Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

ANALISIS DATA
4.1 Motor DC Shunt

NO Tahanan Isolasi Nilai Nilai Standart Keterangan Kondisi Bearing


Tahanan I.E.E.E
Isolasi

1 R. Shunt – Body 500 MΩ 100 MΩ baik Baik

2 R. Shunt – jangkar 600 MΩ 100 MΩ

3 R. Jangkar – Body 600 MΩ 100 MΩ

Pembahasan :

● Pengukuran tahanan kumparan pada R.Shunt sebesar 7 Ω


● Pengukuran tahanan kumparan pada R. Jangkar sebesar 4,5 Ω
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada R.Shunt – Body yaitu sebesar 500 MΩ.
Dengan melihat nilai standart minimal bedasarkan I.E.E.E maka nilai tahanan isolasi
motor tersebut sudah sangat baik, karena nilai tahanan isolasi tersebut sudah
memenuhi nilai standard dari I.E.E.E.
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada R.Shunt – Jangkar yaitu sebesar 600 MΩ.
Dengan melihat nilai standart minimal berdasarkan I.E.E.E maka motor tersebut
memiliki nilai tahanan isolasi yang sangat baik. Dikarenakan nilai tahanan isolasi
yang jauh dari nilai standart I.E.E.E, sehingga dapat dikatakan motor DC tersebut
layak untuk digunakan.
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada R. Jangkar – Body yaitu sebesar 600 MΩ.
Dengan melihat nilai standart minimal berdasarkan I.E.E.E, motor tersebut memiliki
nilai tahanan isolasi jauh diatas minimal, sehingga dapat dikatakan motor DC tersebut
layak untuk digunakan.
● Kondisi bearing pada motor DC shunt ini sudah baik. Dikarenakan tidak adanya bunyi
kebisingan yang keluar dari bearing tersebut.

4.2 Motor DC – Compound

NO Tahanan Isolasi Nilai Nilai Keterangan Kondisi


Tahanan Standart Bearing
Isoslasi I.E.E.E
1 R. Shunt – Body 600 MΩ 100 MΩ baik Baik

2 R. Seri - Body 600 MΩ 100 MΩ

3 R. Jangkar – Body 600 MΩ 100 MΩ

4 R. Jangkar – Shunt 600 MΩ 100 MΩ

5 R. Shunt – Seri 600 MΩ 100 MΩ

6 R.Seri – Jangkar 600 MΩ 100 MΩ

Pembahasan :

● Pengukuran tahanan kumparan pada R.Shunt sebesar 1000 Ω


● Pengukuran tahanan kumparan pada R. Jangkar sebesar 6 Ω
● Pengukuran tahanan kumparan pada R.Seri sebesar 0,2 Ω
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada R.Shunt – Body adalah 600 MΩ. Dengan
melihat nilai standart minimal bedasarkan I.E.E.E maka nilai tahanan isolasi motor
tersebut sudah sangat baik, karena nilai tahanan isolasi tersebut sudah memenuhi nilai
standard dari I.E.E.E. sehingga motor DC compound tersebut layak untuk digunakan.
● Hasil pengukuran tahan isolasi pada R.Seri – Body adalah 600 MΩ. Dengan melihat
nilai standart minimal bedasarkan I.E.E.E maka nilai tahanan isolasi motor tersebut
sudah sangat baik, karena nilai tahanannya sudah melampaui dari standart I.E.E.E.
Sehingga dapat dikatakan motor layak untuk digunakan.
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada R. Jangkar – Body adalah 600 MΩ. Dengan
melihat nilai standart minimal bedasarkan I.E.E.E maka nilai tahanan isolasi motor
tersebut sudah sangat baik, karena nilai tahanannya sudah melampaui dari standart
I.E.E.E. Sehingga dapat dikatakan motor layak untuk digunakan.
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada R. Jangkar – Seri adalah 600 MΩ. Dengan
melihat nilai standart minimal bedasarkan I.E.E.E, motor tersebut dalam kondisi baik
karena menunjukkan posisi diatas standart dari IEEE.
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada R. Shunt – Seri adalah 600 MΩ. Dengan
melihat nilai standart minimal bedasarkan I.E.E.E, motor tersebut dalam kondisi baik
karena menunjukkan posisi diatas standart dari IEEE.
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada R. Seri – Jangkar adalah 600 MΩ. Dengan
melihat nilai standart minimal bedasarkan I.E.E.E, motor tersebut dalam kondisi baik
karena menunjukkan posisi diatas standart dari IEEE.
● Kondisi bearing pada motor DC compound ini sudah baik karena tidak ada bunyi
berisik maupun hal lainnya yang dapat mengganggu dari kerja motor DC tersebut.

4.3 Motor Induksi 1 Phase


No. Bagian Tahanan I.E.E.E Keterangan Kondisi
Isolasi Bearing

1 D1 - Body 500 MΩ 100 MΩ Baik Baik

2 D2 - Body 600 MΩ 100 MΩ

3 D1 - D2 100 MΩ 100 MΩ

Pembahasan:

● Pengukuran tahanan kumparan pada D1 - D3 mendapatkan hasil nilai yaitu sebesar


3,2 MΩ.
● Pengukuran tahanan kumparan pada D2- D4 mendapatkan hasil nilai yaitu sebesar 17
MΩ.
● Pengukuran tahanan isolasi pada D1 - Body mendapatkan hasil nilai yaitu sebesar
500 MΩ. Jika melihat dari pengukuran nilai resistansi, maka hasilnya dapat tergolong
baik. Alasannya adalah pengukuran tersebut memiliki nilai di atas nilai standar
minimal I.E.E.E. yaitu 100 MΩ, dapat disimpulkan bahwa motor tersebut masih
beroperasi.
● Pengukuran tahanan isolasi pada D2 - Body mendapatkan hasil nilai yaitu sebesar
600 MΩ. Jika melihat dari pengukuran nilai resistansi, maka hasilnya dapat tergolong
baik. Alasannya adalah pengukuran tersebut memiliki nilai di atas nilai standar
minimal I.E.E.E. yaitu 100 MΩ, dapat disimpulkan bahwa motor tersebut masih
beroperasi.
● Pengukuran tahanan isolasi pada D1 - D2 mendapatkan hasil nilai yaitu sebesar 100
MΩ. Jika melihat dari pengukuran nilai resistansi, maka hasilnya dapat tergolong
baik. Alasannya adalah pengukuran tersebut memiliki nilai termasuk nilai standar
minimal I.E.E.E. yaitu 100 MΩ, dapat disimpulkan bahwa motor tersebut masih
beroperasi.
4.4 Motor Asinkron 3 Phase

NO Tahanan Isolasi Nilai Nilai Keterangan Kondisi


Tahanan Standart Bearing
Isoslasi I.E.E.E

1 U –Body 600 MΩ 100 MΩ

2 V – Body 500 MΩ 100 MΩ

3 W – Body 600 MΩ 100 MΩ baik Baik

4 U–V 600 MΩ 100 MΩ

5 U–V 600 MΩ 100 MΩ

6 W–U 600 MΩ 100 MΩ

Pembahasan :

● Pengukuran tahanan kumparan pada U – Body sebesar 40 Ω


● Pengukuran tahanan kumparan pada V – Body sebesar 40 Ω
● Pengukuran tahanan kumparan pada W – Body sebesar 40 Ω
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada U - Body adalah 600 MΩ. Dengan melihat
nilai standar minimal bedasarkan I.E.E.E maka nilai tahanan isolasi motor tersebut
sudah sangat baik, karena nilai tahanan isolasi tersebut sudah memenuhi nilai standard
dari I.E.E.E. sehingga motor layak untuk digunakan.
● Hasil pengukuran tahan isolasi pada V – Body adalah 500 MΩ. Dengan melihat nilai
tandar minimal bedasarkan I.E.E.E, motor tersebut dalam kondisi baik karena
menunjukkan posisi diatas standar dari IEEE sehingga layak digunakan.
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada W – Body adalah 600 MΩ. Dengan melihat
nilai standar minimal bedasarkan I.E.E.E, motor tersebut dalam kondisi baik karena
menunjukkan posisi diatas standar dari IEEE sehingga layak digunakan.
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada U - V adalah 600 MΩ. Dengan melihat nilai
standar minimal bedasarkan I.E.E.E, motor tersebut dalam kondisi baik karena
menunjukkan posisi diatas standar dari IEEE sehingga layak digunakan.
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada V – W adalah 600 MΩ. Dengan melihat nilai
standar minimal bedasarkan I.E.E.E, motor tersebut dalam kondisi baik karena
menunjukkan posisi diatas standar dari IEEE sehingga layak digunakan.
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada W – U adalah 600 MΩ. Dengan melihat nilai
standar minimal bedasarkan I.E.E.E, motor tersebut dalam kondisi baik karena
menunjukkan posisi diatas standar dari IEEE sehingga layak digunakan.
● Kondisi bearing pada motor asinkron 3 phase ini ada beberapa kondisi :
1. Kondisi bearing U-Body & U-V = Bunyi
2. Kondisi bearing V-Body & V-W = Baik
3. Kondisi bearing W –Body & W-U = Baik
4.5 Generator 3 Phase

NO Tahanan Isolasi Nilai Tahanan Keterangan


Nilai Standart Kondisi
Isoslasi
I.E.E.E Bearing

1 P – Body 100 MΩ
600 MΩ

2 U - Body 600 MΩ 100 MΩ

3 V – Body 500 MΩ 100 MΩ

4 W- Body 600 MΩ 100 MΩ Baik Baik

5 P–U 600 MΩ 100 MΩ

6 P–V 600 MΩ 100 MΩ

7 P–W 600 MΩ 100 MΩ

Pembahasan :

● Pengukuran tahanan kumparan pada P - N sebesar 77.6 Ω


● Pengukuran tahanan kumparan pada U - X sebesar 13 Ω
● Pengukuran tahanan kumparan pada V - Y sebesar 15.2 Ω
● Pengukuran tahanan kumparan pada W - Z sebesar 13.9 Ω
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada P - Body adalah 600 MΩ. Dengan mengacu
pada nilai standart minimal I.E.E.E, maka generator tersebut dikatakan layak
digunakan karena sudah memenuhi standart minimal yang ditentukan.
● Hasil pengukuran tahan isolasi pada U – Body adalah 600 MΩ. Dengan melihat
nilai standart minimal bedasarkan I.E.E.E, generator tersebut dalam kondisi baik
karena menunjukkan posisi diatas standart dari IEEE sehingga layak digunakan.
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada V - Body adalah 500 MΩ. Jika dilihat
pada standart minimal maka generator tersebut memiliki nilai tahanan isolasi
yang jauh diatas nilai standart I.E.E.E yang sudah ditetapkan. Sehingga generator
tersebut sudah layak untuk digunakan.
● Hasil pengukuran tahanan isolasi pada W - Body adalah 6000 MΩ. Jika dilihat
pada standart minimal maka generator tersebut memiliki nilai tahanan isolasi
yang jauh diatas nilai standart I.E.E.E yang sudah ditetapkan. Sehingga generator
tersebut sudah layak untuk digunakan
● Pengukuran tahanan isolasi pada P - U adalah 600 MΩ. Jika ditinjau pada
standart minimal, generator tersebut dalam kondisi baik karena menunjukkan
posisi diatas standart dari IEEE.
● Pengukuran tahanan isolasi pada P - V adalah 600 MΩ. Jika ditinjau pada
standart minimal, generator tersebut dalam kondisi baik karena menunjukkan
posisi diatas standart dari IEEE.
● Pengukuran tahanan isolasi pada P – W adalah 600 MΩ. Jika ditinjau pada
standart minimal, generator tersebut dalam kondisi baik karena menunjukkan
posisi diatas standart dari IEEE.
● Kondisi bearing pada generator sudah baik, dikarenakan tidak ada bunyi berisik
yang dapat mengganggu sistem dari generator tersebut

4.6 Transformator 1 Phase dan 3 Phase

Tahanan Kumparan Tahanan Isolasi

Jenis Mesin Kumparan Kumparan Kumparan Kumparan Kumparan


primer Skunder Primer-Kumpara primer-body sekunder -
n Sekunder body

Transformator 1 1,8 160 170 180 450


fase

Transformator 3 9 600 600 600 600


fase

Pembahasan Transformator 1 Phase :

● Pengukuran tahanan kumparan primer sebesar 1,8 Ω


● Pengukuran tahanan kumparan sekunder sebesar 160 Ω
● Pengukuran tahanan isolasi pada Primer - Sekunder adalah 170 MΩ. Dengan
melihat nilai standart minimal maka motor tersebut sudah layak pakai dikarenakan
sudah memenuhi standart minimal yang dipakai.
● Pengukuran tahan isolasi pada Primer – Body adalah 180 MΩ. Dengan melihat
nilai standart minimal maka motor tersebut sudah layak pakai dikarenakan sudah
memenuhi standart minimal yang dipakai.
● Pengukuran tahanan isolasi pada Sekunder - Body adalah 450 MΩ. Dengan
melihat nilai standart minimal maka motor tersebut sudah layak pakai dikarenakan
sudah memenuhi standart minimal yang dipakai.
● Kondisi transformator tersebut yaitu sudah baik dan tidak ada kerusakan yang
terjadi pada transformator tersebut.

Pembahasan Transformator 3 Phase :

● Pengukuran tahanan kumparan primer sebesar 9 Ω


● Pengukuran tahanan kumparan sekunder sebesar 600 Ω
● Pengukuran tahanan isolasi pada Primer - Sekunder adalah 600 MΩ. Dengan
melihat nilai standart minimal maka motor tersebut sudah layak pakai dikarenakan
sudah memenuhi standart minimal yang dipakai.
● Pengukuran tahan isolasi pada Primer – Body adalah 600 MΩ. Jika dilihat pada
standart minimal maka motor tersebut memiliki nilai tahanan isolasi yang jauh
diatas nilai standart VDE yang sudah ditetapkan. Sehingga motor tersebut sudah
layak untuk digunakan.
● Pengukuran tahanan isolasi pada Sekunder - Body adalah 600 MΩ. Jika dilihat
pada standart minimal maka motor tersebut memiliki nilai tahanan isolasi yang
jauh diatas nilai standart VDE yang sudah ditetapkan. Sehingga motor tersebut
sudah layak untuk digunakan.
● Kondisi transformator tersebut yaitu sudah baik dan tidak ada kerusakan yang
terjadi pada transformator tersebut.

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Cara mengukur nilai tahanan isolasi antar kumparan rotor dengan body mesin.
Dimana untuk mengukur nilai tahanan isolasi akan menggunakan bantuan alat
megger. Alat ini digunakan dengan cara mengengkol untuk membangkitkan
tegangan listrik. Hal yang perlu diperhatikan adalah skala ukur, kondisi peralatan,
dan hasil setelah pengukuran. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui apakah
isolasi pada penghantar tersebut sudah baik atau belum dan apakah terjadi
kebocoran arus atau tidak. Standar minimal dari pengukuran megger adalah 1000
ohm/volt. Terdapat standar minimal (standard IEEE) untuk nilai tahanan isolasi
yaitu sebesar 100Ω. Dari hasil percobaan didapatkan nilai tahanan isolasi salah
satunya antara kumparan rotor dengan body motor pada Motor DC Shunt
didapatkan nilai tahanan isolasi sebesar 600 MΩ yang dapat disimpulkan bahwa
niali tersebut memenuhi standar minimal IEEE
2. Berikut merupakan cara mengukur nilai tahanan isolasi antar kumparan stator
dengan body mesin. Dimana untuk mengukur nilai tahanan isolasi akan
menggunakan bantuan alat megger atau insulation tester. Jenis megger yang
digunakan adalah megger engkol. Alat ini digunakan dengan cara mengengkol
untuk membangkitkan tegangan listrik. Hal yang perlu diperhatikan adalah skala
ukur, kondisi peralatan, dan hasil setelah pengukuran. Pengukuran ini bertujuan
untuk mengetahui apakah isolasi pada penghantar tersebut sudah baik atau belum
dan apakah terjadi kebocoran arus atau tidak. Standar minimal dari pengukuran
megger adalah 1000 ohm/volt. Terdapat standar minimal (standard IEEE) untuk
nilai tahanan isolasi yaitu sebesar 100Ω. Dari hasil percobaan didapatkan nilai
tahanan isolasi salah satunya antara kumparan stator dengan body motor pada
Motor asingkron 3 fasa didapatkan nilai tahanan isolasi sebesar 500 MΩ dapat
disimpulkan bahwa nilai tersebut memenuhi standar minimal IEEE

3. Berikut merupakan cara mengukur nilai tahanan isolasi antar kumparan stator
dengan rotor. Dimana untuk mengukur nilai tahanan isolasi akan menggunakan
bantuan alat megger atau insulation tester. Jenis megger yang digunakan adalah
megger engkol. Alat ini digunakan dengan cara mengengkol untuk
membangkitkan tegangan listrik. Hal yang perlu diperhatikan adalah skala ukur,
kondisi peralatan, dan hasil setelah pengukuran. Pengukuran ini bertujuan untuk
mengetahui apakah isolasi pada penghantar tersebut sudah baik atau belum dan
apakah terjadi kebocoran arus atau tidak. Standar minimal dari pengukuran
megger adalah 1000 ohm/volt. Terdapat standar minimal (standard IEEE) untuk
nilai tahanan isolasi yaitu sebesar 100Ω. Dari hasil percobaan didapatkan nilai
tahanan isolasi salah satunya antara kumparan stator dengan rotor pada Motor DC
Shunt didapatkan nilai tahanan isolasi sebesar 600 MΩ dapat disimpulkan bahwa
nilai tersebut memenuhi standar minimal IEEE

4. Berikut merupakan cara mengukur nilai tahanan isolasi antar kumparan. Dimana
untuk mengukur nilai tahanan isolasi akan menggunakan bantuan alat megger atau
insulation tester. Jenis megger yang digunakan adalah megger engkol. Alat ini
digunakan dengan cara mengengkol untuk membangkitkan tegangan listrik. Hal
yang perlu diperhatikan adalah skala ukur, kondisi peralatan, dan hasil setelah
pengukuran. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui apakah isolasi pada
penghantar tersebut sudah baik atau belum dan apakah terjadi kebocoran arus atau
tidak. Standar minimal dari pengukuran megger adalah 1000 ohm/volt. Terdapat
standar minimal (standard IEEE) untuk nilai tahanan isolasi yaitu sebesar 100Ω.

5.2 Saran

1. Diharapkan praktikan lebih teliti saat melakukan pengujian


2. Diharapkan praktikan memahami dan mempelajari isi modul sebelum
praktikum agar praktikum berjalan lancar
3. Diharapkan adanya peremajaan alat di lab

Anda mungkin juga menyukai