Anda di halaman 1dari 2

MANAJEMEN AKTIF KALA III

No. Dokumen : /SOP/0901/PKMA/2018


No. Revisi : 01
SOP Tgl. Terbit :

Halaman : 1/2
PUSKESMAS Satar, SKM. M.Kes
AIKMEL NIP. 19721231 200003 1 03

1. Pengertian Penatalaksanaan secara aktif pada kala tiga (pengeluaran aktif plasenta)
untuk membantu menghindarkan terjadinya perdarahan pasca persalinan.
2. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
Manajemen Aktif Kala III.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Aikmel No. 445/002/0901/PKMA/I/2018 tentang
Standar Pelayanan Publik Puskesmas Aikmel.
Manajemen Aktif Kala III dilaksanakan oleh Bidan dan/atau Dokter yang
kompeten.
4. Referensi JNPK-KR, DEPKES RI. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta.
5. Prosedur / Menyuntikkan Oksitosin
Langkah-langkah 1. Petugas meletakkan kain bersih diatas perut ibu.
2. Petugas memeriksa fundus uteri untuk emastikan kehamilan tunggal
3. Petugas memberitahu ibu akan di suntik
4. Petugas menyuntikkan oksiosin 10 unit secara IM pada bagian luar paha
kanan 1/3 atas setelah melakukan aspitasi terlebih dahulu untuk
memastikan bahwa ujung jarum tidak mengenai pembuluh darah.
Penanganan Tali Pusat Terkendali
1. Petugas memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva.
2. Petugas meletakkan tangan kiri di atas simfisis menahan bagian bawah
uterus, sementara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem
dengan jarak 5-10 cm dari vulva.
3. Petugas meregangkan tali pusat dengan tangan kanan sementara tangan
kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah dorso kranial.

Petugas Mengeluarkan Plasenta


1. Jika dengan menegangkan tali pusat terkendali, tali pusat bertambah
panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta, minta ibu untuk meneran
sedikit sementara tangan kanan menarik tali pusat kearah bawah
kemuadian ke atas, sesuai dengan kurve jalan lahir hinggan plsenta
tampak di vulva.
 Bila tali pusat bertambah panjang tapi plsenta belum lahir pindahkan
kembali klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
 Bila plasenta belum lepas setelah mencoba langkah di atas dalam
waktu 15 menit :
 Suntik ulang oksitosin 10 unit IM
 Periksa kandung kemih, lakukan katerisasibila perlu.
 Beritahu keluarga untuk persiapn rujukan.
 Ulangi penegangan tali pusat terkendali.
 Rujuk ibu bila plasenta tetap tidak mau lahir dalam 15 menit
kedua.
2. Setelah plasenta tampak di vulva, petugas meneruskan melahirkan
plasenta dengan hati-hati, bila perlu (terasa ada tahanan), pegang
plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran serah untuk
membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput
ketuban.
Bila selaput ketuban robek, dapat digunakan klem untuk menarik
robekan selaput ketuban tersebut keluar atau masukkan jari telunjuk dan
jari tengah tangan kanan kedalam vagina untuk melepaskan selaput
ketuban dari mulut rahim.
Masase Uterus
3. Segera setelah plasenta lahir, petugas melakukan masase pada fundus
uteri dengan menggosok fundus secara sirkuler mengguanakan bagian
palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uerus baik (funfus teraba
keras), maksimal smapai 15 detik.
Petugas memeriksa kemungkinan adanya perdarahan pasca persalinan.
4. Petugas memeriksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan
tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput
ketuban sudah lahir lengakap, dan masukkan kedalam kantong plastik
yang tersedia. Lepaskan klem dan tempatkan di wadah.
6. Diagram Alir
7. Hal-hal yang Pastikan tidak ada janin kedua.
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait -Ruang Bersalin
-Polindes
9 Dokumen -Rekam Medis
terkait -Catatan Tindakan
10. Rekaman
historis
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan
diberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai