Anda di halaman 1dari 12

TIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH Di SDN 17 ANGATA

KABUPATEN KOMAWE SELATAN (STUDI TENTANG KEPEMIMPINAN PEREMPUAN)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai


Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam

OLEH:

SURISMAYANTI
NIM : 17.03.0022

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
RAWA AOPA KONAWE SELATAN
2021
ABSTRAK

Surismayanti, NIM 17.03.0022. “Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah di SDN 17 Angata


(Studi Tentang Kepeimpinan Perempuan)”. Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan
Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam, Melalui Bimbingan Bapak Muh. Nazar
S.Ag., M.HI dan Bapak jaswan S.Pd.I.,M.Pd

Kata Kunci: Tipe Kepemimpinan, Kepemimpinan Perempuan

Skripsi ini membahas tentang Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah di SDN 17 Angata
(Studi Tentang Kepemimpinan Perempuan). Dengan rumusan masalah bagaimana penerapan
tipe kepemimpinan perempuan di SDN 17 Angata dan apa kendala serta upaya mengatasi
kendala seorang pemimpin perempuan di SDN 17 Angata.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan Teknik pengumpulan data observasi,
wawancara dan dokumentasi, Data dalam bentuk deskripsi tersebut kemudian di analisis
dengan tiga tahapan yaitu reduction data, data display, conclusion drawing/verification. Dan
hal yang tidak di tinggalkan yaitu pengecekan keabsahan data.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa tipe kepemimpinan kepala sekolah SDN
17 Angata menerapkan tipe kepemimpinan demokratis yang selalu menggunakan asas
kerjasama. Kepala sekolah di SDN 17 Angata adalah pemimpin yang mempunyai peranan
sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah selain itu kepala sekolah juga
menerapkan tipe kepemimpinan transformasional sebab pemimpin selalu menginspirasi
bawahan dengan cara pemberian motivasi serta reward dan mendukung bawahan agar selalu
berinovasi atau melakukan hal-hal baru untuk tercapainya suatu tujuan organisasi. Terdapat
kendala-kendala yang dialami kepala sekolah pada saat ia memimpin yaitu dalam segi
komunikasi yang dilakukan sudah baik tetapi perlu ditingkatkan kembali, beban ganda yang
dialami kepala sekolah serta jarak yang ditempuh kepala sekolah dalam melaksanakan tugas.
Semua itu dapat teratasi karena dilandaskan atas komitmen serta tanggung jawab yang dimiliki
oleh kepala sekolah.

ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………………………………………………….. i
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………..…………………………………… ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………………………………………….. iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………………………………………..…………………………………….. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………….…………………………………….. v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..…………………………………….. vi
ABSTRAK …………………………………………………………………………..…………………………………….. ix
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….……………………………………… x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….……………………………………….. 1
B. Fokus Masalah Penelitian ………………………………………………….………………………….. 6
C. Rumusan Masalah …………..…………………………………………………………..………………….. 6
D. Tujuan Penelitian …………..…………………………………………………………………………….. 7
E. Manfaat Penelitian ………………………………….………………………………………………….. 8
F. Definisi Operasional …………………………………..………………………………………………….. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kepemimpinan
1. Definisi Kepemimpinan ………..………………………………………………………………….. 9
2. Tipe Kepemimpinan …………..…………………………………………………….……………… 11
3. Sifat-Sifat Pemimpin …………..……………………………………………………………………. 19
4. Kriteria Pemimpin …………..……………………………………………….………………… 22
B. Kepemimpinan Perempuan …………..………………………………………….………………… 24
C. Kepemimpinan Perempuan dalam Al-Quran dan Hadist ……………………………………… 31
D. Kajian Relevan …………..………….……………………………………………………………………….. 37
E. Kerangka Pikir …………..………………………………………………………………………………….. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.


A. Jenis Penelitian …………..………..……………………………………………………………………….. 41
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………..………………………………….…………………………… 41
1. Lokasi Penelirtian ……………………………………………………………………………………… 41
2. Waktu Penelitian ………………………………………………………………………………… 42
C. Sumber dan Jenis data ……………..…………………………………………………………………… 42
D. Metode Pengumpulan Data …………..……………………………..………………………………… 43
E. Teknik Pengelolaan Data …………..……………………………..……………………………………… 44
F. Penguji Keabsahan Data …………………………………….…………………………………………… 46
.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat SDN 17 Angata …………………………………...………………………..… 48
2. Sarana dan Prasarana SDN 17 Angata ………………………….………..………………… 49
3. Keadaan Guru …………..……………………………………..………………..…………………….. 51
4. Kondisi Siswa SDN 17 Angata ……………………………………...………………………..… 53
5. Visi Misi SDN 17 Angata ……………………………………..………………………..…………. 54
B. Hasil dan Pembahasan Penelitian …………………………………….…..………………………..… 55
1. Penerapan Tipe kepemimpinan Perempuan di SDN 17 Anga…………………………. 55
2. Kendala Yang Dihadapi Kepala Sekolah Perempuan Serta Upaya Mengatasinya
……………………………………………………………………………………………………………………….. 64

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………..………………………..…………………………………………..………………. 67
B. Saran …………..………………………..………………………………………………………..………………. 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN
CURICULUM VITAE

x
x

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data yang penulis peroleh berupa

kata-kata dan perilaku yang tidak dituangkan dalam bentuk bilangan angka statistik melainkan

tetap dalam bentuk kualitatif. Data-datanya berupa kata-kata yang berasal dari wawancara,

catatan laporan, dokumen dan lain-lain, atau penelitian yang di dalamnya mengutamakan

pendekripsian secara analisis tentang suatu peristiwa untuk memperoleh makna yang

mendalam dari hakekat proses tersebut.1

Dalam penelitian ini penulis berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu

peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti

sendiri.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 17 Angata Konsel dengan pertimbangan bahwa

di SDN 17 Angata Konsel tersebut terdapat hal yang menarik untuk diteliti dan dikaji

tentang “Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah di SDN 17 Angata Konawe Selatan (Studi

Tentang Kepemimpinan Perempuan).” dan di sekolah tersebut dipimpin oleh kepala

sekolah perempuan.

1
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h. 4.

41
2. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 17 Angata Konawe Selatan, yang dimulai

pada tanggal 2 Januari 2021 sampai bulan maret 2021 atau sampai rampung seluruh data

penelitian.

C. Sumber dan Jenis Data

1. Sumber Data

Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden tetapi sebagai

narasumber atau partisipan, informan teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam

penelitian juga bukan disebut sampel statistik tetapi sampel teoritis karena tujuan

penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. Dalam penelitian kualitatif teknik

sampling yang sering digunakan adalah Purposive Sampling dan Snowball Sampling.

“Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu”.2 Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap

tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan

memudahkan peneliti sebagai objek peneliti menjelajahi obyek atau situasi yang diteliti

atau kata lain pengambilan sampel diambil berdasarkan kebutuhan peneliti.

Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang pada

awalnya jumlahnya sedikit lama-lama menjadi besar”.3 Hal ini dilakukan karena dari

jumlah sumber data yang sedikit belum mampu memberikan data lengkap maka harus

mencari orang lain yang dapat digunakan sebagai sumber data.

Jadi penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti memasuki

lapangan dan selama penelitian berlangsung. Caranya yaitu, peneliti memilih orang

tertentu yang dipertimbangkan bisa memberikan data yang di perlukan, selanjutnya

2
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV.Alfabeta, 2005), h. 54.
3
Ibid,, h. 54.

42
berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel sebelumnya itu peneliti dapat

menetapkan sampel lainnya yang di pertimbangkan dapat memberikan data lebih lengkap.

2. Jenis Data

Dalam penelitian ini penulis mengklasifikasikan jenis data menjadi dua bagian yaitu;

a. Data primer atau data utama diperoleh dari hasil wawancara dengan para informan

pada seluruh objek penelitian yaitu kepala sekolah dan para guru. Informan kunci

penelitian ini adalah peneliti sendiri.

b. Data skunder atau data pendukung diperoleh dari hasil obsevasi lapangan, bahan-

bahan atau reverensi perpustakaan yang relevan dengan judul penelitian.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian lapangan (field research)

yaitu peneliti mengumpulkan data dengan mengadakan penelitian langsung pada objek yang

diteliti dengan menggunakan berbagai instrumen sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu penulis terlibat langsung sebagai peneliti di lapangan dalam rangka

mengamati proses pembelajaran.

2. Wawancara, yaitu percakapan antara dua belah pihak atau lebih dan berlangsung antara

narasumber dan pewancara. Tujuannya agar peneliti atau pewancara mendapatkan

informasi yang tepat dari narasumber yang tepat. Adapun informannya adalah kepala

sekolah, guru dan siswa yang ada di sekolah tersebut.

3. Dokumentasi, yaitu sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen-

dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari percatatan sumber-sumber/

informasi khusus dari karangan/tulisa, wasiat, buku, undang-undang, dan sebagainya.

Adapun dokumentasi yang dimaksud yaitu berupa data-data guru mengenai proses

pembelajaran

43
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yakni penyusunan data untuk

kemudian dijelaskan dan dianalisis serta dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.

Analisis deskriptif ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang “Tipe Kepemimpinan

Kepala sekolah di SDN 17 Angata Konawe Selatan (Studi Tentang Kepemimpinan

Perempuan)”.

Proses pengolahan data mengikuti teori Miles dan Huberman, sebagaimana yang

dikutip dalam buku Sugiyono bahwa proses pengolahan data melalui tiga tahap yaitu, reduksi

data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data.4 Data yang di kumpulkan

kemudian diolah dan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Reduksi data

Dalam hal ini peneliti mereduksi data dengan merangkum data dan memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting yang berkaitan dengan “Tipe

Kepemimpinan Kepala sekolah di SDN 17 Angata Konawe Selatan (Studi Tentang

Kepemimpinan Perempuan)”. Data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam

bentuk teks yang bersifat naratif dalam laporan penelitian. Dengan demikian data yang

di peroleh akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai apa yang di teliti.

2. Penyajian data (display data)

Setelah melakukan reduksi data maka langkah kedua yaitu penyajian data. Penyajian

data yaitu menyajikan data yang sudah disaring dan organisirkan secara keseluruhan

dalam bentuk tabulasi kategorisasi. Dalam penyajian data dilakukan penafsiran

terhadap data yang diperoleh sehingga kesimpulan yang dirumuskan menjadi lebih

objektif. Penyajian data bertujuan untuk memudahkan untuk memahami apa yang

terjadi di lapangan, dan memahami yang akan dilakukan selanjutnya. Penyajian data

4 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV.Alfabeta, 2005), h. 91.

44
yang sifatnya kualitatif seperti sikap, perilaku, dan pernyataan disajikan dalam bentuk

deskriptif naratif.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi data

Setelah melakukan reduksi data dan penyajian data maka yang selanjutnya adalah

verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Verifikasi data atau penarikan kesimpulan

yaitu teknik analisis yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka mencari makna data

yang masih kabur, penuh keraguan, tetapi dengan bertambahnya data dan diambil

suatu kesimpulan pada akhirnya akan ditemukan dengan mengelola data di lapangan.

F. Pengujian Keabsahan Data Penelitian

Dalam penelitian kualitatif perlu ditetapkan keabsahan data untuk menghindari data

yang bias atau tidak valid. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya jawaban dan

informan yang tidak jujur. pengujian keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

triangulasi yaitu :

Teknik pengujian keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data
yang ada untuk kepentingan pengujian keabsahan data atau sebagai bahan pembanding
terhadap data yang ada. Triangulasi dilakukan dan di gunakan untuk mengecek keabsahan
data yang terdiri dari sumber, metode, dan waktu. 5

Pengujian keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga macam yaitu

triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan dan mengecek kembali

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari lapangan penelitian melalui

sumber yang berbeda.

2. Triangulasi Teknik

5Sanafiah Faisal, Metode Penelitian Sosial (Jakarta: Erlangga, 2001), h. 33.

46
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara membandingkan data hasil observasi

dengan data hasil wawancara, sehingga dapat disimpulkan kembali untuk memperoleh

data akhir autentik sesuai dengan masalah yang ada dalam penelitian ini.

3. Triangulasi waktu

Dalam penelitian ini penulis melakukan triangulasi waktu, cara ini dilakukan dengan

cara melakukan pengecekan wawancara dan observasi dalam waktu dan situasi yang

berbeda untuk menghasilkan data yang valid sesuai dengan masalah yang ada dalam

penelitian.

Penulis dalam melakukan penelitian ini, menggunakan ketiga macam pengujian

keabsahan data yang telah penulis jelaskan di atas, agar data yang penulis peroleh valid.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SDN 17 Angata konawe Selatan maka,

dapat dipetik keimpulan sebagai berikut:

1. Tipe kepemimpinan kepala sekolah di SDN 17 Angata Konawe Selatan yang condong

menggunakan tipe kepemimpinan demokratis yang mengutamakan asas kerja sama

dan setiap pengambilan keputusan selalu melibatkan bawahan. Pada saat memberikan

teguran kepada para guru yang melakukan pelanggaran seperti datang tidak tepat

waktu dan tidak menjalankan tugasnya dengan baik, kepala madrasah harus bersikap

tegas. Kepala sekolah SDN 17 Angata Konawe Selatan juga menerapkan tipe

kepemimpinan tranformasional karena kepala sekolah cenderung membangun

kesadaran para bawahannya mengenai pentingnya nilai kerja dan tugas mereka.

Pemimpin transformational memotivasi para bawahannya untuk mencapai tujuan dan

memaksimalkan potensi yang ada pada setiap individu.

2. Kendala yang sering dihadapi pada saat memimpin yaitu komunikasi dengan para guru

harus lebih ditingkatkan lagi, kepala sekolah mengupayakan agar komunikasi harus

tetap berjalan.Kepala sekolah juga melakukan upaya untuk dapat melewati kendala

tersebut, salah satu upaya penting yang dilakukan adalah berusaha membangun

komunikasi yang baik misalnya dengan melakukan kegiatan bersama dan melakukan

kerjasama dengan para guru agar tujuan organisasi seperti: peningkatan kualitas

akademik dan sumber daya manusia dapat tercapai. Kendala eksternal yang dihadapi

kepala sekolah yaitu beban ganda yamg dialami kepala sekolah, mengurus urusan

rumah tangga serta mengurus lembaga pendidikan sebab tanggungjawabnya lebih

besar dan harus dapat mengatur waktu. Serta jarak antara rumah ke sekolah sangat jauh

67
dan itu merupakan tatangan tersendiri yang dialami kepala sekolah. Maka dari itu harus

adanya komitmen dan tangung jawab kepala sekolah agar semua kendala dapat

diminimalisirkan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka penulis dapat memberikan

masukan atau saran kepada:

1. Kepala sekolah SDN 17 Angata Konawe Selatan hendaknya melakukan public

relation dengan masyarakat terutama dengan komponen yang mempunyai

keterkaitan dengan lembaga yang dipimpinnya.

2. Kepala sekolah agar tetap memberikan peluang serta motivasi kepada guru untuk

selalu meningkatkan kinerjanya.

3. Bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian terkait dengan “Tipe Kepemimpinan

Kepala sekolah (studi tentang kepemimpinan perempuan) agar dapat dijadikan

reverensi dalam penelitiannya.

68

Anda mungkin juga menyukai