KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
F. Alat-alat Penilaian.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang calon guru nantinya akan benar-benar dituntut profesional dalam
menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Di dalam mengajar nantinya seorang
guru dituntut untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik sehingga dapat mencapai
tujuan pendidikan yang diinginkan.
Evaluasi dalam pendidikan Islam cara atau teknik penilaian terhadap tingkah laku
peserta didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komperehensif dari seluruh
aspek-aspek kehidupan mental psikologis dan spritual religius peserta didik. Karena
sosok pribadi yang diinginkan oleh pendidikan Islam bukan hannya pribadi yang
bersifat religius, tetapi juga memiliki ilmu dan berkleterampilan yang sanggup beramal
dan berbakti kepada Tuhandan masyrakat.
Dalam hal itu, evaluasi pendidikan merupakan salah satu bagian dari kegiatan yang
dilakukan oleh seorang guru untuk mendukung agar tercapainya tujuan pendidikan
tersebut, dan diantara evaluasi yang dilakukan oleh guru yaitu evaluasi hasil belajar,
dimana evaluasi ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan
keterampilan siswa setelah menerima materi dan arahan dari seorang guru.
Evaluasi hasil belajar ini sangatlah penting dimana seorang guru harus benar-benar
obyektif dan profesional dalam melaksanakannya, karena disisi seorang guru akan
memutuskan berhasil tidaknya seorang murid.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran PAI
2. Tujuan Evaluasi Pembelajaran PAI
3. Fungsi Evaluasi Pembelajaran PAI
4. Prinsip Evaluasi Pembelajaran PAI
5. Macam Evaluasi Pembelajaran PAI
6. Alat-alat Penilaian.
BAB II
PEMBAHASAN
Prof. Dr. S. Nasution menyatakan, bahwa fungsi evaluasi pendidikan sebagai berikut:
a) Mengetahui kesanggupan anak, sehingga anak itu dapat dibantu memilih jurusan,
sekolah atau jabatan yang sesuai dengan bakatnya.
b) Mengetahui hingga manakah anak itu mencapai tujuan pelajaran dan pendidikan.
c) Menunjukkan kekurangan dan kelemahan murid-murid sehingga mereka dapat
diberi bantuan yang khusus untuk mengatasi kekurangan itu. Murid-murid
memandang tes juga sebagai usaha guru untuk membantu mereka.
d) Menunjukkan kelemahan metode mengajar yang digunakan oleh guru. Kekurangan
murid sering bersumber pada cara-cara mengajar yang buruk. Setiap tes atau
ulanagan merupaan alat penilaian hasil karya murid dan guru. Hasil 7 khnulangan
yang buruk jangan hanya dicari pada murid, akan tetapi juga pada guru sendiri.
e) Memberi petunjuk yang lebih jelas tentang tujuan pelajaran yang hendak dicapai.
Ulangan atau tes memberi petunjuk kepada anak tentang apa dan bagaimana anak
harus belajar. Ada hubungan antar sifat ujian dan teknik belajar.
f) Memberi dorongan kepada murid-murid untuk belajar dengan giat, anak akan
bergiat belajar apabila diketahuinya bahwa tes atau ulangan akan diadakan.
Dari ungkapan tersebut dapat disimpulkanbahwa fungsi evaluasi hasil belajar dalam
proses belajar mengajar pendidikan agama untuk:
a) Penentuan kelemahan dan atau kekuatan serta kesanggupan murid dalam
memiliki/menguasai materi pendidikan pengajaran agama yang telah diterima
dalam proses belajar mengajar.
b) Penentuan komponen-komponen/unsur-unsur (tujuan, materi, alat dan metode dan
sebagainya), yang perlu ditinjau dan direvisi/diperbaiki
c) Penentuan kelemahan/kekuatan guru dalam melaksanakan program belajar-
mengajar
d) Membimbing pertumbuhan dan perkembangan murid baik secara perorangan
maupun kelompok.[8]
F. Alat-alat Penilaian.
Pada pelaksanaan evaluasi hasil belajar pengajaran agama, anda akan diperkenalkan
dengan tiga bentuk evaluasi, yaitu:
a. Tes tertulis
Ialah tes, ujian atau ulangan, yang dialami oleh sejumlah siswa secara serempak
dan harus menjawab sejumlah pertanyaan atau soal secara tertulis dalam waktu yang
sudah ditentukan. Terdapat dua jenis tes tertulis, yaitu tes esai dan Obyektive tes.
b. Tes Lisan
Ialah bila sejumlah siswa sorang demi seorang diuji secara lisan oleh seorang
penguji atau lebih.
c. Observasi
Ialah metode/cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secar sistematis
mengenai tingkah laku dengan melihat/ mengamati siswa atau sekelompok siswa
secara langsung. Dalam rangka evaluasi hasil belajar, observasi digunakan sebagai
alat evaluasi untuk menilai kegiatan-kegiatan belajar yang bersifat keterampilan atau
aspek Psikomotor.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian Evaluasi Pembelajaran PAI.yang dimaksud dengan evaluasi dalam
pendidikan agama Islam adalah pengambilan sejumlah keputusan yang berkaitan
dengan pendidikan agama islam guna melihat sejauh mana keberhasilan pendidikan
yang selaras dengan nilai-nilai islam sebagai tujuan dari pendidikan islam itu sendiri
Tujuan evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar (termasuk belajar
mengajar pendidikan agama): untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi taraf
perkembangan dan kemajuan yang diperoleh muri, dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetepkan dalam kurikulum.
Fungsi MPAI antara lain :
a. Penentuan kelemahan dan atau kekuatan serta kesanggupan murid dalam
memiliki/menguasai materi pendidikan pengajaran agama yang telah diterima
dalam proses belajar mengajar.
b. Penentuan komponen-komponen/unsur-unsur (tujuan, materi, alat dan metode
dan sebagainya), yang perlu ditinjau dan direvisi/diperbaiki.
c. Penentuan kelemahan/kekuatan guru dalam melaksanakan program belajar-
mengajar.
d. Membimbing pertumbuhan dan perkembangan murid baik secara perorangan
maupun kelompok
Arif, Armai, “Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama Islam”, (Jakarta:
Ciputat Press, 2002)
Anam, Choirul,”Metodologi Pendidikan Agama Islam”, (Jombang: Tebuireng, 2014)
Hasan, Basyri dan Beni, Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2010)
Usman, Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002)
Zuhairini dkk,” Metodologi Penelitian Agama”, (Solo: Ramadhani, 1993)