Anda di halaman 1dari 3

Pembentukan gambut merupakan proses yang sangat sederhana tapi merupakan proses

yang sensitif terhadap berbagai faktor. Faktor – faktor pembentukan gambut nantinya akan
mempengaruhi batubara yang akan terbentuk. Faktor – faktor tersebut antara lain : tumbuhan,
pasokan air, suhu, reaksi biokimia pada bahan organik, dan jenis endapan lahan gambut.
Kondisi yang seimbang antara produksi bahan organik dan pembusukan bahan organik
diperlukan untuk terbentuknya akumulasi gambut. Pembusukan bahan tanaman dalam
perkembangan gambut disebut dengan humifikasi. Bagian atas dari lapisan gambut berhubungan
dengan udara dan merupakan tempat humifikasi yang paling aktif. Bahan organik agar tidak
dapat membusuk harus terkubur dan terisolasi dengan cepat (McCabe dan Parrish, 1992). Kadar
oksigen di lingkungan kaya organik akan menjadi lebih cepat menurun daripada lingkungan yang
miskin organik karena proses humifikasi mengkonsumsi oksigen. Proses ini dipengaruhi oleh
tinggi suhu, laju humifikasi meningkat pada suhu tinggi. Tingkat humifikasi juga dipengaruhi
oleh keasaman air tanah, karena keasaman yang tinggi menekan aktivitas mikroba di gambut.
Karena gambut relatif bersifat impermeable, sehingga pertumbuhan gambut akan
menghambat aliran air, sehingga gambut dataran rendah dapat menjadi sangat luas. Di daerah-
daerah di mana curah hujan setiap tahun melebihi penguapan, dan periode kering yang pendek,
gambut akan yang terangkat ke permukaan dan akan semakin berkembang. Lumpur gambut akan
semakin luas karena adanya akumulasi air. Perkembangan lingkungan gambut pada genangan air
atau danau, dari bawah permukaan dan akhirnya menjadi lumpur gambut yang berkembang
menjadi rawa, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. 1.

Gambar 2. 1. Perkembangan Lahan Gambut (Flores, 2014)

Sifat fisik dan komposisi formasi batubara tergantung dengan komposisi endapan
gambutnya. Yang ditentukan oleh jenis-jenis tanaman pembentuk gambut dan kondisi biokimia
di mana mereka diendapkan menjadi gambut. Selulosa, pektin, dan lignin merupakan senyawa
yang mendominasi di dalam sel tanaman dan merupakan bahan yang penting untuk membentuk
lapisan batubara.
Jenis-jenis tumbuhan pembentuk batubara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah
sebagai berikut:
 Algae, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat sedikit
endapan batu bara dari perioda ini.
 Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari algae. Sedikit
endapan batu bara dari perioda ini.
 Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk batu bara
berumur Karbon di Eropa dan Amerika utara. Tetumbuhan tanpa bunga dan biji,
berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.
 Gymnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah.
Tumbuhan mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis Pterydospermae seperti
gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batubara Permian seperti di
Australia, India dan Afrika.
 Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, buah yang
menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding
gimnospermae.

Anda mungkin juga menyukai