Anda di halaman 1dari 11

79

4.3 Dampak Ket


1 Dampak
Keterlibatan AS Dalam
Invasi Irak atas Iran
Perang Teluk PersiI
menjelma menjadi konflik
yang
Aaa negara. Langkah lrak untuk
menyerang Iran tidak
berkepanjangan bagi ke-
unakan desakan dari AS. menutup kemungkinan
Meskipun secara politik dan militer Irak adalah musuh
dari sekutu abad1nya
Israel, namun AS
mempunyai
dirasamenguntungkan kepentingan nasionalnya. pertimbangan politik lain yang
semakin membuat Irak tertekan Berlarut-larutnya perang yang
di kancah
peperangan membuat negara-negara Arab
yang mendukungnya tidak menghendaki Iran
menang. Kondisi tersebut membuat AS
menaruh perhatian serius atas kekhawatiran para
negara sekutu Arabnya. AS juga
tidak ingin Irak keok dalam perang melawan Iran sebab Irak
dijadikan Tameng
negara-negara Arab monarki untuk membendung ekspor Revolusi Iran yang akan

segera dilakukan apabila menang melawan Irak.(Tempo 23 Maret 1985).


Pada tanggal 18 Februari sampai 23 April 1982 Iran melakukan serangkaian
serangan yang cukup dahsyat yang terdiri dari ratusan ribu Infanteri dan ribuan
arteleri yang ditujukan untuk merebut kota Klhorramshar. Setelah bertempur selama

manusia dan akhirnya tidak


kurang lebih dua bulan Irak terdesak oleh gelombang
Irak memilih bertahan dan Juni
dapat mempertahankan kota Khorramshar. Akibatnya
dari wilayah Iran (Kompas 2 Juli 1982).
1982, Irak menarik seluruh pasukannya
lran atas Irak, Presiden Ronald
Reaoan
serangan
Dengan meningkatnya Rumsfeld ke Baghdad
Donald
Khusus ke Timur Tengah,
mengirim Utusan
dilakukan tanggal 19-20 Desember 1983. setelah
Baghdad
Kunjungan Rumsfeld ke harian The Washington Pact
januari 1984,
itu, tanggalT
12hari dari vertemuan
kebijakannya. washington secara bersahahat
mengubah
memberitakan bahwa AS bahwa kekalahan Irol. ,

Teluk Persia am
negara-negara
kepada
memberitahukan
akan
Dertentangan dengan kepentinoan Ac

Iran
melawan mencenaL .
perang tiga
tahun
serangkaian
langkah untuk
melakukan
AS telah
dalam perang ini
untl
karena itu, Keikutsertaan
As Irak,
2005:10).
(Kuncahvono,
80

meaimbulkan dampak atas jalannya perang dan kondisi politik sosial, ckonomi
negara-negara yang terlibat baik dampak positif, maupun dampak negatif.

4.3.1 Berubahnya Kondisi Politik Kawasan Teluk


Sebagaimana disinggung perang Teluk Persi I, telah mengubah peta politik di
Timur Tengah. Perubahan itu terlihat dari dikucilkannya Suriah oleh negara-negara
Arab konservatif yang kaya minyak, sebagai akibat dukungan Damaskus terhadap
Teheran. Sementara mayoritas pemuka Arab yang notabene sekutu AS justru
berpihak pada Baghdad. Padahal sebelumnya Mesir yang terisolasi akibat

Israel. Namun berangsur Mesir mulai menormalisasi


perdamaiannya dengan secara

Dalam
hubungannya dengan negara-negara Arab lain oleh Presiden Hosni Mubarak.
prosesini Kissinger merupakan tokoh kunci sebagai pencair hubungan Mesir-Arab,
sekut
karena sebelumnya Mesir lebih dahulu mendekati AS untuk membujuk
bahwa
Arabnya berdamai dengan Mesir. Akibatnya Iran harus menghadapi kenyataan
secara diplomatis negara itu mulai terancam. Diawali memutuskan hubungan
Mekkah yang menewaskan ratusan
diplomatiknya dengan Arab Saudi perihal tragedi
terhadap Kuwait yang akan
Jema'ah Hajinya Juli 1987. Kemudian ancaman

karena membantu Irak dan memakai


digempur dengan rudal Silk Worm (Ulat Sutera)
saat melintasi selat Hormuz.
bendera AS untuk menjaga keselamatan tankernya,
Arab GCC.
Bahkan sekutunya Syria mulai terangkul oleh negara-negara
Persi I jelas Irak-lah yang
Dari segi kekuatan militer pada perang Teluk
Arab
Arab terkuat. Sebelum perang Teluk, Mesir sebagai negara
merupakan negara
kekuatan militer Irak (sebelum
Tengah,
terkuat. Dewasa ini, untuk kawasan Timur
Mesir dan Israel. Diketahui
perang Teluk II) hanya ditandingi oleh Iran, Turki,
bisa
modern dan
Irak telah banyak dijejali oleh berbagai persenjataan
Sejak tahun 1982
lain (Sihbudi,
dan beberapa negara Eropa yang
canggih, baik dari AS, USSR, RRC
Ossirak
pamit AS menyerang pusat nuklir Irak di
1990:65). Karenanya Israel tanpa
81

Tuwaita pada awal


da perang Teluk I. Tindakan itu tak lain
karena Israel takut oleh
emakin pesatnya kemampuan militer Irak dalam
memproduksi senjata nuklir dan
kimia.

Setelah jatuhnya Shah Reza Pahlevi


sekutunya di Iran,langkah AS
selanjutnya
sela adalah menggembosi kekuatan militer Iran yang sebelumnya
dimanjakan
oleh AS dengan senjatanya. Amerika berusaha agar
persenjataan yang dahulu
ditimbun oleh Shah jangan sampai dimanfaatkan oleh rezim Mullah. Di antara usaha
tersebut adalah menarik kembali para penasehat militer dan teknisi AS di Iran yang
berjumlah 80.000 orang. Kemudian secara estafet mengembargo Iran dengan senjata,
ekonomi dan menghasut negara-negara NATO untuk ikut mengembargo. Tujuan AS

di sini yaitu menegakkan kembali perimbangan kekuatan di Timur Tengah. AS tidak


ingin negara Iran yang pemimpinnya jelas-jelas sangat anti Amerika tumbuh menjadi
negara super power di Teluk. Sehingga wajar kalau negara-negara Teluk membantu

Irak karena beberapa faktor. Pertama, faktor kebangsaan dan tanah air; yang ke dua
faktor hasutan dari pihak Barat khususnya AS. Amerika sendiri khawatir terhadap
aliansi Iran-Syria yang akan mendukung Syi'ah Lebanon dan PLO, serta akan

mengancam otoritas Israel (Al-Hawali, 2005:48).


Keterlibatan AS yang begitu intens dalam konflik ini, di sisi lain justru
masalah-masalah di
memperjelas hipokrasi politik luar negeri Washington terhadap
Timur Tengah. Misalnya, antara sikap AS terhadap Irak beseta negara-negara

monarki Teluk terhadap Iran dan Israel yang melakukan penindasan terhadap bangsa
AS seolah-seolah berusaha menampilkan diri sebagai
ralestina. Terhadap Irak,
Arab sekutunya (Kuwait dan
pahlawan, dimana AS menjawab desakan negara-negara
serta mengamankan jalur kapal
Arab saudi) untuk membantu Irak melawan Iran
melalui selat Hormuz dari pengeboman
angkatan
anker yang mengekspor minyak
AS
AS bersikap apatis, bahkan
0ersenjata Iran. terhadap bangsa Palestina,
Sebaliknya
masalah Palestina.
eTUs menghalangi penyelesaian tuntas
82

Konflik Teluk telah


membuka kembali mata dunia tentang
aenvelesaian segera seluruh permasalahan perlunya
yang berkaitan dengan kemelut Timur
Tengah, khususnya masalah perdamaian Irak-Iran
serta masalah nasib Palestina.
Anapun motivasi sebenarya dari Saddam Hussein
yang mengaitkan Perang Teluk
dengan masalah revolusi Islam Iran dan konflik sektarian
antara Sunni dan Syi'ah.
Bahkan seluruh permasalahan di kawasan ini pada hakikatnya saling bekaitan satu
sama lain. Saddam, misalnya, mustahil mendapat dukungan yang mutlak dari negara-
negara Teluk bila Irak berperang bukan atas nama bangsa Arab dan bermiat
membendung revolusi Islam Iran. Jadi, terjadinya konflik Irak-lran memang Di

samping disesalkan, pada hakikatnya perlu disyukuri. Apalagi bagi negara-negara


yang mengandalkan devisanya pada pendapatan dari hasil minyak, seperti Indonesia.
Pada saat terjadi perang Irak-lran harga minyak sempat melambung tinggi akibat
terganggunya jalur ekspor minyak ke luar kawasan Teluk, sehingga sangat
produsen minyak yang netral seperti Indonesia (Sihbudi,
menguntungkan negara

1991:30-32).
Selat Hormuz dari
Kehadiran armada perang AS dalam rangka mengamankan
Irak dan Iran ternyata dipandang perlu.
bahaya ranjau laut dan pengeboman pasukan
Teluk dan Barat. Di
Hal ini memberikan keuntungan tersendiri bagi negara-negara

kehadiran armada AS
selat Hormuz,
samping memberi keamanan jalur pelayaran di
perang
tanker yang semakin meningkat.
memberikan efek positif terhadap
Kawasan Teluk Persia sejak dimulainya perang
ke-7 AS di
Ditempatkannya armada kapal-kapal tanker
menguntungkan bagi
anker tahun 1984 lebih
memberi posisi yang dalam
Prancis, Italia ,dan Inggris
Kuwait. Bergabungnya
milik Arab Saudi dan amada Iran untuk
ruang gerak
kian mempersempit
selat Hormuz dapat selamat
ngamankan
maka dunia
minyak,
Dengan lancarnya pasokan
enyebarkan ranjau.
15 Agustus 1987).
dari krisis minyak (Tempo
12 Dampak Sosial, Ekonomi dan
Militer
Secara realistis kendati yang
tampak dalam kemelut Teluk adalah konflik
rak-Iran, namun pada hakikatnya konflik ini merugikan dunia Arab secara
Leseluruhan. Bukan hanya kerugian harta benda
maupun nyawa akan tetapi juga
nciptakan sentimen-sentimen
menc baru antar sesama
negara-negara Arab setelah
nerang
T berakhir. Selain itu pihak yang paling diuntungkan dalam konflik Teluk ini
adalah pihak AS dan lIsrael.

Ada dua alasan mengapa konflik Teluk justru


menguntungkan AS dan Isracl.
Pertama, dengan terjadinya perang Irak-lran, peranan AS semakin dominan dalam
politik Timur Tengah. Dengan kata lain dari segi politik militer, maupun ckonomi,

ketergantungan negara-negara Arab, khususnya negara-negara Monarki GCC, pada


AS semakin besar. Banyaknya senjata dari negara-negara Timur Tengah buatan AS,

semakin mengindikasikan bahwa AS meraup keuntungan yang sangat besar dari hasil
penjualan senjatanya. Ratusan juta dollar telah dikeluarkan Irak dan Iran, serta

negara-negara Arab sekitarnya untuk produk amunisi dari AS demi ambisi masing-
masing pemimpin yang akhirnya bermuara pada kerugian negaranya sendiri (Sihbudi,

dalam global 1991:30)


Ke dua, dengan terjadinya perang Irak-Iran, AS berhasil mendapatkan

Dahran Arab Saudi yang dengan sendirinya akan lebih mudah


pangkalan militer di
untuk melindungi Israel sebagai sekutu abadinya serta mengontrol negara-
bagi AS
AS. Hal ini tentu saja
negara
egara Timur Tengah yang dianggap berbahaya oleh
jangka panjang,
dikarenakan keinginan AS
nenugikan negara-negara Arab dalam
karena bertujuan menguasai minyak.
di kawasan ini yang tak lain
Secara abadi
tahun telah menyisakan
Peperangan yang berlangsung
kurang lebih delapan
tidak, diperkirakan
PU mendalam bagi rakyat ke dua negara. Bagaimana
yang
Iran telah kehilangan
jutaan nyawa warganya,
tan
perang berakhir, bangsa
dollar, dan mengalami
bernilai ratusan millyar
materiil yang
galami kerugian dam juga
juga
bertahun-tahun.
Selama perang Saddam
selama
ketertinggal
alan pembangunan
84

menggunakan senjata dan bom


kimia yang
menyebabkan kematian puluhandiperolchnya
ehnya dari AS dan
ng
Barat yang menye

ond orang Iran ribu


orang. Saat
negara-negara
45.00 yang masih hidup ini
terdapat
lapat sekitar
sntaminasi senjata kimia. Setiap
terkontaminasi
dengan menanggung berbagai penyakit akibat
tuk merawat para
tahunnya pemerintah Iran
juta USS untuk
korban senjata kimia
itu baik di
mengeluarkan dana 37
negern, namun tiap tahun pula
namun dalam maupun di luar
banyak antara mereka
di
gugur sebagai syahid
Chttp/Dikisahkan
:www.islamlib.com/id/ipada
ndex.php?page=article&id-86).
bahwa awal tahun 1982,
dalam industri
Baghdad mengambil inisiatif
senjata kimia. Mereka mulai
membelibebagai sarana teknis di
Dietrich Jerman Barat. Irak juga membeli
sejumlah besar bahan perantara kimiawi
vang dibutuhkan untuk menghasilkan
agen Saraf dari bebagai negara Eropa dan AS
sendiri. Semua ini tak pernah digubris Washington. Pada
tanggal 9 agustus 1983,
kasus penggunaan senjata kinmia oleh Irak yang paling menonjol muncul di medan
perang dekat Piranshahr, Iran. Pada Oktober dan November muncul bukti jelas bahwa
Irak menggunakan senjata kimia terhadap pasukan Iran di Panjivan. Iran lalu
menerbitkan pamflet berisi potret korban dan mengirim sejumlah korban ke berbagai
rumah sakit di Eropa. Namun, lagi-lagi AS tidak mempedulikannya.
Sikap Washington ini tampak disebabkan, pertama, perang dapat dilokalisir,

perdamaian regional; ke dua, korban adalah Iran, musuh


sehingga tidak mengancam
perdamaian dunia.
DeratAS; Irak tidak dianggap major power, sehingga mengancam
Putih memiliki bukti bahwa Irak
KCamudian setelah perang berakhir, akhirmya Gedung
pasukan Iran. Anehnya PBB dan
kimia terhadap
nemang telah menggunakan senjata
Irak atas penggunaan senjata kimia
AS tidak memberikan sanksi apapun terhadap
konvensi Jenewa (Aldahar
telah bertentangan dengan
sebut, yang pada hakikatnya
dalam Snow, 2003:12). Rumsfeld makin
membuat Donald
kawasan Teluk telah
Perkembangan di ketika perang Irak-Iran
bulan maret 1984,
Hussein. Pada
Saddam
genal Irak dan untuk bertemu dengan
kembali ke Baghdad
Rumsfeld terbang
nakin brutal,
,teri Luar
Menteri Luar Negeri Irak
Tareq Aziz. Pada saat ia
oRd. kantor berita United Press berkunjung
rkunjung ke Baghdad. 24 Maret
International melaporkan dari
nalam laporan itu disebutkan gas
mustard dan saraf
,
markas besar PBB.
Aalam perang Teluk sudah digunakan terhadap tentara Iran
berlangsung selama 43 bulan.
m ahli dari PBB, sementara itu
di ibu kota
Demikianlah kesimpulan
Irak,
Baghdad. utusan presiden AS
Donald Rumsfeld, mengadakan
pembicaraan dengan Menteri Luar
Aziz, mereka membahas mengenai perang Teluk Negeri Irak Tariq
Sehari sebelumnya, kantor berita (Kuncahyono, 2005:13).
Iran, IRNA, menuduh
bahwa Irak telah
meluncurkan senjata kimia lainnya ke medan
tempur sebelah selatan, dan melukai
G00 tentara Iran. Menurut
laporan PBB, jenis senjata kimia yang
terhadap Iran adalah bis-(2-choloretlyl)-sulfide, digunakan Irak
yang juga dikenal dengan sebutan gas
mustard dan etil N,
N-dimethlyphosphoroamidocyanidate, gas saraf atau dikenal
sebagai Tabun
Sebelumnya, kementrian luar negeri AS, dalam laporannya bertanggal 5
Maret 1984, menyatakan, ada bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Irak
menggunakan senjata kimia yang mematikan. Yang menarik adalah ketika Rumsfeld
berada di Baghdad, waktunya berbarengan dengan PBB mengumumkan bahwa Irak
menggunakan senjata kimia, tetapi ia tidak membicarakan masalah tersebut meskipun
Kementrian luar negeri AS menemukan bukti-bukti. Sebaliknya harian The New York
Times pada edisi 29 Maret 1984 dari Baghdad memberitakan, "para diplomat AS
menyatakan mereka puas dengan hubungan antara Irak dan Amerika Serikat dan

menyarankan agar hubungan diplomatik secara formal dipulihkan (Kuncahyono,

2005:16).
pada bulan Mei 1984, Rumsfeld
Satu setengah
Satu bulan kemudian,
Urusan
sebagai Utusan Khusus Presiden untuk
Cngundurkan diri dari jabatannya
Pada bulan November
imur Tengah, namun dari hasil kunjungannya begitu jelas.
Irak dan Amerika Serikat
secara penuh antara
anun itu juga, hubungan diplomatik Donald
sebuah artikel tentang aspirasi
upunhkan lagi. Dua tahun kemudian, dalam
86

Rumsfeld yang tengah berusaha meraih tiket untuk menjadi calon


presiden dari Partai
Requblik, di majalah Chicago Tribune Magazine dibeberkan
secara rinci apa yang
telah dicapai Rumsteld dan
sumbangannya terhadap pemulihan hubungan diplomatik
ke dua negara, Irak justru menggunakan senjata kimia untuk
menggempur Iran.

4.3.3 Dampak bagi Perdamaian Irak-lran


Terlibatnya AS dan negara-negara Barat dalam konflik Teluk
justru
mempercepat proses perdamaian Irak-Iran yang sebelumnya bejalan tersendat-sendat.
Atas desakan AS dan PBB, Baghdad yang scbelumnya bersikeras
mempertahankan
pendiriannya, terpaksa harus mematuhi tuntutan pihak Teheran yaitu: penarikan
mundur seluruh pasukan Irak dari wilayah Iran, pengembalian semua tawanan
perang, dan diakuinya kedaulatan Iran atas jalur Shatt al-Arab. Hal ini disebabkan
oleh kebutuhan politik-militer sesaat pihak Baghdad
yaitu, perlunya
mengkonsentrasikan seluruh kekuatan Baghdad di front perbatasan Irak (dan Kuwait)
dengan Arab Saudi. Baghdadpun berkepentingan agar minimal Teheran tidak
menggabungkan diri dari aliansi anti Irak yang digalang oleh Syria.
Setelah peristiwa penembakan ran Ajr oleh pasukan AS akhir September
1987, Presiden Ronald Reagan di forum PBB menyuarakan keinginannya. la
mengharap Iran secara tegas menyatakan sikap, menerima resolusi No. 598 dari DK
PBB tentang gencatan senjata di Teluk atau menolaknya. Jika menolak, tak ada
pilihan lain bagi DK-PBB, dengan segera akan menegakkan aturan. Aturan itu

maunya menurut kehendak AS, yaitu perlunya embargo ekonomi dan persenjataan
Secara internasional terhadap Iran. Suatu hal yang mustahil akan disetujui oleh Soviet

dan RRC.
AS dan DK-PBB, sembari terus berperang dengan Irak,
Menanggapi seruan

melunak. Kendati di majelis umum


IKap Iran mulai memperlihatkan tanda-tanda
"kantor akta jual beli
rBB mengkritik pedas bahwa kantor PBB tak ubahnya
sempat
I2npl, Sueiad ueyguoyBusu eun3 unoes Buequgoy ueypeurou ypq9| tÁunanusu
r uereurepod "865 oN 8a-Xa Isnjos innuauu eeues uejeoua8 eÁedn
uexBurequuaduau einu 8861 nl eped ujouioyy eAuueejEAu>y eped yedFue
nsueuo1 uerejuej nji yoes yoyoj uedeon suqnasueu yepii uejS] e[unp eureni
eunp ideL BAuere3ou ueyousu ynqun eÁUnInyes ered uep sv ueypeegueuuou 1ejede
yeuoj ei nejey reurepIoq neui e[ ueppes ueBuap [euepioq yp[ousui (1eJEM unjsqos)
TuSWOTY yejsnjeky ueuj eriq eye ynseur Jeaues Iu! uepyiu>p Suek isipoy
oes ngejou ueaj 1o1u evep-eyup Buejuy VIO ufpuj ueyosed
Luep ndn xe] eSn[ (8861 |udy) 8861 MD |y Sun[ueuouos jnqaiou jees eped (L861
1ON) yeij 33e1N I-H uex1noun|ip BueÁ 1900xa xepni ypquiojioI Y4DIS SSN eÁußuæi»d
edey eypay ueppes uexjeeurau sv Yepnu ueau»a 'BÁUxPjouou ue] Idej 'jereás
eduej yei ueßuop 8uipunioq new ese uej
uexouou ueausp eÁUNINod asysoid
yreior eyesnuq sv 19que) seMeõusu yopayiog ueppes ejqurou euuejn uenfny
nes ueauap ynjpL ueseMey oX exorou nej uejeyue epeuie
ueyyeioauau 8861I
L86I ueyeusUad yelas EÁUJETEH ninyos ered uep sv 'insejayIa 'ueppes
nuequou
euns ueyyeroy{p sney
uenjueq siuol eres»s 'nyi ynun 'eßeua1
enyos qessoip snuTey
ue ueMerou Suezod uwejep pepueg ueyerexox ueupaunuox eÁuI[Eq»s
(L861 12qoyO E oduL) eJe[u»s ueJeousð n83nuou snJes eduej 'qnpl Suezed jnsn
-ese deyunsusu ynun ueyipiÁuad ekun\uad uexueysusuI eues-eures 3ueí ueilenX
nM ONH njuaN ep
»zpeupJEAAYS pIenpg joLuog njusN oJepid uejep
n! ue3unyng 'rejon) uæp Jeilso
ueBcON UesIyuu euep eyesn sun>npu»u yepns DHd
uep aSS 'sv 'sioueid
'suau] '8HJ-Xg dejo) ejo8ue
ue uesunfuny uep tÁuBuesndss eui 'Ekueu»Jey JEI] UE
L861 19qo1yO [EMe
uen ueiodej urep deyuisi9) ue] add-xq ex rejon) »g 201d
yepuai epeN qpo»d ni
yeesioq sepl-sejol ye] tMyeq unyej ynlny Sue.19d eööu
ueynju9usu xmun uexipÁuAd ueoeuas iedn
qejepe BueJeyos Buuod
yiqoj Sues eyaiou eA
1seg 'ninp nisdas
weppes uapisaid EAedns j0]05u
(õej yepy
ueyBuinstp ujossiu H
ye) sejon Og za1»d HHd
vînl utsuouy
uslxPS eaueuos "uexikunquus end
uep eyesn seje eqnu
ueifnd idejo L'J
L8
Halini
ini kar
karena dunia internasional (AS
dan Barat) sudah
gn kehadiran kapal-kapal bertekad
perang mereka. Khomeini mengeroyok lran
hiadaban AS dengan dalih tidak juga menyinggung
sengaja menembak
pal perang
kapal USS
SS
Vincennes (Juli pesawat sipil milik Iran oleh
1988).
aempertimbamgkan kondisi ekonomi negara yang Di sisi lain
Khomeini juga
Anabila keadaan ini semakin merosot akibat
dilanjutkan, bukan mustahil Iran akan perang.
mengalami
ekonomi. menglhami diadakannya gencatan senjatakebangkrutan
Keadaan tersebut
Iran.Tibalah hari yang ditunggu oleh antara
Irak-
rakyat dua negara Sabtu 24
ke
adalah hari dimulainya gancatan senjata Agustus 198s
Irak-Iran yang berseteru selama
tahun. Hari itu juga 350 personil pasukan delapan
pengawas perdamaian PBB ditempatkan di
sepanjang perbatasan Irak-Iran. Pasukan ini berasal dari 24
negara anggota DK-PBB
yang dipimpin Mayjen Slavko Jovic dari
Yugoslavia, bahkan 15 perwira
di antaranya
berasal dari Indonesia (Tempo 27 Agustus 1988).
Proses perdamaian ke dua negara ini diawali
dengan pembukaan jalur Iran Air
dari Teheran ke Ahwaz di Iran dan pembukaan bandara Basrah oleh Irak. Ke dua
pihak kemudian mengerahkan konsentrasi untuk membangun kembali ekonomi yang
telah porak poranda akibat perang. Meskipun telah disepakati gencatan senjata, tidak
membuat suasana damai 100 persen. Di perbatasan ke dua negara masih sering terjadi
insiden bentrokan. Bahkan perundingan putaran ke dua yang berlansung di Jenewa
Swiss menemui jalan buntu. Kebuntuan lebih disebabkan masih bercokolnya serdadu-

serdadu Irak di wilayah Iran seluas 2663 km persegi. Kerasnya masing-masing pihak
tersendat. Keadaan semakin mengarah pada
Justru membuat proses perdamaian
1989. Presiden Hojatullislam Hashemi
tingkat eksplosif, pada 17 September
kekerasan untuk memaksa pasukan Irak
aTsanjani, mengancam akan menggunakan

wilayah Iran yang didudukinya.


rSegera meninggalkan
598, sudah disepakati ke dua belah
DK-PBB No. yang
Berdasarkan resolusi
masing-masing
menarik mundur seluruh pasukan
PInak, maka Irak dan Iran harus
senjata berlangsung
setelah gencatan
Namun,
internasional.
npai ke perbatasan
89

dLuhn lebilh, Snddam


belum juga
caikan munlar asukan lrak menarik nundur scluruh
disampaikan Presiden Gcorge pasukannya. Seruan
Sadam dalanm lorum PBR di New H.W Bush
terhadap
York akhir
Peez De Cuelliar jugil Desember 1989. Sckjen PBB Juan
mendesnk Irak
supaya mentaati semua
uitak T'eheran. Allhasil
pertengaban Agustus 1990, Saddam prasyarat yang diajukan
ketika in memutuskan menerima Hussein membuat kejutan
seluruh prasyarat
antara prasyarat yang diajukan Rafsanjani. Di
yang
dipegang teguh Iran adalah
Algiers1975 yang sempat dirobek Saddam, serta
diberlakukannya kembali perjanjian
PBB terkait perdamaian terscbut. dipatuhinya seluruh Resolusi DK-
Seiring dengan tereapainya
perdamaian, hubungan ke dua negara berangsur
ulih kembali. Ditandai saling mengadakan lawatan
kenegaraan oleh masing-masing
pejabat Irak dan Iran. Pada awal
September 1990, Menlu Irak Tareq Aziz
mengadakan lawatan ke Iran. Pertengahan November 1990, Menlu Iran Ali Akbar
Velayati, sebagai balasan Aziz mengunjungi Baghdad. Inilah saling kunjung pertama
antara pejabat tinggi ke dua negara sejak revolusi Islam 1979.
Kunjungan itu
merupakan era baru bagi ke dua negara yang terlibat perang berdarah selama delapan
tahun. Keterlibatan AS dalam segala upaya menekan Iran dengan menghadirkan
pergelaran armada tempurnya di Teluk Persi ternyata cukup efektif. Walau bukan
berarti Iran takut pada AS paling tidak telah tercipta suatu penyelesaian damai antara
Irak-Iran. Juga tak menutup kemungkinan adanya tendensi kepentingan politik As

masalah Teluk (Sihbudi, 1991:166).


untuk selalu berkecimpung dalam

Anda mungkin juga menyukai