ABSTRAK
Usia dini merupakan suatu usia yang sangat penting bagi seorang individu,
karena dalam usia ini individu mengalami perkembangan otak yang sangat pesat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan persepsi masyarakat terhadap
urgensi PAUD di Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi secara umum, serta
persepsi masyarakat terhadap urgensi PAUD yang berhubungan dengan anak
usia dini yang hidup pada masa peka; anak usia dini memiliki sel-sel otak
yang harus dikembangkan; anak usia dini merupakan generasi emas suatu
bangsa, dan anak usia dini sedang melewati masa yang sangat menentukan
masa depannya. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif melalui pendekatan
kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua/masyarakat yang
mengikuti program PAUD dan berdomisili di Kecamatan Danau Teluk.
Pengambilan data dalam penelitian ini dengan menggunakan angket yang
berisi 28 pernyataan dan di sebarkan kepada 56 responden. Dari penelitian
dihasilkan bahwa persepsi masyarakat terhadap Urgensi PAUD di
Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi berada pada kualitas “Sangat Baik”.
Terbukti dari hasil rata-rata dengan bobot 89%. Beikutnya persepsi masyarakat
terhadap Urgensi PAUD yang berhubungan dengan anak usia dini hidup
pada masa peka berada pada kualitas “Baik” (87%), persepsi bahwa anak
usia dini memiliki sel-sel otak yang harus dikembangkan berada pada
kualitas “Baik” (88%), persepsi bahwa anak usia dini merupakan generasi emas
suatu bangsa berada pada kualitas “Baik” (88%), dan anak usia dini sedang
melewati masa yang sangat menentukan masa depannya berada pada kualitas
“Sangat Baik” (92%).
Kata kunci: Persepsi, Urgensi, PAUD.
petualang, anak umunya kaya dengan diperhatikan cara belajar anak yang
fantasi, anak masih mudah frustasi, anak dimulai dari cara sederhana kerumit,
masih kurang pertimbangan dalam konkret ke abstrak, gerakan ke verbal,
bertindak, anak memiliki daya perhatian dan ke-aku-an ke rasa sosial. b)
yang pendek, masa anak merupakan masa Berorientasi pada kebutuhan anak.
belajar yang paling potensial, dan anak Kegiatan pembelajaran pada anak harus
semakin menunjukkan minat terhadap senantiasa berorientasi pada kebutuhan
teman. anak. Anak pada usia dini sedang
membutuhkan proses belajat untuk
mengoptimalkan semua aspek
Tujuan PAUD menurut UNESCO perkembangannya. Dengan demikian
ECCE (Early Childhood Care and berbagai jenis kegiatan pembelajaran
Education) dalam Suyadi dan Maulidya hendaknya dilakukan berdasarkan pada
Ulfah (2013:20) adalah sebagai berikut: perkembangan dan kebutuhan
PAUD bertujuan untuk membangun masingmasing anak. c) Bermain sambil
fondasi awal dalam meningkatkan belajar atau belajar seraya bermain.
kemampuan dalam meningkatkan Bermain merupakan pendekatan dalam
kemampuan anak untuk menyelesaikan melaksanakan pembelajaran pada anak
pendidikan lebih tinggi, menurunkan usia dini. Kegiatan pembelajaran yang
angka mengulang kelas dan angka putus disiapkan oleh pendidik hendaknya
sekolah, PAUD bertujuan menanam dilakukan dalam situasi yang
investasi SDM yang menguntungkan, baik menyenangkan dengan menggunakan
bagi keluarga, bangsa, negara, maupun strategi, metode, materi atau bahan, dan
agama, PAUD bertujuan untuk media yang menarik serta mudah diikuti
menghentikan roda kemiskinan, dan oleh anak. Melalui bermain, anak diajak
PAUD bertujuan turut serta aktif menjaga untuk bereksplorasi, menemukan dan
dan melindungi hak asasi setiap anak memanfaatkan objek-objek yang dekat
untuk memperoleh pendidikan yang dengan anak, sehingga pembelajaran
dijamin oleh undang-undang. menjadi bermakna bagi anak. Ketika
bermain anak membangun pengertian
Mursid (2015:10) menjelaskan yang berkaitan dengan pengalamannya. d)
beberapa prinsif pendidikan anak usia dini Stimulasi terpadu. Perkembangan anak
sebagai berikut: Beberapa prinsip yang bersifat sistematis, progresif dan
perlu diperhatikan dalam pelaksanaan berkesinambungan antara aspek kesehatan,
kegiatan/pembelajaran pada anak usia dini gizi, dan pendidikan. Hal ini berarti
meliputi: a) berorientasi pada kemajuan perkembangan satu aspek
perkembangan anak. Dalam melakukan akan memengaruhi aspek perkembangan
kegiatan, pendidik perlu memberikan lainnya. Karakteristik anak memandang
kegiatan yang sesuai dengan tahapan segala sesuatu sebagai suatu
perkembangan anak. Anak merupkan keseluruhan, bukan bagian demi bagian.
individu yang unik, maka perlu Stimulasi harus diberikan secara terpadu
memperhatikan perbedaan secara sehingga seluruh aspek perkembangan
individual. Dengan demikian dalam dapat berkembang secara berjelanjutan,
kegiatan yang disiapkan perlu dengan memperhatikan kematanagn dan
sel otak yang mengendalikan jantung, 4. Anak di usia dini sedang melewati
pernafasan, gerak refleks, pendengaran dan masa yang sangat menentukan masa
naluri hidup. Ketika anak berusia 3 depannya.
tahun, sel otak telah membentuk 1000
triliun jaringan koneksi atau sinapsis. Masa usia dini merupakan masa
Jumlah ini dua kali lebih banyak dari yang yang paling penting untuk sepanjang
dimiliki orang dewasa. Sebuah sel otak kehidupannya, sebab masa usia dini
dapat berhubungan dengan 15000 sel lain. adalah masa pembentukan pondasi dan
Sinaps–sinaps yang jarang digunakan akan dasar kepribadian yang akan
mati, sedangkan yang sering digunakan menentukan pengalaman selanjutnya.
akan semakin kuat dan permanen. Demikian pentingnya usia dini kebutuhan
Setiap rangsangan atau stimulasi yang anak usia dini mutlak dipenuhi. Perubahan
diterima anak akan melahirkan dalam satu demensi akan mempengaruhi
sambungan baru atau memperkuat dimensi lainnya. Banyak para ahli yang
sambungan yang sudah ada. Semakin menilai bahwa periode 5 tahun sejak
banyaknya dan semakin kuatnya sinaps – kelahiran akan menentukan perkembangan
sinaps tersebut akan menjadikan otak selanjutnya. Baik ahli pendidikan, pakar
berfungsi optimal. Hal ini berguna bagi psikologi anak maupun kalangan ahli
perkembangan sensori anak. Kompleksitas gizi melihat betapa pentingnya
dan kuatnya jaringan sel otak anak secara pemberian pengasuhan dan pemenuhan
otomatis akan memacu aspek –aspek kebutuhan bagi anak usia dini.
perkembangan seperti kognetif, sosial,
emosional, kreatifitas, bahasa, dan lain Deskripsi diatas telah menunjukan
sebagainya. betapa urgent penyelenggaraan PAUD
bagi suatu bangsa. Teramat meruginya
3. Anak usia dini merupakan generasi suatu bangsa yang mengabaikan praktek
emas suatu bangsa mpenyelenggaraan PAUD. Bahkan
Program lee kwan yu (perdana dapatlah disimpulkan bahwa keberhasilan
menteri singapur) dalam membangun pembangunan nasional kita kedepan
singapura dan akhirnya singapura akan sangat dipengaruhi oleh keberhasilan
dengan segala keterbatasan alamnya kita dalam penyelenggaran layanan PAUD
menjadi negara maju dikawasan ASEAN ynag berkualitas
adalah dengan memprioritaskan
penyelenggaraan PAUD. Ia menyadari
bahwa focus peningkatan SDM ada METODE PENELITIAN
pada usia dini. Anak pada usia dini Metode penelitian yang
diberikan berbagai stimulasi digunakan dalam penelitian ini adalah
edukatif. Mereka dibentuk dengan metode penelitian kuantitatif. Dengan
berbagai aktifitas dan kreatifitas, serta populasi sebanyak 220 dan sampel
yang lebih utama dibentuk karakter dan sebanyak 56 responden yang tersebar di
sikap kemandiriannya. 10 PAUD di Kecamatan Danau Teluk
Kota Jambi.
urgensi PAUD di Kecamatan Danau Ini penting, karena pada masa ini
Teluk Kota Jambi berada pada kualitas terjadi pematangan berbagai fungsi fisik
sangat baik dengan persentase 89%. Ini dan psikis yang siap merespon stimulasi
sesuai dengan pendapat Suyadi dan yang datang dari lingkungannya.
Maulidya Ulfa (2013:2) yang 2. Persepsi masyarakat terhadap urgensi
mengatakan bahwa terdapat sejumlah PAUD pada indikator anak usia dini
argumen mengenai pentingnya PAUD memiliki sel-sel otak yang harus
dengan dukungan data-data akurat dikembangkan. Berdasarkan hasil
dihampir semua bidang keilmuan, pengolahan data yang diperoleh dari
mulai dari neurosains, psikologi, hasil penyebaran angket kepada 56
sosiologi, antropologi, ekonomi, responden, kemudian diolah dengan
pendidikan, dan seterusnya. Novan Ardy menggunakan teknik statistik maka
Wiyani (2014:29) pun juga mengatakan terlihat bahwa rata-rata persentase
bahwa betapa meruginya suatu keluarga, frekuensi jawaban responden dari 16
masyarakat dan bangsa jika item pernyataan persepsi masyarakat
mengabaikan praktik penyelenggaraan terhadap urgensi PAUD pada anak usia
pendidikan anak usia dini (PAUD). dini memiliki sel-sel otak yang harus
dikembangkan berada pada kualitas
Persepsi masyarakat terhadap Urgensi “Baik” dengan persentase 88%. Ini
PAUD di Kecamatan Danau Teluk Kota sesuai dengan pendapat Novan Ardy
Jambi untuk masing-masing indikator Wiyani (2014:29) mengatakan bahwa
dapat diperhatikann pada tabel sebagai pada masa tersebut perkembangan
berikut: otak mereka dapat berlangsung
1. Persepsi masyarakat terhadap urgensi optimal dan itu sangat berpengaruh
PAUD pada indikator anak usia dini terhadap kehidupannya kelak.
hidup pada masa peka. Berdasarkan 3. Persepsi masyarakat terhadap urgensi
hasil pengolahan data yang diperoleh PAUD pada indikator anak usia dini
dari hasil penyebaran angket kepada merupakan generasi emas suatu bangsa.
56 responden, kemudian diolah Berdasarkan hasil pengolahan data
dengan menggunakan teknik statistik yang diperoleh dari hasil penyebaran
maka terlihat bahwa rata-rata angket kepada 56 responden,
persentase frekuensi jawaban kemudian diolah dengan
responden dari 4 item pernyataan menggunakan teknik statistik maka
persepsi masyarakat terhadap urgensi terlihat bahwa rata-rata persentase
PAUD pada anak usia dini hidup frekuensi jawaban responden dari 4
pada masa peka berada pada kualitas item pernyataan persepsi masyarakat
“Baik” dengan hasil persentase 87%. terhadap urgensi PAUD pada anak usia
Ini sesuai dengan pendapat dini merupakan generasi emas suatu
E.Mulyasa dalam Novan Ardy bangsa berada pada kualitas “Baik”
Wiyani (2016:6) mengatakan bahwa dengan persentase 88%. Hal ini sesuai
mengingat masa ini merupakan usia dengan pendapat Suuyadi dan Maulidya
emas, maka perlu ditulis dengan tinta Ulfa (2013:7) mengatakan bahwa salah
emas, dengan berbagai tulisan yang satu alasan orang tua rela mengeluarkan
menghasilkan emas dimasa mendatang. biaya besar hanya untuk sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Cathy, N., & Peter. (2015). Pendidikan Anak Usia Dini Sejarah, Filosifi,dan
Pengalaman. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
El-Khluqo, & Ihsana. (2015). Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini: Pendididkan Taman
Kehidupan Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kantor Kecamatan Danau Teluk. (2013). Kecamatan Danau Teluk Dalam Angka Tahun
2013. Jambi: Tidak Diterbitkan
Latif, & Mukhtar. (2013). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta:Kencana
Prenada Media Group.
Lynn, W. (2013). Psikologi Kepribadian Anallisis Seluk-beluk Kepribadian Manusia.
Jogjakarta: IRCiSoD.
Mursid. (2015). Pengembangan Pembelajaran PAUD. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Musbikin, I. (2010). Buku Pintar PAUD dalam Perspektif Islami. Jogjakarta: Laksana.
Mustaqim, & Wahib, A. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Najib, & Muhammad. (2016). Manajemen Strategik Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia
Dini. Yogyakarta: Gava Media
Nina. (2012). Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Rahman, & Agus, A. (2013). Psikologi Sosial Integrasi Pengetahuan Wahyu dan
Pengetahuan Empirik. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada.
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Rajagrafindo
Persada.
Sarwono, & Sarlito, W. (2011). Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT.Rajagrafindo
Persada.
Shaleh, A., R. (2009). Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta:
Kencana.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sofyan, & Hendra. (2014). Perkembangan Anak Usia Dini dan Cara Praktis
Peningkatannya. Jakarta: CV.Infomedika.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D.Bandung: Alfabeta.
Sutja, A. (2012). Panduan Penulisan Skripsi – FKIP UNJA.
Sutja, A. (2014). Panduan Penulisan Skripsi Program Ekstensi Bimbingan Konseling –
FKIP UNJA
Suyadi, & Ulfah. (2013). Konsep Dasar PAUD. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.
Umi, & Jauhar. (2014). Pengantar Psikologi Sosial. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Walgito, & Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi.
Widyastuti, Y. (2014). Psikologi Sosial. Yogjakarta: Graha Ilmu
Wiyani, & Novan, A. (2014). Psikologi Perkembangan Anank Usia Dini. Yogyakarta:
Gava Media.
Wiyani, Novan, A., & Barnawi. (2012). Format PAUD. Jogjakarta: Ar-ruz Media.