diahpuspa85@gmail.com
ABSTRAK
Kebersihan fasilitas di sebuah restoran sangat penting untuk dijaga, karena itu
sangat berpengaruh dengan kenyamanan dari tamu maupun staff yang ada
didalamnya. Belum lagi dengan adanya pandemi Covid – 19 yang mulai
meningkatkan kewaspadaan dari setiap orang akan virus yang mungkin
menyebar pada saat mereka berada di luar rumah. Mengingat pentingnya
kebersihan fasilitas di restoran pada masa pandemi, maka adapun tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui langkah – langah yang dilakukan oleh pihak
Swan Restaurant untuk menjaga kebersihan dan mengetahui kendala yang
dihadapi oleh pihak Swan Restaurant dalam penerapan standar kebersihan.
Penelitian ini menggunakan data kualitatif dengan melakukan wawancara dan
observasi sebagai metode penelitian. Hasil penelitian yang dilakukan yaitu
penerapan standar kebersihan Swan Restaurant dan standar kebersihan
berdasarkan sertifikasi CHSE belum dterapkan dengan maksimal.Hal tersebut
dikarenakan kurangnya inisiatif dari staff dan kurangnya julah staff yang bertugas
setiap harinya.
ABSTRACT
The cleanliness of the facilities in a restaurant is very important to maintain, because it
greatly affects the comfort of guests and staff in it. Not to mention the Covid-19 pandemic
which has begun to increase everyone's awareness of the virus that may spread when they
are outside the house. The importance of cleanliness of facilities in restaurants during the
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3016
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
pandemic, so the purpose of this research is to find out the steps taken by the Swan
Restaurant to maintain cleanliness and to know that the Swan Restaurant faces the
implementation of hygiene standards. This study uses qualitative data by conducting
interviews and observations as research methods. The results of the research conducted are
that the application of Swan Restaurant hygiene standards and hygiene standards based
on CHSE certification has not been implemented optimally. This is due to the lack of
initiative from the staff and the lack of staff who work every day.
PENDAHULUAN
Penyebaran virus Corona atau Covid – 19 ini sangat cepat bahkan
sampai kelintas negara.Terdapat 188 negara yang mengkonfirmasi terkena
virus Corona.Penyebaran virus Corona yang telah meluas sampai ke
berbagai belahan dunia membawa dampak kepada perekonomian negara,
baik dari sisi perdagangan, investasi, dan pariwisata.Berbagai macam
wisata di Indonesia ditutup akibat Covid – 19 ini.Namun setelah
diberlakukan New Normal, wisata – wisata itupun dibuka kembali namun
dengan menerapkan protokol kesehatan.Penyebaran virus Corona
menyebabkan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia menjadi
berkurang. Sektor – sektor penunjang pariwisata seperti hotel, restaurant,
maupun pengusaha retail pun juga terpengaru dengan adanya virus
Corona.
Salah satu sektor yang paling terdampak dengan adanya pandemi
Covid – 19 ini yaitu sektor pariwisata.Tentunya dengan adanya pandemi
seperti ini selain sepinya wisatawan yang berkunjung, juga meningkatkan
kewaspadaan setiap orang saat mereka berada diluar rumah.Seperti
contohnya apabila mereka berada di restaurant, pastinya mereka
memikirkan tentang kebersihan dan higienitas dari fasilitas yang
disediakan.Dan setiap restaurant harus memperhatikan kebersihan fasilitas
dan area kerja sehingga pengunjung pun tidak perlu khawatir dan merasa
nyaman saat berada di restaurant.Dimasa pandemi seperti ini tidak banyak
restaurant yang masih bertahan, dikarenakan sepinya pengunjung yang
datang setiap harinya.
Salah satu restaurant yang masih buka sampai saat ini adalah SWAN
RESTAURANT by Desa Pramana Swan Villa yang berlokasi di Jl. Pantai
Selukat, Keramas, Gianyar, Bali.Sebelum adanya pandemi Covid – 19 Swan
Restaurant beroperasi dari pukul 07.00 – 22.00. Namun dimasa pandemi
Covid – 19 jam operasional berubah menjadi pukul 10.00 – 20.00.
Dikarenakan breakfast yang sebelumnya dilakukan di Swan Restaurant
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3017
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
dengan system buffet kini menjadi room service. Dan kebijakan pemerintah
untuk menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat) yang mengharuskan semua restaurant tutup pada pukul
20.00.
Saat ini standar kebersihan yang diterapkan oleh pihak Swan
Restoran yaitu dengan menjaga protokol kesehatan yang sudah dianjurkan
pemerintah, seperti menyedikan Hand Sanitizer mengecek suhu tubuh dari
tamu yang baru datang dan sebelum memasuki area Swan Restoran dan
juga pihak restoran menyediakan masker gratis bagi tamu atau karyawan
yang lupa memakai masker. Dan semua itu sudah tersertifikasi CHSE oleh
Kemenparekraf.
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3018
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang muncul
yaitu:
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3019
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dipaparkan diatas, tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini, yaitu:
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, pembaca, dan
pihak Swan Restaurant, yaitu diantaranya:
1. Bagi Mahasiswa
Mengetahui secara langsung penerapan standar kebersihan pada fasilitas
di area restoran pada masa pandemic
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3020
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
TINJAUAN PUSTAKA
Restoran
Menurut Marsum (1994), pengertian restoran adalah merupakan
suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial yang
menyelenggarakan pelayanan yang baik kepada semua tamunya baik
berupa makan dan minum. Menurut Mary B.Gregoire (2010, p. 11)
mengemukakan berdasarkan tujuannya Restoran dibagi menjadi dua
pengertian yang dibagi menjadi Onsite foodservice yang secara operasional
menjual makanan hanya untuk mendukung aktifitas utama dan biasanya
tergolong non-profit, sedangkan commercial foodservice secara operasional
menjual makanan adalah prioritas utama dan keuntungan diinginkan.
Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No.11 Tahun 2014 menyebutkan
bahwa restoran atau rumah makan adalah usaha penyediaan jasa makanan
dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk
proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian disuatu tempat tetap dan
tidak berpindah – pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan atau
laba.
Tujuan operasi restoran adalah untuk mencari untung sebagaimana
tercantum dalam definisi Vanco Christian.Selain bertujuan bisnis atau
mencari untung, membuat puas para tamu pun merupakan tujuan operasi
restoran yang utama. Di dalam bisnis ini terjadi semacam barter antara
pembeli dengan penjual; dalam hal ini antara produk jasa dengan uang.
Barter ini tidak akan berjalan mulus kalau petugas-petugas yang akan
menangani pelayanan tidak seleksi secara cermat, dididik dan dilatih
dengan baik, diajar berkomunikasi serta dikoordinasikan dengan teliti serta
dipersiapkan dengan kesungguhan hati.
Jenis Restoran
Berdasarkan kegiatan dan makanan atau minuman yang disajikan,
restoran diklasifikasian menjadi beberapa jenis,yaitu sebagai berikut
(Atmodjo : 2005):
1. Al’a Carte Restaurant :Menu lengkap dan merupakan restoran tanpa
aturan mengikat atau bebas.
2. Table D’Hotel. Restoran dengan menu yang lengkap dan menyajikan
setiap menu berurutan dari menu pembuka sampai penutup. Biasanya
erat hubungannya dengan hotel.
3. Coffee Shop. Merupakan tempat makan dan minum yang menyuguhkan
suasana santai tanpa aturan yang mengikat dan biasanya
menyuguhkan racikan kopi sebagai menu special di luar makanan –
makanan kecil atau makanan siap saji.
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3021
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3022
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3023
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
1. Perlengkapan Restoran
Perlengkapan yang mutlak yang harus disediakan adalah :
a. Meja dengan berbagai ukuran dan bentuk yang bervariasi
b. Kursi yang disesuaikan dengan jenis restoran
c. Side stand / board adalah perlengkapan yang berbentuk meja atau lemari
/ rak, sebagai alat bantu pelayanan yaitu tempat penyimpanan
pelayanan dan bumbu – bumbu.
d. Dispencer Counter berupa sebuah meja panjang yang biasanya diletakan
ditempat strategis disudut ruangan restoran. Fungsinya juga sebagai
tempat meletakan sementara makanan yang baru diterima dari dapur
atau meletakan peralatan kotor sebelum dikirim ke dishwashing
e. Gueridon adalah kereta dorong untuk membawa makanan dalam
jumlah yang banyak, juga untuk keperluan clear-up perelatan dari meja
a. Silver Ware / Cutlery adalah alat – alat sejenis pisau yang digunakan
untuk kepentingan pototng memotong. Silver Ware terbuat dari bahan
stainless steel atau bahan perak, bentuknya berupa garpu, sendok
makan dan pisau.
b. China Ware adalah peralatan pecah belah yang terbuat dari keramik,
porselin atau tembikar dan untuk keperluan operasional restoran. Pada
suatu restoran digunakan satu model china ware saja, tapi tidak
menutup kemungkinan sebuah restoran menggunakan beberapa china
ware. Alat ini berupa piring (plate), cangkir (cup & saucer).
c. Glass Ware adalah peralatan restoran yang digunakan untuk minum
dan terbuat dari bahan jeniskaca. Adapun jenisnya adalah seperti
champagne glass, wine glass, high ball glass, water goblet.
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3024
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
Kebersihan Fasilitas
Menurut Kotler (2009: 45) fasilitas merupakan segala sesuatu yang
bersifat peralatan fisik yang disediakab oleh pihak penjual untuk
mendukung kenyamanan konsumen.Fasilitas merupakan segala sesuatu
yang sengaja disediakan oleh penyedia jasa untuk dipakai serta dinikmati
oleh konsumen yang bertujuan memberikan tingkat kepuasan yang
maksimal. Sedangkan menurut Lupioadi (2008: 148) fasilitas merupakan
penampilan, kemampuan sarana prasarana dan keadaan lingkungan
sekitarnya dalam menunjukan eksistensinya kepada eksternal yang
meliputi fasilitas fisik (gedung), perlengkapan dan peralatan.Yang
termasuk dalam fasilitas dapat berupa alat, benda – benda, perlengkapan,
uang, dan ruang tempat kerja. Desain dan tata letak fasilitas erat kaitannya
dengan pembentukan persepsi pelanggan (Tjiptono, 2006: 43).
Menurut Aritonang (2005) di dalam menentukan kepuasan
pelanggan khususnya mengenai restoran, faktor kebersihan fasilitas juga
memiliki pengaruh yang sangat besar sekali karena pelanggan dimanapun
juga memiliki keinginan yang sama dimana makanan yang dia makan,
yang memasak, bahan makanan, pengolahan, serta tempatnya harus benar-
benar bersih, sehat dan terbebas dari kuman penyakit.
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3025
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
3. Kebersihan Lantai
Bukan hanya kebersihan lantai toilet yang harus diperhatikan.Lantai
pada area makan juga perlu diperhartikan. Lantai yang bersih akan
membuat pengunjung betah berlama – lama di dalam restoran. Pengunjung
restoran bukan hanya orang dewasa saja, tetapi juga anak – anak.Sering
terjadi seorang anak tiba – tiba mengompol atau muntah. Untuk
membersihkannya, kain lap/tisu saja tidak cukup.Urin atau muntahan
sebaiknya dibersihkan dengan cara khusus dengan menggunakan
desinfectan yang sekaligus mengandung pengharum.
General Cleaning
Kebersihan dari sebuah restoran merupakan salah satu factor utama
yang bisa mengundang atau menjauhkan tamu.Kebersihan adalah faktor
yang sangat penting dan menjadi tolak ukur kualitas sebuah restoran. Satu
cara yang sangat efektif untuk dapat dijalankan dalam mempertahankan
kualitas kebersihan restoran adalah dengan General Cleaning yang
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3026
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3027
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
1. Pengertian Hygiene
Higiene adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari
kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah
timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan tersebut, serta
membuat kondisi lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin
pemeliharaan kesehatan.Misalnya, minum air yang direbus, mencuci
tangan sebelum memegang makanan, dan pengawasan kesegaran ataupun
mutu daging (Azwar, 1990). Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara
memelihara dan melindungi kebersihan subyeknya seperti mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci
piring untuk melindungi kebersihan piring, serta membuang bagian
makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara
keseluruhan (Depkes RI, 2004).
2. Pengertian Sanitasi
Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan
pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi derajat kesehatan manusia seperti pembuatan sumur yang
memenuhi persyaratan kesehatan, pengawasan kebersihan pada peralatan
makan, serta pengawasan terhadap makanan (Azwar, 1990).Sanitasi adalah
upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan dari subyeknya, misalnya menyediakan air yang bersih untuk
keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi
sampah agar sampah tidak dibuang sembarangan (Depkes RI, 2004).
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3028
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3029
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
Kajian Pustaka
Penelitian tentangpenerapan standar kebersihan di masa pandemi
Covid – 19 seperti ini sudah banyak dilakukan. Terlebih lagi dengan
serifikasi CHSE dari Kemenparekraf pun sudah banyak di lakukan di
berbagai Restaurant. Penelitian – penelitian tersebut penulis gunakan
sebagai acuan dan pembanding dalam penelitian penulis yang berjudul
“Penerapan Standar Kebersihan Fasilitas Di Area Swan Restaurant Pada
Masa Pandemi”.
Salah satu penelitian yang menjadi acuan penulis yaitu penelitian
yang berjudul “Penerapan Cleanliness, Health, Safety, dan Environment
Sustainability (CHSE) Dalam Era Normal Baru Pada Destinasi Pariwisata
Kota Kupang” yang disusun oleh : Sari Bandaso Tandilino (2020). Terdapat
kesamaan dalam penelitian yang dilakukan yaitu penelitian tersebut sama
– sama memiliki tujuan untuk mengetahui penerapan protokol kesehatan
dan kebersihan berdasarkan sertifikasi CHSE serta teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Terlepas dari
beberapa kesamaan tersebut, terdapat pula beberapa perbedaan yaitu
lokasi penelitian, waktu penelitian, dan salah satu teknik pengumpulan
data yang tidak penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu studi
dokumentasi.Serta yang paling menjol adalah tempat dilakukannya
penelitian yang berbeda.Penulis sendiri melakukan penelitian di penelitian
di sebuah destinasi wisata.
METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Swan Restaurant Keramas. Di jalan Pantai
Selukat, Keramas, Gianyar , Bali. Tepat di pesisir pantai Selukat yang
merupakan pantai berpasir hitam yang indah. Sekitar 2 jam dari Bandara
Internasional Ngurah Rai. Sekitar 30 menit menuju Pura Goa Lawah di
Klungkung, dan sekitar 1,5 jam menuju pusat kota Karangasem.
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3030
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
Sumber Data
a. Data Primer
Menurut Pantiyasa (2013) adalah data yang dikumpulkan oleh
peneliti langsung dari sumbernya dicatat, diteliti, dengan melakukan
pengamatan, kemudian di olah untuk menjawab permasalahan dalam
penelitian. Dalam penelitian ini akan tertera beberapa penyataan hasil
wawancara dari pegawai di Swan Restaurant mengenai kebersihan fasilitas
Restaurant dimasa Pandemi. Data primer yang didapat peneliti dengan
melakukan wawancara dengan salah satu staff di Swan Restaurant dan
melakukan observasi langsung dengan menjadi trainee selama 3 bulan di
Swan Restaurant.
b. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2016) sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain
atau lewat dokumen. Sumber data sekunder merupakan sumber data
pelengkap yang berfungsi untuk melengkapi data yang diperlukan data
primer.Data yang diperoleh yaitu berupa dokumen tentang SOP
kebersihan yang memang sudah ada dan SOP CHSE oleh Kemenparekraf.
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3031
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3032
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3033
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3034
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3035
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
SIMPULAN
Berdasarkan analisis data yang mengacu pada rumusan masalah
dalam penulisan ini maka dapat disimpulkan bahwa penerapan standar
kebersihan di area Swan Restoran sebagai berikut :
1. Langkah – langkah Penerapan Standar Kebersihan. Dengan menerapkan
standar kebersihan yang ada di Swan Restaurant, namun penerapannya
belum maksimal.Karena kurangnya perhatian dari karyawan ditambah
lagi sedikitnya jumlah karyawan yang bertugas.
2. Kendala yang dihadapi dalam penerapan standar kebersihan Kurangnya
jumlah karyawan dan kurangnya inisiatif dari karyawan tersebut menjadi
kendala utama yang dihadapi, dikarenakan kesibukan yang dimiliki oleh
karyawan yang bertugas.
Saran
Saran – saran yang dapat dijadikan bahan masukan dan
pertimbangan yang berguna untuk pihak Swan Restoran. Berdasarkan
kesimpulan diatas maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Cleanliness
Sebaiknya ada salah satu staff yang bertugas untuk mengarahkan tamu
untuk mencuci tangan menggunakan sabun terlebih dahulu sebelum
memasuki area Swan Restoran.
2. Safety
Penting bagi setiap restoran untuk memiliki evacuation route map, untuk
memudahkan kita pada saat terjadi keadaan emergency.Dan kita bisa
mengikuti arahan dari evacuation route map agar bisa keluar dengan selamat.
3. Environment Sustainability
Sebaiknya alat – alat yang digunakan adalah yang ramah lingkungan.
Karena dapat mengurangi penggunaan pelastik, dan mengurangi
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3036
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 01 No 11, 2022: 3016 -3037
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v1i11
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, R. 2005. Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama. Atmodjo, M. 2005. Retoran dan Segala
Permaalahannya.Yogyakarta.: Andi.
Azwar, A. 1990.Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan Cousin, J., Foskett, D.,
Gillespie, C. 2002.Food and Beverage Management.London: Prentice
Hall/ Pearson Education.
Gregoire MB & Spears MC. 2010.Foodservice Organization: A Managerial and
System Approach 6thed. New Jersey: Pearson Education.
Kotler, K. 2009. Management Pemasaran 1.Edisi ketiga belas. Jakarta:
Erlangga.
Lupiyoadi,& Hamdani. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 2.Salemba
Empat. Marsum, W.A . 1994. Retoran dan Segala Permaalahannya.
Yogyakarta. Andi Offset.
Purnawijayanti, H. 2001. Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja dalam
Pengolahan Makanan.Yogyakarta: Kanisius.
Pantiyasa, I Wayan. 2013. Metodelogi Penelitian. Bali: Sekolah Tinggi
Pariwisata Bali Internasional.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
PT Alfabet.
Tjiptono, F. 2006. Manajemen Pelayanan Jasa. Yogyakarta: Andi.
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 3037
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0