Anda di halaman 1dari 12

RANGKUMAN LITERASI

Harul Perasat
HP  [Company address]

DR ALEXANDER JEBADU SVD

DRAKULA ABAD 21
Membongkar Kejahatan Sistem Ekonomi Pasar Bebas Tanpa Kendali Sebagi
Kapitalisme Muktahir Berhukum Rimba & Ancamannya Terhadap Sistem
Ekonomi Pancasila
1 A. DEFINISI KORPORASI

Menurut Encyclopedia Americana:


Secara hukum, korporasi adalah seorang pribadi manusia buatan {seorang pribadi
manusia artifisial}.
Menurut hakim agung Amerika Serikat, John Marshall:
Korporasi adalah sebuah mahluk buatan (artifisial being), tidak kelihatan (invisible),
tidak berwujud dan karena itu tidak bisa diraba (intangible), yang ada hanya dalam
kontemplasi hukum (exists only in the contemplation of law). Karena pada dasarnya
hanya merupakan sebuah mahluk ciptaan hukum (a creature of law).
 PT (perseroan terbatas) tanggung jawab terbatas = limited liability

Kerena struktur internal dan tata kelola korporasi meliputi tiga komponen utama
yakni:
1. Pemegang saham juga lazim disebut investor, pemodal, atau kapitalis.
2. dewan direksi
3. para manajer dan buruh
Seorang investor memperoleh kesempatan untuk mendapatkan laba usaha korporasi
tanpa harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasi bisnis dari korporasi.

RANGKUMAN LITERASI |
Manajer menjalankan korporasi tanpa harus bersusah-susah menyediakan modal
secara pribadi
Agar kedua hal ini bisa terjadi maka para pemegag saham memiliki keterlibatan meliputi
sekurang-kurangnya hak untuk memilih dewan direksi dan kewajiban fidusia dari
dewan direksi dan manajemen untuk melindungi kepentingan-kepentingan mereka.
 Sebuah korporasi bersifat abadi (imortal). Maksudanya perusahaan tidak bisa
mati dengan sendirinya secara alamiah. Ada pemisahaan yang tegas antara
pribadi manusia buatan hukum dengan pribadi manusia riil.

2 B.UKURAN DAN PERTEUMBUHAN JUMLAH KORPORASI SECARA EKSPONENSIAL


Tiga hal berikut yang perlu dilihat:
1. Peran korporasi yang sangat dominan dalam perekonomian dunia
2. Ukuran akumulasi kekayaan mereka yang sangat besar
3. Pertumbuahan mereka sangat signifikan alias eksponensial
Korporasi mulai berkebang secara bertahap muali dari abd pertengahan hingga
periode modern awal yang ditandai dengan revolusi industri pda abad ke-18. Lalu
korporasi berkembang dengan amat cepat setelah tata ekonomi dunia baru
didirika pada konferensi bretton woods di amaerika serikat pda tahun 1944.

 Ada dua jenis pertumbuhan yakni pertumbuhan linear (linear growth).


Perteumbuhan secara linear adalah sebuah pertumbuhan yang biasa dan
normaldengan mengikuti garis lurus.
 Sedangkan pertumuhan eksponensial adalah pertumbuhan yang belipat
ganda dari satu waktu ke waktu.
Laba bisnis perusahaan sangant besar
Lebih dari 90% dari korporasi transnasional, yang bertumbuh saecara berlipat ganda
ini, memiliki pusat di negara-negara utara.
Contoh laba sangat besar→ Laba dari general motors = $162, 3 milyar yang diperoleh
pada tahun 1998 lebh besar dari PDB polandia yang jumlah nya $158, 6 milyar.
Laba yang diperoleh
Marubeni = $94, 2 milyar
Exxon = $100, 7 milyar
General electric = $100, 5 milyar
Suitomo = $95, 5 milyar
Lebih besar dari PDB Indonesia yang saat ini $94, 2 milyar

Gaji para pegawai perusahaan sangat besar

Sehubungan dengan ini Eric Toussaintt mengatakan bahawa kenaikan gaji para CEO
atau manajer sangat menakjubkan
Pada taun 1981, misalkan 10 orang CEO dengan bayaran tertinggi di amerika serikat,
berpenghasian antara
Rp 31 milyar – Rp 77 milyar pertahun atau setara dengan Rp 2,6 milyar hingga Rp 6,4
milyar perbulan.

Menurut Chang Ha-Joon, pendapatan rata-rata dari CEO (gaji, hadiah-hadiah,


pensiuan dan lain-lain) di amarika serikat adalah 300 hingga 400 kali pendapatan rata-
rata pekerja buruh (gaji dan lain-lain)

RANGKUMAN LITERASI |
Pada tahun 2022 jumlah pendapatan tahunan dari richard s. Fuld, direktur lehman
brothers, adalah Rp 2 triliun lebih, atau sekitar Rp 23 milyar per bulan, yang setara
dengan gaji tahunan 156.000 guru sekolah menengah atau 35.000 dosen di universitas
Afrika Barat.

Bersamaan dengan peningkatan gaji para pimpinan perusahaan alias deawn direksi
(CEO) peningkatan jumlah biliuner individual juga tinggi. Menurut sebuah studi yang
dibuat di pranscis tahun 1985, dunia hanya memiliki 140 biliuner, pada 2002
jumlahnya sudah menjadi 476 dan pada tahun 2005, tiga setelahnya, jumlahnya
menjadi 793 biliuner. Menurut kempf, 793 biliuner individual ini meliliki akumulasi
kekayaan sebesar $2,6 triliun, sebuah jumlah yang serta dengan seluruh utang luar
negeri dari semua negara berkembang d bank dunia.

Kondisi yang memungkinkan perusaan mendulang laba selangit

Diantara semua bentuk organisasi bisnis manusia, hanya ada tiga yang dianggap paling
dasar.
1) Kepemilikan pribadi (proprietorship,
2) kemitraan (partnership)
3) Korporasi (corporation)

Proprietorship adalah organisasi bisnis yang dimiliki oleh seorang individu.


Partnership adlah organisasi bisnis yang dimiliki ole dua orang individu.
Beberapa alasan korporasi bentuk organisa bisnis yang lebih baik:
1) Korporasi dianggap sebagai bentuk yang paling praktis dari organisasi usaha
ekonomi khususnya dalam hal bagaimana mengumpulkan modal untuk
usahanya. Sistem kepemilika yang dibagi-bagi (shared ownership) memungkinkan
usaha ekonomi dalam mengupulkan modal besar.
2) Korporasi menjamin kontinuitas dari bisnis
3) Korporasi menjamin indepedensi dalam pengeloaan operasi bisnis. Bahawa ada
sebuah pemisahaan legal dan jelas.
4) Korporasi menjamin tanggung jawab terbatas (liamited liability)
Kemudahan-kemudahan yang menguntungkan secara legal ini, yang dilihat sebagi
sumber kekuatan eksponensial.

3 KEJAHATAN-KEJAHATAN PERUSAHAAN TRANSNASIOAL


Perselingkuhan (an affair) antara pemerintah sebagai sebuah institusi publik di satu
pihak dan dunia korporasi sebagi sebuah sektor ekonomi swasta di pihak lain.
Penjualan 200 TNCs paling top mencacpai lebih dari 25% dari seluruh penhasilan
ekonomi dunia (GDP Global), dan dengan demikian seluruh ekonomi dunia telah
semkain menjadi sebuah produksi milik dari sejumlah kecil korporasi raksasa.

RANGKUMAN LITERASI |
3.1 A. PRAKTIK-PRAKTIK KEJAHATAN UMUM KORPORASI TRANSNASIOANAL

 Tak Ada Hati Utuk Orang Miskin


Mengejar keuntungan usaha adalah susuatu yang sah dan wajar sampai batas tertentu.
Tapi apa yang acap kali kritik adalah bahwa pengejaran keuntungan sangat sering
membuat TNCS berlaku tidak jujur dan curang dalam berurusan dengan pihak lain,
termasuk dengan buruh dan pemerintah.
Perdagangan dan pasar bebas telah menjadi pintu gerbang lebar bagi pemindahan
(Exodus) pabrik-pabrik dari negara-negara industri utara ke sejumlah negara
berkembang di Asia dan Amerika Latin dengan motif tersembunyi (Out Of Bidden
Motive), yak niuntuk mendapat keuntungan dari pemerasan terhadap tenaga buruh
tidak terampil dan mudah dibohongi (To Get Benefited From Unskilled And Easy-
Cheatble Cheap Labors).
Ketika mereka melakukan bisnis diantara orang miskin, mereka sama sekali tidak
dimotivasi oleh keinginan untuk meringankan penderiataan orang-orang miskin.
Sebaliknya mereka berusaha dengan segala macam cara dan seluruh keahlian yang ada
pada mereka untuk mendapatkan keuntungan dari orang miskin termasuk dengan
menghancurkan sumber-sumer kehidupan warga masyarakat miskin. Industri
pertambangan yang dipaksa pada lahan-lahan awarha masyarakat di negara-negara
berkembang di afrika, amerika latin, dan asia, termasuk pulau flores dan daerah daerah
lain di indonesia merupakan sebuah conth kasus yang sangant jelas.
Ada banyak literatur yang mempublikasikan cerita-ceita memilukan tentang bagaimana
TNSCs di sektor pertambangan atau di sektor-sektor lainnya telah secara sistematis dan
tanpa ampun menghancurkan kehidupan orang-orang miskin di negara berkembang. Di
beberapa negara berkembang aparat kepolisian dan tentara telah di suap untuk menjadi
SATPAM yang menjaga dan melingdungi perusahaan-perusahaan asing yang sedang
menghancurkan lahan-lahan pertanian dari warga masyarakat mereka sendiri, dan
bahkan tak segan-segan menembak mati warga masyarakat ini ketika mereka
melancarkan aksi protes dan berjuang mempertahankan hak-hak mereka atas tanah.
 Menyogok Pemerintah Negara
Kepentingan-kepentingan negara asal TNCs di negara-negara berkembang sering
berkaitan erat dengan perluasan kegitan bisnis dari TNCs yang dalam prosesnya
berbaur dengan suap. Sehubungan dengan hal ini , david g hallman menunjukkan fakta
bahawa pada koferensi rio de janeiro tentang lingkungan dan pembangunan pada tahun
1992, PBB gagal membahas aktivitas-aktivitas bisnis TNCs yang mempercepat degradasi
lingkungan dan menginjak-injak hak-hak masyarakt adat atau warga masyarakat
pedesaaan di negara-negara berkembang di suluruh dunia. Isu-isu mengenai TNCs
dikeluarkan dari agaenda sidang atas permintaan dari banyak negara industri yang
diyakini hasil dari lobi-lobi yang kuat oleh TNCs sendiri.
TNCs bahkan berani melakukan sebuah kampanye melawan kebenaran ilmiah kalau
prospek operasi bisnis mereka berada dalam bahaya. Menurut sebuah laporan pada
tahun 2007, exxon mobil bahkan mempersiapkan ilmuan bayaran (scientific
spokespeople) yang mempropagandakan temuan-temuan ilmiah palsu sebgai bagian
dari usaha mereka untuk memepengaruhi media dan publik bahwa masih ada
perdebatan serius dikalan ilmuawan tentang apakah bahan bakar fosil telah

RANGKUMAN LITERASI |
memberikan kontriibusi terhadap pemanasan global, dan apakah pemanasan global
yang disebabkan oleh ulah ulah manusia akan memiliki konsekuensi yang serius.
Tentang sikap ilmiah yang menyimpang dari koch, chris william menulis:
Antara tahun 2005 dan tahun 2008, perusahaan koch menyetor $25.000.000 [sekitar
Rp 237,5 milliar] kepada kelompok-kelompok penentang masalah iklim. Perusahaan
Koch memberikan uang kepada 35 kelompok yang mengklaim bahwa mengurangi gas
rumah kaca akan memiliki kesehatan yang merugikan.
 Berani Menlanggar Undang-Undang Demi Laba
Demi mendulang laba yang besar maka TNCs akan melakukan apa asaj yang mereka
bisa lakukan. Bahkan demi keuntungan besar itu mereka melawan aturan hukum dan
melanggar hak-hak hidup dari sesama manusia, bruh atau warga masyarakt adat dan
warga masyarakat pedesaan dimana keuntungan bisnis ini diperoleh. Ada banyak
contoh kecendrungan yang tidak terpuji seperti ini.
John madelay, misalnya mencatat bahawa perusahaan-peusahaan trnasnasional terlah
beroperasi dan terus melanjutkan bisnis mereka di negara berkembang sering kali
dalam rangka menghindari aturan undang-undang dari hukum yang sangat ketat di
negara asal mereka, seperti aturan lingkungan hidup, kondisi kerja dan upah buruh.
Negara-negara miskin merupakan tempat berlindung yang aman di mana mereka
dengan mudah berlaku curang terhadap warga masyarakat miskin setempat, yang
sering kali tidak tahu apa-apa tentang dampak negatif dari bisnis mereka baik terhadap
sesama manusia maupun terhadap alam ciptaan. Hal ini menjadi salah satu alasan
mengapa korporasi-korporasi multinasioanl tertarik untuk menjelajahi dunia orang-
orang miskin di negara berkembang.
TNCs juga suka meilih tempat pengoperasian bisnis mereka di ngera-negara
berkembang dimana diktator dana pemerintahan yang korup mudah disuap untuk
mengendalikan warga masyarakat merak dan berpihak pada kepentingan bisnis
perusahaan-perusahaan transnasional. TNCs di negara-negara berkembang sering kali
menikmati pembayaran pajak murah (low taxes), libur pajak (tax holiday), harga barang
yang tak wajar (mispricing) dan pengalihan harga barang (transfer pricing).
 Ikut merancang undang-undang
Demi laba, TNCs telah berhasil mendominasi sektor politik, ekonomi dan keuagan d
nega mana saja yang menjadi tempat pengoperasian bisnis mereka. Para pelobi mereka
dapat menulis dan mempromosikan undang-undang tertentu yang memengaruhi dan
mendungkung kepentingan mereka.
John madeley dalam bukunya yang diterbitkan tahun 2008 menulis:
Sebuah informasi mengungkapkan bahwa para pemimpin dari beberapa TNCs besar
inggris yang kontroversial, termasuk shell, BAT dan GlaxoSmithKline, merupakan
bagian dari kelompok pelobi rahisia yang memiliki akses pribadi ke perdana maentri
inggris. Para pemimpin TNCs melobi untuk mengurangi urasan birokrasi yang
memberatkan bagi TNCs, dan ingin membujuk perdana menteri blair agar tidak
menciptakan peraturan perundangan yang ketat.
 Bersembunyi di balik perusahaan induk

RANGKUMAN LITERASI |
Anak-anak perusahaan (subsidiary companies) dari perusahaan-perusahaan utama
yang lazim disebut sebagai induk perusahaan (parent companies), sehubungan dengan
ini TNCs yang umumnya merupakan anak-anak perusahaan, sangat mudah
menghindari segala macam tuntutan hukum dan protes warga masyarakat karena
keputusan-keputusan bisnis mereka dibuat di kantor-kantor induk perusahaan yang
berlokasi jauh di negara asal dari TNCs.
Menurut logika hukum korporasi, induk perusahan tidak bisa dimintakan bertanggung
jawab secara hukum atas utang atau kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh anak-
anak perusahaan. Induk perusahan sebagai pemgang saham dari anak perusahaan
dilingungi dengan sangat baik dengan oleh prinsip “kerudung atau perisai perusahaan”
(corporate veil atau corporate shield) yang lazim dikenal sebagi tanggung jawab terbatas
(limited liability).

Sumber:
Jebadu, Alexander. DRAKULA ABAD 21 Membongkar Kejahatan Sistem Pasar Bebas Tanpa Kendali
sebagi Kapitalisme Mutakhir Berhukum Rimba & Ancamannya terhadap Sitem Ekonomi Pancasila.
Maumere: Penerbit Ledalero, 2020.

Anda mungkin juga menyukai