Anda di halaman 1dari 129

Panduan Penulisan

TESIS
PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER

Dr. H. Deden Effendi, M.Ag


Dr. H. Aab Abdullah, S.IP., M.Ag.
Dr. H. A. Suganda, M.Ag.
Dr. Jasmansyah, M.Pd.
Dr. H. Bunyamin, M.Ag.
Dr. Beni Kurniawan, S.Ag., MM.
Dr. H. Rasyid Ridlo, SE., M.Ag.
Dr. (Cand.) Mustiali, M.MPd.
Dr. (Cand.) H. Encep Taufiqurrahman, M.Ag.
Aramdhan Kodrat Permana, M.Ag.
Drs. Dadang Jaya, MH.
Liah Siti Syarifah, M.Pd.
Drs. Ibrahim Senin.
Sandi Abriaman, S.Pd.I.
PANDUAN PENULISAN TESIS
PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER

Penuyusun
Dr. H. Deden Effendi, M.Ag
Dr. H. Aab Abdullah, S.IP., M.Ag.
Dr. H. A. Suganda, M.Ag.
Dr. Jasmansyah, M.Pd.
Dr. H. Bunyamin, M.Ag.
Dr. Beni Kurniawan, S.Ag., MM.
Dr. H. Rasyid Ridlo, SE., M.Ag.
Dr. (Cand.) Mustiali, M.MPd.
Dr. (Cand.) H. Encep Taufiqurrahman, M.Ag.
Aramdhan Kodrat Permana, M.Ag.
Drs. Dadang Jaya, MH.
Liah Siti Syarifah, M.Pd.
Drs. Ibrahim Senin.
Sandi Abriaman, S.Pd.I.
Tata Letak
Ulfa
Desain Sampul
HUFA

16 x 24 cm, vi + 123 hlm.


Edisi revisi 2021
ISBN: 978-623-6995-50-1
Diterbitkan oleh:
ZAHIR PUBLISHING
Kadisoka RT. 05 RW. 02, Purwomartani,
Kalasan, Sleman, Yogyakarta 55571
e-mail : zahirpublishing@gmail.com

Bekerjasama dengan:
Pascasarjana STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi
Anggota IKAPI D.I. Yogyakarta
No. 132/DIY/2020
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
Dilarang mengutip atau memperbanyak
sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari penerbit.
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum w. w.
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Buku Panduan
Penulisan Tesis Program Magister Pascasarjana STAI Syamsul’Ulum
Gunungpuyuh Sukabumi dapat diselesaikan. Kami menyampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada tim penyusun atas dedikasinya
dalam mewujudkan pedoman ini.
Pedoman ini diharapkan dapat memandu dosen dan mahasiswa
dalam memandu dan menyusun usulan penelitian tesis dan tesis di
Pascasarjana Program Magister STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh
Sukabumi. Selain itu dapat menjadi pedoman yang mampu mendukung
terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi di STAI Syamsul’Ulum
Gunungpuyuh Sukabumi. Kritik dan saran senantiasa kami harapkan
demi perbaikan selanjutnya.
Wassalamu’alaikum w. w.

Sukabumi, 5 Agustus 2020


Direktur Pascasarjana,

Prof. Dr. H. Moh. Najib, M.Ag

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister iii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. iii


DAFTAR ISI............................................................................................................ v
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
BAB II
USULAN PENELITIAN TESIS........................................................................... 3
A. Isi Usulan Penelitian Tesis ...................................................................... 3
BAB III
PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENGAJUAN USULAN TESIS........ 13
A. Persyaratan Akademis ............................................................................ 13
B. Mekanisme Pengajuan Usulan Penelitian Tesis.............................. 13
C. Seminar Usulan Penelitian Tesis........................................................... 14
D. Penentuan Pembimbing.......................................................................... 14
E. Mekanisme Bimbingan Penelitian Tesis ........................................... 15
BAB IV
PERSYARATAN DAN PROSEDUR PELAKSANAAN SIDANG TESIS.... 17
A. Pengaturan Kegiatan Sidang Tesis...................................................... 17
B. Persyaratan Sidang Tesis ........................................................................ 17
C. Mekanisme Pengajuan Sidang Tesis ................................................. 17
D. Prosedur Pelaksanaan.............................................................................. 18
E. Standar Penilaian....................................................................................... 19
F. Pengesahan Tesis....................................................................................... 21
BAB V
PENELITIAN ILMIAH.......................................................................................... 23
A. Hakikat Penelitian Ilmiah........................................................................ 23
B. Deduktif dan Induktif............................................................................... 24
C. Paradigma dan Pendekatan................................................................... 27
D. Jenis Penelitian........................................................................................... 29
E. Penelitian Gabungan ............................................................................... 33

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister v


BAB VI
ISI TESIS DAN SISTEMATIKA PENULISAN TESIS..................................... 35
A. Isi Tesis........................................................................................................... 35
B. Sistematika Penelitian ............................................................................. 38
BAB VII
TEKNIK PENULISAN ILMIAH.......................................................................... 89
A. Bahan dan Ukuran..................................................................................... 89
B. Pengetikan.................................................................................................... 89
C. Penomoran................................................................................................... 90
D. Daftar Tabel/Gambar/Lampiran........................................................... 92
E. Bahasa ........................................................................................................... 92
F. Sitasi Ilmiah.................................................................................................. 93
G. Daftar Pustaka............................................................................................. 98
H. Penulisan Nama ........................................................................................ 103
I. Pedoman Transiliterasi............................................................................. 103
BAB VIII
ETIKA PENELITIAN ILMIAH............................................................................. 107

vi Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


BAB I
PENDAHULUAN

Buku pedoman ini disusun dengan tujuan untuk memudahkan


mahasiswa dalam menulis tesis. Isi buku pedoman ini membahas
tentang; penelitian ilmiah, sistematika penulisan tesis, teknik penulisan
ilmiah dan etika penelitian, serta dilengkapi dengan lampiran yang
berisi format-format penulisan, penilaian dan pengesahan tesis yang
berlaku di Program Magister STAI Syamsul ‘Ulum Kota Sukabumi.
Tesis merupakan tugas akhir mahasiswa program pascasarjana
sebagai persyaratan wajib untuk memperoleh gelar magister (S2) di
Program Magister STAI Syamsul ‘Ulum Kota Sukabumi. Kualitas isi
tesis harus menunjukkan kemampuan kandidat dalam menggunakan
prosedur penelitian yang sesuai dengan kaidah penelitian ilmiah,
mengolah informasi primer dan sekunder menjadi suatu kesatuan
karya yang bermakna, dan hasilnya disajikan dengan menggunakan
kaidahkaidah penulisan ilmiah. Setiap karya tulis ilmiah termasuk tesis
harus memberi manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
bagi pemecahan masalah-masalah praktis.
Tesis harus mencerminkan sebuah karya penelitian yang
independen dan asli/original dalam bidang studi kandidat dan harus
dapat memperkaya model untuk memahami aspek yang dikaji dalam
bidangnya. Esensi kajian yang diteliti dapat berasal dari beberapa
sumber yaitu: (a) analisis kritis materi keilmuan yang belum diteliti
berdasarkan saran-saran penelitian sebelumnya dan menarik untuk
diteliti lebih lanjut, (b) analisis ulang materi yang sudah diteliti dengan
menggunakan teknik dan sudut pandang baru. Tingkat kesulitan dan
ruang lingkup penelitian harus mencerminkan kapasitas standar
kemampuan kandidat.
Penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis merupakan
bagian dari proses belajar yang mengantarkan mahasiswa memperoleh
kemampuan dalam; (a) mengidentifikasi dan merumuskan masalah
yang penting diteliti, (b) menganalisis data sampai merumuskan

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 1


temuan penelitian, (c) membahas temuan penelitian dengan konsep-
konsep dan isu-isu penting serta (d) menarik kesimpulan, implikasi dan
saran, dan mampu menyajikannya dalam bentuk laporan penelitian.
Dalam konteks ini tesis menstimulasi aktivitas belajar mahasiswa dalam
melakukan penelitian ilmiah dengan bimbingan komisi pembimbing.
Pada tataran praksisya, mahasiswa diberi kebebasan untuk
menentukan metode penelitian yang digunakan dalam penulisan
tesis. Oleh karena itu, buku panduan ini disusun untuk memberikan
rambu-rambu penulian tesis dengan berbagai metode penelitian yang
dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa untuk melaksanakan penulisan
tesis di Program Magister STAI Syamsul’Ulum Sukabumi. Selain itu
rambu-rambu tersebut dapat dijadikan acuan bagi pembimbing dalam
mendampingi mahasiswa menyusun tesis.
Buku Pedoman Penulisan Tesis ini terdiri atas lima bab. Bab pertama
pendahuluan, berisi tujuan penulisan buku pedoman, pengertian tesis,
serta cakupan isi dari buku pedoman ini. Bab dua usulan penelitian
tesis, berisi pengajuduan judul, prosedural pengajuan usulan penelitian,
seminar usulan penelitian tesis dan penentuan pembimbing tesis. Bab
tiga penelitian ilmiah, berisi uraian tentang hakikat penelitian ilmiah,
pendekatan penelitian dan jenis-jenis penelitian. Bab empat berisi
sistematika penulisan Tesis, berisi uraian setiap jenis penelitian berikut
penjelasannya. Bab lima teknik penulisan ilmiah, berisi cara mengutip,
cara membuat catatan kaki, dan cara membuat daftar pustaka. Bab
enam etika penelitian, berisi moral dan kaidah penelitian tesis. Buku
pedoman ini diakhiri dengan lampiran yang berisi format penulisan,
penilaian dan pengesahan tesis beserta contoh-contohnya.

2 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


BAB II
USULAN PENELITIAN TESIS

Usulan Penelitian Tesis merupakan rencana penelitian yang disusun


berdasarkan kaidah-kaidah penulisan ilmiah. Calon peneliti diharuskan
membuat Usulan Penelitian Tesis untuk diseminarkan dalam rangka
mencari masukan/saran untuk lebih memperdalam dan memperluas
wawasan yang berkaitan dengan persoalan yang akan diteliti. Segala
sesuatu yang tertuang dalam Usulan Penelitian Tesis masih bersifat
sementara atau tentatif sehingga bisa diubah, disempurnakan atau
diganti sesuai dengan rekomendasi hasil seminar. Hal itu bergantung
pada kesiapan dan kemampuan calon peneliti dalam mempertahankan
tulisannya serta sejauh mana penguasannya terhadap materi yang
tertuang dalam Usulan Penelitian Tesis tersebut.
Secara teknis penyusunan Usulan Penelitian Tesis berisi semua
komponen minimal sistematika penulisan tesis yang dipersyaratkan,
dengan spasi ganda pada kerta ukuran A4.

A. Isi Usulan Penelitian Tesis


Sebelum memulai penelitian, seorang peneliti harus menentukan
judul penelitian yang diformulasikan dari penelitian awal. Namun judul
dalam penelitian tesis berbeda dengan judul yang biasa ada di dalam
buku-buku populer.
Judul dimaknai sebagai sebuah susunan kata atau frasa yang
melukiskan secara singkat topik sebuah karya ilmiah, sesuai dengan
isi dan maksudnya. Judul bukanlah masalah atau problematika yang
dibahas, tetapi merupakan cerminan dari seluruh isi tesis. Susunan kata
dalam judul hendaknya tegas, lugas dan sederhana. Hindari kata-kata
yang bombastis, putis, ambigu dan semacamnya.
Judul penelitian berisi pernyataan yang secara spesifik
mencerminkan isi penelitian yang akan dilakukan (mencerminkan
konsep atau hubungan antarkonsep dari gejala/fenomena yang

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 3


diteliti). Karakteristik berikut bisa dijadikan pedoman yang penting
untuk mencari atau memilih masalah:
1. Penting dan layak diteliti;
2. Tersedianya data dan metode;
3. Bisa diselesaikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
ketentuan program studi dan kondisi mahasiswa yang bersangkutan;
4. Sesuai dengan kemampuan dan minat serta bidang kajian yang
ditekuni;
5. Potensial bagi pengembangan lebih lanjut;
Judul terdiri minimum tiga variabel untuk penelitian kuantitatif.
Usulan Penelitian Tesis memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Latar Belakang Masalah


Latar belakang masalah penelitian (research background) adalah
bagian pertama yang sangat penting dalam menyusun tulisan ilmiah
(tesis). Latar belakang masalah sendiri adalah informasi yang tersusun
sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematika
yang menarik untuk diteliti. Masalah terjadi saat harapan ideal akan
sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Pada latar belakang
dijelaskan alasan mengapa masalah dalam penelitian ingin diteliti,
pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis maupun praktis.
Tujuan paling mendasar dari bagian Latar Belakang (research
background) dalam sebuah tulisan ilmiah (manuscript) adalah menarik
perhatian pembaca sekaligus menyediakan informasi dasar yang terkait
dan relevan dengan studi atau riset yang sedang dikerjakan. Membuat
pernyataan dari pertanyaan pemandu riset (research question)
merupakan bagian terpenting dalam latar belakang, sedangkan
tinjauan pustaka (review of the literature) diusahakan singkat dan padat.
Kunci mebuat latar belakang masalah penelitian yang baik yaitu
seberapa komprehensif peneliti merangkumkan penelitiannya. Tulisan
yang baik adalah bahwa dengan hanya membaca latar belakang
masalah, pembaca bisa memahami apa yang peneliti lakukan pada
penelitiannya. Secara umum, latar belakang harus memuat setidak-
tidaknya 3 aspek, yaitu aspek:

4 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Pertama, aspek normatif adalah kondisi yang seharusnya atau yang
ingin dicapai secara ideal. Kedua, aspek empiris adalah kondisi yang
sebenarnya terjadi dilapangan dan menjadi sebuah pertanyaan,
karena berbeda dengan kondisi ideal (sesuai aspek normatif).
Dengan demikian, pada aspek empiris akan tergambar gap atau
ketimpangan antara normatif dan empiris. Sehingga, permasalahan
yang diangkat dan dijadikan topik masalah penelitian tertera di
bagian ini. Ketiga, aspek teoritis atau yuridis yaitu bagian yang
mengungkapkan sebuah metode yang dapat menyelesaikan
permasalahan atau yang kita sebut gap (ketidaksesuaian antara
normatif dan empiris). Aspek normatif sering dijadikan sebuah
indikator dalam melakukan analisa data atau batasan penelitian
yang dilakukan.

Latar belakang masalah hendaknya diungkapkan dengan


berpedoman kepada beberapa pertanyaan berikut:
a. Di mana letak arti penting masalah itu sehingga layak diteliti untuk
sebuah penelitian ilmiah?
b. Adakah relevansi dan kegunaannya bagi pengembangan keilmuan
pada program studi yang ditekuni selama ini?
c. Apakah jawaban dari masalah tersebut akan menghasilkan sesuatu
yang baru?
d. Apa batas-batas dan ruang lingkup masalah tersebut?
e. Adakah masalah itu jika diteliti tersedia cukup data dan
informasinya?
f. Apakah peneliti tertarik dan mempunyai kemampuan serta fasilitas
penunjangnya?

2. Identifikasi Masalah
Konsep identifikasi masalah (problem identification) adalah proses
dan hasil pengenalan masalah atau inventarisasi masalah. Dengan kata
lain, identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh
dikatakan paling penting di antara proses lain. Masalah penelitian
(research problem) akan menentukan kualitas suatu penelitian, bahkan
itu juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian
atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa ditemukan melalui
studi literatur (literature review) atau lewat pengamatan lapangan
(observasi, survey), dan sebagainya.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 5


Masalah penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang
mempersoalkan suatu variabel atau hubungan antara satu atau lebih
variabel pada suatu fenomena. Sedangkan variabel itu sendiri dapat
didefinisikan sebagai konsep yang memuat nilai bervariasi, pembeda
antara sesuatu dengan yang lain. Dalam suatu studi yang menggunakan
alur-pikir deduktif kerapkali ditampilkan definisi operasional variabel,
dan dalam penelitian kualitatif variabel itu seringkali disebut konsep,
misalnya definisi konseptual. Beberapa hal yang dijadikan sebagai
sumber masalah adalah:
a. Bacaan. Sumber bacaan bisa dari jurnal-jurnal penelitian yang
berasal dari laporan hasil-hasil penelitian yang dapat dijadikan
sumber masalah, karena laporan penelitian yang baik tentu saja
mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut yang
berkaitan dengan tema penelitian bersangkutan. Suatu penelitian
sering tidak mampu memecahkan semua masalah yang telah
teridentifikasi karena ada berbagai keterbatasan peneliti atau
ruang lingkup penelitian itu. Hal ini menuntut adanya penelitian
lebih lanjut dengan mengangkat masalahmasalah yang belum
terpecahkan. Selain jurnal penelitian, bacaan lain yang bersifat
umum juga dapat dijadikan sumber masalah misalnya buku-buku
bacaan terutama buku bacaan yang mendeskripsikan gejala-gejala
dalam suatu kehidupan yang menyangkut dimensi sains dan
teknologi atau bacaan yang berupa tulisan yang dimuat dimedia
cetak.
b. Pertemuan Ilmiah. Masalah penelitian dapat diperoleh melalui
pertemuan-pertemuan ilmiah, seperti seminar, konferensi nasional
dan internasional diskusi. Lokakarya, simposium dan sebagainya.
Dengan pertemuan ilmiah seperti itu akan muncul berbagai
permasalahan yang memerlukan jawaban melalui penelitian.
c. Pernyataan Pemegang Kekuasaan (Otoritas). Orang yang
mempunyai kekuasaan atau otoritas cenderung menjadi figure
publik yang dianut oleh orang-orang yang ada dibawahnya.
Sesuatu yang diungkapkan oleh pemegang otoritas tersebut
dapat dijadikan sumber masalah. Pemegang otoritas di sini dapat
mencakup aspek formal dan non formal.

6 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


d. Observasi (pengamatan). Pengamatan yang dilakukan seseorang
peneliti tentang sesuatu yang direncanakan ataupun yang tidak
direncanakan, baik secara sepintas ataupun dalam jangka waktu
yang cukup lama, terstruktur atau tidak terstruktur, itu dapat
melahirkan suatu masalah. Contoh: Seorang pendidik menemukan
masalah dengan melihat (mengamati) sikap dan perilaku peserta
didiknya dalam proses belajar mengajar.
e. Wawancara dan Angket. Melalui wawancara kepada masyarakat
mengenai sesuatu kondisi aktual di lapangan dapat menemukan
masalah apa yang sekarang dihadapi masyarakat tertentu.
Demikian juga dengan menyebarkan angket kepada masyarakat
akan dapat menemukan apa sebenarnya masalah yang dirasakan
masyarakat tersebut. Kegiatan ini dilakukan biasanya sebagai
studi awal untuk mengadakan penjajakan tentang permasalahan
yang ada di lapangan dan juga untuk menyakinkan adanya
permasalahan-permasalahan di masyarakat.
f. Pengalaman. Pengalaman dapat dikatakan sebagai guru yang
paling baik. Tetapi tidak semua pengalaman yang dimiliki seseorang
(peneliti) itu selalu positif, tetapi kadang-kadang sebaliknya.
Pengalaman seseorang baik yang diperolehya sendiri maupun
dari orang (kelompok) lain, dapat dijadikan sumber masalah yang
dapat dijawab melalui penelitian.
g. Intuisi. Secara intuitif manusia dapat melahirkan suatu masalah.
Masalah penelitian tersebut muncul dalam pikiran manusia pada
saat-saat yang tidak terencanakan.
Ketujuh faktor di atas dapat saling mempengaruhi dalam
melahirkan suatu pokok permasalahan penelitian, dan itu dapat
juga berdiri sendiri dalam mencetuskan suatu masalah. Jadi, untuk
mengindentifikasi masalah dapat dilakukan melalui sumber-sumber
bacaan yang memungkinkan lahir masalah-masalah penelitian seperti
di atas. Sumber-sumber keilmuan yang membawa masalah-masalah
tersebut dapat saling berinteraksi dalam menentukan masalah
penelitian, dapat juga melalui salah satu sumber saja.
Setelah masalah-masalah penelitian dapat diindentifikasi,
selanjutnya perlu dipilih dan ditentukan peneliti masalah-masalah

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 7


yang akan diangkat dalam suatu rancangan penelitian. Untuk
memilih dan menentukan masalah yang layak untuk diteliti, perlu
mempertimbangkan kriteria problematika yang tertata baik.1

3. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah adalah upaya membatasi ruang lingkup
masalah yang terlalu luas atau lebar sehingga penelitian itu lebih bisa
fokus untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar pembahasannya tidak
terlalu luas kepada aspek-aspek yang jauh dari relevansi sehingga
penelitian itu bisa lebih fokus untuk dilakukan. Berdasarkan sekian
banyak masalah tersebut dipilihlah satu atau dua masalah yang akan
dipermasalahkan, tentu yang akan diteliti (lazim disebut dengan
batasan masalah, limitation). Dengan demikian, pembatasan masalah
adalah pemilihan satu atau dua masalah dari beberapa masalah yang
sudah teridentifikasi.
Pembatasan masalah itu dalam arti kata lain sebenarnya menegaskan
atau memperjelas apa yang menjadi masalah. Dengan kata lain, upaya
merumuskan pengertian dan menegaskan batasan dengan dukungan
data hasil penelitian pendahuluan seperti apa “sosok” masalah tersebut.
Misalnya, jika yang dipilih itu mengenai “prestasi kerja karyawan yang
rendah” dipaparkanlah (dideskripsikanlah) “kerendahan” prestasi kerja
itu seperti apa (misalnya kehadiran kerja seberapa rendah, keseriusan
kerja seberapa rendah, kuantitas hasil kerja seberapa rendah, kualitas
kerja seberapa rendah).
Pembatasan masalah dapat pula dipahami sebagai penegasan
secara operasional (definisi operasional) masalah yang akan
memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian (pengumpulan
data). Misalnya, dalam contoh di atas, prestasi kerja mengandung aspek
kehadiran kerja (ketepatan waktu kerja), keseriusan atau kesungguhan
kerja (benar-benar melakukan kegiatan kerja ataukah malas-malasan
dan buang-buang waktu, banyak menganggur), kuantitas hasil kerja
(banyaknya karya yang dihasilkan berbanding waktu yang tersedia),
dan kualitas hasil kerja (kerapihan, kecermatan dan sebagainya dari
hasil karya).

1
Dikutip dari http://ppisb.unsyiah.ac.id/berita/identifikasi-masalah-
batasanmasalah-dan-rumusan-masalah

8 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Pembatasan masalah harus memperhatikan hal-hal berikut:
(1) membatasi (memilih satu atau dua) masalah yang akan diteliti
(pilih satu atau dua dari yang sudah teridentifikasi); (2) menegaskan
pengertiannya; dan (3) memaparkan data yang memberikan gambaran
lebih rinci mengenai “sosoknya.”.
Contohnya: jika masalah itu berupa “prestasi belajar peserta didik
rendah” (yang dipilih dari, misalnya: aktivitas belajar yang rendah,
kemampuan guru yang rendah, fasilitas belajar yang kurang memadai
dan lainnya), maka yang akan diteliti (dipilih, dibatasi) tentu mengenai
kerendahan prestasi belajar peserta didik, bukan mengenai faktor
penyebab rendahnya prestasi belajar peserta didik, atau upaya
memotivasi peserta didik.

4. Rumusan Masalah
Peneliti menetapkan dan merumuskan masalah-masalah yang
akan ditelitinya dalam bentuk kalimat tanya, seperti apa, bagaimana
dan mengapa. Berdasarkan rumusan masalah ini peneliti mulai
melakukan aktifitas penelitiannya. Dalam masalah-masalah inilah
peneliti menganalisis dan mengakhirinya dengan kesimpulan. Jika
masalah sudah ditetapkan maka konsekuensinya penguraiannya harus
dijabarkan dalam kerangka atau outline sebuah tulisan yang akan
dipertanggungjawabkan dengan sejumlah data serta informasi yang
valid dalam pelaksanaan penelitiannya.

5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan
adanya hasil, sesuatu yang akan diperoleh setelah penelitian selesai,
juga sesuatu yang akan dicapai atau ditangani dalam suatu penelitian.
Kata-kata dari tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti
untuk mendapatkan jawaban atas masalah penelitian yang akan
diajukan.
Dalam arti lain tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah
mana penelitian itu dilakukan atau data-data serta informasi apa yang
ingin dicapai dari penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan dalam
bentuk pernyataan yang konkrit, yang dapat diamati dan dapat diukur.
Jadi bukan merupakan kalimat tanya. Pada umumya, tujuan penelitian

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 9


adalah jawaban terhadap pertanyaan penelitian yang diajukan oleh
peneliti.

6. Manfaat/Kegunaan Penelitian
Manfaat penelitian adalah narasi yang objektif yang menggambarkan
hal-hal yang diperoleh setelah suatu tujuan penelitian telah terpenuhi.
Manfaat penelitian bisa saja bersifat teori atau bersifat praktis misalkan
memecahkan masalah-masalah pada objek yang diteliti.
Manfaat penelitian merupakan kegunaan hasil penelitian, baik
bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan
ilmu pengetahuan. Selain itu, bagian penting dari deskripsi manfaat
penelitian yang harus tepat, adalah untuk kepentingan kesolidan karya
ilmiah. Manfaat penelitian sangat terkait dengan bagian saran pada
bagian akhir penelitian: Kesimpulan dan Saran. Salah satu poin pokok
saran adalah penjabaran yang berkaitan dengan manfaat penelitian.

7. Penelitian Terdahulu
Penelitian Terdahulu bukanlah uraian tentang daftar pustaka yang
digunakan atau akan digunakan, namun merupakan paparan singkat
tentang hasil-hasil penelitian sebelumnya mengenai masalah yang
sejenis, baik itu dilihat dari objek formal atau objek material. Dari kajian
ini dapat diketahui secara jelas posisi, kontribusi dan distingsi peneliti
dalam wacana atau obyek yang diteliti. Pada langkah ini calon peneliti
sesungguhnya sudah melakukan pra-penelitian dengan melakukan
survei secukupnya. Hal-hal yang harus dicantumkan dalam tinjauan
pustaka adalah:
a. Deskripsi ringkas hasil-hasil penelitian sebelumnya tentang
masalah yang sejenis dengan yang akan diteliti. Hasil penelitian ini
bisa berupa buku, tulisan di jurnal ilmiah, tesis, dan lain sebagainya.
Secara akadmeik, rasional dan jelas, calon peneliti harus mampu
menunjukkan bahwa masalah yang diajukannya layak diteliti,
walaupun sudah pernah diteliti sebelumnya atau belum pernah
diteliti oleh orang lain.
b. Jika sudah pernah diteliti, calon peneliti harus menunjukannya
bahwa masalah itu belum terjawab seluruhnya, masih terdapat
berbagai kekurangan atau setidak-tidaknya masih terbuka

10 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


kemungkinan menggunakan pendekatan lain yang belum
dilakukan. Jika apa yang dikemukakannya benar, maka penelitian
ini bisa dilanjutkan. Akan tetapi jika ternyata tidak benar, maka
rencana penelitian itu tidak boleh diteruskan, karena jika diteruskan,
kemudian ditemukan adanya duplikasi dengan peneliain lain yang
dilakukan sebelumnya, maka penelitia itu akan digugurkan.

8. Kajian Teori
Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep yang dapat dijadikan
landasan penelitian yang berhubungan dengan fokus dan subfokus
penelitian. Konsep tersebut didasarkan pada KAJIAN TEORI dari berbagai
buku dan jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Deskripsi
konseptual ini diperlukan untuk memberikan gambaran tentang fokus
penelitian dan bagaimana fokus penelitian dikembangkan menjadi
subfokus penelitian. Penelitian dituntut menggunakan minimal 5 (lima)
rujukan konsep para ahli (untuk tesis). Adapun Kajian pustaka berfungsi
untuk (1) mengetahui sejarah masalah penelitian; (2) membantu
memilih prosedur penyelesaiaan masalah penelitian; (3) memahami
latar belakang teori masalah penelitian; (4) mengetahui manfaat
penelitian sebelumnya; (5) menghindari terjadinya duplikasi penelitian,
dan (6) memberikan pembenaran alasan pemilihan masalah penelitian.

9. Hipotesis atau Preposisi ( jika diperlukan, terutama dalam


penelitian kuantitatif yang berusaha menguji hubungan
antara beberapa variabel);
10. Metode Penelitian
Bagian ini mencakup pendekatan dan langkah-langkah penelitian
yang meliputi jenis dan desain penelitian, penetapan sumber data,
teknik dan instrumen pengeumpulan data, uji keabsahan data, dan
analisis data, serta teknik interpretasi dan pengembilan kesimpulan
yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian ini dilengkapi
dengan jadwal penelitian.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 11


11. Sistematika Penulisan
Bagian ini memaparkan kerangka isi dan alur logis penulisan tesis
disertai dengan argumentasi penulis mengenai susunan tata urutan
bagian-bagian tesis tersebut.2

12. Daftar Pustaka


Daftar pustaka memuat daftar rujukan atau sumber yang diguakan
peneliti dalam penyusunan Usulan Penelitian Tesis.

2
Akan disampaikan dalam Bab IV Isi dan Sistematika Penulisan

12 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


BAB III
PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENGAJUAN
USULAN TESIS

A. Persyaratan Akademis
Mahasiswa Program Magister STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuuyuh
Sukabumi diijinkan mengajukan Usulan Penelitian Tesis penelitian tesis
setelah sekurang-kurangnya telah menempuh mata kuliah dengan 24
SKS, lulus mata kuliah Metodologi Penelitian, dan sedang menempuh
studi di semester III.

B. Mekanisme Pengajuan Usulan Penelitian Tesis


Pengajuan judul penelitian dapat dimulai pada semester III dengan
prosedur sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengajukan judul Usulan Penelitian Tesis dengan
berkonsultasi kepada Dosen Pembimbing Akademik;
2. Mahasiswa mengajukan judul Usulan Penelitian Tesis yang sudah
dikonsultasikan dengan Dosen Pembimbing Akademik kepada
Ketua Program Studi;
3. Ketua dan sekretaris prodi menvalidasi judul Usulan Penelitian
Tesis yang diajukan mahasiswa;
4. Mahasiswa menyusun Usulan Penelitian Tesis dengan judul yang
sudah disetujui oleh Ketua Prodi;
5. Usulan Penelitian Tesis yang sudah disetujui oleh Ketua Prodi
diajukan kepada Direktur Pascasarjana untuk diseminarkan;
6. Direktur Pascasarjana menerbitkan Surat Tugas Dewan Penguji
Usulan Penelitian Tesis;

Pembimbing Ketua Penulisan Usulan


Judul Akademik Prodi Penelitiana Tesis

Surat Tugas Penguji Direktur


Ketua Prodi
Usulan Tesis Pascasarjana

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 13


C. Seminar Usulan Penelitian Tesis
Seminar Usulan Penelitian Tesis dilaksanakan sekurang-kurangnya
pada Semester III (tiga) dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Dewan Penguji terdiri dari dua orang dosen sesuai dengan bidang
keilmuan dan kepakarannya dan dibantu oleh satu orang sekretaris
majlis;
2. Usulan Penelitian Tesis yang sudah disetujui oleh Ketua Prodi dijilid
softcover sebanyak tiga eksemplar dengan warna merah untuk
Prodi HKI dan warna hijau untuk Prodi PAI;
3. Menyerahkan soft file Usulan Penelitian Tesis paling lambat 1
4. (satu) pekan sebelum jadwal seminar;
5. Mahasiswa mempresentasikan Usulan Penelitian Tesis dengan
menggunakan slide power point;
6. Waktu pelaksanaan seminar diatur sebagai berikut:
a. Presentasi 10 (sepuluh) menit;
b. Tanya jawab 35 (tiga puluh lima) menit.
7. Setelah seminar berakhir, penguji mengisi berita acara seminar
8. Usulan Penelitian Tesis;
9. Penguji menyerahkan berita acara dan hasil seminar ke Bagian
10. Administrasi Akademik;
11. Usulan Penelitian Tesis (UPT) yang sudah diuji dan dinyatakan
lulus harus direvisi (jika ada) dan ditandangani oleh Ketua Prodi
dengan melampirkan perbaikan dari Dewan Penguji, berupa
matriks perbaikan.

D. Penentuan Pembimbing
1. Dalam penyusunan Penelitian Tesis (PT), mahasiswa dibimbing
oleh dua dosen pembimbing tesis yang bergelar akademik
doktor atau guru besar (profesor) dengan jabatan fungsional
minimal lektor dan memiliki keahlian dalam bidang yang
relevan dengan pokok masalah Penelitian Tesis;
2. Penentuan pembimbing adalah hak prerogatif Direktur
berdasarkan masukan, usulan dan pertimbangan Ketua Prodi;

14 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


3. Dosen pembimbing Penelitian Tesis ditentukan setelah Seminar
Usulan Penelitian Tesis dan ditandangani oleh Ketua Prodi;
4. Pembimbing yang sudah ditentukan oleh Direktur diajukan
untuk ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Ketua STAI
Syamsul ‘Ulum.

E. Mekanisme Bimbingan Penelitian Tesis


1. Proses bimbingan Penelitian Tesis dilakukan secara teratur
dalam batas waktu maksimal sampai akhir masa perkuliahan;
2. Semua kegiatan bimbingan Penelitian Tesis harus dicatat
(didokumentasikan) dalam kartu konsultasi yang disediakan;
3. Setiap proses bimbingan penulisan tesis mahasiswa harus
tertuang dalam lembar bimbingan yang disediakan dan
ditandatangani oleh pembimbing

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 15


BAB IV
PERSYARATAN DAN PROSEDUR
PELAKSANAAN SIDANG TESIS

A. Pengaturan Kegiatan Sidang Tesis


1. Setiap awal Tahun Akademik, Direktur Pascasarjana
mengeluarkan Kalender Akademik yang mencakup jadwal
pelaksanaan Sidang Tesis;
2. Sidang Tesis dapat dilaksanakan apabila diikuti oleh minimal
5 (lima) orang mahasiswa setiap Prodi;
3. Pendaftaran dapat dilakukan setiap saat sampai maksimal 1
(satu) pekan sebelum pelaksanaan Sidang Tesis.

B. Persyaratan Sidang Tesis


1. Telah menyelesaikan proses bimbingan tesis yang dibuktikan
dengan lembar bimbingan tesis yang sudah ditandatangani
oleh pembimbing dan diketahui oleh ketua prodi;
2. Menyerahkan sertifikat kegiatan akademik yang
diselenggarakan oleh Program Pascsarjana;
3. Telah melunasi seluruh kewajiban administrasi keuangan;
4. Telah selesai dan lulus seluruh mata kuliah (melampirkan
transkrip akademik);
5. Telah lulus Ujian Komprehensif;
6. Menyerahkan sertifikat TOAFL dan TOEFL dengan skor minimal
400.

C. Mekanisme Pengajuan Sidang Tesis


1. Mahasiswa mengisi formulir pengajuan Sidang Tesis yang
disediakan;
2. Tesis yang sudah ditandatangani oleh pembimibing dan
diketahui oleh Ketua Prodi diajukan kepada Direktur
3. Pascasarjana untuk diujikan;

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 17


4. Menyerahkan 5 (lima) naskah tesis yang sudah disetujui oleh
pembimbing dan dijilid softcover dengan warna merah untuk
HKI dan warna hijau untuk PAI.
5. Menyerahkan softfile tesis yang sudah disetujui oleh
pembimbing paling lambat 1 (satu) pekan sebelum jadwal
sidang.

D. Prosedur Pelaksanaan
1. Direktur menerbitkan Surat Tugas Dewan Penguji Sidang Tesis;
2. Dewan Penguji sidang tesis terdiri dari: ketua dewan penguji,
sekretaris dewan penguji dan 2 (dua) orang anggota penguji
yang dibantu oleh notulis majlis;
3. Mahasiswa mempresentasikan tesis dengan menggunakan
slide power point;
4. Waktu pelaksanaan sidang tesis diatur sebagai berikut:
a. Presentasi 10 (sepuluh) menit;
b. Tanya jawab 50 (lima puluh) menit.
5. Setelah Sidang Tesis berakhir, penguji mengisi berita acara
6. pelaksanaan dan matriks penilaian Sidang Tesis;
7. Tesis yang sudah diujikan harus diperbaiki oleh mahasiswa
maksimal empat pekan dengan berkonsultasi kepada Dewan
8. Penguji;
9. Setelah Sidang Tesis berakhir Dewan Penguji melakukan
rapat tertutup selama 10 menit untuk menentukan kelulusan
mahasiswa;
10. Penentuan nilai kelulusan (IPK) mahasiswa ditentukan secara
komulatif:
a. Nilai Mata Kuliah;
b. Nilai Ujian Komprehensif;
c. Nilai Sidang Tesis

18 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


SK Penyusunan Ketua Prodi
Seminar Usulan
Pembimbing Tesi (diketahui)
Penelitiana Tesis
Akademik (Pembimbing)

Perbaikan Direktur
Tesisi Pasca
(Penguji) Sidang Tesis Surat Tugas Penguji (diajukan)

Yudisium

E. Standar Penilaian
1. Penilaian sidang tesis dilakukan oleh Dewan Penguji sesuai
dengan kriteria yang berlaku;
2. Penilaian masing-masing penguji diberikan terhadap seluruh
komponen dan konsistensinya sejak awal hingga akhir ujian;
3. Aspek-aspek penilaian:
a. Keluasan dan kedalaman materi (bobot 20%). Intinya
menyangkut penguasaan penulisan tesis seputar materi
penelitian dan pembahasannya. Indikatornya telihat dari:
1) Sumber pustaka yang menjadi pendukung;
2) Orisinalitas peneliti dalam memperoleh data dan
pengelolahannya (untuk peneliti lapangan);
3) Kemampuan tata bahasa tulis dalam penyajian
deskripsi;
4) Kesesuaian antara judul dan isi tesis;
5) Kecermatan analisis pada setiap persoalan yang
terkait dengan judul dan khazanah keilmuan yang
tersimpul dalam seluruh uraian yang ada.
b. Metodologi Penelitian (bobot 30%) mencakup:
1) Kejelasan pendekatan yang dipergunakan;
2) Kejelasan corak kualitatif dan kuantitaf;

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 19


3) Untuk kuantitatif: populasi, sampel dan analisis
statistiknya harus sesuai dengan judul dan
permasalahannya. Untuk kualitatif fokus penelitian,
pendekatan, penentuan informan, teknik analisis,
validitas dan reliabilitas teknik pengumpulan data;
4) Konsistensi dalam menggunakan teknik penulisan
ilmiah
c. Orisinalitas, Temuan Penelitian dan Manfaatnya (30%)
Indikatornya:
1) Temuannya terkait kesesuaian tujuan penelitian
dengan hasil penelitian;
2) Manfaat Akademik terkait dengan pengembangan
konsep keilmuan;
3) Manfaat Sosial terkait dengan konstribusi hasil
penelitian bagi masyarakat.
d. Kemampuan Berargumentasi dalam Mempertahankan
Tesis secara Obyektif (bobot 20%), yang penilaiannya
difokuskan pada aspek:
1) Dapat menguraikan dengan jelas seluruh isi tesis yang
ditulisnya;
2) Mempunyai nalar yang jelas, mudah difahami dan
tidak berbelit-belit;
3) Berargumentasi secara ilmiah;
4) Konsisten dan koresponden dalam berargumentasi.
e. Hasil Ujian
1) Sidang Tesis dinyatakan “LULUS” jika mendapatkan
nilai minimal 3.25 (B);
2) Nilai ujian diambil dari nilai rata-rata dari penilai
masing-masing Dewan Penguji, dengan rumus:
Nilai Angka Nilai Huruf Nilai Bobot
95 – 100 A 4,00
90 – 94 A- 3,75
85 – 89 B+ 3,50

20 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Nilai Angka Nilai Huruf Nilai Bobot
80 – 84 B 3,25
75 – 79 B- 3,00
70 – 74 C+ 2,75
65 – 69 C 2,50
60 – 64 C- 2,25
50 – 54 D+ 2,00
55 – 59 D 1,00
00 – 49 E 0,00

NAT = NPb + Npu 1 + Npu 2


(Pb + Pu)
3) Rumus nilai masing-masing penguji adalah:
(MP x 30) + (M x 30) + (KM x 40)
100
Keterangan:
NAS = Nilai Akhir Tesis
MP = Metode Penelitian
NpB = Nilai Pembimbing
M = Materi
Npu 1 = Nilai Penguji 1
Npu 2 = Nilai Penguji 2
KM = Kemampuan Mempertahankan
Pb = Jumlah Pembimbing
Pu + Jumlah Penguji

F. Pengesahan Tesis
Tesis dianggap sah jika telah ditandatangani oleh Dewan Penguji
tesis serta diketahui oleh Ketua Program Studi dan Direktur Pascasarjana
serta disetujui oleh Ketua STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 21


BAB V
PENELITIAN ILMIAH

A. Hakikat Penelitian Ilmiah


Penelitian diartikan sebagai suatu proses mengumpulkan,
mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data yang didukung
oleh kajian konseptual dan kerangka teoretik dalam rangka
memecahkan masalah untuk tujuan tertentu. Tujuan yang dimaksud
adalah tujuan penelitian. Terdapat beberapa tujuan penelitian antara
lain; mendeskripsikan atau menjelaskan, mengeksplorasi, menguji,
menemukan atau mengembangkan.
Penelitian merupakan salah satu cara mendapatkan pengetahuan
ilmiah. Oleh sebab itu penelitian dikatakan sebagai metode ilmiah atau
cara ilmiah untuk mendapatkan pengetahuan. Ilmiah artinya memiliki
sifat keilmuan atau bercirikan keilmuan. Ada tiga ciri ilmiah yakni logis
atau rasional, empiris dan sistematis. Oleh karena itu, rasional/logis,
empiris dan sistematis merupakan karakteristik dari suatu penelitian
ilmiah.
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa yang merupakan
sebagian persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa program
pascasarjana untuk mendapatkan gelar magister. Tesis disusun
berdasarkan hasil penelitian ilmiah dengan tujuan memperluas dan
memperdalam pengetahuan mahasiswa dalam bidang ilmu yang
dipelajarinya sehingga memiliki kemampuan dalam (1) mendeskripsikan
(description) hubungan kausalitas antara dua fenomena tertentu atau
lebih, (2) membuat sejumlah prediksi (prediction) terhadap suatu gejala
berdasarkan temuan-temuan empirik, (3) menemukan metode atau
prosedur yang lebih efektif untuk perbaikan (improvement) praktek
dalam bidang tertentu, (4) menemukan penjelasan (explanation)
yang lebih komprehensif terhadap suatu gejala, sebagai konsekuensi
lebih lanjut setelah memiliki kemampuan butir (1), (2), dan (3). Proses
pengumpulan dan analisis data yang dimaksud adalah penggunaan
metode-metode penelitian ilmiah untuk mengumpulkan data empirik

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 23


baik data kuantatif maupun data kualitatif sesuai dengan pendekatan
penelitian yang digunakannya.

B. Deduktif dan Induktif


Penelitian sebagai metode ilmiah pada dasarnya menggunakan
logika berpikir atau penalaran. Ada dua jenis penalaran yakni penalaran
deduktif (deductive reasoning) dan penalaran induktif (inductive
reasoning). Penalaran deduktif menggunakan pendekatan “top-down”
dalam proses memperoleh pengetahuan. Penalaran deduktif dimulai
dengan: (1) membuat suatu pernyataan umum, (2) mencari bukti
spesifik yang dapat mendukung atau menolak pernyataan tersebut.
Penelitian dengan menggunakan penalaran deduktif dikenal dengan
the hypothetic-deductive method.
Peneliti memulai dengan penyusunan sebuah hipotesis yaitu suatu
pernyataan tentatif tentang karakteristik populasi yang harus diuji
dengan data empiris. Hipotesis – atau disebut juga preposisi dalam
penelitian perspektif hukum – harus didasarkan pada kerangka teoretik
yang memiliki tiga pilar, yaitu pilar teori, hasil-hasil penelitian terdahulu
dan argumentasi logis atau kerangka berpikir.
Adapun teori didefinisikan sebagai sebuah penjelasan rasional yang
dikembangkan secara sistematik tentang keterkaitan antar gejala atau
fenomena kehidupan dengan menggunakan suatu kerangka konsep
atau prinsip. Sebagai contoh teori humanistik dalam pendidikan
yang menyatakan bahwa; Pembelajaran efektif akan terjadi sebagian
disebabkan oleh pentingnya relasi yang kokoh antara guru dengan
peserta didik. Hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
relasi yang kokoh ini terjadi sebagian besar pada kelas-kelas dengan
jumlah peserta didik lebih kecil. Berdasarkan pada teori humanistik
dan hasil penelitian tersebut, peneliti sampai kepada suatu hipotesis
bahwa; kelas dengan jumlah peserta didik yang lebih kecil akan
memeperoleh hasil belajar yang lebih baik. Dalam hukum, misalnya,
adalah teori reorientasi bekerjanya hukum dalam masyarakat yang
merupakan keniscayaan sebagai sebuah kontrol dan pengawasan
esensial sinkronisasi dan harmonisasi kehidupan masyarakat.

24 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Berdasarkan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa teori bagi
peneliti merupakan alat analisis untuk memperoleh pemahaman,
penjelasan dan prediksi terhadap suatu gejala atau fenomena.
Penelitian ilmiah dengan menggunakan penalaran deduktif terdiri atas
tiga langkah yakni (1:) mengkaji teori dan pengetahuan sebelumnya
termasuk hasilhasil penelitian yang dikemukakan secara logis sebagai
dasar untuk menyusun hipotesis penelitian, (2) mengumpulkan,
mengolah dan menganalisis data empiris sebagai bahan untuk menguji
hipotesis penelitian (3) menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis
data untuk menerima atau menolak hipotesis penelitian.
Sebaliknya pendekatan penelitian ilmiah dengan penalaran
induktif sering merujuk pada pendekatan “bottom-up” untuk
memperoleh pengetahuan. Peneliti menggunakan pengamatan cermat
dan teliti untuk membangun suatu abstraksi atau menggambarkan
sebuah fenomena yang diteliti. Penalaran induk tif mengarah pada
metode induktif dalam pengumpulan data. Kegiatan penelitian
menempuh tiga tahapan yakni (1) melakukan pengamatan terhadap
fenomena sosial yang diteliti, (2) mencari pola-pola atau tema-tema
untuk mengelompokkan data hasil pengamatan dan (3) menyusun
generalisasi berupa konsep, prinsip, preposisi berdasarkan hasil analisis
data yang diperoleh dari pengamatan empiris. Dengan demikian untuk
memperoleh atau menemukan pengetahuan melalui penalaran induktif,
peneliti mengawali kegiatan penelitiannya dengan memproses hasil-
hasil pengamatan spesifik menuju kepada penyusunan pernyataan-
pernyataan umum.
Pendekatan hypothetic-deductive dan pendekatan induktif
dalam menemukan pengetahuan menjadi dasar dalam menentukan
pendekatan penelitian ilmiah. Pendekatan hypothetic-deductive
diasosiasikan dengan pendekatan kuantitatif, dengan ciri utama
informasi dan analisis data angka-angka dalam bentuk distribusi, serta
pengambilan kesimpulan yang berlaku di populasi dan diuji dengan
data sampel. Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis dan metode
pengumpulan data ditetapkan sebelum penelitian dimulai. Hipotesis
yang diturunkan dari teori kemudian diuji oleh data empiris. Hipotesis
yang telah teruji kebenarannya dapat digeneralisasikan untuk situasi
dan populasi yang sama pada konteks yang lain.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 25


Penalaran induktif diasosiasikan dengan pendekatan penelitian
kualitatif, yakni penelitian yang menyajikan data empirik hasil
pengamatan melalui paparan naratif atau dalam bentuk kata dan
kalimat (verbal) bukan melalui angka dan bilangan (numerik).
Peneliti kualitatif menggunakan pendekatan induktif dalam proses
pengumpulan data melalui observasi, wawancara, diskusi terpusat,
dan telaah dokumen, library research. Hipotesis penelitian dirumuskan
setelah peneliti turun ke lapangan melakukan observasi, wawancara,
dan analisis dokumen. Hipotesis penelitian selanjutnya diuji dan
dimodifikasi dengan pengumpulan data lanjutan untuk menentukan
apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak secara serentak. Peneliti
kualitatif percaya bahwa pemahaman penuh terhadap fenomena
ditentukan oleh konteks. Oleh karena itu, mereka menggunakan teori
setelah pengumpulan data untuk mendukung deskripsi pola-pola
yang diamati.
Berdasarkan uraian di atas maka secara garis besar, ada dua
pendekatan penelitian, yakni pendekatan kuantitatif (quantitative
research), dan pendekatan kualitatif (qualitative research). Namun
dalam pelaksanaan penelitian jenis penelitian tertentu dimungkinkan
menggabungkan kedua pendekatan penelitian tersebut. Masing-
masing pendekatan ini mempunyai kelebihan dan juga kelemahan,
sehingga untuk menentukan pendekatan apa yang akan digunakan
dalam melakukan suatu penelitian tergantung pada beberapa hal
antara lain:
1. Jika ingin melakukan suatu penelitian yang lebih rinci dengan
penekanan pada aspek detail yang bersifat kritis dan kasus, maka
pendekatan yang dipakai sebaiknya adalah pendekatan kualitatif.
Jika penelitian yang dilakukan untuk mendapat kesimpulan
umum dan hasil penelitian didasarkan pada pengujian secara
empiris, maka pendekatan yang digunakan sebaiknya pendekatan
kuantitatif;
2. Jika penelitian ingin menjawab pertanyaan yang penerapannya
luas dengan obyek penelitian yang banyak, maka pendekatan yang
digunakan sebaiknya pendekatan kuantitatif. Jika penelitian ingin
menjawab pertanyaan yang mendalam dan detail khusus untuk

26 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


satu obyek penelitian saja, maka pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan kualitatif;
3. Jika penelitian yang dilakukan untuk mendapat pemahaman
tentang suatu fenomena secara komprehensif baik proses maupun
hasilnya, peneliti dapat menggunakan kedua pendekatan tersebut.

C. Paradigma dan Pendekatan


Paradigma penelitian merupakan perspektif penelitian yang
digunakan peneliti untuk memahami bagaimana peneliti: melihat
realita (world views), mempelajari fenomena, dan menggunakan
cara cara pengumpulan data, dan menginterpretasikan temuan.
Dalam konteks desain penelitian, pemilihan paradigma penelitian
menggambarkan pilihan suatu kepercayaan yang akan mendasari
dan memberi pedoman seluruh proses penelitian.1
Pemilihan paradigma memiliki implikasi terhadap pemilihan
metodologi dan teknik pengumpulan dan analisis data. Paradigma
penelitian berdasarkan pendekatan penalaran deduktif, dan penalaran
induktif pada dasarnya dikategorikan menjadi dua pendekatan
penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Berdasarkan orientasinya kedua paradigma penelitian tersebut dapat
dibagi menjadi dua kategori yakni:
1. Pendekatan yang berorientasi pada pengetahuan
(knowledgeoriented approach) yaitu terdiri dari realisme Ilmiah
(scientific realism) dan konstruktivisme sosial (social constructivism).
2. Pendekatan yang berorientasi pada tindakan (action-oriented
approach) yaitu terdiri atas: advokasi atau liberatoris (advocacy
or liberatory frame work), dan pragmatisme (pragmatism).
Penjelasan tentang karakteristik pendekatan penelitian atas dasar
jorientasinya, dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Realisme Ilmiah: Knowledge-Oriented Approaches
a. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sebuah realitas
objektif.
1
Guba, Egon G, Toward, Methodology of Naturalistic Inquiry Evaluation (Los
Angeles: Center of the Study of Evaluation UCLA Graduate School of Education,
University of California, L.A., 1998), h. 19

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 27


b. Latar dan masalah dapat diteliti dengan analisis bagian-bagian
komponen secara empiris.
c. Penelitian harus bebas nilai.
d. Peneliti harus terpisah dari partisipan dan harus objektif.
e. Teori dan hipotesis dirumuskan dan kemudian dikonfirmasikan
atau ditolak melalui analisis data berdasarkan data empirik.
2. Konstruktivisme Sosial: Knowledge-Oriented Approaches
a. Realitas bersifat historis dan dikonstruksikan secara kultural
dengan demikian terdapat berbagai kemungkinan realitas.
b. Latar dan masalah harus dipahami sebagai keseluruhan yang
kompleks.
c. Peneliti harus secara terus menerus berusaha menyadari dan
mengontrol nilai-nilai internal peneliti.
d. Peneliti harus menjadi aktif terlibat dengan partisipan untuk
memahami pandangan-pandangan mereka.
e. Teori dan hipotesis dihasilkan selama pengumpulan data dan
memperoleh makna melalui interaksi antar manusia/partisipan.
3. Advocacy-Liberatory: Action-Oriented Approaches
a. Realitas dikonstruksi oleh dan dalam kondisi ketidaksamaan
sosial, politik, dan kultural.
b. Meskipun metode-metode kualitatif lebih disukai, latar dan
masalah penelitian dapat diteliti menggunakan metode
apapun yang benar benar mewakili pengalaman partisipan.
c. Penelitian didasarkan pada nilai-nilai dan dalam rangka
memberdayakan kelompok-kelompok marginal untuk
meningkatkan taraf hidupnya.
d. Peneliti harus berkolaborasi sebagai partner yang setara.
e. Teori dan hipotesis harus dapat menyediakan perencanaan
tindakan untuk memperoleh perbaikan/peningkatan
kehidupan yang lebih baik.
4. Pragmatisme: Action-oriented Approaches
a. Realitas langsung pemecahan masalah harus menjadi fokus
penelitian.

28 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


b. Latar dan masalah penelitian dapat diteliti melalui metode
apapun yang secara akurat dapat mendeskripsikan dan
memecahkan suatu masalah.
c. Peneliti harus berusaha menemukan cara-cara untuk membuat
suatu aspek tertentu (misal aspek layanan pendidikan) menjadi
lebih baik.
d. Peneliti harus berkolaborasi dengan partisipan untuk
memahami secara penuh apa yang harus dikerjakan.
e. Teori dan hipotesis adalah alat yang bermanfaat membantu
peningkatan pengetahuan (misalnya bidang pendidikan).
Paradigma realisme ilmiah cenderung menggunakan pendekatan
kuantitatif, paradigma konstruktivisme sosial cenderung menggunakan
pendekatan kualitatif, sedangkan paradigma Advocacy dan Liberatory
serta pragmatisme cenderung menggabungkan kedua pendekatan,
multi-methods approach.

D. Jenis Penelitian
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif memiliki cara pandang positivisme, yaitu cara
pandang yang menyatakan bahwa eksistensi kenyataan/realitas sosial
dan realitas fisik adalah independent atau terpisah, bebas atau berada
di luar diri peneliti. Oleh karena itu siapa saja yang akan meneliti realitas
tersebut dapat mengamati atau mengukurnya. Apabila pengamatan/
pengukurannya tidak bias maka hasil-hasil penelitian tersebut dapat
dikategorikan sebagai pengetahuan ilmiah (scientific knowledge).2
Cara pandang positivisme memiliki karakteristik sebagai berikut: 1)
asumsi bahwa realitas adalah objektif, terpisah di luar peneliti, dapat
diamati dan diukur, 2) tujuan penelitian adalah mendeskripsikan dan
menjelaskan hubungan antarvariabel yang diukur, 3) fokus pada reduksi
realitas menjadi variabel dan variabel dapat diukur dengan instrumen
dan menghasilkan data numerik dan berbentuk distribusi, 4) asumsi
metodologis: proses deduktif, hubungan antar variabel, sebabakibat,
disain statis telah ditentukan sebelum penelitian, bebas konteks
(context-free), hasil prediksi-eksplanasi dapat digeneralisasikan,
2
Walter Borg R, Gall Meredith D., Educational Research; An Introduction, Fifth
Edition (New York: Longman, 1989), h.14.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 29


validitas dan reliabilitas dapat diketahui, 5) analisis data menggunakan
analisis statistika, 6) peranan KAJIAN TEORI sangat dominan untuk
menjelaskan dan menjawab pertanyaan penelitian/rumusan masalah,
7) Data kuantitatif berpusat pada unit analisis dan berbentuk distribusi.3
Penelitian kuantitatif memusatkan perhatiannya pada gejala yang
mem punyai karakteristik tertentu yang bervariasi dalam kehidupan
manusia, yang dinamakan variabel. Hakikat hubungan antarvariabel
dianalisis dengan meng gunakan teori yang objektif. Karena sasaran
kajian dari penelitian kuantitatif adalah gejala, sedangkan gejala yang
ada dalam kehidupan manusia tidak terbatas dan tidak terbatas pula
kemungkinan variasi dan hirarkinya. Penelitian kuantitatif berfokus
pada variabel, bahkan sebelum penelitian dilakukan telah ditentukan
terlebih dahulu variabel yang akan diteliti.
Dalam penelitian kuantitatif pengukuran terhadap gejala yang
diamati merupakan hal yang sangat penting. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan instrumen yang disusun berdasarkan
indikator dari variabel yang diteliti, kemudian menghasilkan data
kuantitatif. Berdasarkan metode yang digunakan penelitian kuantitatif
dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Penelitian Kuantiatif Komparatif yang terdiri atas penelitian
eksperimen dan penelitian expost-facto. Berdasarkan tempatnya
eksperimen mencakup eksperimen di laboratorium dan eksperimen
di lapangan. Berdasarkan tingkat presisinya eksperimen dibagi
menjadi tiga kategori yakni pra eksperimen, quasi eksperimen
dan true eksperimen. Penelitian expost facto adalah penelitian
yang mempelajari fakta yang sudah ada/ sudah terjadi dengan
menggunakan disain eksperimen.
b. Penelitian Kuantitatif Asosiatif
Penelitian kuantitatif asosiatif terdiri atas penelitian asosiasi
korelasional dan penelitian asosiasi kausal.

2. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertolak dari
pandangan bahwa fokus penelitian adalah kualitas makna–meanings
3
John W. Creswell, Research Design Quantitative & Qualitative Approach (London:
Sage Publication, Inc, 1994), h. 5.

30 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


(hakikat dan esensi). Penelitian didasarkan pada asumsi bahwa realitas
adalah subjektif dan jamak seperti yang ada pada individu-individu
partisipan yang diteliti (asumsi ontologis). Peneliti berusaha melakukan
pendekatan dengan partisipan dalam pengumpulan data (asumsi
epistemologis), peneliti lebih mengutamakan perspektif partisipan
(emik) daripada perspektif peneliti (etik), menggunakan gaya penulisan
naratif, penggunaan istilah/terminologi kualitatif, dan batasan
definisidefinisi yang digunakan (asumsi retorika), menggunakan logika
induktif, bekerja secara rinci, deskripsi rinci tentang konteks studi
yang diteliti, dan disain penelitian fleksibel/ dapat berubah (asumsi
metodologis).4 Terdapat lima ciri utama peneltitian, yaitu:
a. Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai
sumber data secara langsung (naturalistik) dan peneliti merupakan
instrumen kunci. Peneliti masuk dan menghabiskan waktu
di tempat peristiwa berlangsung misalnya sekolah, keluarga,
kelompok masyarakat, dan lokasi-lokasi lain untuk mempelajari
setiap aspek yang menjadi fokus penelitian. Peneliti melengkapi
peralatan videotape dan peralatan perekam, meskipun ada
yang berpendapat bahw peneliti kualitatif tidak sepenuhnya
memperlengkapi peralatan tersebut kecuali izin dan tambahan
pemahaman tentang aspek-aspek penelitian yang akan diperoleh
di lokasi.
b. Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik terhadap data
yang dipaparkan dalam bentuk kata-kata atau gambar daripada
angka angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari
data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi.
Data tersebut mencakup transkrip wawancara, catatan lapangan,
fotografi, videotape, dokumen pribadi, memo, dan rekaman-
rekaman resmi lainnya. Untuk memperoleh pemahaman, peneliti
kualitatif tidak mereduksi halaman demi halaman dari narasi dan
data lain ke dalam simbol-simbol numerik. Mereka mencoba
menganalisis data dengan segala kekayaannya sedapat dan
sedekat mungkin dengan bentuk rekaman dan transkripnya.
c. Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada
hasil. Peneliti kualitatif lebih berkonsentrasi pada jawaban atas

4
Ibid., h. 17

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 31


pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana. Bagaimana orang
melakukan negosiasi makna? Bagaimana istilah-istilah atau label-
label tertentu muncul untuk diaplikasikan? Bagaimana pemikiran-
pemikiran tertentu datang untuk diambil menjadi bagian dari
apa yang dikenal sebagai pengertian umum (common sense)?
Apa riwayat yang alami dari aktivitas atau peristiwa yang diteliti?
Mengapa hal itu terjadi?
d. Penelitian kualitatif sifatnya induktif yakni dimulai dari data
dan fakta sebagaimana adanya bukan dari teori atau apa yang
semestinya. Peneliti mempelajari suatu proses atau aktivitas
yang terjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan,
melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses
tersebut. Peneliti tidak melakukan pencarian di luar data atau
bukti untuk menolak atau menerima hipotesis yang mereka ajukan
sebelum pelaksanaan penelitian. Teori yang dikembangkan muncul
dari bawah ke atas (bukan dari atas ke bawah), dari banyak bukti
yang saling berhubungan. Teori dibangun berdasarkan data
dari bawah/partisipan. Peneliti kualitatif merencanakan dan
mengembangkan: a) beberapa jenis teori tentang apa yang telah
diteliti, b) arah yang akan dituju setelah mengumpulkan data dan
c) peneliti berinteraksi dengan subjek penelitian.
e. Penelitian kualitatif mengutamakan makna bukan angka-angka
dari hasil pengukuran. Makna yang diungkap berkisar pada asumsi
tentang apa yang dimiliki orang mengenai hidupnya. Dengan kata
lain, peneliti kualitatif peduli dengan apa yang disebut perspektif
partisipan. Mereka memfokuskan pada pertanyaan-pertanyaan
seperti: Apa asumsi yang dibuat orang tentang kehidupan
mereka? Apa pandangan-pandangan tentang bagaimana mereka
menjalani kehidupan? Bagaimana mereka menghadapi berbagai
tantangan dalam kehidupan? Dalam sebuah penelitian pendidikan
misalnya, peneliti memfokuskan pada perspektif orangtua tentang
pendidikan anak-anak mereka. Peneliti ingin mengetahui apa
pendapat orangtua tentang mengapa anak-anak mereka tidak
dapat melakukan hal-hal yang terbaik di sekolah.5

5
Robert C. Bogdan, Biklen, Knopp Sari,Qualitative Research, For Education; An
Introduction to Theory and Methods (Boston London: Allyn and Bacon, 1982), hh. 4-8.

32 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kualitatif dapat
digolongkan menjadi beberapa jenis penelitian yakni
a. Etnografi dengan tujuan penemuan tema budaya
b. Studi kasus dengan tujuan pendalaman kasus
c. Fenomenologis dengan tujuan menggali pengalaman subjektif
partisipan
d. Grounded teori dengan tujuan menghasilkan teori dari data
e. Biografi dengan tujuan menggali pengalaman individu, dan
menyusunnya dalam bentuk cerita (biografi atau autobiografi)
f. Analisis isi dengan tujuan mendeskripsikan konten dari teks.

E. Penelitian Gabungan
Penelitian gabungan adalah penelitian yang berorientasi pada
tindakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif
dalam proses pelaksanaan suatu penelitian yang sama. Penelitian
gabungan merupakan suatu prosedur untuk pengumpulan data,
analisis data secara sekuensial menggunakan metode kuantitatif dan
metode kualitatif atau sebaliknya. Karakteristik penelitian gabungan
antara lain:
1. tujuan penelitian ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian secara komprehensif yang tidak cukup mampu dijawab
oleh peneliti dengan hanya menggunakan satu metode penelitian.
2. tekanan utama ada pada pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
berorientasi pada hasil dan berorientasi pada proses.
3. filosofi penelitian bersifat praktis dan terapan.
Jenis penelitian gabungan terdiri atas : (a) Penelitian Pengembangan
Model dan Instrumen (b) Penelitian Evaluasi Program (c) Penelitian
Evaluasi Kebijakan (d) Penelitian Tindakan. Berdasarkan pada penjelasan
di atas maka isi uraian dapat diringkas dalam bentuk skema di bawah
ini:

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 33


BAB VI
ISI TESIS DAN SISTEMATIKA PENULISAN TESIS

Pada bab ini dibahas mengenai isi tesis dan sistematika penulisan
tesis berdasarkan metode penelitian yang digunakan. Dari berbagai
metode penelitian yang ada pada bidang keilmuan, Program
Pascasarjana STAI Syamsul ’Ulum mengelompokkan ke dalam dua
kelompok. Setiap kelompok mencakup berbagai metode penelitian
yang sejenis, sehingga sistematika tesis dapat menggunakan
sistematika penulisan yang sama. Pembabakan pada tesis untuk setiap
kelompok terdiri atas tiga bagian yakni bagian awal, bagian utama
dan bagian akhir. Bagian awal terdiri atas; halaman judul (cover),
abstrak, ringkasan, lembar persetujuan, lembar pernyataan, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar (jika ada), dan
daftar lampiran. Bagian isi terdiri atas beberapa bab, minimal lima bab
mulai dari bab pertama yakni bab pendahuluan sampai bab terakhir
yakni bab kesimpulan.
Bagian akhir terdiri atas; daftar pustaka, lampiran dan riwayat
hidup.

A. Isi Tesis
Tesis dibuat minimal 100 halaman (bagian utama) dengan bahasa
Indonesia baku yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI) terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian
utama dan bagian akhir.

1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul Depan
Halaman sampul dengan memuat judul penelitian yang
menggambarkan topik yang diteliti. Contoh halaman sampul
depan dapat dilihat pada lampiran 1.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 35


b. Halaman Judul
Halaman judul berisi tulisan yang bunyinya sama dengan halaman
sampul depan, tetapai diketik di atas kertas putih. Contoh bagian
ini sama dengan halaman sampul depan pada lampiran 1.
c. Halaman Pernyataan Keaslian
Halaman ini memuat pernyataan tertulis dari penyusun tesis, yang
menyatakan bahwa tesis yang disusun itu secara keseluruhan
merupakan hasil penelitian/karya sendiri, kecuali pada bagian-
bagian yang dirujuk sumbernya. Halaman ini ditandatangani
oleh penyusun tesis di atas materai Rp. 10.000,-Contoh halaman
pernyataan keaslian dapat dilihat pada lampiran 2.
d. Pernyataan Bebas Plagiasi
Cek plagiasi menggunakan aplikasi cek plagiarisme seperti
Turnitine dan semacamnya dengan tingkat kesamaan (similarity)
maksimal 30 % dengan dilampirkan Surat pernyataan. Contoh
halaman pernyataan bebas plagiasi bisa dilihat pada lampiran 3.
e. Halaman Pengesahan
Pada halaman pengesahan terdapat logo STAI Syamsul ‘Ulum
Gunungpuyuh Sukabumi. Halaman ini memuat judul tesis, nama
penulis, NIM/NIRM, Program Studi dan tanggal ujian munaqosyah
yang ditandatangani oleh Direktur Program Pascasarjana STAI
Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi. Halaman pengesahan
ini disertakan setelah penyempurnaan pasca ujian munaqasyah.
Contoh halaman pengesahan terdapat pada lampiran 4.
f. Nota Dinas Pembimbing
Halaman ini memuat pernyataan pembimbing bahwa tesis yang
dibimbingnya sudah dapat diujikan dalam ujian munaqasyah.
Contoh dinas pembimbing terdapat pada lapiran 5.
g. Kata Pengantar
Kata pengantar pada pokoknya memuat penyampaian ucapan
terima kasih dari penyusunan tesis kepada berbagai pihak yang
telah berjasa dalam penyelesaian penulisan tesis
h. Abstrak, Abstract dan ‫الملخص‬
Abstrak merupakan uraian singkat dan lengkap yang berisi latar
belakang masalah, tujuan, teori, pendekatan, metode penelitian,

36 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


hasil penelitian dan konstribusi. Abstrak ditulis dalam bahasa
Indonesia, bahasa Arab dan bahasa Inggris, berjarak satu spasi,
sepanjang satu halaman. Contoh Abstrak dapat dilihat dalam
lampiran 6.
i. Pedoman Transliterasi
Apabila penulisan tesis menggunakan transliterasi, maka
harus dibuat pedoman transliterasi. Pedoman transliterasi
ArabLatin disarankan mengikuti Surat Keputusan Bersama
(SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, tanggal 22 Januari 1988, No. 158/1987 dan
0543.b/U/1987, sebagaimana yang tertera dalam buku Pedoman
Transliterasi Bahasa Arab (A guide to Arabic Transliteration), INIS
Fellow 1992.
j. Daftar Isi
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara
menyeluruh tentang isi tesis dan sebagai petunjuk bagi pembaca
yang ingin secara langsung melihat suatu bab atau sub bab beserta
halamannya. Contoh datar isi dapat dilihat pada lampiran 8.
k. Daftar Tabel
Apabila di dalam tesis terdapat banyak tabel, maka perlu dibuat
daftar tabel. Contoh daftar tabel dapat dilihat pada lampiran 9.
l. Daftar Gambar
Seperti halnya tabel, jika di dalam tesis terdapat banyak gambar,
maka diperlukan adanya daftar gambar. Contoh daftar gambar
dapat dilihat pada lampiran 10.
m. Daftar Singkatan
Apabila dalam tesis digunakan singkatan-singkatan tertentu; maka
daftar singkatan perlu dibuat. Contoh daftar singkatan dapat dilihat
pada lampiran. Nomor halaman pada bagian awal menggunakan
angka Romawi kecil, lihat lampiran 12.
n. Daftar Lampiran pada lampiran no. 11.
o. Daftar Riwayat Hidup pada lampiran no. 13.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 37


2. Bagian Utama1
3. Bagian Akhir
Bagian akhir tesis memuat;
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
c. Daftar Riwayat Hidup/Curriculum Vita

B. Sistematika Penelitian
Isi penelitian pada dasarnya akan sangat bergantung pada
sistematika penelitian. Pun model sistematika penelitian akan sangat
dipengaruhi oleh jens penelitian. Setidaknya ada tujuh kelompok
penelitian tesis di antaranya: (a) penelitian kuantitatif komparatif, (b)
penelitian kuantitatif asosiatif, (c) penelitian kualitatif, (d) penelitian
evaluasi program/kebijakan, (e) penelitian pengembangan instrumen,
(f) penelitian pengembangan model, dan (g) penelitian tindakan (action
research)

1. Penelitian Kuantitatif Komparatif


Penelitian kuantitatif komparatif meliputi metode penelitian
eksperimen dan metode penelitian expost-facto. Sistematika bagian
isi dari tesis dalam penelitian kuantitatif komparatif adalah sebagai
berikut:

a. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Kegunaan Hasil Penelitian
F. Sistematika Pembahasan

1
Sistematika yang disusun mengikuti jenis penelitian yang akan disampaikan
setelah Isi Tesis.

38 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Konseptual
1. Variabel Terikat (Y)
2. Variabel Perlakuan atau variabel bebas pertama (A)
3. Variabel Moderator atau variabel bebas kedua (B)
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Teoretik
D. Hipotesis Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Metode Penelitian (termasuk rancangan eksperimen)
D. Populasi dan Sampel
E. Rancangan Perlakuan
F. Kontrol Validitas Internal dan Eksternal
G. Teknik Pengumpulan Data:
1. Instrumen Variabel Terikat
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Jenis Instrumen
e. Pengujian Validitas dan Penghitungan Reliabilitas
2. Instrumen Variabel Moderator/Atribut
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Jenis Instrumen
e. Pengujian Validitas dan Penghitungan Reliabilitas
H. Teknik Analisis Data
I. Hipotesis Statistika

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 39


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Rancangan Perlakuan
Lampiran 2. Instrumen Penelitian (hasil akhir setelah uji coba)
Lampiran 3. Lampiran 3. Hasil Penghitungan Uji Coba Instrumen
Lampiran 4. Kisi-kisi Akhir (sesudah uji coba)
Lampiran 5. Data Hasil Penelitian (Data Variabel Terikat dan
Variabel Moderator)
Lampiran 6. Data Hasil Pengujan Persyaratan Analisis
Lampiran 7. Data Hasil Pengujian Hipotesis
RIWAYAT HIDUP

b. Pembahasan
Berikut adalah penjelasan dari setiap bab di atas sebagai rujukan
mahasiswa dalam menulis tesis.
BAB I PENDAHULUAN
1) Latar Belakang Masalah
Peneliti menjelaskan tentang kesenjangan antara fakta atau
apa yang ada (Das Sein) dengan harapan atau apa yang seharusnya
(Das Sollen) sebagai masalah penelitian. Fakta adalah apa yang
ada sekarang berupa data sekunder, hasil observasi, pengalaman
pribadi, atau hasil penelitian lainnya, sedangkan harapan adalah
apa yang seharusnya atau yang diinginkan yang berupa undang-

40 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


undang, peraturan, visi-misi, renstra, kurikulum, atau teori-teori
dalam text book (literature) dan jurnal.
2) Identifikasi Masalah
Peneliti menguraikan berbagai masalah yang mengakibatkan
terjadinya kesenjangan antara Das Sein dan Das Sollen. Masalah
yang diidentifikasi dinyatakan dalam bentuk pernyataan bukan
pertanyaan.
3) Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yakni memilih
beberapa masalah dari sejumlah masalah yang telah diidentifikasi
di atas.
4) Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan
penelitian yang berkaitan dengan perbedaan variabel Y berdasarkan
variabel perlakuan dan variabel moderator Contoh: Penelitian
dengan Disain Treatment by Level 2 x 2
a) Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara perlakuan A1
dan A
2
(Main effect)
b) Apakah terdapat pengaruh interaksi antara variabel perlakuan
(A) dan variabel moderator (B) terhadap variabel Y. A1
c) Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara A1 B1 dan A2 B1
(simple effect A)
d) Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara A1 B2 dan A2 B2
(simple effect A)
Contoh : Penelitian dengan Disain factorial 2x2
a) Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara perlakuan A1
dan A2
b) Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara perlakuan B1
dan B2
c) Apakah terdapat pengaruh interaksi antara variabel perlakuan
A dan variabel perlakuan B terhadap variabel terikat Y.
d) Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara A1 B1 dan A2 B1
(simple effect A)

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 41


e) Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara A1B2 dan A2 B2
(simple effect A)
f) Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara A1 B1 dan A1 B2
(simple effect B)
g) Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara A2 B1 dan A2 B2
(simple effect)
5) Kegunaan Hasil Penelitian
Peneliti menjelaskan manfaat dari hasil penelitian, baik manfaat
teoretis maupun manfaat praktis. Manfaat teoretis berkenaan
dengan keilmuan sedangkan manfaat praktis berkenaan dengan
pemecahan masalah.
BAB II KAJIAN TEORI
1) Deskripsi Konseptual
Peneliti membahas variabel penelitian secara konseptual
dari berbagai teori atau konsep dari para ahli. Kajian konseptual
ini dimulai dari variabel terikat (Y), variabel perlakuan (A1) dan
variabel moderator (B). Untuk setiap variabel penelitian dituntut
menggunakan minimal 5 (lima) rujukan konsep (untuk tesis). Kajian
konseptual tidak sekedar mencantumkan konsep-konsep secara
runtut dari berbagai sumber tetapi hasil analisis dari berbagai
konsep. Setelah menganalisis kemudian dilanjutkan dengan
membandingkan antar konsep untuk menemukan persamaan dan
perbedaan. Persamaan tersebut akan menjadi dasar sintesis dari
konsep-konsep variabel yang dianalisis bermuara pada konstruk
variabel penelitian.
2) Hasil Penelitian yang Relevan
Peneliti mendeskripsikan hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya dan relevan dengan masalah yang diteliti.
Selanjutnya peneliti menjelaskan posisi penelitiannya dengan
cara mendeskripsikan persamaan dan perbedaan penelitian yang
dilakukannya dengan penelitian-penelitian relevan yang disajikan.
3) Kerangka Teoretik
Peneliti mendeskripsikan kajian berupa penalaran yang bersifat
deduktif dari konsep-konsep setiap variabel, kemudian membahas
keterkaitan antarvariabel yang mengarah kepada hubungan sebab

42 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


akibat antara variabel perlakuan/variabel moderator dan variabel
terikat. Kerangka teoretik ini dijadikan sebagai dasar dalam
perumusan hipotesis penelitian. Pada kerangka teoretik, peneliti
membandingkan variabel terikat antara kelompok-kelompok
dengan perlakuan yang berbeda dan atau antara kelompok-
kelompok dengan level variabel moderator/atribut yang berbeda,
berdasarkan kajian konsep-konsep yang diuraikan pada deskripsi
konseptual. Kerangka teoretik didukung oleh tiga pilar yaitu teori,
hasilhasil penelitian yang relevan, dan argumentasi logis yang
mendukung hipotesis yang akan dirumuskan. Banyaknya subjudul
kerangka teoretik sama dengan banyaknya butir pada perumusan
masalah.
Contoh: Penelitian dengan Disain Treatment by level 2 x 2 Peneliti
menjelaskan kerangka teoretik tentang:
a) Perbedaan variabel Y antara perlakuan A1 dan A2
b) Pengaruh interaksi antara variabel perlakuan (A) dan variabel
moderator (B) terhadap variabel Y (Interaction Effect)
c) Perbedaan variabel Y antara A1B1 dan A2B1 (simple effect) 4.
Perbedaan variabel Y antara A1B2 dan A2B2 (simple effect)
Contoh: Penelitian dengan Disain Factorial 2 x 2
a) Peneliti menjelaskan kerangka teori tentang:
b) Perbedaan variabel Y antara perlakuan A1 dan A2
c) Perbedaan variabel Y antara perlakuan B1 dan B2
d) Pengaruh interaksi antara variabel perlakuan A dan variabel
perlakuan B terhadap variabel terikat Y.
e) Perbedaan variabel Y antara A1B1 dan A2 B1 (simple effect A)
f) Perbedaan variabel Y antara A1 B2 dan A2 B2 (simple effect A)
g) Perbedaan variabel Y antara A1 B1 dan A1 B2 (simple effect B)
h) Perbedaan variabel Y antara A2 B1 dan A2 B2 (simple effect B)
4) Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah suatu proposisi atau pernyataan
tentang karakteristik populasi yang merupakan jawaban sementara
atas pertanyaan penelitian yang terdapat dalam perumusan
masalah. Peneliti merumuskan hipotesis penelitian berdasarkan

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 43


kerangka teoretik. Banyaknya rumusan hipotesis penelitian sama
dengan banyaknya subjudul pada kerangka teoretik atau sama
banyaknya dengan butir pada rumusan masalah.
Contoh: Penelitian dengan Disain Treatment by Level 2 x 2 Peneliti
mendeskripsikan hipotesis penelitian tentang:
a) Nilai variabel Y pada perlakuan A1 lebih tinggi dari nilai
variabel Y pada perlakuan A2
b) Terdapat pengaruh interaksi antara variabel perlakuan (A) dan
variabel moderator (B) terhadap variabel Y (Interaction Effect)
c) Nilai variabel Y pada perlakuan AB1 lebih tinggi dari nilai
variabel Y pada perlakuan A2 B1
d) Nilai variabel Y pada perlakuan A1B1 lebih rendah dari nilai
variabel Y pada perlakuan A2 B2
Contoh: Penelitian dengan Disain Factorial 2 x2
a) Nilai variabel Y pada perlakuan A1 lebih tinggi dari nilai
variabel Y pada perlakuan A2
b) Nilai variabel Y pada perlakuan B1 lebih tinggi dari nilai variabel
Y pada perlakuan B2
c) Terdapat pengaruh interaksi antara variabel perlakuan (A) dan
variabel perlakuan (B) terhadap variabel Y (Interaction
d) Effect)
e) Nilai variabel Y pada perlakuan A1B1 lebih tinggi dari nilai
variabel Y pada perlakuan A2 B1
f) Nilai variabel Y pada perlakuan A1B2 lebih rendah dari nilai
variabel Y pada perlakuan A2 B2
g) Nilai variabel Y pada perlakuan A1B1 lebih tinggi dari nilai
variabel Y pada perlakuan A1 B2
h) Nilai variabel Y pada perlakuan A2B1lebih rendah dari nilai
variabel Y pada perlakuan A2 B2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1) Tujuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan tujuan penelitian yang ingin dicapai
disesuaikan dengan perumusan masalah.

44 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


2) Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti mendeskripsikan lokasi dilakukannya penelitian dan
waktu yang digunakan selama penelitian, mulai dari penyusunan
rencana penelitian (Usulan Penelitian Tesis) sampai dengan
penyusunan laporan penelitian itu selesai dilakukan.
3) Metode Penelitian
Peneliti menjelaskan metode penelitian yang digunakan yaitu
eksperimen atau ex post-facto, variabel penelitian dan disain
eksperimen yang dipilih. Disain eksperimen disajikan dalam bentuk
konstelasi penelitian sehingga dapat memberikan gambaran untuk
menguji efektivitas perlakuan.
Contoh: Disain treatment by level 2 x 2 atau disain faktorial 2 x2.
Peneliti memberikan keterangan tentang A, B, A1, A2, B1dan B2.
4) Populasi dan Sampel
Peneliti menjelaskan populasi yang akan diteliti yang meliputi
populasi target dan populasi terjangkau, teknik pengambilan
sampel dan tahap tahap pengambilan sampel, serta penentuan
ukuran sampel yang akan digunakan secara representatif mewakili
populasi.
5) Rancangan Perlakuan
Peneliti mendeskripsikan definisi konseptual dan definisi
operasional dari variabel perlakuan serta menyusun dan
menguraikan secara rinci kegiatan dan tahap-tahap perlakuan
yang akan dilaksanakan dalam kegiatan penelitian sesuai
variabel perlakuan, sehingga terlihat perbedaan perlakuan yang
dibandingkan.
6) Kontrol Validitas Internal dan Eksternal
Peneliti menjelaskan cara mengontrol ancaman terhadap
validitas in ternal dan validitas eksternal. Validitas internal dapat
berupa sejarah, kematangan, pemberian pre-test, pengaruh
penggunaan instrumen, regresi statistika, pemilihan subjek yang
berbeda, mortalitas, seleksi kelompok, serta kontaminasi subjek
dan kontaminasi perlakuan. Validitas eksternal adalah seberapa
jauh hasil penelitian dapat digeneralisasi pada populasi. Untuk
menjamin validitas internal penelitian eksperimen, peneliti

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 45


memberi penjelasan yang meyakinkan bahwa perubahan variabel
terikat benar-benar terjadi sebagai akibat dari perlakuan bukan
akibat dari faktor lain.
7) Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menjelaskan jenis-jenis instrumen dan skala pengukuran
yang digunakan, serta tahapan-tahapan pengembangan instrumen
yang mencakup: definisi konseptual, definisi operasional, kisi-
kisi instrumen, proses validasi konsep, pengujian validitas dan
penghitungan reliabilitas instrumen.
a) Instrumen Variabel Terikat
(1) Definisi Konseptual
Peneliti menjelaskan konsep variabel yang diteliti
berdasarkan sintesis peneliti terhadap konsep-konsep
yang dianalisis, dilengkapi dengan dimensi dan indikator
dari konsep variabel yang akan diteliti.
(2) Definisi operasional
Peneliti menjelaskan definisi yang terukur yang dilengkapi
dengan rincian indikator penelitian (terukur) dan unit
analisis pengukuran variabel yang di buat instrumennya,
serta responden yang akan mengisi instrumen.
(3) Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menyajikan kisi-kisi instrumen berdasarkan definisi
konseptual. Kisi-kisi instrumen disajikan dalam bentuk
tabel yang berisikan dimensi, indikator, nomor butir dan
jumlah butir untuk setiap indikator yang diukur.
(4) Jenis Instrumen
Peneliti menyebutkan jenis instrumen yang digunakan
untuk pengambilan data.
(5) Pengujian Validitas dan Penghitungan Reliabilitas
Peneliti menjabarkan hasil Pengujian Validitas (konstruk/
isi) yang dilakukan melalui telaah pakar dan/atau panel.
Proses penelaahan teoretis suatu konsep dimulai dari
definisi konseptual, definisi operasional, dimensi, indikator,
butir instrumen. Peneliti menjelaskan pakar/panel yang
menelaah instrumen, prosedur telaah dan hasil telaahnya

46 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


secara kualitatif atau kuantitatif bila menggunakan telaah
panel.
Selanjutnya peneliti menjelaskan prosedur telaah dan
hasil pengujian validitas oleh panelis secara kuantitatif,
kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan pengujian
validitas empiris dan penghitungan koefisien reliabilitas.
Pengujian validitas empiris menggunakan korelasi biserial,
korelasi point biserial atau korelasi product moment
disesuaikan dengan bentuk skor butir (dikotomi atau
politomi). Penghitungan koefisien reliabilitas antara lain
menggunakan KR20 atau Alpha Cronbach.
b) Instrumen Variabel Moderator/Atribut
(1) Definisi Konseptual
Peneliti menjelaskan konsep dari variabel yang diteliti
berdasarkan sintesis peneliti terhadap konsep-konsep
yang dianalisis, dilengkapi dengan dimensi dan indikator
dari konsep variabel yang akan diteliti.
(2) Definisi Operasional
Peneliti menjelaskan definisi yang terukur yang dilengkapi
dengan rincian indikator penelitian (terukur) dan unit
analisis pengukuran variabel yang dibuat instrumennya,
serta responden yang akan mengisi instrumen.
(3) Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menyajikan kisi-kisi instrumen berdasarkan definisi
konseptual. Kisi-kisi instrumen disajikan dalam bentuk
tabel yang berisikan dimensi, indikator, nomor butir dan
jumlah butir untuk setiap indikator yang diukur.
(4) Jenis Instrumen
Peneliti menyebutkan jenis instrumen yang digunakan
untuk pengambilan data.
(5) Pengujian Validitas dan Penghitungan Reliabilitas
Peneliti menyajikan hasil pengujian validitas (konstruk/
isi) yang dilakukan dengan telaah pakar dan/atau panel.
Proses penelaahan teoretis suatu konsep dimulai dari

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 47


definisi konseptual, definisi operasional, dimensi dan
indikator, serta butir instrumen. Peneliti menjelaskan pakar
yang menelaah instrumen, prosedur telaah dan hasil telaah
pakar secara kualitatif. Selanjutnya peneliti menjelaskan
prosedur telaah dan hasil validasi oleh panelis secara
kuantitatif. Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan
pengujian validitas empiris dan penghitungan koefisien
reliabilitas. Pengujian validitas empiris menggunakan
korelasi biserial, korelasi point biserial atau korelasi product
moment disesuaikan dengan bentuk skor butir (dikotomi
atau politomi). Penghitungan koefisien reliabilitas antara
lain menggunakan KR20 atau Alpha Cronbach.
8) Teknik Analisis Data
Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan
meliputi analisis data dengan statistika deskriptif, analisis data
dengan statistika inferensial dan uji persyaratan analisisnya.
Analisis data dengan statistika deskriptif dapat disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, stem and leaf (diagram
batang daun) atau box plot (diagram kotak garis). Analisis data
dengan statistika inferensial sesuai dengan hipotesis penelitian.
9) Hipotesis Statistika
Peneliti menuliskan hipotesis statistika dengan simbol atau
lambang para meter statistika yang menggambarkan pernyataan
tentang karakteristik populasi yang merupakan jawaban sementara
atas pertanyaan penelitian. Pernyataan tersebut berbentuk
proposisi sebagai hasil dari kerangka teoretik. Banyaknya hipotesis
statistika sesuai dengan banyaknya hipotesis penelitian.
Contoh :
Penelitian dengan Disain Treatment by Level 2 x 2
Hipotesis Pertama
H0: μA1 ≤ μA2
H1: μA1 > μA2
Hipotesis Kedua
H0: interaksi A× B = 0
H1: interaksi A× B ≠ 0

48 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Hipotesis ketiga
H0: μ A1B1 ≤ μ A2B1
H1: μ A1B1 > μ A2B1
Hipotesis keempat
H0: μA1B2 ≤ μA2B2 H1: μA1B2 < μA2B2
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1) Deskripsi Data
Peneliti menyajikan hasil analisis dalam bentuk deskriptif
data variabel terikat (Y) yang dapat disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi, histogram, stem and leaf (diagram batang
dan daun) atau box plot (diagram kotak garis) yang dilengkapi
dengan interpretasi data. Banyaknya subjudul untuk penyajian
data variabel terikat (Y) pada setiap kelompok sesuai dengan disain
penelitian.
Contoh:
Penelitian dengan disain treatment by level 2x2, Peneliti menyajikan
deskripsi data variabel terikat (Y) untuk kelompok
A1dan A2, Kelompok B1 dan B2, kelompok A1B1, A2B1, A1B2, dan A2B2
dengan menggunakan histogram, stem and leaf (diagram batang
dan daun), atau box plot (diagram kotak garis) sesuai dengan
karakteristik data.
2) Pengujian Persyaratan Analisis
Peneliti menjelaskan hasil uji persyaratan analisis data. Uji
persyaratan analisis disesuaikan dengan statistika inferensial
yang digunakan. Untuk pengujian hipotesis komparatif, maka uji
persyaratan analisis yang diharuskan adalah uji normalitas dan
uji homogenitas varians data variabel terikat (Y) untuk setiap
kelompok yang dibandingkan.
Contoh: Pada analisis statistika ANAVA Dua Jalur, Peneliti
menjelaskan hasil uji persyaratan analisis data yaitu
a) Uji normalitas distribusi data Y untuk kelompok A1, A2, B1, B2,
A1B1, A2B1, A122, dan A2B2.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 49


b) Uji homogenitas varians data Y untuk kelompok A1 dan A2,
kelompok B1 dan B2, serta kelompok-kelompok A1B1, A2B1,
A1B2, dan A2B2.
3) Pengujian Hipotesis
Peneliti menyajikan hasil penghitungan statistika uji dan hasil
pengujian hipotesis statistika. Setiap hipotesis yang diuji dinyatakan
dalam subjudul tersendiri, sehingga banyaknya subjudul sesuai
dengan banyaknya hipotesis penelitian yang diuji.
4) Pembahasan Hasil Penelitian
Peneliti membahas hipotesis yang tidak teruji dengan
mengemukakan argumentasi mengapa hipotesis tersebut tidak
teruji. Dalam pembahasan hasil menjelaskan keterbatasan
penelitian. Hipotesis yang teruji dibahas berdasarkan teori dan/
atau hasil penelitian yang relevan untuk menunjukkan bahwa hasil
penelitian mendukung atau tidak mendukung teori dan/ atau
hasil-hasil penelitian yang relevan.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
1) Kesimpulan
Peneliti mendeskripsikan kesimpulan yangmerupakan tesis atau
hipotesis penelitian yang teruji atau hipotesis penelitian yang
didukung oleh data empiris.
2) Implikasi
Peneliti menjelaskan implikasi sebagai konsekuensi logis dari
kesimpulan penelitian dan ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan.
Contoh:
Jika kesimpulannya yang diperoleh hasil belajar siswa dengan
metode pembelajaran (A1) lebih tinggi dari hasil belajar siswa
dengan metode pembelajaran (A2) untuk level (B1) dan hasil belajar
siswa dengan metode pembelajaran (A1) lebih rendah dari hasil
belajar siswa dengan metode pembelajaran (A2) untuk level (B2)
maka untuk meningkatkan hasil belajar dapat dilakukan dengan
menggunakan metode pembelajaran A1untuk siswa level B1 dan
menggunakan metode pembelajaran A2 untuk siswa level B2.

50 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


2. Penelitian Kuantitatif Asosiatif
Penelitian kuantitatif asosiatif dapat menggunakan teknik atau
model analisis korelasi multipel dapat pula menggunakan teknik
atau model analisis jalur. Peneliti akan menggunakan model korelasi
multipel jika variabel-variabel bebas dari penelitiannya secara teoretik
diyakini independen atau tidak ada variabel intervening di antara
variabelvariabel bebasnya. Jika variabel-variabel bebas penelitiannya
secara teoretik tidak independen atau satu atau lebih dari satu variabel
bebas merupakan variabel intervening, maka peneliti menggunakan
model analisis jalur.

a. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Hasil Penelitian
G. Kerangka Pemikiran
H. Hasil Penelitian yang Relevan
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi konseptual
1. Variabel Terikat atau Dependent Variable (Y)
2. Variabel Bebas atau Independent Variable (Xi, i =1, 2,..., k)
B. Kerangka Teoretik
C. Hipotesis Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Teknik Pengumpulan Data

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 51


1. Instrumen Variabel Terikat
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Jenis Instrumen
e. Pengujian Validitas dan Penghitungan Reliabilitas
2. Instrumen Variabel Bebas (Xi, i =1, 2,...,k)
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Jenis Instrumen
e. Pengujian Validitas dan Penghitungan Reliabilitas
E. Teknik Analisis Data
F. Hipotesis Statistika
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data
C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
E. Kesimpulan
F. Implikasi
G. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Penelitian (hasil akhir uji coba)
Lampiran 2. Hasil Penghitungan Uji Coba Instrumen
Lampiran 3. Kisi-kisi Akhir Instrumen (sesudah Uji coba)
Lampiran 4. Data Hasil Penelitian (Data Variabel Terikat dan
Variabel Bebas)
Lampiran 5. Pengujian Persyaratan Analisis

52 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Lampiran 6. Pengujian Hipotesis (penghitungan koefisien korelasi,
koefisien jalur, koefisien muatan faktor (loading factor),
dan reliabilitas pada setiap variabel atau indikator
dari setiap variabel laten penelitian) dilampirkan
penghitungan statistik uji, hasil dan kesimpulan uji
dalam bentuk print out komputer dengan SPSS, dsb.
RIWAYAT HIDUP

b. Pembahasan
BAB I
1) Latar Belakang Masalah
Peneliti menjelaskan tentang kesenjangan antara fakta atau
apa yang ada (Das Sein) dan harapan atau yang seharusnya
(Das Sollen) yang menjadi masalah utama penelitian (variabel
terikat). Fakta dapat merupakan apa yang ada sekarang berupa
data sekunder, hasil observasi, pengalaman pribadi, atau hasil
penelitian lainnya, sedangkan harapan dapat berupa apa yang ada
yang terdapat pada undang-undang, peraturan, visi-misi, renstra,
kurikulum, atau teori-teori dalam text book (literature) dan jurnal.
2) Identifikasi Masalah
Peneliti mengidentifikasi beberapa penyebab terjadinya
masalah utama yaitu hal-hal yang berhubungan dengan atau
menjadi penyebab munculnya masalah utama penelitian, yang
telah diungkapkan pada latar belakang masalah.Hasil identifikasi
dituliskan dalam bentuk pernyataan.
3) Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti sesuai dengan
tujuan penelitian. Misalnya dari banyak faktor atau variabel yang
diidentifikasi mempengaruhi variabel terikat, dibatasi dengan
menetapkan hanya tiga variabel yang akan diteliti sebagai variabel
bebas penelitian.
4) Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah yang disajikan secara rinci dalam
bentuk pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan hubungan
atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 53


Contoh :
Penelitian Kuantitatif Asosiatif Model Korelasi Multipel Untuk
model korelasi multipel dapat menguji korelasi atau hubungan
dapat pula menguji pengaruh. Untuk model korelasi multipel
dengan tiga variabel bebas yang bertujuan menguji pengaruh,
perumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
Apakah X1 berpengaruh terhadap Y?
Apakah X2 berpengaruh terhadap Y?
Apakah X3 berpengaruh terhadap Y?
Apakah X1, X2, X3 secara bersama-sama mempunyai pengaruh
atau berpengaruh terhadap Y?
Untuk model korelasi multipel dengan tiga variabel bebas yang
bertujuan menguji korelasi atau hubungan, perumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
Apakah X1 mempunyai hubungan dengan Y ?
Apakah X2 mempunyai hubungan dengan Y ?
Apakah X3 mempunyai hubungan dengan Y ?
Apakah X1, X2, X3 secara bersama-sama mempunyai hubungan
dengan Y ?
Untuk Model Analisis Jalur dengan empat variabel perumusan
masalahnya adalah:
Apakah X1 berpengaruh langsung terhadap Y ?
Apakah X2berpengaruh langsung terhadap Y ?
Apakah X3berpengaruh langsung terhadap Y ?
Apakah X1berpengaruh langsung terhadap X3?
Apakah X2 berpengaruh langsung terhadap X3?
Apakah X1berpengaruh langsung terhadap X2?
5) Kegunaan Hasil Penelitian
Peneliti mengungkapkan secara spesifik manfaat yang akan
dicapai yang dapat disumbangkan dalam pengembangan IPTEKS
dan pemecahan masalah praktis dalam pembangunan.

54 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


BAB II KAJIAN TEORETIK
1) Deskripsi Konseptual
Peneliti membahas variabel penelitian secara konseptual
dari sejumlah teori atau konsep para ahli. Kajian konseptual ini
dimulai dari variabel terikat (Y) dilanjutkan dengan pembahasan
variabel bebas (X1). Untuk setiap variabel penelitian dituntut
menggunakan minimal 5 (lima) rujukan konsep para ahli untuk
tesis. Kajian konseptual tidak sekedar mencantumkan konsep-
konsep secara runtut dari berbagai sumber tetapi hasil analisis dari
berbagai konsep, kemudian membandingkan hasil analisis dari
berbagai konsep tersebut. Dalam membandingkan hasil analisis
dari berbagai konsep akan ditemukan persamaan dan perbedaan.
Persamaan itu menjadi dasar sintesis yang akan menjadi
konsep/konstruk dari variabel yang akan diteliti.
2) Hasil Penelitian yang Relevan
Peneliti mendeskripsikan hasil penelitian yang relevan
dengan masalah penelitian, baik yang mendukung maupun yang
bertentangan. Hasil penelitian yang relevan dapat diambil dari
buku teks, jurnal, hasil penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan
persamaan dan/atau perbedaan penelitian yang akan dilakukan
dengan penelitian yang sudah ada.
3) Kerangka Teoretik
Peneliti mendeskripsikan kajian berupa penalaran yang
bersifat deduktif keterkaitan antara konsep-konsep dari setiap
variabel yang mengarah ke hubungan sebab akibat antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Dalam kerangka teoretik ini peneliti
membahas keterkaitan antara dan yang didukung oleh teori yang
ada atau hasil pemikiran peneliti yang didukung oleh argumentasi
yang logis untuk menghasilkan hipotesis penelitian. Kerangka
teoretik ini dijadikan sebagai dasar dalam mendukung perumusan
hipotesis penelitian. Banyaknya subjudul kerangka teoretik sama
dengan banyaknya butir pada perumusan masalah.
Contoh:
Variabel X1 dan Y
Variabel X2 dan Y

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 55


Variabel X3 dan Y
Variabel X1, X2, X3 secara bersama-sama dengan Y
4) Hipotesis Penelitian
Peneliti merumuskan hipotesis penelitian dalam bentuk
proposisi atau pernyataan sebagai jawaban sementara atas
pertanyaan penelitian yang merupakan pernyataan tentang
karakteristik populasi sebagai hasil dari proses teoretik. Hipotesis
penelitian dirumuskan berdasarkan kerangka teoretik. Banyaknya
hipotesis sama dengan banyaknya subjudul pada kerangka teoretik
dan banyaknya butir pada perumusan masalah.
Seperti telah dikemukakan bahwa penelitian kuantitatif asosiatif
dapat menggunakan model korelasi multipel, dapat pula
menggunakan model analisis jalur, sehingga kontelasi masalah
menyesuaikan.
Contoh untuk Model Korelasi Multipel:
Hipotesis untuk:
• Penelitian Model Korelasi Multipel yang Bertujuan
Menguji Hubungan
Terdapat hubungan positif/negatif antara X1 dan Y
Terdapat hubungan positif/negatif antara X2 dan Y
Terdapat hubungan positif/negatif antara X3 dan Y
Terdapat hubungan positif/negatif antara X1, X2, X3 secara
bersama-sama dengan Y
• Penelitian Model Korelasi Multipel yang Bertujuan
Menguji Pengaruh
X1 berpengaruh positif/negatif terhadap Y
X2 berpengaruh positif/negatif terhadap Y
X3 berpengaruh positif/negatif terhadap Y
Terdapat pengaruh positif/negatif antara X1, X2, X3 secara
bersama-sama dengan Y2

2
Peneliti dapat menuliskan: Terdapat pengaruh positif/negatif X1, X2, dan X3
secara bersama sama terhadap Y

56 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Contoh untuk Model Analisis Jalur dengan empat variabel:
Model konstelasinya adalah:

Hipotesisnya adalah:
X1 berpengaruh positif secara langsung terhadap Y
X2 berpengaruh positif secara langsung terhadap Y
X3 berpengaruh positif secara langsung terhadap Y
X1 berpengaruh positif secara langsung terhadap X3
X2 berpengaruh positif secara langsung terhadap X3
X1 berpengaruh positif secara langsung terhadap X2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1) Metode Penelitian
Peneliti menjelaskan pendekatan, metode, teknik yang
digunakan dalam penelitian, variabel penelitian dan konstelasi
penelitian yang ditetapkan. Konstelasi penelitian menggambarkan
bagan hubungan/pengaruh antarvariabel.
Contoh :
Penelitian Model Korelasi Multipel:
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode
survei dan teknik korelasional. Variabel terikat adalah Y dan variabel
variabel bebas adalah X1, X2, X3. Kontelasi Penelitiannya adalah:

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 57


Penelitian Model Analisis Jalur:
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode
survei dan teknik analisis jalur. Variabel pada analisis jalur terdiri
dari variabel eksogen dan endogen.
Kontelasi Penelitiannya adalah:

Keterangan :
Variabel endogen (variabel terikat) adalah Y, Variabel eksogen
(variabel bebas/intervening) adalah X1, X2, dan X3.
2) Populasi dan Sampel
Peneliti menjelaskan unit analisis dan unit sampling, populasi
penelitian yang terdiri atas populasi target dan populasi terjangkau.
Selanjutnya disajikan teknik pengambilan sampel dan tahap-tahap
pengambilan sampel, serta penentuan ukuran sampel yang akan
digunakan secara representatif mewakili populasi.
3) Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menjelaskan teknik pengumpulan data yaitu dengan
menggunakan instrumen berbentuk tes, skala, kuesioner dan lain-
lain. Pengembangan instrumen untuk setiap variabel disajikan mulai
dari definisi konseptual, definisi operasional, kisi-kisi instrumen,
pengujian validitas instrumen dan penghitungan reliabilias.
a) Pengujian Validitas Instrumen dan Penghitungan Reliabilitas
Peneliti menyajikan hasil validitas(konstruk/isi) yang
dilakukan dengan telaah pakar dan/atau panel. Proses
penelaahan teoretis suatu konsep dimulai dari definisi
konseptual, definisi operasional, dimensi, indikator, dan
butir instrumen. Peneliti menjelaskan pakar yang menelaah
instrumen, prosedur telaah dan hasil telaahnya secara kualitatif.

58 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Selanjutnya peneliti menjelaskan prosedur telaah dan hasil
validasi panel secara kuantitatif. Kemudian di lanjutkan dengan
menjelaskan pengujian validitas empiris dan penghitungan
koefisien reliabilitas. Pengujian validitas empiris menggunakan
korelasi biserial, korelasi point biserial atau korelasi product
moment disesuaikan dengan bentuk skor butir (dikotomi
atau politomi). Penghitungan koefisien reliabilitas antara lain
menggunakan KR20 atau peneliti terhadap konsep-konsep
yang dianalisis, dilengkapi dengan dimensi dan indikator dari
konsep variabel yang akan diteliti.
b) Pengujian Validitas Instrumen dan Penghitungan Reliabilitas.
Peneliti menyajikan hasil validitas (konstruk/isi) yang
dilakukan dengan telaah pakar dan/atau panel. Proses
penelaahan teoretis suatu konsep dimulai dari definisi
konseptual, definisi operasional, dimensi, indikator, dan
butir instrumen. Peneliti menjelaskan pakar yang menelaah
instrumen, prosedur telaah dan hasil telaahnya secara kualitatif.
Selanjutnya peneliti menjelaskan prosedur telaah dan hasil
validasi panel secara kuantitatif. Kemudian dilanjutkan dengan
menjelaskan Pengujian Validitas empiris dan penghitungan
koefisien reliabilitas. Pengujian Validitas empiris menggunakan
korelasi biserial, korelasi point biserial atau korelasi product
moment disesuaikan dengan bentuk skor butir(dikotomi atau
politomi). Demikian pula dengan penghitungan koefisien
reliabilitas antara lain menggunakan KR20 atau Alpha
Cronbach.
4) Teknik Analisis Data
Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan
untuk menganalisis data meliputi analisis data dengan statistika
deskriptif, analisis data dengan statistika inferensial dan uji
persyaratan analisisnya. Analisis data dengan statistika deskriptif
dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram,
stem and leaf (diagram batang daun) atau box plot (diagram kotak
garis). Analisis data dengan statistika inferensial sesuai dengan
hipotesis penelitian yang akan diuji.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 59


5) Hipotesis Statistika
Peneliti menuliskan hipotesis statisika berupa simbol atau
lambang para meter statistika yang menggambarkan pernyataan
tentang karakteristik populasi yang merupakan jawaban sementara
atas pertanyaan penelitian. Pernyataan tersebut berbentuk
proposisi sebagai hasil dari kerangka teoretik untuk hipotesis
penelitian dan ingkarannya adalah hipotesis nol. Banyaknya
hipotesis statistika sesuai banyaknya hipotesis penelitian.
Contoh :
• Penelitian Asosiatif Model Korelasi Multipel yang menguji
hubungan:
Hipotesis pertama
H0 : ρr1 < 0
H1 : ρr1 > 0
Hipotesis kedua
H0 : ρr2 < 0
H1 : ρr2 > 0
Hipotesis ketiga
H0 : ρr3 < 0
H1 : ρr3 > 0
Hipotesis keempat H0 : ρr.123 ≤ 0
H1 : ρr.123 > 0 Contoh :
• Penelitian Asosiatif Model Korelasi Multipel yang menguji
pengaruh:
Hipotesis pertama
H0 : β1 ≤ 0
H1 : β1 > 0
Hipotesis kedua
H0 : β2 ≤ 0
H1 : β2 > 0
Hipotesis ketiga
H0 : β3 ≤ 0 H1 : β3 > 0

60 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Hipotesis keempat
H0 : ρr.123 ≤ 0 H1 : ρr.123 > 0
Contoh :
• Penelitian Kuantitatif Asosiatif Model Analisis Jalur:
Hipotesis pertama
Ho : βr1 < 0
H1 : βr1 > 0
Hipotesis kedua
Ho : βr2 < 0
H1 : βr2 > 0
Hipotesis ketiga
Ho : βr3 < 0
H1 : βr3 > 0
Hipotesis keempat
Ho : β31 < 0
H1 : β31 > 0
Hipotesis kelima
Ho : β31 < 0
H1 : β32 > 0
Hipotesis keenam
Ho : β21 ≤ 0 H1: β21 > 0
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1) Deskripsi Data
Peneliti menyajikan hasil analisis deskriptif data variabel terikat
(Y) dan data variabel bebas (X1) yang dapat disajikan dalam bentuk
tabel distribusifrekuensi, histogram,stemand leaf (diagrambatang
daun) atau box plot (diagram kotak garis) yang dilengkapi dengan
interpretasi data. Banyaknya penyajian data variabel terikat (Y) dan
variabel bebas (X1) sesuai dengan banyaknya variabel penelitian.
Contoh :
Penelitian Korelasi Asosiatif
Peneliti menyajikan deskripsi data variabel Y, X1, X2, dan X3 dengan
tabel distribusi frekuensi dan/atau histogram.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 61


2) Pengujian Persyaratan Analisis Data
Peneliti menjelaskan hasil uji persayaratan analisis data. Uji
persyaratan analisis disesuaikan dengan statistika inferensial yang
digunakan. Untuk analisis korelasi dan analisis jalur persyaratan
analisis yang harus diuji adalah normalitas galat taksiran regresi
dan linearitas regresi sederhana antara dua variabel.
Contoh :
Penelitian Korelasi Asosiatif
Uji persyaratan analisis yang dilakukan adalah uji normalitas galat
taksiran regresi sederhana, uji linearitas dan keberartian regresi
sederhana.
3) Pengujian Hipotesis
Peneliti menyajikan hasil penghitungan statistika uji dan hasil
pengujian hipotesis statistika. Setiap hipotesis yang diuji dinyatakan
dalam subjudul tersendiri, sehingga banyaknya subjudul sesuai
dengan banyaknya hipotesis penelitian yang diuji.
4) Pembahasan Hasil Penelitian
Peneliti membahas hipotesis yang tidak teruji dengan
mengemukakan argumentasi mengapa hipotesis tidak teruji
termasuk keterbatasan penelitian. Hipotesis yang teruji dibahas
berdasarkan teori dan/atau hasil-hasil penelitian yang relevan
untuk menunjukkan apakah hasil penelitian mendukung atau
menolak teori dan/atau hasil-hasil penelitian yang relevan.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kesimpulan. Peneliti mendeskripsikan kesimpulan yang merupakan
tesis atau hipotesis penelitian yang teruji atau hipotesis penelitian yang
didukung oleh data empiris.3 Implikasi. Peneliti menjelaskan implikasi
yang merupakan konsekuensi logis dari kesimpulan penelitian yang
ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan. Contoh:
Kesimpulan: Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Artinya perbaikan lingkungan kerja akan mengakibatkan
3
Untuk hipotesis yang tidak teruji tidak menjadi tesis atau kesimpulan, maka
dalam kesimpulan ditulis kalimat seperti dalam tanda kutip ini “hipotesis tidak
didukung oleh data empiris”. Namun, pembahasan mengenai mengapa hipotesis
tersebut tidak teruji ini dituliskan pada bagian pembahasan.

62 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


peningkatan kinerja karyawan. Implikasinya adalah: kinerja karyawan
dapat ditingkatkan dengan memperbaiki lingkungan kerja. Selanjutnya
kemukakanlah upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memperbaiki
lingkungan kerja agar berdampak pada peningkatan kinerja karyawan.
Adapun di dalam Saran Peneliti menuliskan saran yang berasal
dari pemikiran peneliti yang berkaitan dengan operasional implikasi
penelitian kepada berbagai pihak terkait dengan masalah penelitian.

3. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif meliputi metode penelitian; Etnografi, Studi
Kasus, Fenomenologis, Grounded Teori, Naratif/Historis, dan Analisis
Isi, serta pendekatan yang terdapat dalam metode penelitian tersebut.
Sistematika yang disajikan pada pedoman ini bersifat umum, peneliti
dapat menyesuaikan dengan sistematika yang berlaku pada metode
penelitian yang digunakan oleh peneliti.

a. Pilihan Pertama
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Hasil Penelitian
G. Kerangka Pemikiran
H. Hasil Penelitian yang Relevan
BAB II KAJIAN TEORI
Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Latar Penelitian
C. Metode dan Prosedur Penelitian
D. Data dan Sumber Data
E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 63


F. Prosedur Analisis Data
G. Pemeriksaan Keabsahan Data4
1. Kredibilitas
2. Transferabilitas
3. Dependabilitas
4. Konfirmabilitas
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum tentang Latar Penelitian
B. Temuan Penelitian
1. Subfokus 1
2. Subfokus 2
3. Subfokus 3
4. Subfokus 4
5. Subfokus 5
6. Subfokus dst.
BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN
C. Subfokus 1
D. Subfokus 2
E. Subfokus 3
F. Subfokus 4
G. Subfokus 5
H. Subfokus dst.
BAB VI SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Observasi
Lampiran 2. Pedoman wawancara
4
Teknik pemeriksaan keabsahan data untuk setiap jenis metode kualitatif berbeda-
beda. Oleh karena itu, teknik yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data
disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam metode penelitian yang digunakan.

64 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Lampiran 3. Catatan Lapangan Hasil Observasi
Lampiran 4. Catatan Lapangan Hasil Wawancara
Lampiran 5. Dokumen Pendukung (Foto dan dokumen)
Lampiran 6. Hasil Analisis Data
RIWAYAT HIDUP

b. Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Peneliti menguraikan konteks atau situasi yang mendasari
munculnya permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Konteks
permasalahan dapat berupa tinjauan historis, ekonomis, sosial, dan
kultural. Penggambaran konteks permasalahan penelitian dapat
dilakukan dengan menunjukkan fenomena-fenomena, fakta-fakta
empiris atau kejadian aktual dan unik yang terjadi di masyarakat yang
sudah terpublikasikan melalui media massa, buku, hasil penelitian
sebelumnya, atau sumber lainnya.
Peneliti dapat juga menyertakan data statisti k untuk menunjukkan
aktualitas dan trend atau perkembangan fenomena yang menjadi
latar belakang masalah penelitian. Peneliti dapat juga menyertakan
hasil studi pendahulu (pre-eliminary study) atas fenomena tertentu
yang berupa data kuantitatif ataupun kutipan wawancara. Bagian
latar belakang masalah ini sebaiknya diakhiri dengan batasan yang
dibuat oleh peneliti berkaitan dengan fenomena,fakta empiris, ataupun
kejadian aktual yang sudah dipaparkan sebelumnya. Batasan atas
fenomena tersebut diharapkan dapat mengantarkan peneliti menuju
fokus penelitian yang akan diteliti sekaligus menunjukkan penting dan
menariknya permasalahan tersebut.

Fokus dan Subfokus Penelitian


Peneliti menetapkan fokus penelitian, yaitu area sepesifik yang
akan diteliti. Setelah fokus ditentukan, selanjutnya ditetapkan sudut
tinjauan dari fokus tersebut sebagai sub-subfokus penelitian.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 65


Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah penelitian dalam bentuk kalimat
tanya yang bersifat umum (grand tour question) sebagai pertanyaan
payung. Kemudian rumusan masalah ini dikembangkan menjadi
pertanyaan pertanyaan yang lebih spesifik (research question) sesuai
dengan sub subfokus penelitian.

Kegunaan Penelitian
Peneliti menjelaskan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian.
Kegunaan dapat diklasifikasikan menjadi kegunaan teoretis dan
kegunaan praktis. Kegunaan teoretis adalah bagaimana hasil penelitian
menjadi bagian dari proses pengembangan ilmu. Manfaat praktis
adalah bagaimana hasil penelitian dapat digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah praktis dalam kehidupan.

BAB II KAJIAN TEORETIK


Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian
Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep yang dapat dijadikan
landasan penelitian yang berhubungan dengan fokus dan subfokus
penelitian. Konsep tersebut didasarkan pada kajian teoretik dari
berbagai buku dan jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian.
Deskripsi konseptual ini diperlukan untuk memberikan gambaran
tentang fokus penelitian dan bagaimana fokus penelitian dikembangkan
menjadi subfokus penelitian. Penelitian dituntut menggunakan minimal
5 (lima) rujukan konsep para ahli (untuk tesis).
Hasil Penelitian yang Relevan
Peneliti mengemukakan hasil penelitian yang berhubungan dengan
topik penelitian yang dilaksanakan. Hasil penelitian yang relevan
dimaksudkan untuk menunjukkan posisi penelitian yang dilakukan di
antara penelitian penelitian terkait yang pernah dilakukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Tujuan Penelitian
Peneliti menjelaskan tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh
pemahaman yang mendalam tentang fokus dan subfokus penelitian.

66 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti menjelaskan di mana penelitian dilakukan dan kapan
penelitian itu dilakukan. Waktu penelitian adalah sejak melakukan
observasi awal sebagai persiapan penulisan Usulan Penelitian Tesis
sampai pada penulisan laporan penelitian. Khusus penelitian analisis
isi tidak terikat dengan tempat tertentu.

Latar Penelitian
Peneliti menjelaskan situasi sosial dan budaya yang menjadi latar
penelitian, yang menggambarkan karakteristik subjek penelitian. Untuk
menjelaskan latar penelitian ini peneliti perlu melakukan observasi
pendahuluan. Peneliti sudah mengumpulkan data tentang gambaran
umum konteks penelitian berupa subjek, lokasi, kegiatan dan waktu
yang melatari fenomena yang menjadi fokus penelitian.

Metode dan Prosedur Penelitian


Peneliti menjelaskan pendekatan dan metode penelitian yang
digunakan serta prosedur pelaksanaannya. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif, sedangkan metode penelitian
sesuai dengan jenis penelitian kualitatif yang digunakan (etnografi,
studi kasus, fenomenologi, grounded theory, naratif, dan analisis isi).
Prosedur penelitian menjelaskan langkah-langkah penelitian. Prosedur
penelitian kualitatif pada umumnya bersifat siklus.

Data dan Sumber Data


Peneliti menjelaskan informasi atau data yang dikumpulkan
sehubungan dengan fokus dan subfokus penelitian. Kemudian
dijelaskan pula sumber sumber data primer maupun sekunder
yang digunakan dalam penelitian baik informan, peristiwa, maupun
dokumen.

Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data


Peneliti menjelaskan teknik dan prosedur yang digunakan dalam
pengumpulan data yang meliputi: (1) observasi, (2) wawancara, (3)
dokumen, dan (4) focus group discussion.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 67


Prosedur Analisis Data
Peneliti menjelaskan prosedur analisis data, baik selama proses
pengumpulan data maupun setelah data terkumpul. Prosedur analisis
dapat menggunakan salah satu dari model-model analisis data
kualitatif yang sesuai dengan jenis (metode) penelitian kualitatif yang
digunakan (model Milles & Hubberman, Spradly, Bogdan & Biklen,
Strauss & Corbin, Yin, atau Analisis Isi).

Pemeriksaan Keabsahan Data5


Peneliti menjelaskan bagaimana proses dan teknik yang digunakan
untuk memeriksa keabsahan data. Keabsahan data antara lain dapat
mencakup: derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),
kebergantungan (dependability), kepastian (confirmability), dan dapat
dengan hanya triangulasi, baik triangulasi sumber informasi, triangulasi
teknik, maupun triangulasi waktu.
Kredibilitas (Credibility). Kredibilitas merupakan penetapan hasil
penelitian kualitatif yang kredibel atau dapat dipercaya dari perspektif
partisipan dalam penelitian tersebut. Dari perspektif ini tujuan penelitian
kualitatif adalah untuk mendeskripsikan atau memahami fenomena
yang menarik perhatian dari sudut pandang partisipan.
Partisipan adalah satu-satunya orang yang dapat menilai secara
sah kredibilitas hasil penelitian tersebut. Strategi untuk meningkatkan
kredibilitas data meliputi perpanjangan pengamatan, ketekunan
penelitian, triangulasi, diskusi teman sejawat, analisis kasus negatif,
dan member-checking.

Transferabilitas (Transferability).
Transferabilitas merujuk pada tingkat kekuatan hasil penelitian
kualitatif untuk dapat digeneralisasikan atau ditranfer pada konteks
atau setting yang lain. Dari sebuah perspektif kualitatif, transferabilitas
merupakan tanggung jawab seseorang dalam melakukan generalisasi.
Peneliti kualitatif dapat meningkatkan transferabi litas dengan
melakukan suatu pekerjaan mendeskripsikan konteks penelitian dan

5
Teknik pemeriksaan keabsahan data untuk setiap jenis metode kualitatif berbeda-
beda. Oleh karena itu, teknik yang digunakan untuk memerikasa keabsahan data
disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam metode penelitian yang digunakan.

68 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


asumsi-asumsi yangmenjadisentral pada penelitian tersebut.Orang
yang ingin mentransfer hasil penelitian pada konteks yang berbeda
bertanggung jawab untuk membuat keputusan tentang bagaimana
transfer tersebut masuk akal.

Dependabilitas (Dependability)
Dependabilitas menekankan perlunya peneliti untuk
memperhitungkan konteks yang berubah-ubah dalam penelitian
yang dilakukan. Peneliti bertanggung jawab menjelaskan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam setting dan bagaimana perubahan
perubahan tersebut dapat mempengaruhi cara pendekatan penelitian
dalam studi tersebut.

Konfirmabi litas (Confirmability)


Konfirmabilitas atau objektivitas merujuk pada tingkat kekuatan
hasil penelitian yang dikonfirmasikan oleh orang lain. Terdapat
sejumlah strategi untuk meningkatkan konfirmabilitas. Peneliti dapat
mendokumentasikan prosedur untuk mengecek dan mengecek
kembali seluruh data penelitian. Peneliti lain dapat mengambil suatu
peran “devil’s advocate” terhadap hasil penelitian, dan proses ini dapat
didokumentasikan.
Peneliti secara aktif dapat menelusuri dan mendeskripsikan contoh-
contoh negatif yang bertentangan dengan pengamat an sebelumnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN


Gambaran Umum tentang Latar Penelitian
Peneliti menguraikan tentang latar sosial, historis, budaya,
ekonomi, demografi, lingkungan, sebagai gambaran umum penelitian
yang melatari temuan penelitian.

Temuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan hasil analisis dan temuan penelitian
sesuai dengan fokus dan subfokus penelitian.
Subfokus 1
Subfokus 2
Subfokus 3

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 69


Subfokus 4
Subfokus 5
Subfokus dst.

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN


Peneliti membahas temuan penelitian seperti yang dideskripsikan
pada hasil penelitian. Pembahasan temuan penelitian sesuai dengan
fokus dan subfokus penelitian merupakan interpretasi atau verifikasi
temuan dengan menghubungkan dengan konsep-konsep dan teori
yang ada. Temuan berupa proposisi.
Subfokus 1
Subfokus 2
Subfokus 3
Subfokus 4
Subfokus 5
Subfokus dst.

BAB VI SIMPULAN DAN REKOMENDASI


Simpulan
Peneliti menuliskan simpulan penelitian yang berisi proposisiproposi
atau tema-tema sebagai hasil interpretasi atau verifikasi temuan
dengan konsep-konsep dan teori-teori yang sesuai dengan fokus
dan subfokus penelitian.

Rekomendasi
Peneliti mengemukakan rekomendasi tentang perlunya penelitian
lanjutan dan implementasi temuan penelitian tersebut dalam
pemecahan masalah praktis.

4. Penelitian Evaluasi Program /Kebijakan6


a. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
6
Sistematika penulisan tesis dan disertasi untuk Penelitian Evaluasi Kebijakan dan
Evaluasi Kinerja menyesuaikan kaidah yang berlaku pada bidang keilmuan. (Fleksibel)

70 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


D. Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI
A. Konsep Evaluasi Program/Kebijakan
B. Konsep Program/Kebijakan yang Dievaluasi
C. Model Evaluasi Program/Kebijakan yang Dipilih
D. Hasil Penelitian yang Relevan (jika ada)
E. Kriteria Evaluasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian
D. Instrumen Penelitian
1. Kisi-kisi Instrumen
2. Validasi Instrumen
E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Evaluasi
B. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Observasi
Lampiran 2. Pedoman wawancara
Lampiran 3. Angket
Lampiran 4. Catatan Lapangan Hasil Observasi
Lampiran 5. Catatan Lapangan Hasil Wawancara
Lampiran 6. Dokumen Pendukung (Foto, dokumen program dan
kebijakan yang dievaluasi sesuai fokus)
RIWAYAT HIDUP

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 71


b. Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Peneliti menjelaskan tentang mengapa program atau kebijakan
tersebut penting untuk diteliti. Alasannya harus berdasarkan kepada
fakta empiris yang dibandingkan dengan konsep program atau
kebijakan. Dalam menuliskan latar belakang masalah peneliti memulai
dengan gambaran faktual secara induktif dibandingkan dengan konsep
atau secara deduktif diawali dengan konsep dilanjutkan dengan faktual.
Uraikan secara singkat gambaran model evaluasi yang sesuai dengan
program atau kebijakan yang akan dievaluasi. Pada akhir penjelasan
latar belakang masalah perlu ditekankan pentingnya evaluasi program
atau kebijakan tersebut dilakukan.

Fokus Penelitian
Peneliti menuliskan fokus penelitian, karena dalam suatu penelitian
tidak mungkin peneliti meneliti semua permasalahan dalam suatu
program atau kebijakan. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang
masalah, peneliti perlu menetapkan fokus permasalahan yang
mencakup komponen-komponen apa yang akan dievaluasi pada suatu
program atau kebijakan. Fokus penelitian dinyatakan dalam bentuk
pernyataan.

Rumusan Masalah
Peneliti menjabarkan fokus permasalahan penelitian dalam bentuk
pertanyaan penelitian yang menekankan kepada efektivitas masing
masing komponen pada model evaluasi yang ditentukan.

Kegunaan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan kegunaan penelitian yang berisi
penjelasan tentang kegunaan hasil penelitian sebagai salah satu
bahan informasi bagi pengambil kebijakan/keputusan dalam rangka
perbaikan program/kebijakan.

72 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


BAB II KAJIAN TEORETIK
Konsep Evaluasi Program/Kebijakan
Peneliti membahas konsep yang berkaitan dengan evaluasi
program/kebijakan. Pada tesis minimal 5 (lima) rujukan konsep. Kajian
konseptual tidak sekedar mencantumkan konsep-konsep secara
runtut dari berbagai sumber tetapi merupakan hasil analisis dari
berbagai konsep. Setelah meng komparasikan antarkonsep ditemukan
persamaan dan perbedaanya. Persamaan itu menjadi dasar sintesis dari
konsep yang akan menjadi rujukan dalam evaluasi program/kebijakan.

Konsep Program/Kebijakan yang dievaluasi


Peneliti memberikan gambaran tentang program atau kebijakan
yang akan dievaluasi di antaranya: tujuan, sasaran, kebutuhan, rumusan
kebijakan/program, gambaran keberadaan program/ kebijakan secara
real di lapangan, termasuk pedoman atau petunjuk pelaksana an
program/ kebijakan, yang dapat diperoleh melalui survei pendahuluan
sebelum menyusun Usulan Penelitian Tesis penelitian.

Model Evaluasi Program/Kebijakan yang Dipilih


Peneliti mendeskripsikan model-model evaluasi program atau
evaluasi kebijakan yang relevan dengan karakteristik penelitian.
Selanjutnya peneliti menentukan model evaluasi yang relevan dengan
karakteristik program/kebijakan yang akan diteliti. Model evaluasi
yang telah ditentukan dijabarkan ke dalam komponen evaluasi secara
rinci dengan mengaitkan pada program/kebijakan yang diteliti. Hasil
penjabaran model evaluasi yang dipilih akan menjadi acuan dalam
menyusun pertanyaan penelitian.

Hasil Penelitian yang Relevan (Jika Ada)


Peneliti mendeskripsikan hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya dan relevan dengan fokus penelitian. Selanjutnya peneliti
menjelaskan posisi penelitiannya dengan cara mendeskripsikan
persamaan dan perbedaan penelitian yang dilakukannya dengan
penelitian relevan yang disajikan.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 73


Kriteria Evaluasi
Peneliti membahas konsep yang berkaitan dengan aspek yang
akan dievaluasi pada setiap komponen sehingga diperoleh kriteria/
standar evaluasi setiap aspek yang dievaluasi. Kajian konseptual tidak
sekedar mencantumkan konsep secara runtut dari berbagai sumber
tetapi merupakan hasil analisis dari berbagai konsep. Sumber yang
digunakan untuk penentuan kriteria dapat dikembangkan dari standar
yang telah ada atau peneliti dapat mengembangkan berdasarkan
teori yang didukung oleh argumentasi logis dari peneliti. Selanjutnya
kriteria/standar evaluasi yang disajikan dalam bentuk tabel yang berisi
kolom komponen evaluasi, aspek yang dievaluasi, dan kriteria/standar
evaluasi/ keberhasilan.

BAB III
Tujuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan
pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Tempat dan Waktu Penelitian


Peneliti mendeskripsikan di mana lokasi penelitian dilakukan
dan waktu yang digunakan selama penelitian mulai dari penyusunan
rencana penelitian (Usulan Penelitian Tesis) hingga penyusunan laporan
penelitian itu selesai dilakukan.

Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian


Peneliti menentukan pendekatan, metode penelitian yang
digunakan dan menjelaskannya menurut ahli tertentu. Selanjutnya
peneliti menjelaskan desain evaluasi program atau kebijakan yang
telah ditetapkan. Disain disajikan dalam bentuk bagan yang dilengkapi
dengan penjelasan.

Instrumen Penelitian
Kisi-kisi Instrumen
Peneliti merancang kisi-kisi instrumen sesuai dengan komponen
dan aspek yang dievaluasi. Kisi-kisi instrumen disajikan dalam bentuk
tabel yang berisikan aspek yang dievaluasi, indikator, nomor butir dan
jumlah butir untuk setiap aspek yang dievaluasi.

74 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Validasi Instrumen
Validasi teoretik/konstruk dilakukan dengan telaah pakar dan/
atau panel. Proses penelaahan teoretis suatu konsep dimulai dari
komponen evaluasi, aspek yang dievaluasi, indikator sampai kepada
penjabaran dan penulisan butir instrumen. Peneliti menjelaskan pakar
yang menelaah instrumen, prosedur telaah dan hasil telaahnya secara
kualitatif. Selanjutnya peneliti menjelaskan prosedur telaah dan hasil
uji validasi panel secara kualitatif/kuantitatif.

Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data


Peneliti menjelaskan teknik pengumpulan data yang meliputi
wawancara, observasi, angket, telaah dokumen dan focus group
discussion. Untuk memvalidasi data kualitatif dilakukan melalui
triangulasi data, baik triangulasi sumber informasi/data, triangulasi
teknik, maupun perpanjangan waktu penelitian.
Selanjutkan peneliti menyajikan teknik pengumpulan data dalam
bentuk tabel atau bagan yang meliputi komponen evaluasi, aspek yang
dievaluasi, sumber data, instrumen yang digunakan dan sumber data,
teknik pengumpulan data dan jenis instrumen yang digunakan. Peneliti
menjelaskan prosedur pengumpulan data yang disesuaikan dengan
komponen-komponen evaluasi.

Teknik Analisis Data


Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan
meliputi analisis data dengan statistika deskriptif dan analisis data
secara kualitatif. Analisis data dengan statistika deskriptif disajikan
dalam bentuk tabel atau grafik tentang aspek yang diukur dalam
evaluasi.
Analisis secara kualitatif dilakukan dengan cara analisis selama
pengumpulan data dan analisis setelah data terkumpul. Analisis selama
pengumpulan data meliputi: mengembangkan catatan lapangan,
mengkategorikan data,memberi kode pada data, memasukkan data
ke dalam format analisis, dan mengembangkan pertanyaan untuk
mengumpulkan data selanjutnya, sedangkan analisis setelah data
terkumpul meliputi mengumpulkan dan memberi nomor secara
kronologis sesuai dengan waktu pengumpulan data, meneliti ulang data

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 75


dan mengelompokkannya dalam satu format kategori dan klasifikasi
data sesuai dengan kodenya, memaparkan data yang telah dianalisis
sesuai dengan komponen model evaluasi, dan penarikan beberapa
kesimpulan. Penarikan kesimpulan diambil setelah membandingkan
data yang telah dianalisis dengan kriteria evaluasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN


Hasil Evaluasi
Peneliti menguraikan hasil evaluasi untuk setiap komponen yang
dievaluasi. Data kuantitatif yang dijaring melalui angket disajikan dalam
bentuk tabel atau grafik, sedangkan data kualitatif yang dijaring melalui
hasil wawancara, observasi dan data dokumentasi dideskripsikan secara
naratif dan dimaknai untuk setiap komponen evaluasi.

Pembahasan
Peneliti membandingkan hasil temuan dengan kriteria evaluasi
sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Selanjutnya kesimpulan
penelitian dibahas kemengapaannya dengan dukungan data kualitatif
yang telah dimaknai dan mengaitkan dengan antar komponen-
komponen model evaluasi.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Kesimpulan
Peneliti menyajikan kesimpulan hasil evaluasi, baik kesimpulan
setiap komponen maupun kesimpulan umum yang merupakan intisari
dari keseluruhan kesimpulan hasil evaluasi.

Rekomendasi
Peneliti menyusun rekomendasi, baik untuk memperbaiki konsep
dan rumusan program/kebijakan maupun untuk memperbaiki
implementasi program/kebijakan. Rekomendasi tidak hanya memuat
apa yang harus di lakukan dan bagaimana melakukannya tetapi juga
harus mempertimbangkan kelayakan sesuai kemampuan atau sumber-
sumber yang dimiliki pembuat program atau kebijakan yang akan
menerima rekomendasi. Rekomendasi juga mencakup alat dan bahan
yang tersedia bagi kemungkinan implementasi program/ kebijakan,
waktu implementasi, dan kondisi lingkungan yang mendukung
kelayakan implementasi program/kebijakan.

76 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


5. Penelitian Pengembangan Instrumen Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Kegunaan Hasil Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI
E. Konsep Pengembangan Instrumen
F. Konsep Variabel yang Diukur
G. Konstruk, Dimensi, dan Indikator Variabel
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
H. Tujuan Penelitian
I. Prosedur Pengembangan Instrumen
J. Metode Pengujian
K. Karakteristik Responden dan Teknik Pengambilan Sampel
L. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
M. Kisi-kisi Instrumen
N. Pengembangan Butir Instrumen
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Telaah Pakar
B. Karakteristik Instrumen
1. Validitas Empirik Tahap Pertama
2. Validitas Empirik Tahap Kedua
C. Pembahasan Instrumen yang dihasilkan
D. Pedoman Penggunaan Instrumen
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 77


DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Lampiran 1 Draft Instrumen
Lampiran 2 Data Uji Coba Instrumen
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas Instrumen I dan II
Lampiran 4 Kisi-kisi dan Instrumen Final
Lampiran 5 Pedoman Penggunaan Instrumen
RIWAYAT HIDUP

6. Penelitian Pengembangan Model Sistematika


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Perumusan Masalah
D. Kegunaan Hasil Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI
A. Konsep Pengembangan Model
B. Konsep Model yang Dikembangkan
C. Kerangka Teoretik
D. Rancangan Model
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Karakteristik Model yang Dikembangkan
D. Pendekatan dan Metode Penelitian
E. Langkah-langkah Pengembangan Model
1. Penelitian Pendahuluan
2. Perencanaan Pengembangan Model
3. Validasi, Evaluasi, dan Revisi Model
4. Implementasi Model

78 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan Model
1. Hasil Analisis Kebutuhan
2. Model Draft 1
3. Model Draft 2 (dst.)
4. Model Final
B. Kelayakan Model (teoretik dan empiris)
C. Efektivitas Model (melalui uji coba)
D. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen
Lampiran 2 Model Final
Lampiran 3 Buku Pedoman Penggunaan
RIWAYAT HIDUP

Penelitian Hukum
Dalam pandangan Peter Mahmud Marzuki penelitian hukum
adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip
hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum
yang dihadapi. Kemudian menuurut Erwin Pollack yang dikuti oleh
Soejono dan H. Abdurrahman mengatakan bahwa, penelitian hukum
adalah suatu penelitian untuk menemukan inkonkrito yang meliputi
berbagai kegiatan untuk menemukan apakakh yang merupakan hokum
yang layak untuk diterapkan secara inkonkrito untuk menyelsaikan
suatu perkara tertentu.7

7
Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis serta Disertasi
(Bandung: Alfabeta, 2017), hal. 11.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 79


a. Jenis-Jenis Penelitian Hukum
1) Penelitian Hukum Normatif (Doctrinal Legal Research)
Menurut Soerjono, Soekanto dan Sri Mamudji penelitian
hukum normatif adalah penelitian hukum yang dilakukan
dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder
belaka.8 Karena obyeknya yang menitiberatkan pada bahan
pustaka, penelitian ini disebut juga dengan penelitian hukum
kepustakaan atau penelitian hukum teoretis.9
Bahan kepustakaan ini terbagi menjadi dua, primer dan
sekunder. Kepustakaan primer mencakup buku, kerja, laporan
penelitian laporan teknis, majalah, disertasi, tesis dan paten.
Adapun kepustakaan sekunder terdiri dari abstrak, indeks,
bibliografi penerbitas pemerintah dan bahan acuan lainnya.
Adapun bahan hukum primer dalam penelitian hukum
normatif terbagi menjadi tiga: bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder dan bahan hukum tersier. bahan hukum
primer dimaknai oleh Peter Mahmud Marzuki sebagai bahan
hukum otoritatif yang terdiri dari perundangundangan, catatan
resemi atau risalah perundang-undangan dan putusan-
putusan hakim. Sebaliknya bahan hukum sekunder berupa
semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan
dokumen-dokumen resmi, meliputi buku-buku teks, kamus-
kamus hukum, jurnal-jurnal hukum dan komentar-komentar
atas putusan pengadilan. Sedangkan bahan hukum tersier
merupakan petunjuk dan penjelasan terhadap bahan
hukum primer dan sekunder semisal kamus-kamus hukum,
ensiklopaedia, indeks kumulatif dan sebagainya.10
Dalam proses penelitiannya, penelitian hukum normatif
ini menggunakan enam pendekatan: pendekatan undang-
undang (statue approach); pendekatan kasus (case approach),
pendekatan historis (historical approach), pendekatan
perbadingan (comparative approach), pendekatan konseptual
8
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2020), hal. 13-14.
9
Ishaq, Metode Penelitian Hukum, hal. 66.
10
Ishaq, Metode Penelitian Hukum, hal. 67-68.

80 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


(conceptual approach) dan metode pengumpulan data dalam
penelitian hukum normatif.
Pada tahap pengolahan bahan penelitiannya, penelitian
hukum normatif dapat dianalisis secara kualitatif an sich.
Artinya analisis ini meniscayakan analisis data yang dengan
cara menguraikan data secara bermuta dalam bentuk kalimat
yang teratur, runtun, logis tidak tumpang tindih, dan efektif,
sehingga memudahkan interpretasi data dan pemahaman
hasil analisis. Dengan kata lain bahwa analisis kualitatif adalah
cara menganalisis data yang bersumber dari bahan hukum
berdasarkan kepada konsep, teori, peraturan perundang-
undangan, doktrin, prinsp hukum, pendapat para atau
pandangan peneliti sendiri.11
Penelitian hukum normatif mencakup penelitian terhadap
asas-asas hukum; penelitian terhadap sistematika hukum,
penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum; dan penelitian
perbandingan hukum.
Penelitian terhadap asas-asas hukum merupakan
penilitian hukum yang dikerjakan dengan tujuan menemukan
asas atau doktrin hukum positif yang tertulis atau penelitian
terhadap kaidah-kaidah hukum yang hidup di dalam
masyarakat. Penelitian tipe ini disebut dogmatic study atau
penelitian doktrinal. Penelitian hukum ini menuntut peneliti
bekerja secara analitis induktif, prosesnya dimulai dari premis
yang berupa norma hukum positif yang diketahui dan berakhir
pada penemuan asas-asas hukum atau doktrin-doktrin. Contoh
asas hukum, “dimana ada kesalahan, di situ ada penggantian
kerugian”.12
Penelitian terhadap sistematika hukum dilakukan
dengan menelaah pengertian dasar dari sistem hukum yang
terdapat dalam peraturan perundang-undangan. Tujuan
11
Peraturan Dekan Fakultas Hukum Universtas Andalas Nomor 2 tahun 2012
tentang Pedoman penelitian dan Penulisan Disertasi, Program Doktor Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Andalas, (Padang: Program Doktor
Ilmu Hukum, 2012), hal. 11 sebagaimana dikutip oleh Ishaq, Metode Penelitian Hukum,
hal. 69.
12
Metode Penelitian Hukum, hal. 29.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 81


pokoknya adalah untuk mengadakan identifikasi terhadap
pegnertian-pengertian pokok dalam hukum, yaitu masyarakat
hukum, subyek hukum, hak dan kewajiban, peristiwa hukum,
hubungan hukum dan obyek hukum. Penelitian ini pentig
artinya karena masing-masing pengertian pokok tersebut
mempunyai arti tertentu dalam kehidupan hukum, misalnya
pengertian pokok ‘peritiwa hukum’ yang mempunyai arti
penting dalam kehidupan hukum, mencakup keadaan,
kejadian dan perilaku atau perilaku atau sikap tindak.
Penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum dapat
dilakukan baik sinkronisasi secara vertikal (beda derajat)
maupun secara horizontal (sama derajat/sederajat).
Sinkronisasi vertikal menurut Bambang Sunggono adalah
suatu peraturan perundang-undangan yagn berlaku bagi
suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi suatu
bidang kehidupan tertentu tidak saling bertentangan antara
satu dengan yang lain apabila dilihat dari sudut vertikal atau
hierarki peraturan perundang-undangan yang ada. Misalnya
hierarki peraturan perundang-undangan menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, sebagaimana
telah diganti dengan undangUndang Republik Indonesia
Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan.
Penelitian sejarah hukum lebih menitikberatkan pada
perkembangan-perkembangan hukum, atau perkembangan
peraturan perundang-undangan. Di samping itu juga diadakan
identifikasi terhadap faktor-faktor yang memegnaruhi
perkembangan lembaga-lembaga hukum, seperti masalah
Undang-Undang Perkawinan, hukum waris adat, dan hukum
waris Eropa. Penelitian sejarah hukum diakukan dengan
menelaah latar belakang, perkembangan pengetahuai tentang
isu yang dihadapi oleh perancang suatu peraturan perundang-
undangan.13

13
Ishaq, Metode Penelitian Hukum, hal. 30.

82 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


2) Penelitian Hukum Empiris (Empirical Legal Research)
Penelitian hukum empiris berfokus pada perilahu, behavior,
yang berkembang dalam masyarakat, atau bekerjanya hukum
dalam masyarakat. Jadi hukum dikonsepkan sebagai perilaku
nyata, actual behavor, yang meliputi perbuatan dan akibatnya
dalam hubungan hidup bermasyarakat. Oleh sebab itu, yang
menjadi pendekatan dan sering digunakan dalam penelitian
hukum empiris mencakup pendekatan sosiologi hukum,
antropologi hukum dan sosiologi hukum.
Dalam penelitian hukum empiris data yang diperlukan
adalah data primer dan data sekunder. Data primer, yakni data
yang diperoleh sumbernya langsung dari lapangan, seperti
(1) lokasi penelitian, yaitu lingkungan tempat dilakukannya
penelitian. Dengan demikian data primer sering juga disebut
data lapangan, (2) peristiwa hukum yang terjadi di lokasi
penelitian, dan (3) responden yang memberikan informasi
kepada peneliti, dengan cara wawancara, kuesioner, dan
angket. Sedangkan data sekunder dipergunakan sebagai
pendukung atau penunjang data primer.14
Jenis data yang digunakan dalam penelitian hukum empiris
adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan
data empiris yang berasal dari data lapangan. Data lapangan
itu diperoleh dari para responden. Responden adalah orang
atau beberapa orang yang memberikan jawaban terhadap
pertanyaan yang diajukan oleh peneliti yang ada kaitannya
dengan permasalahan yang diteliti. Selain responden ada
juga istilah informan yang menurut H. Salim HS dan Erlies
Septina Nurbaini, yakni orang atau individu yang memberikan
informasi data yang dibutuhkan oleh peneliti sebatas yang
diketahuinya dan peneliti tidak dapat mengarahkan jawaban
sesuai dengan yang diinginkan.
Informan diperlukan dalam penelitian hukum empiris
untuk mendapatkan data secara kualitatif. Nara sumber adalah
orang yang memberikan pendapat atas objek yang diteliti. Dia

14
Ishaq, Metode Penelitian Hukum, hal. 71. 23Metode Penelitian Hukum, hal. 72.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 83


bukan bagian dari unit analisis, tetapi ditempatkan sebagai
pengamat. Sedangkan data sekunder hanya diperlukan
sebagai penunjang atau pendukung data primer.23 Adapun
lokasi penelitian hukum empiris diartikan sebagai tempat
dilakukannya penelitian.
Oleh karena penelitian hukum empiris yang terfokus
pada data lapangan, maka penelitian ini berkaitan dengan
populasi dan sampel. Populasi merupakan sekelompok orang-
orang yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan
dengan masalah penelitian. Dipilihnya sampel tersebut dengan
pertimbangan, karena mereka terlibat dalam menangani kasus
hukum, seperti kasus pencurian dengan pemberatan.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian hukum
empiris adalah dengan menggunakan observasi, wawancara
dan kuesoner. Pengumpulan data primer dengan wawancara,
kuesioner harus harus berpedoman para rumusan masalah,
pokoh bahasan, rincian subpokok bahasan, dan tujuan
penelitian. Sedangkan data sekunder metode pengumpulannya
dilakukank dengan cara membaca di perpustakaan atau
literatur, mengutip literatur yang memiliki relevansi dengan
permasalahan penelitian.
Berbeda dengan penelitian hukum normatif, penelitian
hukum empiris dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
Secara kuantitatif, data diuraikan dalam bentuk rumusan
angka-angka dan tabel. Sedangkan secara kualitatif, data
diuraikan secara komprehensif dalam bentuk kalimat yang
teratur, logis dan tidak tumpang tindih dan efektif sehingga
memudahkan pemahaman dan interpretasi data.15
b. Penelitian Perbandingan Hukum
Penelitian perbandingan hukum adalah penelitian yang
berupaya untuk memperbandingan dengan mengungkapkan
unsur persamaan dan perbedaan dari oyek yang diperbandingkan
yang dapat berupa sistem hukum atau lembaga hukum tertentu
yang diperbandingkan dengan sistem hukum atau lembaga

15
Ishaq, Metode Penelitian Hukum, hal. 73-74.

84 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


hukum tertentu yang lain. Apabila yang diperbandingkan adalah
sistem hukum tertentu dengan sistem hukum tertentu yang
lain, maka hal itu disebut dengan perbandingan hukum umum.
Adapun jika yag diperbandingkan adalah lembaga hukum maka
disebut dengan perbandingan hukum khusus.16 Dalam bukunya,
Rudolf D. Sclessinger menyatakan bahwa comparative law,
merupakan metode penyelidian dengan tujuan untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih dalam tentang bahan hukum tertentu...
bukanlah suatu perangkat peraturan dan asas-asas hukum, bukan
suatu cabang hukum, is not body rules and principle... adalah teknis
atau cara menggarap unsur hukum asing yang aktual dalam suatu
masalah hukum.17
Perbandingan hukum berbeda dengan hukum perbandingan.
Istilah hukum perbandingan memberikan gambaran yang
menyesatkan, karena menggambarkan sekumpulan norma, seperti
hukum perdata, hukum dagang, hukum pidana, dsb. Sedangkan
perbandingan hukum tida menggambarkan kumpulan suatu
norma atau suatu bidang hukum, melainkan merupakan metode
penelitian, sebagaimana dikemukakan oleh Guttridge dalam
bukunya Comparative Law.18 Maka comparative legal research
atau comparative law research dimaknai sebagai penelitian
perbandingan hukum.
Perbandingan hukum secara teoritis bertujuan untuk
mengumpulkan pengetahuan baru; peranan edukatif; merupakan
alat bantu bagi disiplin-disiplin lain terutamma bagi sosiologi
hukum dan antropologi; merupakan instrumen untuk menentukan
perkembangan hukum; perkembangan asasasas umum hukum;

16
Wahyono Darmabrata dalam “Perbandingan Hukum dan Pendidikan Hukum”,
hal. 322.
17
Diunduh dari http://hukum.uma.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/
Perbandingan-hukum-sebagai-metodepenelitian.pptx#:~:text=Perbandingan%20
hukum%20sebagai%20metode%20penelitian%2FKeilmuan&text=comparative%20
law%2C%20merupakan%20metode%20penyelidikan,dalam%20tentang%20
bahan%20hukum%20tertentu%3B&text=comparative%20law%20adalah%20
tehnik%20atau,aktual%20dalam%20suatu%20masalah%20hukum.
18
H.R. Sardjono, Bunga Rampai Perbandingan Hukum Perdata (Jakarta; Ind. Hill
Co, 1991), hal. 3. Sebagaima dikutip oleh Wahyono Darmabrata dalam “Perbandingan
Hukum dan Pendidikan Hukum”, ha. 319.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 85


untuk meningkatkan saling pengertian di antara bangsa-bangsa;
membantu dalam pembagian sistem hukum dan kelompok-
kelompok; dan sumbangan bagi doktrin. Adapun secara praktis
perbandingan hukum bertujuan untuk kepentingan pembentukan
undang-undang; kepentingan peradilan; penting dalam perjanjian;
penting untuk terjemahan yuridis.
Penelitian perbandingan hukum pun bisa menjadi metode
fungsional dalam arti sebagai proses mempelajari, memahami
dan mensejajarkan konsep-konsep yang dilakukan berdasarkan
pendekatan fungsional dan memecahkan masalah sebagai titik
tolak suatu perbandingan yang meliputi latar belakang, asal-usul
serta segala persamaan dan pebedaan, baik yang bersifat modern
maupun tradisional. Berbagai sistem hukum dapat dibandingkan
selama sistem hukum itu berfungsi menyelsaikan problema sosial
yang sama untuk memenuhi kebutuhan hukum yang sama.
Perbandingan hukum dalam konteks ini tidak bertitik tolak dari
norma hukum tetapi pada fungsi, yaitu mencari identitas fungsi
norma hukum dalam penyelsian problema sosial yang sama.
Obyek hukum yang diperbandingan sebagaimana yang
disampaikna oleh Mark Van Hoecke dalam “Methodology of
Comparative Legal Research” mencakup 1) hukum pada tingkatan
makro seperti undang-undang dan hukum pada tingkatan mikro
seperti peratuan pemerintah; 2) budaya hukum umum dan budaya
hukum khusus; 3) hukum dalam praktek dan hukum dalam teori;
4) survace level dan deep level; dan 5) kerangka doktrinal dan
budaya hukum.19

Sistematika
BAB I
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
2. Rumusan Pertanyaan
19
Mark Van Hoecke,“Methodology of Comparative Legal Research” dalam Law
and Methode diunduh dari https://www.researchgate.net/publication/291373684_
Methodology_of_Comparative_Legal_Research

86 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Pendekatan Penelitian
F. Penelitian Terdahulu

BAB II KAJIAN TEORI


Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Sumber dan Jenis Data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analsis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 87


BAB VII
TEKNIK PENULISAN ILMIAH

A. Bahan dan Ukuran


Bahan dan ukuran mencakup: naskah, sampul, tulisan pada sampul,
dan ukuran.
1. Naskah
Naskah ditulis dua spasi pada kertas HVS kuarto 80 gram dan
tidak bolak-balik.
2. Sampul
Sampul dibuat dari karto berlapis plastik. Tulisan tercetak
pada sampul sama dengan yang terdapat pada halaman judul.
Punggung jilid harus memuat identitas mahasiswa, judul tesis,
tahun dan nama Sekolah Tinggi Agama Islam Program Magister
Prodi Pendidikan Agama Islam/Prodi Hukum Keluarga Islam.
3. Warna Sampul
Hukum Keluarga Islam : Merah
Pendidikan Agama Islam : Hijau

B. Pengetikan
Berikut adalah tata cara pengetikan yang meliputi jenis huruf, jarak
baris, batas tepi, alinea baru, bab dan sub bab, dan pengetikan kutipan.
1. Jenis Huruf
Naskah diketik menggunakan komputer dengan jenis huruf Times
New Roman ukuran 12. Untuk tujuan tertentu bisa digunakan huruf
cetak miring (italic), cetak tebal (bold), atau garis bawah (underline),
seperi istilah bahasa Arab dan Inggris.
2. Jarak Baris
Jarak antar baris dibuat dua (2) spasi, kecuali abstrak diketik
satu spasi. Kutipan langsung yang panjangnya lebih dari 40 kata
diketik dengan jarak satu spasi, dengan cara blok dan tidak perlu
dibubuhkan tanda kutip. Kutipan blok dimulai pada garis baru,
dengan inden dari marjin kiri, yaitu di tempat anda memulai

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 89


paragraf baru. Begitu juga judul gambar dan tabel yang lebih
dari satu baris dicetak dengan jarak satu spasi.
3. Batas tepi
Garis marjin (jalur pinggir kertas) selebar 4 cm pada tepi kiri. Untuk
garis marjin selebar 3 cm pada tepi sebelah kanan. Sementara itu
tepi sebelah atas kertas selebar 4 cm dan tepi bawah 3 cm.
4. Alinea Baru
Pada alinea baru, ketikan dimulai 5 huruf dari marjin kiri atau satu
tab dari marjin kiri.
5. Bab dan Sub bab
Penulisan bab diketik dengan menggunakan huruf besar, diletakkan
di tengah-tengah halaman atas. Pengetikan sub bab, hanya huruf
awal kata inti yang berhuruf besar. Di belakang bab, sub bab
maupun anak sub bab tanpa tanda titik. Jarak sub bab satu dengan
yang lainnya adalah 6 pt.

C. Penomoran
Halaman-halaman yang terdapat dalam tesis terdiri dari dua
bagian. Bagian pertama adalah halaman-halaman setelah halaman
judul, halaman sampul sampai dengan halaman sebelum bab I. Bagian
kedua adalah halaman mulai bab I sampai dengan halaman akhir.
1. Halaman bagian pertama, nomor halamannya berupa angka
2. Romawi kecil (i, ii, iii...). Penulisan dimulai dari halaman pengantar
dan ditulis di tengah-tengah bagian bawah halaman bagi yang
bertuliskan Latin. Pada karya tulis yang bertuliskan Arab, angka
Romawi kecil diganti dengan abjad Arab.
3. Halaman mulai bab I sampai dengan halaman akhir, nomor
halamannya ditulis dengan angka Arab di tengah-tengah bagian
bawah halaman (1, 2, 3...). Pada karya tulis yang bertuliskan Arab,
angka tersebut diganti dengan abjad Arab.
4. Bagian bab dan sub-bab mengikuti sistim penomoran sebagai
berikut.

90 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


A. Nama Sub bab
1. Nama.....
a. Nama....
1) Nama...
a) Nama....
A. Nama Sub bab
1. Nama.....
a. Nama....
1) Nama...
a) Nama....
Halaman lampiran diberi nomor urut mengikuti nomor urut bagian
teks, setelah daftar pustaka.
1. Nomor catatan kaki (untuk penjelasan kata/istilah khusus,
keterangan tambahan seperti konsep, dan sebagainya) pada
masingmasing bab ditulis berturut-turut sampai akhir bab dimulai
dari nomor satu.
2. Nomor tabel/gambar atau ilustrasi ditulis dengan angka Arab,
diawali dengan nomor bab dan diikuti dengan nomor urutnya.
Setiap ganti bab, kembali ke nomor urut satu. Misalnya: Tabel 4.2
berarti tabel tersebut berada dalam bab 4 nomor urut 2. Nomor
tabel (daftar) yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di
atas tabel (daftar) tanpa diakhiri dengan tanda baca titik. Semua
kata dalam judul tabel (daftar) dimulai dengan huruf capital
(capitalized), kecuali kata penghubung dan kata depan. Tabel
(daftar) tidak boleh dipenggal kecuali kalau memang panjang
sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Halaman
lanjutan tabel (daftar) dicantumkan nomor tabel (daftar) dan kata
lanjutan tanpa judul. Gambar, grafik, peta, dan foto semua disebut
gambar (tidak dibedakan). Nomor gambar yang diikuti dengan
judulnya diletakkan simetris di bawah gambar tanpa diakhiri
dengan tanda titik. Penulisan judul gambar sama dengan penulisan
judul tabel. Gambar tidak boleh dipenggal.
3. Bilangan-bilangan dalam teks yang terdiri atas 1 atau 2 kata ditulis
penuh dengan huruf. Tiga angka atau lebih dapat ditulis dengan
angka atau huruf. Contoh: lima, lima belas; 150 atau dapat juga:

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 91


seratus lima puluh. Persen, tanggal, nomor rumah, nomor telepon,
jumlah uang, pecahan desimal, dan bilangan yang disertai dengan
singkatan selalu ditulis dengan angka. Misalnya: 5%, 7 April, Jalan
Anggrek nomor 7, telepon 741999, Rp 10.000,00, 4m, 10g, dan
sebagainya. Kalimat tidak boleh dimulai dengan angka. Untuk
menghindari hal itu, susunan kalimat harus diubah. Kalau terpaksa
kalimat itu tidak dapat diubah susunannya maka angka itu ditulis
lengkap dengan huruf.

D. Daftar Tabel/Gambar/Lampiran
Daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran ditulis di
tengahtengah halaman tanpa titik. Judul dicantumkan secara berurutan,
masing-masing diikuti nomor halaman yang memuatnya.

E. Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang sesuai
dengan PUEBI. Pemilihan kalimat harus efektif. Artinya, singkat, jelas
dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Demikian juga tata paragraf
dan ejaan yang digunakan, juga harus baku.
1. Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau istilah yang
sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia. Jika terpaksa harus
menggunakan istilah asing, bubuhkanlah istilah yang dimaksud
dengan dicetak miring, jika perlu diberi padanan bahasa Indonesia.
2. Perlu diperhatikan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
a. Kata penghubung: sehingga, dan, sedangkan, maka, lalu, yang
dan sebagainya tidak boleh dipakai untuk memulai suatu
kalimat. Contoh kalimat, (1) Dalam bab II akan menjelaskan
teori pendidikan yang berlaku di Indonesia (kalimat yang
benar, “Dalam bab II akan dijelaskan teori pendidikan yang
berlaku di Indonesia.”). (2) Pada tesis ini akan menganalisis
hukum waris. (Kalimat yang benar, “Dalam tesis ini akan
dianalisis hukum waris”.
b. Penggunaan kata depan seperti: di mana, dari, daripada,
yang merupakan padanan where, of (bahasa Inggris) harus
digunakan secara tepat.

92 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Contoh:
1) Buku karya daripada M. Quraish Shihab sangat diminati
para ilmuwan. (yang benar: Buku karya M. Quraish Shihab
sangat diminati para ilmuwan).
2) Jakarta tempat di mana Presiden RI berada saat ini sedang
dilanda kerusuhan (yang benar: Jakarta tempat Presiden
RI berada saat ini sedang dilanda kerusuhan)
3. Penggunaan singkatan yang lazim bertuliskan Latin dan Arab,
maupun singkatan khusus yang digunakan dalam menuliskan
catatan kaki diperbolehkan. Untuk singkatan yang lazim dalam
bahasa Latin dan Arab, misalnya: dalam teks tulisan Latin ditulis
dengan mengikuti ejaan yang berlaku, seperti: SAW, untuk
Shallallahu ‘alaihi wa sallam; SWT. untuk Subhanahu wa ta’ala;
dan seterusnya. Singkatan untuk pertama kali penulisan dilengkapi
dengan kepanjangannya.

F. Sitasi Ilmiah
1. Kutipan
Karya ilmiah dapat mengutip pendapat, konsep dan teori dari
sumber lain dengan menyebutkan sumbernya sesuai dengan notasi
yang diacu oleh penulis. Ada dua cara mengutip pendapat, konsep
dan teori yaitu kutipan langsung dan kutipan tak langsung.

a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah pengambilan bagian tertentu dari tulisan
orang lain tanpa melakukan perubahan baik isi maupun redaksinya.
Syarat kutipan langsung adalah sebagai berikut:
1) Tidak boleh melakukan perubahan terhadap teks asli yang dikutip;
2) Menggunakan tiga titik berspasi [...] jika ada bagian yang
dihilangkan dari kutipan tersebut;
3) Menyebutkan sumber sesuai dengan teknis sitasi yang digunakan;
4) Bila kutipan langsung pendek (tidak lebih empat baris) dilakukan
dengan cara memasukan langsung dalam tubuh teks, beri jarak
antar baris yang sama dengan teks, diapit oleh tanda kutip;

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 93


5) Bila kutipan langsung panjangnya lebih dari tiga baris dilakukan
dengan cara dipisahkan dengan spasi (jarak antar baris) lebih dari
teks, diberi jarak rapat antar baris dalam kutipan, titik satu spasi.
Contoh Kutipan Langsung Pendek (kurang dari empat baris)
Kecerdasan emosi merupakan kemampuan memantau dan
mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain, serta menggunakan
perasaan-perasaan itu untuk “memandu pikiran dan tindakan”.

Contoh Kutipan Langsung Panjang lebih dari empat baris


Para sarjana Barat baru menelaah pemikiran al-Râzî pada awal
abad kedua puluh. Pada tahun 1912 Max Horten mempublikasikan
Die Philosophischen Anischten von Razin und Tusi. Karya ini
memparaprasekan karya al-Râzî, al-Muhassal. Pada tahun yang
sama Ignaz Goldziher menulis sebuah artikel dengan judul “Aus
der Theologie des Fachr alDîn al-Râzî”. Dari artikel pendek
namun penting ini Goldziher berpendapat bahwa al-Râzî adalah
pemikir yang sangat orisinal dan independen dari sitem pemikiran
apapun pada saat itu...

b. Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang menuliskan kembali
dengan kata-kata sendiri, paraprase. Kutipan ini dapat dibuat panjang
atau pendek dengan cara mengintegrasikan dalam teks, tidak diapit
oleh tanda kutip dan menyebutkan sumbernya sesuai dengan teknik
penulisan ilmiah yang dijadikan pedoman dalam menulis karya ilmiah.

Contoh Kutipan Tak langsung


Modernisasi sangat berkaitan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, yang merupakan salah satu dari ketiga kesatuan
kebudayaan modern, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan,
perkembangan ekonomi kapitalis, dan berkembangnya masyarakat
borjuis.1
1
Slamet Sutrisno, “Budaya Keilmuan dan Situasinya di Indonesia,” eds. Moedjanto
et al., Tantangan Kemanusiaan Universal (Yogyakarta: Kanisius, 1993), h. 145.

Tanda catatan kaki diletakkan di ujung kalimat yang dikutip dengan


menggunakan angka yang diketik naik setengah spasi. Catatan kaki
dengan mempergunakan angka diberi nomor mulai dari angka 1
sampai selesai dalam satu bab. Dalam satu kalimat dapat mengutip

94 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


lebih dari satu kutipan. Setiap pernyataan atau konsep yang dikutip
diberi tanda kutip. Semua tanda kutip disebutkan sumbernya pada
catatan kaki. Contoh kutipan lebih dari satu kutipan dalam satu kalimat.
Sekiranya kalimat di atas yang menggunakan tiga kutipan dalam
satu kalimat disusun menjadi tiga buah kalimat yang masing-masing
mengandung satu kutipan maka tanda catatan kaki ditulis sesudah
tanda baca penutup.
Menurut LeDoux, emosi adalah persepsi mental yang merupakan
umpan balik dari stimulus. Berbeda dengan pendapat Strangman,
bahwa emosi ditinjau dari sudut pandang biologi adalah ekspresi
dan perasaan. Dalam hal ini ekspresi berada pada hypothalamus,
sedangkan perasaan pada cortex. Salovey dan Sulyster
mendefinisikan emosi dari konteks sosial adalah perasaan pribadi
dan pendekatan perilaku, emosi dipandang sebagai bawaan.

2. Catatan Kaki
Catatan kaki adalah penyebutan sumber yang dijadikan kutipan,
untuk memberikan penghargaan terhadap sumber yang dikutip dan
aspek legalitas untuk izin penggunaan karya tulis yang dikutip, serta
yang terpenting adalah etika akademik dalam masyarakat ilmiah
sebagai wujud kejujuran penulis. Kalimat yang dikutip tersebut harus
dituliskan sumbernya secara tersurat dalam catatan kaki. Kutipan
yang diambil dari halaman tertentu harus disebutkan halamannya
dengan hal. Sekiranya kutipan itu disarikan dari beberapa halaman
maka dituliskan halaman-halaman yang dimaksud, umpamanya, hal.
6-10.
Perhatikan contoh di bawah ini:
Nama Penulis, Judul Buku (Tempat: Penerbit, Tahun), hal...
1
A. Suganda, Politik Hukum Islam dan Penerapannya (Jakarta:
Charta Cendikia Institut, 2019), hal. 301.
2
Juhaya S. Praja, Aliran-Aliran Filsafat dan Etika (Jakarta:
Prenadamedia, 2020), hal. 289
Aab Abdullah, Ketaatan Hukum dan Ketaatan Masyarakat terhadap
3

Zakat (Jakarta: Charta Cendikia Institut, 2019), hal. 111.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 95


Beni Kurniawan, Metodologi Penelitian (Tangerang: Jelajah Nusa,
4

2012), hal. 204.


Jasmansyah, Upgrade Your English (Purwokerto: Pena Persada,
5

2020), hal. 270.


6
Ahmad Sanusi, Tafsîr Raudah al-‘Irfân fî ma‘rifah al-Qur’ân
(Jakarta: Charta Cendikia Institut, 2019), hal. 165.
Catatan kaki ditulis satu spasi ukuran huruf Times New Roman 10,
dan dimulai langsung dari pinggir, atau dapat juga dimulai setelah
beberapa ketukan ketik dari pinggir asalkan dilakukan secara konsisten.
Judul buku dicetak miring. Nama pengarang yang jumlahnya sampai
tiga orang dituliskan lengkap. Apabila jumlah pengarang lebih dari
tiga orang hanya dituliskan nama pengarang pertama ditambah kata
et. al. (et al, artinya, dan kawan-kawan). Perhatikan contoh di bawah
ini! 3 David L. Goe tsch dan Stanley B. Davis, Quality Management:
Introduction to Total Quality Management for Production, Processing,
and Service (New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000), hal. 35.
Ronald K. Hambleton, H. Swaminathan dan H. Jane Rogers,
4

Fundamentals of Item Response Theory (London: Sage Publications,


1991), hal. 12-13.
John A. R. Wilson et. al., Psychological Foundation of Learning
5

and Teaching (New York: McGraw-Hill Book Company, 2004), hal. 406.
Jika nama pengarangnya tidak ada maka langsung saja nama
bukunya dituliskan atau dituliskan Anon. (Anonymous) di depan nama
buku tersebut. Sebuah buku yang diterjemahkan harus ditulis baik
pengarang maupun penerjemah buku, sedangkan sebuah kumpulan
karangan cukup disebutkan nama editornya sebagai berikut:
Rencana Pengembangan Pendidikan (Jakarta: Kementerian
6

Pendidikan Nasional, 2010), hal. 14


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
7

Nasional, Pasal 2, ayat 1.


Peter Lauster, Tes Kepribadian terjemahan D.H. Gulo (Jakarta:
8

Gramedia, 2007), hal. 27.


Syafruddin Amir dan Mustiali, Filsafat Pendidikan Islam (Sukabumi:
9

Syamsul ‘Ulum Pustaka, 2019), hal. 199.

96 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Sebuah makalah yang dipublikasikan dalam majalah, koran,
kumpulan karangan atau dituliskan dalam forum ilmiah dituliskan
dalam tanda kutip disertai informasi mengenai makalah tersebut.
Contohnya berikut ini:
10
A. Suganda, “Tujuan Pokok Hukum Islam” Republika, Tahun 2015.
Syafruddin Amir, “Studi Implementasi Modernisasi Pendidikank
11

di Pondok Pesantren” Manhajuna: Jurnal Pendidikan Agama Islam


Pascasarjana STAI Syamsul ‘Ulum Vol. 1 No. 1, Tahun 2020, hal. 8.
Jujun S. Suriasumantri, “Pembangunan Sosial Budaya Secara
12

Terpadu” dalam Masalah Sosial Budaya Tahun 2000: Sebuah Bunga


Rampai, ed. Soedjatmoko et al. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1986), hal.
10-15.
Pengulangan kutipan dengan sumber yang sama dilakukan dengan
menggunakan nama pengarang dan judul buku tanpa menyebutkan
kembali tempat penerbit, nama penerbit dan tahun, misalnya:
17
Syafruddin Amir, Cahaya Keadilan Islam, hal. 9.
Kadang-kadang yang dikutip adalah sebuah pernyataan yang telah
dikutip dalam karangan orang lain. Untuk itu maka kedua sumber itu
dituliskan sebagai berikut:
18
Ulya Zakaria Azmi dalam Beni Kurniawan, Ilmu Budaya Dasar
(Tangerang: Jelajah Nusa, 2012), hal. 145.
Semua kutipan tersebut di atas, baik yang dikutip langsung
maupun tidak langsung, sumbernya disertakan dalam daftar
pustaka. Kecuali untuk kutipan yang didapatkan dari sumber kedua
sebagaimana tampak dalam catatan kaki nomor 18. Dalam catatan
kaki nama pengarang dituliskan lengkap dengan tidak mengalami
perubahan apa-apa, umpamanya, J. LeDoux ditulis lengkap Joseph
LeDoux sedangkan dalam daftar pustaka nama pengarang disusun
berdasarkan urutan abjad nama huruf awal nama familinya, yakni,
LeDoux, Joseph. Tujuan utama catatan kaki adalah mengidentifikasi
lokasi yang spesifik dari karya yang dikutip.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 97


G. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan rujukan penulis dalam menyusun
penulisan baik sebagai penunjang maupun sebagai data. Tujuan
utama dari daftar pustaka adalah mengidentifikasi karya ilmiah itu
sendiri. Untuk itu, dalam daftar pustaka tanda kurung yang membatasi
penerbit, domisili penerbit dan lokasi halaman dihilangkan, tanda
koma diganti dengan tanda titik. Dengan demikian maka catatan kaki,
footnote, pada contoh 1, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 bila dimasukkan ke dalam
daftar pustaka (DP) mengalami perubahan sebagai berikut:
1. Nama terakhir dari penulis dalam catatan kaki didahulukan;
2. Dihilangkannya dua tutup kurang yang ada dalam catatan kaki;
3. Halaman dalam Daftar Pustaka tidak dicantumkan.

[Catatan Kaki]
Dali S. Naga, Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan
1

(Jakarta: Besbats, 1992), hal. 306.

[Daftar Pustaka]
Naga, Dali S. Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan.
Jakarta: Besbats, 1992.

[Catatan Kaki]
Ronald K. Hambleton, H. Swaminathan dan H. Jane Rogers,
4

Fundamentals of Item Response Theory (London: Sage Publications,


1991), hal. 12-13

[Daftar Pustaka]
Hambleton, Ronald K., H. Swaminathan, dan H. Jane Rogers.
Fundamentals of Item Response Theor. London: Sage Publications,
1991.

[Catatan Kaki]
John A. R. Wilson et.al., Psychological Foundation of Learning and
1

Teaching (New York: McGraw-Hill Book Company, 2004), hal. 406.

[Daftar Pustaka]
Wilson, John A. R., et al. Psychological Foundation of Learning and
Teaching. New York: McGraw-Hill Book Company, 2004.

98 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


[Catatan Kaki]
1
Rencana Strategi Pendidikan (Jakarta: Kementerian Pendidikan
Nasional, 2010).

[Daftar Pustaka]
Kementerian Pendidikan Nasional. Rencana Strategi Pendidikan. Jakarta,
2010.

[Catatan Kaki]
1
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 2, ayat 1.

[Daftar Pustaka]
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 2, ayat 1.

[Catatan Kaki]
Peter Lauster, Tes Kepribadian terjemahan D.H. Gulo (Jakarta:
1

Gramedia: 2007), hal. 27.

[Daftar Pustaka]
Lauster, Peter. Tes Kepribadian terjemahan D.H. Gulo. Jakarta: Gramedia,
2007.

[Catatan Kaki]
Yves Bonnefoy, New and Selected Poems, ed. John Naughton and
1

Anthony Rudolf (Chicago: University of Chicago Press, 1995), hal. 22.

[Daftar Pustaka]
Bonnefoy, Yves. New and Selected Poems. ed. John Naughton dan
Anthony Rudolf. Chicago: University of Chicago Press, 1995.

[Catatan Kaki]
Jujun S. Suriasumantri, “Pembangunan Sosial Budaya Secara
13

Terpadu” dalam Masalah Sosial Budaya Tahun 2000: Sebuah Bunga


Rampai, ed. Soedjatmoko et al. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1986), hal.
10-15.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 99


[Daftar Pustaka]
Suriasumantri, Jujun S., “Pembangunan Sosial Budaya Secara Terpadu”,
dalam Masalah Sosial Budaya Tahun 2000: Sebuah Bunga Rampai
ed. Soedjatmoko et al. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1986.

[Catatan Kaki]
Defri Werdiono, “Upaya Menyelamatkan Gambut,” Kompas, 10
1

Agustus 2010, h. 16.

[Daftar Pustaka]
Werdiono, Defri. “Upaya Menyelamatkan Gambut.” Kompas, 10 Agustus
2010.
Mengutip sebuah disertasi, atau karya ilmiah lainnya, yang tidak
dipublikasikan sama seperti mengutip buku:
[Catatan Kaki]
Jasmansyah, “Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
20

dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam” Disertasi UIN Sunan


Gunung Djati Bandung, 2019, hal. 78.
[Daftar Pustaka]
Jasmansyah, “Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam” Disertasi UIN Sunan
Gunung Djati Bandung, 2019.
[Catatan Kaki]
Dadang Jaya, “Relasi Suami Istri Perkawinan Tidak Sekufu dalam
21

Profesi dan Dampaknya terhadap Keharmonisan Keluarga” Tesis UIN


Sunan Gunung Djati Bandung, 2019, hal. 160.
[Daftar Pustaka]
Jaya, Dadang. “Relasi Suami Istri Perkawinan Tidak Sekufu dalam
Profesi dan Dampaknya terhadap Keharmonisan Keluarga” Tesis
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2019.
Dari situs World Wide Web sites
[Catatan Kaki]
NAACP, “Legal Affairs,” NAACP Online; http://www.naacp.org/
22

programs/legal.html (diakses 3 Mei 2009).

100 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


[Daftar Pustaka]
NAACP. “Legal Affairs,” NAACP Online. http://www.naacp.org/
programs/legal.html (diakses 3 Mei 2009).
Dari Journal Electronic (E-Journal)
[Catatan Kaki]
7
Pliny the Elder, The Natural History, ed. John Bostock and H. T.
Riley, in the Perseus Digital Library, http:// www.perseus.tufts.edu/
cgiin/ ptext?lookup=Plin.+Nat.+.dedication (diakses 17 November
2005).
[Daftar Pustaka]
Perseus Digital Library. http://www.perseus.tufts.edu/ (diakses 17
November 2005).
Dari CD-ROM
[Catatan Kaki]
1
Jeffrey Michael Jones, “A Survey of the Use of Household Appliances
in Middle-Class American Homes, 1925-1960” (Disertasi, University
of Chicago, 2010), abstract in Dissertation Abstracts International 55
(2010): 3578A, Dissertation Abstracts Ondisc [CDROM], November 2010.
[Daftar Pustaka]
Jones, Jeffrey Michael. “A Survey of the Use of Household Appliances in
Middle-ClassAmerican Homes, 1925-1960.” Disertasi, University of
Chicago, 2010. Abstract in Dissertation Abstracts International 55
(2010): 3578A, Dissertation Abstracts Ondisc[CD-ROM], November
2010.

Penulis yang sama tetapi judul buku berbeda


Bila tesis merujuk sumber lebih dari satu buku dari pengarang
yang sama, maka menuliskan rujukan dalam daftar pustkan cukup
menuliskan nama pengarang satu kali yaitu pada buku yang pertama.
Untuk menuliskan buku kedua diawali dengan memberikan garis
sebanyak enam ketuk (space) kemudian tanda koma. Selanjutnya judul
buku, kota dan penerbit, serta tahun terbit.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 101


[Daftar Pustaka]
Campbell, Randolph B. “Carpetbagger Rule in Reconstruction Texas:
An Enduring Myth.”Southwestern Historical Quarterly 97, no. 4. 994.
____.Gone to Texas: A History of the Lone Star State. New York: Oxford
University Press, 2003.
Untuk menyusun referensi dalam Daftar Pustaka pastikan peneliti
menggunakan metode alpabetik, contoh:
Bonnefoy, Yves. New and Selected Poems. Edited by John Naughton
dan Anthony Rudolf. Chicago: University of Chicago Press, 1995.
Fressa, Gabriella. “Strategies in Children’s Route Directions.”
Unpublished Dissertation, University of Leiden: 2010.
Jalâl al-Dîn al-Suyûtî, al-Itqân fi ‘ulûm al-Qur’ân (Markaz al-Dirâsah
al-Qur‟âniyyah)
Hambleton, Ronald K., H. Swaminathan, dan H. Jane Rogers.
Fundamentals of Item Response Theor. London: Sage Publications,
1991
Kementerian Pendidikan Nasional. Rencana Strategi Pendidikan. Jakarta,
2010.
Lauster, Peter. Tes Kepribadian terjemahan D.H. Gulo. Jakarta: Gramedia,
2007.
Naga, Dali S. Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan.
Jakarta: Besbats, 1992.
Suriasumantri, Jujun S., “Pembangunan Sosial Budaya Secara Terpadu”,
dalam Masalah Sosial Budaya Tahun 2000: Sebuah Bunga Rampai
ed. Soedjatmoko et al. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1986.
Trisakti, Y. “Kualitas Kinerja Widyaiswara Berdasarkan Penilaian Peserta
Pendidikan dan Pelatihan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Jakarta.” Disertasi, STAI Syamsul ‘Ulum Sukabumi, 2008.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 2, ayat 1.
Werdiono, Defri. “Upaya Menyelamatkan Gambut.” Kompas, 10 Agustus
2010.
Wilson, John A. R., et al. Psychological Foundation of Learning and
Teaching. New York: McGraw-Hill Book Company, 2004.

102 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


H. Penulisan Nama
1. Nama orang atau penulis yang diacu dalam uraian ditulis
tanpa gelar akademik atau derajat kesarjanaan;
2. Nama penulis dalam daftar pustaka dicantumkan lengkap,
termasuk jika penulis sebuah pustaka terdiri atas dua atau tiga
orang. Jika penulis lebih dari tiga orang, cukup ditulis penulis
pertama ditamba dengan et. al.

I. Pedoman Transiliterasi
Pedoman transliterasi yang menjadi panduan adalah pedoman
transliterasi berdasarkan pada Surat Keputusan Bersama (SKB)
Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, tanggal 22 Januari 1988, No. 158/1987 dan 0543.b/U/1987,
sebagaimana yang tertera dalam buku Pedoman Transliterasi Bahasa
Arab (A guide to Arabic Transliteration), INIS Fellow 1992.

1. Huruf Hijaiyyah
Huruf Arab Huruf Latin Keterangan
‫ا‬ Tidak dilambangkan
‫ب‬ b Be
‫ت‬ t Te
‫ث‬ ts Te dan es
‫ج‬ j Je
‫ح‬ h Ha dengan garis di bawah
‫خ‬ kh Ka dan ha
‫د‬ d De
‫ذ‬ dz De dan zet
‫ر‬ r Er
‫ز‬ z Zet
‫س‬ s Es
‫ش‬ sy Es dan ye
‫ص‬ s Es dengan garis di bawah

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 103


Huruf Arab Huruf Latin Keterangan
‫ض‬ d De dengan garis di bawah
‫ط‬ t Te dengan garis di bawah
‫ظ‬ z Zet dengan garis di bawah
‫ع‬ ‘ Koma terbalik di atas hadap kanan
‫غ‬ gh Ge dan ha
‫ف‬ f Ef
‫ق‬ q Ki
‫ك‬ k Ka
‫ل‬ l El
‫م‬ m Em
‫ن‬ n En
‫و‬ w We
‫ه‬ h
‫ء‬ ’ Apostrof
‫ي‬ y Ye

2. Vokal
Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal dalam bahasa Indonesia,
terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau
diftong.
Untuk vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai
berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan


ِ a Fathah
ِ i Kasrah
ُ u Dammah

Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah


sebagai berikut:

104 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
َْ Ai a dan i
‫اي‬
َ
‫ْاو‬ Au a dan u

3. Vokal Panjang
Ketentuan alih aksara vokal panjang, madd, yang dalam bahasa
Arab dilambangkan dengna harakat dan huruf yaitu:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan


â a dengan topi di atas

î i dengan topi di atas

û u dengan topi di atas

4. Kata Sandang
Kata sanda, yang dalam sistem aksra Arab dilambangkan dengan
huruf, yaitu ‫ ال‬dialihaksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf
syamsiyah maupun huruf qamariyyah. Contoh: al-Rijâl bukan ar-Rijâl.

5. Tâ Marbûtah
No Kata Arab Alih Aksara

1 Tarîqah

2 Al-Jâmi‘ah al-Islâmiyyah

3 Wihdah al-Wujûd

6. Huruf Kapital
Tulisan yang benar Tulisan yang salah
Abû Hâmid al-Gazâlî Abû Hâmid al-gazâlî
‘Abdussamad al-Palimbânî ‘Abd al-Samad al-Palimbani

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 105


BAB VIII
ETIKA PENELITIAN ILMIAH

Seorang peneliti dalam melakukan penelitian untuk menyusun


karya tulis ilmiah termasuk tesis selayaknya memiliki kesadaran yang
tinggi terhadap beberapa hal antara lain:
1. Status dan peran sebagai ilmuwan di masyarakat. Konteks sosial
dari proses, hasil dan produk laporan hasil penelitiannya yang akan
dibaca oleh komunitas atau masyarakat akademis;
2. Norma-norma ilmiah yang harus dipatuhi:
a. Dalam melakukan penelitiannya, seorang peneliti harus
menunjukan integritas dan profesionalisme, taat kaidah
keilmuan dalam mencari kebenaran ilmiah untuk memajukan
IPTEKS serta menjunjung tinggi nama baik STAI Syamsul
b. ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi;
c. Seorang peneliti harus mengutamakan kejujuran, keadilan,
dan kepercayaan (trust) tidak diskriminatif serta memberikan
bantuan bila diperlukan;
d. Seorang peneliti harus menjunjung tinggi scientific conduct
memahami manfaat/keuntungan dan resiko penelitian yang
dilakukannya;
e. Seorang peneliti menjamin keselamatan semua pihak yang
terlibat dalam penelitian dengan prinsip menghargai martabat
manusia;
f. Seorang peneliti hendaklah menghindari penyimpangan dari
praktek-praktek yang termasuk malalaku (misconduct):
1) Rekaan (fabrikasi), pemalsuan data (falsifikasi), tindakan
lain yang meyimpang dari praktek yang lazim berlaku
dalam komunitas ilmiah;
2) Plagiarism yang diartikan tindakan yang meniru/menjiplak
karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya;
3) Autoplagiarism yang diartikan tindakan yang mengulang
kembali karya tulis yang telah pernah dipublikasikan tanpa

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 107


menyebutkan dimana untuk pertamakali karya tersebut
dipublikasikan.
g. Setiap peneliti harus menghindari benturan kepentingan pada
setiap afiliasi atau keterlibatan finansial dengan lembaga
sponsor;
h. Setiap hasil penelitian semestinya dipublikasikan pada forum
ilmiah sesuai dengan bidang ilmu masing-masing, kecuali
yang menyangkut kerahasiaan seperti yang mendapat hak
paten;
i. Seseorang dapat dinyatakan sebagai pengarang untuk
publikasi bilamana ada sumbangan yang berarti untuk hal
yang berikut (note: penulis utama harus memenuhi ketiga
hal di bawah):
1) Menyusun konsep dan desain, analisis dan interpretasi
data;
2) Menulis naskah artikel atau merevisi secara kritis subtansi
yang penting;
3) Memberikan persetujuan atau versi final setiap naskah
yang terbit.
j. Jika terdapat lebih dari seorang pengarang, maka salah satu
dari mereka dapat ditunjuk sebagai pengarang eksekutif untuk
keperluan administrasi dan korespondensi;
k. Pihak lain yang memberikan sumbangan dalam penelitian,
namun tidak menjadi pengarang sepatutnya nama mereka
disebutkan dalam pernyataan terimakasih.
Kesadaran tersebut menuntut pertanggung-jawabannya sebagai
peneliti baik kepada dirinya sendiri, masyarakat peneliti dan kepada
masyarakat luas.
Etika penelitian memberikan pedoman apa yang sah dikerjakan
dan apa yang tidak sah atau dilarang dilakukan serta nilai-nilai moral
yang harus dipatuhi oleh seorang peneliti dalam melakukan penelitian.
Beberapa pelanggaran terhadap etika penelitian antara lain:
1. Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat,
data dan/atau informasi dari suatu sumber baik secara utuh

108 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


maupun acak tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kaki/
kutipan;
2. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori
tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kaki/kutipan;
3. Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari
sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan
atau teori tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kaki/kutipan;
4. Memalsukan data artinya peneliti merubah hasil-hasil penelitian
yang sesungguhnya ditemukan di lapangan;
5. Berbohong dalam menggunakan metodologi penelitian yang
digunakan (penentuan sampel, penentuan randomisasi subjek
dalam eksperimen dst.);
6. Membuat data sendiri yang tidak sesuai dengan data penelitian
sesungguhnya
7. Mengklaim penelitian orang lain menjadi penelitian sendiri;
8. Mengubah data asli dari lapangan agar dapat menguji hipotesis.
Pelanggaran-pelanggaran di atas menunjukkan bahwa peneliti tidak
mengindahkan etika penelitian. Oleh sebab itu dalam melaksanakan
penelitian peneliti selayaknya:
1. Tidak menghasilkan kerugian pada responden/subjek penelitian;
2. Harus mendapat persetujuan dari objek/subjek penelitian dalam
pengumpulan data;
3. Jangan merendahkan, melecehkan, menyinggung perasaan,
membuat stress responden, membuat malu, atau menggelisahkan
responden;
4. Jangan menimbulkan kesan/informasi yang keliru dan merugikan;
5. Jangan menimbulkan kerugian, gangguan psikis, sosial, fisik,
hukum, karir responden;
6. Memberikan jaminan anonimitas dan konfidentalitas bagi subjek
atau responden;
7. Menjaga privacy responden;
8. Perhatikan akibat-akibat negatif terhadap subjek /objek penelitian;
9. Tidak boleh memaksakan pihak yang diteliti.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 109


Lampiran 1: Contoh halaman depan judul (usulan/tesis Program
Magister)

PENGARUH DEMOKRASI DALAM HUKUM


KELUARGA ISLAM
(Usulan Penelitian Tesis)/TESIS

Diajukan kepada
Program Studi Hukum Keluarga Islam/Pendidikan Agama Islam
Program Magister Pascasarjana
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh
Sukabumi untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Hukum (MH.) /Magister Pendidikan (M.Pd.)

Aididil Ulya
NIM:

PROGRAM MAGISTER PASCASARJANA


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYAMSUL ‘ULUM
GUNUNGPUYUH
SUKABUMI
2021
Times New Roman 12,
tebal

110 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Lampiran 2: Contoh Halaman Pengesahan Keaslian

PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Aidil Ulya, S.H.
NIM : ........
Program : Magister
Program Studi : Hukum Keluarga Islam*
menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan adalah hasil
penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk
sumbernya.

Sukabumi,...................._
Saya yang menyatakan,
Materai
10.000
Aidil Ulya, S.H.
NIM.

*Prodi disesuaikan.

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 111


Lampiran 3: Contoh Halaman Pernyataan Bebas Plagiasi

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI*

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Aidil Ulya, S.H.
NIM/NIRM : ........
Program : Magister
Program Studi : Hukum Keluarga Islam**
menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan benar-benar
bebas dari plagiasi. Jika di kemudian hari terbukti melakukan plagiasi,
maka saya siap ditindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Sukabumi,...................._
Saya yang menyatakan,
Materai
10.000
Aidil Ulya, S.H.
NIM/NIRM:

*surat pernyataan dilampirkan dengan hasil cek plagiasi


**Prodi disesuaikan

112 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Lampiran 4: Contoh Lembar Pengesahan

Tesis berjudul “MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK DAN PERANAN


KANTOR URUSAN AGAMA TERHADAP ANTISIPASI PERKAWINAN DI
BAWAH UMUR (Penelitian di KUA Kecamatan Sagaranten Kabupaten
Sukabumi Tahun 2021)” yang disusun oleh Dede Isnandar NPM.
19.1.02.S2.0005/NIRM. 019.11.02.02.30716 telah dinyatakan LULUS
dalam Ujian Tesis pada tanggal 6 September 2021. Tesis ini juga telah
selesai diperbaiki sesuai dengan saran dan rekomendasi dari Dewan
Penguji Ujian Tesis.
Sukabumi, 6 September 2021
No Nama Penguji Keterangan Paraf

Prof. Dr. H. Juhaya S. Ketua Dewan


1 Praja Penguji (.......................,/...../...../2021)

Dr. H. Dede Nurdin, Sekretaris


2 S.IP.,M.Ag. Penguji (.......................,/...../...../2021)

Dr. H. A. Suganda,
3 M.Ag. Penguji I (.......................,/...../...../2021)

Dr. H. Moch. Ae
4 Dunnurain, M.H. Penguji II (.......................,/...../...../2021)

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 113


Lampiran 5: : Contoh Halaman Nota Dinas Pembimbing

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth.,
Direktur Program Pascasarjana
STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh
Sukabumi

Assalamu’alaikum w.w.
Setelah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi terhadap penulisan
tesis yang berjudul:
PENGARUH DEMOKRASI TERHADAP HUKUM
KELUARGA ISLAM
yang ditulis oleh :
Nama : Dadan Oman
NIM : .....
Jenjang : Magister (S2)
Program Studi : Hukum Keluarga Islam/Pendidikan Agama Islam
Saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah diajukan kepada
Program Magister STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi untuk
diujikan dalam rangka memperoleh gelar Magister Hukum Keluarga
Islam/ Pendidikan Agama Islam (M.H/M.Pd)
Wassalamu’alaikum w.w

Sukabumi, 21 April 2021


Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. H. Aab Abdullah, S.IP., M.Ag. Dr. H. A. Suganda, M.Ag.


NIDK: NIDN:

114 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Lampiran 6: Abstrak, Abstract, ‫الملخص‬

Abstrak

Hukum kewarisan Islam dalam perkembangannya, mengenai


ahli waris pengganti yang bertujuan untuk mencari rasa keadilan
bagi ahli waris. Pada dasarnya ahli waris pengganti menjadi ahli
waris karena orang tuanya yang berhak mewaris meninggal lebih
dahulu dari pewaris. Permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut
: 1. Bagaimana sistem ahli waris pengganti dalam Hukum Kewarisan
Islam dan bagaimana pula dalam Hukum Kewarisan KUH Perdata
dan 2. Bagaimana perbandingan ahli waris pengganti antara Hukum
Kewarisan Islam dengan Hukum Kewarisan KUH Perdata.
Untuk menjawab permasalahan di atas, maka penulis menggunakan
penelitian hukum dengan metode pendekatan yuridis normatif, yaitu
penelitian hukum yang dilakukan dengan mengutamakan meneliti
bahan pustaka atau dokumen yang disebut data sekunder, berupa
bahan-bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Spesifikasi penelitian
adalah deskriptif analitis, yang bertujuan untuk memberikan gambaran
yang dilakukan dengan menggunakan cara kualitatif dari teori-teori
hukum dan doktrin-doktrin hukum serta pendapat-pendapat pakar
hukum Islam.
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
sistem ahli waris pengganti dalam kedua hukum kewarisan, hukum
kewarisan Islam dan hukum kewarisan KUH Perdata terjadi apabila
orang yang menghubungkannya kepada pewaris sudah meninggal
dunia terlebih dahulu dari pewaris, dan haruslah mempunyai hubungan
nasab (pertalian darah) yang sah dengan pewaris. Perbandingan ahli
waris pengganti dalam kedua sistem hukum di atas yaitu sama-sama
menggantikan kedudukan ahli waris yang lebih dahulu meninggal
dari pewaris.
Juga terdapat perbedaan diantaranya dalam hukum kewarisan
bagian Islam bagian yang diterima ahli waris pengganti tidak sama
persis dengan bagian yang seharusnya diterima ahli waris yang

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 115


digantikannya, ahli waris pengganti dalam garis kebawah, keatas, ke
samaping sedangakan dalam hukum kewarisan Perdata bagian yang
diterima sama dan ahli waris pengganti tidak ada untuk garis keatas.
Kata Kunci : Ahli Waris Pengganti, Hukum Kewarisan Islam, Hukum,
Kewarisan KUH Perdata.

116 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Lampiran 7: Contoh Halaman Daftar Isi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
HALAMAN PENGESAHAN
NOTA DINAS PEMBIMBING
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
ABSTRACT
‫الملخص‬
PEDOMAN TRANSLITERASI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN (jika ada)
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN (Jika ada)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 117


Lampiran 8: Contoh Halaman Daftar Tabel (Jika ada)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tenaga Pengajar Sekolah Tinggi Agama Islam Program yang


mengajar pada Program Pascasarjana Jenjang Magister STAI
Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi
Tabel 2. Jumlah Mahasiswa Program Pascasarjana Jenjang Magister
Prodi Hukum Keluarga Islam
Tabel 3. Jumlah Mahasiswa Program Pascasarjana Jenjang Magister
Prodi Pendidikan agama Islam
Tabel 4. Tema Kajian Tesis pada Program Studi HKI dan PAI Pascasarjana
STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi

118 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Lampiran 9: Contoh Halaman Daftar Gambar (Jika ada)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Proses KBM di STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi


Gambar 2 Seminar Nasioal STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi
Gambar 3 Lokasi Penelitian Tesis

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 119


Lampiran 10: Contoh Halaman Daftar Lampiran (Jika ada)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Judul Tesis Program Pascasarjana STAI Syamsul


‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi
Lampiran 2 Datar Judul Skripsi Prodi Pendidikan Agama Islam STAI
Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi
Lampiran 3 Struktur Organisasi STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh
Sukabumi

120 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


Lampiran 11: Contoh Halaman Daftar Singkatan

DAFTAR SINGKATAN

BSOAS : Bulletin of the School of Oriental and African Studies


DI : Der Islam
EI : Encyclopaedia of Islam
IC : Islamic Culture
JIPI : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
JSS : Journal of Semitic Studies
MEQ : Muslim Education Quarterl
MW : Moslem World
SI : Studia Islamica

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 121


Lampiran 12: Contoh Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
Nama :
Tempat/tgl. Lahir :
NIP (jika PNS) :
Pangkat/Gol. :
Jabatan :
Alamat Rumah :
Alamat Kantor :
Nama Ayah :
Nama Ibu :
Nama Istri :
Nama Anak :

B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD/MI, tahun lulus :
b. SMP/MTs, tahun lulus :
2. Pendidikan Non-Formal (jika ada) :

C. Riwayat Pekerjaan
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. .........................................

D. Prestasi Penghargaan
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. .........................................

122 Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister


E. Pengalaman Organisasi
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. .........................................

F. Karya Ilmiah
1. Buku
a. ................................................
b. ................................................
c. ................................................
2. Artikel
a. ................................................
b. ................................................
c. ................................................
3. Penelitian
a. ................................................
b. ................................................
c. ................................................

Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana Program Magister 123

Anda mungkin juga menyukai