Anda di halaman 1dari 7

PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN JAMBU AIR DI KABUPATEN SAMPANG

Oleh :
Nadziratul Layli, S. TP
Guru Produktif Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP)
SMK NEGERI 2 SAMPANG
nadziratullayli@ymail.com

ABSTRAK
Jambu air merupakan salah satu hasil komoditas pertanian yang unggul dan belum diolah
menjadi produk turunan. Jumlah produksi yang semakin turun dari tahun 2005-2011 membuat
petani semakin menurun karena cuaca yang juga mempengaruhi mutu dan kualitas jambu air.
Upaya diversifikasi dilakukan untuk mengangkat potensi yang dimiliki Kabupaten Sampang
sehingga peluang usaha dapat tercipta. Buah jambu air diolah menjadi minuman ekstrak bubuk
jambu air dan dodol jambu air, sedangkan daun jambu air diolah menjadi teh herbal dan essence
daun jambu air. Upaya yang dilakukan untuk menciptakan peluang usaha dengan cara menguji
kesukaan terhadap produk dan melakukan analisa biaya dengan tujuan untuk mengetahui
kelayakan usaha. Dari hasil organoleptik keempat produk olahan dapat disimpulkan keempat
produk dapat diterima dengan baik, sedangkan analisa biaya yang dilakukan menghasilkan
keuntungan mulai dari Rp.9.000,00 hingga Rp. 14.000,00 per produksi. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengembangan olahan produk jambu air dapat mengangkat potensi wilayah
Kabupaten Sampang dan menciptakan peluang usaha.
Kata Kunci : jambu air, daun jambu air, peluang usaha, Sampang, analisa biaya

PENDAHULUAN
mengatasi masalah yang terjadi pada saat
panen raya, langkah yang diambil adalah
Jambu air (Syzygium aqueum)
dengan cara melakukan diversifikasi
tergolong tanaman potensial yang hingga
sekunder pada buah jambu air.
saat ini masih dimanfaatkan buahnya saja
Upaya yang sudah kami lakukan
untuk kegiatan pemasaran di wilayah
selama tahun 2012 yaitu mencoba mengolah
Kabupaten Sampang. Berbeda dengan buah-
Jambu Air menjadi minuman hingga
buahan yang lain seperti apel, manga,
akhirnya kami bisa mengolah buah jambu
pisang, markisa dan lain sebagainya yang
air, tetapi selama proses pembuatan
sudah banyak dikembangkan menjadi
minuman kami menemukan kendala yaitu
beberapa macam olahan.
aroma yang dimiliki tidak khas,sehingga
Secara fisik, buah Jambu Air
kami melakukan uji coba dengan
memiliki kandungan air yang sangat tinggi
menggunakan daun jambu air sebagai
sehingga buah ini tergolong buah yang cepat
penambah aroma.
busuk dan mudah layu (tidak segar lagi)
Upaya kedua yang kami lakukan
setelah proses pemanenan. Jambu air yang
adalah membuat essense dari daun jambu
rentan busuk dan rusak setelah proses
air. Pengolahan yang ketiga yaitu dengan
pemanenan menjadi suatu masalah yang
cara mengolah buah hasil samping dari
seharusnya bisa dipecahkan. Salah satu
pengolahan minuman menjadi dodol buah
masalah yang dihadapi petani jambu air
jambu air sehingga tidak ada bahan yang
adalah pada saat panen raya menyebabkan
harga jual dan kualitas menurun. Untuk

NADZIRATUL LAYLI, S. TP – SMK NEGERI 2 SAMPANG


terbuang. Selanjutnya kami memanfaatkan 2. Membuka usaha mikro kecil dan
daun jambu air menjadi olahan teh. menengah di lingkungan SMKN 2
Kegiatan ini kami lakukan untuk Sampang agar lebih produktif sebagai
mengembangkan potensi daerah yang sarana pendukung kegiatan belajar
dimiliki oleh Kabupaten Sampang melalui mengajar siswa dan masyarakat.
sektor hasil pertanian di bidang
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
pengembangan produk olahan buah Jambu
Kegiatan mulai dilaksanakan April
Air.
2012 sampai dengan Februari 2013. Tempat
TUJUAN kegiatan dilakukan di Laboratorium TPHP
1. Mengembangkan potensi daerah
(Teknik Pengolahan Hasil Pertanian) SMK
Kabupaten Sampang di bidang
Negeri 2 Sampang Jalan Syamsul Arifin No
pengolahan dan agribisnis melalui
9A Kabupaten Sampang.
olahan buah Jambu Air ( minuman,
dodol buah, essense dan teh) TAHAPAN PENELITIAN

Pengolahan Jambu Air

Buah Daun

Minuman Dodol Essence Teh

Penentuan Sampel Penentuan Sampel

Organoleptik PANELIS
(rasa, aroma, warna,
tekstur)

Rekapitulasi data hasil uji organoleptik

Analisa Data

Analisa Kadar air Pembahasan


dan Vitamin C

Penentuan Kesimpulan

Gambar 1.1. Diagram Alir Tahapan Pengembangan

NADZIRATUL LAYLI, S. TP – SMK NEGERI 2 SAMPANG


HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL ORGANOLEPTIK

Hasil Organoleptik Minuman Jambu Air minuman buah jambu air dengan
kombinasi ekstrak bubuk jambu air
a. Warna
dan ekstrak daun jambu air
Hasil uji organoleptik
menghasilkan bahwa sebanyak 4
sebanyak 30 panelis terhadap warna
orang menyatakan tidak suka, 10
minuman buah jambu air dengan
orang menyatakan netral, 10 orang
kombinasi ekstrak bubuk jambu air
menyatakan suka dan 6 orang yang
dan ekstrak daun jambu air
menyatakan sangat suka. Sehingga
menghasilkan bahwa sebanyak 6
sebanyak 10 orang atau setara
orang menyatakan tidak suka, 3
dengan 33,3% menyatakan bahwa
orang menyatakan netral, 16 orang
panelis suka dan netral terhadap rasa
menyatakan suka dan 5 orang yang
minuman buah jambu air, artinya
menyatakan sangat suka. Sehingga
jika produk dipublikasikan maka
sebanyak 16 orang atau setara
akan diterima. Rasa produk sari buah
dengan 53% menyatakan bahwa
menunjukkan rasa asam dan segar
panelis suka terhadap warna
dari penambahan citrid acid dan rasa
minuman buah jambu air. Sehingga
jambu air menonjol dengan adanya
jika produk dipublikasikan maka
kombinasi ekstrak daun jambu air
masyarakat dipastikan menyukai
yang khas
warna produk hijau muda. Warna
hijau yang diperoleh berasal dari c. Aroma
ekstrak daun jambu air sebagai bahan Aroma yang dihasilkan oleh
pewarna alami dan penambahan 2 produk minuman buah berasal dari
tetes pewarna makanan pada saat ekstrak daun jambu air. Penambahan
proses pembuatan ekstrak bubuk ekstrak daun jambu air bertujuan
jambu air. untuk menguatkan aroma asli jambu
air. Hal ini dilakukan karena ekstrak
b. Rasa
bubuk jambu air tidak mengeluarkan
Hasil uji organoleptik
aroma khas yang dimiliki oleh buah
sebanyak 30 panelis terhadap rasa

NADZIRATUL LAYLI, S. TP – SMK NEGERI 2 SAMPANG


jambu air. Hasil uji organoleptik d. Tekstur
sebanyak 30 panelis terhadap aroma Hasil uji organoleptik
minuman buah jambu air dengan sebanyak 30 panelis terhadap tekstur
kombinasi ekstrak bubuk jambu air ekstrak bubuk jambu air
dan ekstrak daun jambu air menghasilkan bahwa sebanyak 1
menghasilkan bahwa sebanyak 4 orang menyatakan tidak suka, 7orang
orang menyatakan tidak suka, 15 menyatakan netral, 16 orang
orang menyatakan netral, 8 orang menyatakan suka dan 6 orang yang
menyatakan suka dan 3 orang yang menyatakan sangat suka. Sehingga
menyatakan sangat suka. Sehingga sebanyak 16 orang atau setara
sebanyak 15 orang atau setara dengan 53,3% menyatakan bahwa
dengan 50% menyatakan bahwa panelis suka terhadap ekstrak bubuk
panelis netral terhadap aroma buah jambu air. Grafik hasil uji
minuman buah jambu air, artinya organoleptik terhadap produk
jika produk dipublikasikan maka minuman buah dengan kombinasi
akan diterima karena panelis ekstrak bubuk jambu air dan ekstrak
menyatakan bahwa tidak masalah daun jambu air dapat dilihat pada
atau berada pada kondisi aman untuk Gambar 1.
aroma produk minuman buah.

B. ANALISA BIAYA

Analisa biaya dilakukan pada dilakukan tujuannya untuk mengetahui


semua produk olahan jambu air. Perhitungan apakah layak atau tidak untuk diproduksi.

Tabel 1. Rincian Biaya Pengolahan Minuman Jambu Air

Jumlah Harga/Satuan
No Jenis Bahan Satuan Total Biaya (Rp)
(unit) (Rp)

1 Jambu air 1 Kg - 10.000

2 Gula pasir 1 Kg 13.000 13.000

3 Gelas cup dan label 1 slop 10.000 10.000

4 Daun jambu air - - - 1.000

5 Bahan bakar - - - 3.000

6 Penyusutan alat - - - 500

7 Tenaga kerja 1 - 5.000 5.000

8 Air 5 liter - 1.000

Jumlah 43.500

NADZIRATUL LAYLI, S. TP – SMK NEGERI 2 SAMPANG


Biaya untuk 1 kali produksi jual produk dalam 1 cup seharga Rp.
yang menggunakan jambu air 1.500 per cup. Total keuntungan atau
sebanyak 1 kg dengan penggunaan laba yang diperoleh adalah sebagai
pelarut sebanyak 5 liter berikut :
menghasilkan produk sebanyak 41
Keuntungan = nilai
cup dengan volume 120 ml/cup.
penjualan - biaya produksi
Harga Pokok Penjualan (HPP) yaitu
biaya produksi : jumlah produk yang = (41 cup x Rp. 1.500,00) – Rp. 43.500,00

dihasilkan sehingga menghasilkan = Rp. 61.500,00 – Rp. 43.500,00


HPP tiap 1 cup Rp. 1,060,00. Harga
= Rp. 18.000,00

C. ANALISA KADAR AIR BUAH DAN DAUN JAMBU AIR

Air merupakan salah satu unsur makhluk hidup. Metode yang digunakan
penting dalam bahan makanan. Meskipun pada analisa kadar air ini adalah
bukan merupakan sumber nutrien seperti menggunakan metode pengeringan dengan
bahan makanan yang lain, namun air sangat bantuan alat berupa oven kadar air, desikator
penting dalam proses biokimiawi bagi dan timbangan analitik.

Tabel 2. Hasil Analisa Kadar Air Buah dan Daun Jambu Air

Cawan K. Air sebelum K.Air Sesudah


Sampel % Kadar Air
Kosong Di oven di oven

A(Sedang) 3,9936 6,0500 4,1584 1,8916

B(Besar) 3,2220 5,6180 3,6129 2,0051

C(Kecil) 3,6568 5,7630 3,8266 1,9374

Daun I 3,2280 4,3346 3,5628 0,7718

Daun II 3,8888 6,1842 4,2503 1,9339

Perhitungan kadar air suatu bahan adalah sampel B (buah jambu air dengan ukuran
sebagai berikut : besar) yaitu 2,0051%, sedangkan kadar air
terkecil pada buah A (sedang) menghasilkan
% kadar air = (berat awal-berat akhir)/
%kadar air lebih rendah yaitu 1,8916%. Hal
berat awal x 100%
ini terjadi karena ukuran sampel yang
Berat sampel awal adalah 2 gram. digunakan berbeda sehingga mempengaruhi
Tabel 4.5 menjelaskan bahwa kadar air kandungan air pada bahan. Sampel daun
%kadar air yang paling tinggi adalah pada jambu air yang digunakan berdasarkan

NADZIRATUL LAYLI, S. TP – SMK NEGERI 2 SAMPANG


tingkat ketuaan dari daun jambu air. Berat sehingga menghasilkan kadar air tertinggi
masing-masing sampel sebanyak 2 gram pada daun II yaitu termasuk daun tua.

D. ANALISA VITAMIN C iodine untuk mengetahui kadar vitamin C

Analisa vitamin C menggunakan pada bahan dengan cara melakukan

metode titrasi iodine. Tujuan dari analisa ini perhitungan sebagai berikut :

adalah untuk mengetahui kadar vitamin C Vitamin C pada bahan = jumlah titrasi
pada buah jambu air. Perhitungan titrasi iodine(ml) x 0,88 mg

Tabel 2. Hasil Analisa Vitamin C Buah dan Daun Jambu Air

Sampel Warna Awal Titrasi Warna Setelah Kadar Vit


(Volume) Titrasi C(ml/mg)

A(Sedang) Kuning keruh 3 ml Biru keabu-abuan 2,64

B(Besar) Kuning keruh 2,2 ml Biru keabu-abuan 1,94

C(Kecil) Kuning keruh 2,2 ml Biru keabu-abuan 1,94

Daun Kuning 5,8 ml Hijau kebiru- 5,10


kehijauan biruan

Ekstrak Hijau tua 0,8 ml Biru agak bening 0,70


bubuk

Minuman Hijau muda 0,6 ml Biru agak bening 0,53

Berat sampel pada masing-masing mendekati biru setelah di titrasi


bahan yang digunakan sebesar 20 gram. menggunakan iodine maka hal itu dapat
Tabel diatas menunjukkan bahwa kadar disimpulkan bahwa ada vitamin C pada
vitamin C yang paling banyak adalah pada bahan. Kegagalan pada analisa vitamin C
daun dan kadar vitamin C paling sedikit dapat terjadi karena pengamatan pada saat
adalah pada minuman. Perubahan warna proses titrasi tidak maksimal.

PENUTUP Analisa biaya pengolahan jambu air


Langkah atau cara yang dilakukan diharapkan mampu menjadi acuan untuk
untuk mengangkat potensi daerah membantu meningkatkan pendapatan
Kabupaten Sampang, nilai tambah (value masyarakat Kabupaten Sampang dan
added) dan nilai ekonomis jambu air dengan menjadikan salah satu peluang usaha yang
cara penerapan teknologi pengolahan mampu mengangkat sektor pertanian di

alternatif jambu air berupa minuman buah Kabupaten Sampang pada umumnya.

jambu air, essense, dodol buah dan teh


jambu air

NADZIRATUL LAYLI, S. TP – SMK NEGERI 2 SAMPANG


NADZIRATUL LAYLI, S. TP – SMK NEGERI 2 SAMPANG

Anda mungkin juga menyukai