RS Tk. II 02.05.01
Dr. AK GANI
Tanggal Terbit Ditetapkan
13-02-2-19 Kepala Rumah Sakit Tk.II 02.05.01 dr.AK.Gani
SPO
Dr.Ponco Darmono,Sp.B
Kolonel Ckm NRP 11930098570570
PENGERTIAN Manual plasenta adalah prosedur pelepasan plasenta dari tempat
implantasinya pada dinding uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri
secara manual yaitu dengan melakukan tindakan invasi dan manipulasi tangan
penolong persalinan yang dimasukkan langsung kedalam kavum uteri
TUJUAN Untuk membantu kelahiran plasenta yang tidak bisa lahir secara spontan
akibat perlengketan atau kontraksi uterus yang tidak baik.
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II II 02.05.01 dr AK Gani No Kep
KEBIJAKAN
44 / II / 2019 tentang Pelayanan PONEK 24 jam
Persiapan
1. Pasang set dan cairan infus RL/NaCl
2. Jelaskan pada ibu prosedur dan tujuan tindakan
3. Lakukan anestesia verbal atau analgesia per rektal
4. Siapkan dan jalankan prosedur pencegahan infeksi
5. Pastikan kandung kemih kosong karena kandung kemih yangpenuh dapat
menggeser letak uterus.
RS Tk. II 02.05.01
dr. AK GANI
b. Bila di korpus depan maka pindahkan tangan ke sebelah atas tali pusat
dan sisipkan ujung jari-jari tangan diantara plasenta dan dinding uterus
dimana punggung tangan menghadap ke atas (anterior ibu)
c. Setelah ujung-ujung jari masuk diantara plasenta dan dinding uterus
maka perluas pelepasan plasenta dengan jalan menggeser tangan ke
kanan dan kiri sambil digeserkan ke atas (kranial ibu) hingga semua
perlekatan plasenta terlepas dari dinding uterus.
Catatan:
-Bila tepi plasenta tidak teraba atau plasenta berada pada dataran
yang sama tinggi dengan dinding uterus maka hentikan upaya
plasenta manual karena hal itu menunjukkan plasenta inkreta
(tertanam dalam miometrium).
-Bila hanya sebagian dari implantasi plasenta dapat dilepaskan dan
bagian lainnya melekat erat maka hentikan pula plasenta manual
karena hal tersebut adalah plasenta akreta. Untuk keadaan ini
sebaiknya ibu diberi uterotonika tambahan
(misoprostol 600 mcg per rektal) sebelum dirujuk ke fasilitas
kesehatan rujukan.
Mengeluarkan plasenta
8. Sementara satu tangan masih di dalam kavum uteri, lakukan eksplorasi
PROSEDUR untuk menilai tidak ada sisa plasenta yang tertinggal.
9. Pindahkan tangan luar dari fundus ke supra simfisis (tahan segmen bawah
uterus) kemudian instruksikan asisten/ penolong untuk menarik tali pusat
sambil tangan dalam membawa plasenta keluar (hindari terjadinya
percikan darah).
10. Lakukan penekanan (dengan tangan yang menahan suprasimfisis) uterus
kearah dorso- kranial setelah plasenta dilahirkan dan tempatkan plasenta di
dalam wadah yang telah disediakan.
1. Ruang Kebidanan
UNIT TERKAIT
2. Ruang Operasi