Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH OBSERVASI PSIKOLOGI

KEBIASAAN BERBICARA PADA TOKOH “HENRY” DALAM FILM


“REGARDING HENRY” TEKNIK PENCATATAN NARRATIVE
DESCRIPTION
(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pertemuan 10 mata kuliah Observasi
Psikologi)

Disusun oleh :

Ayub Bakar Shiddiq 10050022233


Zahra Deis Salsa Billa 10050022242

FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDY PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat, rahmat, dan hidayah Allah
SWT sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah berjudul “Observasi
Kebiasaan Berbicara Tokoh Henry dalam Film Regarding Henry Teknik
Pencatatan Narrative Description” dengan baik. Salawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta kerabat dan
sahabat – sahabatnya serta seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar
– besarnya kepada Ibu Dra. Sulisworo Kusdiyati, M.Si. selaku dosen pengampu
mata kuliah Observasi Psikologi yang telah membimbing, mendidik, dan
memberikan ilmunya kepada penulis, serta kepada seluruh pihak terlibat yang
telah membantu penyelesaian makalah ini. Penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk bisa memperbaiki kesalahan
dan menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bisa bermanfaat, baik itu bagi
pembaca maupun bagi penulis sendiri. Terima kasih.

Bandung, 2
Mei 2023

Tim
Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
2.1 Objek Observasi.............................................................................................5
2.2 Landasan Teori...............................................................................................5
2.2.1 Definisi Observasi...................................................................................5
2.2.2 Definisi Kebiasaan...................................................................................5
2.2.3 Definisi Berbicara....................................................................................5
2.3 Hasil Observasi...........................................................................................6
2.3.1 Deskripsi Naratif per Adegan..................................................................6
2.3.2 Tabel Sebelum Penembakan....................................................................6
2.3.3 Tabel setelah penembakan.....................................................................10
2.4 Analisis Kasus Menurut Neuropsikologi.....................................................15
BAB III..................................................................................................................16
KESIMPULAN......................................................................................................16
3.1 Kesimpulan...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Film ini sendiri memiliki definisi sebagai media komunikasi audio visual,
Film merupakan produk seni dan budaya yang bertujuan untuk memberikan
hiburan dan kepuasan batin kepada para penikmatnya. Tidak hanya sebagai media
hiburan, film juga dapat menggambarkan kehidupan yang menjadi sorotan
masyarakat. Kehidupan dapat digambarkan melalui tingkah laku, kebiasaan, sifat,
dan kepribadian tokoh-tokoh yang ada di dalam film. Film ini mengisahkan
tentang seorang pengacara di Manhattan (Harrison Ford) yang ambisius dan
sukses. Sementara ia menikmati kesuksesan itu, pada saat yang sama ia menimbun
bara api di atas kepalanya. Seorang wanita cantik, rekan kerjanya, menemaninya
di hotel dari waktu ke waktu, sebuah kilasan scene yang baru muncul beberapa
saat menjelang akhir film ini. Pengacara mapan ini seketika mengalami koma
berminggu-minggu bahkan harus melewati terapi bicara dan belajar membaca bak
anak TK akibat ditembak di sebuah toko saat ia hendak membeli rokok. Di masa-
masa sulit ini, istrinya (Annette Bening) setia menemani dan mengurusinya
bahkan harus memikirkan krisis finansial yang melanda mereka sekeluarga. Gadis
belia, anak mereka satu-satunya, pun ikut ambil bagian mengajari ayahnya
membaca. Semua anggota keluarga itu benar-benar "bekerja" untuk menangani
krisis serius yang menimpa sang ayah.
Dalam film, salah satu hal yang menggambarkan kehidupan tokoh adalah
kebiasaan tokoh tersebut. Kebiasaan adalah perilaku yang dilakukan secara rutin
atau berulang-ulang, bahkan tanpa disadari. Dengan mengamati kebiasaan yang
sering muncul dalam diri seorang tokoh, penonton film dapat menggali penyebab
dari perilaku tokoh tersebut.
Pada kesempatan kali ini, penulis mengobservasi seorang tokoh dalam film
"Regarding Henry" sebagai pemenuhan tugas makalah Observasi Psikologi. Film
ini menceritakan seorang tokoh bernama Henry, seorang pengacara hebat yang
harus mengalami anoxia, yaitu hilangnya oksigen dalam otak yang membuat
Henry kehilangan ingatan dan tidak dapat mengendalikan diri serta tidak dapat
berbicara setelah selamat dari sebuah penembakan. Setelah penembakan tersebut,
perilaku dan kebiasaannya berubah drastis. Oleh karena itu, penulis mengamati
kebiasaan-kebiasaan yang sering muncul pada karakter "Henry" sebelum dan
sesudah penembakan terhadap Henry.

1.2 Rumusan Masalah

3
Berikut ini merupakan rumusan masalah yang ditetap oleh penulis :
1. Bagaimana kebiasaan berbicara yang dimiliki tokoh Henry Turner dalam film
“Regarding Henry”?
2. Bagaimana kebiasaan berbicara tokoh Henry Turner sebelum tertembak?
3. Bagaimana kebiasaan berbicara tokoh Henry Turner setelah tertembak?

1.3 Tujuan Masalah


Dari rumusan masalah di atas dapat diambil tujuan dari masalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana kebiasaan berbicara yang dimiliki tokoh
“Henry Turner” dalam film “Regarding Henry”.
2. Untuk mengetahui bagaimana kebiasaan berbicara tokoh “Henry Turner”
sebelum tertembak dalam film “Regarding Henry”.
3. Untuk mengetahui bagaimana kebiasaan berbicara tokoh “Henry Turner”
sesudah tertembak dalam film “Regarding Henry”.

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Objek Observasi
Nama tokoh : Henry Turner
Judul film : Regarding Henry (1991)
Objek observasi : Kebiasaan Berbicara

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Definisi Observasi
Observasi adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengamati suatu
objek, suatu proses sistematis dalam mencatat perilaku, observasi dilakukan
dengan tujuan untuk membuat keputusan, dan objek observasi adalah tingkah
laku. Menurut Sugiyono (2018:229) observasi merupakan teknik pengumpulan
data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang
lain. 
2.2.2 Definisi Kebiasaan
Kebiasaan adalah sesuatu yang biasa dilakukan, kebiasaan juga berarti
pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh
seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama.
Djali (2015:128) menyatakan “Kebiasaan merupakan cara bertindak yang
diperoleh melaui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi
menetap dan bersifat otomatis''.
2.2.3 Definisi Berbicara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:188) tertulis bahwa
berbicara adalah berkata; bercakap; berbahasa; melahirkan pendapat; dan
berunding (dengan perkataan, tulisan, dsb.) atau berunding. Menurut Setyonegoro
(2013: 68), berbicara ialah satu kemampuan berkomunikasi dengan lawan
tuturnya. Berbicara secara umum dapat dimaksudkan sebagai sebuah keterampilan
guna menyampaikan ide, gagasan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa lisan (Rahmayanti, Nawawi, & Quro, 2017: 22).

5
2.3 Hasil Observasi
2.3.1 Deskripsi Naratif per Adegan
Berikut ini merupakan tabel berisi narasi deskriptif dan kesimpulan mengenai
perilaku tokoh “Henry” dan konteksnya dari adegan-adegan tertentu dalam film
“Regarding Henry” .
2.3.2 Tabel Sebelum Penembakan

No Adegan Perilaku dan Konteks Inferensis

1 Adegan 1.0 – 3.20 Henry


Persidangan menunjukkan
Henry menjalani persidangan dengan menangani
sikap yang
kasus kematian Tn. Mattews. Henry berpakaian
profesional
formal yaitu kemeja putih, dasi polkadot, serta jas
dengan
dengan blazer hitam yang Henry gunakan dalam
mengenakan
persidangan. Henry juga berbicara dengan tegas
pakaian yang
tanpa terbata – bata, mampu menyampaikan
menampilkan
pesan dengan lugas tanpa bertele – tele dengan
bahwa Henry
menunjukkan sikapnya yang sedikit arogan. Saat
adalah seorang
persidangan diistirahatkan/jeda, Henry berbicara
pengacara yang
melalui telepon yang berada di area persidangan,
sudah sangat
Henry berbicara dengan nada kesal namun
berpengalaman.
berbisik mengenai pesanan meja yang ia pesan
tidak sesuai dan menjelekkan meja pesanan Henry memiliki
tersebut “seperti kura-kura” dan berbicara sifat yang
mengenai pesta yang akan dilaksanakan pada hari percaya diri,
Jumat. Saat persidangan di lanjutkan dan arogan, dan
dakwaan disetujui, Henry diberi selamat oleh percaya terhadap
rekan-rekannya karena telah memenangkan potensi dalam
persidangan tersebut, tetapi ada seorang pria dan dirinya sendiri,
seorang wanita yang duduk bersebelahan melihat karena ia yakin
ke arah Henry dengan wajah yang kecewa. Dan ia dapat
hal tersebut di abaikan oleh Henry dengan mimik memenangkan
wajah kemenangan sambil berjalan pergi dari persidangan
ruang pengadilan menuju ke kantornya. tersebut.

2 Adegan 3.26 – 4.15 Henry


Kantor memperlihatkan
Setelah persidangan kasus Tn. Mattews yang
bahwa acara
berjalan dengan lancar dan dimenangkan oleh
sudah tidak
Henry, Henry dan rekan-rekannya membuat
formal dan
sebuah perayaan atas keberhasilannya dalam

6
menangani kasus kematian Tn. Mattews. Hal ini terkesan santai.
ia rayakan dengan meminum minuman bersama- Henry berbicara
sama dengan rekan-rekannya. Lalu, Tn, Cameron dengan angkuh
datang dan berkata bahwa Henry mirip seperti seolah ingin
ayahnya. Dan henry berkata bahwa ayahnya pasti memperlihatkan
akan menyukai hal ini. Setelah perayaan bahwa dia adalah
kemenangan persidangan kasus Tn. Matthews, orang yang
Henry berjalan dengan tergesa-gesa, sembari hebat. Henry
memegang rokok yang menyala dan di hisap oleh juga berbicara
Henry dengan berjalan di dampingi oleh arogan terhadap
sekretarisnya. Sekretarisnya terlihat menuliskan sekretarisnya.
seluruh hal yang diucapkan dari mulut Henry. Berdasarkan
Mulai dari bagaimana dirinya menang pada kasus hasil
East Shore, dan Maxell berhutang 50 dollar pengamatan,
padanya. Henry juga berucap bahwa ingin Henry adalah
membatalkan jadwal makan siang untuk esok orang yang tegas
hari dan mengubah jadwal makan malam esok dan memiliki
hari. Henry juga menyebutkan untuk menarik pendiriannya
kasus Briggs melawan Gordon. Semuanya ia sendiri dalam
lakukan dengan ekspresi yang angkuh dan mengambil suatu
terburu-buru. Ketika sekretarisnya keputusan serta
mempertanyakan tentang jadwal Henry untuk memiliki
sarapan di Rosenberg, Henry membalas dengan karakter angkuh
jengkel, dan bertanya apakah ia bisa ketika berbicara.
menyelesaikan ucapannya terlebih dahulu, dan
melanjutkan menyebutkan seluruh kebutuhannya,
seperti deposito Martinson yang esok pagi sudah
harus berada di mejanya, dan meminta
sekretarisnya untuk menghubungi istrinya untuk
berucap bahwa ia tidak bisa ikut makan malam
pukul 7.30. Henry tidak menjawab pertanyaan
tentang jadwal Henry untuk sarapan di
Rosenberg.

3 Adegan 4.19 – 4.50 Henry marah dan


Rumah berbicara kepada
Henry yang berdiri dengan tegap di depan pintu
anaknya dengan
kamar anaknya yaitu Rachel. Henry berbicara
nada tegas
dengan Rachel. Henry mengatakan bahwa Rachel
menunjukkan
harus memahami orang lain dan dilarang untuk
bahwa Henry
meninggalkan kamarnya dengan nada yang tegas.
adalah orang
Henry pun menutup pintu kamar Rachel, Henry
yang serius
dan istrinya segera bergegas untuk pergi ke pesta
dalam
dengan mengenakan setelan pakaian yang formal
menghadapi

7
yaitu, kemeja, dasi, serta jas dan blazer hitam masalah bahkan
yang ia bawa. dengan anaknya
sendiri.

4 Adegan 4.53 – 5.38 Dari nada dan


Pesta ekspresi wajah
Saat Henry dan Sarah berada di pesta, Henry
Henry, ia
dengan wajah tersenyum, menyarankan George,
menunjukkan
untuk membeli perahu, Henry berkata bahwa
keangkuhannya
tahun lalu, ketika relasi Sarah datang ia
ketika berbicara
mengatakan menyewa perahu tersebut. Salah satu
dengan orang
relasi Henry menimpali perkataan Henry tentang
lain.
perahu, sembari berkata “astaga, perahu”. Henry
tidak menanggapi ucapannya, dan dengan wajah
datarnya. Henry melanjutkan percakapannya
mengenai relasi Sarah, dan memberi tahu George
apabila ada tamu, ia hanya perlu untuk membawa
mereka keluar, beri mereka makan, dan mereka
akan tersentak melihat patung Liberty. Henry
berucap “Semuanya akan bahagia dan tidak ada
yang bicara. Mereka tidak sadar kalau mereka
tidak mendapatkan pembicaraan penting”. Henry
berbicara dengan tatapan yang terlihat
meremehkan.

5 Adegan 5.50 – 9.01 Henry


Rumah mengekspresikan
Sepulang dari pesta, Henry kembali ke rumahnya
kekesalan
dan melihat meja makannya sambil mengatakan,
dengan berkata
"God damm it" karena tidak sesuai dengan
kasar dan
pesanannya. Istrinya meminta Henry untuk
menunjukkan
meminta maaf kepada anaknya, tetapi Henry
sikap tegas
tidak merespons istrinya. Ia justru mengatakan
kepada anaknya
bahwa ia tidak akan membuat kesepakatan lagi
bahwa anaknya
dengan Tracy jika Tracy tidak mengganti meja
membuat
tersebut. Istrinya menyuruh Henry lagi untuk
kesalahan dan
meminta maaf, tetapi Henry justru mengatakan,
Henry memberi
"Katakan kepada tukang makanan sekarang kita
analogi untuk
60 kg". Lalu, istrinya mengunyah makanan
membuat
sambil menatapi Henry tanpa berbicara sedikit
anaknya
pun. Henry menatapi istrinya juga, merapatkan
mengerti
kedua bibirnya, dan berkata, "Baiklah". Henry
mengapa ia
masuk ke kamar anaknya dan mengatakan "Aku
marah yang
sedang marah, tapi ada alasannya" dan memberi
sebenarnya

8
nasihat anaknya tentang tanggung jawab. maksud dari
Anaknya telah menumpahkan jus ke piano Henry Henry adalah
sehingga Henry menjelaskan analogi piano untuk meminta
seperti boneka milik anaknya. Ia pun bertanya maaf.
apakah anaknya paham, tetapi anaknya hanya
terdiam. Ia kemudian mengatakan bahwa diam
artinya mengerti. Setelah itu, Henry mencium
dahi anaknya dan keluar kamar. Di kamar
lainnya, Henry membuka sebuah kotak putih dan
menutupnya dengan kencang. Ia berkata kepada
istrinya bahwa ia akan memerintahkan Rosella
untuk membeli rokok sambil melempar kotak
kosong ke kasur. Setelah itu, istri Henry
membicarakan anak temannya (putri dari Carol)
yang tidak lolos di sekolah anaknya, Henry pun
berkata bahwa putri Carol “benar-benar bodoh”.
Kemudian, Henry pergi ke ruangan lain dan
membuka laci, tetapi menutup lacinya lagi
dengan segera. Ketika istrinya sedang
menggosok gigi, Henry mengenakan jaketnya
dan berkata “Aku akan membeli rokok”. Istrinya
mengingatkan Henry untuk membawa kunci,
tetapi Henry melangkah dengan cepat dan sempat
keluar rumah tanpa membawa kunci selama
beberapa detik dan masuk lagi ke dalam untuk
mengambil kunci. Setibanya di toko, Henry
meminta beberapa kali kepada pelayan
“Sebungkus rokok merits” sambil menunjuk
rokok di rak dengan suara yang seperti
menggigil. Namun, sang pelayan dengan seorang
pria di hadapan pelayan itu hanya diam dan
melihatnya saja tanpa respons apa pun. Lalu, ia
mengatakan “Dengar, semuanya akan baik-baik
saja”. Akan tetapi, pria di depan pelayan itu
mengeluarkan pistol dari dalam jaketnya. Henry
pun berkata, "What a fucking day".

6 Penampilan Henry memakai mantel hitam tebal dan panjang,


Sebelum setelan jas hitam, dasi, dan kemeja putih.
Tertembak Rambutnya klimis. Lalu, ia sering menunjukkan
perilaku merokok, berkata kasar, dan cara jalan
yang cepat. Sebagai seorang pengacara, ia sering
kali berbicara kepada orang layaknya ia berbicara
kepada lawannya di persidangan tanpa sadar,

9
dengan artian ia berbicara dengan tegas dan
angkuh. Tak hanya itu, ia juga menunjukkan
sikap tegas, tergesa-gesa, dan ekspresi kekesalan
jika apa yang ia minta tidak terpenuhi.

2.3.3 Tabel setelah penembakan

No Adegan Perilaku dan Konteks Inferensis


1 Adegan 9.58 – 10.23 ; 11,21 – 12.14 Henry
Rumah Sakit Henry terbaring koma di rumah sakit, di temani menunjukkan
oleh istri serta rekan-rekan kerjanya. Ketika ekspresi bingung
Henry dirawat di rumah sakit, Sarah (sang istri) karena ia
selalu bercerita tentang keseharian anaknya di kehilangan
samping Henry yang sedang koma. Setelah ingatan,
koma beberapa hari, ketika suster sedang layaknya
mengecek keadaanya Henry tiba-tiba membuka kembali terlahir
matanya dan membuat suster tersebut sontak dan belum
kaget dan senang. Suster tersebut menyapa memiliki
Henry, tetapi Henry tidak menoleh kepadanya kemampuan
dan hanya melihat ke arah atas dengan tatapan berjalan dan
kosong. Saat berada di ruangan baru, Henry berbicara. Henry
menatap ke arah istrinya dengan tatapan kosong. secara berkala
Dokter menyatakan bahwa Henry sangat dan konsisten
beruntung, karena peluru yang melukai dilatih untuk
kepalanya tidak terlalu berbahaya, Peluru berbicara, dan
tersebut bagian depatn cuping, dan sedikit lagi dia akhirnya bisa
akan mengenai sistem pada otak, dan peluru mengucapkan
laingya mengenai pembuluh arteri. Hal tersebut sepatah dua
menyebabkan pendarahan bagian dalam dan patah kata
menghentikan jantung Henry. Dokter sampai satu
menyatakan bahwa Henry menderita anoxia, rangkai kalimat
yaitu kekurangan oksigen di dalam otak. Anoxia walaupun terbata
dapat menyebabkan beberapa kerusakan dan – bata dan kosa
akan memakan waktu yang lama untuk dapat kata yang
sembuh dan diharuskan melakukan rehabilitasi. terbatas, akan
Dokter berkata kepada istri Henry, bahwa Heny tetapi hal
tidak dapat berbicaram, ia tidak bisa berjalan, tersebut
tidak bisa berbicara, motor kemampuannya tidak menunjukkan
berfungsi serta ingatannya menghilang total. adanya
Selama di rumah sakit setelah Henry terbangun, perkembangan
ia menjalani serangkaian terapi berjalan, positif dari
berbicara, dan mengingat untuk mempercapat seorang Henry.
penyembuhannya. Ia dibantu oleh seorang
terpais bernama Bradley yang mengajari ia
berjalan dan memaksanya untuk berbicara.

10
Bradley membuatkan telur yang pedas dengan
harapan Henry bisa berbicara sepatah kata. Hal
itu berhasil, Henry menyebutkan kata
pertamanya, yaitu “ritz”. Sejak saat itu, henry
tidak takut lagi untuk mencoba mengucapkan
kata hingga akhirnya ia sudha bisa berbicara
walaupun kosa kata yang ia ucapkan adalah kata
– kata yang sering diucapkan oleh Bradley.
Sampai akhirnya Henry bisa kembali ke rumah,
akan tetapi Henry menolak untuk pulang ke
rumah karena ia tidak bisa ingat anak dan
istrinya dan ia merasa kehidupannya ada di
rumah sakit. Namun, anaknya tidak menyerah
untuk mengembalikan Henry pulang ke rumah,
hingga akhirnya Rachel berhasil mengembalikan
ingatan Henry akan karpet abu di rumahnya
yang membuat ia ingin pulang.
2 Adegan 14.20 – 14.40 Berdasarkan
Rumah Setelah tinggal di rumah sakit untuk beberapa hasil
karena adanya terapi yang ia jalani, Henry bisa pengamatan,
pulang kerumah lagi. Henry berjalan menyusuri Henry
lorong apartement tempat ia dan keluarganya menunjukkan
tinggal. Ia berjalan keluar rumah dengan baju perasaan yang
kemeja polos tanpa dasi dan celana bahan bingung dan
menggunakan sabuk. Henry berjalan dengan sedikit asing
sedikit menyeret kakinya dan ketika ada tetapi berusaha
seseorang yang menyapa Henry. Ia menengok bersikap ramah
kepada orang tersebut, dan memberikan tatapan kepada orang
yang kebingungan namun, ia tetap lain yang baru ia
menghiraukannya dan terus berjalan keluar temui.
rumah sembati menuju lift dengan tatapan yang
kosong dan kebingungan.
3 Adegan 14.46 – 16.50 Berdasarkan
Berjalan Henry keluar dari pintu dan berjalan keluar. hasil
Luar Henry menyapa seorang security yang sedang pengamatan,
menyapu di halaman rumah. Dan henry Henry
mengatakan bahwa ia ingin berjalan-jalan. Dan menunjukkan
Henry melanjutkan perjalanannya. Dalam rasa ingin tahu
perjalannya yang terseret – seret, Henry dan perilaku
mendekati gerobak makanan dengan ekpresi memperhatikan
yang bingung dan langkah yang terlambat. Lalu lingkungan
penjual yang henry dekati bertanya “apakah sekitarnya.
henry lapar?” dan Henry menjawab “iya”. Lalu Henry juga
si penjual menawarkan menu makanannya dan menunjukkan
Henry sedikit kebingungan akan menu yang sikap yang
disebutkan oleh sipenjual dan akhirnya ia bingung dengan
memilih salah satu dari menu makanan yang kosa kata baru
penjual itu jual. Henry menyusuri jalanan tetapi ia

11
dengan langkah lambat dan terbata sambil mencoba untuk
melihat ke kanan dan ke kiri dengan ekpresi mencerna kata –
yang penuh tanda tanya dan seperti otang yang kata yang baru ia
sangat linglung. Tiba-tiba Henry menghampiri dapatkan.
telepon umum yang berdering dan mengangkat
telepon dan berbicara seolah dia menerima
telepon tersebut, Henry kebingungan karena
tidak ada jawaban dari telepon yang ia angkat di
jalan, lalu dia menutup telepon dengan
kebingungan dan melanjutkan perjalanannya.
Sambil memkan es krim, Henry teralih
perhatiannya pada sebuah toko yang terdapat
seekor anjing di display toko, Henry
menghampiri seekor anjing pada display tersebut
dengan wajah penasaran dan tertarik pada anjing
tersebut.
4 Adegan 17.08 – 17.53 Henry masih
rumah Sarah dan Rosella panik mencari keberadaan mengekspresikan
Henry, Sarah pun memutuskan untuk mencari kebingungan dan
Henry keluar. Ketika ia membuka pintu sedikit
rumahnya, terdapat Henry yang datang sambil kecanggungan
membawa anjing kecil. “Aku membeli anjing”, antara dirinya
kata Henry. Sarah memeluk Henry, tetapi Henry dan Sarah.
mengernyitkan dahi sambil memeluk Sarah Henry mencoba
dengan tangan kanan yang dikepal. Setelah itu, untuk
ia bertanya ke anaknya “kau begitu mempelajari apa
merindukanku huh?”. Istrinya yang yang harus ia
menghawatirkan Henry karena Henry lakukan dan
menghilang dan tidak ada di rumah. Pada saat tidak lakukan.
yang sama, Henry kembali ke rumah dengan
membawa seekor anjing yang ia lihat saat di
toko, dan Henry membeli anjing itu dengan
wajah tersenyum bahagia. Istrinya membuka
pintu dan langsung memeluh Henry karena
khawatir. Henry tanpak kebingungan oleh sikap
istrinya Rachel, anaknya mengambil alih
mnggendong anjing tersebut. Rachel bertanya
“apakah boleh menamai anjing tersebut dengan
nama Buddy”, dan Henry menyetujuinya dengan
cepat karena masih kebingungan dengan sikap
istirnya. Istrinya berpesan untuk
memberitahukan jika akan pergi. Dan Henry
menyetujui dengan wajah yang masih
kebingungan. Henry bertanya pada Rachel,
mengapa istrinya begitu marah. Rachel
menjawab bahwa Henry akan menghubungi
istrinya jika akan pulang terlambat. Dan dia
paham, namun dengan wajah yang masih

12
kebingungan.
5 Adegan 17.54 -19.33 Henry yang
Perpustakaan Henry pergi bersama Rachel anaknya ke kehilangan
perpustakaan. Henry memasuki perpustakaan ingatannya
sambil menggandeng tangan Rachel. Henry sekaligus
menggunakan baju kaos polo berkerah tidak kehilangan
dikancing dengan celana bahan. Rachel kemampuan
mngatakan bahwa di perpustakaan bisa membaca merasa
meminjam buku dan membawanya pulang tetapi bosan dan tidak
tidak berlaku untuk semua buku. Henry nyaman berada
menambahkan tidak boleh berbicara terlalu keras di perpustakaan
saat di perpustakaan, dan Henry mengerti. Henry karena tidak ada
melempar bola kertas kecil pada Rachel yang yang bisa ia
sedang belajar dengan fokus. Rachel terganggu lakukan. Henry
dan meminta Henry dengan ekpresi “malas” menunjukkan
dengan membalikan buku yang ada di depan perilaku usil
Rachel. Henry mengambil kertas diam-diam kepada anaknya
sambil menatap Rachel. Henry membulat- karena bosan dan
bulatkan kertas tersebut lalu melemparkannya perilaku itu
lagi pada Rachel. Rachel yang sedikit marah dan ditujukan untuk
mengatakan bahwa ia sedang serius membaca, mengalihkan
Henry menjawab bahwa “aku tau” dengan perhatian
ekpresi wajah yang tidak bersalah. Setelah itu, anaknya kepada
Henry kembali mengambil kertas dan melakukan dia.
hal yang sama. Kali ini, tidak diam-diam namun
tetap menatap Rachel. Kali ini Rachel benar-
benar marah dan menyuruh Henry untuk
membaca buku, tetapi Henry terdiam dan
mengatakan “aku tidak bisa membaca”,
Mendengar hal itu Rachel merasa bersalah dan
meminta maaf kepada Henry.
6 Adegan Rachel mengajarkan Henry membaca buku di Berdasarkan
Rumah kasurnya dengan menyuruh Henry mengeja dan hasil
menyusun beberapa kata di buku seperti kata pengamatan,
“Are , you, my mother” . Lalu, Henry kesulitan, Henry
tetapi tetap berusaha untuk mengeja kata tersebut menunjukkan
sampai berhasil. Setelah berhasil membaca kata kemampuan
tersebut, Henry menggendong anaknya dan untuk
bersorak “Aku bisa membaca” sambil keluar mempelajari hal
kamar. Henry langsung membuktikannya dengan yang baru
membaca kata yang terdapat di benda rumahnya dengan cepat.
seperti kata “Ajax” lalu ia memeluk bahagia Henry bisa
Rosella dan berkata “Aku bisa membaca” sambil belajar membaca
menyemprotkan benda yang ia baca, lalu Henry dan menangkap
memeluk Rosella dan Sarah bersamaan sambil bagaimana cara
melompat-lompat. Tiba-tiba, temannya (Bruce) membaca
datang ke rumah Henry dan mereka berbincang dengan baik, itu
empat mata di ruang kerja Henry, ia langsung menjelasakan

13
menghabiskan minumnya dalam beberapa detik bahwa otaknya
dan temannya menatapinya. Mereka berbincang menunjukkan
tentang penjahat yang menembaknya dan Henry perkembangan
hanya menatapnya saja, lalu membahas tentang yang baik.
pesta besar untuk mengarayakan kesembuhan
Henry. Henry pun bertanya, “Apakah kita teman
baik?” dengan ekspresi wajah yang serius. Henry
membuka hadiah dari temannya itu secara
perlahan, mengeluarkan hadiahnya, lalu
berterima kasih kepada temannya dengan nada
datar.
7 Penampilan Kebiasaan berbicara Henry berubah setelah
setelah peristiwa penembakan. Ia jadi mempelajari kosa
penembakan kata baru, belajar membaca. Karena hilang
ingatan itu, Henry jadi tidak bisa mengingat
bagamana perilaku angkuhnya dulu, sehingga
sekarang ia menunjukkan pribadi henry yang
berbeda. Ia lembut ketika berbicara, tidak
menunjukkan ekspresi meremehkan, bahkan ia
tidak berbicara keras dan kasar lagi. Henry juga
menunjukkan perilaku yang baru, ia bisa
menunjukkan kasih sayangnya kepada istri dan
anaknya tanpa gengsi dan lebih terbuka.

2.4 Analisis Kasus Menurut Neuropsikologi


Tokoh utama film "Regarding Henry" (1991) adalah Henry Turner,
seorang ayah dan suami yang tegas yang berprofesi sebagai pengacara terkemuka.
Suatu malam saat membeli rokok di toko, dia ditembak dua kali oleh perampok.
Peluru pertama ditembakkan ke arah bahu dan yang kedua langsung ke dahi
melalui lobus frontal kanan. Dokter menetapkan bahwa Enrique menderita
anoksia, kekurangan oksigen di otak. Anoksia adalah kekurangan oksigen di otak.
Tanpa oksigen yang cukup, sel-sel otak mulai mati, mengakibatkan kerusakan
otak (umum) yang parah. Ada bukti bahwa efek cedera otak anoksik pada
penilaian Skala Koma Glasgow (GCS) mungkin lebih buruk daripada cedera otak
traumatis dengan tingkat keparahan yang sama. Ini mungkin karena perbedaan
jenis kerusakan otak.
Secara khusus, kerusakan pada lobus frontal kanan (tempat trauma Henry)
seringkali dapat menyebabkan presentasi yang sederhana atau lucu karena orang-
orang ini tidak dapat menghargai kehalusan lawan bicara. Teori pikiran juga
sering terganggu, membuat mereka sulit memahami perspektif orang lain, yang
pada gilirannya mengurangi efektivitas sosial (Chayer & Freedman, 2001). Ketika
dia terbangun di rumah sakit, Henry tidak dapat berbicara dan mengoordinasikan
gerakannya dan kehilangan ingatan yang parah. Dokternya menjelaskan bahwa
aliran darah yang terputus ke otak mengakibatkan kerusakan otak yang meluas.

14
Selama rehabilitasi, dia mendapatkan kembali beberapa keterampilan verbal dan
fungsi motoriknya, tetapi tidak ingatannya.
Penyebab paling umum adalah cedera kepala seperti jatuh, kecelakaan
mobil, cedera olahraga, pukulan di kepala. Dalam hal ini, Henry tetap ditembak di
kepala. Sebelumnya, Henry ditembak di bahu terlebih dahulu. Cedera bahu Henry
merobek vena klavikula. Hal ini menyebabkan pendarahan internal yang
berlebihan, serangan jantung, dan akhirnya kelaparan oksigen. Banyak bagian
otak yang kritis sangat sensitif terhadap anoksia, mengakibatkan kerusakan otak
dan kehilangan ingatan. Otak membutuhkan oksigen untuk menggunakan glukosa
sebagai sumber energi utamanya. Jika suplai oksigen terganggu, kehilangan
kesadaran terjadi dalam 15 detik dan kerusakan otak dimulai setelah kira-kira
empat menit tanpa oksigen. Ketika pasokan umum oksigen ke otak terganggu,
anoksia serebral terjadi.
Ketika cedera otak traumatis terjadi, akson yang bertanggung jawab untuk
mengirimkan pesan antar sel otak biasanya rusak. Untuk mengkompensasi hal ini,
otak seringkali dapat membuat koneksi alternatif. Pada saat yang sama, kerusakan
otak anoksik memiliki neuron yang sangat rentan terhadap kerusakan, dan
kerusakan ini tidak dapat diubah. Kebutuhan energi yang tinggi membuat neuron
otak sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen. Meski anoksia dapat
menyebabkan kerusakan sel di seluruh otak, ada area yang lebih rentan. Korteks,
hipokampus, basal ganglia, dan serebelum sangat sensitif terhadap anoksia.  

BAB III

KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari hasil observasi yang telah dijelaskan di atas, dapat diambil
kesimpulan kebiasaan Henry dalam berbicara sebelum dan setelah peristiwa
tertebak berubah. Sebelumnya ia berbicara dengan tegas, tanpa bertele – tele dan
tanpa terbata – bata, ia juga sering menunjukkan sikap yang angkuh ketika
berbicara kepada orang lain bahkan anaknya sendiri. Namun, setelah peristiwa
penembakan yang membuatnya kehilangan kemampuan berbicaranya, ia jadi
belajar kosa kata baru dari lingkungan sekitarnya dan ia juga banyak belajar
bagaimana cara berperilaku sehingga memunculkan kepribadian yang berbeda
dengan Henry yang sebelum peristiwa penembakan. Perubahan tersebut dapat
terjadi karena penembakan yang dialami Henry, yang mengalami cedera otak
traumatis (TBI) dan anocia yang menyebabkan Henru tidak bisa berbicara, tidak
bisa berjalan, motor kemampuannya juga tidak berfungsi, dan ingatannya
menghilang

15
DAFTAR PUSTAKA

Alexander, M.P. & Stuss, D.T. (2000). Disorders of frontal lobe functioning.
Seminars in Neurology, 20(4), 427-436.

Kusditanri, Sulisworo dan Irfan Fahmi, Observasi Psikologi Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya, 2022

Caine & Watson, (2000). Neuropsychological and neuropathological sequelae of


cerebral anoxia: A critical review. Journal of the International
Neuropsychological Society, 6, 86-99.

Chayer & Freedman, (2001). Frontal lobe functions. Current Neurology and
Neuroscience Reports, 1, 547-552.

Stedman, T. L (2005). Stedman's Medical Dictionary (28th ed.). Stedman's.

16

Anda mungkin juga menyukai