Anda di halaman 1dari 3

NOTULENSI KELOMPOK 8

MENGANALISIS MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

MODERATOR: SILVA AYUNINGSIH ( 2113053028)

NOTULENSI: PUTRI HAIRUNISA (21113053281)

ANGGOTA: 1. AGUSTINA YOBE ( 2113053302)

2. PUTRI HAIRUNISA ( 2113053281)

3. DWI RAHMA YULIANA ( 2153053031)

PERTANYAAN

Termin 1 :
1. Nisa juwita : apa hubungan pembelajaran discovery learning dengan problem base learning?

2. Dian ananta : Dalam presentasi tadi sudah kalian jelaskan mengenai keunggulan dari model
pembelajaran discovery lalu bagaimana dengan kelemahan dari model pembelajaran ini ?

3. Susi: apa perbedaan model pembelajaran inkuiri dan discovery?


4. . Septi
Apakah cntoh dari pnerapan pembelajaran problem based learning di sekolah dasar pada
kelas rendah?

Jawaban:

Termin 1
1. Putri jawab punya nisa juwita : Model pembelajaran Discovery Learning adalah suatu
metode yang memungkinkan

para anak didik terlibat langsung dalam kegiatan belajar-mengajar, sehingga mampu

menggunakan proses mentalnya untuk menemukan suatu konsep atau teori yang sedang

dipelajari (Illahi, 2012), sedangkan model pembelajaran Problem Based Learning adalah

model pembelajaran yang menuntut adanya aktivitas siswa secara penuh dalam rangka

menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi siswa secara mandiri dengan cara

mengkonstruksi pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki (Wardoyo, 2013). Walaupun


kedua model pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan pendekatan social

constructivism, kedua model ini memiliki beberapa karakteristik yang berbeda sehingga

memiliki pengaruh yang berbeda ketika digunakan dalam konteks tertentu

2. Dwi rahma jawab punya dian :


o Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa harus berani dan
berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.

 Terkadang terhitung sangat sulit mewujudkan pembelajaran discovery learning.


 Jika keadaan di kelas gemuk atau memiliki jumlah siswa terlalu banyak, metode ini tidak akan
mencapai hasil yang memuaskan. Guru akan kesulitan untuk benar-benar memperhatikan
proses pembelajaran setiap murid.
 Guru dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) gaya lama
akan kecewa dan tertatih dalam menerapkan metode Discovery Learning.

 .Ada kritik yang menyatakan bahwa proses dalam model Discovery Learning terlalu
mementingkan proses pemahaman, sementara perkembangan sikap dan keterampilan siswa
dikhawatirkan kurang menjadi sorotan.

3. Dwi rahma jawab punya susi : Sebagai proses belajar discovery mempunyai kemiripan dengan
inquiry yaitu sama sama menekankan keaktifan siswa dan pencarian sendiri oleh siswa dengan
model pendekatan ilmiah. Perbedaannya adalah inquiry lebih pada penyelidikan suatu masalah
yang secara ketat mengikuti metode ilmiah sedang discovery tidak harus penyelidikan masalah,
tetapi dapat berupa penemuana yang biasa, dan dapat juga memecahkan persoalan yang tidak
konkrit.
Inquiry jelas membutuhkan discovery di dalamnya, yaitu bagaimana seseorang mmenemukan
sesuatu. Inquiry menuntut proses yang lebih kompleks dan lengkap sesuai dengan metode
ilmiah.sedangkan discovery tidak harus lengkap prosesnya.

4. yobei jawab septi : Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka
mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki
kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan
yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Tahap-tahap PBL meliputi tahap orientasi peserta didik kepada masalah,
mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan kelompok,
mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.

Anda mungkin juga menyukai