Sila dalam Agama Buddha

UIN Raden Mas Said

PENGERTIAN
SILA
• Sila Adalah Perbuatan Lahiriah
Berupa Ucapan dan Perbuatan
Jasmaniah
• Sila Adalah Perbuatan Lahiriah
yang Termasuk Ke Dalamnya
Perilaku Melalui Pikiran yang
Disertai dengan Kehendak
(Cetana)
CIRI ( LAKKHANA )

• Ciri dari sila adalah ketertiban

dan ketenangan
• Sila dengan jalan apapun akan selalu
memiliki ketertiban dan ketenangan yang
dipelihara dan dipertahankan
dengan pengendalian perbuatan jasmaniah,
ucapan, dan pikiran
 FUNGSI ( RASA )
• Fungsi Sila yang Paling
Pokok Adalah
Menghancurkan Kelakuan
Salah (Dussiliya ) dan Kedua
Adalah Menjaga Seseorang
Agar Tetap Tidak Bersalah (
Anvajja ).
WUJUD ( PACCUPATTHANA )
• Wujud Sila Adalah Kesucian ( Soceyya ).Demikian
Pula Kita Mengenal Sila dengan Wujudnya yang
Suci Dalam Perbuatan Jasmaniah ( Kaya Soceyya
), Ucapan ( Vaci Soceyya ) dan Pikiran ( Mano
Soceyya )
 Sebab terdekat yang menimbulkan sila adalah
adanya hiri dan ottapa.

SEBAB TERDEKAT Hiri adalah “malu berbuat salah”

YANG
MENIMBULKANNYA
ottapa adalah “takut pada akibat perbuatan
( PADATTHANA ) salah"

Hiri ottapa adalah pelindung dunia.Jika tidak ada

hiri ottapa maka akan timbul kekacauan yang
merugikan diri sendiri dan masyarakat
 • Pancasila adalah latihan moral yang tahap
pertama dari seseorang memasuki
kehidupan beragama menurut agama
PANCASILA buddha.
BUDDHIS • Apabila sila ini dijalankan dengan baik maka
akan membawakan kemajuan, kemakmuran
besar, kehidupan surga, baik sebagai
manusia maupun sebagai dewata.
 Tidak Membunuh

Tidak Mencuri

Pancasila Tidak Zina

Tidak Omong Kosong, Kasar

Tidak Mabuk
 • Panatipata terdiri dari ka
PANATIPATA • ta panna dan atipata.Panna yang
VERAMANI berarti “makhluk” atau “kehidupan” dan
SIKKHAPADAM atipata berarti “lepas dengan
cepat”.Gabungan dari kosakata ini
SAMADIYAMI mempunyai makna “membuat suatu
makhluk hidup mengalami kematian”.
• Panatipata dapat disepadankan denngan
kata “pembunuhan”
 1. Ada makhluk hidup • apabila pembunuhan
PEMBUNUHAN (panno ) terjadi maka akan
TERJADI 2. Mengetahui bahwa
berakibat buruk.
makhluk itu masih hidup • Berat atau ringannya
APABILA ADA 5 (panasannita ) tergantung pada kekuatan
FAKTOR 3. Berniat untuk membunuh yang mendorong dan
(vadhakacittam ) sasaran pembunuhannya.

4. Melakukan usaha untuk

membunuh (upakkamo )
5. Makhluk itu mati melalui
usaha itu (tena maranam )
 • Adinnadana terdiri dari kata a, dinna dan
adana
• Kata a merupakan sebuah kata sangkal dan
ADINNADANA dinna berarti “barang yang diberikan oleh
VERAMANI pemiliknya”, maka adinna berarti “barang yang
tidak diberikan oleh pemiliknya”
SIKKHAPADAM • Kata adana berarti “mengambil atau
merampas”.
SAMADAYAMI • Gabungan ketiga kata tersebut berarti
“mengambil barang yang tidak diberikan oleh
pemiliknya” yang artinya dapat disepadankan
dengan kata “pencurian”
 1. Suatu barang milik orang • pelanggaran sila ini
PENCURIAN lain (para pariggahitam ) akibatnya sesuai dengan
kekuatan kehendak untuk
TELAH 2. Mengetahui bahwa barang
itu ada mencuri
TERJADI BILA pemiliknya (parapariggahita
sannita)
ADA 5 3. Berniat untuk mencurinya
(theyyacittam)
FAKTOR 4. Melakukan usaha untuk
mengambilnya (upakkamo)
5. Berhasil mengambil melalui
usaha itu (tena haranam)
 • Kamesumicchacara terdiri dari kata kama,
miccha, dan cara
KAMESUMICCHACARA • miccha berarti “salah” atau “menyimpang;
VERAMANI • Cara berarti “pelaksanaan"
SIKKHAPADAM • kamesu berarti “nafsu atau kesenangan
SAMADIYANI duniawi “.
• kamesumicchacara berarti “pemuasan
nafsu indriawi yang memnyipang “.
• Kosakata yang sering dijadikan
padanannya yakni “perbuatan berzinah”
KAMESUMICCHACARA TELAH TERJADI BILA
ADA 4 FAKTOR

Orang yang tidak patut untuk disetubuhi (agamantavatthu)

Mempunyai niat untuk menyetubuhi orang tersebut (tasmim sevacittam)

Melakukan usaha untuk menyetubuhinya (sevanappayogo)

Berhasil menyetubuhi (maggena maggapatipatti adhivasenam)

 Musavada terdiri dari kata musa dan
vada.
MUSAVADA Kata musa berarti “sesuatu yang tidak
VERAMANI benar” dan vada

SIKKHAPADAN berarti “ucapan”.

SAMADIYAMI
Musavada dapat diartikan “mengucapkan
sesuatu yang tidak benar"
 MUSAVADA
TERJADI • Sesuatu atau hal yang tidak benar (attham vatthu)
APABILA ADA • Mempunyai niat untuk menyesatkan(visamvadanacittam)
4 FAKTOR • Berusaha untuk menyesatkan (tajjo vayamo)
• Orang lain jadi tersesat (parassa tadatthavijananam)
 • sura, meraya, majja, pamadatthana
• Meraya berarti “minuman keras”
• majja berarti “sesuatu yang menyebabkan
SURAMERAYA orang tidak sadarkan diri “;
MAJJAPAMADATTHANA
VERAMANI • Pamadatthana berarti “yang menjadi dasar
SIKKHAPADAM untuk timbulnya kelengahan”
SAMADAYAMI • “memakai atau menggunakan sesuatu yang
dapat memabukkan “.
• Padanan katanya biasanya “bermabuk-
mabukan”
 Ada sesuatu yang
memabukkan/ suramerayamajjabhavo
SILA INI
DILANGGAR Ada niat untuk meminum atau
menggunakannya/ pivitukamata
APABILA
Meminumnya atau menggunakannya/
ADA 4 pivanam
FAKTOR Timbul gejala-gejala
mabuk/ maddanam
Puasa dalam
Agama Buddha
• Puasa menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah meniadakan
makan, minum dan sebagainya
dengan sengaja (terutama bertalian
dengan keagamaan)
• Pada umumnya umat Buddha
melatih diri berpuasa dengan
melakukannya saat hari Uposatha.
• Upo = mendekat
• Satha = Guru
Uposatha
• Dalam penanggalan Buddhis, setiap bulannya terdapat empat hari
Uposatha, yaitu tanggal 1, 8, 15, dan 22.
• Pada saat hari uposatha umat Buddha mejalankan Atthasila (8 Sila)
• 5 dari seluruh Panasila ditambah dengan 3 sila
Uposatha

3. Kamesumicchacara diganti dengan Abrahmacarya (tidak luhur)

6. Vikālabhojanā veramaṇī sikkhāpadaṃ samādiyāmi.

(Saya bertekad melatih diri menghindari makan pada waktu yang salah)
7. Naccagīta vādita visūkadassana mālāgandhavilepana dhāraṇa maṇḍana
vibhūsanaṭṭhānā veramaṇī sikkhāpadaṃ samādiyāmi.
(Saya bertekad melatih diri menghindari menari, menyanyi, bermainmusik,
dan pergi melihat pertunjukkan; memakai, berhias denganbebungaan, wewangian, b
arang olesan (kosmetik), perhiasan, dan dandanan dengan tujuan untuk mempercanti
k tubuh )
8. Uccāsayana-mahāsayanā veramaṇī sikkhāpadaṃ samādiyāmi
(Saya bertekad melatih diri menghindari tempat tidur yang tinggi dan besar)