Tim Penyusun:
Rizki P.Prastio
Amila Sofiah
M. Aldo Setiawan
Retna Apsari
1. Tata cara penulisan laporan praktikum mengacu pada format laporan yang diberikan pada
saat kontrak perkuliahan.
2. Tulis laporan dengan jujur, tanpa memanipulasi data ataupun berbuat kecurangan lainnya
termasuk plagiarisme.
3. Laporan praktikum wajib dibuat dan dikumpulkan secara individu melalui portal
pengumpulan file laporan dalam bentuk softfile pada kelas e-Learning Unair masing-masing.
4. File laporan praktikum wajib dikumpulkan sebelum pelaksanaan praktikum topik selanjutnya
berlangsung (menjadi syarat diperbolehkannya praktikan untuk mengikuti praktikum
selanjutnya).
5. Apabila terdapat kendala teknis dalam pengumpulan laporan, toleransi keterlambatan
pengumpulan laporan praktikum adalah 1 jam setelah deadline pengumpulan. Praktikan
diharuskan memberikan alasan yang jelas disertai bukti sahih kepada dosen pengampu kelas
masing-masing. Pengumpulan karena kendala teknis diperbolehkan media lain selain
e-Learning Unair.
6. Apabila terdapat kondisi khusus yang tidak tercantum dalam aturan ini maka dikembalikan
kepada dosen pengampu masing-masing.
Percobaan 13 Pengukuran Induktansi
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu melakukan pengukuran nilai induktansi secara
tidak langsung.
B. Dasar Teori
Induktansi adalah kemampuan kumparan untuk menghentikan arus listrik yang mengalir
melaluinya. Komponen yang dapat digunakan untuk menghasilkan induktansi adalah induktor.
Kumparan induktor dapat menghentikan satu arus sehingga arus yang berbeda dapat mengalir. TV
dan radio, misalnya, menggunakan induktansi untuk menerima dan menyalakan saluran yang
berbeda. Induktansi biasanya diukur dalam satuan yang disebut millihenrys (mH) atau microhenrys
(uH). Untuk mengukur nilai induktansi dapat dilakukan secara langsung menggunakan multimeter
LCM atau secara tidak langsung menggunakan generator sinyal dan osiloskop atau dapat dihitung
melalui kemiringan tegangan-arus yang mengukur perubahan arus listrik yang melewati kumparan.
Untuk dapat melakukan pengukuran nilai induktansi secara tidak langsung menggunakan
generator sinyal dan osiloskop, sebuah induktor perlu dirangkai secara seri dengan resistor
sebagaimana pada Gambar 13.1. Tegangan input dari generator sinyal dan dari osiloskop selanjutnya
dibandingkan untuk mendapatkan nilai induktansi yang diidentifikasi.
𝑉𝑠𝑐𝑜𝑝𝑒 ω𝐿
𝑉𝑆𝐺
= 2 2 2 13.1
𝑅 +ω 𝐿
𝑉𝑠𝑐𝑜𝑝𝑒
Jika perbandingan 𝑉𝑆𝐺
=0.5, maka:
𝑅 𝑅
𝐿= 3ω
3= 3.2π.𝑓
3 13.2
Dimana:
L = Induktansi (H)
R = Resistansi (Ohm)
f = Frekuensi (dalam Hz)
𝛑 = 3.14
D. Langkah Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Pasangkan probe pada konektor CH1 pembangkit sinyal. Selanjutnya hubungkan kabel power
pada sumber tegangan dan klik tombol ON/OFF pembangkit sinyal untuk menyalakan.
3. Pilih kanal keluaran dengan menekan tombol “Output1” pada panel depan atau tekan
menyala. Atau bisa juga dengan menekan pada layar hingga status menjadi
.
7. Hubungkan probe pembangkit sinyal dengan probe osiloskop dimana pin GND dengan pin
GND dan positif dengan positif.
8. Atur knob VERTICAL dan HORIZONTAL hingga muncul gelombang sebagai berikut.
9. Pada breadboard, rangkailah rangkaian resistor dan induktor secara seri sebagaimana
Gambar berikut.
Vpp (Volt)
R (Ohm) F (Hz) ⍵ (rad/detik)
Scope SG
50
100
F. Tugas
1. Hitunglah nilai induktansi berdasarkan pengukuran nilai frekuensi tengangan input yang
diberikan untuk kedua variasi resistansi!
2. Analisislah hasil yang Anda dapatkan, bandingkan adakah perbedaan nilai induktansi
terhitung ketika resistansi R diganti.