Bank Indonesia adalah bank sentral Republik Indonesia, merupakan lembaga negara yang
independen, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk
hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang.
Bank Sentral adalah bank yang memegang simpanan bank lain untuk settlement pembayaran
antar bank. Bank sentral sebagai bank nya bank yaitu bank yang menyediakan likuiditas ekstra
pada saat bank umum mengalami kesulitan.
Bank sentral Indonesia rekeningnya rekening bank umum, bank sentral asia rekeningnya bank
masyarakat atau umum.
Bank sentral di indonesia sebagai otoritas moneter dan system pembayaran, tetapi bukan
pengatur bank (ojk)
Inflasi
Adalah kenaikan tingkat harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Kalau Cuma satu barang tidak disebut sebgai inflasi.
Volatile food adalah inflasi yang dipengaruhi oleh harga makanan yang bergejolak akibat
langka nya kebutuhan makanan tersebut
Administered price adalah harga yang diatur oleh pemerintah misalnya harga bbm,
listrik, angkutan
Inflasi inti adalah inflasi barang atau jasa yang dipengaruhi oleh perubahan ekonomi
secara umum atau global. Seperti nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Menguat
atau melemahnya nilai tukar rupiah berakibat pada permintaan atau penawaran yang
berdampak pada perubahan harga.
Menjadi Bank Sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian
nasional dan terbaik di antara negara emerging markets untuk Indonesia maju
Mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah melalui kebijakan moneter dan bauran
kebijakan yang efekktif
Menjaga stabilitas sistem keuangan melalui kebijakan makroprudensial (kebijakan yang
bertujuan untuk memelihara stabilitas sistem keuangan, memiliki resiko yang bisa
menular misal pada peraturan DP agar perusahaan tidak gagal bayar dan merembet
ke perbankan) yang efektif
Meningkatkan pendalaman pasar keuangan untuk pembiayaan ekonomi nasional
Mengembangkan ekonomi dan keuangan digital
Mendukung stabilitas makro ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
Mengembangkan ekonomi dan keungan syariah
Mewujudkan Bank Sentral berbasis digital
Microprodential (OJK) fokus pada kesehatan institusi keuangan secara individual meliputi,
pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan, kesehatan, aspek kehati-hatian dan
pemeriksa bank. (batas maksium pemberian kredit, aktiva tertimbang menurut resiko)
Deputi Gubernur : Doni P Joewono, Dody Budi Waluyo, Sugeng, Rosmaya Hadi
Kedudukan BI sebagai lembaga negara yang independen (berdiri sendiri), tidak sejajar dengan
lembaga tinggi negara seperti DPR, BPK, MA.
Kebijakan BI 2022
Isu-isu ekonomi
Januari 2022 tercatat sebesar Rp7.643,4 triliun atau tumbuh 12,9% (yoy), lebih rendah
dibandingkan dengan pertumbuhan pada Desember 2021 sebesar 13,9% (yoy). Perkembangan
tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar (M1) sebesar 17,1% (yoy) dan uang kuasi
sebesar 8,2% (yoy).
M1 terdiri dari uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral, termasuk uang uang
elektronik dan tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu.
M2 terdiri dari uang beredar sempit [M1] ditambah uang kuasi dan surat berharga selain
saham diterbitkan bank
Uang kuasi terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan lainnya (rupiah atau valas) serta
simpanan giro valuta asing
Uang giral, uang yang disimpan pada bank atau rekening koran bank yang bisa digunakan
untuk transaksi pembayaran, misalnya saja cek, bilyet giro, kartu kredit, wesel, ataupun perintah
bayar tertentu yang biasanya diterbitkan oleh bank.
1. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Februari 2022, diperkirakan deflasi
-0,10% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Februari 2022 secara
tahun kalender sebesar 0,46% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,97% (yoy).
2. Penyumbang utama deflasi Februari 2022 sampai dengan minggu III yaitu komoditas telur
ayam ras sebesar -0,12% (mtm), minyak goreng sebesar -0,10% (mtm), daging ayam
ras sebesar -0,08% (mtm), cabai rawit sebesar -0,05% (mtm), cabai merah, jeruk,
angkutan udara, dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) masing-masingsebesar -
0,01% (mtm).
3. Sementara itu, komoditas yang mengalami inflasi yaitu bawang merah 0,04% sebesar
(mtm), tomat dan sabun detergen bubuk/cair masing-masing sebesar 0,02% (mtm),
serta beras dan rokok kretek filter yang masing-masing sebesar 0,01% (mtm)
Setelah BI Rate turun uang milik lembaga perbankan yang disimpan di BI tidak bisa langsung
dicairka, melainkan harus menunggu selama satu tahun. Hal ini menyebabkan laju inflasi dan
pertumbuhan ekonomi yang tidak sehat. Untuk mengatasinya, Bank Indonesia memutuskan
untuk memberlakukan BI 7-Day (reverse) Repo Rate sejak 19 Agustus 2016.
Kebijakan baru ini memiliki rentang waktu yang lebih singkat, yakni 7 hari dan kelipatannya
(14 days, 21 days, dan seterusnya). Artinya, tidak perlu menunggu hingga satu tahun untuk bisa
melakukan penarikan dana yang disimpan di BI.
Rupiah
Tanda tangan di rupiah menkeu sri mulyani di uang rupiah 100k terbaru pada tahun 2014 dan
2016
GPN
GPN adalah singkatan dari Gerbang Pembayaran Nasional. Istilah lain dari GPN adalah National
Payment Gateway (NPG). GPN adalah sistem yang terdiri atas Standar, Switching dan Services
yang dibangun melalui seperangkat aturan dan mekanisme (arrangement) untuk
mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara nasional.
- Interkoneksi Switching.
- Interkoneksi dan interoperabilitas kanal pembayaran melalui kanal ATM, Electronic Data
Captured (EDC), agen, Payment Gateway (PG), dan kanal pembayaran lainnya.
- Interoperabilitas instrumen pembayaran berupa kartu ATM dan/atau kartu debet, kartu
kredit, uang elektronik, dan instrumen pembayaran lainnya.
Salah satu manfaat GPN yaitu dapat mewujudkan ekosistem pembayaran ritel nasional yang
terkoneksi secara optimal dengan prinsip interkoneksi dan interoperabilitas. GPN juga dirancang
secara strategis untuk memfasilitasi program pemerintah di antaranya: penyaluran bantuan sosial
(bansos) non-tunai public to government (P2G) elektronifikasi jalan tol Elektronifikasi moda
transportasi mendukung transaksi di e-commerce nasional meningkatkan keuangan inklusif