Anda di halaman 1dari 5

LATAR BELAKANG PENYEBAB TAWURAN PADA REMAJA

BACKGROUND CAUSES OF CLAIM IN ADOLESCENT

Diana Imawati
Fakultas Psikologi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Email: diana_ima@yahoo.co.id

Abstrak: Tujuan peneliti ini adalah ingin mengetahui penyebab mengapa remaja suka melakukan tawuran. Hasil
dari penelitian adalah (1). Terdapat remaja atau anak-anak muda Kayutangi dalam pengelompokan atau gank dan
mereka mudah terpancing emosi, (2) . Remaja membawa pisau dan sejenisnya. Ketika polisi tahu mereka pergi ke
lokasi yang bersangkutan untuk mengamankan situasi dengan menangkap mereka. Saran-sarannya adalah (1).
Untuk menganjurkan keamanan lokal untuk dijaga, (2). Orangtua harus membimbing anak-anak mereka dengan
baik dengan memberikan perhatian, nasehat, kontrol, mendampingi dan mencintai mereka, (3). Polisi membuat peta
lokasi, (4). Sekolah mengajarkan sikap yang baik (5).Pemerintah membawa keluar kegiatan positif untuk remaja.

Kata kunci: pertarungan, panduan, orang tua, polisi, remaja

Abstract: The aim of the researcher is willing to know the causes why the teneegers like weto fight each
other .The results of the research are (1).There were youngsters Kayutangi in grouping and they were
angry as they were ready to fight, (2). They brought knives and the like .As the police knew it they went to
the location concerned to make the situation secured by catching them .The suggestions are (1).To
encocourage the local security to guard ,(2).The parents have to guide their children well by giving
advice , control , accompany and love them ,(3).The police makes a map of the location ,(4).The school
teaches the good attitude (5).The government carries aout the positive activity for teneegers

Keywords: fight, guide, parents, police, teneeger

Jurnal Motiva Diana Imawati 73


PENDAHULUAN sekolah, belajar, mengerjakan tugas, pekerjaan
rumah, jadwal les privat, membantu orang-tua
Masa remaja juga disebutkan sebagai dan kegiatan sosial kemasyarakatan.
masa badai dan stress (storm and stress) yaitu Seseorang yang memiliki semangat
suatu masa di mana ketegangan emosi meninggi bagus, sikap dan perilakunya biasanya terlihat
sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. dinamis. Semangat itu memiliki fungsi sebagai
Meningginya emosi disebabkan karena remaja penggerak batin untuk bertidak. Semangat itu
berada dalam sebuah tekanan yang menuntutnya sifatnya spiritual, adalah dimana batin tergerak
untuk menjadi harapan baru yang baik di masa untuk bertindak. Semangat juga bersifat angin-
depan. Keadaan tertekan semacam ini juga anginan, dia terkadang ada dan tidak ada.
dapat menyebabkan gagalnya seorang remaja Semangat tidak hanya datang satu kali, bisa
menyelesaikan sebuah permasalahannya, puluhan kali atau ratusan kali bahkan lebih.
sehingga masa remaja sering dikatakan sebagai Semangat bisa datang dan pergi berulang kali
usia bermasalah. Masalah-masalah yang terjadi tanpa bisa dihitung. Semangat yang melemah
pada remaja sering menjadi masalah yang sulit bisa ditambah dengan beberapa hal dibawah ini,
untuk diatasi juga dikarenakan para remaja diantaranya adalah :
merasa mandiri, sehingga mereka ingin  Merasa HARUS bertindak
mengatasi masalahnya sendiri dan menolak  Keinginan untuk melakukan sesuatu
bantuan keluarga, orangtua dan guru. Selain itu, yang bermakna bagi diri sendiri,
remaja juga dituntut untuk bertanggung jawab keluarga, kerabat dan orang banyak
terhadap pengendalian perilaku sosialnya serta alam semesta
sendiri, sesuai dengan harapan sosial (Hurlock,  Perasaan bertanggung jawab
1999).  Merasa peduli terhadap sesama, dan
Banyak faktor yang dapat menyebabkan lain-lain
terjadinya kenakalan yang dilakukan oleh Diperlukan tekad yang kuat untuk
remaja, misalnya tumbuh dalam keluarga yang mempertahankan semangat. Jika sekarang anda
berantakan, kemiskinan dan lain sebagainya. merasa sedang memiliki semangat, anda pula
Tingginya keterlibatan remaja dalam tawuran seharusnya mengingat-ingat satu kondisi dan
memberikan penekanan pada mitos yang selama situasi dimana semangat itu sedang pergi atau
ini diakui masyarakat bahwa masa remaja dengan kata lain ketika anda sedang tidak
adalah periode labil. G. Stanley Hall (1904, bersemangat, maksudnya adalah agar anda bisa
dalam Lilienfield, 2012:38) menyebutkan merasakan apa saja perbedaannya, lalu
bahwa masa remaja sebagai masa “penuh badai mempertahankan eksistensinya atau bahkan
dan stres”. Hal ini ditekankan pula oleh Anna untuk menambah kekuatan dari semangat itu.
Freud (1958, dalam Lilienfield, 2012:38) yang Berikut penjelasannya :
berpendapat bahwa pergolakan emosional ketika 1. Jiwa muda itu energik yaitu , emosional
remaja merupakan hal yang lazim. Elkind , solider dan bergerak cepat;
(dalam Papalia, Old & Feldman, 2008:561-562) 2. Jiwa muda itu energik yaitu lincah ,
menjelaskan bagaimana remaja tumbuh dengan penuh kreasi dan invasi serta banyak
pemikiran yang belum matang sehingga aktivitas;
memiliki idealisme, tendensi untuk unjuk 3. Jiwa muda itu emosional yaitu jiwanya
kemampuan, ragu-ragu, plinplan, cara pandang cepat tanggap yang biasanya kurang
egosentris dan merasa khusus. bijaksana;
Dalam syair lagu Koes Plus bahwa 4. Jiwa muda itu solider yaitu jiwa setia
masa remaja masa yang paling indah. Di sini kawan sangat kuat sehingga ia tidak
artinya luas yaitu bermakna bebas, tidak ada segan-segan membelanya walaupun
tanggungjawab, berkreasi, berbahagia, salah;
bersendagurau melulu dan suasana diatur 5. Jiwa muda itu bergerak cepat yaitu tidak
sendiri. Tetapi itu jaman dulu tetapi saat ini sabar menunggu sehingga pekerjaan
tidak bisa demikian karena mereka harus
Jurnal Motiva Diana Imawati 74
segera selesai walau kadang-kadang di kawasan Jalan Pangeran Antasari
meleset. Kecamatan Banjarmasin Utara, Sabtu
(8/4/2017). Beruntung aparat kepolisian
METODE PENELITIAN langsung gerak cepat ke lapangan begitu
merebak kabar tawuran anak punk di kawasan
Metode Observasi Observasi adalah suatu itu.
cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung Sebelumnya didapat informasi bahwa
dan pencatatan secara sistematis terhadap obyek ada sekumpulan anak-anak yang membawa
yang akan diteliti. Observasi dilakukan dengan senjata tajam berkeliaran di kawasan dekat
metode observasi non partisipan. Peneliti melakukan
Jembatan Pangeran Antasari Banjarmasin dan
pengamatan dan pencatatan serta mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber yang memperkuat mengamankan mereka.
penelitian.
Pendidikan Karakter yang Sehat Mental
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
HASIL DAN PEMBAHASAN pendidikan nasional seharusnya merupakan
pengembangan kemampuan dan membentuk
Kasus Tawuran Remaja watak serta peradaban bangsa yang
Salah satu contoh tawuran di bermartabat dalam rangka mencerdaskan
Banjarmasin yaitu sebuah berita tawuran antar kehidupan bangsa. Selain itu juga bertujuan
remaja dari Banjarmasin Post dengan judul, untuk mengembangkan potensi peserta didik
“Bawa Celurit Mau Tawuran, Puluhan Anak agar menjadi manusia yang beriman dan
Punk Langsung Kocar-kacir Lihat Polisi.” bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(Minggu, 9 April 2017 15:42 berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
banjarmasinpost.co.id/fadly setiarahman). mandiri, dan menjadi warga negara yang
Polisi amankan sejumlah anak punk dan sita demokratis serta bertanggung jawab. Aspek
senjata tajam yang akan digunakan tawuran. yang disebutkan di atas diturunkan dalam 18
Kemudian berita dari Tribun Kalimantan nilai-nilai karakter, yaitu religius, jujur,
Timur.co - Puluhan anak punk lari kocak-kacir toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
ketika aparat kepolisian datang ke lokasi yang demokratis, rasa ingin tahu, semangat
nyaris saja akan dijadikan tempat tawuran, kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
Sabtu (8/4/2017) malam. prestasi, bersahabat dan komunikatif, cinta
Anak punk yang sebelumnya nyaris damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
saling serang di kawasan Jalan Pangeran, peduli sosial, dan tanggung jawab. Psikolog E.
Banjarmasin Utara, Banjarmasin, Kalimantan Singgih (2011) menyimpulkan bahwa nilai
Selatan, langsung mencoba kabur dari sergapan tersebut hanya dapat dibentuk melalui
aparat Buser Polsekta Banjarmasin Utara dan pendidikan karakter. Sayangnya, pendidikan
Satreskrim Polresta Banjarmasin. Kebanyakan tersebut tidak bisa terjadi tanpa adanya
mereka memilih kabur ke gang sepi di dekat dinamika 3 komponen, yaitu mengetahui,
Jembatan Pangeran Banjarmasin. Kata seorang merasakan dan melakukan. Pendidikan
warga, Rahman, bahwa ada yang kabur ke karakter membantu siswa untuk
kawasan Sungai Miai, Antasan, Kayutangi lalu mengembangkan Adversity Intelligence, yaitu
juga ke Jalan Pangeran arah Kuin. Anak-anak kecerdasan yang membuat seseorang mampu
itu kabur dengan melintasi gang-gang sepi. bertahan melewati situasi sulit, dengan kata
Beberapa warga juga sempat menyaksikan ada lain kemampuan bertahan terhadap stres
beberapa anak yang diamankan pihak (tekanan). Implikasinya jelas, bahwa
kepolisian. Lanjutnya bahwa ada tadi yang pendidikan moral tidak cukup dengan
diamankan polisi. Katanya anak-anak itu mau mendiktekan norma sosial di depan kelas, anak
tawuran, mereka juga membawa senjata tajam, didik juga perlu diberikan keterampilan untuk
sahut salah seorang warga Jalan Pangeran. melakukannya. Lebih jauh lagi, mereka perlu
Sebelumnya, nyaris pecah tawuran anak punk
Jurnal Motiva Diana Imawati 75
ditumbuhkan kemampuan untuk bangkit ketika perguruan tinggi. Sekolah juga merupakan
terjadi permasalahan sehingga tidak menjadi institusi kedua setelah keluarga yang
manusia rapuh yang mudah melampiaskan mengajarkan keterampilan-keterampilan awal
agresi ketika tidak mampu mengontrol pada manusia, termasuk pengetahuan moral.
emosinya. Diharapkan dengan adanya peran sekolah dapat
WHO menetapkan indikator kesehatan membekali remaja untuk mampu bertahan di
mental positif di level individu yang tengah permasalahan hidup yang dihadapi dan
disandarkan pada adanya koneksi sosial, tidak mudah mencari pelampiasan yang
kesadaran diri, dan penghargaan pribadi yang merugikan.
kuat. Indikator ini dapat melibatkan ukuran Hasil penelitian tentang sebab-
rasa memiliki, selfesteem (harga diri), musabab tawuran terkait dengan remaja adalah
keterikatan, keinginan diri dan kontrol serta bahwa mereka : (1). Kelebihan energi, (2).
kualitas hidup (Vichealth, 1999; Zubrick dll, Emosi sulit dikontrol, (3). Asal keluarga yang
2000b, dalam WHO, 2005:160). Indikator broken home, (4). Pergaulan yang salah, (5).
keluarga dapat meliputi kesehatan mental Melihat perilaku di Media sosial, (6).
orang tua, bebas dari kekerasan, kedekatan Menyaksikan tayangan di televisi, (7). Kurang
keluarga, keterikatan orang tua dan anak, serta diawasi oleh orang–tua karena sibuk karir
praktik orang tua yang responsif, tepat seperti sebagai pejabat atau pengusaha, (8). Keluarga
memonitor aktivitas anak dan memastikan yang kurang mampu, (9). Mencari jati diri dan
lingkungan yang aman bagi mereka. pengakuan pihak lain sebagai pemberani, (10).
Namun, pada kenyataannya, Pemerintah kurang memberi apresiasi,
pendidikan di Indonesia hanya berfokus pada beasiswa, tempat rekreasi, olah-raga,
sisi materi demi memperoleh nilai tertinggi, menyalurkan hobi dan menyapa mereka, (11).
dengan melupakan pendidikan karakter. Kurang adanya suri tauladan dari para tokoh
Dampaknya membahayakan bagi anak didik masyarakat atau pejabat pejabat misalnya
yang tidak memiliki kemampuan untuk masih ada perilaku Kolusi, Korupsi dan
bertahan terhadap tekanan. Tidak heran jika Nepotisme, (12). Kurang lapangan kerja, (13).
jumlah tawuran semakin lama semakin Lambatnya regerasi pimpinan , (14). Adanya
meningkat karena tawuran dijadikan media diskriminasi di semua lapisan.
untuk melampiaskan tekanan akademis
tersebut. Para psikolog setuju perlunya
pengembangan pendidikan karakter yang KESIMPULAN
mampu memberikan pedoman bagi generasi
muda mengenai norma sosial yang patut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
Sejalan dengan itu, dirasa perlu untuk (1). Bahwa di sekitar wilayah Kayutangi terjadi
mempersiapkan peraturan perundang-undangan sekumpulan anak-anak muda (punk)
yang bertujuan menjaga kesehatan mental bergerombol, (2). Mereka bringas, (3). Mereka
generasi muda. bersiap untuk tawuran, (4). Untunglah begitu
Terkait dengan pengaturan di atas, Polisi mengetahui dan dengan gerak cepat ke
maka perlu didorong pengaturan mengenai lapangan, (5). Polisi mengamankan mereka, (6).
usaha promotif dan preventif kesehatan mental Yang tidak tertangkap melarikan diri ke gang-
di dunia pendidikan. Dengan begitu, sekolah gang sepi sekitar Kayutangi, (7). Sebagian besar
menjadi pos penting dalam menjaga dan dari mereka adalah remaja (punk).
mengajarkan kemampuan untuk mengontrol
diri bagi generasi muda. Pentingnya DAFTAR PUSTAKA
melibatkan dunia pendidikan didasari oleh
besarnya pengaruh sekolah terhadap kehidupan Calon dalam Monks, dkk 1994,Makalah
seseorang. Rata-rata seperempat kehidupan Psikologia ,Jakarta ;
manusia dihabiskan di bangku sekolah dengan
asumsi setiap orang dapat sekolah hingga
Jurnal Motiva Diana Imawati 76
Hanna Djumhana Bastaman, 1997, Integrasi Sarlito Wirawan Sarwono, 1986 , Berkenalan
Psikologi Dengan Islam; Menuju Dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh
Psikologi Islami, Pustaka Pelajar, Psikologi, Bulan Bintang , Jakarta.
Jogjakarta.
Santrock , 2003 , Makalah Psikologi ,Jakarta.
Hurlock, 1992 , Makalah Psikologi , Jakarta.
Sri Rumini & Siti Sundari 2004,Makalah
Kompasiana, 26 April 2013 Psikologi , Jakarta..
Surat Kabar Harian , Banjarmasin Post, Sabtu
Lilienfield, Scott O, dkk. 2012. 50 Mitos Keliru 8/4/2017, Banjarmasin.
Dalam Psikologi. Yogyakarta: B.First.
World Health Organization. 2005.
Papalia, Diane E., Old, Sally Wendkos, & PromotingMental Health: Concept,
Feldman, Ruth Duskin. 2008. Human Emerging Evidence,
Development (Psikologi Perkembangan, Practice.Switzerland: WHO Press.
Edisi kesembilan). Jakarta: Prenada
Media Grup. Zakiah Darajat ,1990 ,Makalah Psikologi ,
Jakarta.

Jurnal Motiva Diana Imawati 77

Anda mungkin juga menyukai