Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA(SMK3) DALAM UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI


PT PERKEBUNAN NUSANTARA III UNIT USAHA SEI SILAU DISTRIK
KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

RONALD ANDRIANSYAH

200320106

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

ACEH UTARA

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecelakaan kerja merupakan masalah serius yang dihadapi oleh berbagai


sektor industri, termasuk sektor perkebunan. PT Perkebunan Nusantara III (PTPN
III) adalah perusahaan perkebunan yang bergerak dalam bidang perkebunan
kelapa sawit di Sei Silau, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Karyawan
perusahaan ini terlibat dalam berbagai pekerjaan berisiko tinggi, seperti
pengolahan, perawatan, dan pemanenan kelapa sawit.

Kecelakaan kerja memiliki dampak serius bagi karyawan dan perusahaan.


Dampaknya dapat berupa cedera fisik, hilangnya nyawa, penurunan produktivitas,
biaya perawatan medis, serta reputasi yang tercoreng bagi perusahaan. Oleh
karena itu, penting untuk mengimplementasikan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) yang efektif guna mencegah kecelakaan kerja dan
menjaga kesehatan karyawan.

Implementasi SMK3 di PT Perkebunan Nusantara III menjadi faktor kunci


dalam meminimalkan risiko kecelakaan kerja. SMK3 adalah sistem manajemen
yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan mengendalikan risiko-
risiko terkait pekerjaan. Melalui implementasi SMK3, diharapkan dapat
melindungi karyawan, meningkatkan kesadaran akan keselamatan, dan
menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.

Namun, implementasi SMK3 di PT Perkebunan Nusantara III, khususnya di


Sei Silau, masih belum optimal, dan terdapat kecelakaan kerja yang berdampak
negatif bagi karyawan dan perusahaan secara keseluruhan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kecelakaan kerja di perusahaan ini dapat mencakup
ketidakpatuhan terhadap prosedur keselamatan, kurangnya pelatihan keselamatan,
penggunaan peralatan yang tidak memadai, dan kurangnya pengawasan yang
efektif.

Dalam konteks ini, pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bertujuan


untuk mempelajari dan menganalisis implementasi SMK3 di PT Perkebunan
Nusantara III, khususnya di Sei Silau. PKL ini akan melibatkan pengamatan
langsung di lokasi kerja, wawancara dengan karyawan dan manajemen, serta
pengumpulan data terkait pelaksanaan SMK3.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Adapun tujuan dari praktik kerja lapang ini adalah untuk mengetahui
Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Dalam upaya mencegah kecelakaan kerja di Sei Silau PT.Perkebunan Nusantara
III, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatra Utara

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Adapun manfaat Praktik Kerja Lapang ini diharapkan dapat menambah


wawasan serta pengalaman baru dan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat
selama melakukan Praktik Kerja Lapang pada saat memasuki dunia pekerjaan.
BAB III
METODE PRAKTIK KERJA LAPANG

3.1 Tempat dan Waktu Praktik Kerja Lapang

Praktik Kerja Lapang dilakukan di Sei Silau PT.Perkebunan Nusantara III,


Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatra Utara. Dimulai pada Juli s/d Agustus 2023

3.2 Metode Praktik Kerja Lapangan

Meteri praktik kerja lapang mencakup beberapa aspek kegiatan yang


berlangsung di lokasi perkebunan. Adapun ruang lingkup praktik kerja
lapangan jurusan agribisnis yang meliputi sebagai berikut :

a. dilakukan observasi lapangan di lokasi kerja di Sei Silau PT Perkebunan


Nusantara III untuk mengamati kondisi kerja, peralatan kerja, dan praktek
keselamatan yang ada. Selanjutnya, dilakukan wawancara dengan pekerja,
pengawas, dan manajemen perusahaan untuk mendapatkan informasi
tentang praktik SMK3 yang dilakukan, peran mereka dalam menerapkan
keselamatan kerja, serta upaya-upaya yang telah dilakukan untuk
mencegah kecelakaan kerja. Selain itu, dilakukan studi dokumentasi
dengan mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen terkait
SMK3, seperti kebijakan keselamatan kerja, prosedur operasional standar,
laporan insiden kecelakaan kerja, dan catatan pelatihan keselamatan.

b. dilakukan penggunaan kuesioner yang disebarkan kepada pekerja di


berbagai bagian dan tingkatan organisasi untuk memperoleh data
mengenai persepsi pekerja terhadap implementasi SMK3 dan upaya
pencegahan kecelakaan kerja. Pengamatan langsung terhadap kondisi
lingkungan kerja, peralatan kerja, dan tindakan pekerja juga dilakukan,
serta pengukuran menggunakan alat pengukuran khusus untuk mengukur
parameter keselamatan tertentu.

c. dilakukan focus group discussion (FGD) dengan kelompok terpilih dari


pekerja, pengawas, dan manajemen PT Perkebunan Nusantara III. FGD
digunakan sebagai forum diskusi untuk mendiskusikan isu-isu keselamatan
kerja, mengidentifikasi masalah, dan merumuskan rekomendasi. Dengan
menggunakan beragam metode pengumpulan data ini, diharapkan dapat
menghasilkan informasi yang komprehensif mengenai implementasi
SMK3 dalam upaya mencegah kecelakaan kerja di Sei Silau PT
Perkebunan Nusantara III di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara
3.3 Metode Pengumpulan Data

Praktik Kerja Lapangan ini menggunakan metode observasi yaitu di


PT.Perkebunan nusantara III (PTPNIII) Sei Silau, kabupaten Asahan, Provinsi
Sumatera Utara. Data yang diperoleh dari Praktik kerja lapangan ini ada 2
jenis data yaitu ada data primer dan data sekunder:

1. Melakukan survey lapangan untuk mengidentifikasi implementasi


keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) dalam upaya mencegah
kecelakaan kerja yang ada di PMKS PTPN III Sei Silau

2. Mengumpulkan data primer melalui observasi langsung,wawancara


dengan petani kelapa sawit untuk mendapatkan informasi tentang
praktik SMK3 yang dilakukan

3. Mengumpulkan sata sekunder melalui studi literatur,publikasi dan


peraturan terkait SMK3

Anda mungkin juga menyukai