i
ANALlSlS TERJADlNYA OVERHEAT DAN OVERLOAD
PADA KOMPRESOR Dl KAPAL MV. NOAH SATU
Skripsi
Program Studi
Teknika
ii
SKRlPSI
ANALISlS TERJADlNYA OVERHEAT DAN
OVERLOAD PADA KOMPRESOR Dl KAPAL
MV.NOAH SATU
Menyetujui :
Pembimbing l Pembimbing ll
Mengetahui :
An. Direktur
PoIiteknik llmu PeIayaran Makassar
Pembantu Direktur l Ketua Program Studi Teknika
iii
PRAKATA
iv
Seluruh kru kapal MV. NOAH SATU 2021-2022 atas inspirasinya dan
bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Rekan-rekan taruna-taruni senior, angkatan XL dan juga junior yang
memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dan semua pihak yang memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Selama penulisan skripsi ini penulis menemukan bahwa masih
banyak kekurangan dalam segala aspek. Tentu saja hal ini tidak lepas dari
kemungkinan terdapat ungkapan kata-kata menyinggung yang harus
diperhitungkan. Namun, penulis dengan rendah hati meminta masukan
yang menimbulkan minat pembaca untuk penyempurnaan juga dapat
berguna bagi dunia kemaritiman, khususnya untuk pribadi penulis agar
pembaca dapat menerapkan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab di atas kapal.
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Merupakan karya asIi. SeIuruh ide daIam skripsi ini kecuaIi tema dan yang
saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide yang saya susun sendiri.
Jika pernyataan di atas terbukti sebaIiknya, maka saya sendiri bersedia
menerima sanksi yaang ditetapkan oIeh PoIiteknik Ilmu PeIayaran
Makassar.
Makassar, 2023
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR lSl
Sampul i
Halaman Pengajuan ii
Halaman Persetujuan iii
Prakata iv
Pernyataan Keaslian vi
Abstrak vii
Abstract viii
Daftar lsi ix
Daftar Tabel xii
Daftar Gambar xiii
BAB l PendahuIuan 01
A. Latar BeIakang 01
B. Rumusan MasaIah 02
C. Tujuan dan Manfaat PeneIitian 02
1. Tujuan Penelitian 02
2. Manfaat Penelitian 02
ix
BAB lll Metode PeneIitian 22
A. Jenis PeneIitian 22
B. Defenisi OperasionaI VariabeI 22
C. Jenis dan Sumber Data 22
1. Data Primer 22
2. Data Sekunder 23
D. Teknik PengumpuIan Data 23
1. Teknik Observasi 23
2. Teknik Inreview/Wawancara 23
3. Teknik Dokumentasi 24
E. Teknik AnaIisis Data 24
F. Jadwal dan Tempat Penelitian 24
G. Flow Chat 25
H. Tabel Rencangan Data Penelitian 26
x
E. Cara Penanggulangan 37
1. Overheat Pada Kompresor 37
2. Overload Pada Kompresor 38
Daftar Pustaka 42
Lampiran I 43
Lampiran II
Lampiran III
Lampiran IV
Lampiran V
Lampiran VI
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kompresor merupakan mesin bantu yang memiliki fungsi
sebagai peningkat atau booster tekanan fluida dan dapat
mengompresi gas atau udara. Dalam kehidupan sehari-hari, kita
biasanya memanfaatkan udara mampat baik, secara langsung atau
tidak langsung.
Di dunia industri, pemakaian kompresor sangat penting, baik
sebagai penghasil udara mampat maupun sebagai satu kesatuan
dari mesin-mesin. Kompresor banyak digunakan untuk mesin
pneumatik, sedangkan yang menjadi satu dengan mesin contohnya
turbin gas, mesin pendingin dan lain sebagainya.
Di kapal, udara yang bertekanan biasanya digunakan untuk
udara start pada Main Engine ketika kapal akan melakukan olah
gerak dan sebagai strating air untuk generator, dan digunakan juga
sebagai medai pembersihan bagian-bagian permesinan contohnya
filter, dan untuk kebersihan permesinan bantu serta keperluan
udara untuk deck, contohnya menjaga kebersihan di akomodasi.
Karena kegunaan dari udara terkompresi sangat dibutuhkan
di kapal, jadi kompresor udara harus lebih diperhatian dalam
melakukan perawatan daripada pesawat bantu lainnya. Sehingga
kompresor dapat dimanfaatkan berdasarkan kegunaanya di atas
kapal supaya tidak menurunkan kinerja pengoperasian kapal.
Kurangnya perhatian atau perawatan khusus pada kompresor
dapat mengakibatkan overheating dan overload pada kompresor
yang bisa merusak kompresor sehingga mengganggu
pengoperasian mesin-mesin pneumatik lainnya. Fakta dari
pemilihan judul di atas adalah karena masalah overheat dan
overload pada kompresor kadang tidak disadari sehingga bisa
1
menyebabkan kerusakan yang lebih parah dan akan memakan
biaya yang lebih besar daripada pengeluaran ketika diperbaiki lebih
awal, dan masalah ini sering terjadi pada kompresor di atas kapal,
sehingga perlu adanya pengetahuan untuk menanggulangi dan
memperbaiki jika terjadi overheat dan overload pada kompresor di
atas kapal. Kejadian Overheat dan Overload pernah terjadi di kapal
MV. NOAH SATU.
Maka penulis tertarik untuk memilih judul “Analisis
Terjadinya Overheat Dan Overload Pada Kompresor Di Kapal
Mv Noah Satu”.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan tadi, untuk menghasilkan produksi udara
secara maksimal, maka pengawasan dan perawatan sangat
diperlukan berdasarkan apa yang ada di instruction manual book.
Sehingga hal-hal yang dapat menyebabkan terganggunya kinerja
pada kompresor tersebut bisa dikurangi. Berdasarkan apa yang telah
dijelaskan di atas, penuIis merumuskan permasaIahan sebagai
berikut : Apa Penyebab Terjadinya Overload dan Overheat pada
Kompresor ?
2
a. Manfaat Teoritis:
Semoga hasil dari penulisan skripsi ini dapat menjadi
landasan dalam pengembangan media pembelajaran secara
lebih lanjut dan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan di Indonesia.
b. Manfaat Praktis:
Dari penulisan skripsi ini kita dapat mengetahuai cara
untuk mencegah dan memperbaiki kompresor yang
mengalami overload dan overheat. Serta mengurangi
dampak dari overload dan overheat kompresor.
3
BAB ll
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kompresor
Menurut Sularso dan Haruo Tahara, (2006) Kompresor
adalah permesin yang berfungsi memampatkan udara atau gas. L
Sterling (1976:8) Kompresor adalah permesinan bantu yang
memiliki fungsi untuk menghisap udara yang kemudian ditampung
di dalam tanki atau botol angin, kemudian digunakan sebagai
starting air main engine, motor bantu, serta untuk cleaning dan juga
sebagai kontrol pneumatic. Raharjo Parno, (2009). Teknik Dan
Strategi perawatan. Kompresor merupakan mesin atau peralatan
bantu yang memiliki fungsi untuk memindahkan benda atau zat
yang dapat terkompresi seperti udara. Kompresor berfungsi untuk
menyuplai udara bertekanan kemudian dapat di digunakan sebagai
pengeringan, untuk pnumatics dan lain-lainnya.
Adapun arti dari overheat dan overload yang menjadi
permasalahan dalam judul yang diambil oleh penulis sebagai
berikut. Menurut Apinion, Rio (2015) Overheat pada pengertian
sederhananya adalah temperature pada suatu benda yang melebihi
tinggi dari batas normal, sehingga menyebabkan kinerja
permesinan tidak sempurna, mesin menjadi mudah aus, dan
pemakaian bahan bakar menjadi tidak wajar atau berlebihan
sehingga menyebabkan kerugian pada beberapa pihak, sedangkan
menurut Eddy Gunawan, (2019). Beban Berlebih dan Dimensi
Berlebih. Overload merupakan suatu kondisi dimana muatan yang
diangkut melebihi batas beban yang ditetapkan.
Kompresor umumnya menghisap gas dari sekitar. Namun ada
juga kompresor menghisap fluida mampu mapat yang memiliki
tekanan di atas dari tekanan sekitar. Dalam kasus ini, kompresor
bertugas menjadi peningkat atau booster. Tujuan ditingkatkannya
4
tekanan yaitu untuk mengalirkan atau kebutuhan dalam suatu
system proses yang lebih besar. Secara umum kompresor dibagi
atas dua jenis yaitu kompresor dinamik dan perpindahan positif.
Sumber : (https://artikel-teknologi.com/macam-macam-kompresor-gas/)
1. Kompresor Dinamik
Kompresor dinamik adalah kompresor yang memakai impeler
yang berputar untuk menambah kecepatan dan pressure dari
fluida (gas). Kompresor Dinamik dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Kompresor Sentrifugal
Merupakan suatu kompresor yang mana cara
kerjanya menggunakan kecepatan serta tekanan yang
disalurkan ke udara secara radial dengan shaft vane atau
impeller oleh satu atau lebih kombinasi antara impeller dan
difuser. Prinsip kompresor sentrifugal adalah menaikkan
energi fluida dengan cara menambah kecepatan tangensial
gas.
b. Kompresor Axial
Kompresor axial adalah kompresor yang dapat
menekan gas secara terus menerus. Kompresor ini
merupakan kompresor berbasis airfoil yang berputar
5
sehingga gas atau fluida kerja mengalir sejajar dengan
sumbu rotasi, atau aksial. Berbeda dengan kompresor
berputar lainnya yang mana aliran fluida kerjanya akan
memasukkan "komponen radial" melalui kompresor.
2. Kompresor Perpindahan Positif
Kompresor pemindahan positif adalah kompresor yang
meningkatkan tekanan udara dengan mengurangi volumenya.
Kompresor ini mengambil volume udara berturut-turut yang
terbatas di tempat tertutup lalu mengangkatnya ke tekanan yang
lebih tinggi. Kompresor Perpindahan Positif dibagi 2 yaitu :
a. Kompresor Torak (Reciprocating Compressor)
Reciprocating Compressor atau biasa disebut
kompresor piston merupakan kompresor yang menggunakan
sistem torak bergerak di dalam silinder untuk memampatkan
udara. Tabung silindernya memiliki 2 buah katup, yaitu katup
hisap (suction) dan katup buang (discharge). Saat piston
berada di atas kemudian bergerak turun di dalam silinder
maka udara dari katup hisap atau suction valve akan masuk
memenuhi silinder, kemudian saat piston naik menyebabkan
udara yang ada pada silinder didorong ke atas lalu keluar
melalui katup buang (discharge)
b. Kompresor Rotari (Rotary Compressor)
Kompresor Rotari adalah kompresor yang
menggunakan mekanisme putar perpindahan positif,
kompresor rotari dipakai untuk menggantikan kompresor
piston, bila diperlukan udara bertekanan tinggi yang
volumelebih besar.
3. Cara Kerja Kompresor
Prinsip kerja kompresor udara menurut Tekad Sitepu,
(2010). Jurnal Dinamis, Kajian Penggunaan Kompresor Axial, 6th
adalah gas dari atmosper ditarik oleh piston bertekanan rendah
6
melewati penyaring udara hisap kemudian menuju ke dalam
silinder melewati suction valve low pressure. Sehabis terkompresi
pada silinder, kemudian gas menuju ke pressure valve low
pressure, lalu temperature gas akan diturunkan oleh intercooler,
kemudian gas yang sudah dingin dialirkan masuk ke silinder high
pressure melewati katub isap tekanan tinggi kemudian udara
akan dikeluarkan melalui intercooler menuju tanki udara (tabung
angin) melewati High Pressure Valve. Sedangkan menurut
Mahardhika (2019), Prinsip kerja kompresor yaitu memampatkan
fluida kerja dengan cara memperkecil volumenya pada ruangan
yang tertutup rapat, maka tekanan pada fluida kerja tersebut akan
naik.
Berikut ini tahap – tahap kerja dari kompresor udara:
Tenaga pertama didapat dari penggerak (motor atau
engine). Saat penggerak berputar maka belt yang tersambung
dengan pompa akan ikut berputar dan mengaktifkan bare pump.
Cylinder adalah salah satu komponen utama bare pump.
Di dalam cylinder udara akan dikompresi. Pada
ujung cylinder terdapat inlet valve and outlet valve. Memiliki
bentuk mirip lempengan logam, kedua valve berada di sisi
berlawanan pada bagian ujung cylinder.
Inlet valve menghisap udara dari atmosfir yang dikompresi
piston. Udara terkompresi lalu dilepaskan melalui katup
pelepasan. Pada kompresor double stage tekanan tinggi, udara
dikompresi dua kali agar menghasilkan udara bertekanan yang
lebih tinggi.
Gerakan naik turun yang piston menciptakan ruang hampa.
Saat piston memendek, ruang akan terisi udara, yang dihisap
melalui inlet valve dari luar. Ketika piston memanjang, udara akan
dikompresi dan memberi tekanan agar udara keluar
melalui exhaust valve lalu masuk ke tangki. Semakin banyak
7
udara yang terkompresi dikirim ke tangki, tekanan di dalam tanki
juga akan meningkat.
Udara di dalam tangki disimpan pada tekanan yang lebih
tinggi daripada udara di atmosfer. Ketika regulator dibuka, udara
dari dalam tanki akan keluar. Udara bertekanan ini dapat
dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan
udara bertekanan seperti ala menyemprot cat atau
mengoperasikan alat pneumatik.
Udara dari atmosfer yang dihisap ke dalam tangki
mengandung molekul-molekul air, yang tidak tertahan di udara
ketika berada di tekanan yang tinggi. Akibatnya, molekul-molekul
air akan mengembun di dalam tangki penyimpanan. Untuk
mengatasinya, setiap tangki dilengkapi dengan katup
pembuangan (drain valve) yang terletak di bagian bawah
tangki. Drain valve Ini berfungsi untuk mengalirkan uap air yang
terperangkap sambil mempertahankan volume tangki dan
mencegah korosi tangki.
Selain itu, setiap kompresor udara pasti memiliki pressure
switch yang berfungsi untuk menyalakan kompresor secara
manual dan otomatis, ketika tekanan udara yang ada di dalam
botol angin berada kurang dari nilai tekanan “on”, dan
menghentikan kompresor ketika tekanan dalam botol angin
mencapai tekanan “off“. Anda juga dapat menemukan pressure
gauge yang brguna sebagai alat untuk mengukur tekanan udara
di dalam tanki.
Ketika kompresor off, maka unloader valve akan
melepaskan udara bertekanan di discharge tube. Sehingga
pompa dapat bekerja tanpa harus mengatasi hambatan yang
akan ditimbulkan oleh udara yang terjebak. Bila terjadi error tak
terduga pada pressure switch sehingga gagal mematikan
kompresor, maka safety valve akan melepaskan tekanan berlebih
8
Safety valve dan pressure switch yang terdapat pada
kompresor telah diatur dari pabrik untuk pengoperasian yang
aman.
Pada kompresor udara portabel, regulator berfungsi untuk
mengontrol tekanan keluar dari udara yang mengalir ke alat
pneumatic terkait. Sebagian besar alat pneumatic memerlukan
tekanan udara 40 psi atau 90 psi agar dapat beroperasi dengan
benar. Tekanan udara yang tampil pada pressure gauge perlu
diatur sesuai dengan keperluan pengoperasian alat pneumatic.
Gambar 2.2: Prinsip Kerja Kompresor Torak
Sumber:
(https://2.bp.blogspot.com/-Xsm8u2VkZgA/UzjWNqVy1LI/AAAAAAAA
BMw/dyQtTJfXlE0/s1600/kompresor+1.jpg)
9
Gambar 2.3: Crankcase
10
connecting rod tidak boleh rapuh serta tidak dapat bengkok
sehinga batang penghubung dapat menahan beban ketika
terjadi tekanan.
d. SiIinder (Cylinder)
Gambar 2.6: Cylinder
g. Torak (Piston)
Gambar 2.8: Piston
11
Sebagai elemen yang digunakan untuk menghandeI
gas/udara ketika terjadi proses penghisapan (suction),
kompresi (compression) serta pengeIuaran (discharge).
h. Cincin Kompresi ( Compression Rings)
Gambar 2.9: Compression Rings
(a) (b)
Kompresor udara memiliki dua jenis katub, yaitu katub
isap (suction) dan katub buang (discharge) yang mana
berfungsi sebagai pembuka dan penutup yang disebabkan
oleh adanya perbedaan tekanan antara luar silinder dengan
dalam silinder.
j. Ring Oil Scraper
12
Gambar 2.12 : Ring Oil Scraper
l. Manifold Gauge
Gambar 2.14: Manifold Gauge
13
Berfungsi untuk mengukur tekanan udara yang berada
pada kompresor.
m. PeraIatan Pengaman
AIat-aIat pengaman pada kompresor memiliki fungsi antara
lain :
1) Katub Keamanan
14
Gelas Duga lub oil mimiliki fungsi untuk memantau
dan memastikan level Lube Oil yang ada di kompresor.
4) Manometer
Gambar 2.17: Manometer
15
5. Tenaga Penggerak Kompresor Udara
Tenaga penggerak pada kompresor udara terdiri:
a. Kompresor udara utama menggunakan tenaga penggerak
motor Iistrik. Motor listrik yang mengubah tenaga listrik
menjadi tenaga gerak, selanjutnya tenaga gerak tersebut
digunakan untuk menggerakkan kompresor udara dengan
cara menghubungkan roda pully dengan kopling motor
tersebut.
b. Kompresor udara bantu memakai daya motor diesel.
Walaupun menggunakan daya penggerak yang tidak sama
tapi keduanya memiliki kegunaan yang sama. Jika ada
diantara kedua kompresor udara terjadi kerusakan, maka
kompresor yang masih bagus akan menggantikan tugas dari
kompresor yang rusak.
6. Teori Kompresi
a) Volume Dengan Tekanan
Volume dan Tekanan memiliki hubungan, makin tinggi
tekanannya maka volumenya akan lebih. Pernyataan ini
dinamai hukum Boyle dan berikut ini adalah rumusannya:
P1V1 = P2V2 = tetap (2.1)
Dimana :
P1 dan P2 merupakan Tekanan dengan satuan Pa
V1 dan V2 merupakan Volum dengan satuan m3
b) Volume Dengan Temperatur
Hasil penghitungan variabel muai berbagai gas
menghasilkan sebuah ketetapan seperti berikut : “Segala
jenis gas jika temperaturnya ditambah sebesar 1o C di
pressure yang konstan, maka volume gas memperoleh
kenaikan sejumlah 1/273 dari volume awalnya saat 0o C.
Kebalikannya jika temperaturnya dikurangi 1o C maka
menyebabkan terjadinya penurunan volume sebesar 1/273
dari volume awalnya”.
16
Penjelasan tadi dinamai sebagai Hukum Charles. Hal
ini bisa dihitung seperti berikut ini. Saat temperature gas
pada O°C memiliki jumlah volum V0 maka saat suhu t1°C
dengan kompresi konstan, gas itu akan memiliki volum V1
yang mana
V .V (2.2)
Pada suhu t2°C untuk pressure yang mirip, gas
mempunyai volume
V (2.3)
(2.4)
Tanda t merupakan suhu pada hitungan °C. Selain
hitungan Celcius, Juga bisa menggunakan Kelvin (°K) yang
mana O°K = -273 °C.
Suhu skala °K merupakan suhu mutlak menggunakan
tanda T.
Persamaan T dengan t bisa dirumuskan:
T (°K) = 273 + t °C (2.5)
(Sularso MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara,
(2000). Pompa dan Kompresor ;182)
Saat suhu yang digunakan adalah suhu
mutlak (°K) maka pers (2.5) dapat dijabarkan
seperti berikut:
(2.6)
Dari persamaan (2.6) diatas, Hukum Charles bisa
juga dikatakan “Saat prosedur Kompresi konstan, maka
volum pada gas seimbang dengan suhu telaknya”.
c) Persamaan Keadaan
17
Hukum Boyle dan Hukum Charles bisa disatukan
sehingga dinamakan hukum Boyle Charles yang mana
dituliskan seperti berikut:
P*V = G R T (2.7)
(Sularso dan Haruo Tahara, 2000.)
Dimana :
P adalah Tekanan mutIak (kgf/m2 atau Pa)
V adalah VoIume (m3)
G adalah Berat Gas (Kgf atau N)
T adalah Temperature mutIak (°K)
R adalah Konstanta Gas (m/°K)
Nilai R tidak sama bagi setiap gas. Yang mana bagi udara
kering memiliki nilai R = 29,27m/°K sementara udara lembab
memiliki nilai R = 24,46m/°K. Persamaan tadi bisa juga
ditulis dengan cara lain sbb:
P𝑣 = R T (2.8)
Yang mana :
v : V/G merupakan volum khusus (m3/kgf) atau m3/N)
disebabkan v = 1/γ yang mana γ = berat jenis (kgf/m3 atau
N/m3) maka persamaan (2.8) tadi bisa ditulis:
=RT (2.9)
(Sularso dan Haruo Tahara, (2000). Pompa dan
Kompresor ;183)
B. Kerangka Pikir
18
Penjelasan Umum Kompresor
Tipe-Tipe Kompresor
C. Hipotesis
Adapun hipotesis pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Perawatan yang tidak teratur sesuai jadwal
2. Kurang maksimalnya pendinginan oleh intercooler
3. Lub Oil Level yang Rendah
BAB lll
METODE PENELlTIAN
19
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang saya gunakan yaitu PeneIitian
Korelasional. PeneIitian KoreIasionaI adaIah peneIitian yang
memiIiki tujuan untuk mencari apakah terjadi hubungan antara dua
variabIe atau Iebih, dan seberapa besar koefisien koreIasi yang ada
diantara variabIe yang diteIeti
2. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data tambahan dari data primer yang
ditemukan dari reverensi kepustakaan contohnya literature,
20
bahan ajar serta data dari perusahaan dan hal-hal yang
mengenai dengan penelitian ini.
21
Ketika pengambilan data-data skripsi ini, membutuhkan waktu
selama penulis melakukan praktek laut (prala) di kapal MV.
NOAH SATU selama 9 bulan 8 hari, terhitung sejak 20
September 2021 sampai 28 Juni 2022.
G. Flow Chat
22
Mulai
Survei
Observasi
Dokumen Verifikasi/Validasi
Penelitian Data
Analisa
Uji Data
Yes
Bahas
Simpulan
Selesai
1. Kondisi Normal
23
Jenis Data Nilai Data
RPM X
Temperatur Udara Luar X
Temperatur Udara Kamar Mesin X
Tekanan in X
Tekanan out X
Temperature in X
Temperatur out X
Produksi Udara X
2. Kondisi Abnormal
Jenis Data Nilai Data
RPM X
Temperatur Udara Luar X
Temperatur Udara Kamar Mesin X
Tekanan in X
Tekanan out X
Temperature in X
Temperatur out X
Produksi Udara X
24
Produksi Udara X
BAB lV
HASIL DAN PEMBAHASAN
25
A. Tempat Penelitian
1. Tempat penulis melakukan penelitian adalah :
Nama kapal : MV. NOAH Satu
Jenis Kapal : General Cargo
Nama Perusahaan : PT. Anugerah Samudra Indomakmur
Alamat : Wisma Indocement, Mezzanine Floor,
Jl. Jend. Sudirman, Kav 70-71, Jakarta
Waktu Penelitian : 9 Bulan 8 Hari
2. Tabel 4.1 : Ship Particular
Ship Particular Mv. Noah Satu
Nama Data Jenis Data
Flag Indonesia
Loa 86.40m
Lbp 81.07m
Dwt 3500mt
Beam 12.80 M
26
Rpm
Shaft Generator 1 X 376 Kw
COMPRESSOR SPESIFICATION
Name SPERRE AIR COMPRESSOR
Type 2 x HL2/90
No 903903
Power 10.2 Kw
Cap 38 m3/h
Pressure 30 bar
Speed 1750 rpm
Cylinder Diameter LP 90 mm
Cylinder Diameter HP 50 mm
Stroke 80 mm
LP Pressure 3-4 bar
Heat Dissipation 7972 kCal/h
Set Point Thermo Switch Air 75/80˚C
Alarm/ Stop
Normal Temperature Outlet Air 15˚C-30˚C above ambient
temperature
Sumber: Manual Book Compressor Sperre
B. Data Penelitian
1. Data Kondisi Normal (Instruction Manual Book)
Jenis Data Nilai Data
RPM 1750 rpm
Temperatur Udara Luar 26.5˚C
Temperatur Udara Kamar Mesin 43˚C
Tekanan in 4 bar
Tekanan out 30 bar
Temperature in 42˚C
Temperatur out 80˚C
Produksi Udara 0.63 m3/menit
28
Tabel 4.4 : Data Kondisi Normal
29
Temperatur Udara Kamar Mesin 42,20˚C
Tekanan in 3.75 bar
Tekanan out 30 bar
Temperature in 42˚C
Temperatur out 80˚C
Produksi Udara 0.64 m3/menit
Tabel 4.7 : Kondisi Jalan Normal
30
Rotasi Per Menit
31
Pressure in
Grafik dan Tabel 4.9 : Analisis Data Pressure In terhadap kondisi mesin
32
Pressure out
Grafik dan Tabel 4.10 : Analisis Data Pressure Out terhadap kondisi
mesin
33
Temperature in
34
Temperature out
Grafik dan Tabel 4.12 : Analisis Data Temperatur Out terhadap kondi
mesin
35
Produksi Udara
Grafik dan Tabel 4.13 : Analisis Data Produksi Udara terhadap Kondisi
Mesin
36
Tempretatur Udara Luar
Grafik dan Tabel 4.14 : Analisis Data Temperatur Udara Luar terhadap
Kondisi Mesin
37
Temperatur Kamar Mesin
Grafik dan Tabel 4.15 : Analisis Data Temperatur Kamar Mesin terhadap
Kondisi Mesin
Warning
Variable yang dikecualikan dari analisis: RPM, TUL (Temperatur Udara
Luar)
Daftar kasus index anomaly, Kasus Anomaly Id Peer, Daftar Alasan Kasus
Anomaly, Ringkasan Indeks Anomali dan/atau ringkasan Alasan tidak
ditampilkan karena tidak ada anomaly ditemukan di bawah kriteria yang
ditentukan
38
2. Uji Hasil Data Analisa
Menghitung perbedaan kondisi yang terjadi pada saat
kondisi normal sampai kondisi jalan normal
One-Sample Statistics
Kondisi Mesin
39
1. Overheat pada kompressor dapat disebabkan oleh beberapa
hal, antara lain :
a. Filter Udara Hisap Kotor
Salah satu penyebab terjadinya overheat pada compressor
adalah kurangnya udara yang masuk ketika compressor
udara beroperasi karena kotornya filter udara hisap. Hal ini
dapat mempengaruhi tekanan udara yang masuk dan dapat
menyebabkan kompresor udara panas berlebihan.
Selain itu kotornya filter udara hisap juga dapat merusak
bagian dalam kompresor sebab kotoran yang berlebihan
pada filter bisa saja ikut terhisap Bersama udara.
b. Kotoran Pada Intercooler
Kotoran yang terdapat pada intercooler dapat
mengakibatkan berkurangnya performa dari pendingin pada
kompressor. Kotoran yang terdapat pada intercooler dapat
menghalangi udara pendingin melalui intercooler sehingga
kompresor akan mengalami panas yang berlebih.
c. Lub Oil Level Rendah dan Penggantian Lube Oil Tidak
Teratur
Overheat pada kompressor juga dapat dipengaruhi oleh
kurangnya minyak lumas dan tidak teraturnya penggantian
Lube Oil pada compressor. Kurangnya Lube Oil pada
kompressor dapat menyebabkan keausan pada silinder
compressor.
2. Overload Pada Kompressor
Overload pada compressor dapat disebabkan oleh beberapa
hal antara lain :
a. Tidak Berfungsinya Safety Valve
Safety valve berfungsi untuk membuang udara berlebih
pada kompressor. Kerusakan pada safety valve dapat
menyebabkan safety valve tidak dapat terbuka sehingga
40
udara yang berlebih tidak dapat terbuang yang
mengakibatkan compressor kelebihan muatan atau
overload.
b. Error atau Kesalahan Pengaturan Pada Pressure Switch
Pressure switch berfungsi untuk mengatur tekanan
maksimal pada kompresor, sehingga jika terjadi tekanan
berlebih pada kompresor maka pressure switch akan
membuka safety valve untuk membuang udara yg berlebih.
Error atau kerusakan pada pressure switch juga merupakan
salah satu penyebab overload pada kompresor. Hal ini
terjadi karena pressure switch lah yang mengatur buka tutup
safety valve, pengaturan pressure switch juga berpengaruh
pada tekanan dalam kompresor.
E. Cara Penanggulangan
Dalam pembahasan kali ini, penulis akan menjelaskan cara untuk
mengatasi permasalahan atau factor yang dapat menyebabkan
overheat dan overload pada kompresor :
1. Overheat pada Kompresor
a. Membersihkan atau Mengganti Filter Udara Hisap
Overheat pada kompresor dapat disebabkan oleh
beberapa factor, salah satunya disebabkan karena
kurangnya udara yang masuk karena kotornya filter udara.
Untuk mengatasi masalah ini, penulis hanya mengganti filter
udara hisap lama dengan yang baru. Disamping itu penulis
juga selalu mengecek kondisi filter udara hisap pada
kompresor.
b. Mengisi Lub Oil Level Serta Penggantian Lub Oil Sesuai
Jadwal atau Jam Kerja
Kurangnya lub oil dapat mempengaruhi overheat pada
kompresor, Lube Oil sangat penting bagi permesinan karena
41
berguna untuk melumasi komponen permesinan, sehingga
dapat mencegah keausan dan kelebihan panas pada
permesinan. Cara agar permesinan tidak mudah panas
adalah dengan mengecek kadar level minyak lumas pada
mesin serta melakukan pergantian minyak lumas secara
teratur sesuai dengan jadwal atau jam kerja permesinan
c. Menghilangkan Kotoran pada Intercooler
Tertutupnya intercooler oleh debu dan carbon deposit
dapat mengakibatkan pendinginan pada kompresor tidak
dapat bekerja secara maksimal. Salah satu cara
menghilangkan carbon pada intercooler kompresor adalah
menggunakan carbon removal, bisa juga menggunakan
udara bertekanan untuk menghilangkan debu yang melekat
pada intercooler kompresor.
2. Overload Pada Kompresor
a. Perawatan dan Memperbaiki Safety Valve
Overload terjadi karena udara bertekanan yang
berlebihan pada kompresor tidak dikeluarkan atau dibuang.
Membuang udara bertekanan yang berlebihan merupakan
fungsi dari safety valve, jika safety valve rusak maka udara
yang bertekanan yang berlebihan dalam kompresor tidak
bisa dikeluarkan sehingga kompresor dapat overload. Salah
satu bentuk untuk mengantisipasi ini terjadi adalah
pengecekan berlaka pada safety valve saat kompresor
beroperasi, saat kompresor berhenti beroperasi biasanya
safety valve akan mengeluarkan udara bertekanan yang
berlebihan pada kompresor.
b. Menyetel Ulang Pressure Switch
Pressure switch merupakan alat yang berfungsi untuk
mengatur tekanan maksimum pada kompresor yang
behubungan ke safety valve, jika tekanan pada kompresor
42
melebihi takanan yang ditetukan oleh pressure switch maka
safety valve akan terbuka secara otomatis, penyetelan yang
melebihi dari kapasitas maximal pada kompressor dapat
mengakibatkan kompresor kelebihan muatan atau overload,
hal ini terjadi sebab safety valve tidak terbuka karena tidak
sesuai dengan tekanan yang sudah diatur pada pressure
switch. Cara untuk mengatasi atau mencegah kejadian ini,
sebelum menyetel pressure switch pastikan untuk membaca
manual book dari kompresor tersebut, karena pada manual
book terdapat tekanan maksimal pada kompresor.
43
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
D. Simpulan
Sesuai dengan hasiI anaIisa dari peneIitian berdasarkan
hipotesis, maka penuIis bisa menyimpulkan kelebihan panas atau
overheat pada kompresor sering disebabkan oleh kurang
maksimalnya pendinginan akibat kotoran yang melekat pada
intercooler. Sedangkan Overload pada kompresor dapat disebabkan
salah setting atau error pada automatic pressure switch, automatic
pressure switch kompresor berfungsi untuk mengirim sinyal agar
safety valve terbuka secara otomatis jika tekanan atau pressure
dalam kompresor melebihi batas.
E. Saran
Untuk menghindari terjadinya overheat pada kompresor, lube oil
level serta kebersihan intercooler pada kompresor harus selalu
diperhatikan sebab hal ini yang sering menjadi penyebab terjadinya
overheat pada kompresor. Dan untuk mencegah overload pada
kompresor, pastikan automatic pressure switch berfungsi dengan
baik dan tidak error.
44
Daftar Pustaka
https://artikel-teknologi.com/macam-macam-kompresor-gas/
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Axial_compressor
45
Lampiran I
46
Lampiran II
47
Sumber: Manual Book Compressor Sperre Mv. Noah Satu (2021)
Lampiran III
48
Lampiran IV
49
Sumber: Mv. Noah Satu (2021)
Lampiran V
50
Sumber: D Mv. Noah Satu (2021)
Lampiran VI
51
Sumber: Mv. Noah Satu (2021)
52