Anda di halaman 1dari 6

Nama : SHINTIA HELGUSTARY

NIM : 835770084

1. Judul Artikel : Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Melalui Penggunaan Media Audio Visual Pada Kelas Rendah di Sekolah Dasar
2. Rumusan Masalah :
1) Bagaimana Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Melalui Penggunaan Media Audio Visual Pada Kelas Rendah di
Sekolah Dasar ?
2) Bagaimana Dampak Penggunaan Media Audio Visual terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Pada Kelas Rendah di
Sekolah Dasar?
3) Bagaimana Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Media Audio Visual Pada Kelas Rendah di Sekolah Dasar ?

3. MINIMAL 5 REFERENSI JURNAL LEBIH DARI 5 LEBIH BAGUS

Indikator Artikel 1 Artikel 2 Artikel 3 Artikel 4 Artikel 5 Artikel 6


Tulis di sini judul Konsep Penggunaan Media Implementasi Media Mengasah Penerapan
artikel yang anda Pengembangan Audio-Visual pada Audio Visual untuk Keterampilan Media audio
jadikan referensi : Berpikir Kritis dan Mata Pelajaran Ilmu Meningkatkan Berpikir Visual gerak
contoh : judul jurnal Berpikir Kreatif Pengetahuan Alam Critical Thinking Kritis dan dalam Strategi
Mathematical Peserta Didik di di Sekolah Siswa Menggunakan Kreatif think Talk
Reasoning ability Sekolah Dasar Menengah Pertama Strategi Point Jurnal Write(TTW)
JUDUL Artikel Based on Self Negeri 1 Pacitan Counterpoint Penelitian untuk
Regulated by Using Pendidikan Meningkatkan
The Learning of Matematika Kemampuan
Reciprocal Teaching Berpikir
with RME Approach Kritis
Dalammenulis
Teks Recount
Unnes Jurnal of Jurnal Horizon Jurnal Teknologi Journal of Social Jurnal Jurnal
Mathematics Pendidikan Volume Pendidikan dan Science and Penelitian Penelitian
Educational Research 16, Nomor 2, Pembelajaran Vol.2, Education, ISSN: Pendidikan Pendidikan
Nama Journal (UJMER) 8 (01) Desember 2021, No.2, hal 127-144, 2722-9998 (Online), Matematika Bahasa dan
2019 49-56 Halaman 72-82 Edisi April 2014, 2723-0007 Vol. 3 No. 1. Sastra Vol. 4
ISSN: 2354-6441 April 2021 No. 1. April
2019
Dindin Abdul Muiz Sarfa Wasahua Joni Purwono Ahmad Muhibbin Nur Hidayah Yugi Diraga
Lidinillah Sri Yutmini Ginda Tia Monika Prawiyata
Nama Penulis Artikel
Sri Anitah Achmad Muthali’in
Patmisari
Tahun Terbit 2019 2021 2017 2021 2021 2019
Artikel ini membahas tentang design research sebagai suatu model penelitian yang dapat digunakan untuk bidang
pendidikan. Model design research dapat digunakan untuk penelitian yang memiliki fungsi untuk merancang (to
design) atau mengembangkan (to develop) suatu intervensi dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang
Rangkuman Artikel 1 komplek dalam bidang pendidikan serta untuk mengembangkan pengetahuan tentang karakteristik intervensi
yang dilakukan dan proses perancangan atau pengembangan intervensi tersebut. Design research dapat
diterapkan untuk penelitian pengembangan program pendidikan dan pelatihan, pengembangan kurikulum serta
pengembangan model pembelajaran di kelas.
Berpikir adalah satu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Berpikir
kritis merupakan berpikir membangun suatu ide, konsep atau gagasan dari hasil pertanyaan-pertanyaan yang menanyakan
kebenaran pikiran itu. Berpikir kreatif merupakan berpikir secara konsisten dan terus menerus menghasilkan sesuatu yang
kreatif/orisinil sesuai dengan keperluan. Pnelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui
Rangkuman Artikel 2 bagaimana kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif dapat dikembangkan bagi peserta didik. Berpikir Kritis peserta
didik dapat dikembangkan melalu cara-cara yang dapat dilakukan melalui: Membaca dengan kritis; Meningkatkan daya
analisis; Mengembangkan kemampuan observasi atau mengamati; Meningkatkan rasa ingin tahu, kemampuan bertanya dan
refleksi. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, usaha yang baik untuk lakukan oleh guru adalah
dengan meningkatkan lingkungan belajar yang kondusif dalam menunjang perkembangan kreativitas anak.
Perencanaan guru dalam penggunaan media audio-visual pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SMP Negeri 1
Pacitan. Perencanaan penggunaan media audio visual, guru memperhatikan standar kompetensi yang terdapat Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan memperhatikan standar kompetensi yang ada, materi yang digunakan tidak
melenceng dari rambu-rambu yang ada. Guru juga memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan.
Keterampilan guru dalam penggunaan media audio-visual pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SMP Negeri 1
Rangkuman Artikel 3 Pacitan. Keterampilan guru dalam pemanfaatan ataupun penggunaan media audio visual, cukup memadai dan cukup
berkompeten. Ini dikarenakan guru pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam didominasi guru yang telah menguasahi TI,
sehingga guru-guru tersebut lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang ada sekarang ini.
Untuk meningkatkan keterampilan guru, terutama dalam penggunaan dan pengembangkan media audio visual, guru dikirim
oleh pihak sekolah untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, workshop yang diselenggarakan oleh pihak terkait seperti Dinas
Pendidikan dan SMP Negeri 1 Pacitan juga mengundang instruktur dari luar yang berkompeten dalam bidang Informasi dan
Teknologi.
Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi, efektivitas, kendala, dan solusi atas implementasi
media audio visual menggunakan strategi point counterpoint pada siswa kelas XI TKJ A SMK Adi Sumarmo
Colomadu tahun pelajaran 2020/2021. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix methods dengan desain
sequential exploratory. Sampel diambil menggunakan purposive sampling dengan jumlah 28 siswa. Teknik
pengumpulan data kualitatif dengan wawancara, observasi, dokumentasi, sedangkan data kuantitatif
dianalisis dengan uji hipotesis Pairde Sample T-Test . Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber
dan teknik, sedangkan uji validitas menggunakan Correlation Product Moment taraf signifikan 5% diperoleh
harga sebesar 0,444 dan reliabilitas menggunakan KR 20 dengan hasil 0,653. Analisis pada kualitatif
menggunakan analisis model alir sedangkan kuantitatif menggunakan statistic deskriptif. Hasil penelitian ini
Rangkuman Artikel 4
yaitu implementasi media audio visual untuk meningkatkan critical thinking siswa menggunakan strategi
point counterpoint dengan memberikan materi melalui WhatsApp Group dalam bentuk video. Efektivitas
implementasi media audio visual menggunakan strategi point counterpoint dapat dilihat dari hasil rata-rata
pretest 54,5 dan posttest sebesar 81,6 dengan jumlah soal sebanyak 20. Implementasi media audio visual
menggunakan strategi point counterpoint mampu meningkatkan critical thinking siswa dengan hasil hipotesis
thitung lebih besar dari ttabel (15,144 > 1,700). Dalam penelitian ini mengalami kendala seperti keterbatasan
waktu terkait pelaksanaan penelitian. Solusi alternatif untuk mengatasi kendala tersebut yaitu peneliti datang
lebih awal dari jadwal penelitian dan harus pandai mengatur waktu dengan baik.

Rangkuman Artikel 5 Berpikir kritis dan kreatif sangat dibutuhkan oleh peserta didik ketika belajar. Berpikir kritis ditandai oleh kemampuan
analitik, sintetis, dan praktikal—lazim di sebut berpikir triachic. Sedangkan berpikir kreatif menghasilkan ide/gagasan yang
ditandai dengan kebaruan dalam bertindak dan keberanian dalam banyak hal yang senantiasa berbeda dengan orang lain.
Kedua keterampilan berpikir tersebut dapat dipelajari dan dikembangkan baik melalui layanan pembelajaran yang mendidik,
maupun melalui layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan. Cara menumbuhkan berpikir kritis peserta didik
dalam layanan pembelajaran dan/atau layanan bimbingan dan konseling dengan menyajikan berbagai problem untuk
ditemukan solusinya. Guru BK dapat menggunakan metode Socratic dialogue, dan metode experiential learning untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Metode Socratic dialogue merupakan proses tanya jawab yang
bersifat mendalam, sehingga melahirkan pemahaman dan pemikiran yang kritis. Karakteristik pertanyaan Socrates adalah
Analysis Question, Synthesis Question, Application Question,dan Evaluation Question. Sedangkan komponen berpikir kritis
meliputi: skeptis, induktif, dan definitif. Peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis tentu akan terhindar dari
ketidakmampuan dan keraguan dalam mengambil sebuah keputusan.
Pengasahan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dapat dilakukan oleh guru dengan memberikan pengalaman kreatif,
memperkenalkan kegiatan-kegiatan baru yang terlepas dari rutinitas, berinovasi, dan menghargai kekeliruan serta
menunjukkan berbagai cara untuk memecahkan masalah. Melatih keterampilan berpikir kreatif dapat dilakukan oleh para
guru BK (konselor) dengan menggunakan model Synectics dengan mengutamakan tahapan analogi langsung, analogi
personal, dan compressed conflict. Kriteria keberhasilan keterampilan berpikir kreatif adalah kelancaran dalam berpikir,
keluwesan dalam berpikir, keorisinalan ide/gagasan, dan pengelaborasian gagasan secara detail.
Terdapat peningkatan signifikan kemampuan menulis dengan menggunakan media audio visual dalam model Think Talk
Write (TTW) pada teks recount mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Terdapat peningkatan signifikan berpikir
Rangkuman Artikel 6 krtis dengan menggunakan media audio visual dalam model Think Talk Write(TTW) padateks recount mahasiswa Jurusan
Pendidikan BahasaInggris.

4. MINIMAL 5 REFERENSI DARI 5 BUKU LEBIH DARI 5 LEBIH BAGUS

Indikator Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku 4 Buku 5


Media Pembelajaran Pengembangan Strategi Belajar Berpikir Kritis dan Berpikir Kritis dalam
Berbasis Industri 4.0 Media Pembelajaran Berpikir Kreatif Kreatif dalam Konteks Pembelajaran
Judul Buku
Berbasis Multimedia Pembelajaran
Interaktif Sejarah
Nama Penerbit Rajawali Pers Samudera Biru Ombak, IKAPI CV. Amerta Media Erzatama Karya Abadi
Gunawan, S.Pdi, MA Dr. Hasnul Fikri, Luthfiyah Nurlaela Susilo Setyo Utomo Linda Zakiah, M.Pd.
Dr. Asnil Aidah M.Pd. Lia Noviastuti Dr. Ika Lestari, S.Pd., M.Si
Nama Penulis Buku
Ritonga, MA Ade Sri Madona,
S.Pd., M.Pd.
Kota Terbit Medan Yogyakarta Yogyakarta Kupang Jakarta
Diseluruh dunia para remaja kelompok sebaya cenderung memperkuat konformitas budaya. Dalam masyarakat industri
modern menjalankan standar moral orang tua mereka. Mereka tidak lagi memperoleh kehidupan ekonomi mereka dari orang
tua mereka, sebagai biasanya, mereka harus mencari sendiri. Kedudukan sosial guru-guru juga berbeda-beda sesuai dengan
penghargaan masyarakat terhadap pengetahuan. Oleh karena itu,dengan adanya buku ini, semoga menambah wacana para
Rangkuman Buku 1 guru dan calon guru dalam mempersiapkan diri mereka menghadapi percepatan perkembangan teknologi dalam proses
pembelajaran, sehingga seorang guru lebih siap dalam melakukan terobosan pembelajaran yang kaya akan Media teknologi
ke kinian. Dan diharapkan dengan keluarnya Buku Media Pembelajran Berbasis Industri 4.0 ini, seluruh stakeholders
pendidikan dapat lebih memahami produk, bentuk pembaharuan media pembelajaran yang berkonsentrasi kepada industry
digital saat ini.
Rangkuman Buku 2 Buku ini ditujukan sebagai bahan ajar dalam matakuliah Media dan Sumber Belajar. Dalam buku ini, dibahas topik-topik
yang berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran. Topik-topik itu meliputi: (1) pengertian, tujuan, fungsi, dan
kontribusi media pembelajaran, serta pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran yang berisi sejumlah aspek yang
perlu dipertimbangkan dalam memilih dan merancang media pembelajaran baik dari aspek karakteristik siswa maupun aspek
teknis; (2) definisi, fungsi, komponen, dan kelebihan multimedia interaktif, serta karakteristik program pembelajaran dan
perangkat multimedia dalam proses pembelajaran; (3) pengenalan Macromedia Flash 8, teknik animasi, teknik
animasimotion guide, mengimpor file dan animasi break apart, dan langkah membuat produk teknologi informasi; serta (4)
contoh penelitian pengembangan media pembelajaran bahasa Indonesia berbasis multimedia interaktif dan bernilai
pendidikan karakter untuk siswa kelas V Sekolah Dasar sebagai masukan bagi mahasiswa dan guru dalam merancang dan
melaksanakan penelitian dan pengembangan media pembelajaran.
Penyusunan buku ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan awal tentang media pembelajaran, karena media
pembelajaran merupakan salah faktor penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Hal tersebut disebabkan adanya
perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan yang menuntut efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran. Untuk
mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang optimal, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah mengurangi bahkan
Rangkuman Buku 3
jika perlu menghilangkan dominasi system penyampaian pelajaran yang bersifat verbalistik dengan cara menggunakan
media pembelajaran. Buku ini meliputi beberara materi, yaitu konsep media pembelajaran, klasifikasi media pembelajaran,
jenis dan karakteristik media pembelajaran, pemilihan media pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, evaluasi
media pembelajaran, dan perawatan media pembelajaran.
Bagian pertama buku ini mengupas tentang masalah dalam pembelajaran khususnya pembelajaran sejarah. Bagian kedua
mengupas tentang konsep pembelajaran sejarah. Bagian ketiga membicarakan tentang metode pembelajaran. Bagian
keempat mengkaji tentang kreativitas. Bagian kelima mengkaji tentang berpikir kritis. Bagian keenam mengupas tentang
Rangkuman Buku 4
pengaruh metode pembelajaran Group Investigation (GI) dan Teams Games Tournament (TGT) terhadap Berpikir Kritis dan
Kreatif. Bagian ketujuh berisi tentang berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran sejarah: sebuah refleksi. Bagian
kedelapan berisi penutup.
Buku ini memberikan pengetahuan awal tentang konsep dasar berpikir kritis dikaitkan dengan konteks pembelajaran.
Penting bagi para calon guru terutama guru SD sebagai pengguna buku ini untuk mengetahui konsep dasar berpikir kritis
Rangkuman Buku 5
sehingga dapat merancang pembelajaran yang dapat menumbuhkan berpikir kritis dalam diri peserta didik di tingkat sekolah
dasar.

5. KERANGKA PENULISAN
1) Judul
2) Identitas Penulis
3) Abstrak Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
4) Keyword (Kata Kunci)
5) Pendahuluan
6) Metode
7) Hasil dan Pembahasan
8) Simpulan
9) Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai