Anda di halaman 1dari 5

UTS MATA KULIAH: EVALUASI HASIL BELAJAR FISIKA

Nama: Reny Silviyanty Silalahi


NIM: F1051201010
1. A) Higher order thinking test adalah salah satu jenis tes yang dimanfaatkan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu
kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi dan mengambil keputusan berdasarkan hasil analisis/informasi yang diperoleh. Menurut
Marzano dan Kendal (2008) higher order thinking test mengharuskan peserta didik untuk menggunakan kemampuan berpikir tingkat
tinggi dalam menganalisis, mengevaluasi dan mengaplikasikannya dalam proses pemecahan masalah yang kompleks. Dalam pengukuran
higher order thinking test, indikator soal, butir soal, dan kunci jawaban harus dirancang dengan baik agar dapat mengukur kemampuan
peserta didik secara akurat. Rubrik penilaian juga harus disediakan untuk memberikan feedback yang jelas dan konstruktif kepada peserta
didik. Dengan demikian, higher order thinking test dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik dan
menyiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Contoh soal higher order thinking test:
Indikator Soal Butir Soal Kunci Jawaban Rubrik penilaian
Peserta didik mampu Seorang peselancar memiliki massa 60 kg dan Dalam soal ini, kita dapat 1. 0 - 1 Poin: Peserta didik
menerapakan konsep berada di atas papan selancar dengan massa 5 menggunakan persamaan tidak dapat menghitung
gaya yang telah kg. Peselancar meluncur di atas gelombang Newton kedua, F = m.a, di percepatan atau salah
dipelajari untuk dengan kecepatan awal 10 m/s dan mana F adalah gaya, m menghitung percepatan.
memecahkan masalah kecepatannya bertambah menjadi 15 m/s adalah massa, dan a adalah 2. 1 - 2 Poin: Peserta didik
yang kompleks. dalam waktu 4 detik. Hitunglah gaya yang percepatan. dapat menghitung percepatan
diperlukan oleh peselancar untuk mencapai Pertama, kita perlu dengan benar tetapi tidak
kecepatan tersebut! menghitung percepatan dapat mengalikan massa
dengan menggunakan dengan percepatan dengan
persamaan percepatan, benar
(V −u) 3. 2 - 3 Poin: Peserta didik
a= , di mana v
t dapat menghitung percepatan
adalah kecepatan akhir, u dan mengalikan massa
adalah kecepatan awal, dan dengan percepatan dengan
t adalah waktu. benar tetapi tidak
(15−10) menampilkan unit dalam
a= = 1,25 m/s² jawabannya.
4
Selanjutnya, kita dapat 4. 3 - 4 Poin: Peserta didik
menghitung gaya dengan dapat menghitung percepatan
mengalikan massa total dan mengalikan massa
UTS MATA KULIAH: EVALUASI HASIL BELAJAR FISIKA
Nama: Reny Silviyanty Silalahi
NIM: F1051201010
sistem (peselancar dan dengan percepatan dengan
papan selancar) dengan benar dan menampilkan unit
percepatan. dalam jawabannya.
F = (60 + 5) × 1,25 = 81,25
N
B) Diagnostic Test adalah jenis tes yang dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan akademik dan non-akademik siswa, serta untuk
menentukan kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi prestasi akademik mereka. Tes diagnostik dapat membantu guru dan staf sekolah
untuk memahami kemampuan, kekuatan, dan kelemahan siswa, dan untuk merancang strategi pembelajaran yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Beberapa contoh tes diagnostik pada peserta didik meliputi:
 Tes kognitif: tes ini digunakan untuk mengevaluasi kemampuan intelektual siswa, seperti kemampuan verbal, kemampuan
matematis, kemampuan spasial, dan kemampuan memori.
 Tes pengetahuan: tes ini digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa tentang suatu topik tertentu, seperti tes sejarah, tes sains,
atau tes bahasa Inggris.
 Tes keterampilan: tes ini digunakan untuk mengevaluasi keterampilan siswa, seperti keterampilan menulis, keterampilan
membaca, dan keterampilan komunikasi.
Tes diagnostik pada peserta didik dapat membantu guru dan staf sekolah untuk merancang program pembelajaran yang tepat dan
menyesuaikan pengajaran dengan kebutuhan siswa. Tes ini juga dapat membantu orangtua dan siswa untuk memahami kekuatan dan
kelemahan mereka dan membantu mereka dalam memilih program belajar yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Contoh tes diagnostic tes.
Indikator Soal Butir Soal Kunci Jawaban Rubrik penilaian
Peserta didik mampu A. Pilihan Berganda A. Pilihan Berganda 1. A. 1 poin untuk setiap
menjelaskan konsep 1. Satuan internasional untuk suhu 1. a. Kelvin jawaban yang benar
suhu dan kalor serta adalah: 2. c. Hukum kedua Termodinamika (total 3 poin)
menerapkan prinsip- a. Kelvin 3. c. Tetap 2. B. 5 poin untuk jawaban
prinsip fisika dalam b. Celsius yang mencakup prinsip
menghitung c. Fahrenheit B. Esai kerja termometer
perpindahan kalor. d. Reamur 1. Termometer bimetal terdiri dari dua bimetal dan 5 poin untuk
2. Ketika dua benda dengan suhu lembar logam dengan koefisien penjelasan mengenai
yang berbeda disentuh, kalor ekspansi termal yang berbeda, biasanya aplikasi termometer
akan mengalir dari benda dengan terbuat dari kuningan dan baja. Ketika bimetal dalam
UTS MATA KULIAH: EVALUASI HASIL BELAJAR FISIKA
Nama: Reny Silviyanty Silalahi
NIM: F1051201010
suhu yang lebih tinggi ke benda termometer dipanaskan, kedua lembar kehidupan sehari-hari
dengan suhu yang lebih rendah. logam akan mengalami perubahan (total 10 poin)
Prinsip ini dikenal sebagai: bentuk karena perbedaan koefisien
a. Hukum Zero ekspansi termalnya. Perubahan bentuk
Thermodynamics ini akan menyebabkan kawat
b. Hukum Pertama penghubung yang terletak di antara
Termodinamika kedua lembar logam mengalami
c. Hukum Kedua perubahan panjang. Perubahan panjang
Termodinamika ini kemudian dapat diukur dan
d. Hukum Ketiga dikonversi menjadi perubahan suhu.
Termodinamika
3. Jika suatu zat dipanaskan dan
volumenya tetap, maka gaya pada
molekul-molekul zat tersebut:
a. bertambah besar
b. berkurang
c. tetap
d. bergantung pada jenis zat

B. Esai
1. Jelaskan prinsip kerja termometer
bimetal!
2. Menurut Mardapi (2007:113), konsep diri adalah cara pandang seseorang terhadap dirinya sendiri yang berkaitan dengan keunggulan dan
kelemahannya. Konsep diri peserta didik pada pembelajaran fisika dapat diukur dengan cara pandang peserta didik mengenai
kemampuannya untuk memahami konsep fisika dan rasa percaya diri mereka dalam kemampuannya untuk belajar fisika.
Definisi operasional Item descriptor Interpretasi
Indikator 1: Kemampuan peserta didik 1. Saya merasa yakin bahwa saya Indikator ini mengukur sejauh mana
dalam memahami konsep fisika dengan memahami konsep fisika mengenai peserta didik memahami konsep fisika
topik kalor dan perpindahannya. kalor dan perpindahannya yang tentang kalor dan perpindahannya. Peserta
diajarkan di kelas didik yang merasa yakin dalam memahami
2. Saya mengalami kesulitan dalam konsep fisika kemungkinan besar akan
UTS MATA KULIAH: EVALUASI HASIL BELAJAR FISIKA
Nama: Reny Silviyanty Silalahi
NIM: F1051201010
memahami konsep megenaii kalor memiliki konsep diri yang positif.
dan perpindahanya.
Indikator 2: Rasa percaya diri peserta didik 1. Saya merasa percaya diri bahwa Indikator ini mengukur sejauh mana
dengan kemampuan diri mereka untuk saya dapat mempelajari konsep peserta didik percaya bahwa mereka dapat
mempelajari konsep fisika tentang kalor fisika tentang kalor dan belajar fisika dengan baik. Siswa yang
dan perpindahanya. perpindahanya dengan baik. memiliki kepercayaan diri yang tinggi
2. Saya kurang percaya diri untuk kemungkinan besar akan memiliki konsep
mempelajari konsep fisika tentang diri yang positif dan hasil belajar yang
kalor dan perpindahannya bahkan lebih baik.
dengan upaya yang keras.
Indikator 3: Tingkat motivasi belajar 1. Saya merasa termotivasi untuk Indikator ini mengukur sejauh mana
peserta didik dalam mempelajari konsep belajar fisika. peserta didik termotivasi untuk belajar
fisika tentang kalor dan perpindahannya. 2. Saya merasa tidak memiliki konsep fisika tentang kalor dan
motivasi untuk belajar fisika. perpindahannya. Peserta didik yang
termotivasi kemungkinan besar akan
memiliki konsep diri yang positif dan hasil
belajar yang lebih baik.
Dengan mengukur tiga indikator di atas, guru dapat memperoleh informasi tentang konsep diri siswa pada pembelajaran Fisika dengan
topik pembelajaran yaitu kalor dan perpindahannya dan mengidentifikasi hubungan antara konsep diri siswa dengan hasil belajar fisika
mereka.
3. Contoh tes untuk pelajaran Fisika:
 Indikator Soal : Peserta didik dapat menjelaskan sifat magnet.
 Soal : Jelaskan cara membuat magnet
Menurut pendapat saya mengenai tes tersebut dengan indikator soal yang ingin dilihat adalah kemampuan peserta didik dalam
menjelaskan sifat magnet itu tidak dapat mengukur pemahaman peserta didik mengenai sifat magnet dengan akurat. Terlebih lagi, tes
tersebut hanya terdiri dari satu soal yang meminta peserta didik untuk menjelaskan proses pembuatan magnet. Soal tersebut hanya
dapat mengukur Sebagian kecil dari keseluruhan konsep sifat magnet. Tes buatan guru harus memastikan bahwa soal-soal tes dapat
secara akurat mengukur kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep fisika yang sesuai dengan indikator yang telah
ditentukan. Selain itu, guru harus memastikan bahwa soal-soal tes dapat mengukur kemampuan siswa secara holistik dan
menyeluruh, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kemampuan siswa. Berikut ini contoh beberapa soal tes
UTS MATA KULIAH: EVALUASI HASIL BELAJAR FISIKA
Nama: Reny Silviyanty Silalahi
NIM: F1051201010
yang tepat untuk mengukur kemampuan siswa dalam menjelaskan sifat magnet dan sesuai dengan indikator soal yang telah
ditentukan:
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet dan bagaimana medan magnet mempengaruhi benda lain di sekitarnya?
2) Jelaskan bagaimana kutub magnet terbentuk pada magnet dan apa dampaknya terhadap medan magnet?
3) Bagaimana cara membedakan kutub utara dan selatan dari sebuah magnet?

Anda mungkin juga menyukai