AHP-SYSTEMS THINKING ANALYSES FOR KAIZEN COSTING IMPLEMENTATION IN THE CONSTRUCTION INDUSTRY Judul AHP-Systems Thinking Analyses for Kaizen Costing Implementation in the Construction Industry Journal MDPI BUILDINGS Volume dan VOL 10, Hal 1-24 halaman DOI http://dx.doi.org/10.3390/buildings10120230 Tahun 2020 Penulis Temitope Omotayo, Bankole Awuzie, Temitope Egbelakin, Lovelin Obi, and Mercy Ogunnusi Reviewer Putri Rizka Dwi Ananda M Farhad Sakhowi ElQuds Permasalaha The incessant reportage of cost overruns and abandoned n projects in contemporary literature have accentuated the need for a re-examination of the nature of the cost management strategies deployed to these projects Tujuan This study explores the potential of kaizen costing strategy to penelitian engender effective cost management within construction project delivery systems in developing countries Metode Data collected during this study were analysed using the penelitian analytic hierarchy process (AHP) and systems thinking approaches to determine the criticality of the factors influencing the effective implementation of kaizen costing. Hasil Executing these archetypes will potentially reduce high penelitian overhead costs, project cost and time overruns, as well as enhance construction industry sector growth policies and construction organisation corporate governance. Kelebihan Penelitian mengunakan metode untuk membuat dan penelitian memvalidasi diagram loop kausal awal. Membuat profesional kontruksi, proyek, perusahaan kontruksi, dan industri kontruksi terikat hubungan kausal nanti-nya akan dikembangkan lagi menjadi kerangka peningkatan proses. Penelitian ini juga bukan hanya untuk mengetahui nilai dari arketipe beroperasi dalam organisasi kontruksi secara empiris, akan tetapi membuat rancangan yang matang untuk menerapkan-nya. Kekurangan Pada penelitian ini outputan yang dihasilkan masih hanya penelitian sebagai awalan atau latar belakang untuk mengurangi biaya dan pemeliharaan menggunakan biaya kaizen, sehingga diperlukannya lagi penelitian lanjutan yang lebih dalam lagi sehingga dapat membuat pengendalian biaya dalam proyek kontruksi.
Kesimpulan 1. The archetypes 1 to 7 provide a structured model of where
kaizen costing can be adopted in government and regulatory agencies, privately-owned construction companies and in a construction project. 2. The analytical hierarchical process, the organisation structure emerged top on the list for kaizen costing, this indicates that small- and medium-scale construction firms need to look inward to find the effective organisational structure for enhanced productivity. REVIEW JURNAL NASIONAL ANALISIS PENYEBAB CACAT MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT AND ANALYSIS (FMEA) PADA PRODUK DARK COMPOUND DENGAN PENDEKATAN METODE KAIZEN UNTUK MEMPERBAIKI SISTEM PRODUKSI STUDI KASUS PT. XYZ Judul ANALISIS PENYEBAB CACAT MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT AND ANALYSIS (FMEA) PADA PRODUK DARK COMPOUND DENGAN PENDEKATAN METODE KAIZEN UNTUK MEMPERBAIKI SISTEM PRODUKSI STUDI KASUS PT. XYZ Journal SNITT- Politeknik Negeri Balikpapan Volume dan Volume 4, Hal 328-336 halaman ISBN 978-602-51450-2-5 Tahun 2020 Penulis Achmad Paisal, Babay Jutika Cahyana Reviewer Putri Rizka Dwi Ananda M Farhad Sakhowi ElQuds Permasalaha Terjadinya kegagalan maupun cacat yang terjadi pada proses n produksi cokelat dark compound
Tujuan Menganalisis penyebab terjadinya kegagalan maupun cacat
penelitian yang terjadi padaproses produksi cokelat dark compound. Metode Metode failure mode and effect analysis (FMEA) merupakan penelitian salah satu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab cacat pada proses produksi dan menggunakan pendekatan kaizen yaitu konsep 5W+1H. Hasil Berdasarkan hasil penelitian yang didapat adalah jenis cacat penelitian paling besar pada proses produksi dark compound yaitu hasil viscositas yang tidak masuk dalam standar sebesar 35,14% yang paling besar disebabkan oleh incoming raw material baru yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan proses suhu mixing pada mesin yang tidak stabil. Oleh karna itu diberikan usulan perbaikan dengan melakukan trial bahan baku dengan bahan baku yang sama dan dilakukan penjadwalan serta pengecekan suhu mesin secara berkala. Kelebihan Berdasarkan hasil penelitian tersebut proses pengolahan data penelitian yang dilakukan peneliti mengunakan proses pengolahan data yang beragam. Kekurangan Peneliti tidak mendorong adanya penelitian lanjutan dengan penelitian pendekatan metode yang sama.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang ditujukan di atas bahwa:
1. Jenis kecacatan dan kegagalan produk yang terjadi adalah proses yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu incoming raw material nilai RPN 576. 2. Pada saat proses mixing produk tidak tercampur rata dan kurangnya waktu mixing didapatkan nilai RPN 576. 3. Pada proses cetak dengan suhu yang tidak stabil didapat nilai RPN 441. 4. Identifikasi penyebab terjadinya kecacatan: Cacat viscositas tinggi diakibatkan raw material atau bahan baku yang tidak sesuai dengan spesifikasi produk. Cacat viscositas tinggi pada proses mixing suhu pada mesin tidak stabil yang diakibatkan membutuhkan tambahan waktumixing, Cacat proses suhu cetak produk tidak sesuai standar yang terjadi akibat kesalahan pada saat setting waktu.