Anda di halaman 1dari 12

Kaitan Minat Baca Mahasiswa Bandung dan

Visualisasi Ilustrasi Buku


MOCHAMAD IQBAL FAUZAN

Institut Teknologi Nasional Bandung

Email: mochamad.iqbal@mhs.itenas.ac.id

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menngembangkan kembali ilmu pengetahuan


yang berada didalam buku ajar berdasarkan hasil penelitian quisioner matakuliah
…. Analisis mengenai Kaitan Minat Baca Mahasiswa Bandung dan Visualisasi
Ilustrasi Buku ini didasarkan atas hasil riset keterkaitan Mahasiswa yang memiliki
ketertarikan terhadap buku atau tidak, dan lebih menyukai jenis buku yang seperti
apa. Survei quisioner dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak orang yang
menyukai membaca buku, dan berapa banyak jumlah buku yang sering dibukan
dalam satu bulan terakhir. Oleh karena itu Penulis membuatkan sebuah artikel
dengan bahasan yang relevan mengenai hal tersebut dan beberapa data yang
sudah terlapir, akan disatukan menjadi beberapa tabel. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa mayorita mahasiswa membaca satu sampai tiga buku
dalam satu bulan terakhir ini, dan para mahasiswa lebih sering mebaca buku yang
memiliki banyak gambar, dan minim tulisan. Sebagai contoh buku yang memiliki
banyak gambar dan minim tulisan ialah, komik manga, artbook, dan katalog, lebih
sediki mahasiswa yang lebih memilih membaca buku yang banyak tulisan dan
minim gambar, contoh novel, majalah, dan inforgrafik, tentu terciptanya gambar
pada sebuah buku ada kaitannya. Dengan yang dimaksud oleh para penulis buku,
hal tersebut dapat menjadi salah satu makna yang penting apabila, dilihat secara
apik gambar tersebut, sehingga muncul makna yang tersembunyi didalamnya.

Kata kunci: Visualisasi, gambar, buku

ABSTRACT

The purpose of this research is to redevelop the knowledge that is in the textbook
based on the results of the course questionnaire research.... This analysis of the
Relationship between Bandung Students' Interest in Reading and Book Illustrated
Visualization is based on the results of research on whether students have an
interest in books or not, and which types of books they prefer. A questionnaire
survey was conducted to find out how many people like reading books, and how
many books they often open in the past month. Therefore the author makes an
article with a relevant discussion on this matter and some of the data that has
been attached, will be combined into several tables. The results of the study
revealed that the majority of students read one to three books in the past month,
and students more often read books that have lots of pictures and minimal writing.

Keywords: Visualitation, picture, book


Mochamad Iqbal Fauzan

1. PENDAHULUAN

Di era baru ini, zaman sudah makin berkembang dari tahun-ketahun, bahkan setiap hari
inovasi selalu tercipta, dengan terciptanya inovasi baru, semisal gadget buku sudah mulai tidak
lagi terlirik, bahkan di beberapa bagian sekolah atau universitas sudah tidak menggunakan
buku, untuk sebuah pembelajaran, namun ada beberapa mahasiswa mungkin jika dihitung
dua dari sepuluh mahasiswa ini lebih tertarik membaca di gawainya masing-masing ketimbang
membaca pada sebuah buku, yang tebalnya berlembar-lebar. Berbeda dengan buku yang
memiliki banyak gambar, buku ini termasuk buku yang sampai sekarang masih sering dibaca
oleh kalangan para mahasiswa, ketimbang dengan buku yang menceritakan kisah, menarik
namun sedikit dengan gambar yang ada. Pada zaman sekarang buku bergambar lebih sering
dilirik oleh kalangan kaum muda-mudi, karena dari segi visualnya sangat menarik, untuk
dilihat, Contoh Komik manga yang sudah beredar luas, di berbagai daerah hingga luar negara,
memang sama seperti novel, cerita yang di bahas sangat begitu menarik, namun masih saja
ada beberapa hal yang kurang seperti, buku nya begitu banyak, karena di tiap lembar nya
hanya mengandung beberapa saja adegan, dan dialog. Jadi dapat dikatakan, Ketika membaca
komik bergambar, atau manga, perlu membaca berlembar-lembar halaman hanya untuk
melihat adegan atau alur cerita yang menarik tersebut, jika dibandingkan dengan novel,
mungkin hanya perlu dua atau tiga halaman untuk pindah ke adegan berikutnya, karena lebih
domininan text tulisan alur cerita disbanding gambar.

Visualisasi pada sebuah ilustrasi buku dapat diperhitungkan melalui tahapan kritik seni.
Kritik terhadap seni rupa selain dapat dihargai keindahannya juga dapat memberikan jawaban
dan evaluasi berdasarkan aspek simbol, jenis, fungsi dan nilai estetika yang terkandung dalam
karya. Ulasan yang baik menawarkan manfaat bagi pembacanya dalam memahami karya seni
serta manfaat bagi para senimannya untuk meningkatkan kualitas karya berhak cipta mereka.
Ilustrasi yang berkualitas harus mencerminkan detail teks pada buku sehingga dapat
mendukung untuk membantu dalam menguraikan teks atau isi buku tersebut. Indikator
kualitas ilustrasi yang akan digunakan dapat dijabarkan antara lain adalah sebagai berikut.

Ilustrasi menarik perhatian pembaca, menurut Green dan Pretty (dalam Nisa 2015)
kriteria cara penilaian buku teks salah satunya adalah ilustrasi harus menarik minat pembaca
anak–anak atau siswa yang menggunakannya. Sebuah buku teks jika disertai ilustrasi untuk
memperjelas pemahaman materi akan semakin menarik perhatian pembaca. Adanya ilustrasi
membuat pembaca menjadi penasaran dan ketagihan untuk membacanya lebih lanjut.
Ilustrasi dapat memberikan gambaran terperinci mengenai isi dari materi buku. Sebagai
penambah variasi pada buku sehingga menjadi lebih menarik, memotivasi, komunikatif, dan
menjadikan lebih mudah untuk memahami pesan yang disampaikan oleh ilustrasi yang
ditampilkan.

Ilustrasi dapat dipahami oleh pembaca, menurut Hoesein (1997: 188-190) mengatakan
bahwa buku teks harus dapat dengan mudah dipahami. Siswa dapat dengan mudah untuk
memahami buku teks, oleh karena itu bahasa yang digunakan pada buku teks harus
menggunakan kalimat yang efektif dengan bahasa siswa. Ilustrasi yang ditampilkan juga harus
disesuaikan sehingga dengan mudah untuk dipahami, antara isi materi dan ilustrasi harus
saling berkaitan dan mudah dipahami oleh pembaca. Adanya ilustrasi dapat membantu
menjelaskan makna yang terkandung dari sebuah bacaan yang dibaca.

Ilustrasi dapat menjelaskan isi materi sehingga dapat memudahkan pembaca, gambar
ilustrasi merupakan karya seni rupa dua dimensi yang memiliki tujuan untuk memperjelas
suatu pengertian. Ilustrasi berperan sebagai pengantar atau pelengkap untuk membantu
pembaca agar lebih cepat memahami apa yang dimaksud dari materi buku teks. Dilihat dari
Kaitan Minat Baca Mahasiswa Bandung dan Visualisasi Ilustrasi Buku

fungsinya ilustrasi tersebut, ilustrasi berguna memberikan gambaran singkat isi tulisan atau
cerita yang disampaikan.

Ilustrasi menarik minat baca bagi pembacanya, minat berasal dari kata “interest” yang
berarti sebuah sikap dengan kecenderungan tertentu (Bafadal 2001). Menurut Winkel bahwa
minat adalah adanya kecenderungan menetap dan subjek merasa tertarik pada bidang
tertentu sehingga merasa senang dalam bidang tersebut (Prasetyono 2008). Minat merupakan
suatu hal yang ingin mereka lakukan dengan dorongan motivasi pada dirinya. Membaca adalah
suatu kegiatan seseorang yang membaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan pada
media tulisan, dengan membaca seseorang dapat meraih pengetahuan yang baru, konsep
membaca tidak terlepas dari minat dan dukungan.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif dimana peneliti meneliti hasil


responden quisioner yang sudah dikumpulkan melalui google form, lalu peneliti mengkaji hasil
quisioner tersebut sehingga dapat membentuk sebuah artikel, pertanyaan pada quisioner
survey meliputi tingkat ketertarikan para pengisi quisioner survei mengenai, buku yang lebih
dominan memiliki gambar disbanding buku yang lebih dominan dengan text

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2.1 Layout
Penelitian Mengenai Kaitan Minat Baca Mahasiswa Bandung dan Visualisasi Ilustrasi
Buku Istitut Teknologi Nasional Bandung dengan tinjauan utama pada hasil quisioner yang
telah di berikan kepada Mahasiswa yang diberi formular quisioner survey yang terfokus pada
satu bahasan. Penelitian ini dilakukan di Bandung yaitu di Institud Teknologi Nasional
Bandung. Responden fokus pada pada mahasiswa yang mempunyai dan aktif menggunakan
gadget, karena hasil voting atau hasil survey dilakukan secara Online, jumlah total mahasiswa
yang mengisi survey ada sebanyak 54 responden, karena peneliti hanya mengirimkan nya di
beberapa mahasiswa yang menurut penelitis cocok untuk dijadikan sebagai responden.

Gambar 1 Diagram diatas Memiliki 20 orang yang bukan pembaca buku dan 34 orang yang menyukai membaca buku
Mochamad Iqbal Fauzan

Dari Hasil Survei yang diberikan kepada responden, terdapat 20 yang kurang menyukai
membaca buku, namun mayoritas lebih menyukai buku dengan cerita bergambar, dapat
dijelaskan oleh peneliti bahwa, mayoritas mahasiswa lebih menyukai buku bergambar karena
buku yang bergambar terlihat menarik, untuk dibaca, tidak bosan Ketika membacanya,
ketimbang dengan buku yang kekurangan gambar pada isi bukunya. Buku yang minim gambar
tersebut diperuntukan untuk orang yang lebih menyukai isi alur cerita dan memahin dalam-
dalam makna yang tersurat didalam buku tersebut.

Tabel 1. tabel responden quisioner

Total
Point
NO Quisioner responden

1 Seberapa menarik buku yang 117


tidak bergambar

2 Seberapa menarik buku yang 145


berisi tulisan dengan
keterangan gambar

3 Seberapa menarik buku yang 122


seluruhnnya bergambar dan
minim tulisan

Berdasarkan hasil Quisioner Mayoritas lebih banyak yang memilih buku yang berisi tulisan
dengan keterangan gambar, oleh karena itu mayoritas mahasiswa lebih memilih buku komik
untuk dibaca karena menarik isi didalamnya.

Buku Bergambar di Indonesia sendiri, untuk zaman sekarang lebih laris buku komik
yang berasal dari jepang, biasa di sebut manga namun pada zaman dulu Komik di Indonesia
mendapat pengaruh Barat dan Tiongkok pada 1931–1954 melalui surat kabar. Di Barat, seperti
Amerika, komik dilahirkan dan dibesarkan oleh media massa. Pada saat itu harian berbahasa
Belanda, De Java Bode (1938), memuat komik karya Clinge Doorebos yang berjudul Flippie
Flink dalam rubrik anak-anak. Kemudian, De Orient merupakan surat kabar mingguan yang
pertama kali memuat komik Flash Gordon (Bonnef, 1998:19). Pengaruh Tiongkok juga masuk
melalui surat kabar Sin Po yang merupakan media massa Tiongkok peranakan yang
menggunakan bahasa melayu menampilkan komik strip humor karangan Kho Wang Gie.
Kaitan Minat Baca Mahasiswa Bandung dan Visualisasi Ilustrasi Buku

Gambar 2 Contoh Komik yang saat ini sedang disukai oleh para mahasiswa (sumber : google)

Buku komik

Komik jenis ini adalah komik yang disajikan dalam sebuah buku tersendiri dan terlepas
dari bagian media cetak lain seperti komik strip dan komik kartun. Buku komik termasuk dalam
jenis buku fiksi. Isi buku ini merupakan cerita fiksi yang tidak berdasarkan dengan kehidupan
nyata. Buku komik di Indonesia dekat dengan istilah cergam, sejenis komik atau gambar yang
diberi teks. Teknik menggambar cergam dibuat berdasarkan cerita dengan berbagai sudut
pandang penggambaran yang menarik. Menurut Oxford Dictionary, buku adalah kumpulan
kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya yang berisi
tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembar kertas pada buku disebut halaman.
Mochamad Iqbal Fauzan

Gambar 3 Buku komik chainsaw man (sumber : google)

alam penyampaian pesan dalam sebuah komik, gambar maupun ilustrasi merupakan
elemen yang penting. Gambar dapat menjadi pintu gerbang bagi pembaca untuk masuk ke
cerita yang hendak disampaikan. Oleh karena itu pertimbangan yang matang diperlukan baik
dalam memilih gambar maupun cara menampilkan nya. Gambar yang baik harus dapat
mendeskripsikan artikel yang disampaikan secara cepat dan efektif, relevan dengan konteks
yang disampaikan, memiliki makna yang terkandung di dalamnya yang dapat memengaruhi
emosi pembaca. Seiring perkembangan dunia informatika, selain buku cetak, kini dikenal juga
istilah e-book(buku elektronik), e-magazine (majalah elektronik)seperti website dan blog.
Dewasa ini perkembangan buku komik dari luar negeri sangat berkembang pesat di Indonesia.
Buku komik mudah untuk ditemukan di toko buku. Kemasan buku komik sangat beragam dan
dikemas dalam bentuk yang menarik. Pada umumnya buku komik disajikan tidak terlalu tebal
dan dengan ukuran yang tidak terlalu besar, sehingga mudah untuk dibawa.

NOVEL GRAVIS

Komik jenis ini adalah komik yang menampilkan cerita yang memiliki tema yang serius. Bobot
cerita novel grafis disajikan lebih kepada konsumen yang sudah dewasa. Cerita yang disajikan
pun layaknya sebuah novel dan disajikan dengan gambar menyerupai buku komik. Perbedaan
kemasan novel grafis dengan buku komik lainnya juga dibedakan; isi novel grafis biasanya
disajikan lebih dari seratus halaman dan biasanya dikemas dengan hard cover. Istilah novel
grafis pertama kali dipopulerkan oleh Wil Eisner, seorang kartunis veteran saat ia membujuk
sebuah percetakan untuk menerbitkan sebuah komik setebal buku pada umumnya berjudul
“A Contract With God”. Pada awal pemakaian, istilah novel grafis menjadi sebuah perdebatan
Kaitan Minat Baca Mahasiswa Bandung dan Visualisasi Ilustrasi Buku

dalam dunia komik. Penyajian buku komik yang lebih tebal dari kebanyakan buku komik yang
ada menimbulkan pertanyaan, apakah komik bukan sebuah buku. Seiring dengan waktu,
masyarakat menerima bahwa buku komik adalah buku yang disajikan dengan sederhana dan
memiliki ketebalan 32 halaman (standar komik amerika pada 1970–sekarang). Jenis ilustrasi
yang digunakan pada novel grafis pun tidak jauh berbeda dengan komik pada umumnya yaitu
menggunakan ilustrasi khayalan, yang gambar hasil pengolahan daya cipta secara imajinatif
(khayal).

Gambar 4 Contoh Gambar komik novel grafis attack on titan (sumber : google)

Komik-komik yang beredar pada saat ini pun juga beragam dalam jenis cerita. Pada dasarnya
komik adalah sumber dari inspirasi seorang komikus dalam menyampaikan cerita atau berita
aktual yang sedang terjadi. Akan tetapi, komik juga menjadi wadah pembelajaran bagi anak-
anak yang dikemas sangat menarik minat membaca. Komik menjadi sebuah media yang
penyampaian isi dituangkan ke dalam gambar sederhana namun tetap memiliki makna yang
sangat luas yang menggabungkan pola pikir intelektual dan artistik seni. Gambar dan cerita
menjadikan sebuah media pesan yang beragam.

Sebuah komik yang baik harus memiliki fungsi yang baik pula, selain memiliki fungsi
menghibur, sebuah komik pun juga harus memiliki fungsi yang meng edukasi para
pembacanya, selalu memiliki pesan moral yang ingin disampaikan. Kedudukan komik makin
berkembang dengan baik di masyarakat yang sudah menyadari nilai komersial dan edukatif
yang dibawanya (Bonnef, 1998:67). Komik dalam peran sebagai media edukasi memiliki
pengaruh yang besar dalam memberi pemahaman yang cepat kepada para pembaca tentang
suatu hal yang bermuatan edukasi (Maharsi, 2011:21). Peran komik dalam edukasi dapat
ditemukan seperti di buku buku pelajaran TK yang menggunakan komik sebagai salah satu
Mochamad Iqbal Fauzan

materi dalam pemberian informasi. Penggunaan gambar pada buku pelajaran dinilai mampu
untuk menyalurkan informasi yang mudah untuk dipahami walaupun yang ditampilkan dengan
gambar yang sederhana. Maharsi (2011) mengatakan bahwa komik mampu memberikan nilai
dalam perjalanan pendidikan manusia menuju kecerdasan mental, nalar, dan spiritual. Komik
sebagai media berperan sebagai alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Komik
sebagai media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. (Waluyanto, 2005).

KOMIK EDUKASI

Gambar 5 Contoh Komik Edukasi (sumber : google)

Selain menjadi media edukasi, komik pun hadir sebagai media pendukung promosi produk.
Pada umumnya, komik jenis ini menampilkan sebuah cerita satu halaman saja dan biasanya
disajikan dalam sebuah majalah. Biasanya, dengan kepentingan promosi sebuah produk,
produsen menciptakan seorang tokoh komik yang membawakan produk mereka. Sebut saja
salah satunya produsen es krim,Walls,dalam mempromosikan Paddle Pop membuat karakter
tokoh animasi berkarakter singa yang selalu berpetualang. Media Promosi ini dilakukan dengan
sangat matang. Promosi berawal dari produk makanan yang disampaikan dengan cerita komik
hingga menembus pasar layar lebar film animasi di tanah air.
Kaitan Minat Baca Mahasiswa Bandung dan Visualisasi Ilustrasi Buku

Media Promosi

Dalam membuat cerita komik, tokoh karakter merupakan komponen utama dalam sebuah
keberhasilan dalam penyampaian pesan dan informasi yang merupakan representasi dari
keseluruhan pesan yang ingin disampaikan. Desain karakter harus memiliki ciri tersendiri dan
lain dari yang pernah ada, sehingga karakter tersebut akan mudah untuk diingat. Karakter
bukan sekadar “aktor” dalam komik dan animasi. Karakter merupakan representasi ideologis
dari pembuat komik dan animasi yang dirancang sedemikian rupa agar mampu berkomunikasi
dengan audience secara lebih intim dan intensif melalui bahasa visual tertentu. Karakter,
disadari atau tidak, memiliki peran begitu mendasar sebagai duta besar atas pesan dan
gagasan yang sedang dibangun oleh pembuat komik dan animasi untuk dikonsumsi audience.
Keberhasilan suatu komik dan animasi sering kali ditentukan oleh karakternya. (Tillman, 2011)

Selain promosi dan edukasi, di Indonesia pada tahun 60–70, komik di Indonesia juga
mengangkat tema warisan budaya, salah satunya adalah komik yang mengangkat tema
wayang. Cerita yang diangkat pun seperti cerita Ramayana, Gatotkaca, dan Mahabrata serta
cerita pewayangan yang populer di era komikus R.A Kosasih. Meskipun begitu, saat ini komik
wayang memang sudah sangat sulit ditemukan. Keberadaannya sudah sangat sedikit, masih
bisa ditemukan hanyalah cetak ulang komik masa lampau.

Gambar 6 Contoh Komik Promosi (sumber : google)

Kini komik wayang sudah tergeser dengan digantikan komik komik silat yang
memperlihatkan adegan pertarungan yang menarik dengan mengambil setting negara yang
memiliki budaya silat seperti Tiongkok dan Jepang. Pada awal era komik silat di Indonesia,
komikus lokal masih menggunakan setting tempat di luar Indonesia. Perlahan-lahan, komik
Mochamad Iqbal Fauzan

Indonesia dengan tema nuansa lokal yang menghadirkan figur lokal dengan legenda daerah
makin banyak bermunculan, sebut saja seperti Si Buta dari Goa Hantukarya Ganes T. H. dan
Si Pitung Pendekar dari Betawi. Sejak saat itu komik lokal mulai hadir dengan tema-tema yang
makin menarik. Demam pahlawan super dari Amerika seperti Superman, Batman, Spiderman,
dan lainnya sempat menginspirasikan komikus lokal yang berupaya mengambil hati para
pembaca dengan menghadirkan sosok pahlawan super dari negeri sendiri, sebut saja seperti
Godam, Gundala Putra Petir, Pangeran Mlaar, dan masih banyak lagi.
Kaitan Minat Baca Mahasiswa Bandung dan Visualisasi Ilustrasi Buku

4. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan artikel diatas adalah, komik atau buku
bergambar memang seru untuk dibaca, namun sebagai mahasiswa yang hendak menempuh
hidup yang lebih baik, alangkah baiknya dikurangi, jangan terlalu sering membaca komik,
jadikanlah sebuah hiburan dikala pembaca sedang senggang, perbaiki nilai yang selama ini
kurang baik, setelah itu boleh untuk membaca komik.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih kepada diri saya sendiri karena telah berhasil menyelesaikan artikel ini dengan
sangat dipenuhi oleh curahan pikiran dan hati saya, mohon maaf bila ada hal yang melenceng,
karena manusia juga punya kesalahan, dan tidak akan juga manusia selalu benar, terima kasih
juga untuk pihak kampus ITENAS sudah memberikan tugas seperni ini kepada peneliti.
Mochamad Iqbal Fauzan

CONTOH PENULISAN DAFTAR RUJUKAN1

kingdom come final battle. (n.d.). Diakses dari http://galleryhip.com/superman-alex-ross-


kingdom-come.html
Bonnef, M. (1998). Komik Indonesia. Jakarta: Perpustakaan Populer Gramedia.
Hurlock, E. B. (1978). Child Development (6th ed.). New York: McGraw-Hill.
Jhoni, I. M. (2009, 18 Desember). Komik Silat Indonesia "Mandala". Dikases dari
http://komik-made.blogspot.com/2009/12/komik-silat-indonesia-mandala.html
Waluyanto, H. D. (2005). Komik sebagai media komunikasi visual pembelajaran. Nirmana, 7
Sastrogambar, P. (2011, 25 Des). Diakses dari http://www.sastrokomik.com/2011/12/ken-
arok-wid-ns.html
Muktiono, J. D. (2003). Aku Cinta Buku, Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak. Jakarta: Elex
Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai