Anda di halaman 1dari 65

ANALlSlS TERJADlNYA OVERHEAT DAN OVERLOAD PADA

KOMPRESOR Dl KAPAL MV NOAH SATU

ANUGRAH ALAM DIPO


NlT : 19.42.006
TEKNlKA Vlll A

PROGRAM PENDlDIKAN DlPLOMA lV PELAYARAN


POLlTEKNIK lLMU PELAYARAN MAKASSAR
TAHUN 2023

i
ANALlSlS TERJADlNYA OVERHEAT DAN OVERLOAD
PADA KOMPRESOR Dl KAPAL MV. NOAH SATU

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program


Pendididkan DipIoma lV PeIayaran

Program Studi
Teknika

Disusun dan diajukan oleh

ANUGRAH ALAM DIPO


NIT : 19.42.006

PROGRAM PENDlDIKAN DlPLOMA lV PELAYARAN


POLITEKNlK lLMU PELAYARAN MAKASSAR
TAHUN 2023

ii
SKRlPSI
ANALISlS TERJADlNYA OVERHEAT DAN
OVERLOAD PADA KOMPRESOR Dl KAPAL
MV.NOAH SATU

Disusun dan Diajukan Oleh :

ANUGRAH ALAM DIPO


NlT : 19.42.006

TeIah Dipertahankan Di Depan Panitia Ujian Skripsi


Pada TanggaI,

Menyetujui :
Pembimbing l Pembimbing ll

AbduI Basir, M.T.,M.Mar.E Syah RizaI, S.T., M.T


NIP. 19681231 199808 1 001 NIP. 19730901 199803 1 002

Mengetahui :

An. Direktur
PoIiteknik llmu PeIayaran Makassar
Pembantu Direktur l Ketua Program Studi Teknika

Capt. lrfan Faozun, M.M. AbduI Basir, M.T.,M.Mar.E


NlP. 19730908 200812 1 001 NlP. 19681231 199808 1 001

iii
PRAKATA

Dengan ini penulis panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT


yang telah memberikan taufik hidayah-nya kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi tentang profesi ke pelautan dengan judul “ Analisis
Terjadinya Overheat dan Overload Pada Kompresor di Kapal MV. NOAH
SATU.“
Pengarang (penulis) mengakui bahwa penelitian tersebut masih
memiliki banyak kekurangan baik dalam bahasa, struktur kalimat,
penulisan dan pembahasan materi dikarenakan penulis memiliki
kekurangan dalam penguasaan materi, waktu dan juga data-data yang
didapatkan. Selama penyusunan skripsi taruna mendapat berlimpah
petunjuk juga bantuan langsung ataupun tidak langsung oleh beberapa
sumber hingga selesainya penulisan penulisan.
Pada momen tersebut tidak lupa sang penulis menyuarakan
banyak berterima kasih dan ucapan syukur kepada semua pihak terkait
terutama :
Bapak Capt. Sukirno. M.M.Tr.,M.Mar selaku Direktur Politeknik Ilmu
Pelayaran Makassar.
Bapak Abdul Basir, M.T.,M.Mar.E selaku ketua program studi Teknika
Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar. Dan dosen Pembimbing I.
Syah Rizal, S.T., M.T selaku dosen Pembimbing II.
Seluruh Staff Pengajar PoIiteknik llmu PeIayaran Makassar atas
bimbingan yang diberikan kepada penuIis seIama mengikuti proses
pendidikan di PlP Makassar.
Semua Civitas Akademika Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
Orang tua penulis, Bapak Burhan atas Kesabaran, Ketulusan dan kasih
sayangnya dalam memberikan motivasi juga semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini dan Ibu Serli yang selalu menjadi inspirasi ketika
dalam keadaan sulit dan membuat saya selalu bangga menjadi anaknya
serta adik-adik saya yaitu Hudzaifah Febrianti, Muh. Bani Arafah,
Munawwarah, dan Muhammad Rafif Atqa yang selalu menjadi
penyemangat saya untuk menyelesaikan pendidikan di PIP Makassar.
Dan juga Catrin yang tak henti hentinya selalu membantu dan
mengingatkan saya untuk mengerjakan skripsi hingga selesai.
Perusahaan pelayaran PT. ANUGERAH SAMUDRA INDOMAKMUR yang
telah memberi kesempatan kepada penulis untuk meneliti di kapal.

iv
Seluruh kru kapal MV. NOAH SATU 2021-2022 atas inspirasinya dan
bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Rekan-rekan taruna-taruni senior, angkatan XL dan juga junior yang
memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dan semua pihak yang memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Selama penulisan skripsi ini penulis menemukan bahwa masih
banyak kekurangan dalam segala aspek. Tentu saja hal ini tidak lepas dari
kemungkinan terdapat ungkapan kata-kata menyinggung yang harus
diperhitungkan. Namun, penulis dengan rendah hati meminta masukan
yang menimbulkan minat pembaca untuk penyempurnaan juga dapat
berguna bagi dunia kemaritiman, khususnya untuk pribadi penulis agar
pembaca dapat menerapkan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab di atas kapal.

v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya : Anugrah Alam Dipo


Nomor lnduk Taruna : 19.42.006
Program Studi : Teknika

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul :

ANALlSlS TERJADlNYA OVERHEAT DAN OVERLOAD


PADA KOMPRESOR Dl KAPAL MV NOAH SATU

Merupakan karya asIi. SeIuruh ide daIam skripsi ini kecuaIi tema dan yang
saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide yang saya susun sendiri.
Jika pernyataan di atas terbukti sebaIiknya, maka saya sendiri bersedia
menerima sanksi yaang ditetapkan oIeh PoIiteknik Ilmu PeIayaran
Makassar.

Makassar, 2023

ANUGRAH ALAM DIPO


NIT : 19.42.006

vi
ABSTRAK

ANUGRAH ALAM DIPO, 02 Mei 2023, Analisa Terjadinya Overheat dan


Overload Pada Kompresor di Kapal MV NOAH SATU,(dibimbing oIeh
Bapak AbduI Basir dan Bapak Syah RizaI.).

Kompresor adalah permesin yang berfungsi untuk meningkatkan


tekanan dan menggerakkan fluida atau gas. Namun, terkadang kompresor
mengalami masalah seperti overheat dan overload, yang dapat
menyebabkan kerusakan dan kegagalan sistem. Oleh karena itu, Analisis
Terjadinya Overheat dan Overload Pada Kompresor menjadi sangat
penting untuk mencaritahu penyebab masaIah dan menentukan tindakan
perbaikan yang diperlukan.

PeneIitian ini diIaksanakan di kapaI MV NOAH SATU miIik


perusahaan PT ANUGERAH SAMUDRA INDOMAKMUR seIama 9 BuIan
8 Hari. Overheat dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti suhu kamar
mesin yang terlalu tinggi, kotornya intercooler kompresor, atau masalah
pada sistem pelumasan. Sedangkan analisis overload pada kompresor
melibatkan pengukuran arus dan tegangan pada motor penggerak serta
pemeriksaan suhu pada motor penggerak.
Dalam kesimpulannya, analisis terjadinya overheat dan overload
pada kompresor sangat perlu agar dapat mempertahankan kinerja sistem
dan kehandalan. Dengan mencari penyebab terjadinya permasalahan
serta mengambil tindakan korektif yang dibutuhkan, sehingga bisa
mengantisipasi kerusakan yang lebih parah dan menambah masa pakai
kompresor.

Kata kunci : Kompresor, Overheat, Overload, Temperatur

vii
ABSTRACT

ANUGRAH ALAM DIPO, 2023, Analysis of the Occurrence of Overheat


and Overload on the Compressor on the MV NOAH SATU Ship,
(supervised by Mr. Abdul Basir and Mr. Syah Rizal).
Compressor is a machine used to increase pressure and move
fluids or gases. However, sometimes the compressor encounters
problems such as overheat and overload, which can cause damage and
system failure. Therefore, Analysis of the Occurrence of Overheat and
Overload on the Compressor is very important to identify the cause of the
probIem and determine the necessary corrective actions.
This research was carried out on the MV NOAH SATU ship
owned by PT ANUGERAH SAMUDRA INDOMAKMUR for 9 months and 8
days. Overheating can occur due to several factors, such as engine room
temperature that is too high, dirty compressor intercooler, or problems with
the lubrication system. While the analysis of overload on the compressor
involves measuring the current and voltage on the driving motor as well as
checking the temperature of the driving motor.
In conclusion, the analysis of the occurrence of overheat and
overload on the compressor is very important to maintain system
performance and reIiability. By identifying the cause of the problem and
taking the necessary corrective action, you can prevent more serious
damage and increase service life of the compressor.
Keywords : Compressor, Overheat, Overload, Temperature

viii
DAFTAR lSl

Sampul i
Halaman Pengajuan ii
Halaman Persetujuan iii
Prakata iv
Pernyataan Keaslian vi
Abstrak vii
Abstract viii
Daftar lsi ix
Daftar Tabel xii
Daftar Gambar xiii
BAB l PendahuIuan 01
A. Latar BeIakang 01
B. Rumusan MasaIah 02
C. Tujuan dan Manfaat PeneIitian 02
1. Tujuan Penelitian 02
2. Manfaat Penelitian 02

BAB ll Tinjauan Pustaka 04


A. Pengertian Kompresor 04
1. Kompresor Dinamik 06
2. Kompresor Perpindahan Positif 07
3. Cara Kerja Kompresor 08
4. Komponen-Komponen Kompresor 11
5. Tenaga Penggerak Kompresor Udara 18
6. Teori Kompresi 19
B. Kerangka Pikir 21
C. Hipotesis 21

ix
BAB lll Metode PeneIitian 22
A. Jenis PeneIitian 22
B. Defenisi OperasionaI VariabeI 22
C. Jenis dan Sumber Data 22
1. Data Primer 22
2. Data Sekunder 23
D. Teknik PengumpuIan Data 23
1. Teknik Observasi 23
2. Teknik Inreview/Wawancara 23
3. Teknik Dokumentasi 24
E. Teknik AnaIisis Data 24
F. Jadwal dan Tempat Penelitian 24
G. Flow Chat 25
H. Tabel Rencangan Data Penelitian 26

BAB IV HasiI dan Pembahasan 28


A. Tempat PeneIitian 28
1. Tempat Penelitian 28
2. Ship Particular 28
B. Data Penelitian 30
1. Data Kondisi Normal 30
2. Data Kondisi Abnormal 31
3. Data Kondisi Setelah Perbaikan 31
4. Data Kondisi Jalan Normal 32
C. Analisis Data Penelitian 32
1. Analisa Data 32
2. Uji Hasil Analisa Data 33
3. Pembuktian Hasil Analisa Data 34
D. Pembahasan Hasil Penelitian 34
1. Overheat Pada Kompresor 35
2. Overload Pada Kompresor 36

x
E. Cara Penanggulangan 37
1. Overheat Pada Kompresor 37
2. Overload Pada Kompresor 38

BAB V Kesimpulan dan Saran 40


A. Kesimpulan 40
B. Saran 40

Daftar Pustaka 42

Lampiran I 43
Lampiran II
Lampiran III
Lampiran IV
Lampiran V
Lampiran VI

xi
DAFTAR TABEL

3.1 Rencangan Kondisi Normal 24


3.2 Rencangan Kondisi Abnormal 24
3.3 Rencangan Kondisi Setelah Perbaikan 24
3.4 Rencangan Kondisi Jalan Normal 25
4.1 Ship Particular 26
4.2 Data Spesifikasi Kompresor 27
4.3 Data Spesifikasi Elektro Motor 28
4.4 Data Kondisi Normal 28
4.5 Data Kondisi Abnormal 29
4.6 Data Setelah Perbaikan 29
4.7 Data Hasil Uji Coba dan Jalan Normal 30
4.8 Analisis Data RPM 31
4.9 Analisis Data Pressure In 32
4.10 Analisis Data Pressure Out 33
4.11 Analisis Data Temperature In 34
4.12 Analisis Data Temperatur Out 35
4.13 Analisis Data Produksi Udara 36
4.14 Analisis Data Temperatur Udara Luar 37
4.15 Analisis Data Temperatur Kamar Mesin 38
4.16 Mean Analisi Data 39
4.17 Pembuktian Hasil Penelitian 39

xii
DAFTAR GAMBAR

2.1 Tipe-Tipe Kompresor 5


2.2 Prinsip Kerja Kompresor 9
2.3 Crankcase 10
2.4 Poros Engkol 10
2.5 Connecting Rod 10
2.6 Cylinder 11
2.7 Cylinder Cover 11
2.8 Piston 12
2.9 Compressrion Ring 12
2.10 LP Valve 12
2.11 HP Valve 12
2.12 Oil Ring Scraper 13
2.13 Intercooler 13
2.14 Manifold Gauge 14
2.15 Safety Valve 14
2.16 Gelas Duga Minyak Lumas 15
2.17 Manometer 15
2.18 Air Filter 18
4.1 Grafik Rotasi Permenit 31
4.2 Grafik Pressure In 32
4.3 Grafik Pressure Out 33
4.4 Grafik Temperatur In 34
4.5 Grafik Temperatur Out 35
4.6 Grafik Produksi Udara 36
4.7 Grafik Temperatur Udara Luar 37
4.8 Grafik Temperatur Kamar Mesin 38

xiii
BAB l
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kompresor merupakan mesin bantu yang memiliki fungsi
sebagai peningkat atau booster tekanan fluida dan dapat
mengompresi gas atau udara. Dalam kehidupan sehari-hari, kita
biasanya memanfaatkan udara mampat baik, secara langsung atau
tidak langsung.
Di dunia industri, pemakaian kompresor sangat penting, baik
sebagai penghasil udara mampat maupun sebagai satu kesatuan
dari mesin-mesin. Kompresor banyak digunakan untuk mesin
pneumatik, sedangkan yang menjadi satu dengan mesin contohnya
turbin gas, mesin pendingin dan lain sebagainya.
Di kapal, udara yang bertekanan biasanya digunakan untuk
udara start pada Main Engine ketika kapal akan melakukan olah
gerak dan sebagai strating air untuk generator, dan digunakan juga
sebagai medai pembersihan bagian-bagian permesinan contohnya
filter, dan untuk kebersihan permesinan bantu serta keperluan
udara untuk deck, contohnya menjaga kebersihan di akomodasi.
Karena kegunaan dari udara terkompresi sangat dibutuhkan
di kapal, jadi kompresor udara harus lebih diperhatian dalam
melakukan perawatan daripada pesawat bantu lainnya. Sehingga
kompresor dapat dimanfaatkan berdasarkan kegunaanya di atas
kapal supaya tidak menurunkan kinerja pengoperasian kapal.
Kurangnya perhatian atau perawatan khusus pada kompresor
dapat mengakibatkan overheating dan overload pada kompresor
yang bisa merusak kompresor sehingga mengganggu
pengoperasian mesin-mesin pneumatik lainnya. Fakta dari
pemilihan judul di atas adalah karena masalah overheat dan
overload pada kompresor kadang tidak disadari sehingga bisa

1
menyebabkan kerusakan yang lebih parah dan akan memakan
biaya yang lebih besar daripada pengeluaran ketika diperbaiki lebih
awal, dan masalah ini sering terjadi pada kompresor di atas kapal,
sehingga perlu adanya pengetahuan untuk menanggulangi dan
memperbaiki jika terjadi overheat dan overload pada kompresor di
atas kapal. Kejadian Overheat dan Overload pernah terjadi di kapal
MV. NOAH SATU.
Maka penulis tertarik untuk memilih judul “Analisis
Terjadinya Overheat Dan Overload Pada Kompresor Di Kapal
Mv Noah Satu”.

B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan tadi, untuk menghasilkan produksi udara
secara maksimal, maka pengawasan dan perawatan sangat
diperlukan berdasarkan apa yang ada di instruction manual book.
Sehingga hal-hal yang dapat menyebabkan terganggunya kinerja
pada kompresor tersebut bisa dikurangi. Berdasarkan apa yang telah
dijelaskan di atas, penuIis merumuskan permasaIahan sebagai
berikut : Apa Penyebab Terjadinya Overload dan Overheat pada
Kompresor ?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penilitian:
a. Mengetahui penyebab terjadinya overload dan overheat
b. Cara mencegah dan memperbaiki kompresor yang overload
dan overheat
2. Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya peneIitian dan penyusunan skripsi
ini, penuIis berkeinginan agar tercapainya beberapa manfaat
Teoritis dan Praktis:

2
a. Manfaat Teoritis:
Semoga hasil dari penulisan skripsi ini dapat menjadi
landasan dalam pengembangan media pembelajaran secara
lebih lanjut dan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan di Indonesia.
b. Manfaat Praktis:
Dari penulisan skripsi ini kita dapat mengetahuai cara
untuk mencegah dan memperbaiki kompresor yang
mengalami overload dan overheat. Serta mengurangi
dampak dari overload dan overheat kompresor.

3
BAB ll
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kompresor
Menurut Sularso dan Haruo Tahara, (2006) Kompresor
adalah permesin yang berfungsi memampatkan udara atau gas. L
Sterling (1976:8) Kompresor adalah permesinan bantu yang
memiliki fungsi untuk menghisap udara yang kemudian ditampung
di dalam tanki atau botol angin, kemudian digunakan sebagai
starting air main engine, motor bantu, serta untuk cleaning dan juga
sebagai kontrol pneumatic. Raharjo Parno, (2009). Teknik Dan
Strategi perawatan. Kompresor merupakan mesin atau peralatan
bantu yang memiliki fungsi untuk memindahkan benda atau zat
yang dapat terkompresi seperti udara. Kompresor berfungsi untuk
menyuplai udara bertekanan kemudian dapat di digunakan sebagai
pengeringan, untuk pnumatics dan lain-lainnya.
Adapun arti dari overheat dan overload yang menjadi
permasalahan dalam judul yang diambil oleh penulis sebagai
berikut. Menurut Apinion, Rio (2015) Overheat pada pengertian
sederhananya adalah temperature pada suatu benda yang melebihi
tinggi dari batas normal, sehingga menyebabkan kinerja
permesinan tidak sempurna, mesin menjadi mudah aus, dan
pemakaian bahan bakar menjadi tidak wajar atau berlebihan
sehingga menyebabkan kerugian pada beberapa pihak, sedangkan
menurut Eddy Gunawan, (2019). Beban Berlebih dan Dimensi
Berlebih. Overload merupakan suatu kondisi dimana muatan yang
diangkut melebihi batas beban yang ditetapkan.
Kompresor umumnya menghisap gas dari sekitar. Namun ada
juga kompresor menghisap fluida mampu mapat yang memiliki
tekanan di atas dari tekanan sekitar. Dalam kasus ini, kompresor
bertugas menjadi peningkat atau booster. Tujuan ditingkatkannya

4
tekanan yaitu untuk mengalirkan atau kebutuhan dalam suatu
system proses yang lebih besar. Secara umum kompresor dibagi
atas dua jenis yaitu kompresor dinamik dan perpindahan positif.

Gambar 2.1 : Tipe-tipe kompresor

Sumber : (https://artikel-teknologi.com/macam-macam-kompresor-gas/)
1. Kompresor Dinamik
Kompresor dinamik adalah kompresor yang memakai impeler
yang berputar untuk menambah kecepatan dan pressure dari
fluida (gas). Kompresor Dinamik dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Kompresor Sentrifugal
Merupakan suatu kompresor yang mana cara
kerjanya menggunakan kecepatan serta tekanan yang
disalurkan ke udara secara radial dengan shaft vane atau
impeller oleh satu atau lebih kombinasi antara impeller dan
difuser. Prinsip kompresor sentrifugal adalah menaikkan
energi fluida dengan cara menambah kecepatan tangensial
gas.
b. Kompresor Axial
Kompresor axial adalah kompresor yang dapat
menekan gas secara terus menerus. Kompresor ini
merupakan kompresor berbasis airfoil yang berputar

5
sehingga gas atau fluida kerja mengalir sejajar dengan
sumbu rotasi, atau aksial. Berbeda dengan kompresor
berputar lainnya yang mana aliran fluida kerjanya akan
memasukkan "komponen radial" melalui kompresor.
2. Kompresor Perpindahan Positif
Kompresor pemindahan positif adalah kompresor yang
meningkatkan tekanan udara dengan mengurangi volumenya.
Kompresor ini mengambil volume udara berturut-turut yang
terbatas di tempat tertutup lalu mengangkatnya ke tekanan yang
lebih tinggi. Kompresor Perpindahan Positif dibagi 2 yaitu :
a. Kompresor Torak (Reciprocating Compressor)
Reciprocating Compressor atau biasa disebut
kompresor piston merupakan kompresor yang menggunakan
sistem torak bergerak di dalam silinder untuk memampatkan
udara. Tabung silindernya memiliki 2 buah katup, yaitu katup
hisap (suction) dan katup buang (discharge). Saat piston
berada di atas kemudian bergerak turun di dalam silinder
maka udara dari katup hisap atau suction valve akan masuk
memenuhi silinder, kemudian saat piston naik menyebabkan
udara yang ada pada silinder didorong ke atas lalu keluar
melalui katup buang (discharge)
b. Kompresor Rotari (Rotary Compressor)
Kompresor Rotari adalah kompresor yang
menggunakan mekanisme putar perpindahan positif,
kompresor rotari dipakai untuk menggantikan kompresor
piston, bila diperlukan udara bertekanan tinggi yang
volumelebih besar.
3. Cara Kerja Kompresor
Prinsip kerja kompresor udara menurut Tekad Sitepu,
(2010). Jurnal Dinamis, Kajian Penggunaan Kompresor Axial, 6th
adalah gas dari atmosper ditarik oleh piston bertekanan rendah

6
melewati penyaring udara hisap kemudian menuju ke dalam
silinder melewati suction valve low pressure. Sehabis terkompresi
pada silinder, kemudian gas menuju ke pressure valve low
pressure, lalu temperature gas akan diturunkan oleh intercooler,
kemudian gas yang sudah dingin dialirkan masuk ke silinder high
pressure melewati katub isap tekanan tinggi kemudian udara
akan dikeluarkan melalui intercooler menuju tanki udara (tabung
angin) melewati High Pressure Valve. Sedangkan menurut
Mahardhika (2019), Prinsip kerja kompresor yaitu memampatkan
fluida kerja dengan cara memperkecil volumenya pada ruangan
yang tertutup rapat, maka tekanan pada fluida kerja tersebut akan
naik.
Berikut ini tahap – tahap kerja dari kompresor udara:
Tenaga pertama didapat dari penggerak (motor atau
engine). Saat penggerak berputar maka belt yang tersambung
dengan pompa akan ikut berputar dan mengaktifkan bare pump.
Cylinder adalah salah satu komponen utama bare pump.
Di dalam cylinder udara akan dikompresi. Pada
ujung cylinder terdapat inlet valve and outlet valve. Memiliki
bentuk mirip lempengan logam, kedua valve berada di sisi
berlawanan pada bagian ujung cylinder.
Inlet valve menghisap udara dari atmosfir yang dikompresi
piston. Udara terkompresi lalu dilepaskan melalui katup
pelepasan. Pada kompresor double stage tekanan tinggi, udara
dikompresi dua kali agar menghasilkan udara bertekanan yang
lebih tinggi.
Gerakan naik turun yang piston menciptakan ruang hampa.
Saat piston memendek, ruang akan terisi udara, yang dihisap
melalui inlet valve dari luar. Ketika piston memanjang, udara akan
dikompresi dan memberi tekanan agar udara keluar
melalui exhaust valve lalu masuk ke tangki. Semakin banyak

7
udara yang terkompresi dikirim ke tangki, tekanan di dalam tanki
juga akan meningkat.
Udara di dalam tangki disimpan pada tekanan yang lebih
tinggi daripada udara di atmosfer. Ketika regulator dibuka, udara
dari dalam tanki akan keluar. Udara bertekanan ini dapat
dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan
udara bertekanan seperti ala menyemprot cat atau
mengoperasikan alat pneumatik.
Udara dari atmosfer yang dihisap ke dalam tangki
mengandung molekul-molekul air, yang tidak tertahan di udara
ketika berada di tekanan yang tinggi. Akibatnya, molekul-molekul
air akan mengembun di dalam tangki penyimpanan. Untuk
mengatasinya, setiap tangki dilengkapi dengan katup
pembuangan (drain valve) yang terletak di bagian bawah
tangki. Drain valve Ini berfungsi untuk mengalirkan uap air yang
terperangkap sambil mempertahankan volume tangki dan
mencegah korosi tangki.
Selain itu, setiap kompresor udara pasti memiliki pressure
switch yang berfungsi untuk menyalakan kompresor secara
manual dan otomatis, ketika tekanan udara yang ada di dalam
botol angin berada kurang dari nilai tekanan “on”, dan
menghentikan kompresor ketika tekanan dalam botol angin
mencapai tekanan “off“. Anda juga dapat menemukan pressure
gauge yang brguna sebagai alat untuk mengukur tekanan udara
di dalam tanki.
Ketika kompresor off, maka unloader valve akan
melepaskan udara bertekanan di discharge tube. Sehingga
pompa dapat bekerja tanpa harus mengatasi hambatan yang
akan ditimbulkan oleh udara yang terjebak. Bila terjadi error tak
terduga pada pressure switch sehingga gagal mematikan
kompresor, maka safety valve akan melepaskan tekanan berlebih

8
Safety valve dan pressure switch yang terdapat pada
kompresor telah diatur dari pabrik untuk pengoperasian yang
aman.
Pada kompresor udara portabel, regulator berfungsi untuk
mengontrol tekanan keluar dari udara yang mengalir ke alat
pneumatic terkait. Sebagian besar alat pneumatic memerlukan
tekanan udara 40 psi atau 90 psi agar dapat beroperasi dengan
benar. Tekanan udara yang tampil pada pressure gauge perlu
diatur sesuai dengan keperluan pengoperasian alat pneumatic.
Gambar 2.2: Prinsip Kerja Kompresor Torak

Sumber:
(https://2.bp.blogspot.com/-Xsm8u2VkZgA/UzjWNqVy1LI/AAAAAAAA
BMw/dyQtTJfXlE0/s1600/kompresor+1.jpg)

4. Komponen – Komponen Kompresor


a. Kerangka (Crankcase) 

9
Gambar 2.3: Crankcase

Fungsi dari Crankcase adalah sebagai pendukung


atau penopang seluruh beban serta berfungsi sebagai
tempat kedudukan bantalan, Crankshaft, silinder dan tempat
menampung Lube Oil.
b. Poros Engkol (Crank Shaft) 
Gambar 2.4: Poros Engkol (Crank Shaft)

Memiliki fungsi sebagai pengubah gerak dari berputar


(rotasi) menjadi gerak lurus yang bolak balik (translasi). 
c. Batang Penghubung (Connecting Rod)
Gambar 2.5: (Connecting Rod)

Memiliki fungsi sebagai penerus energi kinetik dari


poros engkol menuju batang torak melewati cross head,

10
connecting rod tidak boleh rapuh serta tidak dapat bengkok
sehinga batang penghubung dapat menahan beban ketika
terjadi tekanan. 
d. SiIinder (Cylinder)
Gambar 2.6: Cylinder

Berfungsi sebagai letak atau posisi liner silinder dan


water jacket ditempatkan.
e. Front and Rear CyIinder Cover
Gambar 2.7 Cylinder Cover

Merupakan tutup silinder bagian head end/front cover


dan bagian crank end/rear cover yang memiliki kegunaan
sebagai penahan agar gas/udara tidak keluar dari silinder. 
f. Liner Silinder (CyIinder Liner)
Berfungsi sebagai tempat bergeraknya piston saat
terjadi langkah ekspansi, charge, kompresi, serta discharge. 

g. Torak (Piston) 
Gambar 2.8: Piston

11
Sebagai elemen yang digunakan untuk menghandeI
gas/udara ketika terjadi proses penghisapan (suction),
kompresi (compression) serta pengeIuaran (discharge).
h. Cincin Kompresi ( Compression Rings) 
Gambar 2.9: Compression Rings

Berfungsi untuk menahan ketika terjadi kebocoran


gas disebabkan karena adanya jarak antara bagian yang
berpindah (batang torak) dengan bagian yang tetap
(silinder). Cincin kompresi ini tersusun atas sejumlah ring
segment. 
i. Katup Kompresor (Compressor Valve) 
Gambar 2.10 dan 2.11: LP Valve (kiri), HP Valve (kanan)

(a) (b)
Kompresor udara memiliki dua jenis katub, yaitu katub
isap (suction) dan katub buang (discharge) yang mana
berfungsi sebagai pembuka dan penutup yang disebabkan
oleh adanya perbedaan tekanan antara luar silinder dengan
dalam silinder.
j. Ring Oil Scraper 

12
Gambar 2.12 : Ring Oil Scraper

Digunakan sebagai pencegah terjadinya kebocoran


minyak lumas pada frame .
k. Intercooler
Gambar 2.13: Intercooler

Inter Cooler dipasang diantara dua tahapan agar


mendinginkan suhu dan meningkatkan efisiensi volumetrik
kompresor.

l. Manifold Gauge
Gambar 2.14: Manifold Gauge

13
Berfungsi untuk mengukur tekanan udara yang berada
pada kompresor.
m. PeraIatan Pengaman
AIat-aIat pengaman pada kompresor memiliki fungsi antara
lain :
1) Katub Keamanan

Gambar 2.15: Safety Valve

Safety Valve bertugas untuk membuang udara


kompresi yang berlebihan dari batas yang dibolehkan
sehingga dapat mencegah ledakan yang disebabkan
oleh udara bertekanan pada kompresor akibat kelebihan
muatan.
2) Katub Cerat
Katub cerat digunakan untuk mengeluarkan air serta
kotoran-kotoran yang terdapat di daIam kompresor.

3) Gelas Penduga Minyak Lumas


Gambar 2.16: Gelas Duga Minyak Lumas

14
Gelas Duga lub oil mimiliki fungsi untuk memantau
dan memastikan level Lube Oil yang ada di kompresor.
4) Manometer
Gambar 2.17: Manometer

Manometer berguna sebagai penunjuk tekanan


udara yang tersimpan di tabung angin serta tekanan
yang diijinkan
5) Saringan Udara (Air Filter)
Gambar 2.18: Air Filter

Filter berfungsi sebagai penyaring udara dari


kotoran sebelum memasuki sistem, sehingga kotoran
tidak tidak ikut masuk bersama udara sehingga
mengurangi resiko terjadinya kerusakan system dalam
kompresor.

15
5. Tenaga Penggerak Kompresor Udara
Tenaga penggerak pada kompresor udara terdiri:
a. Kompresor udara utama menggunakan tenaga penggerak
motor Iistrik. Motor listrik yang mengubah tenaga listrik
menjadi tenaga gerak, selanjutnya tenaga gerak tersebut
digunakan untuk menggerakkan kompresor udara dengan
cara menghubungkan roda pully dengan kopling motor
tersebut.
b. Kompresor udara bantu memakai daya motor diesel.
Walaupun menggunakan daya penggerak yang tidak sama
tapi keduanya memiliki kegunaan yang sama. Jika ada
diantara kedua kompresor udara terjadi kerusakan, maka
kompresor yang masih bagus akan menggantikan tugas dari
kompresor yang rusak.
6. Teori Kompresi
a) Volume Dengan Tekanan
Volume dan Tekanan memiliki hubungan, makin tinggi
tekanannya maka volumenya akan lebih. Pernyataan ini
dinamai hukum Boyle dan berikut ini adalah rumusannya:
P1V1 = P2V2 = tetap (2.1)
Dimana :
P1 dan P2 merupakan Tekanan dengan satuan Pa
V1 dan V2 merupakan Volum dengan satuan m3
b) Volume Dengan Temperatur
Hasil penghitungan variabel muai berbagai gas
menghasilkan sebuah ketetapan seperti berikut : “Segala
jenis gas jika temperaturnya ditambah sebesar 1o C di
pressure yang konstan, maka volume gas memperoleh
kenaikan sejumlah 1/273 dari volume awalnya saat 0o C.
Kebalikannya jika temperaturnya dikurangi 1o C maka
menyebabkan terjadinya penurunan volume sebesar 1/273
dari volume awalnya”.

16
Penjelasan tadi dinamai sebagai Hukum Charles. Hal
ini bisa dihitung seperti berikut ini. Saat temperature gas
pada O°C memiliki jumlah volum V0 maka saat suhu t1°C
dengan kompresi konstan, gas itu akan memiliki volum V1
yang mana

V .V (2.2)
Pada suhu t2°C untuk pressure yang mirip, gas
mempunyai volume

V (2.3)

Jika persamaan (2.2) dibagi dengan


persamaan (2.3) menjadi:

(2.4)
Tanda t merupakan suhu pada hitungan °C. Selain
hitungan Celcius, Juga bisa menggunakan Kelvin (°K) yang
mana O°K = -273 °C.
Suhu skala °K merupakan suhu mutlak menggunakan
tanda T.
Persamaan T dengan t bisa dirumuskan:
T (°K) = 273 + t °C (2.5)
(Sularso MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara,
(2000). Pompa dan Kompresor ;182)
Saat suhu yang digunakan adalah suhu
mutlak (°K) maka pers (2.5) dapat dijabarkan
seperti berikut:

(2.6)
Dari persamaan (2.6) diatas, Hukum Charles bisa
juga dikatakan “Saat prosedur Kompresi konstan, maka
volum pada gas seimbang dengan suhu telaknya”.
c) Persamaan Keadaan

17
Hukum Boyle dan Hukum Charles bisa disatukan
sehingga dinamakan hukum Boyle Charles yang mana
dituliskan seperti berikut:
P*V = G R T (2.7)
(Sularso dan Haruo Tahara, 2000.)
Dimana :
P adalah Tekanan mutIak (kgf/m2 atau Pa)
V adalah VoIume (m3)
G adalah Berat Gas (Kgf atau N)
T adalah Temperature mutIak (°K)
R adalah Konstanta Gas (m/°K)
Nilai R tidak sama bagi setiap gas. Yang mana bagi udara
kering memiliki nilai R = 29,27m/°K sementara udara lembab
memiliki nilai R = 24,46m/°K. Persamaan tadi bisa juga
ditulis dengan cara lain sbb:
P𝑣 = R T (2.8)
Yang mana :
v : V/G merupakan volum khusus (m3/kgf) atau m3/N)
disebabkan v = 1/γ yang mana γ = berat jenis (kgf/m3 atau
N/m3) maka persamaan (2.8) tadi bisa ditulis:

=RT (2.9)
(Sularso dan Haruo Tahara, (2000). Pompa dan
Kompresor ;183)

B. Kerangka Pikir

18
Penjelasan Umum Kompresor

Tipe-Tipe Kompresor

Prinsip Kerja Kompresor Teori Kompresi

Masalah Pada Kompresor

Dampak Dari Cara Perawatan Penyebab


Kerusakan Pada Dan Perbaikan Terjadinya Masalah
Kompresor Pada Kompresor Pada Kompresor

C. Hipotesis
Adapun hipotesis pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Perawatan yang tidak teratur sesuai jadwal
2. Kurang maksimalnya pendinginan oleh intercooler
3. Lub Oil Level yang Rendah

BAB lll
METODE PENELlTIAN

19
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang saya gunakan yaitu PeneIitian
Korelasional. PeneIitian KoreIasionaI adaIah peneIitian yang
memiIiki tujuan untuk mencari apakah terjadi hubungan antara dua
variabIe atau Iebih, dan seberapa besar koefisien koreIasi yang ada
diantara variabIe yang diteIeti

B. Defenisi Operasional Variabel


Definisi operasional variable merupakan sebuah dimensi yang
dibagikan kepada suatu variable dengan maksud untuk
menspesifikasikan kegiatan atau memperbaiki suatu operasional
yang dibutuhkan untuk menghitung variable tersebut. Sugiyono
(2014). Berikut ini defenisi dari :
1. Human Error adalah kesalahan yang diakibatkan kurang
perhatiannya manusia sehingga terjadi kecelakaan atau
kerusakan
2. Kesalahan pada kompresor adalah kerusakan yang terjadi pada
kompresor akibat dari kurangnya perawatan pada kompresor

C. Jenis dan Sumber Data


Untuk menopang kelengkapan pembahasan penulisan ini
diperoleh data dan sumber :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan melalui
pengamatan langsung. Data dalam penelitian ini didapatkan
dengan cara penelitian survey, yaitu dengan memperhatikan,
mengukur, serta mencatat langsung di lokasi penelitian ketika
melaksanakan praktek nanti.

2. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data tambahan dari data primer yang
ditemukan dari reverensi kepustakaan contohnya literature,

20
bahan ajar serta data dari perusahaan dan hal-hal yang
mengenai dengan penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data


Data serta penjelasan yang dibutuhkan untuk menyusun
pembuatan skripsi ini didapatkan melewati metode pengumpulan di
lapangan (field research), yang mana penelitian dilaksanakan
dengan teknik melakukan pengamatan secara langsung pada objek
yang diteliti. Informasi serta Data dikumpul dengan cara :
1. Teknik Observasi
Melakukan obesevasi secara langsung di tempat dimana
penulis melaksanakan praktek laut dikapal MV NOAH SATU
untuk mengumpulkan data-data permasalahan sesuai judul
yang diambil oleh penulis
2. Teknik Interview / Wawancara
Yaitu Teknik mengumpulkan data yang dipakai oleh
penulis adalah dengan cara tanya jawab dengan atau
komunikasi langsung dengan masinis atau pihak yang
mengerti dengan permasalahan yang diajukan oleh penulis.
3. Teknik Dokumentasi
Teknik Dokumentasi merupakan pengambilan bukti
berupa catatan peristiwa atau kejadian yang telah terjadi,
contohnya gambar atau video.

E. Teknik Analisis Data


Teknik Analisi Data yang digunakan adalah Teknik kuantatif,
yang mana taruna harus menerangkan Teknik Statistik yang
hendak digunakan. Teknik Statistik yang akan digunakan adalah
statistik deskriptif seperti tendesi sentral (Mean).

F. Jadwal dan Tempat Penelitian

21
Ketika pengambilan data-data skripsi ini, membutuhkan waktu
selama penulis melakukan praktek laut (prala) di kapal MV.
NOAH SATU selama 9 bulan 8 hari, terhitung sejak 20
September 2021 sampai 28 Juni 2022.

G. Flow Chat

22
Mulai

Survei

Observasi

Dokumen Verifikasi/Validasi
Penelitian Data

Analisa

Uji Data

Yes

Bahas

Simpulan

Selesai

H. Tabel Rencangan Data Penelitian

1. Kondisi Normal

23
Jenis Data Nilai Data
RPM X
Temperatur Udara Luar X
Temperatur Udara Kamar Mesin X
Tekanan in X
Tekanan out X
Temperature in X
Temperatur out X
Produksi Udara X

2. Kondisi Abnormal
Jenis Data Nilai Data
RPM X
Temperatur Udara Luar X
Temperatur Udara Kamar Mesin X
Tekanan in X
Tekanan out X
Temperature in X
Temperatur out X
Produksi Udara X

3. Kondisi Setelah Perbaikan


Jenis Data Nilai Data
RPM X
Temperatur Udara Luar X
Temperatur Udara Kamar Mesin X
Tekanan in X
Tekanan out X
Temperature in X
Temperatur out X

24
Produksi Udara X

4. Kondisi Jalan Normal


Jenis Data Nilai Data
RPM X
Temperatur Udara Luar X
Temperatur Udara Kamar Mesin X
Tekanan in X
Tekanan out X
Temperature in X
Temperatur out X
Produksi Udara X

BAB lV
HASIL DAN PEMBAHASAN

25
A. Tempat Penelitian
1. Tempat penulis melakukan penelitian adalah :
Nama kapal : MV. NOAH Satu
Jenis Kapal : General Cargo
Nama Perusahaan : PT. Anugerah Samudra Indomakmur
Alamat : Wisma Indocement, Mezzanine Floor,
Jl. Jend. Sudirman, Kav 70-71, Jakarta
Waktu Penelitian : 9 Bulan 8 Hari
2. Tabel 4.1 : Ship Particular
Ship Particular Mv. Noah Satu
Nama Data Jenis Data

Name Of Ship Mv. Noah Satu

Imo Number 9313620

Call Sign Poql

Gross Tonnage 2542

Nett Tonnage 1375

Classification Gl + 100 A5 E2 G + Mc E2 Aut

Flag Indonesia

Port Of Registry Batam

Official Number 2012ppm No.2336/L

Owner Pt. Anugerah Samudra Indomakmur

Type Of Ship General Cargo

Build Slovenske Lodenice-Kamarno, Slokavia

Loa 86.40m

Lbp 81.07m

Dwt 3500mt

Year Built 1 February 2004

Beam 12.80 M

Max Draft 5.55 M

Main Engine Mak 6m25, 1800kw, Ifo 180

Aux- Engine 2 X Man D 2866 Le, 269 Kva At 1500

26
Rpm
Shaft Generator 1 X 376 Kw

Emergency Generator 1 X 85kva At 1500 Rpm

Bow Thruster 180 Kw

Propeller 1 Controllable Pitch

Anchors 8 Shackle (P) & 8 Shackle (S)

Sumber: Ship Particular Mv Noah Satu

Tabel 4.2: Data Spesifikasi Kompressor

COMPRESSOR SPESIFICATION
Name SPERRE AIR COMPRESSOR
Type 2 x HL2/90
No 903903
Power 10.2 Kw
Cap 38 m3/h
Pressure 30 bar
Speed 1750 rpm
Cylinder Diameter LP 90 mm
Cylinder Diameter HP 50 mm
Stroke 80 mm
LP Pressure 3-4 bar
Heat Dissipation 7972 kCal/h
Set Point Thermo Switch Air 75/80˚C
Alarm/ Stop
Normal Temperature Outlet Air 15˚C-30˚C above ambient
temperature
Sumber: Manual Book Compressor Sperre

Tabel 4.3: Data Spesifik Elektro Motor

Electro Motor Spesification


Name M3AA 132SMB 4
Voltage 380/440 Volt
kW 13.0 kW
Hz 50 Hz/60 Hz
27
Data-data di atas di ambil dari kapal tempat penulis melakukan
penilitian selama melaksanakan praktek laut di kapal MV NOAH
SATU
Untuk mempermudah pengoperasian permesinan di kapal, ada
beberapa permesinan yang menggunakan udara bertekanan / air
pressure agar bisa beroperasi. Selain itu udara bertekanan juga
dibutuhkan untuk keperluan lainnya, oleh karena itu compressor
sangat dibutuhkan di atas kapal sebagai penyuplai udara
bertekanan.
Seperti permesinan lainnya yang membutuhkan perawatan,
kompresor juga perlu dilakukan perawatan agar tidak terjadi
kerusakan atau penurunan performa. Sehingga udara bertekanan
selalu tersupply untuk keparluan permesinan lainnya, jika terjadi
kerusakan secara tiba-tiba pada kompressor maka permesinan
lainnya yang menggunakan udara bertekanan agar dapat
beroperasi akan terganggu pengoperasiannya.

B. Data Penelitian
1. Data Kondisi Normal (Instruction Manual Book)
Jenis Data Nilai Data
RPM 1750 rpm
Temperatur Udara Luar 26.5˚C
Temperatur Udara Kamar Mesin 43˚C
Tekanan in 4 bar
Tekanan out 30 bar
Temperature in 42˚C
Temperatur out 80˚C
Produksi Udara 0.63 m3/menit

28
Tabel 4.4 : Data Kondisi Normal

2. Data Kondisi Abnormal


Jenis Data Nilai Data
RPM 1750 rpm
Temperatur Udara Luar 26.5˚C
Temperatur Udara Kamar Mesin 43.60˚C
Tekanan in 4.50 bar
Tekanan out 30.70 bar
Temperature in 42.90˚C
Temperatur out 80.50˚C
Produksi Udara 0.7 m3/menit
Tabel 4.5 : Data Kondisi Abnormal

3. Data Kondisi Setelah Perbaikan


Jenis Data Nilai Data
RPM 1750 rpm
Temperatur Udara Luar 26.5˚C
Temperatur Udara Kamar Mesin 42.60˚C
Tekanan in 3.45 bar
Tekanan out 29.80 bar
Temperature in 42˚C
Temperatur out 79.60 ˚C
Produksi Udara 0.65 m3/menit
Tabel 4.6 : Kondisi Setelah Perbaikan

4. Data Hasil Uji Coba dan Jalan Normal


Jenis Data Nilai Data
RPM 1750 rpm
Temperatur Udara Luar 26.5˚C

29
Temperatur Udara Kamar Mesin 42,20˚C
Tekanan in 3.75 bar
Tekanan out 30 bar
Temperature in 42˚C
Temperatur out 80˚C
Produksi Udara 0.64 m3/menit
Tabel 4.7 : Kondisi Jalan Normal

C. Analisis Data Penelitian


1. Analisa dari keadaan normal sampai kondisi jalan normal dapat
diperlihatkan :

30
Rotasi Per Menit

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid 1750 4 100.0 100.0 100.0

Grafik dan Tabel 4.8 : Analisis Data RPM terhadap Kondisi


Mesin

31
Pressure in

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3.45 1 25.0 25.0 25.0

3.75 1 25.0 25.0 50.0

Valid 4.00 1 25.0 25.0 75.0

4.50 1 25.0 25.0 100.0

Total 4 100.0 100.0

Grafik dan Tabel 4.9 : Analisis Data Pressure In terhadap kondisi mesin

32
Pressure out

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

29.80 1 25.0 25.0 25.0

30.00 2 50.0 50.0 75.0


Valid
30.70 1 25.0 25.0 100.0

Total 4 100.0 100.0

Grafik dan Tabel 4.10 : Analisis Data Pressure Out terhadap kondisi
mesin

33
Temperature in

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

42.00 3 75.0 75.0 75.0

Valid 42.90 1 25.0 25.0 100.0

Total 4 100.0 100.0

Grafik dan Tabel 4.11 : Analisis Data Temperature In terhadap kondisi


mesin

34
Temperature out

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

79.60 1 25.0 25.0 25.0

80.00 2 50.0 50.0 75.0


Valid
80.50 1 25.0 25.0 100.0

Total 4 100.0 100.0

Grafik dan Tabel 4.12 : Analisis Data Temperatur Out terhadap kondi
mesin

35
Produksi Udara

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

.63 1 25.0 25.0 25.0

.64 1 25.0 25.0 50.0

Valid .65 1 25.0 25.0 75.0

.70 1 25.0 25.0 100.0

Total 4 100.0 100.0

Grafik dan Tabel 4.13 : Analisis Data Produksi Udara terhadap Kondisi
Mesin

36
Tempretatur Udara Luar

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid 26.50 4 100.0 100.0 100.0

Grafik dan Tabel 4.14 : Analisis Data Temperatur Udara Luar terhadap
Kondisi Mesin

37
Temperatur Kamar Mesin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

42.20 1 25.0 25.0 25.0

42.60 1 25.0 25.0 50.0

Valid 43.00 1 25.0 25.0 75.0

43.60 1 25.0 25.0 100.0

Total 4 100.0 100.0

Grafik dan Tabel 4.15 : Analisis Data Temperatur Kamar Mesin terhadap
Kondisi Mesin

Warning
Variable yang dikecualikan dari analisis: RPM, TUL (Temperatur Udara
Luar)
Daftar kasus index anomaly, Kasus Anomaly Id Peer, Daftar Alasan Kasus
Anomaly, Ringkasan Indeks Anomali dan/atau ringkasan Alasan tidak
ditampilkan karena tidak ada anomaly ditemukan di bawah kriteria yang
ditentukan

38
2. Uji Hasil Data Analisa
Menghitung perbedaan kondisi yang terjadi pada saat
kondisi normal sampai kondisi jalan normal

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Rotasi Per Menit 7000 1750.00 .000a .000


Pressure in 7000 3.9250 .38490 .00460
Pressure out 7000 30.1250 .34189 .00409
Temperature in 7000 42.2250 .38974 .00466
Temperature out 7000 80.0250 .31920 .00382
Produksi Udara 7000 .6550 .02693 .00032
Temperatur Udara Luar 7000 26.5000 .00000a .00000
Temperatur Udara Kamar 7000 42.8500 .51724 .00618
Mesin
Tabel 4.16 : Mean Analisis Data
3. Pembuktian Kembali hasil penelitian antara hasil Analisa data

Kondisi Mesin

Abnormal Jalan Normal Normal Setelah


Perbaikan

Mean Mean Mean Mean

Rotasi Per Menit 1750 1750 1750 1750


Pressure in 4.50 3.75 4.00 3.45
Pressure out 30.70 30.00 30.00 29.80
Temperature in 42.90 42.00 42.00 42.00
Temperature out 80.50 80.00 80.00 79.60
Produksi Udara .70 .64 .63 .65
Tempretatur Udara Luar 26.50 26.50 26.50 26.50
Temepratur Kamar Mesin 43.60 42.20 43.00 42.60
Tabel 4.17 : Pembuktian Hasil Penelitian

D. Pembahasan Hasil Penelitian


Dari hasil pengamatan yang penulis dapat selama melakukan
praktek laut di kapal MV. NOAH SATU tentang penyebab terjadinya
overheat dan overload pada kompressor, dapat diketahui
penyebabnya antara lain :

39
1. Overheat pada kompressor dapat disebabkan oleh beberapa
hal, antara lain :
a. Filter Udara Hisap Kotor
Salah satu penyebab terjadinya overheat pada compressor
adalah kurangnya udara yang masuk ketika compressor
udara beroperasi karena kotornya filter udara hisap. Hal ini
dapat mempengaruhi tekanan udara yang masuk dan dapat
menyebabkan kompresor udara panas berlebihan.
Selain itu kotornya filter udara hisap juga dapat merusak
bagian dalam kompresor sebab kotoran yang berlebihan
pada filter bisa saja ikut terhisap Bersama udara.
b. Kotoran Pada Intercooler
Kotoran yang terdapat pada intercooler dapat
mengakibatkan berkurangnya performa dari pendingin pada
kompressor. Kotoran yang terdapat pada intercooler dapat
menghalangi udara pendingin melalui intercooler sehingga
kompresor akan mengalami panas yang berlebih.
c. Lub Oil Level Rendah dan Penggantian Lube Oil Tidak
Teratur
Overheat pada kompressor juga dapat dipengaruhi oleh
kurangnya minyak lumas dan tidak teraturnya penggantian
Lube Oil pada compressor. Kurangnya Lube Oil pada
kompressor dapat menyebabkan keausan pada silinder
compressor.
2. Overload Pada Kompressor
Overload pada compressor dapat disebabkan oleh beberapa
hal antara lain :
a. Tidak Berfungsinya Safety Valve
Safety valve berfungsi untuk membuang udara berlebih
pada kompressor. Kerusakan pada safety valve dapat
menyebabkan safety valve tidak dapat terbuka sehingga

40
udara yang berlebih tidak dapat terbuang yang
mengakibatkan compressor kelebihan muatan atau
overload.
b. Error atau Kesalahan Pengaturan Pada Pressure Switch
Pressure switch berfungsi untuk mengatur tekanan
maksimal pada kompresor, sehingga jika terjadi tekanan
berlebih pada kompresor maka pressure switch akan
membuka safety valve untuk membuang udara yg berlebih.
Error atau kerusakan pada pressure switch juga merupakan
salah satu penyebab overload pada kompresor. Hal ini
terjadi karena pressure switch lah yang mengatur buka tutup
safety valve, pengaturan pressure switch juga berpengaruh
pada tekanan dalam kompresor.

E. Cara Penanggulangan
Dalam pembahasan kali ini, penulis akan menjelaskan cara untuk
mengatasi permasalahan atau factor yang dapat menyebabkan
overheat dan overload pada kompresor :
1. Overheat pada Kompresor
a. Membersihkan atau Mengganti Filter Udara Hisap
Overheat pada kompresor dapat disebabkan oleh
beberapa factor, salah satunya disebabkan karena
kurangnya udara yang masuk karena kotornya filter udara.
Untuk mengatasi masalah ini, penulis hanya mengganti filter
udara hisap lama dengan yang baru. Disamping itu penulis
juga selalu mengecek kondisi filter udara hisap pada
kompresor.
b. Mengisi Lub Oil Level Serta Penggantian Lub Oil Sesuai
Jadwal atau Jam Kerja
Kurangnya lub oil dapat mempengaruhi overheat pada
kompresor, Lube Oil sangat penting bagi permesinan karena

41
berguna untuk melumasi komponen permesinan, sehingga
dapat mencegah keausan dan kelebihan panas pada
permesinan. Cara agar permesinan tidak mudah panas
adalah dengan mengecek kadar level minyak lumas pada
mesin serta melakukan pergantian minyak lumas secara
teratur sesuai dengan jadwal atau jam kerja permesinan
c. Menghilangkan Kotoran pada Intercooler
Tertutupnya intercooler oleh debu dan carbon deposit
dapat mengakibatkan pendinginan pada kompresor tidak
dapat bekerja secara maksimal. Salah satu cara
menghilangkan carbon pada intercooler kompresor adalah
menggunakan carbon removal, bisa juga menggunakan
udara bertekanan untuk menghilangkan debu yang melekat
pada intercooler kompresor.
2. Overload Pada Kompresor
a. Perawatan dan Memperbaiki Safety Valve
Overload terjadi karena udara bertekanan yang
berlebihan pada kompresor tidak dikeluarkan atau dibuang.
Membuang udara bertekanan yang berlebihan merupakan
fungsi dari safety valve, jika safety valve rusak maka udara
yang bertekanan yang berlebihan dalam kompresor tidak
bisa dikeluarkan sehingga kompresor dapat overload. Salah
satu bentuk untuk mengantisipasi ini terjadi adalah
pengecekan berlaka pada safety valve saat kompresor
beroperasi, saat kompresor berhenti beroperasi biasanya
safety valve akan mengeluarkan udara bertekanan yang
berlebihan pada kompresor.
b. Menyetel Ulang Pressure Switch
Pressure switch merupakan alat yang berfungsi untuk
mengatur tekanan maksimum pada kompresor yang
behubungan ke safety valve, jika tekanan pada kompresor

42
melebihi takanan yang ditetukan oleh pressure switch maka
safety valve akan terbuka secara otomatis, penyetelan yang
melebihi dari kapasitas maximal pada kompressor dapat
mengakibatkan kompresor kelebihan muatan atau overload,
hal ini terjadi sebab safety valve tidak terbuka karena tidak
sesuai dengan tekanan yang sudah diatur pada pressure
switch. Cara untuk mengatasi atau mencegah kejadian ini,
sebelum menyetel pressure switch pastikan untuk membaca
manual book dari kompresor tersebut, karena pada manual
book terdapat tekanan maksimal pada kompresor.

43
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

D. Simpulan
Sesuai dengan hasiI anaIisa dari peneIitian berdasarkan
hipotesis, maka penuIis bisa menyimpulkan kelebihan panas atau
overheat pada kompresor sering disebabkan oleh kurang
maksimalnya pendinginan akibat kotoran yang melekat pada
intercooler. Sedangkan Overload pada kompresor dapat disebabkan
salah setting atau error pada automatic pressure switch, automatic
pressure switch kompresor berfungsi untuk mengirim sinyal agar
safety valve terbuka secara otomatis jika tekanan atau pressure
dalam kompresor melebihi batas.

E. Saran
Untuk menghindari terjadinya overheat pada kompresor, lube oil
level serta kebersihan intercooler pada kompresor harus selalu
diperhatikan sebab hal ini yang sering menjadi penyebab terjadinya
overheat pada kompresor. Dan untuk mencegah overload pada
kompresor, pastikan automatic pressure switch berfungsi dengan
baik dan tidak error.

44
Daftar Pustaka

Eddy Gunawan, 2019. Beban Berlebih dan Dimensi Berlebih.


L Sterling (1976:8)

Mahardhika, 2019. Pengoperasian Dan Pemeliharaan Kompresor


Udara Di KM. BAHARI I

Raharjo Parno, 1999. Teknik Dan Strategi perawatan.

Sularso dan Haruo Tahara, 2000. Pompa dan


Kompresor.Pemilihan, Pemakaian, dan Pemeliharaan.

Sularso dan Haruo Tahara, 2000. Pompa dan


Kompresor :169,182,183

Sularso dan Haruo Tahara, 2004. Pompa dan


Kompresor, Book SC 15N Yanmar Compressor.

Sularso dan Haruo Tahara, 2006. Pompa dan


Kompresor :167

Sujiatmo, 1981. Kompresor I

T Sitepu, 2010. Jurnal Dinamis, Kajian Penggunaan Kompresor


Axial, 6th

https://artikel-teknologi.com/macam-macam-kompresor-gas/

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Axial_compressor

45
Lampiran I

Ship Particular dan Panel Control Kompresor

Gambar Ship Particular Mv Noah Satu

Sumber : Mv Noah Satu (2021)

Gambar Panel Kontrol Kompresor

Sumber: Mv. Noah Satu (2021)

46
Lampiran II

Kompressor dan Bagian-Bagian Kompresor

Gambar Kompresor Sperre

Sumber: Mv. Noah Satu (2021)

Gambar Bagian-bagian Kompresor

47
Sumber: Manual Book Compressor Sperre Mv. Noah Satu (2021)

Lampiran III

Pressure Switch dan Cleaning Body Kompresor

Gambar Automatic Pressure Switch

Sumber: Mv. Noah Satu (2021)

Gambar Cleaning Body Kompressor

Sumber : Mv. Noah Satu (2021)

48
Lampiran IV

Oli Bekas Kompresor dan Pengecekan LO Level


Kompresor

Gambar Lube Oil Bekas

Sumber: Mv. Noah Satu (2021)

Gambar Pengecekan LO Level Kompressor

49
Sumber: Mv. Noah Satu (2021)

Lampiran V

Pengisian Lube Oil Kompresor dan Pembersihan


Intercooler Kompresor

Gambar Pengisian Lube Oil yang baru

Sumber: Mv. Noah Satu (2021)

Gambar Pembersihan Kotoran pada Intercooler Kompresor

50
Sumber: D Mv. Noah Satu (2021)

Lampiran VI

Drain Botol Angin dan Pergantian Kompresor yang Bekerja

Gambar Drain Botol Angin

Sumber: Mv. Noah Satu (2021)

Gambar Pergantian Kompresor yang Bekerja

51
Sumber: Mv. Noah Satu (2021)

52

Anda mungkin juga menyukai