Kulit adalah organ tubuh yang paling luas dan paling berat dari tubuh. berat kulit secara keseluruhan sekitar 16% berat tubuh (pada orang dewasa sekitar 2,7 - 3,6) dan luasnya sekitar 1,5 - 1,9 mm. Tebal kulit bervariasi antara 0,5 mm sampai 6 mm tergantung letak, umur dan jenis kelamin. Lapisan kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu: 1. Epidirmis 2. Dermis 3. Subkutis/Hypodermis
B. Fisiologi Penyembuhan Kulit
Penyembuhan kulit yang mengalami perlukaan merupakan suatu proses yang kompleks karena berbagai bio-seluler, bio-kimia terjadi berkesinambungan.
1. Proses Penyembuhan Luka
a. Inflamasi b. Rekontruksi/proliperasi c. Maturasi
2. Tipe Penyembuhan Luka
a. Healing by primary intention b. Healing by secondary intention c. Healing by third intention d. Partial thickness wound
3. Penyembuhan Luka Dengan Konsep Lembab
a. Sejarah dan definisi prinsip penyembuhan luka dengan konsep lembab Moist wound healing sebagai suatu metode penyembuhan luka dengan mempertahankan isolasi lingkungan luka yang tetyap lembab dengan menggunakan balutan yang dapat mempertahankan kelembaban, didalam menjaga kelembaban luka, dessing yang digunakan idealnya tertutup atau occlusive. occlusive dressing merupakan balutan yang mencegah udara masuk keluka atau lesi, serta menjaga kelembaban, temperatur, dan cairan tubuh. penilitian di landmark pada tahun 1962 oleh Dr. G. winter menunjukkan bahwa re-epitilisasi lebih cepat dibawah occlusive dressing, dengan alasan permukaan luka menjadi moist atau lembab (Kannon, Garret, 1995).
b. keuntungan penyembuhan luka dengan konsep lembab.
1) Fibrinolisis 2) Angiogenesis 3) Kejadian infeksi lebih rendah 4) pembentukan growth facktors. 5) percepatan pembentukan sel aktif