Anda di halaman 1dari 17

Model Pembelajaran Discovery Learning dan Penerapannya

pada Sains Anak Usia Dini

Kelompok 7
Pembelajaran sains AUD

Indah Permata Sari (A1I021005)

Ella Sulistiyana (A1I021041)


Indah Mulia Harahap (A1I021049)

Dosen Pengampu :
Dr. Nina Kurniah,M.Pd
Dwi Lyna Sari, S.Pd, M.Pd 1
A. Pengertian Metode Pembelajaran Discovery Learning
Discovery learning digagas oleh Seymour Jerome Bruner. Menurutnya penemuan adalah belajar
untuk pengembangan kognitif anak, dan memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan bahasa
anak.
Discovery learning adalah belajar mencari dan menemukan sendiri. Dalam sistem belajar mengajar
guru menyajikan bahan pelajaran tidak bentuk final, tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari dan
menemukannya sendiri dengan mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah. Metode untuk
mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil
yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa.

simpulan : metode pembelajaran discovery learning ialah model pembelajaran yang mendorong
anak untuk berperan kreatif dan kritis. Adapun peran guru tidak lagi sebagai penyuplai ilmu
pengetahuan, melainkan guru berperan sebagai motivator, fasilitator dan manajer pembelajaran.
2
B. Karakteristik Model Discovery Learning

❖ Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,


menggabungkan, dan menggeneralisasikan pengetahuan;

❖ Berpusat pada peserta didik;

❖ kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang


sudah ada.

3
ciri-ciri proses pembelajaran yang sangat ditekankan oleh teori
kontruktivisme
❖ Mendorong terjadinya kemandirian dan inisiatif belajar anak
❖ Memandang anak sebagai pencipta kemauan dan tujuan yang ingin dicapai.
❖ Berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses, bukan menekankan pada hasil
❖ Mendorong anak untuk mampu melakukan penyelidikan
❖ Menghargai peranan pengalaman kritis anak.
❖ Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara alami pada anak.
❖ Menekankan pentingnya “bagaimana” anak belajar.
❖ Mendorong anak untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi dengan anak lain dan guru.
❖ Sangat mendukung terjadinya belajar kooperatif.
❖ Memperhatikan keyakinan dan sikap anak dalam belajar.
❖ Memberikan kesempatan kepada anak untuk membangun pengetahuan dan pemahaman
baru yang didasari pengalaman nyata.
4
C. Prinsip-prinsip discovery learning

❑ Berorientasi pada pengembangan intelektual atau kemampuan berfikir.


❑ Prinsip interaksi, Pembelajaran sebagai proses interaksi bukan menempatkan guru
sebagai sumber belajar, melainkan sebagai pengatur lingkungan belajar.
❑ Prinsip bertanya, guru berperan sebagai penanya karena kemampuan anak menjawab
pada dasarnya merupakan bagian dari proses berfikir.
❑ Prinsip untuk berfikir, Belajar merupakan proses berfikir (learning to think) yakni proses
pengembangan potensi seluruh otak.
❑ Prinsip keterbukaan, Guru berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang
memberikan kesempatan kepada anak mengembangkan hipotesis dan secara terbuka
membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.

6
D. Tujuan Penerapan Metode Discovery Learning

➢ Memberi kesempatan kepada anak untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.

➢ Melatih anak aktif melakukan tanya jawab untuk memperoleh informasi tambahan

➢ Anak belajar menemukan pola dalam situasi konkret maupun abstrak. Anak usia dini berada
pada tahapan berfikir konkret, sehingga anak akan lebih mudah memahami materi jika anak
sendiri aktif melakukan penemuan.

➢ Melatih anak untuk bersosialisasi, bekerja secara kooperatif dan saling berbagai informasi.

➢ Melalui penemuan, anak akan memperoleh pembelajaran yang bermakna (meaningful learning).

7
E. Langkah-Langkah Pembelajaran Discovery

❑ Mengidentifikasi kebutuhan anak


❑ Menyeleksi bahan dan menyeleksi pendahuluan terhadap prinsipprinsip, pengertian
konsep dan generalisasi pengetahuan
❑ Memperjelas tugas/masalah yang dihadapi anak serta peranan masing-masing anak
❑ Mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan
❑ Mengecek pemahaman anak terhadap masalah yang akan dipecahkan
❑ Memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan penemuan
❑ Membantu anak dengan informasi/data jika diperlukan oleh anak
❑ Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang mengarahkan dan
mengidentifikasi proses.
❑ Merangsang terjadinya interaksi antar anak dengan anak.
❑ Membantu anak merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil
penemuannya. 8
Penerapan Metode Discovery Learning dalam
Pembelajaran sains

• Keterampilan generik sains adalah kemampuan berpikir serta bertindak anak dengan
berdasar pengetahuan sains yang dimiliki anak, diperoleh dari hasil belajar sains.Untuk
meningkatkan keterampilan generic sains maka harus dipadukan dengan model
pembelajaran yang interaktif dan inovatif, salah satunya adalah model discovery learning.
• Model discovery learning dapat melatih kemampuan kognitif, sikap sosial, dan keterampilan
proses, pengetahuan peserta didik, penguasaan konsep, dan dapat meningkatkan
keterampilan serta proses sains peserta didik. Discovery learning sangat mempengaruhi
kemampuan pemecahan masalah kimia, pendekatan saintifik bermuatan karakter untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, serta meningkatkan aktivitas dan prestasi pada
siswa.
• Misalnya : Indicator hukum sebab akibat dalam keterampilan generic sains meningkat,
melalui kegiatan mengumpulkan data hasil pengamatan, anak diminta untuk mengemukakan
alasan mengapa potongan kertas dapat menempel pada penggaris.
9
F. Penerapan Metode Discovery Learning

• Kegiatan pembelajaran berlangsung guru tidak semestinya memaksakan pengetahuan


kepada anak-anak, melainkan harus menemukan materi-materi pelajaran yang bisa menarik
dan menantang anak untuk belajar.
• kemudian membiarkan mereka menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan cara
mereka sendiri.
• metode discovery learning dalam pembelajaran sains anak usia dini bertujuan agar
kemampuan kognitif anak dapat berkembang secara optimal.
• Pembelajaran dilaksanakan secara langsung diluar dan didalam kelas untuk memperoleh
penemuan-penemuan baru bagi anak yang dapat memfasilitasi pengoptimalan
perkembangan kognitif anak.
• Anak akan melakukan kegiatan/praktek langsung. Aspek perkembangan kognitif, kompetensi
dan hasil belajar yang di harapkan pada anak adalah anak mampu dan memiliki kemampuan
berfikir secara logis, berfikir kritis, dapat memberi alasan, mampu memecahkan masalah dan
menemukan hubungan sebab akibat dalam pemecahan masalah yang di hadapi.
9
G. Strategi Discovery Learning
Strategi discovery learning dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme, yaitu proses
membangun pengetahuan baru berdasarkan struktur kognitif pengalaman. mengutamakan
pembelajaran yang bersifat konkrit, mengutamakan proses, menanamkan pembelajaran dalam konteks
pengalaman sosial dan pembelajaran dilakukan dalam upaya membangun pengetahuan.

Pengetahuan yang dibangun dalam strategi penemuan diperoleh anak melalui proses penemuan
yang dapat dimanipulasi melalui kegiatan belajar yang dirancang oleh guru, pembelajaran yang kreatif
memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan suatu aturan melalui contoh-contoh atau
sumber belajar, dalam menciptakan pembelajaran yang kreatif guru hendaknya merancang
pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
10
Peran anak dalam pembelajaran strategi discovery
learning antara lain:

1. membangun pengetahuan bagi diri sendiri


2. membuat pilihan dan keputusan
3. melakukan percobaan, mengalami, memunculkan pertanyaan dan
4. menemukan jawaban.

guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dalam mengarahkan kegiatan belajar anak.
Dalam discovery learning, sebaiknya menerapkan prinsip john dewey yaitu learning by doing
dimana anak aktif terlibat langsung dalam proses menemukan, menyelidiki sendiri, sehingga hasil
yang diperoleh akan selalu diingat dan tidak mudah dilupakan oleh anak, Kegiatan menalar
melibatkan banyak fungsi panca indera, ketika anak aktif menggunakan indera penglihatan untuk
melihat lingkungan sekitarnya, artinya anak sedang aktif mengidentifikasi dan merekam.
10
Peran guru dalam pembelajaran strategi discovery
learning antara lain:

1. Membantu anak memahami tujuan dan prosedur kegiatan pembelajaran.


2. Memeriksa bahwa anak telah memahami tujuan dan prosedur kegiatan pembelajaran
3. menjelaskan kepada anak tentang prosedur kegiatan pembelajaran
4. Mengamati anak selama mereka melakukan kegiatan
5. Memberikan waktu yang cukup kepada anak setelah anak belajar
6. Berdiskusi serta membuat kesimpulan

Dalam penerapan strategi discovery learning, guru mempersiapkan penyajian


masalah, pertanyaan maupun peralatan yang diperlukan anak. Masalah yang
direkayasa guru hendaknya menantang sehingga membuat anak tertarik untuk
melakukan pemecahan masalah (problem solver).

10
H. Sintaks Discovery Learning
1.) Persiapan, Pada tahap persiapan guru perlu menentukan:
✓ Tujuan pembelajaran yang menjadi target capaian pembelajaran.
✓ Mengidentifikasi karakteristik anak Untuk menciptakan pembelajaran yang efektif,
✓ Memilih materi pelajaran harus sesuai dan menunjang tujuan instruksional, sesuai tingkatan
perkembangan anak, serasi dengan tujuan pembelajaran
✓ Menentukan topik
✓ Mengembangkan bahan-bahan belajar : segala macam media, alat peraga maupun APE yang
akan digunakan anak dalam proses pembelajaran.
✓ Mengatur topik pembelajaran
✓ Melakukan penilaian
2.) Pelaksanaan
✓ Pemberian ransangan pembelajaran
✓ Identifikasi Masalah .
✓ Pengumpulan data
✓ Pengolahan data
✓ Pembuktian Anak dibimbing untuk melakukan percobaan
✓ Penarikan kesimpulan
10
I. Keunggulan dan Kelemahan Metode Discovery
keunggulan metode discovery, yakni:
a. siswa aktif dalam kegiatan belajar
b. siswa memahami benar bahan pelajarannya
c. menemukan sendiri bisa menimbulkan rasa puas.
d. siswa yang memperoleh pengetahuan

kelemahan metode discovery, yakni:


a. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar
b. Harapan yang ingin dicapai pada strategi ini mungkin
mengecewakan guru dan siswa yang sudah biasa dengan
pengajaran secara tradisional
c. Dipandang terlalu mementingkan perolehan pengertian dan
kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan keterampilan
10
I. Keunggulan dan Kelemahan Metode Discovery

Hosnan (2014, hlm. 288-289) mengemukakan beberapa kekurangan dari


model discovery learning yaitu :

❖ Menyita banyak waktu karena guru dituntut mengubah kebiasaan


mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator,
motivator, dan pembimbing,

❖ Kemampuan berpikir rasional siswa ada yang masih terbatas,

❖ Tidak semua anak dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini.

10
KESIMPULAN

metode pembelajaran discovery learning ialah model pembelajaran yang mendorong anak untuk berperan kreatif
dan kritis. Adapun peran guru tidak lagi sebagai penyuplai ilmu pengetahuan, melainkan guru berperan sebagai motivator,
fasilitator dan manajer pembelajaran. Pembelajaran discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara
belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama
dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa.

Belajar dan pembelajaran dapat berlangsung efektif, kreatif, inovatif dan menyenangkan jika guru merancang dan
mempersiapkan kegiatan pembelajaran yang mampu memberikan kesempatan kepada anak untuk terlibat aktif dalam
menganalisis, menemukan suatu konsep atau aturan melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam strategi discovery learning anak-anak menggunakan pengetahuan yang sudah ada sebagai dasar untuk
memperoleh pengetahuan baru, sehingga peran guru sebagai fasilitator, pendamping, motivator sangat penting guna
menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan inovatif. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan
bagi anak, anak dapat memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber. Discovery learning sebagai salah satu dari
beberapa strategi pembelajaran yang berpusat pada anak, menekankan pada keterlibatan aktif anak untuk mencari dan
menemukan pemecahan masalah (problem solver).
10
THANK YOU
3

Anda mungkin juga menyukai