1 ATURANPENTING
• Vaksin ini dipasok mengikuti aturan Emergency Use Listing (EUL) WHO –
yang mewajibkan persetujuan oleh otoritas pengawas obat di negara
terkait (BPOM).
• Memerlukan mekanisme permintaan khusus
• Tidak ada buffer stock atau meminjam stok dari program imunisasi rutin
• Tersedia hanya di cadangan/gudang global yang diawasi oleh WHO
• Tidak tersedia melalui mekanisme pembelian langsung dari produsen
vaksin
• Memerlukan penyimpanan yang tepat dan pencatatan transaksi yang
rinci di setiap tingkatan (Nasional à Provinsi à Kab/Kota à
Puskesmas)
• Setiap vial harus dicatat untuk setiap fase pendistribusian di dalam
negeri (mulai dari penerimaan, pengeluaran, transportasi,
penyimpanan, sesi imunisasi, dan pembuangan)
• Pemusnahan nOPV2 dilakukan setelah seluruh putaran respons
outbreak dinyatakan selesai sesuai rekomendasi OBRA.
3
Tingkat Kota/Kabupaten
• Sebelum kampanye:
ü Saat menerima vaksin: Isi dan lengkapi VAR (Vaccine Arrival Report): jenis, jumlah,
nomor bets, status VVM
ü Segera catat jumlah vial yang diterima pada kartu stok
ü Jika memungkinkan, simpan dan distribusikan nOPV2 secara terpisah dari vaksin lain di
rantai dingin.
Tingkat Kota/Kabupaten
• Sebelum kampanye:
ü Distribusikan nOPV2 yang telah diberi label pada cold box yang dilengkapi dengan ice pack.
Distribusikan nOPV2 dalam kotak pendingin yang berisi ice pack beku dan diberi label dengan
jelas.
nOPV2 harus disimpan pada kompartemen/bagian freezer, terpisah dari vaksin lain
(termasuk bOPV)
Di Puskesmas
• Sebelumpelaksanaan:
ü Saat menerima vaksin: Isi dan lengkapi VAR (Vaccine Arrival
Report/Laporan Penerimaan Vaksin): jenis, jumlah, nomor bets,
status VVM
ü Simpan vial nOPV2 secara terpisah dari vaksin lainnya,
terutama dari bOPV dan berikan penanda jelas untuk nOPV2
• Selamapelaksanaan:
ü Catat perpindahan stok nOPV2 dengan sangat akurat pada buku
stok dan kartu stok vaksin (stok awal nOPV2adalah 0).
ü Periksa secara sistematis pada saat awal tim vaksinasi
bahwa jumlah vial vaksin yang diterima tertulis pada lembar
kartu stok dan tercatat pada format manajemen vaksin.
ü Komunikasikan kondisi/situasi manajemen vaksin setiap
sore kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
ü Lakukan perhitungan stok fisik vaksin nOPV2 untuk setiap vial
yang dapat digunakan dan vial yang tidak dapat digunakan.
Di Puskesmas
• Setelah pelaksanaan:
ü Seluruh vial yang dapat digunakan dan dalam kondisi baik harus dikembalikan
ke dalam rantai dingin di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di akhir tiap
putaran. Pengembalian menggunakan cold box yg berisikan ice pack.
ü Seluruh vial yang telah digunakan/kosong harus dikembalikan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota di akhir tiap putaran dengan menggunakan
kontainer boks yang telah diberikan.
ü Seluruh karet penutup, penetes, vial terbuka, dan vial tertutup tanpa atau
dengan label rusak/tidak terbaca; kosong, VVM C/D, vial pecah harus disimpan
dalam kantong plastik (dan boks) bertanda “untuk dimusnahkan” dan dikirim
dari Puskesmas ke Dinkes Kabupaten/Kota sehari setelah akhir tiap putaran.
ü Format manajemen vaksin harus dikembalikan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sehari setelah akhir sesi vaksinasi dan didiskusikan dengan PJ
Imunisasi Kabupaten/Kota.
ü Jika diduga terjadi kebocoran (isi vaksin keluar) di dalam vaksin carrier, maka
bagian dalam vaksin carrier harus dibilas dengan larutan klorin untuk
desinfeksi.
Di Puskesmas
nOPV2 yang sudah kosong/sisa yang ada di dalam nOPV2 yang disimpan di dalam Vaksin
vaksin carrier menggunakan plastik klip Refrigerator yang terpisah dengan vaksin lain.
Di Tingkat Pelaksanaan oleh Tim Vaksinasi
nOPV2 disimpan dalam WIFR bersama nOPV2 disimpan di Freezer buka atas yang digunakan
dengan vaksin lainnya, berikan label bagian/area khusus pada WIFR khusus untuk menyimpan nOPV2
penanda untuk setiap vaksin
Kemasan sekunder
Hanya 2 keranjang yang nOPV2 yang
digunakan untuk disimpan pada
menyimpan nOPV2 bila freezer buka atas
vaksin tidak disimpan pada khusus untuk
freezer buka atas khusus nOPV2
untuk nOPV2
Penggunaan nOPV2
nOPV2 di Puskesmas.
Disimpan dalam vaksin carrier
terpisah dan diberikan Rak Imunisasi. Vaksin carrier diberikan
penandaan jelas. penandaan jelas untuk
Tanggal vial vaksin dibuka tertulis jelas. VVM
menginformasikan bahwa terdapat menandakan bahwa vaksin dapat digunakan.
vaksin nOPV2 di dalamnya.
18
Pengembalian
Vial yang tidak digunakan harus dikembalikan dalam plastik klip dan dimasukkan ke kantong plastik medis atau dengan bubble
wrap, kemudian dimasukkan dalam kontainer boks dan beri label nama. Pada tingkat provinsi, seluruh vial yang tidak digunakan
dihitung kembali dan dikirim ke lokasi insinerator.
Pengembalian
Vial vaksin yang rusak/pecah selama proses penanganan dan transportasi. Seluruh bagian tersebut harus
dikembalikan bersama dengan vial yang tidak terpakai untuk dimusnahkan dengan cara yang tepat.
Pemusnahan
Penggunaan insinerator adalah metode yang paling direkomendasikan untuk proses pemusnahan. Laporan terkait jumlah
total vial yang dimusnahkan, harus disampaikan kepada GPEI.
Pesan Kunci untuk Tenaga Kesehatan yang terlibat dalam Manajemen Vaksin
24
Pengingat Umum: Status VVM
25
VACCINE ARRIVAL REPORT
26
Alat-alat Indikator, Pemantau, dan Perekam Suhu
6
4
2
0 Freeze damage?
-2 Freeze damage?
UNSAFE
-4
-6
-8
-10
st
ro
ef
D
Praktek baik pelaksanaan sub PIN Polio
di Pidie - Aceh.
Memisahkan penyimpanan
vaksin nOPV2 serta
membuatkan
catatan/informasi tambahan
Memisahkan penyimpanan
vaksin yang sudah
dikeluarkan dari kulkas
penyimpanan agar
diutamakan penggunaannya
pada sesi berikutnya
Menggunakan
icepack vaksin
dalam vaksin
carrier
Semua vial
kosong/habis, sisa
dan rusak
dimasukkan
dalam plastik klip
Semua vial kosong
dimasukkan dalam
plastik/kantong limbah
medis dan ditandai
Informasikan kesling
untuk tidak mengambil
sampai sub-PIN selesai
Mempersiapkan ice pack
untuk pelayanan hari
berikutnya
JANGAN LAKUKAN
Penyimpanan nOPV2 yang
sudah dibuka tidak
menggunakan plastik klip
à isi vaksin dapat keluar
dan mencemari vaccine
carrier à lakukan
disinfeksi dgn larutan
klorin/bayclin.
Terima
Kasih