Anda di halaman 1dari 12

Nama Anggota Kelompok 5 (F1A):

1) Chelsea Aurellia (4)


2) Dea Edeline Antonia (5)
3) Evelyna Joselyne (11)
4) Grace Clarissa Angel (14)
5) Kelvin Roberto (17)
6) Queenchyla Cheisya (25)
7) Sheila Angelina (28)

NASKAH DRAMA:
(JUDUL)

Dikisahkan Kerajaan Euthoria merupakan kerajaan yang damai dan dapat


menyejahterakan seluruh rakyatnya. Hingga suatu hari, peristiwa yang menggentarkan
seluruh rakyat Kerajaan Euthoria terjadi. Kapal yang ditumpangi Raja dan Ratu saat pergi
berlayar hendak menghadiri pesta perjamuan politik mengalami ledakan dan menewaskan
kedua pemimpin Kerajaan Euthoria. Sejak kejadian tersebut, Kerajaan Euthoria kembali
mencetak sejarah dengan menjadi kerajaan yang dipimpin oleh dua Putri Mahkota dan
kemasyurannya tak terkalahkan.
Seiring dengan jalannya waktu, tanpa terasa acara yang diadakan kerajaan untuk
menyambut tahun baru hampir tiba. Acara tahun baru akan dihadiri hampir seluruh keluarga
bangsawan maupun kerajaan-kerajaan lain. Seluruh bangsawan dan rakyat Kerajaan Euthoria
sibuk mempersiapkan acara tahunan nan megah ini, tidak terkecuali Putri Selena dan Putri
Helena yang gugup menyambut acara yang mereka persiapkan pertama kali di dalam kamar
mereka masing-masing.
Ruby : “Putri, aku rasa usiamu sudah harus mencari pasangan, parasmu yang
menawan pasti bisa memikat hati pangeran- pangeran di negeri ini.”
Selena : “Hmm, aku rasa aku akan memikirkannya nanti, Ruby.”
Ruby : “Sebentar lagi acara perjamuan tahun baru hampir tiba, aku dengar ada
pangeran dari kerajaan barat akan datang nanti, mungkin putri akan
tertarik dengannya. Aku dengar sih dia sangat tampan dan perkasa,
Putri!"
Selena : "Iya, nanti aku akan menemuinya.
Ruby : “Aku harap dia pangeran yang tepat untukmu, Putri. Perempuan
secantik dan lembut hati sepertimu harus bisa mendapatkan pangeran
yang tampan dan lembut hati juga!"
Selena : (Tertawa) "Iya Ruby, terimakasih sudah mengatakannya." (Tersenyum
tulus)

Sementara itu, Putri Helena juga menunggu acara tahun baru di kamarnya bersama
Dayang Ellie.
Ellie : “Saat yang paling ditunggu-tunggu datang! Saya sangat bersemangat,
bagaimana denganmu, Putri?”
Helena : "Entahlah aku tak terlalu berharap banyak dengan perjamuan seperti
ini, pangeran-pangeran yang pernah datang ke sini semuanya bukanlah
tipeku”
Ellie : “Iya benar, selera Putri memang luar biasa, luar biasa rumit"
Helena : (Menatap tajam Ellie)
Ellie : (Terkekeh menyeringai) "Jangan menatap saya seperti itu, Putri.
Maksud saya, selera putri benar-benar luar biasa dan saya harap
pangeran selanjutnya bisa menggapai hati seorang Putri Helena. Putri
tidak mau kan sama seperti Putri Selena dalam masalah percintaan?”
Helena : "Jangan sama kan aku dengannya, jika salah satu dari pangeran itu
tipeku, dia akan menjadi milikku”

Hingga akhirnya, perayaan tahun baru yang dipersiapkan Kerajaan Euthoria dimulai.
Sama seperti dengan yang diharapkan, perayaan dibuka dengan meriah dan disaksikan oleh
ribuan pasang mata. Tamu-tamu Kerajaan Euthoria antusiasnya dengan para anggota
kerajaan.
Lady Valerie : "Selamat malam Putri Selena, terimakasih telah mengundang saya
untuk turut hadir dalam perayaan yang penuh kehormatan ini. Apa
perayaan ini juga dipersiapkan oleh Putri?"
Selena : "Selamat malam lady, senang berjumpa denganmu pada malam ini.
Bagaimana kabarmu?"
Lady Valerie : "Oh, seiring bertambah umur aku semakin sibuk menghadiri banyak
perjamuan teh dengan lady-lady yang lain. Di mana putri Helena?"
Selena : “Putri Helena sedang menjamu para tamu-tamu di taman belakang,
Lady.”
Lady Valerie : “Baiklah, aku akan menyapa Putri Helena terlebih dahulu.”

Acara berjalan dengan lancar hingga kehadiran Kerajaan Oberon yang membuat
sorakan para tamu acara tahun baru. Kerajaan Oberon dikenal sebagai kerajaan barat yang
tidak pernah hadir ke acara-acara seperti ini, tetapi Ratu Kerajaan Oberon meluangkan waktu
untuk hadir pada acara tahunan yang diadakan Kerajaan Euthoria.
Selena : "Terimakasih sudah telah menyempatkan hadir, Ratu Ophelia."
Ratu Ophelia : "Suatu kehormatan bagi saya diundang untuk hadir dalam perjamuan
yang luar biasa ini."
Selena : (Kebingungan) "Mohon maaf sebelumnya Ratu, siapakah orang yang
berada di sebelahmu?"
Ratu Ophelia : “Ah, kebetulan saya membawa putra tunggal saya, Pangeran Harrison
Oberon. Perkenalkan dirimu Harrison.”
Pangeran Harrison : “Perkenalkan putri, saya Pangeran Harrison dari Kerajaan Oberon.”
Selena : “Terima kasih ratu dan pangeran telah meluangkan waktu untuk
menghadiri perjamuan kali ini. saya harap ratu dan pangeran dapat
menikmati acara yang sudah kami selenggarakan malam ini.”

Setelah sapaan yang telah dilakukan Ratu dan Pangeran dari Kerajaan Oberon yang
dikenal jarang menghadiri perjamuan kerajaan kepada Putri Selena, kondisi pesta di gedung
perjamuan semakin riuh. Putri Selena melanjutkan kegiatannya untuk memberi sapaan
kepada para Lady dari Kerajaan lain. Saat Putri Selena mulai berjalan menjauhi perkumpulan
Lady, Pangeran Harrison buru-buru menghampiri Putri Selena.
Pangeran Harrison : "Selamat malam, Putri Selena. Saya melihat Putri pergi menjauh dari
obrolan Lady."
Selena : "Selamat malam, Pangeran. Oh, saya hanya ingin menyapa para tamu
lainnya. Ada apa pangeran?"
Pangeran Harrison : "Saya ingin menyapa Putri, dikarenakan saya tidak dapat menyapa
dengan baik sebelumnya."
Selena : "Tidak masalah, Pangeran Harrison."
Pangeran Harrison : "Putri Selena, ini merupakan pertemuan pertama kita. Saya ingin
membuat kesan pertama yang bagus. Anda mengerti bukan apa maksud
saya?"
Selena : (Diam dan memalingkan wajahnya)
Pangeran Harrison : "Wajah anda yang sangat cantik rupawan, suara yang lembut dan halus.
Saya tertarik dengan anda, Putri Selena. Saya ingin mengenal Anda
lebih jauh lagi."
Selena : "Maaf Pangeran, saya masih harus menemui tamu-tamu lainnya,
silahkan menikmati acaranya."

Putri Selena pergi meninggalkan Pangeran Harrison untuk menemui para tamu-tamu
kerajaan lainnya. Setelah ditinggalkan oleh Putri Selena, Pangeran Harrison merasa perlu
untuk mencari angin segar. Pangeran Harrison pergi menuju taman belakang kerajaan yang
cukup sepi dibandingkan aula kerajaan.
Helena : "Malam yang indah dipenuhi bintang dan cahaya bulan yang
menerangi, melihat pemandangan malam memang yang terbaik
dibandingkan pesta perjamuan yang melelahkan."

Pangeran Harrison memasuki taman dan berhadapan dengan Putri Helena. Bukannya
menyapa, Pangeran Harrison malah memetik sebuah bunga dan menghampiri Putri Helena.
Pangeran Harrison : "Ini untukmu tuan putri." (Sambil memberikan bunga kepada Helena)

Helena tak menjawab dan hanya menatapnya kebingungan. Pangeran Harrison pun
meletakkan bunga tersebut di tangan Putri Helena.
Pangeran Harrison : "Maaf bila saya lancang, Putri Helena sangat mempesona malam ini.
Saya harap ini bukanlah pertemuan terakhir kita, melainkan pertemuan
pertama kita."

Setelah itu, hanya senyuman yang diberikan oleh Pangeran Harrison dan Ia pergi
begitu saja. Acara tahun baru Kerajaan Euthoria berjalan dengan sangat lancar hingga
penutupan. Banyak para tamu kerajaan merasa berterima kasih telah diundang ke acara
terhormat ini dan pamit kepada Putri Selena serta Putri Helena.
Ratu Ophelia : “Terima kasih atas perjamuan yang luar biasa malam ini, senang bisa
menghabiskan waktu bersama kalian dan para tamu lainnya.”
Selena, Helena : (Membungkuk memberi salam)
Selena : “Terima kasih juga telah hadir pada hari ini, senang bisa bertemu
denganmu, Yang Mulia Ratu.”
Helena : “Datanglah lain hari, Ratu. Hati-hati dalam perjalanan, Ratu.”
Ratu Ophelia : “Saya dan Harrison pamit terlebih dahulu.”
Pangeran Harrison : “Terima kasih dan selamat malam, Putri Selena dan Putri Helena.”
(Membungkuk memberi salam)
Selena, Helena : (Membungkuk memberi salam)

Setelah acara selesai dan para tamu sudah mulai pamit meninggalkan Kerajaan
Euthoria, Helena kembali ke kamar pribadinya untuk beberes diri.
Ellie : "Apa Putri sudah bertemu Pangeran kerajaan barat itu?"
Helena : "Sudah."
Ellie : "Lalu bagaimana Putri? Apa dia masuk ke dalam kriteriamu?"
Helena : "Dia bukan kriteriaku, tetapi dia menarik perhatianku. Dia memberikan
setangkai bunga yang Ia petik dari taman. Sungguh lelaki yang aneh,
selama ini aku hanya menerima permata dan berlian."

Setelah menghadiri acara tahun baru Kerajaan Euthoria, Ratu Ophelia dan Pangeran
Harrison kembali ke Kerajaan Oberon dengan menunggangi kereta kuda. Sepanjang
perjalanan, Ratu Ophelia tampak tidak sabar ingin menyampaikan sesuatu. Sesampainya di
istana kerajaan, seperti yang diduga Ratu Ophelia langsung memanggil Pangeran Harrison.
Ratu Ophelia : "Harrison."
Pangeran Harrison : "Ada apa, Yang Mulia Ratu? Ada yang hendak
anda bicarakan?"
Ratu Ophelia :"Ada yang ingin Ibu bicarakan denganmu, Harrison.
Setelah datang ke Kerajaan Euthoria, Ibu memiliki rencana untuk
menguasai Kerajaan Euthoria dan untuk menjalankan rencana ini, Ibu
memerlukan bantuanmu Harrison."
Pangeran Harrison : "Apapun perintah Ratu akan saya lakukan."
Ratu Ophelia : "Ibu rasa ingin menjodohkanmu dengan salah satu putri dari Kerajaan
Euthoria. Usiamu saat ini juga sangat pas untuk menikah, ini waktu
yang tepat. Lagipula, dengan adanya pernikahan ini akan sangat
menguntungkan kerajaan kita untuk menguasai Kerajaan Euthoria."
Pangeran Harrison : "Saya tidak bisa membantah, Yang Mulia Ratu."
Ratu Ophelia : "Sepanjang pesta, Ibu sudah melihat calon manakah yang cocok
untukmu Harrison. Ibu rasa Putri Selenalah yang paling pantas untuk
mendampingimu."
Pangeran Harrison : "Putri Selena?"
Ratu Ophelia : "Iya, apa kau tidak setuju?"
Pangeran Harrison : "Saya akan mematuhi perintah Ratu, saya juga cukup tertarik dengan
Putri Selena.”
Ratu Ophelia : "Kalau begitu, pikatlah hatinya. Semakin cepat, semakin baik untuk
kita menguasai Kerajaan Euthoria."
Pangeran Harrison : “Baik, Yang Mulia. Itu urusan yang cukup mudah, saya akan
menyelesaikannya.” (Percaya diri)

Tidak berselang lama setelah perintah Ratu Ophelia kepada Pangeran Harrison untuk
mendekati Putri Selena dari Kerajaan Euthoria, Ratu Ophelia mengundang Putri Selena dan
Putri Helena untuk hadir dalam perjamuan minum teh di Kerajaan Oberon.
Ratu Ophelia : “Wah, selamat datang, Tuan Putri Euthoria. Kalian tampak sangat
mempesona seperti biasanya”
Selena : “Salam Yang Mulia Ratu (salam membungkukkan badan), kami disini
karena menerima perjamuan minum tehmu Yang Mulia Ratu, suatu
kehormatan bisa datang ke Kerajaan Oberon”
Helena : “Terima kasih Ratu, suatu kehormatan bisa bertemu denganmu lagi,
Yang Mulia juga sangat cantik seperti biasanya”
Ratu Ophelia : ”Hmm.. baiklah tidak perlu berbasa basi lagi, apa saya bisa berbicara
dengan Anda, Putri Selena? Putri Helena, bolehkah saya meminjam
kakakmu sebentar?
Helena : ”Tentu saja, Yang Mulia. Saya akan memberikan tempat dan waktu
untuk kalian berdua.”
Ratu Ophelia : “Sementara saya berbincang dengan Putri Selena, Putri Helena boleh
berkeliling di Kerajaan Oberon. Saya akan mengirimkan orang
kerajaan saya untuk mengawal Putri.”
Helena : “Suatu kehormatan untuk saya, Yang Mulia Ratu.”
Setelah diberikan izin dan pengawalan dari Kerajaan Oberon, Putri Helena pergi
berkeliling istana. Ratu Ophelia melanjutkan pembicaraan dengan Putri Selena terkait
perjodohan.
Ratu Ophelia : ”Putri Selena, saya mengundangmu kesini tidak hanya
untuk meminum teh bersama, tetapi juga akan membicarakan sesuatu
yang cukup penting.”
Selena : “Apa yang hendak Ratu bicarakan?”
Ratu Ophelia : “Saya berniat menjodohkan Pangeran Harrison dengan
Tuan Putri Selena. Apakah Putri bersedia?”
Selena : “Itu menjadi sebuah kehormatan bagi saya mendapati kesempatan ini.
Bolehkah saya mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai
perjodohan ini, Ratu?”
Ratu Ophelia : “Baiklah, Tuan Putri. Namun, saya akan menantikan kabar baik dari
Putri.”

Putri Helena terus berkelana sampai pada pekarangan kerajaan yang memikat
perhatian Putri Helena. Saat berkeliling pekarangan, Putri Helena bertemu kembali dengan
Pangeran Harrison.
Harrison : ”Selamat datang di Kerajaan Oberon Tuan Putri, senang melihatmu
lagi Putri Helena” (salam membungkukkan badan)
Helena : (Membungkukkan badan memberi salam) ”Selamat sore, Pangeran
Harrison. Mengapa Pangeran ada disini? Bukankah seharusnya
Pangeran berada di perjamuan teh di dalam kerajaan?”
Harrison : “Saya memberikan waktu terlebih dahulu untuk Ratu berbicara
dengan kakakmu, saya merasa bosan lalu saya melihat putri cantik ada
di perkarangan kerajaanku tentu saja saya datang menghampirinya.”
(Tersenyum malu)
Helena : ”Bisa saja Pangeran, berhentilah dengan ucapan manismu itu.”
Harrison : ”Saya serius, Putri. Saya rasa saya hanya tertarik kepadamu Putri
Helena.”
Helena : “Apa Pangeran bisa membuktikannya?”
Harrison : ”Saya belum bisa membuktikannya sekarang, saya tidak pernah
berjanji untuk sebuah perasaan, namun saya berusaha berjanji untuk
sebuah kesetiaan.”
Helena : “Baiklah, saya akan menunggu Pangeran. Semua keputusan
ada denganmu Pangeran.”

Setelah perjamuan teh yang dilakukan Ratu Ophelia selesai, Putri Selena dan Putri
Helena pamit dan kembali ke kerajaan mereka. Keesokan harinya, Putri Selena yang sedang
berada di kamar pribadinya berbincang dengan Ruby terkait perjodohannya dengan Pangeran
Harrison.
Ruby : “Apa yang kemarin Putri bicarakan bersama ratu kerajaan itu?”
Selena : “Kemarin aku bertemu dengan Ratu Ophelia, ia sepertinya
ingin aku untuk bertunangan dengan Pangeran Harrison.”
Ruby : “Menurutku Pangeran Harrison adalah pria yang tepat, saya
rasa Ia juga cocok denganmu, Putri. Pangeran juga akan sangat
beruntung mendapatkanmu.”
Selena : ”Benarkah itu, Ruby? Aku sebenarnya masih ragu untuk
langsung menerimanya, walaupun dia tampaknya sangat baik.”
Ruby : ”Apakah Putri ragu dengan perasaan Putri? Atau perasaan
Pangeran terhadap Putri? Pangeran Harrison sepertinya pria yang baik
dan bijaksana, ia pasti akan menjaga dan melindungimu putri.”
Selena : “Iya benar, aku rasa aku akan menerima perjodohan ini,
usiaku juga sudah berbicara bahwa inilah waktunya.”
Ruby : “Aku akan selalu disampingmu Putri, semua keputusanmu
akan selalu saya dukung.”
Selena : ”Terima kasih atas kesetiaanmu, Ruby.”
Ruby : “Selalu, Putri.” (Membungkukkan badan memberi salam)

Namun, dengan tidak sengaja Ellie mendengar perkataan Ruby tentang perasaan Putri
Selena terhadap Pangeran Harrison. Ellie dengan segera masuk ke kamar Helena untuk
menyampaikan kabar ini bahkan tanpa mengetuk pintu.
Ellie : ”Tuan Putri!” (Membuka pintu sambil teriak)
Helena : ”Kenapa kau membanting pintu? Apa yang ingin kau
sampaikan?”
Ellie : “Aku tidak sengaja mendengar pembicaraan Putri Selena dengan
Ruby.”
Helena : “Langsung ke intinya saja. Apa yang kau dengar?”
Ellie : ”Sepertinya Putri Selena memiliki perasaan terhadap Pangeran
Harrison. Bagaimana kalau mereka dijodohkan oleh Ratu Ophelia?”
Helena : “Oh, itu tidak terlalu penting untukku.”

Desas-desus terkait pertunangan Pangeran Harrison dan Putri Selena tersebar di


seluruh kerajaan. Tak selang beberapa lama, digelarlah acara pertunangan antara Putri Selena
dan Pangeran Harrison di kerajaan Euthoria. Kabar ini cukup mengecewakan bagi Putri
Helena yang tidak diberitahu secara langsung oleh kakaknya terkait pertunangannya dengan
Pangeran Harrison. Setelah acara pertunangan selesai, Putri Helena pergi menemui kakaknya
untuk berbicara.
Helena : “Putri, kenapa kau tidak mengabariku sama sekali perihal
pertunanganmu?”
Selena : “Helena, aku bisa menjelaskan ini sem-” (terpotong)
Helena : ”Apa kau tidak menganggapku sebagai saudara? Aku ini
adikmu. Aku merasa sangat kecewa terhadapmu, Selena.”
Selena : “Pertunanganku harusnya menjadi kabar bahagia untukmu, mengapa
kau merasa kecewa?”
Helena : “Selama ini, aku juga menyimpan perasaan kepada Pangeran
Harrison.”
Selena : “Kenapa kau tidak pernah memberitahuku?”
Helena : “Putri juga tidak pernah memberitahuku terkait pertunangan
ini.”
Selena : “Maaf, Selena.”
Helena : “Aku menunggu Pangeran Harrison untuk memenuhi
janjinya.”
Selena : “Apa yang Harrison janjikan kepadamu?”
Helena : “Untuk apa kau tahu?”

Helena pergi meninggalkan Selena begitu saja tanpa menjelaskan apa yang dijanjikan oleh
Harrison. Selena yang merasa bingung dan butuh penjelasan pergi menemui Pangeran
Harrison.
Selena : “Harrison!"
Harrison : "Ada apa, Tuan Putri? Mengapa anda terburu-buru seperti itu?"
Selena : “Apa yang kau janjikan kepada Helena?”
Harrison : “Janji?”
Selena : “Helena berkata bahwa kau menjanjikan sesuatu kepadanya?"
Harrison : "A-aku tidak pernah menjanjikan apapun."
Selena : “Jadi, maksudmu adikku berbohong?'
Harrison : “Bu-bukan begitu maksudku."

Merasa ragu dengan jawaban Harrison, Selena pergi meninggalkan Pangeran Harrison.
Pangeran Harrison tenggelam dalam pikirannya yang berkecamuk. Ia bingung mau menurut
kepada Ibunya atau memilih mengikuti hatinya untuk jujur kepada Putri Selena. Akhirnya,
Pangeran Harrison memilih untuk mengikuti isi hatinya dan pergi menemui Putri Selena.
Harrison : “Selena, aku akan menjelaskan semuanya."
Selena : (Mendengar).
Harrison : “Sejujurnya, aku memiliki perasaan terhadap Putri Helena.”
Selena : “Apa yang kau maksud?"
Harrison : “Bertunangan denganmu adalah keinginan ibuku, Ratu Ophelia. Aku
tidak pernah menginginkan pertunangan ini."
Selena : "Kau berkata omong kosong."
Harrison : “Ratu Ophelia ingin menguasai Kerajaan Euthoria dengan cara
bertunangan denganmu, aku tidak bisa menolak keinginan ibuku."
Selena : “Kenapa kau tidak bisa menolak?"
Harrison : “Ibuku sudah mendidik dan menghidupiku selama ini, aku tidak ingin
mengecewakan Ibuku."
Selena : “Lalu, kenapa kau mengatakan hal ini kepadaku? Walaupun perintah
seorang Ratu harus dipatuhi, namun jika kau merasa bahwa hal tersebut salah, maka kau bisa
menolaknya bukan?'
Harrison : “Sekarang aku hanya ingin mengikuti kata hatiku dan berkata sejujur-
jujurnya. Aku baru sadar hal ini salah."
Selena : “Baiklah, aku menghargai keberanianmu. Namun, aku meminta untuk
membatalkan pertunangan kita."
Harrison : “Terima kasih atas pengertianmu, Putri."

Harrison pamit dan langsung menuju ke Kerajaan Oberon untuk menemui Ibunya.
Maksud Pangeran Harrison menemui ibunya untuk memberitahu akan pembatalan
pertunangannya. Tentu saja, hal ini membuat Ratu Ophelia kecewa dan marah terhadap putra
tunggalnya.
Harrison : “Yang Mulia Ratu, ada yang ingin saya sampaikan."
Ratu Ophelia : "Ada apa, anakku?"
Harrison : “Putri Selena membatalkan pertunangannya dengan saya.”
Ratu Ophelia : “Mengapa itu bisa terjadi? Apa yang telah kau lakukan, Pangeran?'
Harrison : “Saya sebenarnya tidak mencintai Putri Selena, saya telah berbohong
dengan Ratu. Sebenarnya saya sangat mencintai Putri Helena bukan Putri Selena."
Ratu Ophelia : "Lalu, kenapa pertunangannya batal?'
Harrison :“Putri Selena telah mengetahui rencana Ratu untuk menguasai
Kerajaan Euthoria.”
Ratu Ophelia : “Kenapa dia bisa tahu?" (Teriak)
Harrison : “Saya telah mengakui semuanya. Saya tidak ingin lagi hidup di
bawah paksaan Ratu, saya ingin hidup dengan orang yang saya cintai, yaitu Putri Helena.”
Ratu Ophelia : “Apapun alasanmu, saya tidak peduli! Aku hanya mau menguasai
Kerajaan Euthoria."
Harrison : "Jika Ratu tidak setuju dengan keputusanku, maka aku akan pergi."
Ratu Ophelia : “Kalau kau pergi, siapakah yang akan meneruskan Kerajaan
Oberon?"
Harrison : “Sebenarnya aku juga tidak ingin melakukan hal ini, aku hanya ingin
Ibu memahami perasaanku. Aku baru sadar merebut kerajaan orang lain itu merupakan hal
yang salah akibat keserakahan Ibu."
Ratu Ophelia : (Diam)
Harrison : “Aku tidak ingin Ibu menjadi orang yang serakah."
Ratu Ophelia : (Menatap Harrison sambil terharu).

Pada Kerajaan Euthoria, Putri Selena yang telah mendengarkan penjelasan Pangeran Harrison
mulai sadar akan perasaan adiknya yang masih terluka. Putri Selena mengetuk pintu kamar
pribadi Helena untuk berbicara dengannya. Namun, Dayang Ellie yang membukakan pintu.
Selena : “Helena!" (sambil mengetuk pintu).
Ellie : (Membuka pintu) "Maaf, Tuan Putri Selena. Putri Helena sedang
tidak ingin bertemu dengan siapapun."
Selena : “Aku hanya ingin meminta maaf kepada Helena dan memberi tahu
penjelasan yang disampaikan Pangeran Harrison.”
Helena : (Pergi menuju pintu) "Ellie, tolong buatkan teh untuk kami."
Ellie : "Baik, Putri."
Selena : “Helena, aku ingin meminta maaf. Aku tidak pernah mengira kau
akan sekecewa ini atas perbuatanku. Pangeran Harrison telah mengaku semuanya bahwa dia
mencintai dirimu dan Ratu Ophelia yang menyuruhnya untuk melakukan pertunangan
denganku agat dapat menguasai Kerajaan Euthoria."
Helena : “Maafkan aku juga atas perlakuanku kepadamu sebelumnya."
Selena : (Memeluk Helena) "Mari kita bangun Kerajaan Euthoria yang lebih
maju!"
Helena : (Membalas pelukan Selena) "Tentu saja!"

Pengakuan dari Pangeran Harrison atas keserakahan Ratu Ophelia kepada Putri Selena
telah membuat hubungan kedua kakak-beradik pemimpin Kerajaan Euthoria kembali
harmonis. Namun, dengan adanya pengakuan ini telah memutus hubungan antara Kerajaan
Euthoria dan Kerajaan Oberon. Seiring dengan berjalannya waktu, Kerajaan Euthoria dan
Kerajaan Oberon kembali jaya dengan cara mereka masing-masing.
Dari drama "judul" dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang manusia, hendaknya kita
tahu batas kita dalam bertindak dan bersikap. Keserakahan seseorang adalah sesuatu yang
terburuk karena itu hanya memakanmu luar dalam serta membuatmu sedih juga.

Anda mungkin juga menyukai