Anda di halaman 1dari 13

PSIKOLOGI AGAMA

SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI AGAMA

Dosen Pengampu: Dr. Hafniati, M.Kom.I

Disusun Oleh:

Annisa Azzahra 1301202060

Mawadah Aulia Diniyah 1301202032

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AL GHURABAA
2023
KATA PENGANTAR

Sebelumnya marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt.
Alhamdulillah, berkat rahmat dan inayah-Nya penulis berkesempatan
menyelesaikan tugas makalah mengenai “Sejarah Perkembangan Psikologi
Agama”. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Agama.
Sholawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada
junjungan kita, nabi besar Nabi Muhammad saw. Kepada keluarganya, sahabatnya
dan tak lupa kepada kita semua selaku ummatnya. Tidak lupa penulis sampaikan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam upaya
penyusunan makalah ini.
Tentu dalam proses penyelesaian makalah ini banyak sekali yang
dilakukan penulis, guna menyajikan informasi yang benar mengenai materi yang
akan disampaikan. Seperti mencari informasi dari berbagai sumber, seperti
internet, juga buku referensi. Penulis berharap makalah ini dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat terutama bagi
penulis dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, 14 Febuari
2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN....................................................................................................3

A. Latar Belakang..............................................................................................3

B. Rumusan Masalah.........................................................................................3

C. Tujuan...........................................................................................................4

BAB II......................................................................................................................4

PEMBAHASAN......................................................................................................4

A. Sejarah Perkembangan Psikologi Agama di Barat.......................................4

B. Sejarah Perkembangan Psikologi Agama di Kawasan Timur......................9

C. Sejarah Perkembangan Psikologi Agama di Indonesia...............................10

BAB III...................................................................................................................11

PENUTUP..............................................................................................................11

A. Kesimpulan.................................................................................................11

B. Saran............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hubungan manusia dengan sesuatu yang dianggap adikodrati
(supernatural) memiliki latar belakang sejarah yang sudah lama dan cukup
panjang. Latar belakang ini dapat dilihat dari berbagai pernyataan para ahli
yang memiliki disiplin ilmu yang berbeda. Begitu juga dengan para
agamawan dari berbagai agama yang ada mengemukakan bahwa
berdasarkan informasi kitab suci, hubungan manusia dengan zat yang
adikodrati digambarkan sebagai hubungan antara makhluk ciptaan dengan
Sang Pencipta. Kemudian para psikolog mencoba melihat hubungan
tersebut dari sudut pandang psikologi. Menurut mereka hubungan manusia
dengan kepercayaannya ikut dipengaruhi dan juga mempengaruhi faktor
kejiwaan. Proses dan sistem hubungan ini menurut mereka dapat dikaji
secara empiris dengan menggunakan pendekatan psikologi. Menurut
agamawan selanjutnya, bahwa memang pada batas-batas tertentu,
barangkali permasalahan agama dapat dilihat sebagai fenomena yang
secara empiris dapat dipelajari dan diteliti. Tetapi di balik itu semua ada
wilayah-wilayah khusus yang sama sekali tak mungkin atau bahkan
terlarang untuk dikaji secara empiris.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Sejarah Perkembangan Psikologi Agama di Barat ?
2. Jelaskan Sejarah Perkembangan Psikologi Agama di Kawasan Timur ?
3. Jelaskan Sejarah Perkembangan Psikologi Agama di Indonesia?

C. Tujuan
1. Memahami Sejarah Perkembangan Psikologi Agama di Barat
2. Memahami Sejarah Perkembangan Psikologi Agama di Kawasan
Timur

4
3. Mengetahui Sejarah Perkembangan Psikologi Agama di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Psikologi Agama di Barat


1. Perkembangan Psikologi Abad Ke-19
Pada pertengahan abad ke-19, mentalitas modern yang tumbuh
sejak abad ke-16, siap untuk berkembang secara penuh. Di mana pada
abad pertengan tersebut, manusia dipandang menduduki tempat utama
dalam kosmos. Bumi dianggap sebagai pusat jagat raya dan segala hal
yang paling indah dan paling tinggi. Tetapi teori Copernicus tentang
matahari sebagai pusat alam raya dan teleskop Gaileo, ditambah lagi
pengaruh pemikiran baru Rene Descartes dan Isaac Newton, menjadi awal
bergeraknya kekuatan baru.
Pengaruh dari gerakan itu pada abad ke-19, telah mulai mengubah
pandangan tentang kedudukan manusia. Bumi dan langit tidak lagi
dipandang sebagai demi manusia, bahkan sebaliknya manusia ditafsirkan
hanya sebagai bagian dunia. Ilmu alam pun makin berkembang dan
penyelidikannya makin bertambah luas, karena ilmu ini tidak hanya
ditunjukkan untuk meneliti alam, tetapi juga untuk meneliti manusia.
Terbitnya buku Origin of Species, bahwa karya darwin tahun 1859,
dapat disebut sebagai langkah simbolis yang mengisyaratkan bahwa hidup
manusia sendiri dapat diamati dengan diteliti serta dibuat hipotesis secara
rasional. Manusia semakin dipikirkan sebagai suatu jenis makhluk diantara
sekian banyak makhluk lainnya. Dengan demikian manusia dapat makin
dimengerti lewat penyelidikan dan penelitian rasional.
Menurut sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dapat diketahui
bahwa psikologi ilmiah modern lahir dalam lingkungan intelektual seperti
itu. Sebab 20 tahun sesudah terbitnya buku Darwin, Prof. Wilhem Wundt,
dari Universitas Leipziq, Jerman, mendirikan laboratorium untuk

5
memanfaatkan metode eksperimental yang disesuaikan untuk studi tentang
perilaku manusia. Tahun 1879 disebut-sebut sebagai tahun lahirnya
psikologi modern. Kemudian setelah laboratorium psikologi dengan
penerapan metode eksperimental oleh Wundt diketahui berhasil, maka
segera dibanyak tempat laboratorium serupa didirikan, dan menjelang
akhir abad ke-19 psikologi ilmiah modern sudah mantap untuk
mengayunkan langkah-langkahnya bersama-sama dengan perkembangan
ilmu pengetahuan lainnya.
Dilain pihak, selama masa pengembangan psikologi ilmiah
modern, orang kerap memandang agama sebagai suatu yang dapat
menguasi atau berada di atas tekhnik psikologi. Tepatnya, agama
dipandang sebagai bidang suci yang tabu untuk wilayah atau wewenang
penelitian ilmiah. Untuk itu, menurut mereka penjelasan dan penyelesaian
tentang agama harusnya dicari dari sumber-sumber adikodrati (kitab suci).
Ternyata hal ini membawa akibat, di separuh kedua abad ke-19 psikologi
agama boleh dikatakan hampir tidak ada atau belum dikenal.1
2. Sejarah Perkembangan Psikologi Agama Abad Ke-20
Perkembangan psikologi Agama menempuh titik terang pada awal
abad ke-20. Hal ini dapat dirangkan dengan terbitnya beberapa buku
populer dari beberapa tokoh.
a. Edwin Diller Starbuck
“The Psychology of Religion, An Empirical Study of the
Growth of Religious Consciousness” yang terbit tahun 1899
mengupas petumbuhan perasaan agama pada orang. Buku ini
dikatakan sebagai gerakan baru terhadap penelitian ilmiah dalam
bidang ilmu jiwa agama. B
b. George Albert Coe
Pada tahun 1900, menerbitkan buku “The Spiritual
Life”. Buku ini berisi perkembangan agama remaja, dan agak

1 Ida Aulia Mawaddah. Sejarah Psikologi Pendidikan Agama Islam. (Mataram: IAIN
Mataram.2015 ). Hal 4-5

6
menentang penekanan atas konversi. Dia menerangkan bahwa pada
masa remaja banyak peristiwa konflik dan kegoncangan agama
yang membawa pada perkembangan agama yang normal dan
benar. Pada tahun 1916, terbit pula karangannya “The Psychology
of Religion”.
c. James H. Leuba
Sebelum meneliti tentang agama, dia mengumpulkan
beberapa defenisi tentang agama. Dia mendapatkan 48 defenisi,
dan menyimpulkan bahwa defenisi itu tidak ada gunanya, karena
hanya merupakan kepandaian bersilat lidah. Pada bulan Januari
1901, sebuah karangannya “Introduction to a Psychological Study
of Religion” dimuat di “The Monist vol. XI”. Kemudian pada tahun
1912, diterbitkannya buku “A Psychological Study of Religion”
dan ”The Belief in God and Immortality” pada tahun 1921.
d. G. Stanley Hall
Buku “Adolescence” yang terbit tahun 1881, menerangkan
psikologi remaja dan konversi agama pada remaja. Dalam
penitiannya terhdap remaja-remaja pada tahun 1904, ditemukannya
persesuaian antara pertumbuhan jiwa agama pada tiap
individu,dengan petumbuhan emosi den kecenderungan terhadap
jenis lain (lawan jenis). Bukunya yang lain “Jesus the
Christ” (1917)
e. William James
“The Varieties of Religious Experience” (1902), adalah
hasil karangannya selama setahun ketika dia menderita sakit. Buku
ini berisi penuh dengan keterangan-keterangan, dilengkapi pula
dengan data-data dari kasus-kasus pribadi tentang pengalaman
agama. Buku ini hanya mengulas satu segi saja, yakni
perkembangan agama perseorangan (individual) atau agama yang
dirasakan oleh masing-masing individu, itupun terbatas pada ahli-
ahli agama dan bukan orang biasa.

7
f. George M. Stratton
Pada tahun 1911 terbit buku Stratton, “Psychology of 
Religious Life”. Dia berpendapat bahwa sumber agama itu adalah
konflik jiwa dalam diri individu.
g. James B. Pratt
“The Religious Consciousness” (1920), dengan terbitnya
buku ini psikologi agama semakin maju. Dia menulis buku ini
sesuai dengan apa yang dirasakannya sendiri. Dia mengupas
sembahyang dari sisi sobjektif dan objektifnya.
h. Rudolf Otto
Buku “Das Heilige” yang diterjemahkan dalam bahasa
Inggris tahun 1923. Buku ini berisi pengalaman-pengalaman
psikologis dari pengertian tentang kesucian, yang diambilnya
sebagai pokok dalam hal ini adalah sembahyang.
i. Pierre Bovet
Tahun 1918 Pierre Bovet mengadakan penelitian terhadap
dokumen-dokumen yang berisi psikologis dan paedagogis
pengaruh pendidikan agama pada masa kecil (anak-anak).
Hasil dikumpulkan pada sebuah buku “Le Sentiment
Religieux et La Psychologie de L’Enfant”. Dari penelitian ini,
Bovet mendapat ksimpulan bahwa “agama anak-anak tidak berbeda
dari agama orang dewasa”.
j.  R.H. Thouless
“An Introduction to the Psychology of Religion” yang terbit
tahun 1922. Thouless menentang pendapat orang-orang yang
mengatakan bahwa penelitian Ilmiah akan menghilangkan
keyakinan beragama, ia berpendapat sebaliknya, dimana penelitian
secara ilmiah akan dapat menjadi sandaran yang kuat bagi agama.2

2 Ardy. Sejarah Perkembangan Psikologi Agama.


https://www.psychologymania.com/2011/08/sejarah-perkembangan-psikologi-agama.html.
Diakses pada tanggal 15 Febuari 2023. Pukul 14:43

8
B. Sejarah Perkembangan Psikologi Agama di Kawasan Timur
Tampaknya, benih-benih Psikologi Agama sudah muncul di negara-
negara Islam. Hal ini ditandai dengan adanya karya-karya Ilmiyah keislaman
yang membahas tentang jiwa manusia kaitannya dengan agama (Islam).
Adapun ilmuwan tersebut antara lain:
1. Ibnu Arabi
Filsafat mistis Ibnu Arabi telah diuraikan butir-butir kajian
kejiwaan yang tidak jauh berbeda dengan yang dikaji dalam psikologi
modern. Selain itu, psikologi empiris, sifat-sifat dan fungsi-fungsi jiwa dan
teori tentang mimpi yang dibahas oleh Ibnu Arabi pun dibahas oleh
Sigmund Freud.
2. Abu Hamid al-Ghazali
Dalam bukunya Ihya Ulm al-Din dan al-Munqiz Minal Dhalal al-
Ghazali membahas seputar pengaruh ajaran agama terhadap kehidupan
keagamaan.
3. Ibnu Sina
Dalam bukunya al-Syifa, Ibnu Sina mengatakan bahwa
kebahagiaan itu integral dengan akhlak. Kebahagiaan akan diperolehnya
bila seseorang mampu memilih yang baik dan menyingkirkan yang tidak
baik.
4. Al-Razi
Bukunya yang berjudul al-Thib al-Ruhany Al-Razi menguraikan
perihal pengobatan dan penawaran kejiwaan.
5. Dr. Abdul Mun’im Abdul Aziz al-Maligy
Bukunya Tatawwur ay-Syu’ur Addiniy Inda al-Tiflwal Murahiq.
Dari para ilmuwan tersebut,, tampak bahwa ilmuwan muslim masa silam
telah banyak menyinggung bahasan tentang psikologi agama dan
kesehatan mental. Sayangnya kajian Timur belum mendapat perhatian
yang seksama.
Menurut Ramayulis, salah satu kemungkinan keterlambatan
perkembangan psikologi agama di timur diakibatkan oleh sulitnya

9
memperoleh sumber klasik setelah kejatuhan kekuasaan islam. Satu hal
lagi yang menyebabkan keterlambatan tersebut juga karena selama ini para
ilmuwan islam disibukkan dengan masalah yang menyangkut kepentingan
politik dalam usaha membebaskan diri dari penjajahan ketimbang
menekuni pengetahuan seperti psikologi agama. Hal tersebut didukung
dengan munculnya tulisan-tulisan dari sejumlah ilmuwan islam setelah
terbebas dari penjajahan barat.

Contohnya pada tahun 1955, Al-Malighy telah berhasil menulis


buku yang berjudul Tatawwur ay-Syu’ur Addiniy Inda al-Tifl wal
Murahiq. Buku tersebut membahas tentang perkembangan rasa agama
pada anak-anak dan remaja. Buku selanjutnya yang muncul adalah Rub al-
Din, al-Islamy karya Afif Abd al-Fatah tahun 1956 disusul karya Musthafa
fahmi, At-Shihah Al-Nafsyah tahun 1963.Dengan kata lain, Abd al-
Mun’im Abd Al-Aziz al-Malighy lah yang memulai langkah awal
mengkaji psikologi agama secara utuh dilihat dari karyanya.3

C. Sejarah Perkembangan Psikologi Agama di Indonesia


Adapun di tanah air perkembangan psikologi agama dipelopori oleh
tokoh-tokoh yang memiliki latar belakang profesi ilmuwan, agamawan, dan
bidang kedokteran. Diantara karya-karya awal yang berkaitan dengan
psikologi agama adalah buku Agama dan Kesehatan Badan/Jiwa (1965),
tulisan Prof. dr. H. Aulia. Kemudian Tahun 1975, K.H. S.S. Djam’an menulis
buku Islam dan Psikosomatik. Dr. Nici Syukur Lister, menulis buku
Pengalaman dan Motivasi Beragama: Pengantar Psikologi Agama.
Adapun pengenalan psikologi agama di lingkungan perguruan tinggi
dilakukan oleh Prof. Dr. H. A Mukti Ali dan Prof. Dr. Hj. Zakiah Darajat.
Buku-buku yang khusus mengenai psikologi agama banyak dihasilkan oleh
Prof. Dr. Zakiah Darajat, antara lain: Ilmu Jiwa Agama (1970), Peranan
Agama dalam Kesehatan Mental (1970), dan Kesehatan Mental. Prof. Dr.
Hasan Langgulung juga menulis buku Teori-teori Kesehatan Mental yang juga

3 Ramayulis, Psikologi Agama, Jakarta : Kalam Mulia, cet. Kesepuluh, 2002. Hal. 8

10
ikut memperkaya khazanah bagi perkembangan psikologi agama di Indonesia.
Sejak menjadi disiplin ilmu yang berdiri sendiri, perkembangan psikologi
agama dinilai cukup pesat, dibandingkan usianya yang masih tergolong muda.
Perkembangan psikologi agama yang cukup pesat ini antara lain ditandai
dengan diterbitnya berbagai karya tulis, baik buku maupun artikel dan jurnal
yang memuat kajian tentang bagaimana agama dalam kehidupan manusia.4

4 Sudirman. Perkembangan Psikologi Agama. (Sidoarjo: IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo.


2018). Volume 1, Nomor 1, November 2018; e-ISSN: 2686-6234, 1-13. Hal 6

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pesatnya perkembangan Psikologi Agama pada era dewasa ini
ditunjang oleh kajiannya yang mencakup kehidupan pribadi dan kelompok
maupun perkembangan usia manusia, juga mengarah menjadi ilmu
Psikologi Terapan yang banyak manfaatnya. Sejarah perkembangan agama
ini terbagi menjadi beberapa bagian yakni sejarah perkembangan psikologi
di barat pada abad ke 19 dan 20. Pada pertengahan abad ke-19, mentalitas
modern yang tumbuh sejak abad ke-16, siap untuk berkembang secara
penuh. Di mana pada abad pertengan tersebut, manusia dipandang
menduduki tempat utama dalam kosmos. Bumi dianggap sebagai pusat
jagat raya dan segala hal yang paling indah dan paling tinggi.Sedangkan
pada abad ke 20 Perkembangan psikologi Agama menempuh titik terang.
Hal ini dapat dirangkan dengan terbitnya beberapa buku populer dari
beberapa tokoh. Berlanjut pada perkembangan psikologi di Kawasan timur
ditandai dengan adanya karya-karya Ilmiyah keislaman yang membahas
tentang jiwa manusia kaitannya dengan agama (Islam). Di
Indonesia, perkembangan psikologi agama dipelopori oleh tokoh-
tokoh yang memiliki latar belakang profesi sebagai ilmuwan, agamawan,
bidang-bidang kedokteran. Diantara karya-karya awal yang berkaitan
dengan psikologi agama adalah buku Agama dan Kesehatan psikologis

B. Saran

12
DAFTAR PUSTAKA

Mawaddah, Ida Aulia. Sejarah Psikologi Pendidikan Agama Islam. (Mataram:


IAIN Mataram.2015 ). Hal 4-5
Ardy. Sejarah Perkembangan Psikologi Agama.
https://www.psychologymania.com/2011/08/sejarah-perkembangan-
psikologi-agama.html. Diakses pada tanggal 15 Febuari 2023. Pukul 14:43
Ramayulis, Psikologi Agama, Jakarta : Kalam Mulia, cet. Kesepuluh, 2002. Hal. 8
Sudirman. Perkembangan Psikologi Agama. (Sidoarjo: IAI Al Khoziny Buduran
Sidoarjo. 2018). Volume 1, Nomor 1, November 2018; e-ISSN: 2686-
6234, 1-13. Hal 6

13

Anda mungkin juga menyukai