Anda di halaman 1dari 3

Tn.

A berusia 37 tahun adalah seorang karyawan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang
jasa. Posisi yang ditempati orang adalah sekretaris di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, Tn. A
biasa bekerja di Ruang ber AC dengan kondisi lingkungan yang tenang, bersih dan menyenangkan.
Tn. A mengalami kecelakaan di sebuah jalan dekat sebuah pasar, ketika itu Tn. A sedang istirahat dan
keluar dari kantor untuk membeli makan siang. Tn. A yang hendak menyebrang tiba-tiba tertabrak
sebuah mobil yang mengakibatkan Tn. A mengalami fraktur femur sinistra yang membuatnya harus
di rawat di Rumah Sakit. Tn. A dibawa ke RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung untuk dilakukan
penanganan. Sesuai pemeriksaan dan hasil rontgen bahwa kaki sebelah kiri Tn. A mengalami patah
tulang dan harus segera dilakukan tindakan operasi. Dengna pertimbangan keluarga dan klien 2 hari
kemudian dilakukan tindakan operasi oleh dokter bedah tulang. Setelah dioperasi Tn. A di rawat di
Ruang perawatan bedah dan mengeluh nyeri post operasi pada kaki sebelah kiri. Setelah dilakukan
tindakan operasi, klien merasa tidak nyaman dengan kondisi di Rumah Sakit berbeda dengan
suasana di Rumah dan di Kantor tempat bekerja, klien mengeluh sulit melakukan aktivitas,
kebutuhan dibantu oleh perawat dan keluarganya, klien khawatir dengan sakit yang dideritanya.
Dalam kasus tersebut, aplikasi teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers dalam mengatasi masalah
kesehatan yang dialami Tn. A adalah menggunakan konsep-konsep prinsip hemodinamika yaitu
Helici, Resonansi dan Integrasi.

Asuhan Keperawatan

Pengkajian

 Pengkajian Keperawatan :

Tn. A merupakan karyawan swasta yang menempati posisi sebagai sekretaris di sebuah perusahaan,
klien mempunyai riwayat pendidikan seorang Sarjana. Tn. A merupakan tulang punggung keluarga
yang saat ini mengalami fraktur femur sisnistra terbuka karena kecelakaan lalu lintas, sehingga klien
harus dilakukan operasi. Klien merasa sangat khawatir akibat sakit yang dideritanya karena klien
harus di operasi sehingga harus di rawat di Rumah Sakit dan tidak dapat melaksanakan tugas
kantornya sebagai seorang sekretaris di perusahaan itu. Saat ini Tn. A merasa tidak berguna karena
tidak dapat menafkahi keluarganya dengan maksimal, klien terlihat berdiam diri ketika didatangi
oleh perawat.

 Pengkajian Helisi :

Tn. A adalah seorang pegawai sebuah perusahaan swasta dan menjabat sebagai sekretaris, klien
bekerja di Ruang ber AC dengan kondisi lingkungan yang tenang, bersih dan menyenangkan. Klien
baru pertama kali masuk Rumah Sakit, sehingga klien merasa tidak nyaman dengan kondisi di Rumah
Sakit karena sangat berbeda dengan lingkungan di Rumahnya dan tempat dia bekerja. Saat ini klien
merasa dengan operasi yang dilakukan, dia tidak bisa beraktivitas lagi.

 Pengkajian Resonansi :

Tn. A yaitu klien yang mengalami kecelakaan lalu lintas (ditabrak sebuah mobil). Klien di bawa ke
Rumah Sakit dengan kaki kiri klien tidak dapat digerakkan, klien mengalami fraktur femur sinistra
terbuka kemudian mendapat pertolongan dengan tindakan operasi. Sehingga klien tidak melakukan
aktivitas seperti biasa. Klien merasa tidak berguna saat ini.

 Pengkajian Integrasi :
Tn. A merasakan adanya perasaan kurang nyaman berada di Rumah Sakit karena klien mengalami
adanya keterbatasan dalam melakukan aktivitas, kebutuhannya dipengaruhi orang lain. Selain itu,
klien juga merasa takut dengan tindakan-tindakan medis yang baru pertama kali dia rasakan.

 Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman : lingkungan berhubungan dengan kurang pengendalian lingkungan
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan integritas struktur tulang
3. Kecemasan berhubungan dengan adanya hospitalisasi

 Intervensi & Implementasi


Dx. 1:
 Memberikan lingkungan yang nyaman
 Membantu klien memahami bahwa perbedaan tidak dapat dihilangkan
 Memodifikasi lingkungan untuk mengurangi perbedaan yang ditemukan
 melakukan tehnik menenangkan klien

Dx. 2:

 Membantu perawatan diri klien


 Melakukan perawatan imobilisasi
 Melakukan pengecekan kulit/luka operasi
 Melakukan perawatan kaki
 Mlakukan latihan kekuatan

Dx. 3:

 Mengkaji tanda kecemasan secara verbal dan non verbal


 mengkaji Tanda-tanda vital
 Memberikan informasi mengenai diagnosis dan tindakan-tindakan yang dilakuka
 Membantu klien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
 Meningkatkan koping dan bimbingan antisipasi
 Menginstruksikan klien untuk menggunakan tehnik relaksasi

Evaluasi

Dx. 1:

 Klien mengungkapkan perasaan terhadap perubahan lingkungan yang telah dimodifikasi


 Klien memahami bahwa perbedaan yang dialami tidak dapat dihilangkan

Dx. 2:

 Klien menyatakan kemampuannya dalam melakukan perawatan diri


 Klien mampu melakukan latihan mobilisasi secara berkala
 Keadaan luka operasi baik, tidak terdapat infeksi

Dx. 3:

 Klien menyatakan menerima dengan kondisinya saat ini


 Kecemasan berkurang setelah mendapat informasi mengenai diagnosis dan tindakan yang
dilakukan

Penjelasan Aplikasi pada Kasus

Kasus yang dihadapi dikaitkan dengan konsep hemodinamika yaitu Helisi, Resonansi dan Integras.

Anda mungkin juga menyukai