Anda di halaman 1dari 2

A.

TEORI PRODUKSI

Teori produksi membahas hubungan antara input dan output atau hubungan antara kuantitas
produk dan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi. Hubungan ini dapat
dinyatakan sebagai berikut.

Q= f(K, L, T, N)

di mana Q adalah kuantitas output yang dapat diproduksi, K adalah faktor kapital, L adalah faktor
tenaga kerja, T adalah teknologi, dan N adalah tanah.

Hubungan antara input dan output yang digambarkan oleh fungsi produksi cukup ruwet dan
kompleks karena beberapa input atau faktor produksi secara bersama-sama menentukan output.

sementara faktor-faktor produksi atau input lain dianggap konstan/tak berubah. Hal ini dapat
dituliskan sebagai berikut.

Q= (L, K, T, N)

Tanda bar atau garis kecil mendatar di atas simbol faktor produki menyatakan bahwa faktor-faktor
produksi tersebut dianggap konstan hingg secara lebih sederhana dapat dituliskan sebagai

Q =f(L)

Ini berarti kuantitas yang diproduksi dipengaruhi oleh banyaknya tenaga kerja yang digunakan saja.
Dalam istilah umum dikatakan bahwa faktor- faktor yang dianggap konstan/tak berubah disebut
sebagai faktor produksi atau input tetap yang dalam contoh ini adalah kapital, teknologi dan/atau
sebidang tanah; sedangkan faktor produksi yang diubah kuantitasnya selama proses produksi
disebut faktor produksi variabel.

Dari hubungan input-output atau fungsi produksi bersama-sama dengan harga-harga input dapat
diperoleh biaya produksi untuk masing-masing tingkat output.

Dari hubungan input-output atau hubungan produksi jangka pendek dan jangka panjang maka bisa
diperoleh fungsi biaya total jangka pendek maupun jangka panjang.

B. PENGERTIAN BIAYA EKONOMIS

Biaya total dan klasifikasi biaya-biaya lain diperoleh dari hubungan input-output atau fungsi
produksi. Konsep biaya ekonomi timbul karena kenyataan sumber daya adalah langka atau terbatas
kuantitasnya dan sumber daya mempunyai penggunaan alternatif Bila sejumlah tertentu faktor
produksi digunakan untuk memproduksi barang-barang tertentu maka sejumlah barang-barang dan
jasa- jasa lain yang bisa diproduksi dengan menggunakan sejumlah faktor produksi yang telah
digunakan tersebut terpaksa dikorbankan atau hilang. Jadi biaya ekonomi merupakan besarnya
pengorbanan atas barang alternatif yang hilang tak bisa diproduksi.

Biaya ekonomis disebut juga biaya oportunitas. Bila scorang karyawan pabrik bekerja memproduksi
mesin jahit maka sejumlah tertentu mesin tulis tak bisa diproduksi oleh karyawan tersebut pada
waktu yang sama. Biaya ekonomi didefinisikan sebagai pembayaran-pembayaran yang harus
dilakukan oleh perusahaan kepada para pemilik faktor produksi.

Pembayaran-pembayaran atau pengeluaran-pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusahaan untuk


menyewa atau membeli tenaga kerja, bahan baku, bahan bakar, jasa transportasi, sewa mesin-mesin
dan peralatan serta gedung dan pabrik, rekening listrik, dan lain-lain disebut sebagai biaya eksplisit.
C. PERIODE PRODUKSI DAN BIAYA

Analisis produksi yang menganggap salah satu input atau faktor produksi dapat diubah sementara
faktor-faktor produksi lain dianggap tidak berubah merupakan periode jangka pendek. Hal sama juga
untuk analisis biaya produksi, di sini dikenal faktor produksi dan biaya tetap serta faktor produksi
dan biaya variabel. Dalam jangka pendek, perusahaan tak mempunyai cukup waktu untuk mengubah
tingkat penggunaan semua faktor produksi, hanya sebagian saja yang bisa diubah. Hal ini karena
diperlukan waktu untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian. Dalam jangka pendek, perusahaan
tidak mempunyai cukup waktu untuk mengubah kapasitas pabrik tetapi ia dapat mengubah tingkat
penggunaan input tertentu. Karena kapasitas pabrik sudah tertentu maka output bisa diubah dengan
menggunakan lebih banyak atau lebih sedikit tenaga kerja, bahan-bahan, dan input lain.

Di dalam jangka panjang terdapat cukup waktu, hingga perusahaan bisa mengubah semua faktor
produksi atau input. Atau dengan kata lain semua faktor adalah variabel. Perusahaan dapat
mengubah semua input termasuk kapasitas pabrik, yang meliputi juga mesin dan peralatan produksi
lain. Di sini termasuk kemungkinan masuknya perusahaan baru ke dalam dan/atau keluarnya
perusahaan yang telah ada dari industri tersebut. Pada perusahaan konfeksi pakaian jadi hanya
diperlukan waktu cukup pendek untuk menambah kapasitas dengan membeli mesin jahit baru.
Namun mungkin diperlukan waktu satu atau dua tahun bagi perusahaan industri baja untuk
menaikkan kapasitas pabrik dengan menambah tungku-tungku peleburan biji besi.

Anda mungkin juga menyukai