Study Identifikasi Faktor
Study Identifikasi Faktor
OLEH :
ELITA YUSRA
181804099
A. Latar Belakang
Anak-anak disana berbaur dengan berbagai tingkatan usia, hidup dialam bebas di
lingkungan kumuh yang keras penuh perebutan adu cepat… siapa kuat dialah
pemenang.
Anak anak usia sekolah yang berada disana sangat mempengaruhi tingkah
laku dan jiwa juga etikanya. Aspek-aspek kejiawaan anak-anak terlanatr dan putus
sekolah itu mempengaruhi tingkah laku dan perilaku anak-anak tersebut kurang
beretika.
positif
B. Rumusan Masalah
1. Faktor – faktor yang menyebabkan anak jalanan dan anak putus sekolah
Paya Pasir
3. Bagaimana LKSA Walifayna membina anak jalanan dan anak putus
Sekolah yang berada di TPA sampah Kota Medan agar berperilaku baik,
C. Tujuan Penelitian
mempengaruhi perilaku anak-anak jalanan dan putus sekolah yang dibina LKSA
PEMBAHASAN
Psikologi positif secara resmi didirikan oleh Martin E.P. Seligman pada tahun
1998. Seligmen yang waktu itu menjabat sebagai Presiden APA (American
Positif. Gagasan mengenai psikologi positif ini muncul ketika Seligman sedang
berkebun dengan anaknya. Kemudian pada liburan musim dingin tahun 1997, dia
psikologi membantu semua orang untuk hidup dengan lebih priduktif dan
setelah perang dunia II yang menimbulkan kesedihan dan trauma bagi seluruh
penduduk dunia, muncul berbagai mental seperti depresi , stress, trauma dll.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa dan perilaku manusia
dalam kehidupan sehari-hari dan selama ini yang kita ketahui, bidang psikologi
stress dan lain-lain. Yang selalu berhubungan dengan sisi negative seseorang.
Tetapi selama ini kita mengenal yang namanya psikologi positif, yaitu lebih
menekankan apa yang benar/ baik pada seseorang, dibandingkan apa yang salah/
buruk. Sebelumnya psikologi biasanya selalu menekankan apa yang salah apad
dunia psikologi. Sejak dulu, manusia selalu dipandang sebagai makhluk yang
banyak masalah. Mashab ini kemudian melihat masalah yang ada pada manusia,
belum lagu dengan mashab psikonalisis yang melihat kenagan masa lalu sebagai
penyebab penderitaan yang ada pada saat ini. Apapun itu psikologi yang
ketimbang kelebihan yang ada pada manusia. Itulah sebabnya psikologi yang
bahagia, kebaikan, humor, cinta, optimis, baik hati dan sebagainya. Sebelumnya,
juga emosi negative, seperti marah, benci, jijik, cemburu dan sebagainya. Dalam
Richard S. Lazarus, disebutkan bahwa emosi positif biasanya diabaikan atau tidak
ditekankan, hal ini tidak jelas kenapa demikian. Kemungkinan besar hal ini karena
emosi negative jauh lebih tampak dan memiliki pengaruh yang kuat pada adaptasi
dan rasa nyaman yang subyektif dibandung melakukan emosi positif. Contohnya
pada saat kita marah, maka ada rasa nyaman yang terlampiaskan, rasa superior,
dan sebagainya. Ada suatu penelitian mengatakan marah adalah emosi yang
dipelajari sehingga dia akan cenderung untuk mengulangi hal yang dirasa nyaman.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikologi positif secara resmi didirikan oleh Martin E.P. Seligman pada tahun
1998. Seligmen yang waktu itu menjabat sebagai Presiden APA (American
Positif. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa dan perilaku
apa yang lebih benar/beik pada seseorang dibandingkan apa yang salah/ buruk.
kesemahan atau gangguan (juwa), tetapi lebih kepada menambah khasanah atau
presektif psikologi yairu pada tingkat individu subjektif dan pada tingkat
masyarakat.
A. Latar Belakang
Anak-anak disana berbaur dengan berbagai tingkatan usia, hidup dialam bebas di
lingkungan kumuh yang keras penuh perebutan adu cepat… siapa kuat dialah
pemenang.
B. Masalah / kakus
Bagaimana LKSA Walifayna membina anak jalanan dan anak putus Sekolah
yang berada di TPA sampah Kota Medan agar berperilaku baik, sopan santun dan
beretika.
C. Tujuan Penelitian
Memenuhi Tugas persentasi study identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku anak-anak jalanan dan putus sekolah yang dibina LKSA (Lembaga
Kesejahteraan Anak ) walidayna dilingkungan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah
Kota Medan.
D. Metode
E. Tempat Penelitian