Ayahnya merupakan seorang ulama dari Yaman dan Ibunya adalah putri dari
Sunan Gunung Jati, Syarif Hidayatullah. Sayid Sulaiman sendiri lahir dan
dibesarkan di Cirebon Jawa Barat.
Makam Sayyid Sulaiman masih menjadi salah satu jujukan para peziarah
untuk mengenal lebih dekat dengan salah satu tokoh penyebar Agama Islam
di tanah Jawa itu.
Jejak peninggalan Mbah Sayyid Sulaiman bukan hanya makam beliau yang
berada di Dusun Rejoslamet, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung. Dalam
menyebarkan Agama Islam di tanah Jawa, jejak peninggalan yang bisa
dirasakan hasilnya sampai hari ini adalah masih berdirinya pondok Pesantren.
Pesantren itulah yang kemudian menjadi salah satu peninggalan yang tak
rapuh dimakan zaman, hingga hari ini.
Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, adalah salah satu saksi sejarah Mbah
Sayyid dalam menyebarkan agama Islam dan turun temurun menurunkan
pewaris perjuangan atau alim ulama, yang kemudian jadi pemangku beberapa
pondok besar.
Kalau diperhatikan lokasi Makam belai memang jadi satu dengan pemakaman
umum, dikawan makam ini juga terdapat musholla, tempat untuk bersuci, dan
lorong menuju ke makam.
Selain itu, ada pula adam makam keramat Mbah Alif. Kami sarankan apabila
ada dari panjenengan yang hendak ziarah hendklah dahulu ziarah kemakam
beliau sebelum ke makam Mbah Sayid Sulaiman. Mengapa demikian?
Secara tata kramanya Mbah Alief adalah Sohibul wilayah atau tuan rumah.
Diceritakan secara turun menurun mbah Sayid Sulaiman memiliki hubungan
dekat dengan Mbah Raden Alief, Bahkan saat sakit, Mbah Raden Alief inilah
yang merawat Mbah Sayid Sulaiman hingga akhir hayat beliau. Bagi panjengan
yang bermukim di Surabaya, panjengan harus berterimakasih kepada beliau
Mbah Alif, sebab beliaulah yang dulu membabat alas di kawasan wonokromo
hingga ke pesisir utara dan dikenal sebagai Adipati Wirosobo. Makam mbah Alif
berada kurang lebih 50 meter dari makam Mbah Sayid Sulaiman yang menjadi
salah satu jujugan para peziarah yang berwisata religi.
Tak hanya dari Jombang, banyak rombongan peziarah yang berasal dari luar
kota hingga luar negeri yang berkunjung.
Mengenai banyak desas desus terkait terkabulnya hajat para ziarah yang datang
ke Makam Mbah Sayyid Sulaiman, itu kembali kepada kehendak Allah. Sebab
Allah memberikan sesuatu itu bukan hanya karena Doa saja tapi juga keyakinan
seseorang itu sendiri kepada Doanya. Jadi dimanapun panjengan berdoa jangan
ada keragu-raguan setitikpun kepada kuasa Allah. Sebab Allah mengatakan
prasangkaku tergantung prasangka dari hamba ku.
Tidak semua yang nampak itu nyata, tidak semua yang tak telihat itu tidak ada.
Tidak semua yang tertulis itu kebenaran, dan tidak semua yang tak tercatat itu
rahasia. Kami dari Kiai Jawi menghaturkan terimaksih atas perhatian, kritikan
dan masukannya dan kami mohon maaf jika ada ketidak sepakatan dari apa
yang kami sampaikan. Kebenaran hanya milik Allah dan Rasullnya kami
hanyalah insan biasa. Wasllamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.