Anda di halaman 1dari 10

JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN 2527-6905

TEMATIK DIKDAS Vol 2 (1) 2017


UNIVERSITAS JAMBI Page 28-37

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP URGENSI PAUD DI KECAMATAN


DANAU TELUK KOTA JAMBI

K.A. Rahman Atika Wirdasari


ka_rahman@unja.ac.id Universitas Jambi
Universitas Jambi

ABSTRAK
Usia dini merupakan suatu usia yang sangat penting bagi seorang individu,
karena dalam usia ini individu mengalami perkembangan otak yang sangat pesat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan persepsi masyarakat terhadap
urgensi PAUD di Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi secara umum, serta
persepsi masyarakat terhadap urgensi PAUD yang berhubungan dengan anak
usia dini yang hidup pada masa peka; anak usia dini memiliki sel-sel otak
yang harus dikembangkan; anak usia dini merupakan generasi emas suatu
bangsa, dan anak usia dini sedang melewati masa yang sangat menentukan
masa depannya. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif melalui pendekatan
kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua/masyarakat yang
mengikuti program PAUD dan berdomisili di Kecamatan Danau Teluk.
Pengambilan data dalam penelitian ini dengan menggunakan angket yang
berisi 28 pernyataan dan di sebarkan kepada 56 responden. Dari penelitian
dihasilkan bahwa persepsi masyarakat terhadap Urgensi PAUD di
Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi berada pada kualitas “Sangat Baik”.
Terbukti dari hasil rata-rata dengan bobot 89%. Beikutnya persepsi masyarakat
terhadap Urgensi PAUD yang berhubungan dengan anak usia dini hidup
pada masa peka berada pada kualitas “Baik” (87%), persepsi bahwa anak
usia dini memiliki sel-sel otak yang harus dikembangkan berada pada
kualitas “Baik” (88%), persepsi bahwa anak usia dini merupakan generasi emas
suatu bangsa berada pada kualitas “Baik” (88%), dan anak usia dini sedang
melewati masa yang sangat menentukan masa depannya berada pada kualitas
“Sangat Baik” (92%).
Kata kunci: Persepsi, Urgensi, PAUD.

JURNAL DIKDAS UNIVERSITAS JAMBI Page 28


JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN 2527-6905
TEMATIK DIKDAS Vol 2 (1) 2017
UNIVERSITAS JAMBI Page 28-37

PENDAHULUAN anak usia dini sedang melewati masa yang


sangat menentukan masa depannya.
Kecamatan Danau Teluk Kota Persepsi Masyarakat adalah peristiwa atau
Jambi berada di wilayah dengan luas objek yang dipengaruhi oleh objek yang
15.700 Km2 terbagi dalam 5 kelurahan di persepsi, alat indera, serta perhatian
yaitu Kelurahan Pasir Panjang, Kelurahan masyarakat terhadap objek tersebut.
Tanjung Raden, Kelurahan Tanjung Pasir, Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kelurahan Olak Kemang, dan Kelurahan persepsi adalah alat indera, syaraf,
Ulugedong, dengan total jumlah perhatian, serta objek yang akan di
penduduk sebanyak 13.821 jiwa dalam persepsi. Proses terjadinya persepsi itu
5041 KK. Jarak pusat pemerintahan berawal dari objek yang menimbulkan
wilayah kecamatan Danau Teluk dengan stimulus kemudian stimulus itu
Ibu kota Provinsi Jambi adalah 12 km. mengenai alat indera, kemudian
Kecamatan Dana Teluk adalah bagian dilanjutkan oleh syaraf sensorik ke otak,
utara Kota Jambi yang dipisahkan oleh dalam otak stimulus itu diproses
Sungai Batanghari. Untuk menuju ke sehingga seseorang dapat menyadari apa
pusat kota, Kecamatan Danau Teluk yang diterima dengan eseptor itu. Ciri
harus menyeberangi sungai Batang hari umum dunia persepsi adalah modalitas,
melalui jembatan atau bisa menggunakan dimensi ruang dan waktu, konteks, serta
alat transportasi laut (ketek, perahu). dunia.
Walaupun hanya berjarak beberapa ratus
meter dari pusat kota, namun kecamatan URGENSI PENDIDIKAN ANAK USIA
Danau Teluk jauh tertinggal DINI
dibandingkan dengan bagian Kota Jambi
yang lain. Tidak ada gedung tinggi, Pendidikan anak usia dini adalah
yang ada hanyalah rumah panggung khas pendidikan yang diberikan untuk
Jambi. Dikarenakan harus menyeberangi mengembangkan dan menstimulus
sungai, maka dari itu daerah Kecamatan aspekaspek perkembangan anak usia
Danau Teluk ini disebut dengan daerah dini (0-6 tahun) untuk persiapan pra
seberang. Pertanyaan dari peneliti adalah sekolah dan dunia nyatanya kelak. selain
bagaimana persepsi dari masyarakat mempersiapkan anak untuk memasuki
terhadap urgensi PAUD di Kecamatan pendidikan ke jenjang dasar, tujuan
Danau Teluk Kota Jambi? pendidikan anak usia dini adalah untuk
meningkatkan dan mengembangkan
Beberapa konsep dapat aspekaspek perkembangan anak dan
dikemukakan berikut ini` Persepsi mengembangkan potensi serta bakat yang
merupakan sebuah proses membuat ada pada diri anak usia dini. Fungsi
penilaian, proses pemberian makna, serta dari pendidikan anak usia dini adalah
memfokuskan perhatian terhadap suatu upaya untuk membina, menumbuhkan,
objek rangsang berdasarkan pengalaman, dan mengembangkan suluruh potensi
dan informasi terhadap Urgensi PAUD. anak secara optimal agar siap
Anak usia dini hidup pada masa peka; menghadapi pendidikan selanjutnya serta
anak usia dini memiliki sel-sel otak yang kesiapan mengahdapi masa depannya
harus dikembangkan; anak usia dini kelak.
merupakan; generasi emas suatu bangsa;
JURNAL DIKDAS UNIVERSITAS JAMBI Page 29
JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN 2527-6905
TEMATIK DIKDAS Vol 2 (1) 2017
UNIVERSITAS JAMBI Page 28-37

Imam Musbikin (2010:35-37) pengembangan seluruh aspek kepribadian


berpendapat tentang pendidikan anak anak. (Suyadi dan Maulidya
usia dini sebagai berikut: Pendidikan anak Ulfah,2013:17) Novan Ardi Wiyani
usia dini (PAUD) adalah suatu upaya (2016:3-4) menjelaskan pengertian
pembinaan yang ditujukan kepada anak PAUD sebagai berikut.
sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang ilakukan melalui pemberian PAUD merupakan peletak dasar
rangsangan pendidikan untuk membantu pertama dan utama dalam pengembangan
pertumbuhan dan perkembangan jasmani pribadi anak, baik yang berkaitan
dan ruhani agar anak memiliki kesiapan dengan karakter, kemampuan fisik,
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. kognitif, bahasa, seni, sosial emosional,
Pengertian pendidikan anak usia dini spiritual, disiplin diri, konsep diri, maupun
seperti ini mengacu dalam undang- kemandirian. Keberhasilan anak di PAUD
undang Sisdiknas Tahun 2003 pasal 1 merupakan cermin untuk melihat
ayat 14. disamping istilah pendidikan keberhasilan anak dimasa mendatang.
anak usia dini, terdapat pula terminologi Anak yang mendapatkan layanan yang
pengembangan anak usai dini, yaitu upaya baik sejak dini memiliki harapan lebih
yang dilakukan oleh masyarakat dan atau besar untuk meraih kesuksesan dimasa
pemerintah untuk membantu anak usia dini depannya. Sebaliknya, anak yang tidak
dalam mengembangkan potensinya secara mendapatkan pendidikan yang tidak
holistic, baik aspek pendidikan, gizi, memadai membutuhkan perjuangan yang
maupun kesehatan. cukup berat untuk mengembangkan
kehidupan selanjutnya.
Wiyani dan Barnawi (2012:36-
37) menjelaskan pendapat para ahli Wiyani dan Barnawi (2012:34)
pendidikan anak sebagai berikut: mengatakan pendapat para ahli
pendidikan anak usia dini (PAUD) pendidikan tentang hakikat pendidikan
merupakan pendidikan yang dapat anak usia dini sebagai berikut. Para ahli
membantu menumbuh-kembnagkan anak pendidikan sepakat bahwa periode
dan pendidikan dapat membantu keemasan tersebut hanya berlangsung
perkembangan anak secara wajar. jadi, satu kali sepanjang rentang kehidupan
pada hakikatnya pendidikan anak usia manusia. hal ini menunjukkan bahwa
dini (PAUD) adalah pemberian upaya betapa meruginya suatu keluarga,
untuk menstimulasi, membimbing, masyarakat, dan bangsa jika mengabaikan
mengasu, dan menyediakan kegiatan masa-masa penting yang berlangsung pada
pembelajaran yang akan menghasilkan anak usia dini. ada berbagai kajian
kemampuan dan keterampilan pada anak tentang hakikat anak usia dini
usia dini. diantaranya oleh Bredecam dan Copple,
Brener,serta Kellough sebagai berikut:
Pendidikan anak usia dini anak bersifat unik, anak mengekspresikan
(PAUD) pada hakikatnya ialah perilakunya secara relatif spontan, anak
pendidikan yang diselenggarakan dengan bersifat ektif dan enerjik, anak itu
tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan egosentris, anak memiliki rasa ingin tahu
dan perkembangan anak secara yang kuat dan antusias terhadap banyak
menyeluruh atau menekan pada hal, anak bersifat eksploratif dan berjiwa
JURNAL DIKDAS UNIVERSITAS JAMBI Page 30
JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN 2527-6905
TEMATIK DIKDAS Vol 2 (1) 2017
UNIVERSITAS JAMBI Page 28-37

petualang, anak umunya kaya dengan diperhatikan cara belajar anak yang
fantasi, anak masih mudah frustasi, anak dimulai dari cara sederhana kerumit,
masih kurang pertimbangan dalam konkret ke abstrak, gerakan ke verbal,
bertindak, anak memiliki daya perhatian dan ke-aku-an ke rasa sosial. b)
yang pendek, masa anak merupakan masa Berorientasi pada kebutuhan anak.
belajar yang paling potensial, dan anak Kegiatan pembelajaran pada anak harus
semakin menunjukkan minat terhadap senantiasa berorientasi pada kebutuhan
teman. anak. Anak pada usia dini sedang
membutuhkan proses belajat untuk
mengoptimalkan semua aspek
Tujuan PAUD menurut UNESCO perkembangannya. Dengan demikian
ECCE (Early Childhood Care and berbagai jenis kegiatan pembelajaran
Education) dalam Suyadi dan Maulidya hendaknya dilakukan berdasarkan pada
Ulfah (2013:20) adalah sebagai berikut: perkembangan dan kebutuhan
PAUD bertujuan untuk membangun masingmasing anak. c) Bermain sambil
fondasi awal dalam meningkatkan belajar atau belajar seraya bermain.
kemampuan dalam meningkatkan Bermain merupakan pendekatan dalam
kemampuan anak untuk menyelesaikan melaksanakan pembelajaran pada anak
pendidikan lebih tinggi, menurunkan usia dini. Kegiatan pembelajaran yang
angka mengulang kelas dan angka putus disiapkan oleh pendidik hendaknya
sekolah, PAUD bertujuan menanam dilakukan dalam situasi yang
investasi SDM yang menguntungkan, baik menyenangkan dengan menggunakan
bagi keluarga, bangsa, negara, maupun strategi, metode, materi atau bahan, dan
agama, PAUD bertujuan untuk media yang menarik serta mudah diikuti
menghentikan roda kemiskinan, dan oleh anak. Melalui bermain, anak diajak
PAUD bertujuan turut serta aktif menjaga untuk bereksplorasi, menemukan dan
dan melindungi hak asasi setiap anak memanfaatkan objek-objek yang dekat
untuk memperoleh pendidikan yang dengan anak, sehingga pembelajaran
dijamin oleh undang-undang. menjadi bermakna bagi anak. Ketika
bermain anak membangun pengertian
Mursid (2015:10) menjelaskan yang berkaitan dengan pengalamannya. d)
beberapa prinsif pendidikan anak usia dini Stimulasi terpadu. Perkembangan anak
sebagai berikut: Beberapa prinsip yang bersifat sistematis, progresif dan
perlu diperhatikan dalam pelaksanaan berkesinambungan antara aspek kesehatan,
kegiatan/pembelajaran pada anak usia dini gizi, dan pendidikan. Hal ini berarti
meliputi: a) berorientasi pada kemajuan perkembangan satu aspek
perkembangan anak. Dalam melakukan akan memengaruhi aspek perkembangan
kegiatan, pendidik perlu memberikan lainnya. Karakteristik anak memandang
kegiatan yang sesuai dengan tahapan segala sesuatu sebagai suatu
perkembangan anak. Anak merupkan keseluruhan, bukan bagian demi bagian.
individu yang unik, maka perlu Stimulasi harus diberikan secara terpadu
memperhatikan perbedaan secara sehingga seluruh aspek perkembangan
individual. Dengan demikian dalam dapat berkembang secara berjelanjutan,
kegiatan yang disiapkan perlu dengan memperhatikan kematanagn dan

JURNAL DIKDAS UNIVERSITAS JAMBI Page 31


JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN 2527-6905
TEMATIK DIKDAS Vol 2 (1) 2017
UNIVERSITAS JAMBI Page 28-37

konteks sosial, dan budaya setempat. e) Prinsip-prinsip pendidikan anak usia


Lingkungan kondusif. Lingkungan dini adalah berorientasi pada kebutuhan
pembelajaran harus diciptakan sedemikian dan perkembangan anak, belajar seraya
menarik dan menyenangkan dalam bermain, mengunakan pembelajaran
lingkungan bermain baik didalam terpadu, aktif, kreatif, efektif, dan
maupun diluar ruangan. Lingkungan menyenangkan, serta pembelajaran
fisik hendaknya memperhatikan terpusat yang pada anak. PAUD
keamanan dan kenyamanan anak dalam merupakan satu tahap pendidikan yang
bermain. Penatan ruang belajar harus tidak dapat diabaikan karena ikut
disesuaikan dengan ruang gerak anak menentukan perkembangan dan
dalam bermain sehingga anak dapat keberhasilan anak. seiring dengan
berinteraksi dengan mudah, baik dengan perkembangan pemikiran tersebut,
pendidik, maupun dengan temannya. tuntutan dan kebutuhan layanan
Lingkungan bermain hendaknya tidak endidikan anak usia dini pada saat ini
memisahkan anak dari nilai-nilai cenderung semakin meningkat. Penulis
budayanya, yaitu tidak membedakan nilai- mengadopsi teori urgensi PAUD dari
nilai yang dipelajari dirumah dengan Novan Ardy Wiyani (2016, 6-8), sebagai
tempat bermain ataupun lingkungan berikut:
sekitar. Pendidik harus peka terhadap
karakteristik budaya masing-masing anak. 1. Anak usia dini hidup pada masa peka.
f) Menggunakan pendekatan tematik. Proses perkembangan manusia
Kegiatan pembelajaran dirancang dengan secara utuh telah dimulai sejak janin dalam
menggunakan pendekatan tematik. Tema kandungan ibunya dan memasuki usia
sebagai wadah mengenalkan berbagai emas (golden age) hingga usia 6 tahun.
konsep untuk mengenal dirinya dan Usia 0 sampai 6 tahun merupakan
lingkungan sekitarnya. Tema dipilih dan masa peka bagi anak sehingga para ahli
dikembangkan dari hal yang paling menyebutnya the golden age, karena
dekat dengan anak, sederhana, serta perkembangan kecerdasannya mengalami
menarik minat. g) Aktif, kreatif, inovatif, signifikan. Mengingat masa ini usia
dan menyenangkan. Proses Pembelajaran emas, maka perlu ditulis dengan tinta
yang aktif, kreatif, inovatif, dan emas, dengan berbagai tulisan yang
menyenangkan dapat dilakukan oleh menghasilkan emas dimasa mendatang. Ini
anak yang disiapkan oleh pendidik penting, karena pada masa ini terjadi
melalui kegiatan-kegiatan menarik, pematangan berbagai fungsi fisik dan
menyenangkan untuk membangkitkan psikis yang siap merespon stimulasi yang
rasa ingin tahu anak, memotivasi anak datang dari lingkungannya.
untuk berpikir kritis, dan menemukan
hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran 2. Anak usia dini memiliki sel – sel otak
hendaknya dilakukan secara demokratis, yang harus dikembangkan.
mengingat anak merupakan subjek Temuan neorosains
dalam proses pembelajaran. h) mengungkapkan bahwa ketika lahir, sel –
Menggunakan media dan sumber belajar. sel otak bayi berjumlah sekitar 100
miliar, tetapi belum saling berhubungan
kecuali hanya sedikit, yaitu hanya sel –
JURNAL DIKDAS UNIVERSITAS JAMBI Page 32
JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN 2527-6905
TEMATIK DIKDAS Vol 2 (1) 2017
UNIVERSITAS JAMBI Page 28-37

sel otak yang mengendalikan jantung, 4. Anak di usia dini sedang melewati
pernafasan, gerak refleks, pendengaran dan masa yang sangat menentukan masa
naluri hidup. Ketika anak berusia 3 depannya.
tahun, sel otak telah membentuk 1000
triliun jaringan koneksi atau sinapsis. Masa usia dini merupakan masa
Jumlah ini dua kali lebih banyak dari yang yang paling penting untuk sepanjang
dimiliki orang dewasa. Sebuah sel otak kehidupannya, sebab masa usia dini
dapat berhubungan dengan 15000 sel lain. adalah masa pembentukan pondasi dan
Sinaps–sinaps yang jarang digunakan akan dasar kepribadian yang akan
mati, sedangkan yang sering digunakan menentukan pengalaman selanjutnya.
akan semakin kuat dan permanen. Demikian pentingnya usia dini kebutuhan
Setiap rangsangan atau stimulasi yang anak usia dini mutlak dipenuhi. Perubahan
diterima anak akan melahirkan dalam satu demensi akan mempengaruhi
sambungan baru atau memperkuat dimensi lainnya. Banyak para ahli yang
sambungan yang sudah ada. Semakin menilai bahwa periode 5 tahun sejak
banyaknya dan semakin kuatnya sinaps – kelahiran akan menentukan perkembangan
sinaps tersebut akan menjadikan otak selanjutnya. Baik ahli pendidikan, pakar
berfungsi optimal. Hal ini berguna bagi psikologi anak maupun kalangan ahli
perkembangan sensori anak. Kompleksitas gizi melihat betapa pentingnya
dan kuatnya jaringan sel otak anak secara pemberian pengasuhan dan pemenuhan
otomatis akan memacu aspek –aspek kebutuhan bagi anak usia dini.
perkembangan seperti kognetif, sosial,
emosional, kreatifitas, bahasa, dan lain Deskripsi diatas telah menunjukan
sebagainya. betapa urgent penyelenggaraan PAUD
bagi suatu bangsa. Teramat meruginya
3. Anak usia dini merupakan generasi suatu bangsa yang mengabaikan praktek
emas suatu bangsa mpenyelenggaraan PAUD. Bahkan
Program lee kwan yu (perdana dapatlah disimpulkan bahwa keberhasilan
menteri singapur) dalam membangun pembangunan nasional kita kedepan
singapura dan akhirnya singapura akan sangat dipengaruhi oleh keberhasilan
dengan segala keterbatasan alamnya kita dalam penyelenggaran layanan PAUD
menjadi negara maju dikawasan ASEAN ynag berkualitas
adalah dengan memprioritaskan
penyelenggaraan PAUD. Ia menyadari
bahwa focus peningkatan SDM ada METODE PENELITIAN
pada usia dini. Anak pada usia dini Metode penelitian yang
diberikan berbagai stimulasi digunakan dalam penelitian ini adalah
edukatif. Mereka dibentuk dengan metode penelitian kuantitatif. Dengan
berbagai aktifitas dan kreatifitas, serta populasi sebanyak 220 dan sampel
yang lebih utama dibentuk karakter dan sebanyak 56 responden yang tersebar di
sikap kemandiriannya. 10 PAUD di Kecamatan Danau Teluk
Kota Jambi.

JURNAL DIKDAS UNIVERSITAS JAMBI Page 33


JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN 2527-6905
TEMATIK DIKDAS Vol 2 (1) 2017
UNIVERSITAS JAMBI Page 28-37

positif, bila enjawab Ya = 1 dan Tidak =


0, sedangkan untuk pernyataan negative,
Tabel Populasi: bila menjawab Ya = 0 dan bila menjawab
NO N A M A P A U D JUMLAH Tidak = 1.
ANAK 2) Mencari perhitungan persentase data
1 PAUD Avivah 14 14 yang diperoleh dari masing-masing
2 PAUD Azzahra 20 jawaban sebagai mana yang
3 KB Nurul Islam 18 dikemukakan oleh Sutja A, dkk
4 RA Nurul Islam 16 (2012:106) Formula Persentase:
5 KB Panca Bhakti 14
6 TK Pertiwi IX 56 P =∑fx
7 PAUD Wasliyah 16 ∑fn
8 RA Ibnu Sina 17
9 PAUD Khodijah 32 Keterangan:
10 PAUD Ikhsaniyah 17 P = persentase yang dihitung
JUMLAH 220 ∑fx= jumlah frekuensi yang diperoleh dari
yang menjawab
NO N A M A P A U JUMLAH Sampel ∑fn= jumlah frekuensi dari keseluruhan
D ANAK 25% data.
1 PAUD Avivah 14 14 4
2 PAUD Azzahra 20 5 3) Persentase data dengan formulasi
kriteria penafsiran menurut Sutja A,dkk
3 KB Nurul Islam 18 5
(2014:15)
4 RA Nurul Islam 16 4
5 KB Panca Bhakti 14 4
Kriteria Penafiran Persentase
6 TK Pertiwi IX 56 14 Presentase kualitas
7 PAUD Wasliyah 16 4 89-100 Sangat baik
8 RA Ibnu Sina 17 4 60-88 Baik
9 PAUD Khodijah 32 8 41-59 Sedang
10 PAUD Ikhsaniyah 17 4 12-40 Kurang baik
JUMLAH 220 56 < 12 Tidak baik x 100%
Sumber data dalam penelitian ini
adalah masyarakat Kecamatan Danau
Teluk mKota Jambi yang mengikuti HASIL PENELITIAN
program PAUD di Kecamatan Danau Berdasarkan hasil pengolahan data
Teluk. Teknik pengumpulan data yang yang diperoleh dari penyebaran angket
penulis gunakan dalam penelitian ini terhadap 56 responden, kemudian diolah
adalah: Observasi, Menggunakan Angket, dengan menggunakan teknik statistik,
dan Dokumentasi. Dalam analisa data maka diperoleh hasil penelitian yang
dilakukan langkah-langkah sebagai disajikan pada tabel 4.2 dimana terlihat
berikut: bahwa rata-rata persentasse frekuensi
1) Menganalisa jawaban responden pada jawaban responden dari 38 item
masing-masing nomor, untuk pernyataan pernyataan persepsi masyarakat terhadap
JURNAL DIKDAS UNIVERSITAS JAMBI Page 34
JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN 2527-6905
TEMATIK DIKDAS Vol 2 (1) 2017
UNIVERSITAS JAMBI Page 28-37

urgensi PAUD di Kecamatan Danau Ini penting, karena pada masa ini
Teluk Kota Jambi berada pada kualitas terjadi pematangan berbagai fungsi fisik
sangat baik dengan persentase 89%. Ini dan psikis yang siap merespon stimulasi
sesuai dengan pendapat Suyadi dan yang datang dari lingkungannya.
Maulidya Ulfa (2013:2) yang 2. Persepsi masyarakat terhadap urgensi
mengatakan bahwa terdapat sejumlah PAUD pada indikator anak usia dini
argumen mengenai pentingnya PAUD memiliki sel-sel otak yang harus
dengan dukungan data-data akurat dikembangkan. Berdasarkan hasil
dihampir semua bidang keilmuan, pengolahan data yang diperoleh dari
mulai dari neurosains, psikologi, hasil penyebaran angket kepada 56
sosiologi, antropologi, ekonomi, responden, kemudian diolah dengan
pendidikan, dan seterusnya. Novan Ardy menggunakan teknik statistik maka
Wiyani (2014:29) pun juga mengatakan terlihat bahwa rata-rata persentase
bahwa betapa meruginya suatu keluarga, frekuensi jawaban responden dari 16
masyarakat dan bangsa jika item pernyataan persepsi masyarakat
mengabaikan praktik penyelenggaraan terhadap urgensi PAUD pada anak usia
pendidikan anak usia dini (PAUD). dini memiliki sel-sel otak yang harus
dikembangkan berada pada kualitas
Persepsi masyarakat terhadap Urgensi “Baik” dengan persentase 88%. Ini
PAUD di Kecamatan Danau Teluk Kota sesuai dengan pendapat Novan Ardy
Jambi untuk masing-masing indikator Wiyani (2014:29) mengatakan bahwa
dapat diperhatikann pada tabel sebagai pada masa tersebut perkembangan
berikut: otak mereka dapat berlangsung
1. Persepsi masyarakat terhadap urgensi optimal dan itu sangat berpengaruh
PAUD pada indikator anak usia dini terhadap kehidupannya kelak.
hidup pada masa peka. Berdasarkan 3. Persepsi masyarakat terhadap urgensi
hasil pengolahan data yang diperoleh PAUD pada indikator anak usia dini
dari hasil penyebaran angket kepada merupakan generasi emas suatu bangsa.
56 responden, kemudian diolah Berdasarkan hasil pengolahan data
dengan menggunakan teknik statistik yang diperoleh dari hasil penyebaran
maka terlihat bahwa rata-rata angket kepada 56 responden,
persentase frekuensi jawaban kemudian diolah dengan
responden dari 4 item pernyataan menggunakan teknik statistik maka
persepsi masyarakat terhadap urgensi terlihat bahwa rata-rata persentase
PAUD pada anak usia dini hidup frekuensi jawaban responden dari 4
pada masa peka berada pada kualitas item pernyataan persepsi masyarakat
“Baik” dengan hasil persentase 87%. terhadap urgensi PAUD pada anak usia
Ini sesuai dengan pendapat dini merupakan generasi emas suatu
E.Mulyasa dalam Novan Ardy bangsa berada pada kualitas “Baik”
Wiyani (2016:6) mengatakan bahwa dengan persentase 88%. Hal ini sesuai
mengingat masa ini merupakan usia dengan pendapat Suuyadi dan Maulidya
emas, maka perlu ditulis dengan tinta Ulfa (2013:7) mengatakan bahwa salah
emas, dengan berbagai tulisan yang satu alasan orang tua rela mengeluarkan
menghasilkan emas dimasa mendatang. biaya besar hanya untuk sekolah

JURNAL DIKDAS UNIVERSITAS JAMBI Page 35


JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN 2527-6905
TEMATIK DIKDAS Vol 2 (1) 2017
UNIVERSITAS JAMBI Page 28-37

yang selama ini dipandang “kurang KESIMPULAN


penting” adalah menginginkan
anaknya menjadi shalih dan shalihah, Berdasarkan hasil penelitian yang
berbakti kepada orang tuaa, cerdas, telah diolah secara keseluruhan, dapat
berprestasi berguna bagi nusa, dihasilkan bahwa persepsi masyarakat
bangsa, negara dan agama. Fondasi terhadap Urgensi PAUD di Kecamatan
anak yang demikian adalah pada usia Danau Teluk Kota Jambi berada pada
dini melalui PAUD. kualitas “Sangat Baik”. Terbukti dari hasil
4. Persepsi masyarakat terhadap urgensi rata-rata bobot 89%. Dari hasil analisis
PAUD pada indikator anak usia ini data tersebut berdasarkan indikator, maka
sedang melewati masa yang sangat dapat disimpulkan Persepsi Masyarakat
menentukan masa depannya. terhadap Urgensi PAUD yang
Berdasarkan hasil pengolahan data berhubungan dengan anak usia dini hidup
yang diperoleh dari hasil penyebaran pada masa peka berada pada kualitas
angket kepada 56 responden, “Baik” (87%), anak usia dini memiliki
kemudian diolah dengan selsel otak yang harus dikembangkan
menggunakan teknik statistik maka berada pada kualitas “Baik” (88%), anak
terlihat bahwa rata-rata persentase usia dini merupakan generasi emas suatu
frekuensi jawaban responden dari 4 bangsa erada pada kualitas “Baik”
item pernyataan persepsi masyarakat (88%), dan anak usia dini sedang
terhadap urgensi PAUD pada melewati masa yang sangat menentukan
indikator anak usia dini sedang masa depannya berada pada kualitas
melewati masa yang sangat “Sangat Baik” (92%).
menentukan masa depannya berada SARAN
pada kualitas “Sangat Baik” dengan
persentase 92%. Hal ini sejalan Pihak sekolah, hendaknya
dengan pendapat Imam Musbikin membuat pembelajaran di sekolah menjadi
(2010:44) mengatakan bahwa PAUD lebih bersemangat dan menyenangkan,
merupakan satu tahap pendidikan membuat sekolah menjadi surga bagi
yang tidak dapat diabaikan karena anak-anak. Orang tua dan masyarakat,
ikut menentukan perkembangan dan hendaknya lebih bersemangat dalam
keberhasilan anak. program PAUD dan meningkatkan
kualitas kerjasamanya dengan guru anak
di sekolah agar “generasi emas” yang
Tabel Rekapitulasi Persepsi Masyarakat diharapkan benar-benar terwujud.
Mahasiswa PG-PAUD, sebagai seorang
calon guru yang mencetak generasi
bangsa yang berkuaitas, maka mahasiswa
PG-PAUD hendaknya lebih bersemangat
dalam kuliah, agar dapat menerapkan
ilmu ke-PAUD-an yang di dapat
dibangku perkuliahan kepada masyarakat
secara sempurna.

JURNAL DIKDAS UNIVERSITAS JAMBI Page 36


JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN 2527-6905
TEMATIK DIKDAS Vol 2 (1) 2017
UNIVERSITAS JAMBI Page 28-37

DAFTAR PUSTAKA
Cathy, N., & Peter. (2015). Pendidikan Anak Usia Dini Sejarah, Filosifi,dan
Pengalaman. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
El-Khluqo, & Ihsana. (2015). Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini: Pendididkan Taman
Kehidupan Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kantor Kecamatan Danau Teluk. (2013). Kecamatan Danau Teluk Dalam Angka Tahun
2013. Jambi: Tidak Diterbitkan
Latif, & Mukhtar. (2013). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta:Kencana
Prenada Media Group.
Lynn, W. (2013). Psikologi Kepribadian Anallisis Seluk-beluk Kepribadian Manusia.
Jogjakarta: IRCiSoD.
Mursid. (2015). Pengembangan Pembelajaran PAUD. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Musbikin, I. (2010). Buku Pintar PAUD dalam Perspektif Islami. Jogjakarta: Laksana.
Mustaqim, & Wahib, A. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Najib, & Muhammad. (2016). Manajemen Strategik Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia
Dini. Yogyakarta: Gava Media
Nina. (2012). Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Rahman, & Agus, A. (2013). Psikologi Sosial Integrasi Pengetahuan Wahyu dan
Pengetahuan Empirik. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada.
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Rajagrafindo
Persada.
Sarwono, & Sarlito, W. (2011). Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT.Rajagrafindo
Persada.
Shaleh, A., R. (2009). Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta:
Kencana.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sofyan, & Hendra. (2014). Perkembangan Anak Usia Dini dan Cara Praktis
Peningkatannya. Jakarta: CV.Infomedika.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D.Bandung: Alfabeta.
Sutja, A. (2012). Panduan Penulisan Skripsi – FKIP UNJA.
Sutja, A. (2014). Panduan Penulisan Skripsi Program Ekstensi Bimbingan Konseling –
FKIP UNJA
Suyadi, & Ulfah. (2013). Konsep Dasar PAUD. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.
Umi, & Jauhar. (2014). Pengantar Psikologi Sosial. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Walgito, & Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi.
Widyastuti, Y. (2014). Psikologi Sosial. Yogjakarta: Graha Ilmu
Wiyani, & Novan, A. (2014). Psikologi Perkembangan Anank Usia Dini. Yogyakarta:
Gava Media.
Wiyani, Novan, A., & Barnawi. (2012). Format PAUD. Jogjakarta: Ar-ruz Media.

JURNAL DIKDAS UNIVERSITAS JAMBI Page 37

Anda mungkin juga menyukai