Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERAN DAN IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA PADA MAHASISWA DI


ERA GLOBALISASI

MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANERAAN

DOSEN PENGAMPU
HADI HANDOKO, S.H., M.H

NAMA KELOMPOK :

1. Nadia Farhatul Musyarrofa


2. Putri Wardaniah
3. Rofilah Khasanatun Daroini
4. Samiatul Khusni
5. Sulaiman Galang R. A. M.
6. Yudi Santoso

SEKOLAH TINGGGI ILMU HUKUM ZAINUL HASAN


KRAKSAAN – PROBOLINGGO
TAHUN PELAJARAN
2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. atas limpahan rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan tentang “Peran
dan Implementasi Wawasan Nusantara pada Mahasiswa di Era Globalisasi” tugas ini disusun
sebagai salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini jauh dari kata sempurna, baik
dari penyusunan, kebahasaan ataupun penulisannya. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Zainul Hasan.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
khususnya dari dosen mata kuliah Hukum Adat guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman
bagi penulis untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Kraksaan, 20 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…..…..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.…...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Wawasan Nusantara..............................................................................2
B. Pengertian Mahasiswa.............................................................................................5
C. Pengertian Era Globalisasi.…...............................................................................…5
D. Peran Wawasan Nusantara pada Mahasiswa di Era Globalisasi..........................…6
E. Implementasi Wawasan Nusantara pada Mahasiswa di Era Globalisasi.….........…7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................................….9
B. Saran……..…...........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Globalisasi merupakan sebuah wujud nyata yang dihadapi oleh seluruh
lapisam masyarakat dalam berbagai sendi-sendi kehidupan. Globalisasi mampu
menjadi dampak perubahan yang utama pada budaya, pikiran maupun sikap.
Implementasi dan peran wawasan nusantara pada zaman dimana kebudayaan, moral,
tingkat ketergantungan dan mobilitas masyarakat semakin bertambah. Wawasan
nusantara merupakan wawasan nasional bagi bangsa Indonesia yang bertujuan
mewujudkan kesatuan bangsa. Wawasan nusantara senagai landasan visional perlu
ditanamkan kembali dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, terutama pada
generasi mudanya. Sedangkan dalam hal ini mahasiswa dipercaya mempunyai
pengetahuan yang lebih tinggi mengenai wawasan nusantara jika dibandingkan
dengan masyarakat pada umumnya. Implementasi wawasan nusantara dapat
dilaksanakan oleh para mahasiswa dengan berbagi cara salah satunya dengan
membangun kekompakan sosial untuk mempercepat terwujudnya cita-cita bangsa. Di
era globalisasi, wawasan nusantara perlu di implementasikan pada mahasiswa sebagai
pendukung dan penguat peran mahasiswa untuk menumbuhkembangkan aspek etik
dan moralitas yang semakin memudar karena damapak negatif globalisasi.
Pengetahuan akan wawasan nusantara dapat menjadikan mahasiswa lebih peduli
tentang bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran wawsan nusantara pada mahasiswa di era globalisasi?
2. Bagaimana implementasi wawsan nusantara pada mahasiswa di era globalisasi?
3.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wawasan Nusantara


Secara etimologi wawasan nusantara terdiri dari dua kata, yaitu wawasan dan
nusantara. Wawasan merupakan kata kerja yang berasal dari bahasa Jawa. Wawas
mengandung arti melihat, memandang. Wawasan berarti pandangan, tinjauan,
penglihatan, tanggap indrawi. Jadi, wawasan adalah cara pandang seseorang atau
bangsa, sebagai salah satu aspek dari falsafah hidup. Berisi dorongan-dorongan dan
rangsangan-rangsangan agar dapat mewujudkan aspirasi, keinginan dan kebutuhan
dalam mencapai tujuan hidup. Makna wawasan juga sebagai pantulan (refleksi) dan
pancaran dari falsafah hidup, yang berisi asas-asas, metode dan isi cita-cita.
Nusantara berasal dari dua kata yakni nusa berarti pulau. Berupa pulau-pulau
yang terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) serta dua samudera (Pasifik dan
Hindia/Indonesia). Kemudian kata antara diartikan sebagai tanah air Indonesia, yaitu
kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau yang terletak diantara dua
samudera Pasifik dan Hindia/Indonesia dan dua benua Asia dan Australia (Lemhanas.
1997 : 3).
Dalam buku Kewiraan Untuk Mahasiswa (Lemhanas. 1995: 16-17), secara
runtut didefinisikan wawasan nasional dan wawasan nusantara sebagai berikut :
1. Wawasan mengandung arti pandangan, tinjuan, penglihatan atau tanggap indrawi.
Selain menunjukkan kegiatan untuk mengetahui isi serta arti pengaruh-
pengaruhnya dalam kehidupan berbangsa, juga melukiskan cara pandang, cara
tinjau, cara lihat atau cara tanggap indrawi.
2. Istilah nasional menunjukkan kata sifat, ruang lingkup, bentuk yang berasal dari
kata nation yang berarti bangsa yang telah mengidentikkan diri dalam kehidupan
bernegara dan menegara atau secara singkat dapat dikatakan sebagai suatu bangsa
yang telah menegara. Dengan demikian, maka arti wawasan nasional adalah cara
padang suatu bangsa yang perwujudannya atau manifestasinya ditentukan melalui
dialog dinamis dari bangsa tersebut dengan lingkungan sepanjang sejarahnya,
dengan kondisi objektif, geografis maupun kebudayaannya sebagai kondisi
subjektif, serta idealistis yang dijadikan aspirasi dari bangsa yang merdeka,
berdaulat dijadikan aspirasi dari bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat.
Karena itu memiliki identitas yang khas pada jiwa bangsa dan memiliki identitas

2
yang khas pada jiwa bangsa tersebut yang menuntun atau menggerakkan segenap
tindak kebijaksanaannya.
3. Nusantara dipergunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan
gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara samudera Pasifik dan
samudera Indonesia serta diantara benua Asia dan benua Australia. Wawasan
Nusantara diartikan sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya, yang dilandasi Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, yang 4 merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang
merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak
kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan perjuangan nasional.

Dari buku Wawasan Nusantara (Lemhanas. 1997 : 3) wawasan nusantara diartikan


sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri yang serba nusantara dan
lingkungan dunia yang serba berubah, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 dengan memperhatikan sejarah dan budaya, serta dengan memanfaatkan
kondisi dan konstelasi geografisnya, dalam upaya mewujudkan aspirasi bangsa dalam
mencapai tujuan dan cita-cita nasional maka Wawasan Nusantara disingkat menjadi
WASANTARA.

Menurut Syarbaini dan Wahid (2015 : 179) Wawasan Nusantara diartikan sebagai
cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide
nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang
merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat, serta
menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan perjuangan
nasional. Definisi ini sama persis dengan yang berasal dari buku Kewiraan Untuk
Mahasiswa, seperti yang sudah dikutip di atas. Wawasan Nusantara mencakup empat
pokok perwujudan negara kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan wilayah, yaitu
satu kesatuan politik, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial budaya dan satu
kesatuan pertahanan keamanan. Wawasan Nusantara kemudian dijadikan wawasan
pembangunan dalam Ketetapan MPR No.IV/MPR/1973 tentang Garis-Garis Besar
Haluan Negara (GBHN) dan TAP MPR No.IV/MPR/1978 tentang Garis-Garis Besar
Haluan Negara (GBHN).

Dari buku Pendidikan Kewarganegaraan (Kemristek Dikti. 2016) melansir


beberapa pengertian wawasan nusantara sebagai berikut :

3
1. Hasnan Habib, wawasan nusantara merupakan kebulatan wilayah nasional,
termasuk satu kesatuan bangsa, satu tujuan dan tekad perjuangan, satu kesatuan
hukum, satu kesatuan sosial budaya, satu kesatuan ekonomi dan satu kesatuan
pertahanan dan keamanan (hankam).
2. Wan Usaman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam.
3. MPR TAHUN 1998, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Lembanga Ketahanan Nasional Tahun 1999, wawasan nusantara adalah Cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
5. Ridhuan dan Wahid, 2017, wawasan nusantara adalah cara pandang Indonesia
tentang bangsa, wilayah nasional dan dinamika internasional agar tetap terwujud
persatuan dan kesatuan serta cinta tanah air Indonesia.

Menurut Ridhuan (2017) wawasan nusantara diartikan sebagai cara pandang yang
mengakui eksistensi dan legitimasi Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
secara utuh dan menyeluruh. Hal ini bermakna bahwa keberadaan (eksistensi) bangsa
dan NKRI merupakan hasil perjuangan panjang, bukan sebagai hadiah penjajah.
Kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamirkan sendiri oleh bangsa Indonesia atas
nama “Soekarno-Hatta” sehingga secara legitimasi berdaulat dan bermartabat di atas
wilayah nusantara sebagai wilayah NKRI. Atas dasar eksistensi dan legitimasi itulah
maka bangsa dan negara manapun harus mengakui NKRI sebagai negara yang
merdeka, berdaulat dan bermartabat di atas tanah airnya sendiri, dengan Wawasan
Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia, yang patut dipahami dan
diimplementasikan, baik oleh bangsa Indonesia sendiri, maupun oleh bangsa dan
negara lain dalam memandang, menyikapi dan menghormati setiap kebijakan
pembangunan nasional yang ditetapkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4
B. Pengertian Mahasiswa
Apa itu Mahasiswa? Bagi sebagian orang, status mahasiswa merupakan status
tertinggi dan dianggap sebagai seorang yang intelek. Bahkan, disuatu tempat tertentu,
mahasiswa akan selalu dielu-elukan untuk menjadi agen perubahan Negara dan
bangsa ini.
Secara umum, mahasiswa adalah sebutan untuk seseorang yang tengah
menempuh pendidikan di sebuah universitas, sekolah tinggi, hingga akademi.
Meskipun begitu, tidak semua orang dapat menjadi seorang mahasiswa karena
berbagai hambatan tertentu.
Mahasiswa biasanya dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi,
kecerdasan dalam berpikir, serta perencanaannya dalam bertindak. Maka dari itu,
berpikir kritis dan bertindak secara cepat serta tepat menjadi sifat yang cenderung
melekat pada diri setiap mahasiswa. Disamping itu, mahasiswa juga memiliki tugas
lain yakni sebagai agen perubahan dan pengontrol sosial masyarakat. Nah, tugas
inilah yang nantinya dapat menjadikan seorang mahasiswa sebagai harapan bangsa
dimasa depan kelak dengan mencari solusi dari berbagai masalah yang tengah
dihadapi. Sama halnya dengan individu lain yang berperan sebagai masyarakat sosial,
maka mahasiswa juga memilki kewajiban untuk menjaga nama baik universitas
karena disitulah mereka “tinggal” sekarang.
C. Pengertian Era Globalisasi
Era secara umum bisa diartikan sebagai zaman ataupun kurun waktu tertentu
dimana pada kurun waktu tersebut terjadi berbagai macam peristiwa yang menandai
adanya sebuah perubahan ataupun perkembangan pada masanya.
Globalisasi sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu Global yang berarti umum
atau mendunia, selain itu era globalisasi juga ditandai dengan berkembang pesat ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mempermudah dalam segala aktivitas mulai dari
pendidikan, perekonomian, pembangunan dan sebagainya, dengan begitu batas-batas
antar wilayah maupun negara yang semula besar, menjadi semakin kecil dikarenakan
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan tersebut.
“Globalisasi memiliki dimensi ideologi dan teknologi. Dimensi teknologi
yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi
informasi yang telah menyatukan dunia” (Friedman, 2005).

5
“Globalisasi adalah sebuah proses sosial dimana halangan-halangan bersifat
geografis pada tatanan sosial budaya semakin menyusut dan setiap orang kian sadar
bahwa mereka semakin dekat satu sama lain” (Waters, 2001).
Secara umum globalisasi adalah sebuah proses dimana ilmu pengetahuan dan
juga teknologi sudah berkembang dengan pesat sehingga dapat merangkul setiap
orang kedalam satu dunia yang utuh.
D. Peran Wawasan Nusantara pada Mahasiswa di Era Globalisasi
Wawasan nusantara di era globalisai ini kini mengalami perubahan, akibat
semakin berkembangnya iptek dan kemajuan teknologi. Agar rakyat Indonesia tidak
mengalami ketertinggalan akibat semakin berkembangnya kemajuan teknologi, maka
dalam penulisan ini akan diungkapkan sedikit pengetahuan tentang apa saja yang
harus dilakukan masyarakat Indonesia agar wawasan masyarakat Indonesia semakin
berkembang untuk menghadapi pengaruh globalisasi didunia (Erwin, 2011).
Globalisasi telah mengikis budaya dan kultur yang telah menjadi ciri khas
bangsa. Dunia seni hiburan dipengaruhi oleh Negara barat, pada akhirnya identitas
bangsa mulai luntur seiring perkembangan kemajuan zaman. Indonesia kaya akan
kebudayaan, namun potensi tersebut tidak mampu dikembangkan dengan baik. Hal ini
terjadi karena pemberdayaan seni dan budaya terkesan sentralistik, sehingga
kebudayaan kita terhegemoni dan dimonopoli oleh etnik tertentu. Fenomena ini dapat
berimplikasi pada terancamnya masa depan bangsa, abad 21 juga jelas merupakan
kompetisi yang ketat di dunia Internasional dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk
itu secara imternal bangsa ini perlu mempersiapkan diri dalam segala aspek
khususnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (Gatara, 2011).
Arus modernisasi dan globalisasi mempunyai banyak nilai positif dan
negatifnya. Segi positifnya, informasi yang didapat menjadi lebih cepat dan akurat
daripada masa-masa sebelumnya yang kebanyakan masih menggunakan cara-cara
manual. Selain itu, semua orang juga merasa senang apabila ikut serta terhadap
perkembangan zaman. Mereka tidak mau dikatakan ketinggalan zaman. Dan
sebaliknya jika orang yang tidak mengikuti era globalisasi ini seringkali diremehkan
teman sejawatnya. Sisi negatif dari arus modernisasi yaitu fasilitas-fasilitas yang ada
di era globalisasi ini sebagian besar disalahgunakan oleh para ‘dewasa’, hand phone
digunakan untuk menyimpan data-data yang tidak mendidik moral seseorang, dan
lain-lain (Aburaera, 2013)

6
Generasi muda Indonesialah yang menjadi korban paling banyak dalam
globalisai ini, gaya hidup ‘pop’ yang semakin memperburuk keadaan moral remaja.
Sekarang ini, tawuran antar pelajar sudah menjadi berita yang biasa. Pornografi dan
kekerasan yang dilakukan juga tak luput merupakan efek dari globalisasi ini.
Canggihnya koneksi internet tanpa batas semakin mempermudah para remaja untuk
terjangkit dampak negatif itu. Remaja saat ini juga telah mementingkan penampilan
semata. Mereka menjadi korban iklan dan mode yang sebenarnya merupakan
penjajahan besar-besaran. Akan tetapi sayangnya hanya sedikit sekali diantara mereka
yang menyadari semua ini. Kebanyakan dari mereka justru terbawa arus hedonisme
(pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi
adalah tujuan utama hidup). Pendidikan seakan-akan bukan lagi menjadi kebutuhan,
namun hanya menjadi pelengkap saja.
Peranan mahasiswa dalam mewujudkan masyarakat aman dan nyaman serta
mampu mengantisipasi dari pengaruh negatif dari keberlangsungan hidup bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai jati diri yang luhur. Diantaranya yaitu
mendukung persatuan bangsa berkemanusiaan yang adil dan beradab. Mendukung
kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau
golongan. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam
masyarakat. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap nasional dan dinamis,
berpandangan luas sebagai intelektual. Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa
dan bernegra untuk membela Negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air. Budi
pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Aktif
memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan nasional.
Memelihara dan memperbaiki demokrasi. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi
iman dan takwa. Menciptakan kerukunan umat beragama. Memiliki informasi dan
perhatian terhdap kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Menjunjung tinggi hukum dan
pemerintahan. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Mengubah
budaya negative yang dapat menciptakan pertengkaran. Mengembangkan kehidupan
masyarakat yang menjadi lebih baik. Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun,
gotong-royong, dll) dalam masyarakat.
E. Implementasi Wawasan Nusantara pada Mahasiswa di Era Globalisasi
Implementasi tentang wawasan kebangsaan pada mahasiswa dapat diberikan
dalam bentuk sosialisasi dan penyuluhan para mahasiswa sebagai dasar pengetahuan
dan pondasi yang kuat akan wawasan nusantara. Wawasan nusantara perlu diberikan

7
kepada para mahasiswa yang merupakan target dalam menjalankan pembangunan
berkelanjutan. Para mahasiswa ini diberikan pemahaman yang baik tentang Pancasila
dan bagaimana membentuk mahasiswa yang menjiwai pancasila, sehat jasmani dan
rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, memiliki tanggung jawab, tenggang
rasa, mencintai bangsa dan mencintai sesama manusia dengan ketentuan-ketentua
yang ada dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, wawasan
nusantara merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan bagi generasi muda
khususnya mahasiswa sebagai proses dalam pembentukan sikap moral agar memiliki
kecintaan terhadap tanah airnya dalam memelihara kesinambungan perjalanan
kehidupan bangsa, serta terpeliharanya NKRI. Upaya peningkatan wawasan
kebangsaan bagi generasi muda khususnya mahasiswa dilakukan dengan membangun
karakter agar memiliki wawasan dan motivasi yang kuat serta memiliki kepekaan dan
kepedulian terhadap masa depan bangsa dan negaranya.
Generasi muda merupakan sumber daya manusia yang potensial dimasa yang
akan datang. Generasi muda merupakan potensi bangsa yang dipersiapkan untuk
berprestasi dan memberikan sumbangan nyata bagi pembangunan bangsa dan Negara.
Bila pemahaman wawasan kebangsaan mengikat maka keutuhan persatuan dan
kesatuan NKRI akan kuat karena secara sadar muncul semangat atau dorongan hati
yang kuat untuk cinta tanah air, membela dan menjaga keutuhan NKRI.
Mahasiswa merupakan salah satu aset Negara dan penerus yang nantinya akan
menggantikan kedudukan para pejabat menteri dan presiden dalam mengurus dan
mengembangkan Negara untuk lebih maju lagi. Upaya merajut wawasan
berkebangsaan, tentunya mahasiswa akan mengetahui ada satu potensi besar dalam
keragaman kaum muda, keragaman bangsa, dan mengenal suku-suku lain apabila
mengimplementasikannya dengan mengadakan suatu kegiatan yang mampu
mengembangkan wawasan tersebut.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa mengenai lingkungan
berdasarkan ide nasional yaitu pancasila dan UUD 1945 sebagai aspirasi suatu bangsa
yang merdeka berdaulat dan bermartabat di tengah lingkungan dan menjiwai dalam
tindak kebijaksanaan untuk mencapai tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia. Dan
untuk menghadapi dampak negatif dari adanya globalisasi maka generasi muda yaitu
mahasiswa harus mempertahankan eksistensi dan integritas bangsa dan Negara
Indonesia, serta dengan cara memanfaatkan peluang untuk memajukan bangsa dan
Negara. Untuk itu sangat diperlukan peran wawasan nusantara sebagai pendukung
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Jadi implementasi wawasan nusantara pada mahasiswa sekarang harus
direncanakan dengan matang dan dilakukan untuk mendorong hal-hal positif pada diri
mahasiswa. Dengan aspek-aspek di atas dapat mewujudkan kebahagiaan dan
ketertiban masyarakat Indonesia di era globalisasi ini.
B. Saran
Diharapkan kepada mahsiswa sebagai seorang kaum intelektual penerus
bangsa ini untuk menyelesaikan berbagai masalah yang muncul karena terkikisnya
pengetahuan tentang wawasan nusantara di masyarakat. Dan wawasan nusantara
sebagai landasan visional mutlak dan perlu ditanamkan kembali dalam tatanan
kehidupan msyaratakat Indonesia.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://sarinahwiwid.blogspot.com/2017/01/ppkn-implementasi-wawasan-kebangsaan-di.html.

http://umivirgianti.blogspot.com/2015/09/peran-mahasiswa-dalam-mewujudkan-
wawasan.html

https://books.google.co.id/books/about/Implementasi_wawasan_kebangsaan_dalam_ke.html?
id=2owCHOAACAAJ&redir_esc=y

https://www.academia.edu/39729778/
IMPLEMENTASI_WAWASAN_NUSANTARA_DI_ERA_GLOBAL

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-mahasiswa/

id.scribd.com https://id.scribd.com > document Peran Mahasiswa Di Era Globalisasi

lms-paralel.esaunggul.ac.id https://lms-paralel.esaunggul.ac.id >PDF WAWASAN


NUSANTARA – Universitas Esa Unggul

10

Anda mungkin juga menyukai