Anda di halaman 1dari 5

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN OLEH KELOMPOK

NELAYAN DI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT

Proposal

“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Riset Aksi Dan Perencanaan
Partisispatif”

Oleh :

FITRIAZIMAH
2012040035

Dosen pengampu :

Dr.Masrial,MA

Dr. Muhammad Jamil, S. Sos. I, MA

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Tahun 2023 M /1444 H


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara maritim dan tercatat sebagai negara kepulauan dengan jumlah
pulau sebanyak 17.508 buah yang dikelilingi oleh garis pantai sepanjang 81.000 Km dan luas
laut sekitar 5.8 juta kilometer persegi dengan Zona Ekonomi Eksklusif seluas 2.78 juta Km2.
Ada sekitar 60 juta Penduduk Indonesia bermukim di wilayah pesisir dan penyumbang sekitar 22
persen dari pendapatan bruto nasional. Tak bisa dipungkiri ditengah potensi besar lautan justru
kemiskinan banyak terletak dipemukiman nelayan. Memang banyak faktor yang menyebabkan
kemiskinan nelayn baik secara alamiah, struktural, maupun kultural. Oleh karena itu salah satu
upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan pemberdayaan. Pemberdayaan
masyarakat merupakan upaya untuk mentransformasikan pertumbuhan masyarakat sebagai
kekuatan nyata masyarakat, untuk melindungi dan memperjuangkan nilai-nilai kepentingan di
dalam arena segenap aspek kehidupan. Pemberdayaan masyarakat mempunyai arti meningkatkan
kemampuan atau meningkatkan kemandirian masyarakat. Pemberdayaan masyarakat bukan
hanya meliputi penguatan individu juga pranata-pranata sosialnya. Nelayan adalah suatu
kelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara
melakukan penangkapan ataupun budidaya, mereka pada umumnya tinggal dipinggir pantai.
Dalam kehidupan masyarakat nelayan, ikan adalah salah satu kebutuhan pokok yang termasuk
pangan serta lauk pauk yang menjadikan pokok penghasilan dari para nelayan, termasuk
masyarakat nelayan di Desa Air Bangis. Masyarakat nelayan memiliki karakteristik khusus yang
membedakan mereka dari masyarakat lain dan nelayan indentik dengan kemiskinan, banyaknya
jumlah anak dalam keluarga dan pendidikan yang rendah.

Kemiskinan nelayan disebabkan oleh pendidikan yang rendah, sehingga tingkat teknologi,
inovasi dan penyerapan informasi menjadi rendah yang menyebabkan produktivitasnya menjadi
rendah. Menurut Masdiana penyebab lain terjadinya kemiskinan pada masyarakat nelayan adalah
tekanan kehidupan yang dihadapi oleh fluktuasi musim ikan, keterlibatan kemampuan teknologi
penangkapan, jaringan pemasaran yang dianggap merugikan nelayan serta sistem bagi hasil yang
timpang sehingga nelayan tradisional dan nelayan buruh merupakan kelompok sosial yang paling
terpuruk tingkat kesejahteraan hidupnya. Masyarakat nelayan lemah dari aspek ekonomi dan
sosial seperti pendapatan, pendidikan bahkan teknologi Pendapatan yang diperoleh nelayan tidak
menetap dan terkadang hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Namun
disamping permasalahan-permasalahan yang ada di Desa Air Bangis, hadirnya Kelompok
Nelayan di Desa ini menjadi sebuah tonggak yang bisa mengangkat harkat dan eksistensi
nelayan yang ada di Desa Air Bangis. Kelompok Nelayan di Desa Air Bangis ini Bermula dari
bantuan peralatan nelayan dari pemerintah pada tahun 2007, masyarakat nelayan Desa Air
Bangis yang tergabung dalam himpunan nelayan se Indonesia mendirikan perkumpulan yang
mana guna membentuk kelompok nelayan. Awal mula berdiri kelompok nelayan dinamakan
kontak nelayan. Dan setelah itu berubah dan terbentuk menjadi kelompok nelayan. Kelompok
Nelayan ini menjadi wadah bagi para nelayan khususnya nelayan kecil yang mengalami
persoalan-persoalan dalam melaut, kendala-kendala dalam meminjam modal, penyadaran akan
potensi alam, serta penggunaan teknologi nelayan guna meningkatkan hasil laut. Berdasarkan
latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti Upaya yang dilakukan oleh
Komunitas Nelayan Desa Air Bangis dalam memberdayakan masyarakat nelayan, dan
mengkajinya lebih lanjut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana Proses pemberdayaan masyarakat
nelayan oleh kelompok nelayan di Desa Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada diatas, maka tujuan penelitian ini adalah Untuk
mengetahui proses pemberdayaan masyarakat nelayan oleh kelompok nelayan di Desa Air
Bangis Kabupaten Pasaman Barat.

D. Metode yang Digunakan


Untuk mengetahui suatu permasalahan agar hasil penelitian dilaksanakan dapat mencapai
hasil optimal sebagaimana yang diharapkan, maka perlu bagi seorang peneliti menggunakan
suatu metode dalam melaksanakan penelitian.

a. Jenis dan Sifat Penelitian


1. Jenis Penelitian
Dilihat dari jenisnya bahwa penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field research)
yaitu penelitian yang dilakukan dalam kehidupan yang sebenarnya. Artinya peneliti
mengangkat data dan permasalahan yang ada dalam kehidupan masyarakat. Penelitian ini
dilakukan berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat nelayan oleh kelompok nelayan di
Desa Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat.

2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif, karena penelitiannya hanya semata-mata melukiskan
objek tertentu. Menurut Koentjaraningrat, penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan secara tepat sifat-sifat sesuatu, gejala, keadaan atau kelompok tertentu.
Dalam kaitan dengan penelitian ini menggambarkan apa adanya, tentang hal-hal yang
berkenaan dengan pemberdayaan masyarakat nelayan oleh Kelompok Nelayan di Desa Air
Bangis Kabupaten Pasaman Barat.

b. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah jumlah seluruh unit analisis objek penelitian, atau keseluruhan objek
yang dijadikan sumber data, baik manusia maupun bukan manusia, populasi dalam
penelitian ini adalah Pengurus Kelompok Nelayan 12 orang, Fasilitator IBM (International
Business Machines) Indonesia 1 orang, dan nelayan yang mengikuti pelatihan berjumlah 60
orang, sehingga populasi keseluruhan dalam penelitian ini berjumlah 73 orang.
2. Sampel
Sampel adalah: “Sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang
dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik
tertentu. Dalam penelitian ini, tidak semua populasi akan dijadikan sumber data, melainkan
dari sampel saja, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non random
sampling, yaitu tidak semua individu dalam populasi di beri peluang sama untuk ditugaskan
menjadi anggota sampel.

c. Metode Pengumpul Data


Dalam usaha menghimpun data dari lokasi penelitian, maka penulis mengunakan
beberapa metode yaitu sebagai berikut :
1. Metode Observasi
Pengertian observasi adalah sebagai pengamat dan mencatat dengan sistematis fenomena
– fenomena yang diselidiki, dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada
pengamatan baik yang dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung, seperti melalui angket
dan tes. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi partisipan, yaitu
melakukan observasi yang melibatkan peneliti secara langsung dalam kegiatan pengamatan
untuk memperoleh data dan informasi dilapangan dengan melibatkan diri, atau menjadi bagian
dari lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Data yang ingin dihimpun melalui observasi
partisipan ini adalah pemberdayaan masyarakat nelayan dalam tahap proses pemberdayaan dan
tujuan dari pemberdayaan.
2. Interview (Wawancara)
Metode interview merupakan salah satu teknik mengumpulkan data yang dilakukan
dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
sumber data. Hal ini dijelaskan oleh Sutrisno Hadi sebagai berikut : interview dapat
dipandangsebagai metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan
dengan sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan. Pada umumnya dua orang atau
lebih hadir secara fisik dalam proses tanya jawab itu.Dalam hal ini penulis berusaha melakukan
pengumpulan data melalui wawancara, atau dialog terhadap orang yang dapat memberikan
informasi yang dibcutuhkan,dengan cara bertanya langsung kepada responden.

Anda mungkin juga menyukai