Anda di halaman 1dari 10

Al-Muraqabah: Journal of Management and Sharia Business

Volume 02 | Nomor 02 | Desember 2022


P-ISSN: 2798-2629; E-ISSN: 2798-222X

Analisis Tentang Strategi dari Proses dalam Industri


Manufaktur dan Jasa

Putri Agestin Rahmawati


Institut Agama Islam Negeri Kediri
putriagestin@gmail.com

Achmad Fawaid
Institut Agama Islam Negeri Kediri
achmadfawaid@gmail.com

Bagus Tegar Prakoso


Institut Agama Islam Negeri Kediri
Bagustegarprakoso5@gmail.com

M. Ausath Pandu Dewanata


Institut Agama Islam Negeri Kediri
Ausathdewanata67@gmail.com

Abstrak:
This journal discusses the strategic process approach used by organizations to plan, implement
and manage business process changes to achieve their strategic goals in a company. The aim of
this research is an in-depth understanding of how business processes can be improved, adapted
and integrated in order to achieve competitive advantage. This research method uses qualitative
methods with literature study techniques carried out by analyzing data. In the analysis, selection,
comparison, combining and sorting will be carried out so that relevant results are found. The
results of this research show that Operational Managers must be able to understand how to use
process strategy as a competitive weapon. In selecting a production process with the necessary
quality, flexibility, and cost structure to meet product and volume requirements. Managers use
lean production techniques and employee participation to encourage the development of more
efficient equipment and processes so that actualization in operational processes can run
according to targets and goals.

Jurnal ini membahas tentang strategi proses pendekatan yang digunakan oleh organisasi untuk
merencanakan, mengimplementasikan, dan mengelola perubahan proses bisnis guna mencapai
tujuan strategisnya pada sebuah Perusahaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu pemahaman
mendalam tentang bagaimana proses bisnis dapat ditingkatkan, disesuaikan, dan diintegrasikan
dalam rangka mencapai keunggulan kompetitif. Metode penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan teknik studi pustaka yang dilakukan dengan cara menganalisis data. Dalam
analisisnya akan dilakukan pemilihan, pembandingan, penggabungan, dan pemilahan sehingga
ditemukan hasil yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan Manajer Operasional harus
mampu memahami bagaimana menggunakan strategi proses sebagai senjata yang kompetitif.
Dalam memilih proses produksi dengan kualitas yang diperlukan, fleksibilitas, dan struktur biaya
untuk memenuhi persyaratan produk dan volume. Manajer menggunakan teknik produksi
ramping dan partisapasi karyawan untuk mendorong perkembangan perlengkapan dan proses
yang lebih efisien Sehingga aktualisasi dalam proses operasional dapat berjalan sesuai target dan
tujuan.

1
PutriAgestinR, AchmadFawaid, BagusTegarPrakoso, M.Ausath

Kata Kunci: strategi; perencanaan; kompetitif

PENDAHULUAN
Manajemen operasional adalah bidang manajemen yang berkaitan dengan
pengawasan, perancangan, dan pengendalian proses produksi serta perancangan
ulang operasi bisnis dalam produksi barang atau jasa. Manajemen operasional
berkaitan dengan berbagai kegiatan yang memungkinkan perusahaan untuk
mengubah rangkaian input dasar seperti bahan, energi, kebutuhan pelanggan,
informasi, kemampuan, keuangan, dan sebagainya menjadi output untuk
pelanggan. Cakupan kerjanya lintas bidang, berhubungan dengan departemen lain
seperti penjualan, pemasaran, dan keuangan.
proses dalam manajemen operasional berkaitan dengan perubahan dinamis
dalam lingkungan bisnis, di mana organisasi harus terus beradaptasi untuk
mencapai keunggulan kompetitif dan memenuhi tuntutan pasar. organisasi dapat
merancang strategi dari proses yang relevan dan berkelanjutan untuk tetap bersaing
di pasar yang dinamis. Dengan fokus pada peningkatan efisiensi, pengurangan
pemborosan, dan peningkatan kualitas. Teknologi memainkan peran kunci dalam
kemajuan manajemen operasi. Perusahaan yang menggunakan teknologi dengan
baik dapat berkembang, sedangkan perusahaan yang tidak menggunakan teknologi
mungkin tidak akan bertahan. Dengan demikian, manajemen operasional berfokus
pada cara untuk memastikan bahwa perusahaan berhasil mengubah input menjadi
output dengan cara yang efisien.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan fleksibilitas
operasional organisasi. Hal ini dapat mencakup otomatisasi proses, pengurangan
biaya, peningkatan kualitas produk atau layanan, serta peningkatan kepuasan
pelanggan. Selain itu, strategi dari proses juga mengintegrasikan aspek teknologi,
manajemen risiko, dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis.
Keseluruhan, pendekatan ini membantu organisasi dalam mencapai keunggulan
kompetitif di era bisnis yang dinamis dan berubah-ubah. Penelitian dalam bidang
strategi dari proses memainkan peran penting dalam pemahaman tentang
bagaimana organisasi dapat mengelola dan memanfaatkan proses bisnisnya secara
lebih efektif, serta berkontribusi pada pertumbuhan dan keberlanjutan jangka
panjang organisasi tersebut.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi pustaka yang
dilakukan dengan cara menganalisis data. Menurut Jacob terdapat enam jenis metode kualitatatif
dan dalam penelitian ini menggunakan jenis metode kualitatif ethologi kemanusiaan atau human
ethology. Ethologi Kemanusiaan atau Human Ethology adalah suatu metode kualitatif yang
bertujuan mempelajari perilaku manusia dalam kondisinya yang alamiah. Ada suatu keyakinan
dasar bahwa perilaku manusia selalu berkembang dan dinamis. Hal ini disebabkan oleh karena
tempat dan lingkungan di mana manusia itu berada berubah dan berkembang. Lingkungan yang
berubah memberikan dampak kepada manusia dan begitu juga manusia yang berubah akan
menyebabkan lingkungan berubah. Tetapi diyakini juga bahwa ada perilaku, yang dibawah sejak
lahir (inborn), akan selalu menetap dan tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di

2
Analisis tentang Strategi dari Proses dalam Industri Manufaktur dan Jasa

sekitarnya. Di pihak lain ada perilaku manusia yang diterima (innate) dan selalu berubah sesuai
dengan perubahan lingkungan, situasi dan kondisi setempat.1

HASIL DAN PEMBAHASAN


Strategi Proses
Strategi proses atau strategi transformasi merupakan penentuan bagaimana
suatu proses pembuatan barang atau penyediaan jasa akan dilakukan.2 Tujuan
strategi proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang
memenuhi persyaratan dari pelanggan dan spesifikasi produk yang ada dalam
batasan biaya dan batasan manajerial lainnya. Proses yang dipilih akan memiliki
efek Jngka panjang pada efisien dan fleksibilitas dari produksi selain juga biaya dan
mutu dari barang yang dihasilkan.
Beberapa hal penting yang harus dipertimbangan dalam jangka waktu yang
panjang untuk strategi proses antara lain:
1. Fleksibilitas produk dan volume.
2. Biaya dan kualitas.
Startegi proses dibedakan menjadi beberapa tipe, antara lain:
1. Fokus proses
Mayoritas produksi global ditunjukkan untuk membuat produk
dengan volume kecil, tinggi keragamannya dalam tempat yang disebut
dengan “job shops”.(top kerja). Fasilitas tersebut diorganisasikan di sekitar
aktivitas-aktivitas atau proses-proses tertentu. Mereka memberikan sebuah
tingkat yang lebih tinggi dalam hal fleksibilitas produk karena produk-
produk berpindah di antara proses-prose khusus. Masing-masing proses di
desain untuk melakukan berbagai macam aktivitas dan menangani
perubahan yang sering terjadi. Pada akhirnya mereka disebut proses yang
berselang seling ( intenmittent processes). Keunggulan dari fokus proses,
antara lain:
a. Fleksibilitas produk tinggi.
b. Peralatan bersifat umum.
c. Investasi awal rendah.
Sedangkan kelemahan dari fokus proses, antara lain:
a. Perlu karyawan terlatih (skill tinggi).
b. Perencanaan dan pengendalian produksi sulit.
c. Pemanfaatan peralatan rendah (5%-25%).
2. Fokus repetitif (berulang)
Proses yang aneka produknya sedikit dan bervariasi, banyak dikenal
dengan intermittent processes. Produksi tidak perlu berada di bawah atau di
atas titik ekstrimdari garis kontinyu (rangkaian kesatuan) proses, tetapi bias
berupa proses berulang yang berada di tengah-tengah garis kontinyu itu.
Proses berulang menggunakan modul, yaitu suku cadang atau
komponen yang sebelumnya sudah disiapkan, sering kali dengan proses yang
terus menerus. Dalam fokus repetitif (berulang) dikenal istilah “Lean
Producers” yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan produsen-

1 Raco dan Conny R Semiawan, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta;Grasindo,2010) h.34.


2 Heizer Reinder, Manajemen Operasi, Buku 1 Edisi 9, (Jakarta: Salemba Empat, 2010).
3
Al-Muraqabah: Journal of Management and Sharia Business
Volume 02 | Nomor 02 | Desember 2022
PutriAgestinR, AchmadFawaid, BagusTegarPrakoso, M.Ausath

produsen teratas yang menggunakan fokus berulang. Misi produksi yang


ramping ini adalah untuk mencapai kesempurnaan.
Produksi yang ramping menuntut proses belajar, kreativitas, dan
kekompakan yang terus menerus. Produksi yang ramping mengharuskan
komitmen semua pihak. Keuntungan dari Lean Production adalah:
a. Penurunan persediaan, karena menerapkan sistem JIT (just in
time).
b. Membangun sistem yang mendukung proses produksi.
c. Menurunakan kebutuhan akan tempat.
d. Mengembangkan hubungan yang dekat dengan pemasok.
e. Mendidik pemasok dalam hal tanggung jawab.
f. Menghilangkan semua kegiatan, kecuali yang memberikan nilai
tambah. Lean Production mengharuskan suatu komitmen untuk
menghilangkan secara berkelanjutan kegiatan-kegiatan yang tidak
memberikan nilai tambah kepada produk.
3. Fokus produk
Proses dengan volume yang tinggi, variasi yang rendah adalah proses
fokus produk ( product focused) fasilitas yang diatur di sekitar produk.
Mereka jua disebut dengan proses yang berkelanjutan karena mereka
memiliki pengerjaan produksi yang sangat panjang dan berkelanjutan.
Sebuah fasilitas berfokus pada produk menghasilkan volume yang tinggi dan
variasi yang rendah. Sifat khusus dari fasilitas memerlukan biaya tetap yang
tinggi dan variasi yang rendah, yang menyebabkan tingginya penggunaan
fasilitas. Keunggulan dari fokus produk, antara lain:
a. Variabel Cost/unit lebih rendah.
b. Skill tenaka kerja rendah tetapi terspesialisasi.
c. Perencanaan produksi lebih mudah.
d. Pemanfaatan peralatan tinggi (70%-90%).

Sedangkan kelemahan dari fokus produk, antara lain:


a. Fleksibilitas produk rendah.
b. Peralatan bersifat khusus.
c. Perlu investasi awal tinggi.
4. Fokus Kustomisasi Massal
Kustomisasi massal merupakan produk barang dan jasa yang cepat
dan berbahaya rendah (low- cost) yang memenuhi keinginan pelanggan yang
semakin berbeda. Akan tetapi, kustomisasi massal bukan hanya tentang
karagaman, tetapi juga mengenai membuat secaratepat apa yang diinginkan
pelanggan ketika pelanggan menginginkannya secara ekonomi. Namun,
untuk mencapai kustomisasi massal merupakan sebuah tantangan yang
memerlukan kemampuan operasional yang canggih. Membangun proses
yang lincah yang secara cepat dan murah menghasilkan produk-produk
kustom memerlukan sebuah lini produk yang terbatas dan desain modular.
Hubungan antara penjualan, desain, rantai pasokan, dan logistik harus kuat.3

3Heizer Jay dan Render Barry, Manajemen Operasi Manajemen Keberlangsungan dan Rantai
Pasokan. (Jakarta Selatan : Salemba Empat, 2015).
4
Analisis tentang Strategi dari Proses dalam Industri Manufaktur dan Jasa

Masing-masing dari keempat proses memiliki karakteristik, kelebihan


dan kekurangannya. Hal itu terdapat di seluruh rangkaian proses, dan proses
jika disesuaikan pada volume dan variansi secara benar, dapat menghasilkan
keunggulan biaya rendah.
Oleh karena itu, diperlukan tindakan lanjut agar strategi proses ini
maksimal. Salah satu yang menjadi alat penunjang ialah analisis dan desain
proses. Hal ini dilakukan untuk mencapai keunggulan bersaing dan
memenangkan pesanan (pasar)4.

Analisis Proses dan Desain


Sejumlah alat dapat membantu memahami komleksitas desain dan mendesain
ulang proses. Alat tersebut merupakan jalan sederhana untuk memahami apa yang
terjadi dalam proses.
Dalam hal ini ada empat contoh pilihan alat dalam rangka analisis dan desain
ulang proses yaitu:
1. Diagram Alur
Diagram alur (flowchart) yang merupakan sebuah skema atau gambar
dari pemindahan bahan materi, produk, atau orang.misalkan diagram alur
dalam pfrofil perusahaan global untuk menunjukkan proses perakitan untuk
Harley-Davidson.
2. Pemetaan Fungsi Waktu
Dengan pemetaan fungi waktu ( time function mapping) menjadikan
pengguna dapat mengidentifikasikan dan menghilangkan pemborosan
seperti langkah tambahan, pengulangan, dan keterlambatan yang tidak
perlu. Tujuannya ialah untuk mengatur produksi barang atau jasa dalam
jumlah, kualitas, harga, waktu, dan tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan
konsumen.
3. Pemetaan Arus Nilai
Sebuah variasi dari pemetaan fungsi waktu adalah pemetaan arus
nilai( value stream mapping). Namun, pemetaan arus nilai perlu untuk
melihat secara luas dimana nilai ditambahkan (dan tidak ditambahkan)
dalam keseluruhan proses produksi, termasuk rantai pasokan .seperti halnya
pemetaan fungsi waktu, idenya adalah untuk memulai dengan pelanggan dan
memahami proses produksi, tetapi pemetaan fungsi waktu memperluas
analisis kembali ke pemasok.
4. Diagram Proses
Alat yang keempat adalah diagram proses. Diagram inin membuat
perhatian dipusatkan pada aktivitas penambahan nilai. Diagram ini
menggunakan simbol, waktu dan jarak untuk mendapatkan cara objektif dan
terstuktur untuk menganalisis dan mencatat aktivitas yang membentuk
sebuah proses.
5. Perencanaan Layanan
Perencanaan layanan (blueprinting service) merupakan sebuah teknik
analisis proses yang menitikberatkan pada pelanggan dan hubungan yag

4Dr. Supriadi, dkk, Pengembangan Strategi Dan Implementasi, (Pustaka Rumah Cinta: Magelang,
2021).
5
Al-Muraqabah: Journal of Management and Sharia Business
Volume 02 | Nomor 02 | Desember 2022
PutriAgestinR, AchmadFawaid, BagusTegarPrakoso, M.Ausath

terjadi dengan pelanggan. Perencanaan layanan menunjukkan titik


kegagalan potensialbisa dikurangi dengan sangat besar jika diindentifikasi
pada saat tahap desain ketika modifikasi atau poka-yokes yang sesuai bisa
disertakan.
Masing-masing dari lima alat bantu proses analisis ini memiliki
kekuatan dan variansi. Diagram alur memberikan suatu cara yang cepat
untuk melihat gambar keseluruhan dan berusaha memahami sistem secara
keseluruhan. Pemetaan fungsi waktu menambahkan beberapa ketelitian dan
elemen waktu terhadap analisis makro. Pemetaan aliran nilai memperluas
di luar organisasi langsung kepada para konsumen dan para pemasok.
Diagram proses dirancang untuk memberikan sudut pandangyang lebih
terperinci mengenai proses, menambahkan baranag misalnya waktu nilai
tambah, jarak, penyimpanan, dan lainnya. Perencanaan layanan dalam sisi
lainnya dirancang untuk membatu kita fokus pada bagian variabel yang
penting dalam desain proses.

Perlengkapan dan Teknologi


Memilih peralatan terbaik berarti memahami industrinya secara spesifik
serta proses dan teknologi yang tersedia. Pemilihan peralatan untuk jenis proses
tetentu juga dapat memberikan keunggulan bersaing.5
1. Teknologi Produksi
Kemajuan dalam teknologi yang mendorong produksi dan
produktivitas memiliki penerapan yang telah menyebar secara luas, baik
dalam bidang manufaktur maupun jasa. Pada teknologi produksi terdapat
area teknologi yaitu: Teknologi Mesin, pengendalian elektronik
meningkatkan kecepatan dengan mengurangi waktu pertukaran,
mengurangi limbah dan meningkatkan fleksibilitas. Pemesinan dengan
mesin dan memori sendiri disebut computer numerical control (CNC).
2. Sistem Identifikasi Otomatis (AISs) dan RFID
AIS merupakan suatu sistem yntuk mengubah data menjadi bentuk
elektronik yang mudah dimanipulasi, contohnya barcode. RFID merupakan
suatu sistem nirkabel terintegrasi dengan antena mengirim gelombang radio
atau sinyal dalam jarak terbatas. Contohnya pada kasir, dengan adanya RFID
kasir dapat memindai seluruh isi keranjang belanjaan dalam hitungan detik.
3. Kendali Proses
Kendali proses adalah penggunan diri teknologi informasi untuk
memonitorkan dan mengendalikan proses fisik. Sebagai contoh, kendali
proses digunkan untuk menghitung konten kelembaban dan ketebalan kertas
yang berjalan di atas mesin kertas pada ribuan kaki per menit.
Sistem kendali proses berpotensial dalam sejumlah cara, yaitu:
a. Sensor mengumpulkan data.
b. Pengukuran diterjemahkan dalam bentuk sinyal digital, yang mana
ditransmisikan kepada komputer.
c. Program komputer yang membaca data berkas dan menganalisis data.

5Heizer Jay dan Render Barry, Manajemen Operasi Manajemen Keberlangsungan dan Rantai
Pasokan. (Jakarta Selatan : Salemba Empat, 2015).
6
Analisis tentang Strategi dari Proses dalam Industri Manufaktur dan Jasa

d. Out put yang dihasilkan dapat dalam berbagai bentuk, termasuk pesan
pada layar computer, lampu peringatan atau sirene, diagram SFC, dll.
4. Sistem Penglihatan
Sistem penglihatan adalah sistem yang menggunakan video kamera
dan teknologi komputer dan sering kali digunakan dalam peranan inspeksi.
Inspeksi visual adalah suatu tugas yan g penting dalam sebagian besar
organisasi pemrosesan bahan makanan dan manufaktur.
5. Robot
Robot merupakan suatu mesin fleksibel dengan kemampuan
memegang, memindahkan, atau mengambil barang yang berfungsi karena
impuls yang mengaktifkan motor dan tombol.
6. Sistem Penyimpanan dan Perbaikan Otomatis (ASRSs)
Merupakan sebuah gudang yang dikendalikan oleh komputer yang
menyediakan penempatan otomatis untuk komponen ke dalam dan keluar
tempat tertentu di dalam gudang.
7. Kendaraan yang Dipandu secara Otomatis (AGVs)
Merupakan sebuah kereta yang dipandu dan dikendalikan secara
elektronik untuk memindahkan barang.
8. Sistem Manufaktur yang Fleksibel (FMSs)
Merupakan suatu sistem yang menggunakan sel kerja secara otomatis
yang dikendalikan oleh sinyal elektronik dan fasilitas computer terpusat yang
biasa.
9. Manufakturing Terintegrasi Komputer (CIM)
Merupakan suatu sistem manufaktur dimana komputer desain(CAD),
fleksibel manufaktur sistem (FMS), pengendalian, penggudangan, dan
pengiriman digabungkan.

Teknologi Produksi
Teknologi produksi adalah cara meningkatkan produksi dan produktivitas
yang dapat diterapkan secara luas dalam industri manufaktur dan jasa. Teknologi
produksi mencakup berbagai bidang, seperti teknologi mesin, pengendalian proses,
sistem visi, dan manufaktur terintegrasi komputer (CIM). Beberapa contoh
teknologi produksi meliputi mesin traktor, mesin pemintalan benang, mesin
penggiling padi, dan mesin pemotong kayu.
Ahli Teknologi Produksi memainkan peran penting dalam industri minyak
dan gas dengan mengoordinasikan Reservoir, Sumur, Teknik permukaan, dan
Operasi Produksi. Mereka dilibatkan dalam seluruh siklus hidup lengkap sumur dan
ladang, mulai dari permukaan pasir hingga pipa-pipa di permukaan. Ahli Teknologi
Produksi adalah spesialis dampak produksi, mereka harus memahami cara
mengoptimalkan produksi dari sumur yang sudah ada serta dampak keputusan
penyelesaian/intervensi sumur terhadap kinerja produksi selama masa produksi
sumur.
Dalam industri manufaktur, teknologi produksi dapat membantu
meningkatkan penghentian untuk menghasilkan produk yang terkustomisasi,
meningkatkan pemanfaatan untuk mengurangi biaya, dan perbaikan waktu
7
Al-Muraqabah: Journal of Management and Sharia Business
Volume 02 | Nomor 02 | Desember 2022
PutriAgestinR, AchmadFawaid, BagusTegarPrakoso, M.Ausath

produksi untuk memperbaiki respons pada pelanggan. Teknologi produksi juga


dapat membantu mengurangi waktu untuk pertukaran alat dan penjadwalan yang
lebih akurat, menghasilkan waktu produksi yang lebih singkat dan utilisasi yang
meningkat. Dalam industri manufaktur, teknologi produksi juga dapat membantu
mengurangi kesalahan dan limbah, sehingga menurunkan biaya.
Secara keseluruhan, teknologi produksi adalah cara untuk meningkatkan
produksi dan produktivitas dalam berbagai industri, seperti manufaktur dan jasa.
Teknologi produksi mencakup berbagai bidang, seperti teknologi mesin,
pengendalian proses, sistem visi, dan manufaktur terintegrasi komputer (CIM). Ahli
Teknologi Produksi memainkan peran penting dalam industri minyak dan gas
dengan mengoordinasikan Reservoir, Sumur, Teknik permukaan, dan Operasi
Produksi.
Teknologi pada Jasa
Kemajuan teknologi yang pesat dalam sektor manufakturing dapat
menemukan perubahan yang dramatis dalam sektor jasa. Misalnya pendekatan
McD untuk menggunakan kios-kios pelayanan sendiri. Penghematan atas tenaga
kerja ketika memesan dan mempercepat layanan pemeriksaaan memberikan
produktivitas yang berharga dan mengalami peningkatan baik bagi restoran
maupun konsumen. Para manajer operasional dalam industri jasa sebagaimana
dalam indutri manufaktur dapat mengevaluasi dampak teknologi dalam
perusahaan. Kemampuan ini memerlukan keahlian tertentu ketika mengevaluasi
kemampuan, analisis investasi, kebutuhan SDM dan pemeliharaan atau perbaikan.
Berikut adalah beberapa contoh jasa yang menggunakan teknologi:
1. E-commerce : Perusahaan e-commerce seperti Lazada, Bukalapak, dan Tokopedia
menggunakan informasi teknologi untuk mengelola inventaris, meningkatkan
pelayanan pelanggan, dan memproses transaksi secara online.
2. Transportasi : Perusahaan transportasi seperti Gojek dan Grab menggunakan
informasi teknologi untuk mengelola armada, memproses pembayaran secara
online, dan memberikan layanan pelanggan yang lebih baik.
3. Pariwisata : Teknologi informasi berperan penting dalam mempermudah
kehidupan masyarakat Indonesia dalam berbagai hal, salah satunya sektor
pariwisata. Perubahan perilaku wisatawan dan kemajuan teknologi menjadikan
informasi teknologi menjadi hal yang sistematis dalam perkembangan bangsa ke
depan dalam memajukan kehidupan berbangsa maupun bernegara.
4. Perbankan : Perbankan adalah lembaga lainnya yang mendapatkan manfaat
maksimal dari hadirnya informasi teknologi. Beberapa manfaat yang akan Anda
rasakan adalah transaksi e-banking melalui smartphone hingga pembuatan
rekening secara online. Kehadiran informasi teknologi tak dipungkiri membantu
perbankan melayani nasabah tanpa harus meminta mereka datang ke kantor
cabang.
5. Telekomunikasi : Teknologi informasi telah memberikan manfaat besar di dunia
telekomunikasi, seperti memudahkan proses komunikasi jarak jauh melalui telepon
dan ponsel genggam.
6. Keamanan : Teknologi informasi juga digunakan dalam bidang keamanan, seperti
penggunaan kamera CCTV dan sistem keamanan pintu masuk yang terintegrasi
dengan informasi teknologi.
8
Analisis tentang Strategi dari Proses dalam Industri Manufaktur dan Jasa

Desain Ulang Proses


Desain ulang proses adalah suatu proses di mana suatu proses bisnis yang
sudah ada dianalisis dan diperbaiki untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitasnya. Langkah-langkah desain ulang proses meliputi menentukan tujuan
dan harapan dari alur kerja bisnis, meninjau status proses saat ini, mencari
kesenjangan, menentukan KPI, menganalisis waktu siklus dan proses yang terlibat
dalam manufaktur, dan memilih kasus uji. Desain ulang proses dapat membantu
perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, mengurangi biaya, dan
meningkatkan kualitas produk6.
Kemajuan teknologi yang pesat dalam sektor manufakturing dapat
menemukan perubahan yang dramatis dalam sektor jasa. Misalnya pendekatan
McD untuk menggunakan kios-kios pelayanan sendiri. Penghematan atas tenaga
kerja ketika memesan dan mempercepat layanan pemeriksaaan memberikan
produktivitas yang berharga dan mengalami peningkatan baik bagi restoran
maupun konsumen. Para manajer operasional dalam industri jasa sebagaimana
dalam indutri manufaktur dapat mengevaluasi dampak teknologi dalam
perusahaan. Kemampuan ini memerlukan keahlian tertentu ketika mengevaluasi
kemampuan, analisis investasi, kebutuhan SDM dan pemeliharaan atau perbaikan.7
Keberlanjutan
Desain berkelanjutan (juga disebut desain ramah lingkungan, desain sadar
lingkungan, dll.) Adalah filosofi merancang objek fisik, lingkungan buatan, dan
layanan untuk mematuhi prinsipprinsip sosial, ekonomi, dan keberlanjutan
ekologis.
Tujuan dari desain berkelanjutan adalah untuk "menghilangkan dampak
lingkungan negatif sepenuhnya melalui desain yang terampil dan sensitif".
Manifestasi desain berkelanjutan membutuhkan sumber daya terbarukan, dampak
lingkungan minimal, dan menghubungkan orang dengan lingkungan alam. Desain
hebat adalah desain berkelanjutan: Daripada mempertimbangkan desain bangunan
hijau sebagai eksternalitas, arsitek harus menganggapnya sebagai seperangkat
prinsip untuk desain hebat.

KESIMPULAN
Manajer Operasional harus mampu memahami bagaimana menggunakan
strategi proses sebagai senjata yang kompetitif. Dalam memilih proses produksi
dengan kualitas yang diperlukan, fleksibilitas, dan struktur biaya untuk memenuhi
persyaratan produk dan volume. Mereka dapat mecari yang kreatif untuk
menggabungkan fasilitas yang mana unit biaya yang rendah tetapi volume yang
tinggi, memanufaktur dengan varietas yang rendah dengan kustomisasi yang
tersedia melalui volume yang rendah namun verietasnya yang tinggi. Manajer
menggunakan teknik produksi ramping dan partisapasi karyawan untuk
mendorong perkembangan perlengkapan dan proses yang lebih efisien. Merancang
perlengkapan dan proses untuk memiliki kapabilitas yang melebihi batas toleransi

6 Yuni Tarida, “Strategi Desain Produk, Diversifikasi Produk, Harga Jual Dan Kaitannya Terhadap
Penjualan Pada Industri Kerajinan Rotan Di kota Palembang”, Jurnal Ekonomi Pembangunan, V.
10, No. 2, 2012.
7 Heizer Jay dan Render Barry, Manajemen Operasi Manajemen Keberlangsungan dan Rantai

Pasokan. (Jakarta Selatan : Salemba Empat, 2015).


9
Al-Muraqabah: Journal of Management and Sharia Business
Volume 02 | Nomor 02 | Desember 2022
PutriAgestinR, AchmadFawaid, BagusTegarPrakoso, M.Ausath

yang diperlukan oleh para konsumen, sementara itu memastikan fleksibilitas


diperlukan untuk penyesuaian dalam teknologi, fitur dan volume. Sehingga
aktualisasi dalam proses operasional dapat berjalan sesuai target dan tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Supriadi, dkk, Pengembangan Strategi Dan Implementasi, (Pustaka Rumah Cinta:
Magelang, 2021).
Heizer Jay dan Render Barry, Manajemen Operasi Manajemen Keberlangsungan dan
Rantai Pasokan. (Jakarta Selatan : Salemba Empat, 2015).
Raco dan Conny R Semiawan, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta;Grasindo,2010).
Heizer Reinder, Manajemen Operasi, Buku 1 Edisi 9, (Jakarta: Salemba Empat, 2010).
Yuni Tarida, ”Strategi Desain Produk, Diversifikasi Produk, Harga Jual Dan Kaitannya
Terhadap Penjualan Pada Industri Kerajinan Rotan Di kota Palembang”, Jurnal
Ekonomi Pembangunan, V. 10, No. 2, 2012.

10

Anda mungkin juga menyukai