Anda di halaman 1dari 5

PERSYARATAN TEKNIS

BAB VI
PASANGAN BATU

6.1. UMUM
6.1.1. Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan “pasangan batu” dalam spesifikasi ini adalah semua pekerjaan
pasangan batu yang meliputi:
- Pasangan Batu dengan Mortar Campuran 1 PC : 3 PP;
- Pasangan Batu dengan Mortar Campuran 1 PC : 4 PP.
Material batu yang digunakan adalah batu kali/alam/gunung/granit yang merupakan jenis batu
batuan beku yang terbentuk dari proses vulkanik berserat kasar dan berwarna terang terdiri juga
atas unsur kwarsa dan mika yang kokoh, tidak retak/patah, tidak mengandung biji besi, tanah, dan
pasir. Semua material yang digunakan untuk pekerjaan batu dan pasangan batu harus diperiksa
dan mendapat persetujuan Konsultan/Direksi.

6.2. PASANGAN BATU DENGAN MORTAR CAMPURAN 1 PC : 3 PP


6.2.1. Umum
Semua pasangan batu harus dilaksanakan menurut persyaratan yang berhubungan dengan
pekerjaan batu atau lainnya yang mungkin diminta oleh Konsultan/Direksi, harus terdiri dari
bahan-bahan yang ditentukan dan dicampur dengan perbandingan yang tepat, dibentuk dan
dipasang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang tersebut dalam pasal ini. Persyaratan dan
ketentuan ini harus diterapkan untuk semua pekerjaan batu kecuali bila diubah secara khusus oleh
Konsultan/Direksi untuk bagian pekerjaan tertentu. Standar yang digunakan untuk pekerjaan batu
dan pasangan batu adalah:
a. Material batu alam/granit/kali/gunung/andesit;
b. PUBI - 1982 (Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia).
6.2.2. Batu
Batu yang digunakan adalah batu pecah (batu alam/granit/kali/gunung/andesit), tidak
berpori serta mempunyai kekerasan sesuai dengan syarat-syarat dalam SK. SNI 1991.
Ukuran batu kali max. 20 cm.
6.2.3. Semen
Semua untuk adukan mortar pada pekerjaan pasangan batu pondasi adalah semen
Portland atau sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi teknis ini

VI - 1
PERSYARATAN TEKNIS

6.2.4. Pasir
Pasir untuk adukan mortar yang digunakan pada pasangan batu pondasi yang diperlukan pada
persyaratan ini harus disediakan oleh Penyedia Jasa dan harus sesuai dengan persyaratan dalam
spesifikasi teknis ini .
6.2.5. Air
Air yang digunakan untuk adukan mortar harus tidak mengandung bahan-bahan yang dapat
merusak seperti lumpur, bahan-bahan organik, alkali, garam, dan bahan lain yang tidak
dikehendaki. Air tersebut harus diperiksa sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi teknis ini.
6.2.6. Susunan Spesi/Adukan
Adukan mortar untuk semua pasangan batu pondasi yang digunakan yaitu pasangan batu pondasi
1 SP : 3 PP. Volume air harus secukupnya agar menghasilkan konsistensi yang tepat untuk
penggunaan dimaksud. Komposisi campuran adukan mortar untuk bagian tertentu sesuai gambar
kerja .
6.2.7. Mencampur Adukan Mortar
Cara dan alat yang digunakan untuk mencampur adukan mortar harus sedemikian rupa sehingga
dapat menentukan dengan teliti dan mengontrol jumlah tiap bahan secara terpisah yang diaduk .
Bila dipergunakan mesin pengaduk harus disesuaikan dengan rencana dan lama pengadukan,
sesudah semua bahan berada didalam mesin pengaduk tidak boleh kurang dari 2 menit kecuali
bila airnya sudah cukup. Banyaknya adukan yang dicampur air secukupnya sesuai dengan yang
digunakan, dan semua adukan yang tidak digunakan dalam 30 menit sesudah pemberian air harus
dibuang. Pencairan ulang adukan mortar yang sudah mengeras tidak diizinkan. Bak dan ember-
ember adukan harus selalu dibersihkan dan dicuci pada akhir selesai kerja.
6.2.8. Pelaksanaan
a. Semua batu yang digunakan dalam pasangan batu pondasi harus bersih sebelum dipasang .
b. Batu tidak boleh dipasang selama hujan lebat atau cukup lama agar adukan pasangan tidak
larut.
c. Adukan yang sudah dihamparkan dan meleleh karena air hujan harus dibuang dan diganti
sebelum pekerjaan dilanjutkan. Sebelum pasangan batu pondasi betul-betul mengeras, tidak
diperbolehkan ada kegiatan pekerjaan lain di atasnya.
d. Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal minimum 10 cm, disiram
dan diratakan, pemadatan tanah dasar harus sedikitnya mencapai 80% conpacted.
e. Semua batu yang digunakan dalam pasangan batu pondasi harus dibasahi dengan air antara
tiga sampai empat jam sebelumnya dengan cara yang menjamin batu benar-benar basah
seluruhnya dan merata.
f. Jarak antar batu dalam spesi sekitar 10 mm s/d 50 mm, dan antar batu tidak boleh saling
bersentuhan/bersinggungan.
g. Ukuran dan distribusi batu dalam pasangan batu harus dikontrol sedemikian sehingga spesi
yang diisikan dalam rongga antar batu dapat seminimal mungkin volumenya.

VI - 2
PERSYARATAN TEKNIS

6.2.9. Perawatan
Semua pasangan batu harus dirawat dengan air atau cara-cara lain yang dapat diterima dan
disetujui Konsultan/Direksi. Bila perawatan dilaksanakan dengan air, pasangan batu harus tetap
dijaga agar tetap basah minimum 14 hari kecuali bila ditentukan lain, misalnya ditutup dengan
karung yang direndam air atau dengan alat penyiram, atau cara-cara lain yang disetujui, untuk
tetap menjaga semua permukaan selalu basah. Air yang dipakai untuk perawatan harus memenuhi
ketentuan-ketentuan persyaratan untuk air.
6.2.10. Perbaikan Pasangan Batu Pondasi
Bila sesudah penyelesaian pekerjaan pasangan batu pondasi, pasangan berada di luar garis
ketentuan atau ternyata tidak rata, atau tidak sesuai dengan garis-garis dan tingkatan sesuai pada
gambar,
6.2.11. Pengukuran dan Pembayaran
a. Pengukuran pasangan batu pondasi sesuai dengan dimensi, garis, level, atau seperti
diperlihatkan dalam gambar kerja .
b. Pembayaran untuk pasangan batu pondasi per meter kubik sesuai dengan item pekerjaan
terkait dalam daftar kuantitas. Setiap harga harus sudah mempertimbangkan memasukkan
semua biaya yang terkait dengan keperluan material pendukung, keamanan dan kestabilan
pasangan batu berikut semua biaya yang terkait dengan pemeliharaan pasangan batu pondasi.
c. Apabila pasangan batu pondasi yang dilakukan tidak termasuk dalam gambar rencana yang
dilakukan hanya merupakan metode pelaksanaan tim pelaksana untuk memperkuat struktur
bangunan utama, maka tidak dilakukan pembayaran .

6.3. PASANGAN BATU DENGAN MORTAR CAMPURAN 1 PC : 4 PP


6.3.1. Umum
Semua pasangan batu harus dilaksanakan menurut persyaratan yang berhubungan dengan
pekerjaan batu, harus terdiri dari bahan-bahan yang ditentukan dan dicampur dengan
perbandingan yang tepat, dibentuk dan dipasang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang
tersebut dalam pasal ini. Persyaratan dan ketentuan ini harus diterapkan untuk semua pekerjaan
batu, untuk bagian pekerjaan tertentu. Standar yang digunakan untuk pekerjaan batu dan
pasangan batu adalah:
c. Material batu alam/granit/kali/gunung/andesit;
d. PUBI - 1982 (Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia).

6.3.2. Batu

VI - 3
PERSYARATAN TEKNIS

Batu yang digunakan adalah batu pecah (batu alam/granit/kali/gunung/andesit), tidak


berpori serta mempunyai kekerasan sesuai dengan syarat-syarat dalam SK. SNI 1991.
Ukuran batu kali max. 20 cm.
6.3.3. Semen
Semua untuk adukan mortar pada pekerjaan pasangan batu pondasi adalah semen
Portland atau sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi teknis ini, Semen yang
digunakan sebesar 163 Kg.
6.3.4. Pasir
Pasir untuk adukan mortar yang digunakan pada pasangan batu pondasi yang diperlukan pada
persyaratan ini harus disediakan oleh Penyedia Jasa dan harus sesuai dengan persyaratan dalam
spesifikasi teknis ini pasir yang digunakan sebesar 0.520 M3.
6.3.5. Air
Air yang digunakan untuk adukan mortar harus tidak mengandung bahan-bahan yang dapat
merusak seperti lumpur, bahan-bahan organik, alkali, garam, dan bahan lain yang tidak
dikehendaki.
6.3.6. Susunan Spesi/Adukan
Adukan mortar untuk semua pasangan batu pondasi yang digunakan yaitu pasangan batu pondasi
1 SP : 4 PP. Volume air harus secukupnya agar menghasilkan konsistensi yang tepat untuk
penggunaan dimaksud. Komposisi campuran adukan mortar untuk bagian tertentu sesuai gambar
kerja .
6.3.7. Mencampur Adukan Mortar
Cara dan alat yang digunakan untuk mencampur adukan mortar harus sedemikian rupa sehingga
dapat menentukan dengan teliti dan mengontrol jumlah tiap bahan secara terpisah yang diaduk .
Bila dipergunakan mesin pengaduk harus disesuaikan dengan rencana dan lama pengadukan,
sesudah semua bahan berada didalam mesin pengaduk tidak boleh kurang dari 2 menit kecuali
bila airnya sudah cukup. Banyaknya adukan yang dicampur air secukupnya sesuai dengan yang
digunakan, dan semua adukan yang tidak digunakan dalam 30 menit sesudah pemberian air harus
dibuang. Pencairan ulang adukan mortar yang sudah mengeras tidak diizinkan. Bak dan ember-
ember adukan harus selalu dibersihkan dan dicuci pada akhir selesai kerja.
6.3.8. Pelaksanaan
h. Semua batu yang digunakan dalam pasangan batu pondasi harus bersih sebelum dipasang.
i. Batu tidak boleh dipasang selama hujan lebat atau cukup lama agar adukan pasangan tidak
larut.
j. Adukan yang sudah dihamparkan dan meleleh karena air hujan harus dibuang dan diganti
sebelum pekerjaan dilanjutkan. Sebelum pasangan batu pondasi betul-betul mengeras, tidak
diperbolehkan ada kegiatan pekerjaan lain di atasnya.

VI - 4
PERSYARATAN TEKNIS

k. Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal minimum 10 cm, disiram
dan diratakan, pemadatan tanah dasar harus sedikitnya mencapai 80% conpacted.
l. Semua batu yang digunakan dalam pasangan batu pondasi harus dibasahi dengan air antara
tiga sampai empat jam sebelumnya dengan cara yang menjamin batu benar-benar basah
seluruhnya dan merata.
m. Jarak antar batu dalam spesi sekitar 10 mm s/d 50 mm, dan antar batu tidak boleh saling
bersentuhan/bersinggungan.
n. Ukuran dan distribusi batu dalam pasangan batu harus dikontrol sedemikian sehingga spesi
yang diisikan dalam rongga antar batu dapat seminimal mungkin volumenya.
6.3.9. Perawatan
Semua pasangan batu harus dirawat dengan air atau cara-cara lain yang dapat diterima. Bila
perawatan dilaksanakan dengan air, pasangan batu harus tetap dijaga agar tetap basah minimum
14 hari kecuali bila ditentukan lain, misalnya ditutup dengan karung yang direndam air atau
dengan alat penyiram, atau cara-cara lain yang disetujui, untuk tetap menjaga semua permukaan
selalu basah. Air yang dipakai untuk perawatan harus memenuhi ketentuan-ketentuan persyaratan
untuk air.
6.3.10. Perbaikan Pasangan Batu Pondasi
Bila sesudah penyelesaian pekerjaan pasangan batu pondasi, pasangan berada di luar garis
ketentuan atau ternyata tidak rata, atau tidak sesuai dengan garis-garis dan tingkatan sesuai pada
gambar, harus dibongkar mengganti bagian yang rusak.
6.3.11. Pengukuran dan Pembayaran
d. Pengukuran pasangan batu pondasi sesuai dengan dimensi, garis, level, atau seperti
diperlihatkan dalam gambar .
e. Pembayaran untuk pasangan batu pondasi dibuat harga satuan penawaran per meter kubik
sesuai dengan item pekerjaan terkait dalam daftar kuantitas. Setiap harga harus sudah
mempertimbangkan memasukkan semua biaya yang terkait dengan keperluan material
pendukung, keamanan dan kestabilan pasangan batu berikut semua biaya yang terkait dengan
pemeliharaan pasangan batu pondasi.

VI - 5

Anda mungkin juga menyukai