Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan proses tindakan seorang guru dalam rangka
membantu siswa untuk mencapai potensi penuh dan membantu siswa
dalam mengembangkan keterampilan serta pengetahuan secara positif
(Akrim, 2020:8). Pendidikan menjadi kebutuhan dasar bagi setiap individu
dan memiliki peran penting dalam mengembangkan dan membentuk
karakter siswa yang berkualitas. Berlangsungnya proses pendidikan tidak
terlepas dengan lingkungan sekolah. Oleh karena itu, untuk
mengembangkan potensi yang ada pada setiap siswa diperlukan
lingkungan sekolah yang baik.
Sekolah menjadi tempat tercapainya pendidikan melalui aktivitas
yang paling utama dalam pendidikan yaitu proses belajar dan mengajar..
walaupun keduanya berbeda namun tidak dapat dipisahkan. Berjalannya
suatu sekolah dengan baik tidak terlepas dari peraturan dan tata tertib
yang harus ditaati oleh siswa.
Tata tertib sekolah merupakan bagian penting dari sekolah, agar
semua berjalan secara tersetruktur dan menjadi ucuan pelaksanaan sekolah
yang benar. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang yang terlibat di
sekolah untuk mengikuti aturan dan tata tertib sebagai perilaku disiplin
terutama untuk siswa. Menurut Hari santoso (Dalam puspha, 2018: 13-20)
Mengemukakan bahwa perilaku disiplin diharapkan dapat membangun
karakter siswa di sekolah yang tercerminkan dalam perilaku positif.
Dengan memiliki perilaku disiplin memberikan dampak baik siswa dalam
kegiatan belajar yang lebih optimal. perilaku disiplin dapat menumbuhkan
rasa tanggung jawab pada siswa.
Perkembangan zaman yang semakin maju dan modern tidak
menutup kemungkinan masih banyak siswa yang melanggar tata tertib
sekolah atau berperilaku tidak disiplin, seperti membolos. Membolos
bukanlah sesuatu yang baru dan sudah lazim terjadi di setiap sekolah baik
itu di tingkat sekolah menengah pertama sampai perguruan tinggi.
Membolos hingga saat ini masih belum teratasi secara tuntas. Supriyo
menyatakan dalam sebuah kutipan (Putri et al., 2017), siswa yang tidak
masuk sekolah dan meninggalkan sekolah tanpa izin sebelum jam
pelajaran berkahir dapat disebut sebagai perilaku membolos.
Membolos dapat diartikan sebagai perilaku siswa yang tidak
mengikuti kegiatan belajar di sekolah karena alasan yang tidak tepat.
Perilaku membolos juga bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk
kenakalan yang dilakukan oleh individu dan dapat membawa kerugian
pada diri sendiri. Secara akademis, menurut kartono siswa yang kesekolah
dan kerap melakukan bolos bisa menanggung resiko kegagalan dalam
belajar. perilaku membolos yang dilakukan oleh siswa memerlukan
perhatian lebih, apabila dibiarkan akan berdampak negatif terhadap
aktivitas belajar siswa dan juga dapat menghambat prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil wawancara Bersama guru BK MTS NW Lenek
1 pada hari rabu tanggal 15 maret 2023, pada jam 09:30-10:00, di ruang
BK. Berikut ringkasan hasil awancara dengan guru BK MTS NW Lenek 1:
Peraturan atau tata tertib yang biasa dilanggar oleh siswa
siswi MTS NW Lenek 1 salah satunya yaitu membolos.
Dari kelas 7 hingga kelas 9 perilaku membolos masih
sering kali terjadi, dan dari semua kelas paling tinggi tingkat
membolosnya rata-rata dilakukan oleh kelas 9. Perilaku
membolos sering dilakukan oleh siswa siswi biasanya pada
jam pelajaran ke 3 dan ke 4. Perilaku membolos yang sering
terjadi yaitu seperti keluar saat jam pelajaran, pulang tanpa
seizin guru atau sekolah, dan bahkan ada siswa yang
berangkat dari rumah sesampainya gerbang sekolah ia lalu
pergi tidak tahu ke mana.

Berdasarkan hasil wawancara awal, perilaku membolos masih


sering terjadi dilakukan oleh siswa-siswi MTS NW lenek 1. Perilaku
membolos siswa yang ada di MTS NW Lenek 1 bermacam-macam, baik
itu keluar saat jam mata pelajaran yang tidak disenangi atau pulang tanpa
seizin guru. Perilaku membolos terjadi mulai dari kelas tujuh sampai kelas
tiga. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan siswa dalam mengontrol diri
sendiri dan kurang adanya perhatian dari orang tua.
Kebiasaan membolos siswa sangat penting untuk mendapatkan
penangan dari guru BK agar dapat membantu siswa dalam memperbaiki
perilaku negatifnya. Oleh karena itu, kebiasaan membolos merupakan
masalah yang perlu segera diatasi dan membutuhkan bimbingan dari guru
BK atau konselor. Bimbingan dan konseling berperan penting dalam
membantu siswa, sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an surat Al-
Maidah ayat 2 sebagai berikut terjemahannya:
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

‫وتَعاونُوْ ا َعلَى ْالب ِّر والتَّ ْق ٰو ۖى واَل تَعاونُوْ ا َعلَى ااْل ْثم و ْال ُع ْدوان ۖواتَّقُوا هّٰللا ۗا َّن هّٰللا‬
َ ِ َ َ ِ َ َ ِ ِ َ َ َ َ ِ َ َ َ
ِ ‫َش ِد ْي ُد ْال ِعقَا‬
‫ب‬
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong
dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah
kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksanya

Berdasarkan ayat tersebut dijelaskan bahwa, saling tolong


menolonglah kepada sesama ummat dalam mengerjakan suatu kebaikan.
Kebaikan yang dilakukan pastinya akan mendapatkan keberkahan dari
Allah swt. Dan jangan saling tolong menolong dalam peerbuatan yang
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Guru BK memiliki peran penting dan diharapkan menjadi
seseorang yang dapat membimbing, mengarahkan dan membantu siswa
dalam mengatasi perilaku yang dapat merugikan secara sosial dan pribadi
siswa. Guru BK dituntut memiliki ketarampilan dalam memecahkan
masalah siswa dan memberikan penanganan serta layanan dengan tehnik
yang tepat. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam memecahkan
masalah siswa, penting bagi guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran,
bahkan orang tua untuk bekerja sama dalam membantu dan mendukung
siswa. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk terlibat dan
berkolaborasi untuk mengoptimalkan penanganan permasalahan siswa
agar cepat teratasi.
Dengan demikian masalah di atas penting dan menarik untuk
diteliti. Menjadi penting karena masalah diatas jika tidak di tindak lanjuti
akan ada dampak negatif yang lebih berat. Oleh karena itu, penting untuk
ditelusuri lebih lanjut dan diberikan upaya-upaya penanganannya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah memiliki spekulasi terhadap
factor penyebab dan alternativ solusi. faktor penyebab perilaku membolos
terdiri dari dua factor yaitu factor internal dan eksternal. Factor internal
yang terjadi dari dalam diri sendiri seperti, memiliki minat belajar yang
rendah, motivasi belajar yang rendah, tidak menyukai mata pelajaran
tertentu, tidak menyukai guru yang mengajar, dan sulit dalam memahami
materi. Sedangkan factor eksternal meliputi lingkungan sekitarnya seperti,
broken home, kurang mendapatkan perhatian dari orang tua, adanya
pengaruh dari teman sebaya, pengaruh lingkungan sekitar, dan memiliki
gaya hidup pergaulan yang bebas..
Dari factor-faktor tersebut adapun menjadi titik fokus yang ingin
diatasi adalah mengatasi perilaku membolos pada siswa, dengan alternatif
solusi adanya pelaksanaan layanan kolaborasi dengan menerapkan
berbagai pendekatan konseling. Layanan kolaborasi merupakan upaya
membantu konseli dalam mencapai perkembangan yang optimal pada
aspek perkembangan pribadi, belajar, sosial dan karir siswa, dengan cara
bekerjasama antara guru bimbingan konseling dengan pihak lain seperti
guru mata pelajaran, orang tua, dan ahli lain. Pada pelaksanaan layanan
kolaborasi disepakati alternatif pendekatan yang digunakan untuk
mengatasi permasalahan perilaku membolos pada siswa adalah:
1. Pendekatan Behavioral dengan teknik self-management untuk
merubah persepsi siswa agar mampu mengontrol diri dari lingkungan
yang negative yang memunculkan perilaku membolos
2. Pendekatan Behavioral dengan tehnik modeling untuk mengubah
persefsi dari stimulus-stimulus lingkungan yang negative, yang
menyebabkan muncul perilaku membolos pada siswa
3. Layanan kolaborasi mengunakan Pendekatan Behavioral dengan
tehnik Behavior kontrak untuk mengubah perilaku negative dengan
kesepakatan tertulis demi mencapai perilaku positif yang telah
disepakati untuk diubah secara konsisten.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini akan
difokuskan pada layanan kolaborasi dalam konfrensi kasus dengan
menerapkan tehnik behavioral kontrak untuk mengatasi perilaku
membolos siswa. Subjek penelitianya adalah siswa kelas 8 di MTS NW
Lenek 1.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah profil perilaku membolos pada siswa di MTS NW
Lenek 1 tahun pelajaran 2023/2024
2. Bagaimanakah penerapan layanan kolaborasi dalam konfrensi kasus
dengan tehnik behavior kontrak dalam mengatasi perilaku membolos
pada siswa di MTS NW Lenek 1 tahun pelajaran 2023/2024
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis profil perilaku membolos pada siswa di MTS
NW Lenek 1 tahun pelajaran 2023/2024
2. Untuk menganalisis layanan kolaborasi dalam konfrensi kasus dengan
tehnik behavior kontrak dalam mengatasi perilaku membolos pada
siswa di MTS NW Lenek 1 tahun ajaran 2023/2024
F. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi refrensi bagi
peneliti selanjutnya yang memiliki penelitian yang sejenis,
dan sebagai sumbangan konseptual dalam rangka
mengembangkan layanan bimbingan konseling di sekolah
khususnya penerapan layanan kolaborasi dengan tehnik
behavioral kontrak di sekolah menengah pertama.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
Bagi siswa, melalu penelitian ini diharapkan dapat
membantu siswa dalam mengatasi perilaku membolos dengan
menggunakan tehnik behavioral kontrak
b. Guru BK
Bagi guru BK diharapakan melalui hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagai acuan untuk menerapkan dan
melaksanakan layanan kolaborasi dalam menangani
permasalahan siswa agar dapat berkembang secara optimal.
c. Bagi peneliti
Bagi peneliti selanjutnya semoga hasil dari penelitian ini
bisa menjadi refrensi atau rujukan, yang memfokuskan pada
layanan kolaborasi dan tehnik behavior kontrak dalam
memberikan bimbingan konseling di sekolah.
d. Bagi sekolah
Semoga penelitian ini dapat memberikan informasi dan
refrensi dalam melaksanakan layanan kolaborasi dengan tehnik
behavior kontrak untuk mengatasi perilaku membolos siswa di
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai