Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Audit Internal, Tujuan, & Tips

Menerapkannya
Audit internal adalah proses akuntansi yang penting lho! Pelajari caranya yuk!

Sebelum menerbitkan laporan keuangan untuk stakeholder, perusahaan perlu mengajukan


terlebih dulu laporan tersebut dalam beberapa tahapan audit, salah satunya adalah internal audit.
Seperti namanya, audit internal adalah proses pemeriksaan, verifikasi, dan uji layak laporan
akuntansi yang dilakukan oleh auditor dalam perusahaan itu sendiri.

Meski dilakukan oleh “orang dalam”, proses internal audit tidak boleh dikendalikan bisnis
pengampunya. Sebab nantinya, laporan hasil audit internal akan kembali diserahkan pada auditor
eksternal untuk melalui proses pemeriksaan selanjutnya. Ingin tahu lebih lengkapnya soal topik
ini? Simak penjelasan di bawah ini sampai habis ya!

Apa Itu Audit Internal?

Secara definitif, audit internal adalah proses penilaian dan evaluasi terhadap pengelolaan bisnis
oleh manajemen perusahaan, termasuk bagaimana kinerja finansial dan proses pelaporan
akuntansinya disusun. Tujuan internal audit adalah supaya laporan kinerja suatu perusahaan tidak
mengandung cacat, baik dari segi administratif maupun intrinsiknya.

Selain memberi nilai dan evaluasi, seorang auditor internal biasanya juga akan memberi
masukan-masukan apabila laporan kinerja (terutama berkaitan keuangan) mengandung hal-hal
berpotensi menurunkan reputasi bisnis. Sehingga saat laporan dibawa ke tahap audit eksternal,
perusahaan akan terbebas dari risiko menerima opini audit final yang kurang baik.

Fungsi Internal Audit

Setelah membahas apa itu audit internal, kali ini kita akan membahas fungsinya bagi perusahaan,
di antaranya:

1. Memastikan Pengeluaran Biaya dalam Batas Wajar


Fungsi pertama audit internal adalah memastikan kas keluar perusahaan memiliki jumlah
yang wajar dan sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, dalam proses auditing, auditor internal
juga akan meminta divisi keuangan menyetorkan bukti transaksi seperti nota, wesel,
tanda terima kas, dan sebagainya. Apabila ada kejanggalan dari salah satu transaksi,
auditor bisa langsung meminta pertanggungjawabannya pada manajemen.
2. Memastikan Kinerja Keuangan Perusahaan Sesuai Standar
Fungsi internal audit berikutnya adalah memastikan laporan keuangan perusahaan
tersusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Apabila ada
jurnal atau neraca dengan nama akun tidak sesuai PSAK, auditor bisa meminta
manajemen memperbaiki laporan tersebut.
3. Menjamin Mutu dan Integritas dari Suatu Laporan Keuangan
Selain dari segi administratif seperti PSAK, fungsi internal audit yang lainnya adalah
demi menjamin integritas dan kualitas dari laporan keuangan perusahaan. Apabila ada
data yang tampak janggal atau tidak jelas dari mana asalnya, auditor internal
diperkenankan melakukan penyelidikan langsung ke pihak-pihak terkait data janggal
tersebut.
4. Memberikan Masukan Perbaikan Sebelum Proses Audit Eksternal
Internal audit adalah proses yang ketat dan penuh ketelitian. Meski demikian, segala
masalah dan kesalahan pencatatan selama tahap audit ini hanya akan jadi konsumsi
internal manajemen saja. Lain halnya dengan proses audit eksternal yang bisa
meresikokan profesionalitas dan nama perusahaan.

Oleh karena itu, selama proses internal audit, seorang auditor biasanya akan berupaya
memberikan masukan selengkap dan sedetail mungkin kepada manajemen. Supaya saat
disetor pada auditor eksternal, laporan manajemen terbebas dari kesalahan perhitungan
dan berbagai masalah lainnya.

Tujuan Internal Audit

Seorang auditor memiliki beberapa pedoman internal audit yang menjadi tujuan utamanya saat
melakukan proses auditing, di antaranya:

1. Completeness
Tujuan pertama audit internal adalah completeness, yaitu kelengkapan data yang
dicantumkan manajemen dalam laporannya. Sebelum memberikan verifikasi pada
laporan manajemen, auditor internal wajib melihat apakah laporan tersebut telah disusun
dengan informasi lengkap tanpa ada pengurangan.
2. Accuracy
Tujuan berikutnya internal audit adalah untuk memastikan laporan manajemen akurat dan
sesuai realita di lapangan. Apabila menurut auditor internal data tersaji kurang akurat,
auditor tersebut berhak melakukan penyelidikan mendalam hingga menemukan data yang
benar-benar tepat.
3. Existence
Selain komplit dan akurat, auditor internal juga perlu memastikan data dalam laporan
manajemen benar-benar ada, bukan “diada-adakan”. Poin existence ini merupakan salah
satu pedoman audit internal paling penting untuk menghindari perilaku oknum dalam
perusahaan.
4. Valuation
Tujuan keempat audit internal adalah untuk memastikan laporan keuangan manajemen
sesuai dengan PSAK. Oleh karena itu, selain harus sudah memiliki sertifikasi, seorang
auditor juga wajib lulus pemahaman mengenai standar-standar akuntansi.
5. Classification
Tujuan terakhir dilaksanakannya internal audit adalah guna memastikan akun-akun dalam
laporan keuangan tersusun dengan benar dan sesuai tempatnya, tidak tercampur atau
tertukar dengan akun lainnya.

Langkah Langkah Audit Internal

Setelah membahas apa itu audit internal, fungsi, dan tujuannya, di bawah ini ada langkah
langkah audit internal paling umum dilakukan bisnis, yaitu:

1. Perencanaan Jadwal dan Proses Audit


Langkah langkah internal audit yang pertama adalah merencanakan jadwal audit serta
menentukan bagaimana alur pelaksanaannya. Di tahap ini, auditor internal wajib
berkoordinasi dengan manajemen (atau perwakilannya) tentang sesering apa mereka bisa
melakukan sinkronisasi internal sebelum jadwal audit eksternal tiba.
2. Pelaksanaan Proses Audit
Langkah berikutnya untuk melakukan audit internal adalah dengan melaksanakannya
secara kontinu hingga laporan keuangan manajemen diperiksa dengan sempurna. Proses
pelaksanaan audit semacam ini tidak harus tiap hari. Perwakilan manajemen dan auditor
bebas menentukan durasi dan intensitas waktu pelaksanaan audit, misalnya 2 minggu
sekali, 1 bulan sekali, dan sebagainya.
3. Penyusunan Laporan
Setelah proses pelaksanaan internal audit dinyatakan selesai, selanjutnya auditor internal
bertugas menyusun laporan hasil audit internal. Nantinya, hasil tersebut perlu
disampaikan ke pihak manajemen untuk pengambilan keputusan selanjutnya.
4. Pengambilan Tindak Lanjut
Dalam proses auditing, auditor internal barangkali telah menemukan beberapa
miskalkulasi, inkonsistensi penulisan, hingga data mencurigakan. Setelah laporan hasil
internal audit diserahkan, auditor bisa memberikan saran dan imbauannya pada
manajemen agar segera membenahi kesalahan dalam laporan keuangannya.

Tips Menerapkan Internal Audit dalam Perusahaan

Sekarang, Anda sudah cukup paham bukan apa itu auditor internal? Jika iya, berarti Anda sudah
siap melakukan internal audit pada perusahaan! Tapi sebelum itu, ada beberapa tips menerapkan
auditing agar prosesnya efisien, yaitu:

1. Auditor Punya Kedudukan Independen


Tips pertama menerapkan audit internal adalah dengan meletakkan auditor di luar
struktur komando perusahaan. Dalam pelaksanaan tugasnya, auditor wajib bersikap
independen. Ia dilarang menerima perintah atau intervensi dari siapapun, bahkan pihak
direksi sekaligus.
2. Job Description Auditor Harus Jelas dan Tegas
Auditor internal idealnya memiliki batas tugas yang jelas sebagai pemeriksa keuangan.
Oleh karena itu, seorang auditor dilarang memiliki rangkap jabatan di divisi lain dalam
perusahaan tempatnya bekerja, misalnya merangkap jadi divisi keuangan, sekretaris, atau
komisaris.
3. Berdasarkan Pada Pedoman Audit Internal yang Berlaku
Jika ingin proses internal audit perusahaan Anda lancar, pilihlah auditor yang telah
memiliki sertifikasi audit internal seperti ICA, ISO, dan sebagainya. Selain itu, pastikan
auditor pilihan Anda memahami pedoman audit internal yang berlaku secara universal
saat ini, agar laporan hasil auditnya mudah dipahami auditor eksternal.
4. Manajemen dan Direksi Bersikap Kooperatif Saat Proses Audit
Selain dari sisi auditor, manajemen dan direksi perlu bersikap kooperatif (mau bekerja
sama) selama proses audit berlangsung. Manajemen ataupun direksi dilarang secara
sengaja menutup-nutupi informasi dari auditor internal, terutama yang berkaitan dengan
keuangan.

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/08/
20/audit-internal

Anda mungkin juga menyukai