promosi nya yaitu: mengadakan
5

live dengan menjelaskan khasiat ataupun manfaat agar menarik para


konsumen untuk membeli produk kami. Selain cara kerja nya lebih simple dan
praktis, penggunaan media social.
Sebagai suatu media pemasaran juga lebih menjanjikan, hal tersebut
disebabkan hamper seluruh masyrakat Indonesia mempunyai akun media
sosial, sehingga peluang daalm menarik para konsumen untuk melihat produk
jauh lebih besar.
C. Kami juga memanfaatkan jasa influencer, seperti artis ataupun orang yang
memiliki follower jutaan. Sehingga seseorang yang dipilih dapat berpotensi
dalam mengajak orang untuk membeli produk, apalagi kalua yang menjadi
endorse nya itu adalah artis terkenal. Tentu para penggemar akan lebih tertarik
untuk membeli suatu produk yang dipromosikan.
D. Sumber daya dari produk terebut juga tidak sulit untuk didapatkan, sehingga
tingkat produktivitasnya dapat lebih banyak dan kami juga akan melakukan
testimoni produk sabun collagen tersebut sehingga dapat menarik pelanggan.
2. Weakness atau kelemahan

A. Tingkat pesaing bisnis yang semakin tahun akan semakin banyak.


B. Target pasar terbatas, yang hanya dapat digunakan oleh kalangan tertentu saja.
C. Produk yang kami perjualkan melalui situs media sosial memiliki daya saing
yang lebih besar, hal itu disebabkan banyak juga brand lain yang diperjualkan
dimedia sosial. Selain itu, sulit juga mendapatkan konsumen karena diawal
permulaan.
D. Modal yang dibutuhkan juga lumayan besar.
E. Proses pembuatan sabun collagen ini juga tergolong sulit, karena harus banyak
uji coba yang harus dilakukan.
2.4 Analisa Ekonomi Usaha (Kelayakan Usaha)

1. Perhitungan harga produksi dan keuntungan.


untuk memproduksi 50 buah/minggu (400 / 1 bulan) sabun collagen dari tulang
ikan patin, perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Biaya Alat dan Bahan

No Nama komponen Volume Harga satuan Jumlah (Rp)


1. Alat ekstraksi 1 895.000,00 895.00,00
sederhana 500 ml
2. Hot plate 1 800.000,00 800.000,00
3. Beaker 2 150.000,00 300.000,00
4. Blender 1 975.000,00 975.000,00
5. Mixer 1 300.000,00 950.000,00
6. Corong 2 23.000,00 46.000,00
7. Batang pengaduk 2 6.000,00 12.000,00
8. Spatula 2 12.000,00 24.000,00
9. Gelas ukur 2 150.000,00 300.000,00
10. Timbagan Digital 1 840.000,00 840.000,00
Total fix cost (FC) 5.142.000
6

Tabel 2. Biaya Alat dan Bahan

NO Nama Komponen volume Harga satuan Jumlah (Rp)


.
1. NaOH 5L 50.000,00 500.000,00
2. HCL 10 L 60.000,00 600.000,00
3. Aquades 20 L 30.000,00 600.000,00
4. Asam stearate 5 kg 50.000,00 250.000,00
5. Fragrance oil 5L 150.000,00 750.000,00
6. Gliserin 1 kg 35.000,00 35.000,00
7. Nacl 5 kg 10.000,00 50.000,00
8. Etanol 5L 85.000,00 425.000,00
9. Minyak kelapa sawit 4L 50.000,00 200.000,00
10. Botol kemasan 240 4.000,00 960.000,00
11. Stiker 240 2.000,00 480.000,00
Total variabel cost 4.850.000

Pendapatan (P)= 400 x 30.000 12.000.000,00


Keuntungan/1 bulan = P-(FC+VC) 2.080.000,00
=12.00.000,00-(5.142.000-4.850.000)
=12.0000.000,00-9.992.000
Keuntungan/ tahun = 2.080.000,00 x 12 24.960.000,00
7

BAB 3
METODELOGI
3.1 Metode
Pembuatan sabun dengan penambahan collagen dari limbah tulang ikan patin ini
menggunakan metode ekstraksi, dimana tulang dari ikan patin ini akan di ekstraksi
terlebih dahulu, setelah mendapatkan hasil dari ekstraksi lalu melalu selanjutnya
masuk ke dalam tahapan pembuatan collagen setelah itu hasil collagen yang di
dapatkan lalu di campurkan kedalam sabun sesuai dengan takaran yang di butuhkan.
3.2 Alat dan Bahan
a) Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah :
 Tulang ikan patin
 Minyak Kelapa sawit
 Naoh 30%
 Etanol 96%
 Gliseril dan Coco dea
 Nacl
 Fragrance oil
 Aquades
 HCL 4%
b) Alat
Peralatan yang digunakan adalah :
 Alat ekstraksi
 Beaker glass
 Neraca analitik
 Erlenmeyer
 Batang pengaduk
 Spatula
 Gelas ukur
 Mixer
 Wadah besi
 Botol kemasan
 Kertas saring
 Corong
 Kapas
 Water bath
 blender

3.3 Tahapan Pelaksanaan Produksi


a) Ekstraksi tulang ikan
1. Tulang ikan dibersihkan terlebih dahulu.
2. Direbus tulang ikan dalam air yang bersuhu 70 derajat ℃ selama 35 menit.
3. Tulang ikan didinginkan lalu dicuci tulang ikan patin lalu dikeringkan dengan
cara dijemur dibawah terik sinar matahari.
8

4. Tulang yang telah dikeringkan lalu direndam dengan larutan HCl 4% dalam
wadah tahan asam hingga tulang menjadi lunak.
5. Setelah tulang lunak (ossein) dicuci hingga Ph mendekati netral, bertujuan
untuk menghilangkan larutan HCl yang menempel pada tulang ikan.
6. Tulang ikan yang telah lunak dikeringkan lalu dihaluskan dengan blender
sehingga menghasilkan tepung collagen.
b) Pengolahan sabun dengan penambahan collagen tulang ikan patin.
Pengolahan sabun dengan penambahan collagen tulang ikan patin menggunakan
metode panas dengan water bath.
1. Dimasukkan minyak kelapa sawit kedalam beaker glass lalu dipanaskan
menggunakan water bath.
2. Asam stearet dicampur hingga homogen.
3. Setelah larut dan menyatu ditambahkan larutan NaOH 30%.
4. Ditambahkan secara bertahap etanol 96%, gliserin, coco DEA, NaCl, dan
fragrance oil.
5. Untuk penambahan collagen sebesar 0%, 3%, 6%, dan 9% adonan sabun
diturunkan dulu suhunya.
6. Setelah sabun telah tercampur dengan collagen, dipanaskan kembali sabun
didalam panci yang lebih besar yang menggunakan air telah mendidih.
7. Panaskan panci dengan api kecil untuk waktu yang cukup lama (sekitar 3 jam)
aduk setiap 30 menit sekali.
8. Setelah tiga jam ambil satu sendok dasar sabun collagen dan masukkan ke
sedikit air mendidih.
9. Jika larutan jernih maka pembuatan sabun collagen cair selesai.
10. Jika tidak lanjutan pemanasan ini hingga larutan menadi jernih.
11. Lalu sabun siap dimasukkan kedalam botol kemasan dan siap untuk
dipanaskan.
9

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Anggaran biaya
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana
(Rp)
Belmawa 4.850.000,00
1 Bahan Habis Pakai Perguruan Tinggi
Instansi Lain (Jika Ada)
Belmawa 5.142.000,00
2 Perlengkapan Perguruan Tinggi
Instansi Lain (Jika Ada)
Belmawa
3 Biaya Perjalanan Perguruan Tinggi 150.000
Instansi Lain (Jika Ada)
Belmawa
4 Lain - Lain Perguruan Tinggi 500.000,00
Instansi Lain (Jika Ada)
Total Rp. 10.642.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan


Adapun jadwal yang tertera ditabel tersebut merupakan jadwal kegiatan
pada produksi 4 bulan pertama :
Table 4.2 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan
. 1 2 3 4 5
1. Persiapan
2. Proses produksi
3. Promosi
4. Pemasaran
5. Evaluasi
6. Pembuatan laporan akhir
10

Anda mungkin juga menyukai