Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


OTOMASI INDUSTRI
PT .KRAKATAU STEEL

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


(PRAKERIN)
DI SUSUN OLEH
NAMA : AKBAR NUGRAHA
NISN : 0002022452
KELAS : XI OTOMASI INDUSTRI 1
SMK NEGERI 1 CILEGON
LEMBAR PENGESAHAN
SMK NEGERI 1 CILEGON
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
MOTOR CONTROL CENTER (MCC)
DALAM RANGKA MEMENUHI SYARAT UNTUK MENGIKUTI UJI
KOMPETENSI DAN UJIAN NASIONAL
DI SUSUN OLEH:
AKBAR NUGRAHA

DISAHKAN
PADA TANGGAL: ……………….2018

Pembimbing 1 Pembimbing II

RITA YULIA, S.SI EDI JUNAEDI, S.pd


NIP.197308062008012005 NIP, 196805101998021004

Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 cilegon

WIDODO. M.PD
NIP. 197504222003121007
LEMBAR PENGESAHAN
PERUSAHAAN

DISUSUN OLEH:
AKBAR NUGRAHA
PADA TANGGAL: ……………….2018

Pembimbing I Pembimbing II

Bpk. Dede saman Bpk. Suparyanto


Spv. ITS EIC CPL-ARP
Mengetahui

Bpk. Andi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada tuhan yang maha esa karena

berkat rahmat-nya laporan ini bisa di selesaikan dengan baik dan tepat waktu

pembuatan laporan ini di maksudkan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti uji

kompetensi dan ujian nasional di SMKN 1 Cilegon

Dalam penyusunan laporan ini penulis telah mendapat banyak bantuan dari

berbagai pihak, untuk itu dengan penuh hormat penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Bapak widodo M.PD selaku Kepala SMK NEGERI 1 CILEGON

2. Bapak Muhamad Andi wicaksono selaku SUPT. INSPECTION & TS EIC

CRM, dan Bapak Dede Saman selaku Spv. ITS EIC CPL-ARP

3. Bapak Suparyanto, Bapak Agus AM, Bapak Nendra, Bapak R Langgeng dan

team, Bapak Deden dan team, Bapak Denny Zainuddin dan team, Bapak

Wahyudi dan team

4. Ibu Rita Yulia S, SI Bapak Edi Junaedi S .PD selaku pembimbing prakerin di

SMK Negeri 1 kota Cilegon

5. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan untuk melaksanakan

program kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)

6. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung telah turut

membantu Penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu

penulis mengharapkan saran & kritikikan yang bersifat membangun dari pembaca

agar kedepanya dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga laporan ini bias bermanfaat

bagi pembaca, khusunya untuk penulis sendiri

Cilegon…………………. 2018

Penulis

Akbar Nugraha
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SMK NEGERI 1 CILEGON…………………………i

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN………………………………………ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………………iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………...........v

IDENTITAS SISWA………………………………………………………………..vii

IDENTITAS PERUSAHAAN……………………………………………………viii

BAB 1……………………………………………………………………………...1
IDENTITAS SISWA

Nama : Akbar Nugraha

Tempat / Tanggal Lahir : Cilegon, 3 Oktober 2000

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

NIS : 0002022452

Sekolah : SMK Negeri 1 Cilegon

Tingkat / Program Studi : XI OI 1 / PRAKERIN

Program Keahlian : Teknik Otomasi Industri

Alamat : Link. Ramanuju Tegal Rt. 02/11

Cilegon

No Telp / Hp : 085947250363

Nama Orang Tua

- Ayah : Jumhana usman

- Ibu : Cicih

Alamat Orang Tua : Link. Ramanuju Tegal Rt, 02/11


IDENTITAS PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : PT. Krakatau Steel

Jenis Usaha : Produsen Baja

Alamat : Jl. Industri No. 5 P .O. Box 14 Cilegon – Banten

No. Telp Perusahaan : 0254392159

Hr. Traning : Bpk. EFRI

SUPT. ELECTRIC CRM : Bpk. Muhamad Andi Wicaksono

Spv. ITS EIC CPL-ARP : Bpk. Dede Saman

Pembimbing I : Bpk. Suparyanto

Pembimbing II : Bpk. Agus. AM

Bagian :

Jam Kerja Prakerin : - Senin s/d Jumat : 07.45 s/d 16.45

- istirahat : 12.00 s/d 13.00


BAB l

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengaruh gelobalisasi dan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) pada masa kini

sangat krusial dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi bangsa, selain membawa

pada keterbukaan lapangan kerja juga membawa pada ketatnya persaingan di

bidang dunia usaha/9ngina9l. Oleh karena itu, sebagai penerus di masa

mendatang harus lebih mempersiapakan diri dalam menghadapi persaingan dalam

dunia usaha/9ngina9l.

Salah satu upaya yang di lakukan oleh pihak SMK NEGERI 1 CILEGON

adalah dengan mengadakan salah satu program pendidikan dengan praktek kerja

9ngina9l (PRAKERIN).

1.2 Tujuan Pendidikan Prakerin (Praktek Kerja Industri)

Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap siswa/i yang akan menempuh ujian

Nasional, di wajibkan untuk mengikuti PRAKERIN (Praktek Kerja Industri). Hal

ini di maksudkan agar setiap siswa/i berpengalaman dalam bekerja.


Adapun tujuan PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) yaitu:

a. Membekali siswa/i dengan pengalaman yang sebenarnya dalam dunia kerja

sebagai persiapan guna menyesuaikan diri dalam kerja dan masyarakat.

b. Meningkatkan serta memperluas dan menerapkan keterampilan bagi siswa/i

sebagai bekal untuk lapangan pekerjaan sesuai dengan bidang studi yang di

pilihnya.

c. Untuk memotivasi, memupuk rasa disiplin dan tanggung jawab yang sedang

kami laksanakan.

d. Mendorong siswa/i untuk berwiraswasta dan mandiri.

1.3 Manfaat Pendidikan Prakerin (Praktek Kerja Industri)

Manfaat pembuatan adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

siswa/i dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang di milikinya. Adapun

manfaat pembuatan laporan Prakerin adalah:

a. Untuk mendapatkan pengalaman sebagai bahan perbandingan antara teori yang

di dapat di sekolah dengan Prakerin (Praktek Kerja Industri) yang

sesungguhnya.

b. Mengaplikasikan ilmu teori yang di dapat di sekolah dengan langsung turun ke

dalam dunia usaha.

c. Meningkatkan kereatifitas siswa/i dalam penulisan yang bersifat objektif dan

ilmiah.
d. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yaitu tenaga

kerja yang memiliki kemampuan baik di bidang pengetahuan maupun

keterampilan kerja.

e. Mendorong siswa/i untuk berjiwa swasta dan mandiri.

f. Mengaplikasi ilmu teori dan praktik yang di dapat di sekolah dengan langsung

turun ke dalam dunia usaha.

g. Untuk mendapat wawasan dan pengalaman sebagai bahan perbandingan antara

teori yang di dapat di sekolah dengan praktik kerja yang sesungguhnnya

1.4 Profil Perusahaan

PT Krakatau Steel merupakan BUMN yang bergerak dibidang produksi baja.

Perusahaan yang beroperasi di Cilegon, Banten ini mulanya dibentuk sebagai

wujud pelaksanaan Proyek Baja Trikora yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno

pada tahun 1960 untuk memiliki pabrik baja yang mampu mendukung

perkembangan 11ngina11l nasional yang mandiri, bernilai tambah tinggi dan

berpengaruh bagi pembangunan ekonomi nasional. Ketika dibentuk pada tanggal

20 Mei 1962, perusahaan yang dulunya bernama Cilegon Steel Mill ini resmi

berdiri dengan kerjasama Tjazpromexport dari Uni Soviet. Namun, terjadinya

gejolak politik dan ekonomi yang parah, mengakibatkan pembangunan pabrik

sempat terhenti. Barulah memasuki awal 1970an, unit pabrik dilanjutkan

pembangunannya dan dioperasikan secara resmi pada tanggal 31 Agustus 1970

dengan nama perusahaan Krakatau Steel. Selama 11ngina pertama perusahaan


berdiri, Krakatau Steel telah melakukan gerak cepat dalam pembangunan

kawasan operasi terpadu produksi baja di Cilegon dengan berbagai peresmian

operasional perdana yang disaksikan dan diresmikan langsung oleh Presiden

Soeharto dari pusat pengolahan air terpadu, pelabuhan cigading, PLTU Cilegon

400 MW serta pabrik baja terpadu yang meliputi 4 produk baja utama.

Pada saat ini, Krakatau Steel telah melakukan pengembangan dan perluasan

wilayah usahanya dengan menggandeng perusahaan produsen baja besar dan ternama

dunia seperti Pohang Iron & Steel Corporation dari Korea Selatan, Nippon Steel dari

Jepang untuk meningkatkan kuantitas produksi dan kualitas produk baja Krakatau

Steelyang terus mendorong percepatan diversifikasi produk, supaya perusahaan bisa

menjangkau kebutuhan pasar lebih spesifik dengan harga yang kompetitif. Kerjasama

tersebut menjadi peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi

baja Indonesia yang mulai berkembang, seiring dengan berlakunya UU no 9 Tahun

2009 tentang kewajiban untuk mengolah bahan tambang menjadi produk hilir

tambang sekaligus memanfaatkan tren hilirisasi 12ngina12l pertambangan.


3.2 Sejarah Perusahaan

Jauh sebelum gagasan 13ngina13l baja nasional muncul, cikal bakal

pengolahan bijih besi telah lahir sejak tahun 1861. Kala itu, pemerintah

13ngina13l Hindia Belanda membangun tanur di Lampung. Pembangunan Tanur

di Lampung berfungsi untuk mengolah hasil tambang bijih besi berbahan bakar

batubara. Meski berukuran kecil, 13ngina13l pengolahan tersebut mampu

menghasilkan baja kasar yang berfungsi untuk membuat suku cadang pabrik gula,

pabrik karet dan peralatan pertanian. Namun 13ngina13l pengolahan bijih besi

tersebut tutup lantaran pengelolaannya yang tidak 13ngina13l1313e13.

Pada masa pendudukan Jepang, sebuah tanur pernah dibangun di Kalimantan

Selatan dengan bahan bakar batu bara. Namun, banyaknya gejolak perang dan

revolusi fisik mengakibatkan perintisan 13ngina13l baja sempat terhenti. Baru pada

tahun 1956, 13ngina13l baja mulai mendapat perhatian dengan diperkuat adanya

gagasan mendirikan 13ngina13l baja nasional. Menteri Perindustrian dan

Pertambangan, Chaerul Saleh bersama Djuanda dari Biro Perancang Negara (kini

Bappenas), mulai menyusun cetak biru 13ngina13l baja nasional. Indonesia yang

sedang giat-giatnya melakukan pembangunan sangat membutuhkan keberadaan


14ngina14l pengolahan bijih besi. Biro Perancang Negara menggandeng konsultan

asing untuk merintis 14ngina14l baja yang bernama Proyek Besi Baja Trikora.

Setelah studi kelayakan selesai disusun, Cilegon dipilih sebagai tempat

pengolahan dan produksi hasil olahan bijih besi karena memiliki kelebihan seperti,

lahan luas yang tidak mengalihfungsikan lahan pertanian, terdapat sumber air yang

melimpah, aksesnya yang terjangkau dari berbagai pulau untuk mendatangkan besi

tua melalui pelabuhan Merak. Penandatanganan kerjasama pembangunan dengan

Tjazpromexport (All Union Export-Import Corporation) dari Uni Soviet pada 7 Juni

1960 berlanjut dengan peletakan batu pertama pada 20 Mei 1962. Sekali lagi,

pembangunan ini kembali terhenti karena gonjang-ganjing politik G30S/PKI. Setelah

vakum selama lima tahun, Proyek Besi Baja Trikora dilanjutkan lewat Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35, 31 Agustus 1970 dengan didirikannya PT

Krakatau Steel (Persero). Pendirian Krakatau Steel disahkan dengan Akte Notaris Tan

Thong Kie Nomor 34, pada tanggal 23 Oktober 1971 di Jakarta.

Sejak itu, Krakatau Steel mulai mengejar ketertinggalannya dengan mempercepat

pembangunan 14ngina14l baja terpadu di Indonesia. Gerak maju dan usaha keras itu

dapat dilihat dari serangkaian peresmian unit-unit pabrik dan sarana pendukungnya.

Pada tahun 1977, peresmian perdana oleh Presiden Soeharto sejumlah pabrik seperti,
pabrik Besi Beton, pabrik Besi Profil dan Pelabuhan Cigading. Dua tahun kemudian,

secara resmi pembangunan pabrik Besi Spons, pabrik Billet Baja, pabrik Batang

Kawat, Pembangkit Listrik Tenaga Uap 400 MW, pusat pengolahan air dan PT KHI

Pipe selesai dan beroperasi penuh. Pada tahun 1983 pembangunan pabrik Slab Baja,

pabrik Baja Lembaran Panas dan pabrik Besi Spons selesai dibangun dan resmi

dioperasikan. Hingga pada 1993, masih ada peresmian perluasan dan modernisasi.
1.5 Struktur Organisasi PT Krakatau Steel
1.7 Waktu Prakerin
Adapun waktu atau jam kerja karyawan PT. Krakatau Steel Persereo Tbk adalah

sebagai berikut:

1. Karyawan regular atau daily

Senin – Jum’at : 07.45 – 16.45

Istirahat makan siang : 12.00 – 13.00

2. Karyawan Shift

Shift 1 : 22.00 – 06.00

Shift 2 : 06.00 – 14.00

Shift 3 : 14.00 – 22.00

Karyawan pabrik (Shift) terdiri dari 4 grup setiap harinya yang terbagi

menjadi Shift 1, shift 2, shift 3, dan 1 shift libur.

Jam kerja tersebut dapat berubah sesuai dengan kepentingan operasional

perusahaan yang tentunya dengan mengindahkan peraturan perundang – undangan

yang berlaku. Untuk pelaksanaan kerja praktik di lakukan penulis sesuai dengan

jadwal non shift (daily).


1.8 Bidang Usaha/Produk

Hot Rolled Coil Steel

Baja lembaran panas yang berupa coil dan pelat adalah jenis produk baja yang

dihasilkan dari proses pengerolan panas. Pabrikan dan para pengguna jenis baja ini

umumnya menyebut produk ini ‘baja hitam’ sebagai pembeda terhadap produk baja

lembaran dingin yang juga biasa dikenal sebagai ‘baja putih’.

Krakatau Steel memproduksi baja plain carbon dan baja micro-alloyed yang

dapat digunakan untuk berbagai penggunaan, dari kualitas umum atau komersial

hingga kualitas khusus, seperti struktur rangka baja, komponen dan rangka kendaraan

bermotor, tiang pancang, komponen alat berat, fabrikasi umum, pipa dan tabung

umum, pipa dan tabung untuk jalur pipa dan casing, tabung gas, baja tahan korosi

cuaca, bejana bertekanan, boilers, dan konstruksi kapal.

Ketebalan pelat baja lembaran panas berkisar antara 0,18 hingga 25 mm,

sedangkan lebarnya antara 600 hingga 2060 mm. Produk baja lembaran panas dapat

diberikan dalam bentuk coil dan pelat. Kondisinya dapat berupa gulungan atau

sebagai produk yang melalui proses pickling dan oiling (hot rolled coil-pickled oiled

atau HRC-PO).
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk mampu menghasilkan baja lembaran panas

berkualitas tinggi untuk penggunaan khusus karena telah menjalankan proses

20ngina20 thermomekanik dan proses desulfurisasi menggunakan ladle furnace.[2]

Penggunaan baja lembaran panas meliputi aplikasi-aplikasi seperti yang tercantum di

bawah ini:

Konstruksi Umum & Las

Pipa & Tabung

Komponen & Rangka Otomotif

Jalur Pipa untuk Minyak & Gas

Casing & Tubing Pipa Sumur Minyak

Tabung Gas

Baja Tahan Korosi Cuaca

Rerolling

Konstruksi Kapal Boiler & Pressurized Container


Cold Rolled Coil Steel

Baja lembaran dingin yang banyak dikenal dengan nama ‘baja putih’ (‘white

steel’) adalah salah satu bentuk produk baja yang dihasilkan dari proses pengerolan

dingin. ‘Baja putih’ ini memiliki sifat tipikal yang berbeda secara signifikan dengan

‘baja hitam’ atau baja lembaran panas. Baja lembaran dingin memiliki kualitas

permukaan yang lebih baik, lebih tipis dan dengan ukuran yang lebih presisi, serta

mempunyai sifat mekanis yang baik dan formability yang sangat bagus.

Baja dalam kategori ini umumnya dimanfaatkan dalam proses pembentukan

karena material ini memiliki formability, weldability, dan kualitas roughness yang

lebih baik. Baja putih ini juga dipakai untuk aplikasi dalam 21ngina21l galvanizing

(zinc-coating), enamelware (porcelain-coating), dan digunakan sebagai bahan baku

pembuatan kaleng makanan berlapis timah (tin mill-black plate) dalam 21ngina21l

makanan dan minuman. Untuk lembaran baja yang dikuatkan (annealed sheet),

kisaran ketebalan baja putih yang dihasilkan Krakatau Steel adalah 0,20 hingga 3,00

mm, sedangkan untuk unannealed (dalam bentuk gulungan) ketebalan maksimumnya

adalah 2,00 mm.


Krakatau Steel memiliki fasilitas vacuum degasser dan ladle metallurgy untuk

menghasilkan baja dengan kualitas khusus, seperti baja karbon sangat rendah dan

Interstitial Free Steel (IF Steel) yang cocok digunakan untuk menghasilkan produk

dengan kualitas extra deep drawing. Untuk dapat memenuhi kebutuhan baja lembaran

dingin dengan formability dan kualitas permukaan yang tinggi, Krakatau Steel

menggunakan fasilitas batch annealing furnace khusus dengan atmosfer 22ngina22l

murni.[3]

Aplikasi baja lembaran dingin yang diproduksi Krakatau Steel antara lain dalam

bidang-bidang sebagai berikut:

Penggunaan Umum

Otomotif

Galvanized Sheet

Pipa & Tabung

Porcelain Enamelware

Tin Mill Black Plate


Wire Rod

Batang kawat dibuat dari baja billet, oleh sebab itu batang kawat

dikategorikan sebagai produk batangan, untuk membedakannya dari baja lembaran

panas dan baja lembaran dingin yang dibuat dari baja slab. Batang kawat biasanya

dikelompokkan berdasarkan kandungan karbonnya, yaitu batang kawat dengan

karbon rendah, sedang, atau tinggi. Selain itu batang kawat juga dikategorikan

berdasarkan aplikasinya.

Batang kawat karbon rendah dan sedang memiliki kandungan karbon kurang

dari 0,25%. Baja jenis ini umumnya digunakan untuk kawat, paku, wire mesh, dan

sebagai bahan baku untuk welded fabrication (kisi-kisi jendela atau pintu, pagar, dan

jeruji).

Aplikasi khusus seperti untuk kawat elektroda berlapis untuk keperluan

pengelasan, memerlukan 23ngina23 yang sangat ketat dalam hal kandungan alloy

seperti yang diinginkan oleh pelanggan. Aplikasi-aplikasi lainnya memerlukan kuat

23ngin yang lebih tinggi. Aplikasi tersebut memerlukan kandungan karbon yang

tinggi (biasanya lebih dari 0,40%) dengan tambahan beberapa alloy seperti Nb, V,

dan Cr, sehingga dapat dihasilkan baja batangan yang memiliki kuat 23ngin dan

formability yang lebih baik. Batang kawat karbon tinggi umumnya dimanfaatkan
untuk spring bed, jari-jari roda sepeda (motor), rangka 24ngina, dan konstruksi-

konstruksi lainnya.

Aplikasi batang kawat meliputi:

Kawat, Paku, dan Mesh

Mur & Baut

Spring Bed, Spoke, dll.

Kawat Elektroda
1.9 Plant Tempat Penulis PRAKERIN Di PT. Krakatau Steel

1. CRM (Cold Rolling Mill)

Proses-Proses di PPBLD

3. CPL (Continuous Pickling Line)

Fungsi: Proses pembersihan permukaan strip dari scale yang di akibatkan

karena proses oksidasi dari HSM dengan larutan asam klorida (HCL) secara

terus menerus.

Tebal Strip : 1.8 – 6.0 mm

Lebar Strip : 650 – 1350 mm

Kecepatan Proses : 220 mpm

Kapasitas Produksi : 950.000 T/tahun


3. CTCM (Continuous Tandem Cold Mill)

Fungsi: Proses mereduksi (menipiskan) strip dengan ketebalan yang

diinginkan yang dilakukan secara bartahap pada 5 stand secara terus menerus.

Tebal strip:

v Input : (1.8 – 6.0) mm

v Output : (0.18- 3.0) mm

Lebar strip : 600-1300 mm

Kecepatan proses : 1980 mpm

Kapasitas produksi : 907.345 T/tahun


3. ECL 1 (Electrolytic Cleaning Line 1)

Fungsi: Membersihkan permukaan strip dari sisa-sisa Greas/kotoran yang

terjadi saat proses CTCM pembersihan dilakukan dengan cara system

elektrolisa menggunakan larutan caustic soda ( NaOH).

Tebal strip : (0.18-0.8) mm

Lebar strip : 600-1300 mm

Kecepatan proses : 800 mpm

Kapasitas produksi : 350.000 T/tahun

3. ECL 2 (Electrolytic Cleaning Line 2)

Fungsi: Membersihkan permukaan strip dari sisa-sisa Greas/kotoran yang

terjadi saat proses CTCM pembersihan dilakukan dengan cara system

elektrolisa menggunakan larutan caustic soda ( NaOH).


Tujuan: Menghilangkan sisa rolling oil agar pada proses BAF sisa oli tidak

menjadi cacat carbon pada permukaan strip yang dapat mempengaruhi sifat

coating.

Tebal strip : (0.4 – 2.0) mm

Lebar strip : 600-1300 mm

Kecepatan proses : 330 mpm

Kapasitas produksi : 300.000 T/thn

5. CAL (Continuous Annealing line)

Fungsi: Mengembalikan sifat mekanis baja yang berubah akibat proses

rolling di CTCM dengan cara memanaskan strip sampai 28ngina28l2828e

600 – 700 °C dan diproses secara continuous.


Tebal strip : (0.18 – 0.6) mm

Lebar strip : 600-1067 mm

Kecepatan Proses : 450 mpm

Kapasitas Produksi : 300.000 T/tahun

3. BAF (Batch Anneling Furnace)

Fungsi: Mengembalikan sifat mekanis baja yang berubah akibat proses

rolling di CTCM dengan cara memanaskan coil sampai temperature

600-700 oC.

Proses BAF:

Preparation : penumpukan coil

Filling with gas HNX : pengisian gas HNX kedalam inner cover
Tightness test : Pengetesan kebocoran inner cover

Prepurging : memasukkan gas HNX untuk

menghilangkan udara bebas yang terjebak di inner cover

Waiting for a furnace : menunggu furnance

Heating time : proses pemanasan awal

Soaking time : proses penstabilan 30ngina30l3030e

Cooling : pendinginan

Tebal Strip : (0.18 – 3.0)

Kapasitas Prpduksi : 200.000 T/tahun


3. TPM (TEMPER PASS Mill)

Fungsi:

Memperbaiki sifat mekanis dari strip setelah proses annealing dengan cara

memberikan elongation.

Memperbaiki flatness dari strip.

Memberikan kekasaran pada permukaan strip (Roughness).

Tebal strip : (0.18 – 3.0) mm

Lebar strip : 600-1300 mm

Kecepatan proses : 1980 mpm

Kapasitas produksi : 700.000 T/tahun


3. PRP (Preparation Line)

Fungsi: Menyiapkan barang jadi yang ingin dikirim ke konsumen dan untuk

memberikan pelumasan oli, pemotongan sisi dan pembungkusan coil

dalam bentuk gulungan.

Tebal strip : (0.18 – 3.0) mm

Lebar strip : 500-1250 mm

Kecepatan proses : 550 mpm

Kapasitas produksi : 200.000 T/tahun


10. SHEARING LINE

Fungsi: Untuk memberikan pelumasan oli pada strip dan Memotong strip

dari coil menjadi sheet ( lembaran).

Tebal strip : (0.18 – 3.0) mm

Lebar strip : 500-1250 mm

Kecepatan proses : 122 mpm

Kapasitas produksi : 120.000 T/tahun


BAB II

URAIAN KEGIATAN

2.0 Sistem Penguasaan kerja

Selama melakukan program PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) di PT. Krakatau

Steel, mulai dari tanggal 06 September 2017 s/d 04 Februari 2018, Penulis di

tempatkan di Electrical CPL-ARP CRM PT. Krakatau Steel.

2.1 Rangkuman Kegiatan PRAKERIN

1. Kesehatan & Keselamatan kerja (Safety Orientasi)

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait

dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja

di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk

memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga

melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang

juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas,

dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan

bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi

aman sepanjang waktu. Praktek K3 (Keselamatan Kesehatan kerja)

meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga


penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan

perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan

kerja, teknik keselamatan, teknik industry, kimia, fisika kesehatan,

psikologi organisasi dan industry, ergonomika, dan psikologi kesehatan

kerja.

Alat Keselamatan Kerja


2. Motor Control Center (MCC)

Motor Control Center (MCC) merupakan tempat pengontrolan operasi

motor listrik yang terdiri dari beberapa komponen yaitu, motor starter, busbar,

dan beberapa peralatan control yang kesemuanya berfungsi untuk melakukan

pengontrolan operasi motor listrik dan menempatkan komponen – komponen

tersebut dalam suatu panel – panel yang terintegrasi yang terbuat dari

lempengan campuran besi metal dan besi karbon yang berupa box atau kotak.

3. Fungsi Dasar Motor Control Center (MCC)

Motor Control Center pada dunia indsutri memiliki dua fungsi utama,

yaitu. System proteksi dari beban motor system control, interlock dan

monitoring beban motor.

MCC di installasi dalam suatu panel yang terdiri dari motor starter, bus

bar, sekering (fuse), kontaktor dan sebagainya seperti terlihat pada gambar di

bawah ini.
Motor starter berfungsi untuk mengendalikan motor, yaitu menghidupkan

motor kemudian mematikannya dengan menggunakan contactor yang ada di

dalamnya. Selain itu, motor starter ini di fungsikan juga sebagai “Overload Relay”

yang di gunakan untuk memproteksi motor dengan cara memutuskan aliran listrik ke

motor saat kondisi beban berlebih (overload). Meskipun overload relay memberikan

proteksi dari beban berlebih, tetapi overload relay ini tidak di gunakan untuk

memproteksi terhadap terjadinnya “arus pendek”. Untuk alas an ini, maka di

gunakanlah fuse atau sekering.

4. Fungsi Komponen – Komponen Yang Ada Di MCC

- Fuse atau Sekering

Fuse atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen

yang berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun perangkat

listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang

Akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan ataupun

terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah peralatan listrik /

Elektronika. Dengan putusnya Fuse (sekering) tersebut, Arus listrik yang berlebihan

tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian Elektronika sehingga tidak merusak

komponen-komponen yang terdapat dalam rangkaian Elektronika yang bersangkutan.

Karena fungsinya yang dapat melindungi peralatan listrik dan peralatan Elektronika

dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan, Fuse atau sekering juga sering

disebut sebagai Pengaman Listrik.


- Bus Bar

Pengertian Bus Bar yaitu susunan konduktor yang biasanya berupa pelat

tembaga atau alumunium yang di gunakan dalam sebuah panel kelistrikan untuk

mendistribusikan atau menghantarkan energy listrik sesuai keperluan tentunya

terdapat masukkan dan juga keluaran panel listrik.

- Kontaktor

Kontaktor juga disebut saklar elektromagnetik, yaitu : “ Saklar yang system

operasinya dengan cara kerja 38ngina elektromagnetik dan merupakan suatu alat

yang aman untuk penyambungan dan pemutusan secara terus menerus / Continue

Kontaktor digunakan untuk mengerjakan atau mengoperasikan dengan

seperangkat alat control beban, seperti:


Penerangan

Pemanas

Pengontrolan Motor – motor Listrik

Pengaman Motor – motor Listrik

Pada pengaman motor – motor listrik beban lebih dilakukan secara

terpisah. Kontaktor akan bekerja dengan normal bila diberikan tegangan 85 %

sampai 110 % dari tegangan permukaannya. Sedangkan bila lebih kecil dari

85 % kontaktor akan bergetar atau bunyi. Jika lebih besar dari 110 %

kontaktor akan panas dan terbakar. Kontaktor mempunyai kontak – kontak

UTAMA dan kontak – kontak BANTU yang terdiri dari

NORMALLY OPEN (NO)

NORMALLY CLOSE (NC)


- Thermal Overload Relay

Bekerja memutus rangkaian dengan cara mendeteksi panas yang di

akibatkan oleh arus yang mengalir pada elemen bimetal yang terdapat pada

thermal overload relay itu sendiri.

Thermal overload relay memiliki 3 (tiga) kontak terminal utama yang

biasanya sebagai penghubung antara kontaktor magnet dengan motor listrik dan

memiliki 2 (dua) kontak bantu NO dan NC, kontak NO dan NC ini biasanya di

gunakan sebagai pengontrolan rangkaian dan indicator gangguan.


Agar TOR dapat bekerja sebagai pengaman motor listrik dari beban lebih

maka pengaturan arus pada thermal overload harus di setting tidak terlalu jauh

melebihi arus motor listrik setelah mendapat beban. Kalau pengaturan arus

terlalu jauh melebihi arus motor listrik maka thermal overload relay tidak akan

maksimal mengamankan motor namun sebaliknya jika pengaturan arus thermal

sama atau di bawah arus motor listrik malah terlalu sensitive nantinya sehingga

baru bekerja sebentar udah pada trip.

- Fuse Holder

Fuse holder adalah fuse yang di lengkapi dengan wadah (dudukan fuse), fuse

dapat di buka tutup seperti MCB yang dapat di on – off kan, apabila fuse di buka

maka arus listrik akan terputus (off), apabila di tutup maka arus listrik akan

terhubung (on).
- Kontak Bantu Kontaktor

Kontak bantu ini terdiri dari NO dan NC yang di fungsikan khusus untuk

membantu kebutuhan anda jika kurangnya kebutuhan kontak pada kontak

utama. Kontak ini biasanya di beri kode penomoran dari angka 13 hingga 22
- Trafo Control

Peralatan ini biasanya di gunakan untuk motor dengan daya kuda maksimum

200HP. Untuk daya kuda maksimal 10HP dalam pengopersianya biasanya hanya

menggunakan saklar on – off

3. Hubungan Antara Motor AC Ke Plant CPL Bagian Produksi

Sebelumnya saya akan membahas tempat saya pkl di PT. Krakatau Steel yaitu

CPL Adalah Continouse Pickling line itu plant yang berfungsi sebagai pencucian strip

dari coil di lepas dari gulungan lalu menjadi lembaran yang berlanjut lalu di cuci atau

di bersihkan lalu hasilnya mennjadi Non Po dan Po. Non Po adalah oli yang tidak di

basahi dengan oli sedangkan Po yaitu picking oil yang berarti koil di basahi dengan

oli untuk menjaga ketahanan koil selama 3 bulan.


Macam macam Motor Ac yang di control oleh MCC, di antaranya seperti di

bawah ini:

- Motor Ac untuk pompa Hydroulic

Fungsinya untuk memompakan oli ke macam macam cylinder

- Motor Ac untuk sumppump

Fungsinya untuk menyedot air yang kotor

- Motor Ac untuk exhaust

Funngsinya untuk menyedot udara kotor dan di buang 44ngina44 bebas

- Motor Ac untuk pompa dryer

Fungsinya untuk menyedot udara panas untuk mengeringkan strip

- Motor Ac untuk pompa spray

Fungsinya untuk menyedot air mencuci strip

- Motor Ac untuk pompa heat exchanger

Fungsinya untuk membantu memanaskan larutan acid dalam tangki

- Dan lain - lain


3. Definisi motor 3 fasa

Motor dalam dunia kelistrikan ialah mesin yang digunakan untuk

mengubah 45ngina listrik menjadi 45ngina mekanik. Salah satu motor listrik

yang umum digunakan dalam banyak aplikasi ialah motor induksi. Motor

induksi merupakan salah satu mesin asinkronous (asynchronous motor)

karena mesin ini beroperasi pada kecepatan di bawah kecepatan sinkron.

Kecepatan sinkron sendiri ialah kecepatan rotasi medan 45ngina45l pada


mesin. Kecepatan sinkron ini dipengaruhi oleh frekuensi mesin dan

banyaknya kutub pada mesin. Motor induksi selalu berputar dibawah

kecepatan sinkron karena medan magnet yang terbangkitkan pada stator

akan menghasilkan fluks pada rotor sehingga rotor tersebut dapat berputar.

Namun fluks yang terbangkitkan pada rotor mengalami lagging dibandingkan

fluks yang terbangkitkan pada stator sehingga kecepatan rotor tidak akan

secepat kecepatan putaran medan magnet. Berdasarkan suplai input yang

digunakan terdapat 2 jenis motor induksi, yaitu motor induksi 1 fasa dan

motor induksi 3 fasa. Dalam artikel ini hanya akan dijelaskan mengenai

motor induksi 3 fasa, namun untuk prinsip kerjanya sendiri kedua jenis motor

induksi tersebut memiliki prinsip kerja yang sama. Yang membedakan dari

kedua motor induksi ini ialah motor induksi 1 fasa tidak dapat berputar

tanpa bantuan putaran dari luar pada awal motor digunakan, sedangkan

motor induksi 3 fasa dapat berputar sendiri tanpa bantuan gaya dari luar.
Kontruksi Motor 3 Fasa

1. Stator merupakan komponen yang tidak berputar pada mesin. Pada

komponen ini dipasang stator winding berupa kumparan. Stator ini

dihubungkan dengan suplai 3 fasa untuk memutar rotor. Stator sendiri

memiliki 3 bagian penting:

 Frame
Frame merupakan bagian terluar dari stator. Berfungsi sebagai

tempat untuk memasang inti stator (stator core) dan juga

melindungi keseluruhan komponen dari gangguan benda benda

dari luar (seperti batu yang dilemparkan ke motor atau

semacamnya). Umumnya frame dibuat dari besi agar frame

menjadi kuat. Dalam konstruksinya, air gap (celah udara) pada

motor haruslah sangat kecil agar rotor dan stator konsentris dan

mencegah induksi yang tidak merata. Air gap yang dimaksud disini

ialah celah yang mungkin terbentuk pada permukaan frame

bukan lingkaran besar seperti pada gambar, karena lingkaran

tersebut akan diisi oleh inti stator dan rotor.

 Inti

Inti stator merupakan tempat dimana stator winding

dipasang. Inti stator bertugas untuk menghasilkan fluks. Fluks ini

dihasilkan oleh kumparan pada stator winding dan dialiri oleh

arus 3 fasa dari suplai 3 fasa. Untuk mencegah arus eddy yang
besar pada stator winding umumnya inti stator dilapisi oleh

lamina. Lamina sendiri terbuat oleh campuran besi 49ngina49

untuk mencegah rugi-rugi histerisis. Pada inti stator juga dipasang

kutub-kutub magnet untuk menghasilkan fluks.

 Winding

Stator winding merupakan kumparan yang masing-masing

kumparannya dihubungkan menjadi rangkaian star atau delta,

tergantung dari bagaimana metode untuk memutar mesin yang

digunakan dan jenis rotor yang digunakan. Untuk rotor jenis

sarang tupai umumnya menggunakan rangkaian delta sedangkan

rotor jenis slip ring bisa menggunakan salah satu dari keduanya.

Stator winding dipasang pada sela-sela inti stator dan berfungsi

untuk menghasilkan fluks. Stator winding juga dikenal sebagai

kumparan medan.

2. Rotor
Merupakan bagian yang dapat berputar dari motor. Rotor dihubungkan

dengan beban yang akan diputar dengan sebuah shaft yang terpasang pada pusat

rotor. Berdasarkan konstruksinya, rotor dibagi menjadi 2 macam:

 Sarang Tupai Atau Squirrel Cage

Rotor tipe ini memiliki bentuk seperti roda gear, berbentuk

tabung dan diberi beberapa slot dipermukaannya. Slot ini tidak

dibuat lurus namun sedikit miring untuk memperhalus kerja

motor dan membuat “konduktor” pada rotor. Dikedua ujung rotor

dipasang cincin alumunium. Umumnya rotor jenis ini terbuat dari

alumunium atau tembaga. Rotor jenis ini sangat sering digunakan

karena mudah dibuat dan dapat digunakan berapapun kutub pada


stator. Rotor jenis ini dapat ditemui pada kipas 51ngina dan

blower pada printer.

 Slip Ring

Rangkaian Rotor Slip Ring

Rotor tipe ini memiliki rangkaian kumparan pada ujungnya

dan memiliki sejumlah slip ring di belakangnya. Tiap kumparan

terhubung dengan salah satu slip ring dimana masing-masing slip


ring juga terhubung dengan rangkaian yang sama dengan

rangkaian kumparannya. Semisal rangkaian kumparannya

berbentuk star maka rangkaian slip ring juga berbentuk star.

Umumnya ditiap slip ring dipasang rheostat sehingga kecepatan

putaran motor dapat diatur dengan mudah. Umumnya rotor jenis

ini digunakan untuk beban-beban besar seperti untuk

menggerakkan elevator atau lift.

Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Fasa

Motor Induksi 3 Fasa bekerja sebagai berikut. Misalkan kita memiliki sumber

AC 3 fasa yang terhubung dengan stator pada motor. Karena stator terhubung

dengan sumber AC maka arus dapat masuk ke stator melalui kumparan stator.

Sekarang kita hanya melihat 1 kumparan stator saja. Sesuai 52ngin faraday bahwa

apabila terdapat arus yang mengalir pada suatu kabel maka arus itu dapat

menghasilkan fluks magnet pada kabel tersebut, dimana arahnya mengikuti kaidah

tangan kanan.
Arus pada Kabel menghasilkan Fluks

Setiap fasa dalam kumparan stator akan mengalami hal yang sama karena

setiap fasa dialiri arus, namun besarnya fluks yang dihasilkan tidak sama di setiap

waktu. Hal ini disebabkan besarnya arus yang berbeda-beda pada tiap fasa di tiap

waktunya. Misalkan fasa-fasa ini diberi nama a, b, dan c. Ada kalanya arus pada fasa

a maksimum sehingga menghasilkan fluks maksimum dan arus fasa b tidak mencapai

makismum, 53ngina53 kalanya arus pada fasa b maksimal sehingga menghasilkan

fluks maksimum dan arus pada fasa a tidak mencapai maksimum. Hal ini

mengakibatkan fluks yang dibangkitkan lebih cenderung pada fasa mana yang

mengalami kondisi arus paling tinggi. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa

medan magnet yang dibangkitkan juga ikut “berputar” seiring waktu. Kecepatan

putaran medan magnet ini disebut kecepatan sinkron.


Berputarnya Medan Magnet akibat Arus 3 Fasa pada Rangkaian

Sekarang ditinjau kasus rotor sudah dipasang dan kumparan stator sudah

dialiri arus. Akibat adanya fluks pada kumparan stator maka arus akan terinduksi

pada rotor. Anggap rotor dibuat sedemikian sehingga arus dapat mengalir pada

rotor (seperti rotor tipe squirrel cage). Akibat munculnya arus pada rotor dan

adanya medan magnet pada stator maka rotor akan berputar mengikuti 54ngin

54ngina54. Hal yang menarik disini ialah kecepatan putaran rotor tidak akan pernah

mencapai kecepatan sinkron atau lebih. Hal ini disebabkan karena apabila kecepatan

sinkron dan rotor sama, maka tidak ada arus yang terinduksi pada rotor sehingga

tidak ada gaya yang terjadi pada rotor sesuai dengan 54ngin 54ngina54. Akibat tidak

adanya gaya pada rotor maka rotor jadi melambat akibat gaya-gaya kecil (seperti

gaya gesek dengan sumbu rotor atau pengaruh udara). Namun saat rotor melambat

kecepatan sinkron dan kecepatan rotor jadi berbeda. Akibatnya pada rotor akan
terinduksi arus sehingga rotor mendapatkan gaya berdasarkan 55ngin 55ngina55.

Dari gaya itulah motor dapat menambah kecepatannya kembali. Fenomena

perbedaan kecepatan ini dikenal sebagai slip.

Gaya timbul akibat dari 55ngin Lorentz

Mengapa Motor Induksi 3 Fasa Dapat Start Sendiri?

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa motor ini memiliki 3 fasa pada

masing-masing kumparan statornya. Karena besarnya arus yang dibangkitkan dari


masing-masing fasa berbeda tiap waktunya, maka fluks yang dihasilkan juga

berbeda-beda, seolah-olah medan magnet yang dihasilkan juga ikut “berputar”

seiring waktu. Sehingga jika ada rotor yang diam dipasang diantara medan magnet

ini maka rotor akan mengalami gaya karena terjadi perbedaan kecepatan antara

rotor dan medan magnet ini. Berbeda dengan motor induksi 1 fasa yang medan

magnetnya juga diam. Karena rotor dan medan magnet sama-sama diam maka rotor

tidak mengalami gaya, atau lebih tepat dikatakan resultan gayanya nol karena gaya

yang dihasilkan fluks sama dengan gaya yang dihasilkan arus induksi pada rotor.

7. Motor Induksi 1 Fasa

- Kontruksi Motor 1 Fasa


Misalkan lagi rotor dari motor tersebut sudah diputar sedikit. Karena rotor

berputar maka dapat dikatakan bahwa konduktor pada rotor akan bergerak

melewati stator winding. Karena konduktor pada rotor bergerak 57ngina57l

terhadap fluks pada stator winding, akibatnya muncul tegangan ggl (gaya gerak

listrik) pada konduktor rotor sesuai dengan 57ngin faraday. Anggap lagi motor

terhubung dengan beban yang akan dioperasikan. Karena motor terhubung dengan

beban maka arus dapat mengalir pada kumparan rotor akibat adanya tegangan ggl

pada rotor dan terhubungnya rotor dengan beban. Arus yang mengalir pada rotor ini

disebut arus rotor. Arus rotor ini juga menghasilkan fluks yang dinamakan fluks

rotor. Interaksi antara kedua fluks inilah yang menyebabkan rotor didalam motor
dapat berputar sendiri. Perlu diingat bahwa pada kondisi awal diasumsikan rotor

sudah diberi gaya luar untuk menggerakkan konduktor pada rotor, karena jika tidak

maka rotor akan diam terhadap fluks pada kumparan stator sehingga tidak terjadi

tegangan ggl pada kumparan rotor, sesuai dengan 58ngin faraday.

4 Putaran Pada Rotor Akibat Fluks

Sebelumnya telah dibahas mengenai adanya arus stator yang mengakibatkan

munculnya arus pada rotor karena 58ngin faraday. Masing-masing arus menghasilkan

fluks yang mempengaruhi rotor. Bagaimana fluks tersebut mempengaruhi kecepatan

putaran rotor akan dibahas pada 58ngina58l58 ini. Arus stator akan menghasilkan

fluks utama, sedangkan arus pada rotor menghasilkan fluks pada rotor. Masing-

masing fluks ini akan mempengaruhi arah putaran rotor, hanya saja arah keduanya

berlawanan. Sesuai hokum 58ngina58, apabila kita memiliki sebuah kabel yang dialiri
arus dan terdapat fluks medan magnet disekitar kabel tersebut maka akan terjadi

gaya pada kabel tersebut. Karena besarnya fluks pada stator dan rotor 59ngina59l

sama maka gaya yang dihasilkan juga sama. Namun karena arah gaya yang berbeda

mengakibatkan rotor tidak berputar akibat kedua gaya yang saling menghilangkan.

Hal ini juga yang mengakibatkan motor induksi perlu diputar sedikit, agar salah satu

gaya yang dihasilkan oleh fluks lebih besar daripada yang lainnya sehingga rotor dapat

berputar.

Saat rotor tidak berputar total gaya pada masing masing fluks 0
Saat rotor sudah berputar sedikit, total gaya akan memiliki perbedaan sehingga

terjadi putaran

- Jenis-Jenis Motor Induksi Satu Fasa

Motor induksi satu fasa ini memiliki 4 jenis berdasarkan bagaimana motor ini

diaktifkan sendiri (self-starting).

Motor Induksi Split-Phase

Motor Jenis ini menggunakan kapasitor di salah satu stator windingnya,

dimana besarnya kapasitas dari kapasitor sebisa mungkin dibuat kecil. Misalkan kita

memiliki sumber arus 2 fasa dan sumber ini disambungkan pada motor jenis ini,

maka arus yang mengalir pada salah satu winding akan membesar dan mengalami

pergeseran fase. Akibat 2 hal tersebut, motor akan dapat berputar karena

perbedaan fluks dari masing-masing winding. Torsi yang dihasilkan umumnya dapat

mencapai kecepatan maksimum dari motornya. Motor jenis ini sering dipakai pada

beban 200W. Peletakan kapasitor sangat berpengaruh pada rangkaian ini karena

dapat mengubah aras fluks yang dihasilkan dan sebagai akibatnya mengubah arah

putaran rotor.
Rangkaian Ekivalen Split-Phase

- Motor Induksi Capasitor-Start

Motor jenis ini kurang lebih sama dengan motor induksi tipe split-phase.

Perbedaannya ialah adanya switch yang dipasang antara salah satu stator winding

dan kapasitor. Kondisi dari switch akan menjadi close saat motor mulai berputar dan

menjadi open ketika motor mulai mencapai kecepatan yang diinginkan. Umumnya

belitan pada winding yang diserikan dengan kapasitor dibuat lebih banyak untuk

mencegah panas berlebihan pada winding tersebut. Motor jenis ini dipakai pada alat

elektronik yang memakan daya tinggi seperti AC.


Rangkaian Ekivalen Capacitor-Start

- Motor Induksi Capacitor-Run

Perbedaan motor tipe ini dengan motor sebelumnya ialah adanya kapasitor yang

besar yang di-paralel dengan switch dan kapasitor lainnya (yang kecil). Umumnya

motor induksi tipe ini bekerja pada torsi yang lebih tinggi sama seperti motor

sebelumnya, hanya saja arus yang mengaliri motor cukup kecil.

Rangkaian Ekivalen Capacitor Run

- Motor Induksi Shaded Pole

Motor ini memiliki nama Shaded Pole karena 1/3 dari kutub pada stator

ditutup dengan tembaga untuk menghasilkan perbedaan sudut fluks yang lebih
besar. Akibat perbedaan ini, rotor pada motor dapat berputar dengan mudah. Kedua

winding pada motor tipe ini tersambung 63ngina63l secara langsung (tanpa ada

komponen lain), namun pada salah satu winding diberikan coil tap untuk mengatur

kecepatan motor. Motor tipe ini memiliki torsi starting yang sangat rendah sehingga

sering digunakan pada alat-alat elektronik disekitar kita, seperti kipas 63ngina.

Rangkaian Motor Induksi Shaded Pole

- Mengapa Motor Induksi 1 Fasa Tidak Bisa Di–Start Sendiri?

Seperti yang dijelaskan sedikit di atas, motor induksi 1 fasa tidak bisa di-start

sendiri karena fluks yang dihasilkan dari arus pada stator dan pada rotor besarnya

sama namun berlawanan arah, sehingga total fluks yang dialami oleh rotor adalah 0.

Untuk mengatasi hal ini, motor dapat dirangkai mengikuti salah satu dari 4

rangkaian yang telah dijelaskan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Prakerin atau kegiatan belajar di industry ini telah memberikan banyak sekali

informasi dan membuka wawasan penulis tentang dunia kerja yang tidak bias

penulis tuliskan semua dalam laporan ini. Penulis mendapatkan pengalaman


bagaimana rasanya praktek langsung di dalam dunia kerja, di bimbing oleh pihak

industry. Berikut ini beberapa kesimpulan hemat penulis sebagai peserta prakerin

dalam bidang Electrical di PT. Krakatau Steel.

A. Motor control center memiliki peranan sangat penting bagi motor listrik dan

plc yang mana motor listrik ini di gunakan sebagai penggerak utama di pabrik

untuk menggerakan mesin mesin yang membutuhkan tegangan yang sangat

tinggi dan tenaga motor listrik ini bisa mencapai 200hp lebih.

B. MCC sebagai pelindung kalau adanya konsleting di motor tidak langsung ke

plc. Yan mana di dalam MCC terdapat pengaman seperti kontaktor, mcb,

fuse holder dan komponen pelindung listrik.

3.2 Saran

Setelah melakukan kegiatan Prakerin di PT. Krakatau steel. Penulis ingin

memberikan segenap saran pada pihak sekolah dan perusahaan, diantaranya:

A. Saran untuk pihak sekolah

a. Sebaiknya sebelum melakukan kegiatan prakerin hendaknya siswa di

berikan pengarahan tentang kegiatan tersebut.

b. Pihak sekolah seharusnya mengunjungi siswa yang sedang prakerin untuk

memantau siswa yang prakerin dan bertanya terhadap pembimbing di


perusahaan tersebut agar tetap menjaga Nama baik SMK NEGERI 1

CILEGON.

c. Harap pihak sekolah tetap berkomunikasi dengan perusahaan dan

menjalin hubungan yang baik agar tali silaturahmi antara pihak sekolah

dan perusahaan terjalin dengan baik.

B. Saran untuk pihak perusahaan

a. Hubungan baik dengan pihak sekolah kami agar tetap terjaga dan

lebih di tingkatkan lagi, supaya terjalin hubungan yang lebih baik lagi

terutama dengan menciptakan sumber daya manusia yang produktif,

bermutu dan berkualitas.

b. Hubungan karyawan dengan siswa prakerin semoga selalu terjalin

dan terjaga keharmonisanya agar tercipta suasana kerja sam yang

baik dan bila siswa telah selesai prakerin agar tetap menjaga tali

silahturahmi agar tetap baik dan harmonis.

c. Semoga PT. Krakatau steel tetap menjadi pabrik nomor satu dan

semoga diberikan kesuksesan dalam dunia industry baja di dunia, dan

semoga produktivitasnya semakin meningkat.


Lampiran

No Tanggal Jenis kegiatan Waktu Paraf


1 06-11-2017 Pengenalan PT KRAKATAU STEEL 1 hari
2 07-11-2017 Di jelaskan tentang keselamatan 1 hari
kerja ( k3 )
3 08-11-2017 Pengenalan wilayah KRAKATAU 1 hari
STEEL
4 09-11-2017 Kerja bakti bersama karyawan 1 hari
PT KRAKATAU STEEL
5 10-11-2017 Mengjust dp indeksing ation 07.45 -
real untuk memasukan head 14.00
strip ke action khusus unlock ke
pickle oil
6 13-11-2017 Inspeksi alat kerja 14.00 –
menggunakann tempergun 16.45
mengecek mengukur
temparatur motor
7 14-11-2017 Menghidupakan power 220 v 07.45 –
14.00
8 15-11-2017 Membuat rangakaian lampu TL 07.45 –
14.00
9 16-11-2017 Belajar PLC sceax 14.00 –
16.45
10 17-11-2017 Memasang cctv di pulpit 3 14.00 –
16.45
11 20-11-2017 Mengecek pm 07.45 –
14.00
12 21-11-2017 Mengecek isolator dan 07.45 –
membukanya 14.00
13 22-11-2017 Memasang cerobong di ecr 1,
melepas dan memasang motor
14 22-11-2017 Memasang dp proximity unlock
mentel
15 23-11-2017 Mengonectd motor dc di
uncoiler
16 23-11-2017 Menambal blower ventilasi
menggunakan karet dan di klam
17 23-11-2017 Memasang motor dan
mengconetd motor dc
18 24-11-2017 Mengenal mcc
19 27-11-2017 Mengukur pm
20 28-11-2017 Ijin ulangan kejuruan
21 29-11-2017 Memindahkan motor
22 30-11-2017 Mengukur pm
23 04-12-2017 Ijin ulangan uts
24 05-12-2017 Ijin ulangan uts
25 06-12-2017 Ijin ulangan uts
26 07-12-2017 Ijin ulangan uts
27 08-12-2017 Ijin ulangan uts
28 09-12-2017 Memasang disk break
29 11-12-2017 Ijin remedial
30 12-12-2017 Mengukur pm
31 13-12-2017 Ijin remedial
32 14-12-2017 Mengukur pm
33 15-12-2017 Ijin remedial
34 18-12-2017 Mengganti sensor dp
35 19-12-2017 Mengukur pm
36 20-12-2017 Mengganti motor ac
37 21-12-2017 Mengenal bagian plc, mcc, dan
motor
38 22-12-2017 Mengganti sensor dp
39 25-12-2017 Libur cuti bersama
40 26-12-2017 Libur cuti bersama
41 27-12-2017 Membersihkan sensor cph
42 28-12-2017 Memasang motor ac
43 29-12-2017 Mengecek isolator
44 01-1-2018 Libur
45 02-1-2018 Mengukur pm
46 03-1-2018 Strip putus pabrik off
membenarkan program plc
47 04-1-2018 Mengganti filter motor dan
mengganti kamera cctv
48 05-1-2018 Exit tiba tiba stop, mengecek pm
49 08-1-2018 Mengganti motor
50 08-1-2018 Mengganti trafo
51 08-1-2018 Mengangkat gearbox
52 09-1-2018 Memindahkan trafo welder
dengan crane
53 09-1-2018 Mica sensor kotor bersihkan
sensor
54 10-1-2018 Memasang trafo welder
55 10-1-2018 Memasang sensor ultra sonic
sceal breaker
56 10-1-2018 Memasang trafo welder 400 kva
57 11-1-2018 Ruangan gelap tidak ada power
58 12-1-2018 Memasang filter motor dc
59 15-1-2018 Memasang thermal temparatur
switch
60 15-1-2018 Pengukuran trafo welder
(resistance) insplation
61 16-1-2018 Memasang sensor dp di entry
uncoiler
62 17-1-2018 Mengukur amper pada motor
control center untuk hidrolik
motor
63 18-1-2018 Memasang motor dc untuk
recoiler
64 19-1-2018 Jumat bersih dan mengganti
push button
65 22-1-2018 Maintanece mengganti trafo os
66 23-1-2018 Mengganti tafo ds
67 24-1-2018 Mengjust sensor limit switch
untuk brake recoiler
68 25-1-2018 Memasang motor ac di oilcelar
69 26-1-2018 Memasang kampas untuk motor
dc di tension real
70 26-1-2018 Menyetel sensor dp agar pas di
pemotongan coil
71 26-1-2018 Mengjust dys breake
72 29-1-2018 Melepas fuse di mcc dan
menjempernya
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99

Keterangan:
OS: operator side
Ds: drive side
Pm:
Dp: detecteur de proximite

Anda mungkin juga menyukai