Anda di halaman 1dari 4

CIKAR/CIDOMO TERAKHIR DI BUMI LOMBOK

Anton Nasril Saputra¹, Yusril Ihza Mahendra²

Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Mataram

Email : nasrilanton52@gmail.com

Abstrak: Kota Mataram sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat yangdalam Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai
pintu gerbang dan simpul utama transportasi. Berbagai macam alat transportasi banyak berkembang
di Lombok, salah satunya moda transportasi umum yang keberadaannya masih eksis beroperasi
hingga saat ini adalah cidomo atau cikar. Berbeda dengan dulu, jumlah cidomo pada masa sekarang
mengalami penurunan sebanyak 71,29% dalam kurun waktu 10 tahun. Cidomo tidak menimbulkan
polusi udara seperti halnya transportasi yang menggunakan tenaga mesin, namun ada banyak
persaingan dalam mode transfortasi saat ni apalagi dengan hadirnya Ojek Online , bahka banyak
keunikan yang terlihat di cidomo atau cikar yakni roda yang di gunakan adalah roda bekas mobil
yang mungkin membuat daya tarik yang khas, namu ada sedikit kemiripan dengan delman yang
brasal dari Jakarta sekilas mirip namun berbeda . Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk membedakan Cidomo dan Delman dan melihat potensi akhir dari Cidomo yang ada di pelosok
Lombok. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan
pengumpulan data, wawancara dan dokumentasi serta data sekunder sebagai pendukung. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa keberadaan cidomo yang beroperasi di Lombok mengurang dan
sedikit minat anak muda untuk ingin menjadi Kusir Cidomo. Dan kita berfokus pada salah satu Dusu
di Lombok Tengah yang di sana terdapat seseorang bapak yang sekarang memiliki banyak pesaing
sebagi Kusir Cidomo dan kini hanya dia seorang.
Kata Kunci : Mode transfortasi moderen, Eksistensi, kesamaan dan perbedaan

Abstrak: Mataram City as the capital of West Nusa Tenggara Province which in the National Spatial
Plan is designated as a National Activity Center (PKN) which functions as a gateway and node main
transportation. Various kinds of transportation have developed in Lombok, one of which is a public
transportation mode whose existence still exists today, namely Cidomo or Cidomo. In contrast to the
past, the number of cidomo today has decreased by 71.29% in a period of 10 years. Cidomo does not
cause air pollution like transportation using engine power, but there is a lot of competition in the
current mode of transportation, especially with the presence of online motorcycle taxis, even a lot of
uniqueness is seen in cidomo or cikar, namely the wheels used is a used car wheel that may create a
distinctive appeal, but there is a slight resemblance to a wagon that comes from Jakarta at a glance
similar but different. Therefore, the purpose of this study is to differentiate Cidomo and Delman and
see the ultimate potential of Cidomo in remote Lombok. The analytical method used in this research
is descriptive qualitative with data collection, interviews and documentation as well as secondary
data as support. The results of this study shows that the existence of cidomo operating in Lombok
has reduced and little interest of young people to want to become Cidomo's coachman. And we focus
on one of the Dusu in Central Lombok where there is a father who now has many competitors as
Cidomo's coachman and now he is the only one.
Keywords : Modern modes of transportation, Existence, similarities and differences

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Samapi saat ini belum sda sejarah lengkap mengenai munculnya cidomo di
Lombok, tetapi konon dulunya kendaraan ini digunakan untuk mengangkut barang.
Seiring perkembangan zaman, cidomo juga bisa untuk mengangkut penumpang, bahkan
wisatawan yang sedang berkunjung ke pulau di sebelah Barat Nusa Tenggara tersebut.
Kota sangat identik dengan ketersediaan alat transportasi sebagai faktor penunjang
aktivitas masyarakat yang dapat menggambarkan tingkat kemajuan serta kebudayaan dari
masyarakat yang mendiami kota(Kismarsilah, 2014). Transportasi merupakan kebutuhan
dasar bagi setiap lapisan masyarakat baik kelas atas, menengah, maupun kelas bawah
yang berperan dalam kemudahan aksesibilitas, penyelenggaraan perekonomian,
pembangunan serta pembentukan suatu kota(Minhar, 2018). Berbagai macam alat
transportasi banyak berkembang di kota seperti Bus Kota, Taxi, Sepeda, Ojek, serta
transportasi umum lainnya yang banyak digunakan oleh masyarakat dalam melakukan
pergerakan atau perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya(Purita, 2013).

Oleh karena itu, keberadaan transportasi penting untuk memenuhi kebutuhan


pergerakan bagi setiap masyarakat.Dari banyaknya moda transportasi yang berkembang
di Lombok, terdapat moda transportai tradisional yang masih eksis beroperasi hingga saat
ini yaitu cidomo.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Cidomo berasal dari kata cikar,
dokar, dan motor yang merupakan alat transportasi menggunakan tenaga kuda sebagai
penarik yang khas berasal dari Lombok. Secara umum. Fisik cidomo mirip dengan
delman atau dokar yang merupakan transportasi tradisional yang ada di Pulau Jawa.
Namun perbedaan mencolok terletak dibagian roda yang dipakai. Roda delman atau
dokar menggunakan roda kayu sedangkan cidomo menggunakan ban mobil bekas.

Keberadaan cidomo masih dapat kita temui eksistensinya di Kota Mataram, dan di
Lombok Tengah. Namun, berbeda dengan dulu, jumlah cidomo pada masa sekarang.

2. Metode

Metode analisis data merupakan analisis yang digunakan untuk memproses data
lebih lanjut dalam rangka mencapai tujuan dari penelitian. Dalam pengertian yang lebih
kompleks, metode analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari wawancara, catatan, lapangan dan dokumentasi dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

3. Hasil Dan Pembahasan

Apakah ada yang pernah naik delman di sini, nah di Lombok dan Kepulauan Gili,
Nusa Tenggara Barat, ada sebuah kendaraan mirip dengan delman. Namanya Cidomo
atau sering di sebut cikar oleh warga sasak. Bingung ya, mau tau apa bedanya dengan
delman.
Tetap menggunakan tenaga kuda, nah, meski menggunakan ban mobil, tetapi
cidomo tetap menggunakan kuda sebagai tenaga penariknya -sama seperti delman. Pada
beberapa cidomo jumlah kudanya tak hanya satu. Bahkan ada cidomo yang ditarik lebih
dari 2 kuda sekaligus. Ini tergantung pada beban yang ditariknya. Delman dengan roda
mobil ini yang dari Lombok menggunakan ban mobil, yang bernama Cidomo. Sekilas di
di lihat sama persis dengan delman, dari bentuknya yang mirip dengan delman delman
lainnya. Hanya saja, kendaraan ini ternyata memampatkan ban mobil bekas sebagai
rodanya, Selain itu, dengan cidomo, teman-teman bisa berkeliling Lombok melihat
pandangan di Lombok atau Kepulauan Gili dan dan juga Cidomo di Lombok masih
menjadi alat transportasi umum yang kini makin sedikit yang mau menekuninya Beda
dengan di Gili yang dilarang untuk mengendarai kendaraan bermotor, hal ini dilakukan
untuk tetap menjaga kebersihan udaranya, ya gaes. Hal itu yang mendorong di gili
banyak Cidomo dan sebaliknya terjadi di Lombok makin banyak kendaraan Cidomo kini
sedikit di lupakan, bahkan dengan hadirnya ojek online. Apalagi di perkotaan, ” kata
Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram M Saleh di Mataram,.Menurutnya, jumlah
cidomo yang berhasil di data di Pasar Kebon Roek sebanyak 144 unit. Dari jumlah itu,
tercatat 104 cidomo asal Kota Mataram, dan 40 cidomo dari luar Mataram yakni
Kabupaten Lombok Barat.
Di Desa Kopang Rembige Lombok Tengah data Cidmo, " Pak Hafiz selaku
Kadus di Kopang Rembige mengatakan jumpah Cidomo yang ada di kopang Rembige
yak ni cuma 7 saja", Dusun pengkores ada 1 Cidomo kusirnya yang bernama Amak Karje
yang mengatakan, "masih betah dengan dengan profesinya karna menunaikan
kebawajibannya sebagai seorang bapak untuk menafkahi keluarga walupun anak anaknya
sudah memiliki penghasilan". Ungkapnya. Dia juga bercerita dulu di Dusunya sebagaian
orang di sana berprofesi sebagai Kusir Cidmo namun cuma hanya dia yang bertahan
sampai saat ini. Dia juga mengatakan, “sehari dia bisa mendapatkan 5 sampai 10
penumpang dan dalam sehari bisa mendapatkan seratus ribu lebih” penumpangnya pun
mengatakan bahwa, “ suka mengunakan Cidomo karna bisa membawa banyak
belanjaannya”.
Amaq Karje juga menceritakan bahwa dulunya di dusunya sebagian besar
warganya mencari pendapaatan melalui Kusir Cidomo namun sekarang smuanya sudah
berhenti dan cuma dia seorang di dusun it yang menjadin Kusir Cidomo.

4. Kesimpulan

Banyak kendaraan transfortasi Namun keberadaan cidomo membuat keberagaman


transformasi yang ada di Lombok sedikit unik, namun persaingan dengan mode
transfortasi moderen membuat keberadaan cidomo sekarang menyusut bagaimana
kedepannya mungkin perlu untuk melestarikan keberadaannya biar nantinya tidak hanya
ada cerita saja soal Cidomo.

5. Ucapan Terima Kasih

Penulsi dapat menuliskan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat
dalam proses pelaksanaan penelitian atau pengabdian berbasis riset sehingga artikel ini
dapat diselesaikan dengan baik.

6. Refrensi

Teri Putri Rahmatullah. 2021, Kajian Keberadaan Cidomo Sebagai Salah Satu
Moda Transportasi Umum Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kota
Mataram(Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas
Teknik).Sekripsi.

Kajian Keberadaan Cidomo Sebagai Salah Satu Moda Transportasi Umum Berdasarkan
Persepsi Masyarakat Di Kota Mataram, http://repository.ummat.ac.id/2148/1/,
(Di akses pada 31 Oktober,2022, pukul 20.00).

Anda mungkin juga menyukai