Disusun oleh:
Kelas F
FAKULTAS PSIKOLOGI
2022/2023
Kegiatan Eksplorasi
1. Pada situasi (pengetesan psikologi klasikal) dibawah ini, terdapat 6 orang yang
sedang mengerjakan tes psikologi. Hal-hal apa saja yang perlu diobservasi oleh
tester pada mereka? Deskripsikan jawaban anda.
Jawab: Hal yang harus diperhatikan oleh tester yang pertama yaitu satatus praesens.
Status praesens adalah kesan pertama pada saat pertama kali bertemu
testee/observe, sampai terjadi kontak awal. Status praesens mencakup ekspresi
nonverbal statis seperti bentuk fisik/kondisi tubuh (tinggi badan, berat badan
termasuk kedalam tipe tertentu (menurut teori tipologi)), kondisi tubuh (Dalam
keadaan sakit, pilek, batuk, pucat, berkeringat), keadaan fisik (ada cacat atau
tidak), bentuk muka, pakaian dan tata cara berpakaian (Modis, rapi, bersih,
merawat diri). Dan juga mencakup ekspresi nonverbal dinamis seperti cara
memasuki ruangan, cara berdiri dan berjalan, cara berjabat tangan (jabatan erat,
diguncang, jabatan lemah, hanya menyentuh), ekspresi wajah, dan tingkat
kesadaran → compos mentis (kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat
menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya).
Jika dalam situasi wawancara, maka yang harus diperhatikan oleh observer adalah
cara duduk, jarak duduk, posisi duduk berubah-ubah atau tetap, gerakan-gerakan
tubuh, ekspresi wajah, cara bicara, reaksi-reaksi emosional, dan gerakan tiba-tiba.
Jika dalam situasi tes intelegensi, maka yang harus diperhatikan observer yaitu
a. saat diberikan instruksi: memandang tester,
b. memandang kanan-kiri,
c. bertanya atau tidak,
d. daya tangkap: Cepat atau lambat,
e. cara mengerjakan tes yaitu:
1. setelah pembacaan soal selesai: menjawab spontan atau ada jeda, cara
bicara lancar atau terputus-putus
2. konsentrasi: penuh perhatian atau kurang konsentrasi
3. sistematika kerja: sistematis atau trial error
4. keterampilan tangan: terampil atau tidak, nervous
5. tempo kerja: cepat lambat, tetap / tidak tetap
f. Tingkah laku menghadapi kesukaran → Jarang minta bantuan, sering
minta
bantuan
g. Sikap terhadap pertolongan → Acuh atau memperhatikan
h. Sikap terhadap kesalahan → Impulsive atau bisa menguasai diri
i. Sikap terhadap prestasi keseluruhan → Puas, sering mengkritik diri atau
tidak puas
j. Tingkah laku setelah akhir tes → Memberitahu bila sudah selesai, diam saja,
menanyakan apakah pekerjaannya benar atau salah, meninggalkan material
tes secara teratur, langsung merombak atau membantu tester membereskan
alat
k. Gerakan-gerakan tubuh
l. Gerakan tiba-tiba
2. Pada situasi pemeriksaan psikologi secara individual dibawah ini, apa saja hal-
hal yang harus diobservasi pada subjek anak?
Jawab: Masa usia dini merupakan masa krusial bagi pada kehidupan manusia. Usia
dini sering disebut dengan usia emas (golden age) karena pada masa ini pertumbuhan
otak anak berlangsung dengan kecepatan yang tinggi dan mencapai proporsi
terbesarnya (Uce, 2015). Pada dasarnya, perkembangan kognitif merupakan suatu hal
yang fundamental. Hal ini dikarenakan perkembangan kognitif sendiri melibatkan
peningkatan cakrawala anak akan rangsangan yang diperoleh dari lingkungan sekitar
serta peningkatan kemampuan memahami simbol di dalam memanipulasi lingkungan
(Hijriati, 2016).
Observasi perilaku anak membutuhkan pengamatan penuh dari si observer
(pengamat). Melalui observasi guru akan dapat mengenali dan memahami anak
sebagai individu yang unik, tidak hanya sebagai bagian dari sebuah kelompok.
Adapun tiga tujuan melakukan observasi pada anak (Sherman, dalam Wortham,
2004:93) adalah: memahami perilaku anak, mengevaluasi perkembangan anak,
mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran.
Dalam situasi seperti pada gambar, observer bisa mengobservasi subjek anak dengan
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut
a. saat diberikan instruksi: memandang tester,
b. memandang kanan-kiri,
c. bertanya atau tidak,
d. daya tangkap: Cepat atau lambat,
e. cara mengerjakan tes yaitu:
1. setelah pembacaan soal selesai: menjawab spontan atau ada jeda,
2. cara bicara lancar atau terputus-putus
3. konsentrasi: penuh perhatian atau kurang konsentrasi
4. sistematika kerja: sistematis atau trial error keterampilan tangan:
terampil atau tidak, nervous
5. tempo kerja: cepat lambat, tetap / tidak tetap
f. Tingkah laku menghadapi kesukaran → Jarang minta bantuan, sering
minta
bantuan
g. Sikap terhadap pertolongan → Acuh atau memperhatikan
h. Sikap terhadap kesalahan → Impulsive atau bisa menguasai diri
i. Sikap terhadap prestasi keseluruhan → Puas, sering mengkritik diri atau
tidak puas
j. Tingkah laku setelah akhir tes → Memberitahu bila sudah selesai, diam saja,
menanyakan apakah pekerjaannya benar atau salah, meninggalkan material
tes secara teratur, langsung merombak atau membantu tester membereskan
alat
k. Gerakan-gerakan tubuh
l. Gerakan tiba-tiba
Rekysika, N. S., & Haryanto, H. (2019). Media pembelajaran ular tangga bilangan untuk
meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun. Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini, 10(1), 56-61.