Anda di halaman 1dari 14

UTS

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


“ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
PADA PROSES PERBAIKAN KAPAL DI PT. DOCK DAN PERKAPALAN
SURABAYA

DOSEN PENGAMPU : IR. H AHSAN. MT

DI SUSUN OLEH:
PUTRI AMALIAH
S022020048
ABSP 6B

POLITEKNIK STIALAN MAKASSAR


PRODI ADMINISTRASI BISNIS SEKTOR PUBLIK
KATA PENGANTAR

Sholawat serta salam dapat kami panjatkan, atas berkat rahmat serta
hidayahnya dapat tercurah kepada baginda Rasulullah SAW, ia yang telah membawa
kita dar zaman kegelapan hingga zaman terang benderang seperti saat ini. Puji syukur
serta uacapan Alhamdulillah saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Sehingga
penulis sebagai selaku mahasiswa dapat menyelesaikan kewajibannya dengan baik
dengan menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “ANALISIS RISIKO
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROSES PERBAIKAN
KAPAL DI PT. DOCK DAN PERKAPALAN SURABAYA”. Ini dapat terselesaikan
guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan tugas dari ujian tengah
semester (UTS) pada mata kuliah keselamatan dan kesehatan kerja.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................3

BAB I............................................................................................................................4

PENDAHULUAN........................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................5

1.3 TUJUAN PENELITIAN.................................................................................5

BAB II...........................................................................................................................6

PEMABAHASAN........................................................................................................6

2.1 MANAJEMEN RISIKO.................................................................................6

2.2 PROFIL PERUSAHAAN PT. DOCK DAN PERKAPALAN.......................7

2.3 RISIKO PT DOCK DAN PERKAPALAN SURABAYA..............................7

2.4 PENILAIA RISIKO........................................................................................8

2.5 PENANGANAN RISIKO............................................................................10

BAB III.......................................................................................................................13

PENUTUP..................................................................................................................13

3.1 KESIMPULAN..................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkapalan Surabaya (DPS) merupakan BUMN yang bergerak di bidang galangan


kapal dan merupakan hasil nasionalisasi dari perusahaan Belanda. DPS memiliki 4
dermaga terapung, yang mampu menampung kapal sampai dengan 290 m panjang dan
approx. 135 000 dwt. Kami juga memiliki kemungkinan perbaikan kapal sampai dengan
310 m panjang sepanjang dermaga galangan kapal. Dermaganya memiliki panjang
sekitar 6.000 m, termasuk 3.500 m dari dermaga dilengkapi dengan infrastruktur dasar,
pasokan listrik dan pasokan gas teknis. 24 crane dapat mengangkat sampai dengan 300 t.

Setiap perusahaan selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya


risiko yang terjadi tergantung dari jenis industri, teknologi serta upaya pengendalian
risiko ang dilakukan. Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang terjadi
dikarenakan oleh pekerjaan pada perusahaan. Secara garis besar kejadian kecelakaan
kerja disebabkan oleh dua faktor, yaitu tindakan manusia yang tidak memenuhi
keselamatan kerja (unsafe act) dan keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsaf
condition). Salah satu sistem manajemen K3 yang berlaku global atau Internasional
adalah OHAS 18001:2007. Biasanya dikenal dengan singkatan HIRARC. Hazard
identification Risk assessment & Risk control (HIRARC) merupakan proses
mengidentifikasi bahaya yang dapat terjadi dalam aktifitas rutin ataupun non rutin dalam
perusahaan. Untuk selanjutnya dilakukan penilaian risiko dari bahaya.

Adapun jenis kecelakan kerja yang dapat terjadi di PT. Dock dan Perkapalan
Surabaya ialah seperti limbah, tersandung material, percikan api akibat dari las serta
kandungan oksigen yang terbatas dari beberapa ruangan.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen risiko?


2. Bagaimana metode penelitian Hirarc?
3. Bagaimana penganalisaan risiko yang terjadi pada PT. Dock?
4. Bagaimana pengidentifikasian risiko PT. Dock?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui metode proses Hirarc
2. Mengetahui tingkat risiko kecelakaan kerja di PT. Dock
BAB II

PEMABAHASAN

2.1 MANAJEMEN RISIKO

Risiko adalah suatu keadaan adanya ketidakpastian dan tingkat


ketidakpastiannya terukur secara kuantitatif. Risiko juga dapat diartikan sebagai
suatu keadaan ketidakpastian, dimana jika terjadi suatu keadaan yang tidak
dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian. Risiko berhubungan dengan
ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi
tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti “uncertain” dapat berakibat
menguntungkan atau merugikan. Pengertian risiko menurut Prof.Dr.Ir.Soemarno,
M.S adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh
konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi disebut resiko. Arthur J.
Keown (2000) Pengertian risiko adalah prospek suatu hasil yang tidak disukai
(operasional sebagai deviasi standar).

Secara umum, manajemen risiko merupakan serangkaian proses perencanaan


keputusan dan kegiatan yang berguna untuk mengurangi dampak buruk dari sebuah
risiko demi mendapatkan efektivitas dan efisiensi yang jauh lebih tinggi.

Pengertian Manajemen Risiko Menurut Djojosoedarso (2003:4) adalah


pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko
yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi meliputi
aktivitas merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin/mengkoordinir dan
mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan risiko. Pengertian
Manajemen Risiko Menurut Siagian dan Sekarsari (2001) adalah manajemen risiko
luas tidak hanya terfokus pada pembelian asuransi tapi juga harus mengelola
keseluruhan risiko-risiko organisasi.

Metode HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment And Risk


Control)) HIRARC adalah salah satu metode dalam manajemen risiko.
Tahapan dalam melakukan metode ini adalah dengan mengidentifikasi
bahaya. Identifikasi dilakukan berdasarkan sumber bahaya, lokasi terjadinya
bahaya atau aktivitas yang berbahaya. Selanjutnya, dari hasil identifikasi
tersebut dilakukan penialian    risiko.

2.2 PROFIL PERUSAHAAN PT. DOCK DAN PERKAPALAN

PT Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero) berpengalaman dalam


pembangunan kapal baru dengan kapasitas hingga 8.000 DWT seperti tanker, kapal
kontainer, kapal curah, tongkang, kapal tunda, kapal penangkap ikan, feri dan lain-
lain. DPS terhitung telah membangun lebih dari 600 kapal baru dengan berbagai jenis
yang tercatat di database.

2.3 RISIKO PT DOCK DAN PERKAPALAN SURABAYA

PT. Dock dan Perkapalan Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
galangan kapal yang dimana risiko kecelakaan kerja yang sangat besar dapat terjadi.

Faktor Risiko Bahaya Risiko

Pembersihan ruangan kapal Adanya limbah, serta dapat Terjatuh, terluka, tergores
tersandung dengan alat-alat
yang berserakan
Bekerja di ketinggian Naik turun tangga Terpleset atau terjatuh

Pengelasan di ruang terbuka Dapat terjadi percikan api Luka bakar, iritasi mata
yang mengenai
Docking dan undocking Tali temali, kesalahan Kebakaran, meledak,
operator yang ceroboh kapal ataupun terpleset, terjerat
sender/ keluar dock tali
Pemeliharaan dan perbaikan ruang Tersandungn material atau Tertimpa material
peralatan kerja, serta dapat
mesin
tergelincir akibat ceceran oli
Penggunaan crane Tidak fokus dalam bekerja, Tertimpa material, terpleset
kurangnya komunikasi
antara operator dan rigger
Bekerja di ruang terbatas Adanya kandungan oksigen Lemas serta mudah lelah,
yang berbahaya pada kekurangan oksigen
ruangan-ruangan tertentu
Pemotongan plat Tersanndung dengan alat Luka gores, pendarahan,
potong gerinda, atau iritasi mata
terkenanya percikan api
Pemeliharaan ruang kelistrikan Dapat terjadi kosleting Kebakaran
hingga membuat tersengat
pada listrik
Pengisian tabung gas Dapat terjadi kebocoran gas Meledak

Pengangkatan material berat dan Dapat keseleo atau tulang Kerusakan pada tulang
patah akibat dari
manual
mengangkat material yang
berat

2.4 PENILAIA RISIKO

Matriks penilaian risiko

1 2 3 4
4 4 8 12 16
3 3 6 9 12
2 2 4 6 8
1 1 2 3 4

Keterangan:
Hijau : Rendah
Kuning : Sedang
Merah : Tinggi

Faktor Risiko Bahaya Risiko PENILAIAN RISIKO


RISIKO
F D HASIL

Pembersihan Adanya limbah, serta Terjatuh,


dapat tersandung terluka, 3 1 3 Rendah
ruangan kapal
dengan alat-alat yang tergores
berserakan
Bekerja di Terpleset
Naik turun tangga atau 2 3 6 Sedang
ketinggian
terjatuh
Pengelasan di Dapat terjadi percikan Luka bakar,
api yang mengenai iritasi mata 2 4 8 Sedang
ruang terbuka

Docking dan Tali temali, kesalahan Kebakaran,


operator yang ceroboh meledak, 4 4 16 Tinggi
undocking
kapal sender/ keluar ataupun
dock terpleset,
terjerat tali
Pemeliharaan dan Tersandungn material Tertimpa
atau peralatan kerja, material 3 3 9 Tinggi
perbaikan ruang
serta dapat tergelincir
mesin
akibat ceceran oli
Penggunaan crane Tidak fokus dalam Tertimpa
bekerja, kurangnya material, 1 4 4 Rendah
komunikasi antara terpleset
operator dan rigger
Bekerja di ruang Adanya kandungan Lemas serta
oksigen yang mudah 2 4 8 Sedang
terbatas
berbahaya pada lelah,
ruangan-ruangan kekurangan
tertentu oksigen
Pemotongan plat Tersanndung dengan Luka gores,
alat potong gerinda, pendarahan 1 4 4 Rendah
atau terkenanya , iritasi
percikan api mata
Pemeliharaan Dapat terjadi kosleting Kebakaran
hingga membuat 3 3 9 Tinggi
ruang kelistrikan
tersengat pada listrik
Pengisian tabung Dapat terjadi Meledak
kebocoran gas 3 4 12 Tinggi
gas

Pengangkatan Dapat keseleo atau Kerusakan


tulang patah akibat dari pada tulang 4 4 16 Tinggi
material berat dan
mengangkat material
manual
yang berat

2.5 PENANGANAN RISIKO

Faktor Risiko
Bahaya Risiko PENILAIAN RISIKO RISIK TINDAKAN
O
F D HASIL

Pembersihan Adanya limbah, serta Terjatuh, Menggunakan


dapat tersandung terluka, 3 1 3 Rendah APD sesuai
ruangan kapal
dengan alat-alat yang tergores kondisi kerja
berserakan
Bekerja di Terpleset Inspeksi rutin
Naik turun tangga atau 2 3 6 Sedang untuk
ketinggian
terjatuh memastikan
kondisi aman
Pengelasan di Dapat terjadi Luka bakar, Inspeksi dan
percikan api yang iritasi mata 2 4 8 Sedang perawatan
ruang terbuka
mengenai secara berkala
Docking dan Tali temali, kesalahan Kebakaran, Menggunakan
operator yang meledak, 4 4 16 Tinggi APD, serta
undocking
ceroboh kapal sender/ ataupun adanya rambu-
keluar dock terpleset, rambu sesuai
terjerat tali kondisi kerja
Pemeliharaan dan Tersandungn material Tertimpa Mengunakan
atau peralatan kerja, material 3 3 9 Tinggi APD
perbaikan ruang
serta dapat tergelincir
mesin
akibat ceceran oli
Penggunaan crane Tidak fokus dalam Tertimpa Menggunakan
bekerja, kurangnya material, 1 4 4 Rendah APD serta
komunikasi antara terpleset adanya rambu-
operator dan rigger rambu
Bekerja di ruang Adanya kandungan Lemas serta
oksigen yang mudah 2 4 8 Sedang Inspeksi secara
terbatas
berbahaya pada lelah, berkala
ruangan-ruangan kekurangan
tertentu oksigen
Pemotongan plat Tersanndung dengan Luka gores, Inspeksi dan
alat potong gerinda, pendarahan, 1 4 4 Rendah perawatann
atau terkenanya iritasi mata serta
percikan api menggunakan
APD
Pemeliharaan Dapat terjadi Kebakaran Pemasangan
kosleting hingga 3 3 9 Tinggi rambu
ruang kelistrikan
membuat tersengat larangan dan
pada listrik menyediakan
APAR
Pengisian tabung Dapat terjadi Meledak Pengecekan
kebocoran gas 3 4 12 Tinggi kondisi gas
gas
secara berkala
Pengangkatan Dapat keseleo atau Kerusakan Menggunakan
tulang patah akibat pada tulang 4 4 16 Tinggi APD dan
material berat
dari mengangkat menggunakan
dan manual
material yang berat alat sesuai
kegiatan
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari identifikasi bahaya yang dilakukan pada proses


perbaikan kapal di PT Dock Dan Perkapalan terdapat 12 variabel dengan 12
potensi bahaya, 3 variabel dengan risiko rendah, 4 variabel dengan risiko sedang dan
5 variabel dengan risiko tinggi. Bahaya tersebut diantaranya adalah Terpeleset,
terjatuh, tergores material, tersengat listrik, luka bakar dan lain lain sebagainya.
Upaya pengendalian risiko yang nantinya dilakukan pada PT Dock Dan Perkapalan
Surabaya  yaitu dengan pengendalian APD, Administrative Control, dan
Engineering Control.
DAFTAR PUSTAKA

17 Pengertian Risiko Menurut Para Ahli - Jenis, Sumber dan Cara


(dosenpendidikan.co.id)

Kurniawan, M. Santoso, and M. R. Dhani, “Identifikasi Bahaya pada


Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA
Dengan Pendekatan Fuzzy di Industri Kapal,” Kesehat. dan Keselam. Kerja,
no. 2581, pp. 182–186, 2017.

Hazard Identification, Risk Assessment & Risk Control (HIRARC)


(garudasystrain.co.id)

Anda mungkin juga menyukai