Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANFAAT LOGIKA HUKUM DI DALAM LINGKUNGAN

disusun oleh:

AZIZ MUNJILI
20.21.1.0003

KELAS A

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Majalengka, 07 februari 2021


penulis

aziz munjili
DAFTAR ISI

Kata pengantar ......................................................................................2


Daftar isi ......................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................4

A. Latar belakang penelitian ......................................................................................4

B. Identifikasi masalah .......................................................................................4

C. Tujuan penelitian .......................................................................................4

D. Lokasi penelitian ........................................................................................4

BAB II HASIL PENELITIAN .......................................................................................5

A. Kuesioner .......................................................................................5

B. Wawancara ......................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................7

A. Sejarah logika ........................................................................................7

B. Pengertian logika ........................................................................................8

BAB IV PENUTUP ........................................................................................10

A. Kesimpulan ........................................................................................10

B. Saran ........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................11

LAMPIRAN ...........................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian

Membahas tentang ilmu logika, pasti didalamnya akan ditemukan yang namanya pemikiran,
pernyataan atau penlaran. Dengan kata lain dalam ilmu logika akan dijumpai masalah tentang hal
tersebut. Pada dasarnya yang namanya pemikiran yang merupakan kegiatan atau langkah kedua
dalam pembahasan ilmu logika. Pembahasan tentang masalah pemikiran ini biasanya disebut
dengan yang maksudnya adalah hal-hal yang dipercaya atau yang diyakini kebenarannya itulah
pemikiran yang menjadi awal sekaligus akhir atau tujuan dari setiap pemikiran.
Dalam mengurangi seluk-beluk pemikiran ini yang menjadi bahasan, namun masih banyak
bahasan- bahasan yang lain didalam belajar ilmu logika namun pada kali ini difokuskan untuk
membahas atau mengurangi hal pemikiran.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

> Apakah manfaat logika didalam lingkungan ?


> Jelaskan bagaimana cara untuk memahami logika didalam lingkungan ?
> Apa pengertian logika ?
> Apakah fungsi logika didalam lingkungan ?
> Apakah logika sangat bermanfaat didalam kehidupan sehari-hari ?

C. TUJUAN PENELITIAN

> Untuk mengetahui logika didalam lingkungan


> Supaya kita lebih mudah untuk memahami lagika didalam lingkungan
> Untuk memahami dan mempelajari logika didalam lingkungan
> Supaya lebih mudah menghafal fungsi/kegunaan logika didalam lingkungan
> Supaya kita sadar bahwa ilmu logika sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari

D. LOKASI PENELITIAN

Blok cibogo Rt/004 Rw/016, desa burujul kulon, kecamatan jatiwangi, kabupaten majalengka, kode
pos 45454, provinsi jawa barat, negara indonesia.

BAB II
HASIL PENELITIAN

A. Kuesioner Penelitian
Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan manfaat logika didalam lingkungan yang
bertujuan supaya logika atau yang disebut juga suatu pemikiran untuk digunakan dalam kehidupan
masyarakat. Agar lebih mudah dalam bersosialisai antar kelompok atau penduduk yang ada
didalam lingkungan masyarakat.

IDENTITAS RESPONDEN

NO NAMA
Pernyataan USIA JENIS
SS KELAMIN
S N TS STS
Individual
1. Bagaimana pendapat anda jika suatu logika tidak
diterapkan didalam lingkungan
2. Apakah anda setuju jika masyarakat mempelajari
cara untuk memahami logika dilingkungan
3. Saya rasa untuk penerapan logika dilingkungan
tidak harus dipelajari
4. Saya rasa manfaat penerapan logika dilingkungan
ini sangat bagus
5. Jika suatu masyarakat bergotong royong dan bekerja
sama untuk membangun kreativitas dalam
pembelajaran logika didalam lingkungan

DAFTAR KUESIONER
Mohon untuk memberi tanda (v) pada setiap persyaratan yang dipilih.
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

B. WAWANCARA

a. Latar Belakang Wawancara

Dalam wawancara kali ini saya ingin mewawancari anda semua tentang prihal “manfaat logika
hukum didalam lingkungan”. Mengapa saya mewawancari anda semua ? karena saya ingin mengetahui
bagaimana dan gimana caranya untuk memahami dan mempelajari ilmu logika didalam lingkungan
kita.
Jika kita lihat dari segi bentuk pemahaman masyarakat, kondisi sekarang yang berada didalam
lingkungan sangat lebih tidak stabil. Dan saya coba menyarankan untuk masyarakat lebih memahami
dalam hidup berlogika didalam lingkungan.
Kenapa saya mengambil materii tantang “manfaat logika hukum didalam lingkungan”, disini saya
ingin mengajak anda semua atau masyarakat semua untuk bisa dapat lebih menerapkan logika didalam
kehidupan sehari-hari. Karena merurut saya materi ini bagi kita semua dalam berkomunikasi,
menyampaikan pendapat, bergotong royong, dll.

b. Tujuan Wawancara

Pada tujuan wawancara kali ini saya akan memberikan beberapa poin penting dalam manfaat logika
hukum di dalam lingkungan sebagai berikut :

- Kita dapat mempelajari logika didalam lingkungan, agar kita tau apa saja ilmu yang harus kita peljari
saat menerapkan dilingkungan sekitar.
- Supaya kita mengetahui cara untuk lebih mudah dan lebih dapat dipahami dalam berkomuikasi
- Dan kita dapat menghafal fungsi-fungsi apa saja yang ada didalam ilmu logika
- Dalam penerapan ilmu lagika ini dapat mengurangi kesulitan dalam cara menyampaikan sebuah
pendapat didalam masyarakat
- Menambahkan kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara rinci
- Mampu melakuakan analisis dengan lebih mudah terhadap suatu kejadian

c. Topik Wawancara

DIdalam wawancara kali ini kita juga mempunyai topik wawancara. Dimana topik wawancara ini
saya selaku penulis ingin memberikan suatu poin dalam pembuatan makalah, untuk lebih mudah dalam
berkomunikasi terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Poin wawancara ini juga berperan penting
didalam rumusan ilmu logika didalam lingkungan kita sehari-hari. Kita juga dapat lebih mudah
menangkap pendapat seseorang dan mengukakan pendapat kita terhadap masyarakat.
Saya juga menyarankan kepada kalian semua tentunya kepada masyarakat untuk lebih mempelajari
berlogika saat berwawancara.

BAB III
PEMBAHASAN

A. SEJARAH LOGIKA

Dasar dari logika adalah penalaran, sejak manusia ada di dunia ini, manusia telah  menggunakan akal
pikirannya untuk menarik sebuah kesimpulan  ataupun penalaran. Masa Yunani Kuno, logika dimulai
sejak Thales (624 SM – 548 SM), filsuf Yunani pertama yang meninggalkan segala dongeng, takhayul,
dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam
semesta. Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama
alam semesta. Saat itu Thales telah mengenalkan logika induktif.
Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian disebut logica scientica.
Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan bahwa air adalah arkhe alam semesta
dengan alasan bahwa air adalah jiwa segala sesuatu. Jadi, air adalah jiwa dari segala sesuatu, yang
berarti, air adalah arkhe alam semesta.
Kemudian pada masa Aristoteles logika masih disebut dengan analitica , yang secara khusus meneliti
berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar, dan dialektika yang secara khusus
meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan kebenarannya. Inti dari
logika Aristoteles adalah silogisme. Aristoteles, sebagai sebuah ilmu tentang hukum-hukum berpikir
guna memelihara jalan pikiran dari setiap kekeliruan. Logika sebagai ilmu baru pada waktu itu, disebut
dengan nama “analitika” dan “dialektika”. Kumpulan karya tulis Aristoteles mengenai logika diberi
nama Organon.
Pada 370 SM – 288 SM Theophrastus, murid Aristoteles yang menjadi pemimpin Lyceum, melanjutkan
pengembangn logika. Theoprastus, memberi sumbangan terbesar dalam logika ialah penafsirannya
tentang pengertian yang mungkin dan juga tentang sebuah sifat asasi dari setiap kesimpulan.
Kemudian, Porphyrius (233-306 M), seorang ahli pikir di Iskandariah menambahkan satu bagian baru
dalam pelajaran logika. Bagian baru ini disebut Eisagoge, yakni sebagai pengantar Categorie. Dalam
bagian baru ini dibahas lingkungan-lingkungan zat dan lingkungan-lingkungan sifat di dalam alam,
yang biasa disebut dengan klasifikasi. Dengan demikian, logika menjadi tujuh bagian.
Tokoh logika pada zaman Islam adalah Al-Farabi (873-950 M) yang terkenal mahir dalam bahasa Grik
Tua, menyalin seluruh karya tulis Aristoteles dalam berbagai bidang ilmu dan karya tulis ahli-ahli pikir
Grik lainnya. Al-Farabi menyalin dan memberi komentar atas tujuh bagian logika dan menambahkan
satu bagian baru sehingga menjadi delapan bagian.
Karya Aristoteles tentang logika dalam buku Organon dikenal di dunia Barat selengkapnya ialah
sesudah berlangsung penyalinan-penyalinan yang sangat luas dari sekian banyak ahli pikir Islam ke
dalam bahasa Latin. Penyalinan-penyalinan yang luas itu membukakan masa dunia Barat kembali akan
alam pikiran Grik Tua.
Petrus Hispanus (meninggal 1277 M) menyusun pelajaran logika berbentuk sajak, seperti All-Akhdari
dalam dunia Islam, dan bukunya itu menjadi buku dasar bagi pelajaran logika sampai abad ke-17.
Petrus Hispanus inilah yang mula-mula mempergunakan berbagai nama untuk sistem penyimpulan
yang sah dalam perkaitan bentuk silogisme kategorik dalam sebuah sajak. Dan kumpulan sajak Petrus
Hispanus mengenai logika ini bernama Summulae.
Francis Bacon (1561-1626 M) melancarkan serangan sengketa terhadap logika dan menganjurkan
penggunaan sistem induksi secara lebih luas. Serangan Bacon terhadap logika ini memperoleh
sambutan hangat dari berbagai kalangan di Barat, kemudian perhatian lebih ditujukan kepada
penggunaan sistem induksi.
Pembaruan logika di Barat berikutnya disusul oleh lain-lain penulis di antaranya adalah Gottfried
Wilhem von Leibniz. Ia menganjurkan penggantian pernyataan-pernyataan dengan simbol-simbol
agar lebih umum sifatnya dan lebih mudah melakukan analisis. Demikian juga Leonard Euler, seorang
ahli matematika dan logika Swiss melakukan pembahasan tentang term-term dengan menggunakan
lingkaran-lingkaran untuk melukiskan hubungan antarterm yang terkenal dengan sebutan circle-Euler.
John Stuart Mill pada tahun 1843 mempertemukan sistem induksi dengan sistem deduksi. Setiap
pangkal-pikir besar di dalam deduksi memerlukan induksi dan sebaliknya induksi memerlukan deduksi
bagi penyusunan pikiran mengenai hasil-hasil eksperimen dan penyelidikan. Jadi, kedua-duanya
bukan merupakan bagian-bagian yang saling terpisah, tetapi sebetulnya saling membantu. Mill sendiri
merumuskan metode-metode bagi sistem induksi, terkenal dengan sebutan Four Methods.
Logika Formal sesudah masa Mill lahirlah sekian banyak buku-buku baru dan ulasan-ulasan baru
tentang logika. Dan sejak pertengahan abad ke-19 mulai lahir satu cabang baru yang disebut dengan
Logika-Simbolik. Pelopor logika simbolik pada dasarnya sudah dimulai oleh Leibniz.
Logika simbolik pertama dikembangkan oleh George Boole dan Augustus de Morgan. Boole secara
sistematik dengan memakai simbol-simbol yang cukup luas dan metode analisis menurut matematika,
dan Augustus De Morgan (1806-1871) merupakan seorang ahli matematika Inggris memberikan
sumbangan besar kepada logika simbolik dengan pemikirannya tentang relasi dan negasi.
Tokoh logika simbolik yang lain ialah John Venn (1834-1923), ia berusaha menyempurnakan analisis
logik dari Boole dengan merancang diagram lingkaran-lingkaran yang kini terkenal sebagai diagram
Venn (Venn’s diagram) untuk menggambarkan hubungan-hubungan dan memeriksa sahnya
penyimpulan dari silogisme. Untuk melukiskan hubungan merangkum atau menyisihkan di antara
subjek dan predikat yang masing-masing dianggap sebagai himpunan.
Perkembangan logika simbolik mencapai puncaknya pada awal abad ke-20 dengan terbitnya 3 jilid
karya tulis dua filsuf besar dari Inggris Alfred North Whitehead dan Bertrand Arthur William Russell
berjudul Principia Mathematica (1910-1913) dengan jumlah 1992 halaman. Karya tulis Russell-
Whitehead Principia Mathematica memberikan dorongan yang besar bagi pertumbuhan logika
simbolik.
Di Indonesia pada mulanya logika tidak pernah menjadi mata pelajaran pada perguruan-perguruan
umum. Pelajaran logika cuma dijumpai pada pesantren-pesantren Islam dan perguruan-perguruan
Islam dengan mempergunakan buku-buku berbahasa Arab. Pada masa sekarang ini logika di
Indonesia sudah mulai berkembang sesuai perkembangan logika pada umumnya yang mendasarkan
pada perkembangan teori himpunan.

B. PENGERTIAN LOGIKA

Pengertian logika adalah suatu pertimbangan pikiran manusia yang diungkapkan dengan melalui
perkataan serta dinyatakan dalam bahasa. Atau dapat juga diartikan bahwa logika merupakan cara
orang berbahasa dalam mencerminkan/menjelaskan jalan fikirannya. Jika dengan secara etimologi
logika ini diartikan ialah sebagai ilmu yang mempelajari jalan pikiran seseorang yang
dikemukakan/dinyatakannya dalam berbahasa.

Tiap-tiap orang tentu selalu berfikir dalam menyimpulkan segala sesuatu secara ilmiah ataupun juga
dalam meyakinkan orang lain. Jadi tiap-tiap pernyataan itu harus dibuktikan, sehingga dalam logika
kemudian terdapat pemikiran yang mampu untuk membuktikan suatu pernyataan atau juga ucapan
yang di keluarkan. Logika ini juga termasuk cabang dari filsafat yang membahas mengenai kesimpulan
serta juga proses pemikiran dalam mendapatkan suatu kebenaran.

Logika ini berguna dalam melakukan penyelidikan/menganalisa, merumuskan, serta juga menerapkan
peraturan, sehingga logika ini bukan merupakan teori saja melainkan merupakan suatu keterampilan
dalam menerapkan peraturan mengenai pemikiran dalam prakterk atau juga tindakan. Ilmu logika ini
diartikan juga yakni sebagai ilmu yang mempelajari cara berfikir lurus, tepat, serta juga teratur.

Pengertian Logika Menurut Para Ahli

1. Logika merupakan ilmu pengetahuan serta keterampilan berpikir lurus. Tt, (1999 :71)
2. Logika merupakan suatu pertimbangan akal atau juga pikiran yang diatur lewat kata serta
juga dinyatakan dalam bahasa. Jan Hendrik Rapar, (1996 : 5)
3. Logika merupakan ilmu serta kecakapan menalar, berpikir dengan tepat.W. Poespoprodjo,
Ek. T. Gilarso. (2006: 13)
4. Logika merupakan suatu metode atau juga teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan
nenalar. Soekadijo, (1983–1994: 3)
5. Aristoteles logika merupakan suatu ajaran mengenai berpikir yang secara ilmiah
membicarakan bentuk pikiran itu sendiri serta juga hukum-hukum yang menguasai pikiran.
(Harun, 1980) Surajiyo, Sugeng Astanto, Sri Andiani(…..:10)
6. William Alston : logika merupakan studi mengenai penyimpulan, dengan secara lebih cermat
usaha untuk menetapkanukuran-ukuran guna memisahkan penyimpulan yang sah serta yang
tidak sah.Surajiyo, Sugeng Astanto, Sri Andiani(…..: 9)

Fungsi Logika
Dibawah ini merupakan beberapa kegunaan dari logika, diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam berfikir dengan secara cermat serta lebih
obyektif.
2. Untuk dapat mempertajam cara berfikir dan supaya lebih mandiri dalam menyelesaikan
suatu permasahan.
3. Untuk dapat membantu dalam menghindari kesalahan atau juga kekeliruan terhadap suatu
hal/pernyataan.
4. Untuk dapat mendorong seseorang supaya terbiasa berfikir sendiri sesuai peraturan yang
sistematis.
5. Untuk dapat melakukan analisi terhadap suatu peristiwa atau kejadian.
6. Untuk dapat membantu berfikir dengan secara lebih kritis dan juga tepat.

Jenis-Jenis Logika
Secara umum logika ini terbagi menjadi dua (2) macam, diantaranya sebagai berikut:

a. Logika Alamiah
Logika alamiah merupakan suatu logika kinerja dari akal budi manusia yang selalu berfikir dengan
secara cermat, tepat, serta  lurus sebelum pemikiran tersebut mendapat pengaruh dari luar seperti
contohnya keinginan-keinginan yang memiliki sifat subyektif. Logika alamiah ini sudah ada pada saat
manusia itu dilahirkan, sehingga logika ini memiliki sifat yang murni.

b. Logika Ilmiah
Apabila seseorang diberikan bimbingan dengan secara sistematis untuk dapat mengusai cara berfikir
yang tepat serta juga teratur sesuai dengan peraturan dan juga kebenaran dalam menagani cara
berfikir, maka untuk logika ilmiah ini akan membuat akal budi seseorang itu bekerja dengan secara
lebih tepat, lebih cermat, lebih teliti serta juga tentu lebih lurus. Logika ilmiah inilah yang berguna
dalam menghindari kesalahan didalam pemikiran terhadap sesuatu, sehingga kesalahan itu dapat
dikurangi. Logika ilmiah ini dibagi menjadi dua (2) bagian, diantaranya sebagai berikut:

1. logika formal
Merupakan suatu logika yang berdasarkan pernyataan, oleh sebab itu pernyataan yang di
jadikan yakni sebagai dasar dalam membuat kesimpulan haruslah relevan, bentuk serta
strukturnya juga harus tepat. Apabila dasarnya salah, maka di akhir kesimpulannya juga akan
salah, jadi kesimpulan yang tepat  itu di dapatkan dengan berfikir secara benar, dengan
berdasarkan hasil penyelidikan.
2. Logika Material
Merupakan suatu logika yang dapat membuat kesimpulan atau juga pernyataan itu dengan
berdasarkan materi atau objektif. Pada logika ini materi memiliki peranan yang penting.
Logika material ini disebut juga yakni sebagi logika matrelisme, yang memiliki arti materi
menjadi faktor yang paling utama dalam menyimpulkan sesuatu dengan secara tepat. Jadi
logika material ialah logika yang dapat mengambil kesimpulan itu berdasarkan kondisi objek
atau materi, sehingga materi ini menjadi dasar dalam menciptakan pernyataan.

Contoh Logika
Dibawah ini merupakan beberapa contoh logika yang sederhana, misalnya terdapat kalimat atau
pernyataan yang tidak masuk akal, jadi pernyataan tersebut tidak dapat di jelaskan, serta
penalarannya tidak benar.

Contoh kalimatnya seperti  “manusia mampu untuk bernapas didalam air dengan menggunakan
paru-paru”,

jelas pernyataan tersebut tidak benar nyatanya Manusia tidak dapat bernafas di dalam air karena
paru-paru kita itu tidak dapat memisahkan serta menyerap O2 dari dalam Air. Desain paru-paru
manusia ini memang diperuntukan untuk menyerap udara, bukan air.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Logika hukum tentang manfaat terhadap lingkungan yang wajib diketahui dan dipelajari
oleh setiap kalangan masyarakat. Untuk memudahkan dalam berkomunikasi,
mentampaikan pendapat, dan memahami pendapat seseorang ketika kita berkelompok.
Logika dalam lingkungan juga dapat berpengaruh terhadap kecerdasan seseorang dalam
meneliti sebuah kejadian.
Mempelajari ilimu logika sangat bermanfaat untuk setiap orang karena manusia
diciptakan oleh tuhan dengan disertai akal agar mampu berpikir logis dan sesuai dengan
fakta yang ada dalam masysarakat. Logika harus dipakai oleh semua orang dalam setiap
pemikirannya karena dengan logika manusia diarahkan untuk berpikir cerdas, objektif,
tajam dan benar. Selain itu, logika juga mampu meningkatkan cinta terhadap kebenaran,
serta menghindari kekeliruan.

B. SARAN

Kita sebagai masyarakat yang berpendidikan harus paham mengenai


pengimplementasian berpikir logika secara benar guna menghindari kesalahan dalam
mengambil keputusan. Selain itu berpikir secara logika mampu melatih kita untuk
berfikir secara lurus, efisien, tepat, dan teratur demi mendapatkan kebenaran dan
menghindari kekeliruan dalam pemecahan suatu masalah.

DAFTAR PUSTAKA

1. Wibawa, Sutrisna. 2013. Filsafat Jawa. Yogyakarta; UNY Press.


2. Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta; PT Bumi Aksara.
3. Mundiri H. 2014. Logika. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada.
4. Tafsir, Ahmad. 2013. Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales sampai capra.
Bandung; PT Remaja Rosdakarya.
5. Suriasumantri, Jujun S. 1990. Filsafat Sebuah Pengantar Populer. Jakarta; PT Gelora

Aksara Pratama.
6. Hadiatmaja, Sarjana dan Kuswa Endah. 2010. Filsafat Jawa. Yogyakarta; Kanwa
Publisher.
7. Hakim, Atang Abdul, dan Beni Ahmad Saebani. 2008. Filsafat Umum dari Mitologi
Sampai Teofilosofi. Bandung; Pustaka Setia.
8. Kattsof, Louis o. 2004. Pengantar Filsafat ahli bahasa Soejono soemargono.
Yogyakarta; Tiara Wacana.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai