Anda di halaman 1dari 10

Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra

P-ISSN: 1978-8800, E-ISSN: 2614-3127


http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Stilistika/index
Vol. 14 No. 2, Juli 2021, hal 41-50

CERPEN SESAAT SEBELUM BERANGKAT KARYA PUTHUT E.A:


KAJIAN RESEPSI SASTRA

SHORT STORY SESAAT SEBELUM BERANGKAT BY PUTHUT E.A:


READER RECEPTION STUDY

Intan Zuhrotun Nafi’ah1*, Maman Suryaman2


Pascasarjana Linguistik Terapan, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia 1,2
intanzuhrotun22@gmail.com1 , maman_suryaman@uny.ac.id2
*penulis korespondensi

Info Artikel ABSTRAK


Sejarah artikel: Penelitian ini berfokus untuk mendeskripsikan tanggapan para pembaca
Diterima: mengenai sebuah cerpen yang berjudul Sesaat Sebelum Berangkat karya
19 Juni 2022 Puthut E.A. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka jenis penelitian ini
Direvisi: ialah penelitian kualitatif deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian
15 Desember 2022 ialah teori resepsi sastra. Data ini diperoleh menggunakan wawancara
Disetujui: dengan 20 responden dari berbagai latar belakang yang berbeda. Adapun
22 Januari 2023 perbedaan yang dimaksudkan ialah perbedaan usia, perbedaan profesi, serta
perbedaan latar belakang pendidikan. Data yang dikumpulkan kemudian
Kata kunci: dianalisis hingga dapat menghasilkan sebuah kesimpulan. Berdasarkan
cerpen, teori resepsi respon pembaca dengan berbagai perbedaan yang telah dikelompokkan oleh
sastra,tanggapan peneliti, cerpen ini menggambarkan konflik orang tua dengan anak yang
pembaca sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Cerpen ini merupakan bentuk
intropeksi diri bagi anak dan juga orang tua dalam hal komunikasi, dan
cerpen ini juga mengajak pembaca untuk bisa lebih pandai dalam
mengontrol ego dan emosi.

Article Info ABSTRACT


Article history: This research focuses on describing readers' responses to a short story
Received: entitled Sesaat Sebelum Berangkat by Puthut E.A. In accordance with the
19 June 2022 purpose of this study, this type of research is descriptive qualitative research.
Revised: The theory used in research is the theory of literary reception. This data was
15 December 2022 obtained using interviews with 20 respondents from a variety of different
Accepted: backgrounds. The intended differences are differences in age, differences in
22 January 2023 professions, and differences in educational background. The collected data
is then analyzed until it can produce a conclusion. Based on the responses
Keyword: of readers with various differences that have been grouped by researchers,
short stories, this short story describes the conflicts of parents with children that often
literary reception occur in everyday life. This short story is a form of self-introspection for
theory, reader children and parents in terms of communication, and this short story also
responses invites readers to be better at controlling ego and emotions.

Copyright © 2023, Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra


DOI: http://dx.doi.org/10.30651/st.v16i1.13670

41
Nafi’ah dan Suryaman/ Cerita Sesat Sebelum…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 41-50

PENDAHULUAN Teori resepsi sastra muncul


Sebagai bentuk representasi pertama kali ditahun 1960-an. Sebagai
kehidupan sosial-budaya masyarakat, salah satu pelopor terori resepsi sastra
karya sastra, merupakan salah satu Jauss, menyebut teori ini dengan istilah
karya yang hingga kini banyak diminati rezeptionsasthetik (Jauss, 1974). Junus
masyarakat. Terbukti dengan (1985) dalam bukunya yang berjudul
banyaknya karya-karya fenomenal Resepsi Sastra menyebut pendekatan
yang dilahirkan oleh para sastrawan ini awalnya sebagai “estetika
yang laris diperjual belikan di berbagai penerimaan” sebelum kemudian
toko buku bahkan dicetak berkali-kali. berubah nama menjadi “resepsi sastra”.
Kejelian pengarang dalam menangkap Junus berpendapat bahwa resepsi sastra
setiap fenomena yang terjadi di ialah sebuah proses pembacaan karya
masyarakat dan mengolahnya menjadi sastra sampai pada respon yang
sebuah karya sastra merupakan sebuah diberikan oleh pembaca terhadap karya
proses kreatif yang perlu dihargai yang dibacanya.
(Nafi’ah & Sugiarti, 2019) Salah satu Teori resepsi sastra memberikan
cara untuk memberikan apresiasi kebebasan kepada pembaca untuk
kepada para sastrawan ialah dengan memaknai karya sesuai pengetahuan
memberikan penilaian terhadap karya yang dimilikinya. Maka tidak heran jika
sastra yang dihasilkannya. Hal ini teori resepsi sangat menghargai
sejalan dengan pendapat Ramadhana et subjektivitas pembaca.
al., (2022), yang menyatakan bahwa Hal ini sejalan dengan pendapat
ketika seseorang membaca suatu karya Pradopo (2013) bahwa ketika seorang
sastra, tentu sang pembaca akan pembaca dengan pembaca yang lain
menganalisis secara kritis apa yang tentu akan memberikan tanggapan
terdapat dalam kerya serta memberikan terhadap satu karya sastra yang sama.
respon atas karya sastra tersebut. keberagaman ini terjadi karena harapan
Penilaian yang diberikan oleh setiap pembaca berbeda-beda.
pembaca dapat digunakan sebagai Perbedaan ini muncul karena latar
catatan bagi para sastrawan untuk belakang pembaca juga berbeda-beda.
senantiasa meningkatkan kualitas Adapun faktor pembeda ini bisa
karyanya. Selain itu, penilaian ini juga dipengaruhi oleh perbedaan usia
bisa digunakan sebagai sebuah pembaca, perbedaan pengetahuan
pemantik semangat kepada para pembaca, perbedaan ideologi pembaca,
sastrawan untuk terus menghasilkan perdebaan gender pembaca, perbedaan
karya-karya terbaiknya. Oleh karena profesi pembaca, dst. Pembaca yang
itulah teori resepsi sastra hadir sebagai memberikan tanggapan atau respon
jawaban atas permasalahan tersebut. terhadap karya sastra dapat dipengaruhi
Melalui teori resepsi sastra, horizon oleh faktor eksternal yakni waktu,
harapan pembaca dapat dipetakan ruang dan golongan sosial. Penelitian
dengan lebih jelas. Sebagaimana ini merupakan jawaban atau sebuah
dijelaskan oleh Ratna (2015)bahwa pembuktian dari teori yang telah
teori resepsi dapat dilakukan dengan dipaparkan di atas yang menyatakan
cara mengolah sebuah teks sastra dan bahwa respon pembaca suatu karya
memberikan respon sesuai sudut sangat beragam bergantung pada latar
pandang pembaca itu sendiri. belakang pembacanya.

42
Nafiah dan Suryaman/ Cerita Sesaat Sebelum…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januarii 2021 Hal 41-50

Jika dipandang menggunakan Mahabarata). Penelitian resepsi sastra


kacamata pragmatik, sebuah karya terhadap novel Ayat Ayat Cinta karya
sastra disebut berhasil ketika karya Habiburrahman El Shirazy kembali
tersebut dapat diterima oleh para dilakukan oleh Fajriyah et al., (2018)
pembaca. Maka karya sastra yang dengan fokus penelitian tanggapan
hanya bisa dinikmati oleh mahasiswa jurusan PBSI (pendidikan
pengarangnya disebut sebagai karya bahasa dan sastra indonesia) yang
yang gagal karena karya tersebut tidak berada di semester 6 di UIN Syarif
dapat memberikan kesan terhadap Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini
pembaca. Sebagaimana yang mengungkap nilai moral yang dimiliki
dipaparkan oleh Jauss (1974) bahwa oleh tokoh utama dalam novel tersebut.
proses penciptaan karya sastra dibuat Selain itu, penelitian dengan penerapan
secara khusus untuk para pembaca, teori resepsi sastra dilakukan oleh
bukan hanya sekedar proses kreatif dari (Putri & Dahlan, 2020) dengan fokus
pengarang semata. Karya semacam ini penelitian tanggapan remaja di
sering kali disebut sebagai black Samarinda, khususnya siswa SMA
literature. kelas XI Bahasa dan Budaya SMAN 2
Istilah black literature ini muncul Samarinda terhadap novel Jingga dan
karena karya sastra yang dihasilkan Senja. Penelitian mengenai resepsi
berasal dari kaum berkulit hitam sejak sastra juga dilakukan oleh Sariana et al.
tahun 1970-an. sastra yang ditulis oleh (2022) dengan judul penelitian
orang Amerika keturunan Afrika. Tanggapan Anak Terhadap Legenda
Dimulai pada periode pra-perang Pesut Mahakam Kajian Resepsi Sastra.
revolusi, penulis Afrika-Amerika telah Adapun fokus dari penelitian ini ialah
terlibat dalam dialog kreatif, jika sering ketertarikan anak terhadap legenda
diperdebatkan, dengan surat-surat Pesut Mahakam, dilihat dari isi cerita,
Amerika. Hasilnya adalah literatur tokoh, dan amanat yang terkandung
yang kaya akan kehalusan ekspresif dan dalam cerita. Ketika Sariana, memilih
wawasan sosial, menawarkan penilaian responden penelitian ialah anak-anak,
yang mencerahkan tentang identitas berbeda dengan penelitian yang
dan sejarah Amerika (Gates Jr, 1990). dilakukan oleh Yanti et al. (2022) yang
Penelitian dengan pendekatan teori memilih responden penelitian ialah
resepsi sastra telah dilakukan guru Bahasa Indonesia di SMA 1
sebelumnya. Layaknya penelitian yang Linggo Sari Baganti. Penelitian yang
dilakukan olehDermawan & dilakukan oleh Yanti ini menyimpulkan
Ajisaputra, (2014), penelitian ini bahwa penokohan dalam novel Sang
berfokus pada keberagaman horizon Pemimpi karya Andrea Hirata
harapan pembaca terhadap novel Ayat sangatlah positif dan berkesan bagi
Ayat Cinta karya Habiburrahman El guru bahasa Indonesia di SMA Linggo
Shirazy, serta faktor-faktor yang Sari Baganti.
membentuk perbedaan horizon harapan Berdasarkan penelitian yang
tersebut. Penelitian selanjutnya pernah dilakukan sebelumnya,
dilakukan oleh Santosa (2017), dengan penelitian ini akan berfokus pada
fokus penelitian proses kreatif para respon pembaca dari berbagai
sastrawan Indonesia dalam kelomopok pembaca yang dibedakan
menggambarkan tokoh Gandari (salah oleh faktor usia, jenjang pendidikan dan
satu tokoh wanita dalam kisah wayang juga profesi dalam menanggapi cerpen

43
Nafi’ah dan Suryaman/ Cerita Sesat Sebelum…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 41-50

Sesaat Sebelum Berangkat Karya keempat horizon harapan pembaca


Puthut E.A. Selain untuk menambah menjadi lebih luas dan lebih kompleks
khazanah keilmuan pembaca dalam lagi. Pembaca bisa lebih dalam dan
memahami penerapan teori sastra, lebih luas lagi dalam memberikan
melalui penelitian ini peneliti berharap penilaian terhadap cerpen Sesaat
kedepannya makin banyak respon- Sebelum Berangkat tersebut.
respon pembaca yang diungkap ke Dalam proses memperoleh data,
ruang publik, sehingga para sastrawan peneliti melakukan wawancara
Indonesia memiliki semangat untuk mendalam dengan para responden yang
menciptakan karya-karya terbaiknya. sudah membaca cerpen Sesaat Sebelum
Berangkat karya Puthut E.A
METODE sebelumnya. Data yang telah
Penelitian ini tergolong dalam dikumpulkan selama penelitian,
penelitian deskriptif kualitatif. kemudian dimaknai dengan teknik
Penelitian ini digolongkan dalam content analysis dengan pembacaan
penelitian kualitatif karena selama data secara mendalam. Tahapan
proses penelitian berlangsung, data kegiatan analisis data ini terbagi
yang dikumpulkan di lapangan tidak menjadi tiga proses yakni dimulai dari
dimodifikasi sedikitpun oleh reduksi data, penyajian data, hingga
peneliti(Sugiyono, 2021). Penelitian ini penarikan sebuah kesimpulan
melibatkan 20 pembaca dengan latar penelitian.
usia/jenjang pendidikan yang berbeda.
Kemudian keduapuluh responden ini HASIL DAN PEMBAHASAN
dikelompokkan menjadi 3 bagian, Sinopsis Cerpen Sesaat Sebelum
kelompok pertama yakni pembaca yang Berangkat Karya Puthut E.A
berusia remaja dengan jenjang Cerpen Sesaat Sebelum
pendidikan Sekolah Menengah Petama Berangkat merupakan salah satu cerpen
(SMP) hingga Sekolah Mengengah andalan yang dihasilkan oleh sastrawan
Atas (SMA). Kelompok pembaca Indonesia bernama Puthut E.A. Cerpen
kedua ialah pembaca dewasa, dengan ini diterbitkan oleh sebuah surat kabar
latar belakang pendidikan mahasiswa terbesar, Kompas pada tahun 2009.
strata 1 (S1). Selanjutnya untuk Cerpen ini mengangkat sebuah kisah
kolompok pembaca ketiga ialah atau konflik yang sering terjadi antara
seorang guru sekaligus orang tua yang anak dan orang tua.
telah memiliki anak seusia Jendra Cerpen ini diawali dengan
(tokoh dalam cerpen). tokoh Aku yang tengah duduk di
Pembagian kelompok pembaca ini sebuah kursi dengan pikirannya yang
bertujuan untuk mengatahui horizon terus mengingat kejadian tiga minggu
harapan pembaca dari sudut pandang lalu. Kejadian waktu dirinya menemui
yang berbeda sesuai dengan usia dan kakak perempuannya di sebuah kafe
latar belakang yang dimiliki. Melalui dan mereka bertengkar hebat.
pembaca kelompok pertama, sudut Pertengkaran itu bermula ketika
pandang pembaca lebih condong pada tokoh Aku meminta kakaknya (Risa)
tokoh Jendra hal ini dikarenakan usia untuk mencoba memahami keinginan
dan latar belakang Pendidikan sang anak (Jendra). Namun Risa
kelompok pembaca ini sama. Untuk merasa, dirinya tahu apa yang terbaik
kelompok pebaca kedua hingga untuk anaknya. Risa malah balik

44
Nafiah dan Suryaman/ Cerita Sesaat Sebelum…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januarii 2021 Hal 41-50

menyalahkan Rif (tokoh Aku) karena Bukan tanpa alasan Rif, tidak
terlalu memanjakan Jendra, dan tidak mau datang ke pemakaman ponakan
menghubungi dirinya ketika Jendra kesayangannya itu, ia hanya tidak
kabur dan menginap di rumah Rif. percaya bahwa apa yang diucapkan
Rif hanya kaget mendengar oleh Jendra disaat mereka duduk di
ucapan sang kakak. Rif mengira Jendra pantai bersama, benar dilakukan oleh
sedang libur sekolah dan telah Jendra. Tidak hanya itu, Rif juga
berpamitan kepada Risa untuk merasa bersalah karena waktu itu tidak
bermalam dan menghabiskan hari sempat memberi tahu Risa perihal
liburnya dengan Rif. Oleh karena itu, keinginan Jendra yang ingin
Rif tidak mencoba menghubungi Risa mengakhiri hidupnya jika dirinya terus
tentang keberadaan Jendra di ditekan oleh didikan Risa.
rumahnya. Mita (pacar Rif) telah selesai
Kemarahan Risa kian bersiap dan berpamitan kepada Rif
memuncak ketika mendengar Rif untuk pergi ke bandara. Ia masih heran
bercerita perihal keinginan Jendra yang dengan berita kematian Jendra. Namun
bertentangan dengan keinginan Risa. Rif enggan bercerita dan meminta
Ditambah lagi Rif mencoba membujuk Minta untuk segera berangkat. Setelah
Risa untuk memberikan kesempatan kepergian Mita, Rif mengambil laptop
pada Jendra untuk memilih jalan miliknya dan membuka sebuah album
hidupnya sendiri dan mengembangkan foto yang berisi kebersamaan dirinya
potensi yang dimilikinya. Risa masih dengan Jendra terakhir kali, tepatnya
tetap pada pendiriannya, ia masih saat Jendra kabur ke rumah Rif. Tanpa
merasa apa yang dilakukannya selama disadari, air matanya tak bisa di
ini untuk kebaikan Jendra. Risa bendungnya lagi, ia menangis seorang
menganggap adiknya hanya melakukan diri di kamar dengan berbagai
omong kosong, karena dia belum kenangan manis yang pernah
berkeluarga dan belum memiliki anak, dihabiskan dengan ponakan
maka menurut Risa tak pantas Rif kesayangannya itu.
menasehati dirinya.
Mendengar perkataan sang Tanggapan Kelompok Pembaca
kakak yang terdengar menyakitkan, dan Pertama (Remaja dengan latar
menyulut amarah yang sedari tadi belakang pendidikan SMP-SMA)
ditahannya, Rif hanya diam dan Kelompok pembaca pertama
meminta Risa untuk kembali ke rumah yang dipilih oleh peneliti ialah pembaca
dan meninggalkan dirinya. yang masih duduk di bangku SMP.
Alurpun kembali berpindah, Pemilihan ini bukan tanpa alasan,
saat seorang wanita dengan mata yang sebagaimana yang dijelaskan oleh
sembab mengetuk pintu kamar Rif dan (Amanat, 2018) bahwa pembaca
mengingatkan Rif untuk segera dibedakan menjadi dua bagian yakni
bergegas karena waktu penerbangan pembaca sinkronik atau pembaca se-
pesawat mereka telah dekat. Rif tetap zaman dan pembaca diakronik atau
termenung dan berkata, ia tidak akan pembaca yang berbeda zaman. Dalam
ikut bersama wanita itu untuk pergi ke hal ini pembaca dalam kelompok ini
rumah Risa dan datang ke acara mewakili tokoh Jendra yang dalam
pemakaman Jendra. cerpen ini memiliki usia yang tidak jauh

45
Nafi’ah dan Suryaman/ Cerita Sesat Sebelum…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 41-50

berbeda dengan kelompok pembaca seseorang dalam menanggapi suatu isu


remaja. permasalahan. Sebagaimana yang
disebutkan oleh Ni’mah (2021) bahwa
“cerpen ini menceritakan ketika sesorang beranjak dewasa dan
seorang ibu dan anak yang memiliki usia yang matang, respon
dimana seorang ibu selalu yang diberikan dalam menanggapi
menekankan kemauannya sebuah karya sastra pasti berbeda.
kepada anaknya, karena dia Dalam hal ini peneliti menemukan dua
merasa dirinya lebih jenis jawaban yang berbeda, sebagian
berpengalaman dalam masih membela tokoh Rif dan Jendra
menjalani hidup ini, dan si anak selaku korban keegoisan Risa dan
yang menolak keinginan ibunya sebagian responden dalam kelompok
karena dia ingin menjalani ini sudah mulai memahami
hidupnya sesuai dengan kekhawatiran Risa sebagai sosok Ibu.
kemampuan dan keinginannya Berikut kutipan yang disampaikan oleh
sendiri. Jadi seharusnya seorang para responden.
ibu bisa mengerti kemampuan
dan kemauan yang diinginkan Ketika seorang anak sudah
oleh anaknya, bukannya malah menginjak masa remaja, harusnya
terus-menerus memberikannya sikap orang tua tidak lagi
tekanan, sehingga anak itu mengekang sepenuhnya keinginan
mengalami gangguan mental sang anak . Anak yang mulai
(Responden 2 ) remaja sudah bisa melakukan hal
nekat sepeti tokoh Jendra yang
Berdasarkan transkrip memilih kabur dan mogok sekolah
wawancara di atas dapat dikatakan agar suaranya didengar oleh sang
sebagian besar responden dalam Ibu. Dengan berita meninggalnya
kelompok ini, mengkritik kesalahan jendra, Para pembaca diharap Sadar
pola asuh yang diterapkan oleh Risa bahwa anak tidak akan betah
(Ibu) kepada Jendra (sang anak). dirumah apabila terus-terusan di
Responden menilai bahwa kekang (Responden 13).
permasalahan yang terjadi sepenuhnya
atas dasar kekeliruan tokoh Ibu yang Dimana dalam cerpen ini orang tua
terlalu membatasi dan mengatur dari si anak menginginkan anaknya
kehidupan sang anak. Responden menjalani hidup sesuai yang dia
menilai tokoh Jendra sangat inginkan karena dia merasa dirinya
merepresentasikan permasalahan yang lebih berpengalaman dalam menjalani
sering dialami oleh remaja seusia hidup ini sedangkan si anak
mereka, yakni perbedaan pendapat mempunyai keinginan dan kemauan
antara orang tua dan anak. sendiri yang dia inginkan. Jadi
seharusnya orang tua si anak harus
Tanggapan Pembaca Kelompok bisa lebih mengerti anaknya dan si
Kedua (Dewasa dengan latar anak bisa menyampaikan
belakang pendidikan S1) keinginannya dengan cara baik dan
Kelompok pembaca ini dipilih sopan (Responden 15)
karena usia dan kedewasaan seseorang
juga menjadi salah satu faktor bagi

46
Nafiah dan Suryaman/ Cerita Sesaat Sebelum…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januarii 2021 Hal 41-50

Kutipan di atas cukup merasa terkekang dan terhalang


menggambarkan kedewasaan seorang keinginannya. Komunikasi antar
responden dalam menanggapi sebuah orang tua dan anak memag sangat
isu permasalahan yang diangkat alam penting. Dan juga tidak bisa
karya yang telah dibacanya. Hal ini dipungkiri bahwa pola asuh
dapat terlihat dari pilihan kata yang setiap orang tua memang
dikeluarkan ketika memberikan berbeda antara satu dengan yang
komentar. Komentar yang diberikan lain, namun juga harus melihat
memang muncul perbedaan, dimana kondisi dari anak tersebut. sehingga
sebagian responden yang masih kejadian yang dialami Jendra bisa
berpihak membela tokoh Jendra dan Rif dihindari
dan ada pula yang mulai mengerti peran
orang tua yang memiliki tanggung Berdasarkan kutipan di atas yang
jawab dalam mendidik putra-putrinya. mewakili responden yang berperan
Namun kedua komentar di atas sudah sebagai orang tua, peneliti bisa menarik
menggunakan kata-kata yang lebih kesimpulan bahwa pola asuh yang
sopan dan bijak. diterapkan setiap keluarga berbeda-
beda. Oleh karena itu, pandangan pola
Tanggapan Pemabaca Kelompok asuh dalam pandangan tokoh Risa dan
Ketiga (Guru dan Orang tua) tokoh Rif memang berbeda sehingga
Berdasarkan hasil penelitian yang keduanya tidak akan pernah bisa
dilakukan, responden dalam penelitian memiliki satu pendapat yang sama.
ini lebih berfokus pada pola Dalam penelitian ini, responden
komunikasi yang dijalin oleh orang tua terakhir ialah para Guru Bahasa
dan anak dalam sebuah keluarga. Indonesia. Harapannya, pendapat yang
Dalam hal ini para responden tersebut diberikan akan berbeda karena para
mengungkap bahwa setiap orang tua responden ini memiliki wawasasan
memang memiliki gaya mendidik anak yang lebih luas terkait karya sastra.
yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat Sebagaimana yang dijelaskan oleh
tergambar dalam kutipan wawancara (Asih & Dewi, 2021) bahwa pembaca
sebagai berikut. yang memiliki wawasan mengenai
dunia sastra tentu akan memiliki sudut
Mendidik anak memang pandang tersendiri dalam menilai baik
gampang-gampang susah. Ibu buruknya sebuah karya.
Jendra mungkin saja memiliki
kekhawatiran yang tinggi terhadap Cerpen ini menceritakan masalah
pertumbuhan Jendra hingga ingin yang terjadi antara Rif dan ibu
mengatur segala sesuatu yang kandung jendra (Risa). Rif adalah
menurut dirinya baik. Namun tokoh yang membuat keadaan
sebaiknya ketika menjadi orang tua semakin kacau, ia bukannya
juga mengerti kemauan anak, jika menasehati Jendra dan Ibunya
dirasa kemauan tersebut dapat untuk berdamai, akan tetapi Rif
berdampak buruk atas hanya melaporkan keluh kesah
perkembangannya, orang tua bisa Jendra pada Risa yang membuatnya
memberikan pemahaman yang baik semakin marah atas kelakuan
tentang hal tersebut, sehingga anak anaknya yang dianggap
bisa memahaminya tanpa harus membangkang. Ketika Rif

47
Nafi’ah dan Suryaman/ Cerita Sesat Sebelum…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 41-50

mengetahui rencana Jendra pesan yang dapat diambil dari suatu


bunuh diri, ia juga tidak karya sastra tidak sekadar pesan yang
mengambil langkah yang tepat. disampaikan secara eksplisit, namun
Ia hanya diam. Menurut saya, juga pesan implisit dalam karya
pengarang tidak sekedar mengkritik tersebut dapat diungkap secara jelas.
pola asuh dalam sebuah keluarga,
namun terlepas dari itu, pengarang PENUTUP
ingin mengungkap bahwa setiap Berdasarkan penelitian yang
perbuatan yang kita lakukan selalu dilakukan dapat disimpulkan bahwa
salah di mata orang lain. Tidak tanggapan pembaca terhadap cerpen
hanya itu, orang lain hanya bisa Sesaat Sebelum Pergi telah
memberikan komentar tanpa tahu menunjukan beberapa perbedaan.
duduk permasalahannya. Karena Perbedaan ini membuktikan bahwa
menurut saya, dalam memaknai horizon harapan pembaca sangat
sebuah karya yang dilahirkan oleh berpengaruh dalam pemberian makna
pengarang tidak cukup melihat terhadap sebuah karya. Perbedaan
pesan secara ekplisit saja, pasti ada pendapat ini tentu dipengaruhi oleh
pesan-pesan yang bersifat implisit faktor usia, latar belakang pendidikan
dalam karya tersebut yang ingin dan juga profesi (status sosial)
disampaikan, dan mungkin itu sebagaimana dijelaskan sebelumnya.
semua butuh sebuah pemaknaan Dapat dikatakan bahwa cerpen
yang lebih mendalam dengan Sesaat Sebelum berangkat ini, dapat
melibatkan sebuah teori khusus diterima dengan baik oleh masyarakat
di dalamnya (Responden 20) dari semua kalangan, mulai dari remaja
hingga para orang tua sekalipun.
Jawaban dari responden di atas Berdasarkan respon yang diberikan
didapatkan dari seorang guru Bahasa oleh masing-masing kelompok
Indonesia. Dapat dilihat melalui responden dapat disimpulkan, bahwa
komentar di atas Dalam hal ini terlihat cerpen ini sebagai teguran kepada para
perbedaan yang disampaikan dengan orang tua dan anak untuk lebih
responden sebelumnya, guru bahasa membangun komunikasi yang baik,
Indonesia mengkritik tokoh Rif selaku agar setiap permasalahan yang datang
paman Jendra yang tidak mencoba dapat diselesaikan dengan bijak. Tidak
memberikan pemahaman pada Jendra sampai disitu, cerpen ini mengajarkan
dan Risa perihal masalah keduanya. Ia para pembaca untuk lebih pandai dalam
menganggap bahwa tokoh Rif bermuka mengontrol emosi dan ego masing-
dua di hadapan Jendra dan Risa. Rif masing.
dianggap memperkeruh masalah bukan
menyelesaikan masalah. Selain itu, ada DAFTAR PUSTAKA
sudut pandang yang berbeda yang Amanat, T. (2018). Naskah Drama Suto
diutarakan oleh responden dalam Mencari Bapak: Sebuah
kelompok ini, hal tersebut terlihat Konkretisasi Resepsi Produktif
ketika responden menerangkan bahwa Puisi Mencari Bapa. Jurnal Kajian
dalam menilai karya sastra secara Sastra, 7(1), 83–101.
mendalam perlu melibatkan teori-teori https://doi.org/10.26499/jentera.v7
sastra, seperti halnya teori psikologi i1.602
sastra, sosiologi sastra, dsb. Sehingga

48
Nafiah dan Suryaman/ Cerita Sesaat Sebelum…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januarii 2021 Hal 41-50

Asih, I. P., & Dewi, G. A. C. (2021). Ni’mah, N. K. (2021). Eksistensi


Novel Daring Sebagai Wahana Sastra Lisan Langgam Sukoharjo
Literasi Sastra: Kajian Resepsi Makmur Dalam Perpektif
Sastra Novel Garuda Emas Mahasiswa: Teori Resepsi Rien
Indonesia. Prosiding Pedalitra, T. Segers. Segers. Lingua
1(1), 183–188. Franca: Jurnal Bahasa, Sastra,
Dan Pengajarannya, 5(2), 185–
Dermawan, R. N., & Ajisaputra, C. 198.
(2014). Tanggapan pembaca http://dx.doi.org/10.30651/lf.v5i
terhadap novel ayat-ayat cinta karya 2.6876
habiburrahman el shirazy: tinjauan
resepsi sastra. Caraka, 1(1), 14–22. Pradopo, R. , D. (2013). Beberapa
https://doi.org/10.30738/caraka.v1i Teori Sastra, Metode, Kritik dan
1.1573 Penerapannya. Pustaka Pelajar .
Fajriyah, W. N., Yumnaa, R., & Putri, W. , M. D. D., & Dahlan, D.
Nuruddina, N. (2018). Resepsi (2020). Tanggapan Remaja di
Mahasiswa Terhadap Nilai Moral Samarinda terhadap Novel
Tokoh Utama dalam Novel “Ayat- Populer Jingga dan Senja Karya
Ayat Cinta 1” Karya Habiburrahman Esti Kinasih: Kajian Resepsi
El Shirazy. KEMBARA: Jurnal Sastra. Ilmu Budaya: Jurnal
Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Bahasa, Sastra, Seni, Dan
Pengajarannya, 4(2), 219–232. Budaya, 4(2), 201–210.
https://doi.org/10.22219/kembara.v http://dx.doi.org/10.30872/jbssb.
4i2.5966 v4i2.2662
Gates Jr, H. L. (1990). Introduction: Ramadhana, R. N., Elyani, E. P., & Mu’in,
“Tell Me, Sir, … What Is ‘Black’ F. (2022). Kemampuan Berpikir
Literature?” PMLA, 105(1), 11– Kritis Siswa Melalui Analisis Sastra.
22. Stilistika: Jurnal Pendidikan
https://doi.org/10.1632/S003081 Bahasa Dan Sastra, 15(2), 279.
2900069431 https://doi.org/10.30651/st.v15i2.13
379
Jauss, H. R. (1974). Literary history as
a challenge. Dalam R. Cohen Ratna, N. , K. (2015). Teori, Metode, dan
(ed.), New Direction in Literary Teknik Penelitian Sastra. Digi Art
History. . London: Roudlege & Desain.
Kegan Paul, 11–41.
Santosa. (2017). Resepsi Sastra Kisah
Junus, U. (1985). Resepsi sastra . Gandari Dalam Puisi Indonesia
Gramedia. Modern The Literary Reception
Gandari Story In Modern Indonesian
Nafi’ah, I. , Z., & Sugiarti. (2019). Poetry. 29(1).
Analisis Teknik Defamiliarisasi
dalam Novel Akar Karya Dewi Sariana, S., Mulawarman, W. G., &
Lestari. Madah, 10(2), 149–160. Rokhmansyah, A. (2022).
https://doi.org/10.31503/madah.v Tanggapan Anak Terhadap Legenda
10i2.5 Pesut Mahakam: Kajian Resepsi
Sastra. Jurnal Ilmu Budaya, 6(2),

49
Nafi’ah dan Suryaman/ Cerita Sesat Sebelum…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 41-50

292–298.
http://dx.doi.org/10.30872/jbssb.v5i
4.3984
Sugiyono. (2021). Metode Penelitian
Kuntitatif, Kualitatif dan R&D.
Alfabeta.
Yanti, Z. P., Gusriani, A., & Kafrina, K.
(2022). Resepsi Guru Bahasa
Indonesia di SMA 1 Linggo Sari
Baganti Terhadap Penokohan
dalam Novel Sang Pemimpi Karya
Andrea Hirata: Suatu Tinjauan
Resepsi Sastra. JSG: Jurnal Sang
Guru , 1(1), 48–54.
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/i
ndex.php/jsg/index.

50

Anda mungkin juga menyukai