Adab-Adab Safar - For Share
Adab-Adab Safar - For Share
bersabda: Tidak halal seorang wanita yg beriman kepada Allah dan hari
Adab-Adab Safar akhir bersafar sejauh sehari semalam tanpa mahram (yg menyertainya).
[HR Al-Bukhari]
Maktabah Abu Abdirrahman As-Sanwani
Rasulullah ‘alaihish shalatu was salam juga biasa memulai safar di hari Kamis. ُيم أَ ْع َمالِ ُك ْم
َُ ِاللهَ ِدينَ ُك ُْم َوأ ََمانَتَ ُك ُْم َو َخ َوات
ُ ُع ُ َستَ ْوِد
ْأ
Dari Ka’b bin Malik radhiyallahu ‘anh: Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi Aku titipkan kepada Allah: agamamu, amanahmu, & penutup amalmu.
wa sallam keluar menuju perang Tabuk pd hari Kamis & telah menjadi [HR Abu Dawud]
kebiasaan beliau utk keluar (bepergian) pd hari Kamis. [HR Al-Bukhari]
5. MEMBACA DOA SAFAR SERTA MEMPERBANYAK BERDOA
2. MENGHINDARI SAFAR SEORANG DIRI & MEMILIH PEMIMPIN SAFAR KETIKA DALAM PERJALANAN
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Andai manusia mengetahui Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersafar, beliau membaca:
،َّر لَنَا َه َذا َوَما ُكنَّا لَُهُ ُم ْق ِرنِْي َن ُْ اللهُ أَ ْكبَ ُُر ُس ْب َحا َُن الَّ ِذ
apa2 yg ada pd safar sendirian seperti yg aku ketahui, maka seorang musafir
tidak akan melakukan safar pd malam hari seorang diri. [HR Al-Bukhari] َُ ي َسخ ُ , اللهُ أَ ْكبَ ُُرُ , اللهُ أَ ْكبَ ُُر
ُ
Adapun anjuran untuk mengangkat pemimpin dalam suatu rombongan
safar didasarkan atas sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Jika ada tiga
َوِم َُن ال َْع َم ُِل،ك فِيُ َس َف ِرنَا َه َذا الْبِ َُّر َوالتَّ ْق َوى َُ ُ الَلَّ ُه َُّم إِنَّا نَ ْسأَل،َوإِنَّا إِلَى َربِِّنَا لَ ُم ْن َقلِبُ ْو َن
orang berangkat safar, hendaklah mereka memilih salah seorang dari
ب فِي ُُ اح ِ الص
َّ ت َُ ْ الَلَّ ُه َُّم أَن،ُ الَلَّ ُه َُّم َه ِِّو ُْن َعلَْي نَا َس َف َرنَا َه َذا َواطْ ُِو َعنَّا بُ ْع َده،ضى َ َما تَ ْر
mereka sebagai amir (kepala rombongan). [HR Abu Dawud]
َكا َُن النَّبِيُ َو ُجيُو ُش ُهُ إِذَا َعلَ ْوا الثَّنَايَا َكبَّ ُروا َوإِذَا َهبَطُوا َسبَّ ُحوا
witr dalam perjalanannya. [Zaadul Ma’aad fii Hadyi Khairil ‘Ibaad]
Kebiasaan Nabi dan pasukannya, apabila mereka mendaki bukit2 (berjalan 10. BERDOA SAAT MELIHAT KOTA TEMPAT TINGGALNYA, KETIKA
naik), mereka bertakbir. Apabila turun, mereka bertasbih. [HR Abu Dawud] KEMBALI DARI SAFAR
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anh berkata, “Kami datang bersama Nabi,
hingga ketika kami melihat kota Madinah, beliau mengucapkan:
ُآيِبُو َُن تَائِبُو َُن َعابِ ُدو َُن لَِربُِِّنَا َح ِام ُدو َن
7. BERDOA KETIKA SINGGAH DI SUATU TEMPAT
Hadits Khaulah bintu Hakim, beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah
bersabda: Barangsiapa singgah di suatu tempat kemudian mengucapkan:
ُات ِم ُْن َش ُِِّر َما َخلَ َق
ُِ َّام ُِ اتُِ أَعُو ُذ بِ َكلِ َم
Orang-orang yg kembali, bertobat, beribadah, dan hanya kepada Rabb
َّ الله الت kami semua memuji.
(Aku berlindung dgn Kalimat Allah yg sempurna dari kejahatan apa-apa yg
Beliau terus membacanya sampai kami tiba di Madinah.” [HR Muslim]
telah Dia ciptakan), maka tidak ada sesuatu pun yg akan membahayakan-
nya sampai dia beranjak dari tempat itu. [HR Muslim]
11. SHALAT DUA RAKAAT DI MASJID KETIKA TIBA DARI SAFAR
Jika seseorang telah kembali dari safarnya, hendaklah ia mendatangi
8. SUNNAH MENG-QASHAR SHALAT KECUALI SAAT BERMAKMUM
masjid dan melakukan shalat dua rakaat dengan niat shalat qudum (shalat
KEPADA MUQIMIN
datang dari safar), sebelum menemui keluarganya.
‘Abdullah bin Umar berkata: Aku telah menemani Rasulullah, maka beliau
tidak pernah menambah lebih dari dua rakaat dalam safar. Demikian pula
Hal ini berdasarkan hadits Ka’b bin Malik: Adalah Rasulullah apabila
aku menemani Abu Bakr, ‘Umar, dan ‘Utsman seperti itu. [HR Al-Bukhari]
kembali dari suatu safar, beliau memulai dengan mendatangi masjid lalu
Meng-qashar (meringkas rakaat) shalat ketika safar hukumnya sunnah melakukan shalat dua rakaat di dalamnya. [HR Al-Bukhari]
muakkadah (sangat ditekankan). Namun jika menyempurnakan rakaat,
shalatnya tetap sah. Seorang musafir jika shalat menjadi makmum dari 12. SEGERA MENEMUI KELUARGA JIKA URUSAN SAFAR TELAH SELESAI
imam yg berstatus muqim, maka musafir tersebut tidak boleh meng-qashar. Rasulullah bersabda: Safar itu bagian dari azab (melelahkan), menghalangi
Menjamak shalat adalah rukhshah safar, baik perjalanannya terus-menerus salah seorang di antara kalian dari makan, minum, dan tidurnya. Maka
atau tidak. Dan yg lebih utama adalah shalat pada waktunya (tidak apabila salah seorang di antara kalian telah menyelesaikan urusannya,
dijamak), kecuali jika perjalanannya terus-menerus. bersegeralah pulang menemui keluarganya. [HR Al-Bukhari]