DOSEN PENGAMPUH:
Dr. Drs. Muhammad Zein, M.Pd
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
Mulyono Abdurrahman, Teori, Diagnosis, dan Remediasinya, (Sumatera Barat: Rineka Cipta,
2012)
3
Abdin Syamsudin Makmun, Psikologi Pendidikan Edisi Lengkap. (Jepara: Rosdakarya, 2012)
materi pelajaran berikutnya apabila ia telah betul-betul menguasai isi
pelajaran yang telah dipelajari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi ?
2. Apa yang di maksud dengan remedial ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan evaluasi.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan remedial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Evaluasi Pembelajaran
1. Pengertian Desain Evaluasi
2. Tujuan evaluasi
B. Remedial Pembelajaran
1. Pengertian Remedial Pembelajaran
Kata remedial berasal dari bahasa Inggris yang berarti bersifat
menyembuhkan, mengobati, membetulkan atau membuat menjadi
baik. Hal ini berarti bahwa pembelajaran remedial adalah pembelajaran
yang bersifat menyembuhkan sehingga menjadi baik atau sembuh dari
masalah pembelajaran yang dirasa sulit. Mukhtar dan Rusmini
mengemukakan pembelajaran remedial adalah proses pembelajaran
yang berupa kegiatan perbaikan yang terprogram dan sistematis,
sehingga diharapkan dapat mempercepat ketuntasan belajar peserta
didik.4 Arifin mengemukakan pembelajaran remedial merupakan
kelanjutan dari pembelajaran biasa atau regular di kelas. Hanya saja,
peserta didik yang masuk dalam kelompok ini adalah peserta didik
yang belum tuntas belajar.5 Dari penjelasan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian dari desain pembelajaran remedial
adalah suatu upaya merancang yaitu merencanakan dan menyusun
serta melaksanakan proses pembelajaran (pengajaran perbaikan) dan
4
Mukhtar dan Rusmini, Pengajaran Remedial, (Jakarta: Nimas Multima, 2005)
5
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009)
menilai hasil pembelajaran (pengajaran perbaikan) tersebut secara
sistematis.
Wardani dan Kasron menyatakan bahwa kegiatan remedial adalah
usaha pemberian bantuan kepada peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik atau
mencapai ketuntasan belajar. Pembelajaran remedial merupakan
layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk
memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan
yang ditetapkan sedangkan peserta didik yang telah mencapai kriteria
ketuntasan yang telah ditetapkan diberikan pengayaan pemahaman
konsep.
Jika seluruh peserta didik telah mencapai ketuntasan pada saat tes
formatif maka pendidik memberikan perbaikan pada tujuan atau
indikator yang tingkat ketuntasannya paling rendah sebagai penguatan.
Konsep penyelenggaraan model pembelajaran remedial, secara tegas
dinyatakan dalam kurikulum 2013 yang diberlakukan berdasarkan
Permendikbud No 103 tahun 2014 dan Permendikbud No 104 tahun
2014. Permendikbud 103 menegaskan bahwa pada RPP yang dibuat
terdapat pembelajaran remedial dan pengayaan pada bagian penilaian.
Sedangkan, berdasarkan Permendikbud 104, dinyatakan bahwa
penguasaan SK dan KD setiap peserta didik diukur menggunakan
sistem penilaian acuan kriteria. Peserta didik yang belum mencapai
KKM harus mengikuti pembelajaran remedial. Jika seorang peserta
didik mencapai standar tertentu maka peserta didik dinyatakan telah
mencapai ketuntasan. Melalui PermendikBud Nomor 103 dan 104
Tahun 2014, pemerintah secara tegas menyatakan bahwa sistem yang
direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan, di mana
semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk
menentukan KD yang telah dikuasai, serta untuk mengetahui kesulitan
peserta didik. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak
lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program
remedi dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah
memenuhi ketuntasan.6
2. Tujuan remedial pembelajaran
Pengajaran remedial bertujuan agar peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan
melalui proses perbaikan, baik segi proses belajar mengajar maupun
kepribadian peserta didik. Tujuan pengajaran remedial secara rinci
adalah agar peserta didik dapat:
a. Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi
belajar meliputi segi kekuatan, kelemahan, jenis dan sifat
kesulitan.
b. Memperbaiki cara-cara belajar ke arah yang lebih baik sesuai
dengan kesulitan yang dihadapi.
c. Memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat untuk
mengatasi kesulitan belajarnya.
d. Mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan baru yang dapat
mendorong tercapainya hasil belajar yang baik.
e. Mengatasi hambatan-hambatan belajar yang menjadi latar
belakang kesulitannya
3. Fungsi remedial
Pengajaran remedial mempunyai fungsi yang amat penting dalam
keseluruhan proses belajar mengajar. Adapun beberapa fungsi
pengajaran remedial tersebut adalah:
a. Fungsi korektif Pengajaran remedial mempunyai fungsi korektif,
artinya melalui pengajaran remedial dapat diadakan pembentukan
atau perbaikan terhadap sesuatu yang dianggap masih belum
mencapai apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses belajar
mengajar. Hal-hal yang diperbaiki atau dibetulkan melalui
pengajaran remedial antara lain: 1) Perumusan tujuan, 2)
6
Maria Waldetrudis, “Pembelajaran Remedial Sebagai Suatu Upaya Dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar”. Jurnal Foundasia, Vol. IX No.1, 2018. Hlm. 18-19
Penggunaan metode mengajar, 3) Cara-cara belajar, 4) Evaluasi,
5) Segi-segi pribadi peserta didik.
b. Fungsi Penyesuaian, yang dimaksud dengan fungsi penyesuaian
adalah agar dapat membantu peserta didik untuk menyesuaian
dirinya terhadap tuntutan kegiatan belajar.
c. Fungsi Pemahaman, fungsi pemahaman adalah agar pengajaran
remedial memungkinkan pendidik, peserta didik dan pihak-pihak
lain dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap
pribadi murid. Demikian pula peserta didik diharapkan dapat lebih
memahami dirinya dan segala aspeknya. Begitu pula pendidik dan
pihak-pihak lainnya dapat lebih memahami akan keadaan pribadi
peserta didik.
d. Fungsi Pengayaan, fungsi pengayaan dimaksud agar pengajaran
remedial dapat memperkaya proses belajar mengajar. Bahan
pelajaran yang tidak disampaikan dalam pengajaran reguler, dapat
diperoleh melalui pengajaran remedial. Pengayaaan lain adalah
dalam segi metode dan alat yang dipergunakan adalam pengajaran
remedial. Dengan demikian diharapkan hasil yang diperoleh
peserta didik dapat lebih banyak, lebih luas dan lebih dalam
sehingga hasil belajarnya lebih kaya.
e. Fungsi Terapuetik, dengan pengarahan remedial secara langsung
atau tidak langsung dapat meyembuhkan atau memperbaiki
kondisi-kondisi kepribadian peserta didik yang diperkirakan
menunjukkan adanya penyimpangan. Penyembuhan kondisi
kepribadian dapat menunjang pencapaian prestasi belajar,
demikian pada sebaliknya.
f. Fungsi Akselarasi, fungsi akselarasi adalah agar pengajaran
remedial dapat mempercepat proses belajar baik dalam arti aktul
maupun materi. Misalnya: peserta didik yang tergolong lambat
dalam belajar dapat dibantu lebih cepat proses belajarnya melalui
pengajaran remedial.
4. Prinsip Remedial
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus antara lain
sebagai berikut:
a. Adaptif, program pembelajaran remedial hendaknya
memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan,
kesempatan, dan gaya belajar masing-masing.
b. Interaktif, pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan siswa
untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber
belajar yang tersedia.
c. Fleksibilitas, dalam metode pembelajaran dan penilaian yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik.
d. Kesinambungan dan ketersediaan dalam pemberian pelayanan:
program pembelajaran reguler dengan pembelajaran remedial
merupakan satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran
reguler dengan remedial harus berkesinambungan dan programnya
selalu tersedia agar setiap saat siswa dapat mengaksesnya sesuai
dengan kesempatan masing-masing.7
5. Jenis-Jenis Remedial
Seperti diketahui bahwa pengajaran remedial merupakan bagian
integral dari proses belajar mengajar yang menghendaki ketuntasan
pencapaian tujuan/kompetensi atau pencapaian tujuan secara optimal.
Pendidik sebagai pelaksana, pembimbing dan motivator dalam
pembelajaran remedial tentunya harus mampu menentukan pilihan
tindakan yang akan diambil guna mengatasi ketidaktercapaian
kompetensi dari peserta didik. Untuk itu pendidik paling tidak harus
mengenal tipe-tipe pengajaran remedi.
a. Tipe Bloom, Siahaan mengemukakan setiap pendidik dan
peserta didik haruslah mahir dalam setiap bagian materi
7
Suprihatiningrum, Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi, dan Kompetensi Guru,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013)
kegiatan belajar, namun dengan catatan bahwa pemahiran
bagian-bagian itu tidak boleh sama dengan pemahiran secara
keseluruhan, menurutnya pemahiran itu ditentukan oleh
penguasaan secara operasional dalam menangani
masalah/materi itu sampai taraf 80-90%.8
b. Tipe Killer, dalam tipe Killer, jika seseorang belum mencapai
taraf tertentu yang telah ditargetkan seratus persen (100 %),
maka secara keseluruhan kegiatan belajar ini harus diulangi
seluruhnya.
BAB III
8
Maria Waldetrudis, “Pembelajaran Remedial Sebagai Suatu Upaya Dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar”. Jurnal Foundasia, Vol. IX No.1, 2018. Hlm. 20
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Pemaparan materi diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Evaluasi hasil belajar, dimana evaluasi ini dilakukan untuk mengukur
sejauh mana pengetahuan dan keterampilan peserta didik berkembang
setelah menerima materi dan arahan dari seorang pendidik
2. Pembelajaran remedial pada dasarnya untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas masing-masing peserta didik dalam menguasai materi
pelajaran.
3. dengan desain evaluasi adalah suatu kondisi dan prosedur yang
diciptakan oleh evaluator untuk mengumpulkan data.
4. desain pembelajaran remedial adalah suatu upaya merancang yaitu
merencanakan dan menyusun serta melaksanakan proses
pembelajaran (pengajaran perbaikan) dan menilai hasil pembelajaran
(pengajaran perbaikan) tersebut secara sistematis.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Abdin Syamsudin Makmun, Psikologi Pendidikan Edisi Lengkap. (Jepara:
Rosdakarya, 2012)