Anda di halaman 1dari 6

Modul Praktikum

(RKU102) Pengukuran Dasar

Untuk Mahasiswa S1 Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan

Tim Penyusun:
Rizki P.Prastio
Amila Sofiah
M. Aldo Setiawan
Retna Apsari

S1 Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan


Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin
2022
Aturan Penulisan Laporan Praktikum

1. Tata cara penulisan laporan praktikum mengacu pada format laporan yang diberikan pada
saat kontrak perkuliahan.
2. Tulis laporan dengan jujur, tanpa memanipulasi data ataupun berbuat kecurangan lainnya
termasuk plagiarisme.
3. Laporan praktikum wajib dibuat dan dikumpulkan secara individu melalui portal
pengumpulan file laporan dalam bentuk softfile pada kelas e-Learning Unair masing-masing.
4. File laporan praktikum wajib dikumpulkan sebelum pelaksanaan praktikum topik selanjutnya
berlangsung (menjadi syarat diperbolehkannya praktikan untuk mengikuti praktikum
selanjutnya).
5. Apabila terdapat kendala teknis dalam pengumpulan laporan, toleransi keterlambatan
pengumpulan laporan praktikum adalah 1 jam setelah deadline pengumpulan. Praktikan
diharuskan memberikan alasan yang jelas disertai bukti sahih kepada dosen pengampu kelas
masing-masing. Pengumpulan karena kendala teknis diperbolehkan media lain selain
e-Learning Unair.
6. Apabila terdapat kondisi khusus yang tidak tercantum dalam aturan ini maka dikembalikan
kepada dosen pengampu masing-masing.
Percobaan 13 Pengukuran Induktansi

A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu melakukan pengukuran nilai induktansi secara
tidak langsung.

B. Dasar Teori
Induktansi adalah kemampuan kumparan untuk menghentikan arus listrik yang mengalir
melaluinya. Komponen yang dapat digunakan untuk menghasilkan induktansi adalah induktor.
Kumparan induktor dapat menghentikan satu arus sehingga arus yang berbeda dapat mengalir. TV
dan radio, misalnya, menggunakan induktansi untuk menerima dan menyalakan saluran yang
berbeda. Induktansi biasanya diukur dalam satuan yang disebut millihenrys (mH) atau microhenrys
(uH). Untuk mengukur nilai induktansi dapat dilakukan secara langsung menggunakan multimeter
LCM atau secara tidak langsung menggunakan generator sinyal dan osiloskop atau dapat dihitung
melalui kemiringan tegangan-arus yang mengukur perubahan arus listrik yang melewati kumparan.
Untuk dapat melakukan pengukuran nilai induktansi secara tidak langsung menggunakan
generator sinyal dan osiloskop, sebuah induktor perlu dirangkai secara seri dengan resistor
sebagaimana pada Gambar 13.1. Tegangan input dari generator sinyal dan dari osiloskop selanjutnya
dibandingkan untuk mendapatkan nilai induktansi yang diidentifikasi.

Gambar 13.1 Diagram Rangkaian Pengukuran Induktansi


Untuk dapat memperoleh nilai induktansi dari rangkaian pada Gambar 13.1 dapat mengikuti
hubungan persamaan berikut.

𝑉𝑠𝑐𝑜𝑝𝑒 ω𝐿
𝑉𝑆𝐺
= 2 2 2 13.1
𝑅 +ω 𝐿

𝑉𝑠𝑐𝑜𝑝𝑒
Jika perbandingan 𝑉𝑆𝐺
=0.5, maka:
𝑅 𝑅
𝐿= 3ω
3= 3.2π.𝑓
3 13.2

Dimana:
L = Induktansi (H)
R = Resistansi (Ohm)
f = Frekuensi (dalam Hz)
𝛑 = 3.14

C. Alat dan Bahan


1. Signal Generator
2. Osiloskop
3. Probe
4. Breadboard
5. Induktor
6. Resistor 100 Ohm

D. Langkah Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Pasangkan probe pada konektor CH1 pembangkit sinyal. Selanjutnya hubungkan kabel power
pada sumber tegangan dan klik tombol ON/OFF pembangkit sinyal untuk menyalakan.
3. Pilih kanal keluaran dengan menekan tombol “Output1” pada panel depan atau tekan

pada layar LCD untuk memilih CH1.


4. Pilih bentuk gelombang sinus dengan menekan tombol “Menu” pada panel depan, kemudian
pilihan gelombang akan muncul di layar. Klik “Continuous” dan kemudian pilih ikon “Sine”.
5. Atur parameter gelombang dengan kriteria, frekuensi 20 kHz, amplitudo 1 Vpp, offset 0 VDC,
dan fase 0º.
6. Aktifkan kanal keluaran dengan menekan tombol “Output1” hingga lampu latar belakang

menyala. Atau bisa juga dengan menekan pada layar hingga status menjadi

.
7. Hubungkan probe pembangkit sinyal dengan probe osiloskop dimana pin GND dengan pin
GND dan positif dengan positif.
8. Atur knob VERTICAL dan HORIZONTAL hingga muncul gelombang sebagai berikut.
9. Pada breadboard, rangkailah rangkaian resistor dan induktor secara seri sebagaimana
Gambar berikut.

Gambar 13.x Rangkaian RL seri


10. Gunakan resistor 100 Ohm untuk mendapatkan nilai resistansi sebesar 50 Ohm. Pasangkan
probe pada CH2 Osiloskop dan ukur tegangan yang melewati induktor.
11. Amati nilai tegangan Vppscope dan VppSG pada osiloskop. Tingkatkan nilai frekuensi tegangan
input sedemikian hingga Vppscope:VppSG = 1:2.
12. Catat nilai frekuensi yang menyebabkan Vpp keluaran 0.5 dari Vpp inputan pada bagian E.
13. Lakukan langkah 9 - 12 dengan mengganti nilai resistansi menjadi 100 Ohm.
14. Analisislah hasil yang diperoleh.
E. Data Pengamatan

Tabel 13.1 Data Pengukuran Parameter Rangkaian RL

Vpp (Volt)
R (Ohm) F (Hz) ⍵ (rad/detik)
Scope SG

50

100

F. Tugas
1. Hitunglah nilai induktansi berdasarkan pengukuran nilai frekuensi tengangan input yang
diberikan untuk kedua variasi resistansi!
2. Analisislah hasil yang Anda dapatkan, bandingkan adakah perbedaan nilai induktansi
terhitung ketika resistansi R diganti.

Anda mungkin juga menyukai