Anda di halaman 1dari 3

1. A. Kriteria tujuan pembelajaran yang tepat:


"Setelah melakukan eksplorasi, siswa dapat mengalikan dua bilangan bulat
menggunakan kancing warna dengan tepat".
B. Menurut pendapat saya, penggunaan kalimat pada rumusan tujuan pembelajaran
diatas kurang efektif karena terdapat pengulangan kata yg memiliki arti yg sama dan
kurang tepat sasaran (berbelit-belit). Yaitu terdapat pada kata "kancing warna" dan
"model konkret", yang mana cukup diwakilkan dengan menggunakan kalimat "kancing
warna" Saja.

2. A. Kriteria rumusan indikator pencapaian kompetensi pokok yang tepat yaitu Indikator
yang dikembangkan harus sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan Pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang
terukur dan dapat di observasi. Berikut kriteria dalam menyusun indikator:
a. Indikator dirumuskan dari KD.
b.Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur.
c. Dirumuskan dalam kalimat yang simple dan mudah dipahami.
d. Tidak menggunakan kata bermakna ganda.
e. Hanya mengandung satu tindakan.
f. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik,
sekolah, masyarakat dan lingkungan/ daerah.

B. Rumusan indikator yang tepat:


KOMPETENSI DASAR
3.2. Memahami pengertian energi dan kalor
INDIKATOR
3.2.1. Mengaitkan energi dan kalor dalam kehidupan sehari-hari
3.2.2. Menyebutkan pengertian energi dan kalor.
3.2.3. Menyebutkan contoh energi dan kalor dalam kehidupan sehari-hari.

3. A. Metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran diatas yaitu:


a. Inkuiri Learning yaitu model pembelajaran untuk mencari informasi dengan observasi
dan eksperimen. Siswa akan mencari jawaban secara mandiri dengan analisis,
penyelidikan, menanyakan pertanyaan, meneliti, dan menerjemahkan informasi. Metode
ini mendorong pelajar menjadi lebih mandiri, kreatif, kritis, dan analitis.
b. Discovery Learning yaitu model pembelajaran yang mendorong pelajar untuk mencari
jawaban secara mandiri dengan observasi dan analisis. Letak perbedaan antara inkuiri
dan discovery adalah dalam model discovery pengajar juga berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Manfaat dari discovery learning akan membantu siswa memahami
konsep lebih dalam. Langkah-langkah untuk menerapkan metode pembelajaran ini
yaitu:
- Memberi rangsangan atau stimulus (stimulation)
- Identifikasi masalah (problem statement)
- Pengumpulan data (data collection)
- Pengolahan data (data processing)
- Pembuktian (verification)
- Penarikan kesimpulan (generalization)

c. Problem Solving yaitu model belajar dengan melakukan pemecahan masalah. dengan
metode problem solving pelajar lebih mudah dalam mengingat pembelajaran dan akan
terbiasa untuk mencari solusi dari permasalah-permasalahan di sekitarnya. Langkah-
langkah dalam model pembelajaran problem solving learning adalah sebagai berikut:
- Pengajar menjelaskan tujuan pembelajaran
- Instruktur memberikan kasus-kasus yang perlu dicari solusinya
- Pengajar menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang benar
- siswa mencari sumber-sumber seperti literatur yang mendukung untuk menyelesaikan
kasus yang telah diberikan
- siswa menetapkan beberapa solusi yang paling tepat untuk diambil dalam
menyelesaikan kasus.
-siswa mempresentasikan solusi tersebut.

d. Project Based Learning yaitu metode belajar yang berbasis proyek dalam periode
waktu tertentu, dimana dalam proses investigasi untuk menyelesaikan proyek tersebut
menjadi bagian dari siswa mendapat pengetahuan dan keterampilan. Dalam project
based learning ini akan membangun kerja sama tim, kreativitas, serta mengasah skill
critical thinking, problem solving, dan komunikasi siswa. Langkah-langkah dalam
melakukan project based learning adalah:
- Memulai dengan suatu pertanyaan utama
- Merencanakan proyek
- Menyusun jadwal aktivitas
- Mengawasi proses jalannya proyek
- Memberikan penilaian terhadap produk yang dihasilkan
- Evaluasi

B. Contoh kegiatan pembelajaran:

Anda mungkin juga menyukai