TESIS
PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER
Penuyusun
Dr. H. Deden Effendi, M.Ag
Dr. H. Aab Abdullah, S.IP., M.Ag.
Dr. H. A. Suganda, M.Ag.
Dr. Jasmansyah, M.Pd.
Dr. H. Bunyamin, M.Ag.
Dr. Beni Kurniawan, S.Ag., MM.
Dr. H. Rasyid Ridlo, SE., M.Ag.
Dr. (Cand.) Mustiali, M.MPd.
Dr. (Cand.) H. Encep Taufiqurrahman, M.Ag.
Aramdhan Kodrat Permana, M.Ag.
Drs. Dadang Jaya, MH.
Liah Siti Syarifah, M.Pd.
Drs. Ibrahim Senin.
Sandi Abriaman, S.Pd.I.
Tata Letak
Ulfa
Desain Sampul
HUFA
Bekerjasama dengan:
Pascasarjana STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi
Anggota IKAPI D.I. Yogyakarta
No. 132/DIY/2020
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
Dilarang mengutip atau memperbanyak
sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari penerbit.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum w. w.
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Buku Panduan
Penulisan Tesis Program Magister Pascasarjana STAI Syamsul’Ulum
Gunungpuyuh Sukabumi dapat diselesaikan. Kami menyampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada tim penyusun atas dedikasinya
dalam mewujudkan pedoman ini.
Pedoman ini diharapkan dapat memandu dosen dan mahasiswa
dalam memandu dan menyusun usulan penelitian tesis dan tesis di
Pascasarjana Program Magister STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh
Sukabumi. Selain itu dapat menjadi pedoman yang mampu mendukung
terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi di STAI Syamsul’Ulum
Gunungpuyuh Sukabumi. Kritik dan saran senantiasa kami harapkan
demi perbaikan selanjutnya.
Wassalamu’alaikum w. w.
2. Identifikasi Masalah
Konsep identifikasi masalah (problem identification) adalah proses
dan hasil pengenalan masalah atau inventarisasi masalah. Dengan kata
lain, identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh
dikatakan paling penting di antara proses lain. Masalah penelitian
(research problem) akan menentukan kualitas suatu penelitian, bahkan
itu juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian
atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa ditemukan melalui
studi literatur (literature review) atau lewat pengamatan lapangan
(observasi, survey), dan sebagainya.
3. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah adalah upaya membatasi ruang lingkup
masalah yang terlalu luas atau lebar sehingga penelitian itu lebih bisa
fokus untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar pembahasannya tidak
terlalu luas kepada aspek-aspek yang jauh dari relevansi sehingga
penelitian itu bisa lebih fokus untuk dilakukan. Berdasarkan sekian
banyak masalah tersebut dipilihlah satu atau dua masalah yang akan
dipermasalahkan, tentu yang akan diteliti (lazim disebut dengan
batasan masalah, limitation). Dengan demikian, pembatasan masalah
adalah pemilihan satu atau dua masalah dari beberapa masalah yang
sudah teridentifikasi.
Pembatasan masalah itu dalam arti kata lain sebenarnya menegaskan
atau memperjelas apa yang menjadi masalah. Dengan kata lain, upaya
merumuskan pengertian dan menegaskan batasan dengan dukungan
data hasil penelitian pendahuluan seperti apa “sosok” masalah tersebut.
Misalnya, jika yang dipilih itu mengenai “prestasi kerja karyawan yang
rendah” dipaparkanlah (dideskripsikanlah) “kerendahan” prestasi kerja
itu seperti apa (misalnya kehadiran kerja seberapa rendah, keseriusan
kerja seberapa rendah, kuantitas hasil kerja seberapa rendah, kualitas
kerja seberapa rendah).
Pembatasan masalah dapat pula dipahami sebagai penegasan
secara operasional (definisi operasional) masalah yang akan
memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian (pengumpulan
data). Misalnya, dalam contoh di atas, prestasi kerja mengandung aspek
kehadiran kerja (ketepatan waktu kerja), keseriusan atau kesungguhan
kerja (benar-benar melakukan kegiatan kerja ataukah malas-malasan
dan buang-buang waktu, banyak menganggur), kuantitas hasil kerja
(banyaknya karya yang dihasilkan berbanding waktu yang tersedia),
dan kualitas hasil kerja (kerapihan, kecermatan dan sebagainya dari
hasil karya).
1
Dikutip dari http://ppisb.unsyiah.ac.id/berita/identifikasi-masalah-
batasanmasalah-dan-rumusan-masalah
4. Rumusan Masalah
Peneliti menetapkan dan merumuskan masalah-masalah yang
akan ditelitinya dalam bentuk kalimat tanya, seperti apa, bagaimana
dan mengapa. Berdasarkan rumusan masalah ini peneliti mulai
melakukan aktifitas penelitiannya. Dalam masalah-masalah inilah
peneliti menganalisis dan mengakhirinya dengan kesimpulan. Jika
masalah sudah ditetapkan maka konsekuensinya penguraiannya harus
dijabarkan dalam kerangka atau outline sebuah tulisan yang akan
dipertanggungjawabkan dengan sejumlah data serta informasi yang
valid dalam pelaksanaan penelitiannya.
5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan
adanya hasil, sesuatu yang akan diperoleh setelah penelitian selesai,
juga sesuatu yang akan dicapai atau ditangani dalam suatu penelitian.
Kata-kata dari tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti
untuk mendapatkan jawaban atas masalah penelitian yang akan
diajukan.
Dalam arti lain tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah
mana penelitian itu dilakukan atau data-data serta informasi apa yang
ingin dicapai dari penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan dalam
bentuk pernyataan yang konkrit, yang dapat diamati dan dapat diukur.
Jadi bukan merupakan kalimat tanya. Pada umumya, tujuan penelitian
6. Manfaat/Kegunaan Penelitian
Manfaat penelitian adalah narasi yang objektif yang menggambarkan
hal-hal yang diperoleh setelah suatu tujuan penelitian telah terpenuhi.
Manfaat penelitian bisa saja bersifat teori atau bersifat praktis misalkan
memecahkan masalah-masalah pada objek yang diteliti.
Manfaat penelitian merupakan kegunaan hasil penelitian, baik
bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan
ilmu pengetahuan. Selain itu, bagian penting dari deskripsi manfaat
penelitian yang harus tepat, adalah untuk kepentingan kesolidan karya
ilmiah. Manfaat penelitian sangat terkait dengan bagian saran pada
bagian akhir penelitian: Kesimpulan dan Saran. Salah satu poin pokok
saran adalah penjabaran yang berkaitan dengan manfaat penelitian.
7. Penelitian Terdahulu
Penelitian Terdahulu bukanlah uraian tentang daftar pustaka yang
digunakan atau akan digunakan, namun merupakan paparan singkat
tentang hasil-hasil penelitian sebelumnya mengenai masalah yang
sejenis, baik itu dilihat dari objek formal atau objek material. Dari kajian
ini dapat diketahui secara jelas posisi, kontribusi dan distingsi peneliti
dalam wacana atau obyek yang diteliti. Pada langkah ini calon peneliti
sesungguhnya sudah melakukan pra-penelitian dengan melakukan
survei secukupnya. Hal-hal yang harus dicantumkan dalam tinjauan
pustaka adalah:
a. Deskripsi ringkas hasil-hasil penelitian sebelumnya tentang
masalah yang sejenis dengan yang akan diteliti. Hasil penelitian ini
bisa berupa buku, tulisan di jurnal ilmiah, tesis, dan lain sebagainya.
Secara akadmeik, rasional dan jelas, calon peneliti harus mampu
menunjukkan bahwa masalah yang diajukannya layak diteliti,
walaupun sudah pernah diteliti sebelumnya atau belum pernah
diteliti oleh orang lain.
b. Jika sudah pernah diteliti, calon peneliti harus menunjukannya
bahwa masalah itu belum terjawab seluruhnya, masih terdapat
berbagai kekurangan atau setidak-tidaknya masih terbuka
8. Kajian Teori
Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep yang dapat dijadikan
landasan penelitian yang berhubungan dengan fokus dan subfokus
penelitian. Konsep tersebut didasarkan pada KAJIAN TEORI dari berbagai
buku dan jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Deskripsi
konseptual ini diperlukan untuk memberikan gambaran tentang fokus
penelitian dan bagaimana fokus penelitian dikembangkan menjadi
subfokus penelitian. Penelitian dituntut menggunakan minimal 5 (lima)
rujukan konsep para ahli (untuk tesis). Adapun Kajian pustaka berfungsi
untuk (1) mengetahui sejarah masalah penelitian; (2) membantu
memilih prosedur penyelesaiaan masalah penelitian; (3) memahami
latar belakang teori masalah penelitian; (4) mengetahui manfaat
penelitian sebelumnya; (5) menghindari terjadinya duplikasi penelitian,
dan (6) memberikan pembenaran alasan pemilihan masalah penelitian.
2
Akan disampaikan dalam Bab IV Isi dan Sistematika Penulisan
A. Persyaratan Akademis
Mahasiswa Program Magister STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuuyuh
Sukabumi diijinkan mengajukan Usulan Penelitian Tesis penelitian tesis
setelah sekurang-kurangnya telah menempuh mata kuliah dengan 24
SKS, lulus mata kuliah Metodologi Penelitian, dan sedang menempuh
studi di semester III.
D. Penentuan Pembimbing
1. Dalam penyusunan Penelitian Tesis (PT), mahasiswa dibimbing
oleh dua dosen pembimbing tesis yang bergelar akademik
doktor atau guru besar (profesor) dengan jabatan fungsional
minimal lektor dan memiliki keahlian dalam bidang yang
relevan dengan pokok masalah Penelitian Tesis;
2. Penentuan pembimbing adalah hak prerogatif Direktur
berdasarkan masukan, usulan dan pertimbangan Ketua Prodi;
D. Prosedur Pelaksanaan
1. Direktur menerbitkan Surat Tugas Dewan Penguji Sidang Tesis;
2. Dewan Penguji sidang tesis terdiri dari: ketua dewan penguji,
sekretaris dewan penguji dan 2 (dua) orang anggota penguji
yang dibantu oleh notulis majlis;
3. Mahasiswa mempresentasikan tesis dengan menggunakan
slide power point;
4. Waktu pelaksanaan sidang tesis diatur sebagai berikut:
a. Presentasi 10 (sepuluh) menit;
b. Tanya jawab 50 (lima puluh) menit.
5. Setelah Sidang Tesis berakhir, penguji mengisi berita acara
6. pelaksanaan dan matriks penilaian Sidang Tesis;
7. Tesis yang sudah diujikan harus diperbaiki oleh mahasiswa
maksimal empat pekan dengan berkonsultasi kepada Dewan
8. Penguji;
9. Setelah Sidang Tesis berakhir Dewan Penguji melakukan
rapat tertutup selama 10 menit untuk menentukan kelulusan
mahasiswa;
10. Penentuan nilai kelulusan (IPK) mahasiswa ditentukan secara
komulatif:
a. Nilai Mata Kuliah;
b. Nilai Ujian Komprehensif;
c. Nilai Sidang Tesis
Perbaikan Direktur
Tesisi Pasca
(Penguji) Sidang Tesis Surat Tugas Penguji (diajukan)
Yudisium
E. Standar Penilaian
1. Penilaian sidang tesis dilakukan oleh Dewan Penguji sesuai
dengan kriteria yang berlaku;
2. Penilaian masing-masing penguji diberikan terhadap seluruh
komponen dan konsistensinya sejak awal hingga akhir ujian;
3. Aspek-aspek penilaian:
a. Keluasan dan kedalaman materi (bobot 20%). Intinya
menyangkut penguasaan penulisan tesis seputar materi
penelitian dan pembahasannya. Indikatornya telihat dari:
1) Sumber pustaka yang menjadi pendukung;
2) Orisinalitas peneliti dalam memperoleh data dan
pengelolahannya (untuk peneliti lapangan);
3) Kemampuan tata bahasa tulis dalam penyajian
deskripsi;
4) Kesesuaian antara judul dan isi tesis;
5) Kecermatan analisis pada setiap persoalan yang
terkait dengan judul dan khazanah keilmuan yang
tersimpul dalam seluruh uraian yang ada.
b. Metodologi Penelitian (bobot 30%) mencakup:
1) Kejelasan pendekatan yang dipergunakan;
2) Kejelasan corak kualitatif dan kuantitaf;
F. Pengesahan Tesis
Tesis dianggap sah jika telah ditandatangani oleh Dewan Penguji
tesis serta diketahui oleh Ketua Program Studi dan Direktur Pascasarjana
serta disetujui oleh Ketua STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi.
D. Jenis Penelitian
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif memiliki cara pandang positivisme, yaitu cara
pandang yang menyatakan bahwa eksistensi kenyataan/realitas sosial
dan realitas fisik adalah independent atau terpisah, bebas atau berada
di luar diri peneliti. Oleh karena itu siapa saja yang akan meneliti realitas
tersebut dapat mengamati atau mengukurnya. Apabila pengamatan/
pengukurannya tidak bias maka hasil-hasil penelitian tersebut dapat
dikategorikan sebagai pengetahuan ilmiah (scientific knowledge).2
Cara pandang positivisme memiliki karakteristik sebagai berikut: 1)
asumsi bahwa realitas adalah objektif, terpisah di luar peneliti, dapat
diamati dan diukur, 2) tujuan penelitian adalah mendeskripsikan dan
menjelaskan hubungan antarvariabel yang diukur, 3) fokus pada reduksi
realitas menjadi variabel dan variabel dapat diukur dengan instrumen
dan menghasilkan data numerik dan berbentuk distribusi, 4) asumsi
metodologis: proses deduktif, hubungan antar variabel, sebabakibat,
disain statis telah ditentukan sebelum penelitian, bebas konteks
(context-free), hasil prediksi-eksplanasi dapat digeneralisasikan,
2
Walter Borg R, Gall Meredith D., Educational Research; An Introduction, Fifth
Edition (New York: Longman, 1989), h.14.
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertolak dari
pandangan bahwa fokus penelitian adalah kualitas makna–meanings
3
John W. Creswell, Research Design Quantitative & Qualitative Approach (London:
Sage Publication, Inc, 1994), h. 5.
4
Ibid., h. 17
5
Robert C. Bogdan, Biklen, Knopp Sari,Qualitative Research, For Education; An
Introduction to Theory and Methods (Boston London: Allyn and Bacon, 1982), hh. 4-8.
E. Penelitian Gabungan
Penelitian gabungan adalah penelitian yang berorientasi pada
tindakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif
dalam proses pelaksanaan suatu penelitian yang sama. Penelitian
gabungan merupakan suatu prosedur untuk pengumpulan data,
analisis data secara sekuensial menggunakan metode kuantitatif dan
metode kualitatif atau sebaliknya. Karakteristik penelitian gabungan
antara lain:
1. tujuan penelitian ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian secara komprehensif yang tidak cukup mampu dijawab
oleh peneliti dengan hanya menggunakan satu metode penelitian.
2. tekanan utama ada pada pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
berorientasi pada hasil dan berorientasi pada proses.
3. filosofi penelitian bersifat praktis dan terapan.
Jenis penelitian gabungan terdiri atas : (a) Penelitian Pengembangan
Model dan Instrumen (b) Penelitian Evaluasi Program (c) Penelitian
Evaluasi Kebijakan (d) Penelitian Tindakan. Berdasarkan pada penjelasan
di atas maka isi uraian dapat diringkas dalam bentuk skema di bawah
ini:
Pada bab ini dibahas mengenai isi tesis dan sistematika penulisan
tesis berdasarkan metode penelitian yang digunakan. Dari berbagai
metode penelitian yang ada pada bidang keilmuan, Program
Pascasarjana STAI Syamsul ’Ulum mengelompokkan ke dalam dua
kelompok. Setiap kelompok mencakup berbagai metode penelitian
yang sejenis, sehingga sistematika tesis dapat menggunakan
sistematika penulisan yang sama. Pembabakan pada tesis untuk setiap
kelompok terdiri atas tiga bagian yakni bagian awal, bagian utama
dan bagian akhir. Bagian awal terdiri atas; halaman judul (cover),
abstrak, ringkasan, lembar persetujuan, lembar pernyataan, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar (jika ada), dan
daftar lampiran. Bagian isi terdiri atas beberapa bab, minimal lima bab
mulai dari bab pertama yakni bab pendahuluan sampai bab terakhir
yakni bab kesimpulan.
Bagian akhir terdiri atas; daftar pustaka, lampiran dan riwayat
hidup.
A. Isi Tesis
Tesis dibuat minimal 100 halaman (bagian utama) dengan bahasa
Indonesia baku yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI) terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian
utama dan bagian akhir.
1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul Depan
Halaman sampul dengan memuat judul penelitian yang
menggambarkan topik yang diteliti. Contoh halaman sampul
depan dapat dilihat pada lampiran 1.
B. Sistematika Penelitian
Isi penelitian pada dasarnya akan sangat bergantung pada
sistematika penelitian. Pun model sistematika penelitian akan sangat
dipengaruhi oleh jens penelitian. Setidaknya ada tujuh kelompok
penelitian tesis di antaranya: (a) penelitian kuantitatif komparatif, (b)
penelitian kuantitatif asosiatif, (c) penelitian kualitatif, (d) penelitian
evaluasi program/kebijakan, (e) penelitian pengembangan instrumen,
(f) penelitian pengembangan model, dan (g) penelitian tindakan (action
research)
a. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Kegunaan Hasil Penelitian
F. Sistematika Pembahasan
1
Sistematika yang disusun mengikuti jenis penelitian yang akan disampaikan
setelah Isi Tesis.
b. Pembahasan
Berikut adalah penjelasan dari setiap bab di atas sebagai rujukan
mahasiswa dalam menulis tesis.
BAB I PENDAHULUAN
1) Latar Belakang Masalah
Peneliti menjelaskan tentang kesenjangan antara fakta atau
apa yang ada (Das Sein) dengan harapan atau apa yang seharusnya
(Das Sollen) sebagai masalah penelitian. Fakta adalah apa yang
ada sekarang berupa data sekunder, hasil observasi, pengalaman
pribadi, atau hasil penelitian lainnya, sedangkan harapan adalah
apa yang seharusnya atau yang diinginkan yang berupa undang-
a. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Hasil Penelitian
G. Kerangka Pemikiran
H. Hasil Penelitian yang Relevan
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi konseptual
1. Variabel Terikat atau Dependent Variable (Y)
2. Variabel Bebas atau Independent Variable (Xi, i =1, 2,..., k)
B. Kerangka Teoretik
C. Hipotesis Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Teknik Pengumpulan Data
b. Pembahasan
BAB I
1) Latar Belakang Masalah
Peneliti menjelaskan tentang kesenjangan antara fakta atau
apa yang ada (Das Sein) dan harapan atau yang seharusnya
(Das Sollen) yang menjadi masalah utama penelitian (variabel
terikat). Fakta dapat merupakan apa yang ada sekarang berupa
data sekunder, hasil observasi, pengalaman pribadi, atau hasil
penelitian lainnya, sedangkan harapan dapat berupa apa yang ada
yang terdapat pada undang-undang, peraturan, visi-misi, renstra,
kurikulum, atau teori-teori dalam text book (literature) dan jurnal.
2) Identifikasi Masalah
Peneliti mengidentifikasi beberapa penyebab terjadinya
masalah utama yaitu hal-hal yang berhubungan dengan atau
menjadi penyebab munculnya masalah utama penelitian, yang
telah diungkapkan pada latar belakang masalah.Hasil identifikasi
dituliskan dalam bentuk pernyataan.
3) Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti sesuai dengan
tujuan penelitian. Misalnya dari banyak faktor atau variabel yang
diidentifikasi mempengaruhi variabel terikat, dibatasi dengan
menetapkan hanya tiga variabel yang akan diteliti sebagai variabel
bebas penelitian.
4) Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah yang disajikan secara rinci dalam
bentuk pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan hubungan
atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
2
Peneliti dapat menuliskan: Terdapat pengaruh positif/negatif X1, X2, dan X3
secara bersama sama terhadap Y
Hipotesisnya adalah:
X1 berpengaruh positif secara langsung terhadap Y
X2 berpengaruh positif secara langsung terhadap Y
X3 berpengaruh positif secara langsung terhadap Y
X1 berpengaruh positif secara langsung terhadap X3
X2 berpengaruh positif secara langsung terhadap X3
X1 berpengaruh positif secara langsung terhadap X2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1) Metode Penelitian
Peneliti menjelaskan pendekatan, metode, teknik yang
digunakan dalam penelitian, variabel penelitian dan konstelasi
penelitian yang ditetapkan. Konstelasi penelitian menggambarkan
bagan hubungan/pengaruh antarvariabel.
Contoh :
Penelitian Model Korelasi Multipel:
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode
survei dan teknik korelasional. Variabel terikat adalah Y dan variabel
variabel bebas adalah X1, X2, X3. Kontelasi Penelitiannya adalah:
Keterangan :
Variabel endogen (variabel terikat) adalah Y, Variabel eksogen
(variabel bebas/intervening) adalah X1, X2, dan X3.
2) Populasi dan Sampel
Peneliti menjelaskan unit analisis dan unit sampling, populasi
penelitian yang terdiri atas populasi target dan populasi terjangkau.
Selanjutnya disajikan teknik pengambilan sampel dan tahap-tahap
pengambilan sampel, serta penentuan ukuran sampel yang akan
digunakan secara representatif mewakili populasi.
3) Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menjelaskan teknik pengumpulan data yaitu dengan
menggunakan instrumen berbentuk tes, skala, kuesioner dan lain-
lain. Pengembangan instrumen untuk setiap variabel disajikan mulai
dari definisi konseptual, definisi operasional, kisi-kisi instrumen,
pengujian validitas instrumen dan penghitungan reliabilias.
a) Pengujian Validitas Instrumen dan Penghitungan Reliabilitas
Peneliti menyajikan hasil validitas(konstruk/isi) yang
dilakukan dengan telaah pakar dan/atau panel. Proses
penelaahan teoretis suatu konsep dimulai dari definisi
konseptual, definisi operasional, dimensi, indikator, dan
butir instrumen. Peneliti menjelaskan pakar yang menelaah
instrumen, prosedur telaah dan hasil telaahnya secara kualitatif.
3. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif meliputi metode penelitian; Etnografi, Studi
Kasus, Fenomenologis, Grounded Teori, Naratif/Historis, dan Analisis
Isi, serta pendekatan yang terdapat dalam metode penelitian tersebut.
Sistematika yang disajikan pada pedoman ini bersifat umum, peneliti
dapat menyesuaikan dengan sistematika yang berlaku pada metode
penelitian yang digunakan oleh peneliti.
a. Pilihan Pertama
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Hasil Penelitian
G. Kerangka Pemikiran
H. Hasil Penelitian yang Relevan
BAB II KAJIAN TEORI
Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Latar Penelitian
C. Metode dan Prosedur Penelitian
D. Data dan Sumber Data
E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
b. Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Peneliti menguraikan konteks atau situasi yang mendasari
munculnya permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Konteks
permasalahan dapat berupa tinjauan historis, ekonomis, sosial, dan
kultural. Penggambaran konteks permasalahan penelitian dapat
dilakukan dengan menunjukkan fenomena-fenomena, fakta-fakta
empiris atau kejadian aktual dan unik yang terjadi di masyarakat yang
sudah terpublikasikan melalui media massa, buku, hasil penelitian
sebelumnya, atau sumber lainnya.
Peneliti dapat juga menyertakan data statisti k untuk menunjukkan
aktualitas dan trend atau perkembangan fenomena yang menjadi
latar belakang masalah penelitian. Peneliti dapat juga menyertakan
hasil studi pendahulu (pre-eliminary study) atas fenomena tertentu
yang berupa data kuantitatif ataupun kutipan wawancara. Bagian
latar belakang masalah ini sebaiknya diakhiri dengan batasan yang
dibuat oleh peneliti berkaitan dengan fenomena,fakta empiris, ataupun
kejadian aktual yang sudah dipaparkan sebelumnya. Batasan atas
fenomena tersebut diharapkan dapat mengantarkan peneliti menuju
fokus penelitian yang akan diteliti sekaligus menunjukkan penting dan
menariknya permasalahan tersebut.
Kegunaan Penelitian
Peneliti menjelaskan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian.
Kegunaan dapat diklasifikasikan menjadi kegunaan teoretis dan
kegunaan praktis. Kegunaan teoretis adalah bagaimana hasil penelitian
menjadi bagian dari proses pengembangan ilmu. Manfaat praktis
adalah bagaimana hasil penelitian dapat digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah praktis dalam kehidupan.
Latar Penelitian
Peneliti menjelaskan situasi sosial dan budaya yang menjadi latar
penelitian, yang menggambarkan karakteristik subjek penelitian. Untuk
menjelaskan latar penelitian ini peneliti perlu melakukan observasi
pendahuluan. Peneliti sudah mengumpulkan data tentang gambaran
umum konteks penelitian berupa subjek, lokasi, kegiatan dan waktu
yang melatari fenomena yang menjadi fokus penelitian.
Transferabilitas (Transferability).
Transferabilitas merujuk pada tingkat kekuatan hasil penelitian
kualitatif untuk dapat digeneralisasikan atau ditranfer pada konteks
atau setting yang lain. Dari sebuah perspektif kualitatif, transferabilitas
merupakan tanggung jawab seseorang dalam melakukan generalisasi.
Peneliti kualitatif dapat meningkatkan transferabi litas dengan
melakukan suatu pekerjaan mendeskripsikan konteks penelitian dan
5
Teknik pemeriksaan keabsahan data untuk setiap jenis metode kualitatif berbeda-
beda. Oleh karena itu, teknik yang digunakan untuk memerikasa keabsahan data
disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam metode penelitian yang digunakan.
Dependabilitas (Dependability)
Dependabilitas menekankan perlunya peneliti untuk
memperhitungkan konteks yang berubah-ubah dalam penelitian
yang dilakukan. Peneliti bertanggung jawab menjelaskan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam setting dan bagaimana perubahan
perubahan tersebut dapat mempengaruhi cara pendekatan penelitian
dalam studi tersebut.
Temuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan hasil analisis dan temuan penelitian
sesuai dengan fokus dan subfokus penelitian.
Subfokus 1
Subfokus 2
Subfokus 3
Rekomendasi
Peneliti mengemukakan rekomendasi tentang perlunya penelitian
lanjutan dan implementasi temuan penelitian tersebut dalam
pemecahan masalah praktis.
Fokus Penelitian
Peneliti menuliskan fokus penelitian, karena dalam suatu penelitian
tidak mungkin peneliti meneliti semua permasalahan dalam suatu
program atau kebijakan. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang
masalah, peneliti perlu menetapkan fokus permasalahan yang
mencakup komponen-komponen apa yang akan dievaluasi pada suatu
program atau kebijakan. Fokus penelitian dinyatakan dalam bentuk
pernyataan.
Rumusan Masalah
Peneliti menjabarkan fokus permasalahan penelitian dalam bentuk
pertanyaan penelitian yang menekankan kepada efektivitas masing
masing komponen pada model evaluasi yang ditentukan.
Kegunaan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan kegunaan penelitian yang berisi
penjelasan tentang kegunaan hasil penelitian sebagai salah satu
bahan informasi bagi pengambil kebijakan/keputusan dalam rangka
perbaikan program/kebijakan.
BAB III
Tujuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Instrumen Penelitian
Kisi-kisi Instrumen
Peneliti merancang kisi-kisi instrumen sesuai dengan komponen
dan aspek yang dievaluasi. Kisi-kisi instrumen disajikan dalam bentuk
tabel yang berisikan aspek yang dievaluasi, indikator, nomor butir dan
jumlah butir untuk setiap aspek yang dievaluasi.
Pembahasan
Peneliti membandingkan hasil temuan dengan kriteria evaluasi
sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Selanjutnya kesimpulan
penelitian dibahas kemengapaannya dengan dukungan data kualitatif
yang telah dimaknai dan mengaitkan dengan antar komponen-
komponen model evaluasi.
Rekomendasi
Peneliti menyusun rekomendasi, baik untuk memperbaiki konsep
dan rumusan program/kebijakan maupun untuk memperbaiki
implementasi program/kebijakan. Rekomendasi tidak hanya memuat
apa yang harus di lakukan dan bagaimana melakukannya tetapi juga
harus mempertimbangkan kelayakan sesuai kemampuan atau sumber-
sumber yang dimiliki pembuat program atau kebijakan yang akan
menerima rekomendasi. Rekomendasi juga mencakup alat dan bahan
yang tersedia bagi kemungkinan implementasi program/ kebijakan,
waktu implementasi, dan kondisi lingkungan yang mendukung
kelayakan implementasi program/kebijakan.
Penelitian Hukum
Dalam pandangan Peter Mahmud Marzuki penelitian hukum
adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip
hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum
yang dihadapi. Kemudian menuurut Erwin Pollack yang dikuti oleh
Soejono dan H. Abdurrahman mengatakan bahwa, penelitian hukum
adalah suatu penelitian untuk menemukan inkonkrito yang meliputi
berbagai kegiatan untuk menemukan apakakh yang merupakan hokum
yang layak untuk diterapkan secara inkonkrito untuk menyelsaikan
suatu perkara tertentu.7
7
Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis serta Disertasi
(Bandung: Alfabeta, 2017), hal. 11.
13
Ishaq, Metode Penelitian Hukum, hal. 30.
14
Ishaq, Metode Penelitian Hukum, hal. 71. 23Metode Penelitian Hukum, hal. 72.
15
Ishaq, Metode Penelitian Hukum, hal. 73-74.
16
Wahyono Darmabrata dalam “Perbandingan Hukum dan Pendidikan Hukum”,
hal. 322.
17
Diunduh dari http://hukum.uma.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/
Perbandingan-hukum-sebagai-metodepenelitian.pptx#:~:text=Perbandingan%20
hukum%20sebagai%20metode%20penelitian%2FKeilmuan&text=comparative%20
law%2C%20merupakan%20metode%20penyelidikan,dalam%20tentang%20
bahan%20hukum%20tertentu%3B&text=comparative%20law%20adalah%20
tehnik%20atau,aktual%20dalam%20suatu%20masalah%20hukum.
18
H.R. Sardjono, Bunga Rampai Perbandingan Hukum Perdata (Jakarta; Ind. Hill
Co, 1991), hal. 3. Sebagaima dikutip oleh Wahyono Darmabrata dalam “Perbandingan
Hukum dan Pendidikan Hukum”, ha. 319.
Sistematika
BAB I
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
2. Rumusan Pertanyaan
19
Mark Van Hoecke,“Methodology of Comparative Legal Research” dalam Law
and Methode diunduh dari https://www.researchgate.net/publication/291373684_
Methodology_of_Comparative_Legal_Research
B. Pengetikan
Berikut adalah tata cara pengetikan yang meliputi jenis huruf, jarak
baris, batas tepi, alinea baru, bab dan sub bab, dan pengetikan kutipan.
1. Jenis Huruf
Naskah diketik menggunakan komputer dengan jenis huruf Times
New Roman ukuran 12. Untuk tujuan tertentu bisa digunakan huruf
cetak miring (italic), cetak tebal (bold), atau garis bawah (underline),
seperi istilah bahasa Arab dan Inggris.
2. Jarak Baris
Jarak antar baris dibuat dua (2) spasi, kecuali abstrak diketik
satu spasi. Kutipan langsung yang panjangnya lebih dari 40 kata
diketik dengan jarak satu spasi, dengan cara blok dan tidak perlu
dibubuhkan tanda kutip. Kutipan blok dimulai pada garis baru,
dengan inden dari marjin kiri, yaitu di tempat anda memulai
C. Penomoran
Halaman-halaman yang terdapat dalam tesis terdiri dari dua
bagian. Bagian pertama adalah halaman-halaman setelah halaman
judul, halaman sampul sampai dengan halaman sebelum bab I. Bagian
kedua adalah halaman mulai bab I sampai dengan halaman akhir.
1. Halaman bagian pertama, nomor halamannya berupa angka
2. Romawi kecil (i, ii, iii...). Penulisan dimulai dari halaman pengantar
dan ditulis di tengah-tengah bagian bawah halaman bagi yang
bertuliskan Latin. Pada karya tulis yang bertuliskan Arab, angka
Romawi kecil diganti dengan abjad Arab.
3. Halaman mulai bab I sampai dengan halaman akhir, nomor
halamannya ditulis dengan angka Arab di tengah-tengah bagian
bawah halaman (1, 2, 3...). Pada karya tulis yang bertuliskan Arab,
angka tersebut diganti dengan abjad Arab.
4. Bagian bab dan sub-bab mengikuti sistim penomoran sebagai
berikut.
D. Daftar Tabel/Gambar/Lampiran
Daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran ditulis di
tengahtengah halaman tanpa titik. Judul dicantumkan secara berurutan,
masing-masing diikuti nomor halaman yang memuatnya.
E. Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang sesuai
dengan PUEBI. Pemilihan kalimat harus efektif. Artinya, singkat, jelas
dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Demikian juga tata paragraf
dan ejaan yang digunakan, juga harus baku.
1. Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau istilah yang
sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia. Jika terpaksa harus
menggunakan istilah asing, bubuhkanlah istilah yang dimaksud
dengan dicetak miring, jika perlu diberi padanan bahasa Indonesia.
2. Perlu diperhatikan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
a. Kata penghubung: sehingga, dan, sedangkan, maka, lalu, yang
dan sebagainya tidak boleh dipakai untuk memulai suatu
kalimat. Contoh kalimat, (1) Dalam bab II akan menjelaskan
teori pendidikan yang berlaku di Indonesia (kalimat yang
benar, “Dalam bab II akan dijelaskan teori pendidikan yang
berlaku di Indonesia.”). (2) Pada tesis ini akan menganalisis
hukum waris. (Kalimat yang benar, “Dalam tesis ini akan
dianalisis hukum waris”.
b. Penggunaan kata depan seperti: di mana, dari, daripada,
yang merupakan padanan where, of (bahasa Inggris) harus
digunakan secara tepat.
F. Sitasi Ilmiah
1. Kutipan
Karya ilmiah dapat mengutip pendapat, konsep dan teori dari
sumber lain dengan menyebutkan sumbernya sesuai dengan notasi
yang diacu oleh penulis. Ada dua cara mengutip pendapat, konsep
dan teori yaitu kutipan langsung dan kutipan tak langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah pengambilan bagian tertentu dari tulisan
orang lain tanpa melakukan perubahan baik isi maupun redaksinya.
Syarat kutipan langsung adalah sebagai berikut:
1) Tidak boleh melakukan perubahan terhadap teks asli yang dikutip;
2) Menggunakan tiga titik berspasi [...] jika ada bagian yang
dihilangkan dari kutipan tersebut;
3) Menyebutkan sumber sesuai dengan teknis sitasi yang digunakan;
4) Bila kutipan langsung pendek (tidak lebih empat baris) dilakukan
dengan cara memasukan langsung dalam tubuh teks, beri jarak
antar baris yang sama dengan teks, diapit oleh tanda kutip;
2. Catatan Kaki
Catatan kaki adalah penyebutan sumber yang dijadikan kutipan,
untuk memberikan penghargaan terhadap sumber yang dikutip dan
aspek legalitas untuk izin penggunaan karya tulis yang dikutip, serta
yang terpenting adalah etika akademik dalam masyarakat ilmiah
sebagai wujud kejujuran penulis. Kalimat yang dikutip tersebut harus
dituliskan sumbernya secara tersurat dalam catatan kaki. Kutipan
yang diambil dari halaman tertentu harus disebutkan halamannya
dengan hal. Sekiranya kutipan itu disarikan dari beberapa halaman
maka dituliskan halaman-halaman yang dimaksud, umpamanya, hal.
6-10.
Perhatikan contoh di bawah ini:
Nama Penulis, Judul Buku (Tempat: Penerbit, Tahun), hal...
1
A. Suganda, Politik Hukum Islam dan Penerapannya (Jakarta:
Charta Cendikia Institut, 2019), hal. 301.
2
Juhaya S. Praja, Aliran-Aliran Filsafat dan Etika (Jakarta:
Prenadamedia, 2020), hal. 289
Aab Abdullah, Ketaatan Hukum dan Ketaatan Masyarakat terhadap
3
and Teaching (New York: McGraw-Hill Book Company, 2004), hal. 406.
Jika nama pengarangnya tidak ada maka langsung saja nama
bukunya dituliskan atau dituliskan Anon. (Anonymous) di depan nama
buku tersebut. Sebuah buku yang diterjemahkan harus ditulis baik
pengarang maupun penerjemah buku, sedangkan sebuah kumpulan
karangan cukup disebutkan nama editornya sebagai berikut:
Rencana Pengembangan Pendidikan (Jakarta: Kementerian
6
[Catatan Kaki]
Dali S. Naga, Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan
1
[Daftar Pustaka]
Naga, Dali S. Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan.
Jakarta: Besbats, 1992.
[Catatan Kaki]
Ronald K. Hambleton, H. Swaminathan dan H. Jane Rogers,
4
[Daftar Pustaka]
Hambleton, Ronald K., H. Swaminathan, dan H. Jane Rogers.
Fundamentals of Item Response Theor. London: Sage Publications,
1991.
[Catatan Kaki]
John A. R. Wilson et.al., Psychological Foundation of Learning and
1
[Daftar Pustaka]
Wilson, John A. R., et al. Psychological Foundation of Learning and
Teaching. New York: McGraw-Hill Book Company, 2004.
[Daftar Pustaka]
Kementerian Pendidikan Nasional. Rencana Strategi Pendidikan. Jakarta,
2010.
[Catatan Kaki]
1
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 2, ayat 1.
[Daftar Pustaka]
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 2, ayat 1.
[Catatan Kaki]
Peter Lauster, Tes Kepribadian terjemahan D.H. Gulo (Jakarta:
1
[Daftar Pustaka]
Lauster, Peter. Tes Kepribadian terjemahan D.H. Gulo. Jakarta: Gramedia,
2007.
[Catatan Kaki]
Yves Bonnefoy, New and Selected Poems, ed. John Naughton and
1
[Daftar Pustaka]
Bonnefoy, Yves. New and Selected Poems. ed. John Naughton dan
Anthony Rudolf. Chicago: University of Chicago Press, 1995.
[Catatan Kaki]
Jujun S. Suriasumantri, “Pembangunan Sosial Budaya Secara
13
[Catatan Kaki]
Defri Werdiono, “Upaya Menyelamatkan Gambut,” Kompas, 10
1
[Daftar Pustaka]
Werdiono, Defri. “Upaya Menyelamatkan Gambut.” Kompas, 10 Agustus
2010.
Mengutip sebuah disertasi, atau karya ilmiah lainnya, yang tidak
dipublikasikan sama seperti mengutip buku:
[Catatan Kaki]
Jasmansyah, “Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
20
I. Pedoman Transiliterasi
Pedoman transliterasi yang menjadi panduan adalah pedoman
transliterasi berdasarkan pada Surat Keputusan Bersama (SKB)
Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, tanggal 22 Januari 1988, No. 158/1987 dan 0543.b/U/1987,
sebagaimana yang tertera dalam buku Pedoman Transliterasi Bahasa
Arab (A guide to Arabic Transliteration), INIS Fellow 1992.
1. Huruf Hijaiyyah
Huruf Arab Huruf Latin Keterangan
ا Tidak dilambangkan
ب b Be
ت t Te
ث ts Te dan es
ج j Je
ح h Ha dengan garis di bawah
خ kh Ka dan ha
د d De
ذ dz De dan zet
ر r Er
ز z Zet
س s Es
ش sy Es dan ye
ص s Es dengan garis di bawah
2. Vokal
Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal dalam bahasa Indonesia,
terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau
diftong.
Untuk vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai
berikut:
3. Vokal Panjang
Ketentuan alih aksara vokal panjang, madd, yang dalam bahasa
Arab dilambangkan dengna harakat dan huruf yaitu:
4. Kata Sandang
Kata sanda, yang dalam sistem aksra Arab dilambangkan dengan
huruf, yaitu الdialihaksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf
syamsiyah maupun huruf qamariyyah. Contoh: al-Rijâl bukan ar-Rijâl.
5. Tâ Marbûtah
No Kata Arab Alih Aksara
1 Tarîqah
2 Al-Jâmi‘ah al-Islâmiyyah
3 Wihdah al-Wujûd
6. Huruf Kapital
Tulisan yang benar Tulisan yang salah
Abû Hâmid al-Gazâlî Abû Hâmid al-gazâlî
‘Abdussamad al-Palimbânî ‘Abd al-Samad al-Palimbani
Diajukan kepada
Program Studi Hukum Keluarga Islam/Pendidikan Agama Islam
Program Magister Pascasarjana
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh
Sukabumi untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Hukum (MH.) /Magister Pendidikan (M.Pd.)
Aididil Ulya
NIM:
Sukabumi,...................._
Saya yang menyatakan,
Materai
10.000
Aidil Ulya, S.H.
NIM.
*Prodi disesuaikan.
Sukabumi,...................._
Saya yang menyatakan,
Materai
10.000
Aidil Ulya, S.H.
NIM/NIRM:
Dr. H. A. Suganda,
3 M.Ag. Penguji I (.......................,/...../...../2021)
Dr. H. Moch. Ae
4 Dunnurain, M.H. Penguji II (.......................,/...../...../2021)
Kepada Yth.,
Direktur Program Pascasarjana
STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh
Sukabumi
Assalamu’alaikum w.w.
Setelah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi terhadap penulisan
tesis yang berjudul:
PENGARUH DEMOKRASI TERHADAP HUKUM
KELUARGA ISLAM
yang ditulis oleh :
Nama : Dadan Oman
NIM : .....
Jenjang : Magister (S2)
Program Studi : Hukum Keluarga Islam/Pendidikan Agama Islam
Saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah diajukan kepada
Program Magister STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi untuk
diujikan dalam rangka memperoleh gelar Magister Hukum Keluarga
Islam/ Pendidikan Agama Islam (M.H/M.Pd)
Wassalamu’alaikum w.w
Abstrak
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
HALAMAN PENGESAHAN
NOTA DINAS PEMBIMBING
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
ABSTRACT
الملخص
PEDOMAN TRANSLITERASI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN (jika ada)
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN (Jika ada)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
A. Identitas Diri
Nama :
Tempat/tgl. Lahir :
NIP (jika PNS) :
Pangkat/Gol. :
Jabatan :
Alamat Rumah :
Alamat Kantor :
Nama Ayah :
Nama Ibu :
Nama Istri :
Nama Anak :
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD/MI, tahun lulus :
b. SMP/MTs, tahun lulus :
2. Pendidikan Non-Formal (jika ada) :
C. Riwayat Pekerjaan
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. .........................................
D. Prestasi Penghargaan
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. .........................................
F. Karya Ilmiah
1. Buku
a. ................................................
b. ................................................
c. ................................................
2. Artikel
a. ................................................
b. ................................................
c. ................................................
3. Penelitian
a. ................................................
b. ................................................
c. ................................................