Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN AKTIF KALA III

No. Dokumen : 148/SOP/Dw II/2018


SOP No. Revisi
Tanggal
: 00
: 14 Pebruari 2018
Halaman : 1-3

UPT Kepala UPT


PUSKESMAS Puskesmas Dawan II
DAWAN II
dr. I Ketut Apriantara
NIP. 198104132008031001
1. Pengertian Tindakan yang dilakukan setelah bayi baru lahir untuk mempercepat
lepasnya plasenta
2. Tujuan a. Menurunkan kejadian perdarahan post partum
b. Mengurangi lamanya kala III
c. Mengurangi angka kematian dan kesakitan yang berhubungan
dengan Perdarahan
3. Kebijakan Keputusan kepala UPT Puskesmas Dawan II no 8 tahun 2018 tetang
kebijakan pelayanan klinis di UPT Puskesmas Dawan II
4. Referensi Ilmu Kebidanan dan Kandungan, Sarwono prawirohardjo, 2009
Pedoman PONED (JNPK-KR)
5. Prosedur A. Menyuntikan Oksitosin
a. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal.
b. Menyuntikan Oksitosin 10 IU secara intramuskuler pada bagian
luar paha kanan 1/3 atas setelah melakukan aspirasi terlebih
dahulu untuk memastikan bahwa ujung jarum tidak mengenai
pembuluh darah.
B. Peregangan Tali Pusat Terkendali
a. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm
dari vulva atau menggulung tali pusat
b. Meletakan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah
uterus, sementara tangan kanan memegang tali pusat
menggunakan klem atau kain kasa dengan jarak 5-10 cm dari
vulva
c. Saat uterus kontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan
kanan sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati
ke arah dorso-kranial
C. Mengeluarkan plasenta
a. Jika dengan penegangan tali pusat terkendali tali pusat terlihat
bertambah panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta,
minta ibu untuk meneran sedikit sementara tangan kanan
menarik tali pusat ke arah bahwa kemudian ke atas sesuai
1/3
dengan kurve jalan lahir hingga plasenta tampak pada vulva.
b. Bila tali pusat bertambah panjang tetapi plasenta belum lahir,
pindahkan kembali klem hingga berjarak ± 5-10 dari vulva.
c. Bila plasenta belum lepas setelah mencoba langkah tersebut
selama 15 menit
d. Suntikan ulang 10 IU Oksitosin i.m
e. Periksa kandung kemih, lakukan kateterisasi bila penuh
f. Tunggu 15 menit, bila belum lahir lakukan tindakan plasenta
manual
D. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta
dengan hati-hati. Bila terasa ada tahanan, penegangan plasenta
dan selaput secara perlahan dan sabar untuk mencegah robeknya
selaput ketuban.
E. Masase Uterus
Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri
dengan menggosok fundus secara sirkuler menggunakan bagian
palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus
teraba keras)
F. Memeriksa kemungkinan adanya perdarahan pasca persalinan
a. Kelengkapan plasenta dan ketuban
b. Kontraksi uterus
c. Perlukaan jalan lahir

6. Diagram/ Menyuntikan Oksitosin Peregangan Tali Mengeluarkan


Bagan Alir Pusat Terkendali plasenta

Memeriksa kemungkinan adanya perdarahan pasca persalinan


Masase Uterus

7. Hal-hal yang a. Menjaga ketegangan tali pusat dengan benar saat manajemen aktif
perlu
kala III agar tidak terputusnya tali pusat.
diperhatikan
b. Ketika plasenta lahir, agar dievaluasi kelengkapan komponen-
komponennya.
c. Pastikan kontraksi uterus baik setelah plasenta lahir.
a. Ruang bersalin
8. Unit Terkait
b. Pustu
9. Dokumen Rekam Medis
terkait

2/3
10. Rekam
historis
perubahan No Yang Diubah Isi Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai