Anda di halaman 1dari 7

TUGAS OBSERVASI PSIKOLOGI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Observasi Psikologi

Dosen Pengampu: Sulisworo Kusdiyati, Dra., M.Si

Disusun oleh:

Ayub Bakar Shiddiq 10050022233

Hansa Shofi Hamidah 10050022250

Kelas F

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2022/2023
Kegiatan Eksplorasi

1. Pada situasi (pengetesan psikologi klasikal) dibawah ini, terdapat 6 orang yang
sedang mengerjakan tes psikologi. Hal-hal apa saja yang perlu diobservasi oleh
tester pada mereka? Deskripsikan jawaban anda.
Jawab: Hal yang harus diperhatikan oleh tester yang pertama yaitu satatus praesens.
Status praesens adalah kesan pertama pada saat pertama kali bertemu
testee/observe, sampai terjadi kontak awal. Status praesens mencakup ekspresi
nonverbal statis seperti bentuk fisik/kondisi tubuh (tinggi badan, berat badan
termasuk kedalam tipe tertentu (menurut teori tipologi)), kondisi tubuh (Dalam
keadaan sakit, pilek, batuk, pucat, berkeringat), keadaan fisik (ada cacat atau
tidak), bentuk muka, pakaian dan tata cara berpakaian (Modis, rapi, bersih,
merawat diri). Dan juga mencakup ekspresi nonverbal dinamis seperti cara
memasuki ruangan, cara berdiri dan berjalan, cara berjabat tangan (jabatan erat,
diguncang, jabatan lemah, hanya menyentuh), ekspresi wajah, dan tingkat
kesadaran → compos mentis (kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat
menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya).
Jika dalam situasi wawancara, maka yang harus diperhatikan oleh observer adalah
cara duduk, jarak duduk, posisi duduk berubah-ubah atau tetap, gerakan-gerakan
tubuh, ekspresi wajah, cara bicara, reaksi-reaksi emosional, dan gerakan tiba-tiba.
Jika dalam situasi tes intelegensi, maka yang harus diperhatikan observer yaitu
a. saat diberikan instruksi: memandang tester,
b. memandang kanan-kiri,
c. bertanya atau tidak,
d. daya tangkap: Cepat atau lambat,
e. cara mengerjakan tes yaitu:
1. setelah pembacaan soal selesai: menjawab spontan atau ada jeda, cara
bicara lancar atau terputus-putus
2. konsentrasi: penuh perhatian atau kurang konsentrasi
3. sistematika kerja: sistematis atau trial error
4. keterampilan tangan: terampil atau tidak, nervous
5. tempo kerja: cepat lambat, tetap / tidak tetap
f. Tingkah laku menghadapi kesukaran → Jarang minta bantuan, sering
minta
bantuan
g. Sikap terhadap pertolongan → Acuh atau memperhatikan
h. Sikap terhadap kesalahan → Impulsive atau bisa menguasai diri
i. Sikap terhadap prestasi keseluruhan → Puas, sering mengkritik diri atau
tidak puas
j. Tingkah laku setelah akhir tes → Memberitahu bila sudah selesai, diam saja,
menanyakan apakah pekerjaannya benar atau salah, meninggalkan material
tes secara teratur, langsung merombak atau membantu tester membereskan
alat
k. Gerakan-gerakan tubuh
l. Gerakan tiba-tiba

2. Pada situasi pemeriksaan psikologi secara individual dibawah ini, apa saja hal-
hal yang harus diobservasi pada subjek anak?
Jawab: Masa usia dini merupakan masa krusial bagi pada kehidupan manusia. Usia
dini sering disebut dengan usia emas (golden age) karena pada masa ini pertumbuhan
otak anak berlangsung dengan kecepatan yang tinggi dan mencapai proporsi
terbesarnya (Uce, 2015). Pada dasarnya, perkembangan kognitif merupakan suatu hal
yang fundamental. Hal ini dikarenakan perkembangan kognitif sendiri melibatkan
peningkatan cakrawala anak akan rangsangan yang diperoleh dari lingkungan sekitar
serta peningkatan kemampuan memahami simbol di dalam memanipulasi lingkungan
(Hijriati, 2016).
Observasi perilaku anak membutuhkan pengamatan penuh dari si observer
(pengamat). Melalui observasi guru akan dapat mengenali dan memahami anak
sebagai individu yang unik, tidak hanya sebagai bagian dari sebuah kelompok.
Adapun tiga tujuan melakukan observasi pada anak (Sherman, dalam Wortham,
2004:93) adalah: memahami perilaku anak, mengevaluasi perkembangan anak,
mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran.
Dalam situasi seperti pada gambar, observer bisa mengobservasi subjek anak dengan
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut
a. saat diberikan instruksi: memandang tester,
b. memandang kanan-kiri,
c. bertanya atau tidak,
d. daya tangkap: Cepat atau lambat,
e. cara mengerjakan tes yaitu:
1. setelah pembacaan soal selesai: menjawab spontan atau ada jeda,
2. cara bicara lancar atau terputus-putus
3. konsentrasi: penuh perhatian atau kurang konsentrasi
4. sistematika kerja: sistematis atau trial error keterampilan tangan:
terampil atau tidak, nervous
5. tempo kerja: cepat lambat, tetap / tidak tetap
f. Tingkah laku menghadapi kesukaran → Jarang minta bantuan, sering
minta
bantuan
g. Sikap terhadap pertolongan → Acuh atau memperhatikan
h. Sikap terhadap kesalahan → Impulsive atau bisa menguasai diri
i. Sikap terhadap prestasi keseluruhan → Puas, sering mengkritik diri atau
tidak puas
j. Tingkah laku setelah akhir tes → Memberitahu bila sudah selesai, diam saja,
menanyakan apakah pekerjaannya benar atau salah, meninggalkan material
tes secara teratur, langsung merombak atau membantu tester membereskan
alat
k. Gerakan-gerakan tubuh
l. Gerakan tiba-tiba

3. Tonton video pada link berikut : https://www.youtube.com/watch?


v=fM8qorTB7jA Setelah mempelajari isian modul mengenai observasi
kelompok, jelaskanlah apa saja hal yang harus diperhatikan saat anda
mengobservasi perilaku individu yang sedang melakukan tugas secara
berkelompok pada video tersebut?
Jawab: Saat mengobservasi group development stage, yang perlu diperhatikan saat
mengobservasi sebuah group adalah memperhatikan kohesivitas kelompok dengan
ciri-ciri yang dapat memperlihatkan bagaimana terbentuknya kekohesifan kelompok
diantaranya yakni forming, storming, norming, performing, dan adjourning; fase-fase
ini juga yang dapat diobservasi untuk menilai sejauh mana kekohesifan kelompok
terjalin, apakah kelompok ada pada fase forming, storming, norming, performing, and
adjourning.
Dari sudut pandang forming, hal yang dapat diperhatikan adalah bagaimana tahapan
suatu kelompok yang anggotanya tidak saling mengenal satu sama lainnya dengan
tetap mengikuti task yang diberikan, yakni membuat sebuah lingkaran dari kursi-kursi
yang disusun dengan satu tangan setiap orangnya tanpa ada komunikasi verbal. Item-
item dalam tahapan ini sangatlah dinamis dan beragam, contohnya adalah
Kenyamanan setiap anggotanya dalam menemui situasi yang baru, dan orang yang
baru tanpa harus berkomunikasi. Item lainnya adalah mengobservasi bagaimana
koneksi yang terjalin antara tiap anggotanya, maksudnya adalah bagaimana setiap
anggota bukan hanya memikirkan tujuan dari kelompoknya, namun juga
memperhatikan kondisi setiap anggota yang lain
Proses pembauran tiap-tiap anggotanya dengan beradaptasi secara mental yang
diinterpretasikan oleh gerakan-gerakan yang dibuat, mengingat tidak boleh ada
pembicaraan di dalam kegiatan ini. Proses adaptasi akan berlangsung selama beberapa
saat, orang-orang akan mengetahui sejauh mana peran yang harus dilakukan olehnya
karena pada tahap ini, individu cenderung membatasi keterlibatannya
Dalam sudut pandang storming, anggota mulai masuk ke dalam fase dimana setiap
anggota mulai berusaha untuk memahami dan menyesuaikan dirinya dengan
kelompok. Pada fase inipun individu mulai menyatukan tujuan yang mereka, juga
dapat diobservasi pemunculan konflik, semakin searah kepentingan dan tujuan; maka
konflik pun semakin nihil. Mulai terlihat siapa yang memimpin, mulai terlihat pola
problem solving yang digunakan.
Mulai terbangun derajat keteraturan, dalam kasus ini kelompok telah terlihat lebih
mudah dan terbiasa serta teratur dalam memindahkan kursi dari tangan ke tangan
Penurunan konflik. Kelompok mulai terbiasa memindahkan kursi, namun konflik
berupa ketidak seimbangan dan ketidakbiasaan masih didapati pada fase ini. Setiap
anggota telah memahami aturan-aturan yang perlu dilakukan, maka observer bisa
melihat setiap anggota yang tidak mematuhi aturan kelompok atau permainan yang
sedang dilakukan. Setiap anggota juga mulai memahami kontribusi apa yang bisa
diberikan secara efektif, dimana dalam kasus ini terlihat setiap anggota yang sudah
terbiasa memindahkan kursi dari tangan ke tangan.
Pada sudut pandang performing, aktualisasi kerja kelompok telah bekerja dengan
efisien, telah terlihat pola permainan dan terbangun suatu kondisi terpimpin. Pada
kasus ini, terlihat pria berbaju biru telah mengambil tugas sebagai pemimpin kegiatan
memindahkan kursi dari tangan ke tangan dengan isyarat tangan yang diayunkan ke
belakang.
Tiap anggotanya tidak hanya bergantung kepada seseorang saja, namun saling
bergantungan satu sama lainnya yang diperlihatkan dengan kekompakan saat
menjalani suatu kegiatan. Tiap anggota memiliki komitmen yang baik terhadap
kelompok. Percaya satu sama lainnya menjadi pertanda dalam fase ini. Pada kasus,
terlihat bahwa setiap anggota mempercayai anggota di sebelahnya, dan telah dapat
bekerja sama dengan menikmati permainan memindahkan kursi dari tangan ke tangah
Pada fase adjourning, suatu kelompok telah merasakan manfaat dari kelompoknya.
Dalam kasus ini, terlihat seri wajah dan beberapa tepukan tangan dari anggota
kelompok kursi

4. Rumuskan, apakah perbedaan mendasar mengenai hal-hal yang harus


diobservasi dari perilaku individu dalam pemeriksaan psikologi secara
individual, pemeriksaan individu secara klasikal dan perilaku kelompok?
Jawab:
Tes individual hanya terjadi pada suatu waktu tertentu tester hanya menghadapi satu
testee, contohnya tes kepribadian Rorschach, TAT (Thematic Apperception Test), tes
intelegensi WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale), tes inteligensi Stanford Binet,
dan lain-lain. Sedangkan Tes klasikal yaitu tes yang dapat diberikan secara bersama
terhadap lebih dari satu orang (kelompok). Atau dilakukan pada banyak orang
sekaligus pada satu waktu atau waktu yang sama. Tes klasikal biasanya digunakan
untuk seleksi karyawan, seleksi siswa, untuk tujuan riset, dsb. Perilaku individu
cenderung memperhatikan bagaimana tindakan seseorang ketika diberi sebuah
stimulus serta kecenderungan sifat dan gerak tubuh.
Untuk kelompok lebih mengobservasi secara mendalam bukan hanya satu individu
tetapi bagaimana sebuah kelompok dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang
dimana dibutuhkan kerjasama dan kekompakan meskipun kadang ada perbedaan
dalam respon dari masing masing individu kelompok yang berpengaruh terhadap
jalannya penelitian.
`
Referensi

Rekysika, N. S., & Haryanto, H. (2019). Media pembelajaran ular tangga bilangan untuk
meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun. Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini, 10(1), 56-61.

Fakhrun, N. (2023). ANALISIS PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI BATU MANDAMAI


DI NAGARI AMPING PARAK KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
(Doctoral dissertation, Universitas Andalas).

Modul Pembelajaran 11 Observasi: Observasi dalam Pemeriksaan Psikologi Observasi


Kelompok

Anda mungkin juga menyukai